Bahan Penyusun
Jenis-jenis Lapisan pada
Perkerasan Lentur
Perkerasan Lentur
Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)
Perkerasan Lentur diartikan sebagai perkerasan jalan yang dapat terdiri dari permukaan aus ( wearing
surface) yang relatif tipis, yang dibangun di atas lapisan pondasi atas dan lapisan pondasi bawah, serta
bertumpu pada lapisan tanah dasar yang dipadatkan (Yoder & Witczak, 1975).
Perkerasan Lentur adalah perkerasan yang permukaan bagian atasnya menggunakan campuran
agregat-aspal, dengan struktur perkerasan yang bersifat relatif lentur karena aspal dapat melunak bila
suhu meningkat atau dibebani secara terus menerus (Haryanto & Utomo, 2012).
Karakteristik Perkerasan Lentur
1 2 3
Bersifat elastis jika menerima Seluruh lapisan ikut menanggung Penyebaran tegangan dari
beban, sehingga mampu beban lapisan permukaan mengalami
menyediakan kenyamanan bagi perambatan dan peredaman
pengendara jalan sehingga tidak merusak tanah
dasar
4 5
Bahan pengikat yang digunakan Umur rencana lapisan
adalah aspal permukaan berbahan-pengikat
aspal bisa mencapai 20 tahun
Persyaratan Struktural Perkerasan Lentur
1 2 3
Perencanaan Tebal Campuran Bahan Pelaksanaan Pekerjaan
Bahan Penyusun
Jenis-jenis Lapisan pada
Perkerasan Lentur
Perkerasan Lentur
Tanah Dasar (Subgrade)
Ditinjau dari permukaannya, lapisan tanah dasar pada perkerasan jalan dibedakan menjadi:
Tanah dasar berupa tanah asli yang telah dibersihkan dari humusnya
Lapisan Pondasi Bawah (Sub-base Course)
Bahan Penyusun
Jenis-jenis Lapisan pada
Perkerasan Lentur
Perkerasan Lentur
Lapisan Pondasi Bawah (Sub-base Course)
Bahan Penyusun
Jenis-jenis Lapisan pada Perkerasan Lentur
Perkerasan Lentur Aspal Agregat
Campuran Beraspal
Aspal
Agregat merupakan suatu bahan keras dan kaku yang Agregat adalah komponen utama dari struktur
digunakan sebagai bahan campuran, berupa berbagai perkerasan jalan, yaitu 90-95% ditinjau dari persentase
jenis butiran atau pecahan, yang termasuk di dalamnya berat, dan 75-85% berdasarkan persentase volume
antara lain: kerikil, batu pecah (split) terak dapur tinggi, Kualitas perkerasan jalan sangat krusial ditentukan oleh
abu (debu) agregat (Bambang Ismanto, 2011) karakteristik agregat dan hasil pencampurannya dengan
material lain
Agregat
Sifat yang menentukan kualitas struktur Klasifikasi
perkerasan jalan Bentuk partikel agregat dibedakan
menjadi:
Ketahanan
Kelekatan
thd Aspal
Bentuk
Butir
Berat
Jenis
Tekstur
Penyerapan Irregular Flaky Flaky &
Permukaan
Air Elongated
Porositas
British Standard 812: Part 1, 1975
Jenis Agregat
Asal Kejadian Proses Pengolahan
Batuan Beku Agregat Alam
Batuan yang berasal dari magma yang mendingin dan Agregat yang dapat digunakan sebagaimana bentuknya di
membeku alam atau dengan sedikit proses pengolahan
Berasal dari campuran partikel mineral, sisa hewan, dan Berasal dari agregat alam berukuran besar yang melalui
sisa tanaman proses pengolahan sehingga menjadi batu pecah
Dari batuan beku atau sedimen yang berubah bentuk Berupa agregat bahan pengisi (filler) yang diperoleh dari
akibat perubahan tekanan dan temperatur kulit bumi hasil sampingan pabrik
Pembagian Agregat
Asphalt Institute, 1993 ASTM C-33 Bina Marga, 2022
Ukuran butir lebih besar dari Ukuran butir lebih besar dari Ukuran butir lebih besar dari
saringan Nomor 8 (2,36 mm) saringan Nomor 4 (4,75 mm) saringan Nomor 4 (4,75 mm)
Ukuran butir lebih kecil/halus dari Ukuran butir dari lolos saringan Ukuran butir lebih kecil/halus dari
saringan Nomor 8 (2,36 mm) Nomor 4 (4,75 mm) sampai saringan Nomor 4 (4,75 mm)
tertahan pada saringan Nomor 200
(0,075 mm)
Bahan Pengisi Bahan Pengisi
Bagian dari agregat halus, minimum Bagian dari agregat halus, minimum
75% lolos dari saringan Nomor 30 75% lolos dari saringan Nomor 200
(0,06 mm) (0,075 mm)
Persyaratan Nilai Agregat
Bahan Pengisi
100
90
80
% lolos saringan
70
60
50
40
30
20
10
0
0.01 0.1 1 10 100
diam eter saringan (m m )