Anda di halaman 1dari 32

3.

KARAKTERISTIK PENTING
DARI TANAH

Karakteristik penting dari tanah


1. Komposisi tanah
2. Karakterisik fraksi lempung
3. Tekstur tanah
4. Struktur dan porositas
Komposisi tanah
• TANAH TERSUSUN 4 BAHAN UTAMA
1. BAHAN MINERAL : 45 %
2. BAHAN ORGANIK : 5 %
3. UDARA : 20-30 % (rata-rata 25 %)
4. AIR : 20-30 % (rata-rata 25 %)
Sbg tambahan ke-4 komponen tanah tsb biasanya
banyak organisme hidup seperti bakteri, jamur,
ganggang, protozoa, serangga dan binatang-
binatang kecil lainnya mempengaruhi struktur
tanah dan pertumbuhan tanaman.
Komposisi tanah menurut volume

Tanah subur yg
ideal:
Mineral 45%
Organic matter 5%
Water 25%
Air 25%
Perbedaan jumlah ruang pori-pori kapiler dan
nonkapiler pada 2 jenis tanah : silt loam dan loam.
Proporsi yang besar dari ruang pori-pori nonkapiler
diperlukan sekali, karena ia meningkatkan drainase
dan aerasi.
Noncapillary pores

Soil volume Capillary pores

depth,
in
6

18

36
20 40 60 80 20 40 60 80
Silt loam, % total volume Loam, % total volume
Pori-pori ini mungkin saja diisi sepenuhnya oleh air pada
tanah yang jenuh, atau sebagian besar dengan udara
seperti tanah yang kering.
Dlm tanah pertanian pada kapasitas lapangan, fraksi air
berkisar dari 40-60 % dari ruang pori-pori.

Tingkat kontinuitas yang tinggi dalam fase air adalah


penting, karena berkenaan dengan pergerakan garam
dan air di dalam tanah terhadap akar tanaman.

Karakteristik fisik tanah terutama bergantung pada


distribusi ukuran atau tekstur tanah, struktur tanah,
jenis mineral lempung, serta jenis dan jumlah ion yang
dpt ditukarkan, dan jumlah zat organik yang disatukan
dengan zat mineral.
Karakterisik fraksi lempung
• Ada 3 tipe mineral lempung :
1. Kaolinit, yg paling umum (kebanyakan) pada tanah yg
mengalami pelapukan yg matang.
2. Montmorilonit, dan
3. Illit,
(montmorilonit dan illit) merupakan unsur pokok
terpenting dari tanah muda.
Kristal unit atau misel kaolinit tersusun bentuk plate
silika dan alumunium dengan rasio 1 : 1.
Misel montmorilonit dan illit tersusun bentuk plate silika
dan alumunium rasio 2 : 1
CIRI mineral lempung SILIKAT
1. Bentuk laminar berlapis-lapis -----lempeng
2. Memilki permukaan luar dan dalam -----sangat luas
Pada illit, ion potasium (K) tdpt antara plate silika
pada kristal unit/misel, ikatan kimia cukup kuat
 utk mencegah pemisahan dan pembengkakan.
Pada montmorilonit, ikatan spt itu tidak, sehingga
tanah yang mengandung montmorilonit akan
bengkak dan menyusut dengan perubahan dalam
hidrasi.
Tanah-tanah seperti itu, berkembang luas, retak
selama musim kering berkepanjangan.

Misel tanah lempung bermuatan negatif, terutama


penggantian ion alumunium dan silikon dengan
kation-kation yang lain dalam kisi-kisi kristal.
3. Tekstur tanah
• Klasifikasi tekstural dari tanah berdasarkan jumlah relatif
adalah pasir, debu, dan lempung yang menonjol dalam fraksi
padat.

• Tanah digolongkan sbg tanah pasir, tanah geluh lempungan,


tanah debu, atau tanah lempung dengan berbagai golongan
menengah, seperti geluh pasiran, geluh debuan atau geluh
lempungan.

• Tanah berpasir secara relatif inert secara kimia, adalah lepas,


tdk bersatupadu, mempunyai kapasitas muatan air yg rendah,
dan biasanya kapasitas pertukaran kation juga rendah.

• Tanah lempung adalah karena mengandung lebih dari 40% dari


partikel lempung, dan kurang dari 45% pasir dan debu.
• Partikel-partikel tanah lempung biasanya
dikumpulkan bersama-sama dalam butiran
kompleks. Oleh karena bentuk mereka seperti plat,
partikel tanah lempung mempunyai area (luas)
permukaan yang jauh lebih besar daripada kubus
atau bola pada volume yg serupa.

• Permukaan mereka yg luas memungkinkan partikel


tanah lempung untuk memuat lebih banyak air dan
mineral daripada tanah berpasir.

• Sebuah butir pasir seperti kubus 1 mm pada tepinya


mempunyai luas permukaan hanya 6 mm², tetapi
jika dibagi menjadi partikel ukuran koloidal 0,1 µ
pada tepinya, total permukaan akan menghasilkan
60.000 mm².
• Day et al. (1967), bahwa permukaan tersedia untuk
mengikat air yg berkisar antara kurang dari 1000
cm²/g pada tanah pasir kasar sampai lebih dari
1.000.000 cm²/g pada tanah lempung.
• Ukuran fraksi tanah lempung sebagian besar
mengontrol sifat fisik dan kimia dari tanah mineral.

• Tanah geluh mengandung kurang lebih sejumlah pasir,


debu dan tanah lempung yg sama, dan oleh karena itu
mempunyai sifat yang menengah antara tanah
lempung dan tanah pasir.

• Tanah yg demikian dipertimbangkan paling


menguntung untuk pertumbuhan tanaman, karena
memuat air dan kation yg lebih tersedia daripada pasir,
karena mereka diaerasi lebih baik dan lebih mudah
untuk dikerjakan daripada tanah lempung.
• Klasifikasi tekstural, hanya memp. hubungan yg
mendekati dengan perilaku tanah sebagai media bagi
pertumbuhan tanaman, karena sifat teksturnya,
mungkin dimodifikasi secara dapat dinilai dengan
kandungan zat organik, jenis mineral tanah lempung yg
ada, serta jumlah dan jenis ion yg dihubungkan dg
mereka.

• Efek pengumpulan zat/bahan organik cenderung


memberikan tanah bertekstur baik/halus, tinggi pada
tanah lempung, sebagian dari sifat ruang pori-pori dari
tanah yg bertekstur kasar. dan

• Efek koloidal dari tambahan organik thd tanah berpasir


yg bertektur kasar memberinya sebagian dari
kelembaban dan karakteristik penyimpanan kation dari
tanah yang bertekstur lebih halus.
• Tanah lempung terutama terdiri mineral lempung
yang mengembung pada tipe montmorillonite
yang mempunyai sifat tanah yg bertekstur lebih
halus daripada yg terdiri dari mineral tanah
lempung kaolinite (yg bersifat kaolin).

• Pada kompleks pertukaran kation didominasi oleh


ion sodium (Na+), shg misel tanah lempung
didispersikan dan tanah tersebut nampak untuk
mempunyai tekstur yg lebih halus daripada ketika
ion kalsium (Ca++) dan ion hidrogen (H+), karena
ion sodium (Na+) menyebabkan dispersi agregat
dan pengurangan ruang pori-pori.
Lanjutan… Tekstur tanah
•Cation Exchange Capasity of Humus dan Clay
minerals per 100 gr dry soil, in Millequicalent
Vermiculite 160
Humus 100-300
Montmorilonit 100
Illit 30
Kaolinit 10
Classification of Soil particles
According SISS
Fraction Diameter, Sandy Loam Heavy clay,
mm loam % %
%
Coarse sand 2,00-0,20 66,8 27,1 0,90

Fine sand 0,20-0,02 17,8 30,3 7,1

Silt 0,02-0,002 5,6 20,2 21,4

Clay Below 0,002 8,5 19,3 65,8


CLAY ACID ATAU ALKALIN
H+ H+ H+ Ca++ Ca++ Mg++

Mg++ H+ Na+

Clay (-) Clay (-)

H+ Ca++ Ca++ K+
NH4+ K+ Na+ NH4+ Ca++

ACID CLAY ALKALINE CLAY


TRIANGEL TEKSTUR TANAH
KLASIFIKASI TEKSTUR TANAH
KEADAAN TANAH DAN AIR
ILUSTRASI KEADAAN TANAH
hujan hujan hujan

1. Tanah kering dibasahi


2. Zona jenuh meluas ke bawah karena sebagai hujan terus-menerus
3. Tidak ada hujan, air gravitasi bergerak ke bawah sampai tegangan air -film
yang sama gravitasi
4. Hujan lebih lanjut dapat jenuh sebelum lapisan atas tanah lebih dibasahi
5. Bentuk water tabel jika ada hambatan air gravitasi
6. Tanah terkuras, di Kapasitas lapangan ke saluran pembuangan
7. Pada Titik layu permanen
Plant-available water, PAW, adalah volume air yang disimpan
dalam tanah yang dapat digunakan oleh tanaman .

• It is the difference between the volume of water stored


when the soil is at field capacity and the volume still
remaining when the soil reaches the permanent wilting
point (the lower limit), as shown in Figure 6.

• Ini adalah perbedaan antara volume air yang tersimpan


ketika tanah pada kapasitas lapangan, dan volume masih
tersisa ketika tanah mencapai titik layu permanen (batas
bawah), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.
HUBUNGAN ANTARA AIR-TERSEDIA DAN
DISTRIBUSI AIR DALAM TANAH

GAMBAR : 6
Koloid tanah
• Koloid tanah adalah bahan mineral dan bahan
organik tanah yang sangat halus sehingga
mempunyai luas permukaan yang sangat tinggi per
satuan berat (massa)
• Koloid = (glue like) bahasa Yunani
• Termasuk koloid tanah
- Liat (koloid anorganik), tapi tidak semua bersifat
koloidal
- Humus ( koloid organik)
• Ukuran kurang dari 1 μ
• Partikel koloid (micell) bermuatan negatif sehingga
bisa menarik ion-ion bermuatan positif
Struktur dan porositas
Kombinasi dari partikel tanah ke dalam agregat (remahan,
butiran atau bahkan bongkahan) yang menghasilkan
struktur tanah.

Struktur tanah mrpk gumpalan kecil dari butir-butir tanah.


Gumpalan struktur ini terjadi karena butir-butir pasir, debu
dan lempung terikat satu sama lain oleh suatu perekat
seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain.

Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan


kemantapan (ketahanan) yang berbeda-beda.

Tingkat yang ada dalam struktur tanah mempengaruhi jumlah


dan ukuran pori-pori tanah, dengan demikian sangat
mempengaruhi pergerakan air dan aerasi tanah.
• Ruang pori-pori tanah merupakan fraksi volume tanah
yang ditempati oleh udara dan air.

• Baver (1956), dua golongan ukuran utama dari pori-


pori, yaitu :
1. pori-pori besar (makro) atau nonkapiler, yang tidak
memuat air secara rapat dengan kapilaritas
2. pori-pori kecil (mikro) atau kapiler, yang memuat air
secara rapat dengan kapilaritas.

Pori-pori nonkapiler mengering secara bebas setelah


hujan atau irigasi, dan normalnya diisi oleh udara.
Pori-pori kapiler mengandung air, sisa setelah drainase
paling bebas selesai, yaitu air di dalam tanah pada
kapasitas lapang.
Porositas pada pori-pori makro (nonkapiler) pada tanah
berpasir, mengakibatkan aerasi dan drainase yg baik,
tetapi mengakibatkan kapasitas menyimpan air lebih
rendah daripada tanah lempung .

• Porositas atau ruang pori total = volume seluruh pori


dalam suatu volume tanah utuh yang dinyatakan dalam
persen.
• Porositas = perbandingan antara volume pori dengan
volume bongkah tanah.

• Porositas total merupakan indikator awal yang paling


mudah untuk mengetahui apakah suatu tanah
mempunyai struktur baik atau jelek. Pengukuran
pororsitas total dilakukan pada kedalaman 0- 25 cm
Porositas adalah penting artinya dalam hubungannya lalu
lintas udara dan air dalam tanah, kemudian penetrasi
akar dan kemudahan pengolahan tanah.

Tanah-tanah lempung mempunyai pori-pori total (makro


dan mikro) lebih tinggi daripada tanah pasir.
Baver (1956) tanah yang ideal mempunyai ruang pori-
porinya sekitar sama-sama antara pori-pori makro dan
mikro atau nonkapiler dan kapiler.
Sifat penting berkaitan dg porositas ini adalah distribusi
ukuran pori.

Porositas yg tinggi belum tentu menggambarkan kondisi


fisik tanah yg baik.
• Tanah-2 bertekstur halus mempunyai porositas yg lebih
tinggi dibandingkan bertekstur kasar,,,… akan tetapi
aerasi, laju infiltrasi dan kemudahan penetrasi tanah
oleh akar lebih baik pada tanah bertekstur kasar.

• Hal ini disebabkan karena tanah bertekstur halus dirajai


oleh pori mikro, sedangkan tanah bertekstur kasar
dirajai oleh makro.

• Kohnke (1968), 3 macam pori menurut ukuran


1. pori makro (diameter > 0,06 mm)
2. pori sedang (diameter 0,01-0,06 mm)
3. pori mikro (diameter < 0,0002 mm)

Distribusi ukuran pori dapat diduga dari kadar lengas


tanah pada beberapa kondisi pF.
• Kohnke (1968) :

• pF = 0 (kondisi tanah jenuh air)  seluruh pori terisi air.


• pF = 1,7 (air ditekan, mk air akan keluar dari pori makro
(pori aerasi)  pori makro terisi udara  air tertinggal
pada pori sedang dan pori mikro.
• pF = 2,54 (air ditekan, mk air dlm kapasitas lapang  air
dlm pori sedang keluar  air tinggal pd pori mikro.
• pF = 4,2 (air ditekan, mk air akan menjadi titik layu tetap).

• Pada kondisi layu tetap, lengas tanah yang tersisa adalah


lengas yg terikat secara higroskopis (lengas higroskopis )
pada matriks tanah dan tidak tersedia bagi tanaman.

• (Berapa tekanan air (pF) yg tersedia bagi tanaman ?)


Porositas tanah dipengaruhi oleh :
a. kandungan bahan organik,
b. struktur tanah,
c. tekstur tanah.

Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi.


Tanah dengan struktur granuler atau remah
porositas yang lebih tinggi daripada tanah dengan
struktur massive (pejal).
Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai
pori- pori makro sehingga sulit menahan air.
2. GAYA PEGANG AIR OLEH TANAH
(Retensi of water by soils)
• Kandungan air sample tanah, didefinisikan
sebagai jumlah air yang hilang ketika dikeringkan
1050 C, juga menyatakan sebagai berat air per
unit berat kering tanah atau volume air per
volume bulk soil (kerapatan tanah).

• Ketersediaan air untuk pertumbuhan tanaman


termasuk kecil, sebab pada tanah pasiran
kandungan air dalam keadaan jenuh (saturated)
untuk pertumbuhan dan pada tanah lempungan
dalam kering untuk pertumbuhan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai