Pelapukan Kimiawi
• Mineral asli terpecah secara kimiawi.
• Hasil: formasi mineral baru yang stabil ketika muncul di permukaan.
• Materi Utama dari pelapukan kimiawi adalah air dan CO2.
• Proses ini dapat terjadi karena mineral yang terbentuk jauh didalam
lapisan dalam bumi menjadi tidak stabil ketika terdorong ke permukaan.
• Stabilitas umumnya adalah proses kebalikan dari proses reaksi
Bowen.
TANAH : HASIL PELAPUKAN
Residual Soils - tetap berada pada tempat terjadinya proses
pelapukan
Tanah Residual :
• Di Indonesia, lapisan permukaan dari batuan dasar mengalami
pelapukan menjadi tanah residual akibat dari iklim tropis dan
hujan yang berlimpah.
• Engineering properties dari tanah residual sangat berbeda dengan
tanah yang mengalami perpindahan.
• Pengetahuan mekanika tanah ‘klasik’ umumnya didasarkan pada
perilaku transported soils. Pemahaman terhadap jenis tanah ini
masih kurang pada umumnya.
Transported Soils -berpindah dan berkumpul di tempat lain
Saprolite: rock fabric is retained.
Residual
VI
soils
V Completely
decomposed
IV Highly
decomposed
III Moderately
decomposed
II Slightly
decomposed
I Fresh
(Guide, 1988)
KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH
Kerikil Lanau (silt) Lempung
(gravel), pasir (clay)
(sand)
Ukuran butir Kasar (coarse), Fine (halus), Individual grain
(grain size) terlihat oleh tidak terlihat
mata oleh mata
0.075 mm (USCS)
0.06 mm (BS) (Hong Kong)
50-70 Sedang
70-85 Padat
(Wesley)
LATIHAN SOAL
Suatu sampel tanah memiliki Volume 0,0093 m3 dan Berat Total sampel
177,6 N. Kemudian sampel dikeringkan dalam oven sehingga berat nya
menjadi 153,6 N. Jika Berat Jenis sampel tersebut Gs = 2,71. Hitunglah
kadar air, berat volume total, berat volume kering, angka pori,
porositas dan derajat kejenuhan !
Penyelesaian:
# Kadar Air
# Angka Pori
LANJUTAN
# Porositas
# Derajat Kejenuhan