Anda di halaman 1dari 11

STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016

ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

1.1 LATAR BELAKANG


1.1.1 DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian;
2. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN);
3. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2011 tentang Informasi Geospasial;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api;
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 43 tahun 2011 tentang Rencana Induk
Perkeretaapian Nasional;
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Tata Cara Penetapan Jalur
Kereta Api;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 Tentang Persyaratan Teknis Jalur
Kereta Api;
9. Peraturan – Peraturan lain yang terkait.

1.1.2 GAMBARAN UMUM


Perkeretaapian sebagai salah satu moda transportasi dalam sistem transportasi nasional
yang tidak dapat dipisahkan dari moda transportasi lain perlu dikembangkan potensi dan
ditingkatkan peranannya sebagai penghubung wilayah, baik nasional maupun internasional untuk
mendorong dan menggerakkan pembangunan nasional guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Perkeretaapian merupakan solusi transportasi publik dan menjadi tulang punggung dalam
upaya mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas dan angkutan jalan dalam sistem
transportasi darat, terutama di perkotaan. Pengembangan perkeretaapian sudah menjadi
kebutuhan seiring pesatnya perkembangan kota. Selain itu, moda transportasi perkeretaapian
sangat ramah lingkungan jika dibandingkan dengan moda transportasi jalan raya karena
perbandingan konsumsi bahan bakar dan jumlah penumpang per kilometer sangat kecil.

Laporan Akhir | 1 - 1
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

1.1.3 ALASAN KEGIATAN DILAKSANAKAN


Merealisasikan pengembangan jalur kereta api Trans Sumatera sebagai tindak lanjut dari
PM 43 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNas) dan dalam rangka
mendukung Perpres Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Masterplan Percepatan Dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025 (MP3EI), maka Studi Kelayakan dan trase
Pembangunan Jalur Kereta Api antara Tanjung Selor - Mangkupadi ini sangat diperlukan karena
lintas tersebut merupakan bagian dari Trans Kalimantan.
Berdasarkan tatanan transportasi wilayah Kalimantan Utara, akan dilakukan
pengembangan jaringan pelayanan transportasi nasional di provinsi Kalimantan Utara.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


1.2.1 MAKSUD
Maksud kegiatan ini adalah sebagai pedoman dalam perencanaan dan pembangunan serta
dalam rangka persiapan pembangunan jalur kereta api lintas Tanjung Selor – Mangkupadi
sepanjang ± 75 Km.
1.2.2 TUJUAN
Tujuan kegiatan ini melakukan penilaian kelayakan dan kajian trase jalur kereta api dalam
rangka pembangunan jalur kereta api lintas Tanjung Selor – Mangkupadi (±75 km) dari segi aspek
teknis, keuangan, ekonomi, sosial, budaya maupun lingkungan.

1.3 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


1.3.1 BATASAN KEGIATAN
1. Mengkaji potensi daerah, RTRW dan Tatralok Wilayah studi;
2. Melakukan survey dan analisa permintaan perjalanan serta potensi angkutan kereta api di
wilayah studi;
3. Mengkaji pola operasi KA yang sesuai dengan wilayah studi;
4. Mengkaji keterpaduan inter dan antar moda yang sesuai dengan wilayah studi;
5. Mengidentifikasi alternatif-alternatif trase jalur kereta api dan membuat rekomendasi
alternatif trase terpilih berdasarkan penilaian beberapa kriteria;
6. Membuat kajian teknis alternatif trase terpilih jalur kereta api lintas Tanjung Selor –
Mangkupadi.
7. Mengkaji analisis kelayakan jalur KA baik secara teknis, ekonomi, maupun finansial;
8. Melakukan identifikasi awal terhadap dampak sosial, budaya, dan lingkungan yang mungkin
terjadi;

Laporan Akhir | 1 - 2
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

9. Mengkaji jadwal dan pola implementasi;


10. Melakukan analisis manajemen resiko;
11. Membuat resume kajian teknis rencana trase jalur kereta api sesuai PM 11 Tahun 2012;
12. Penyusunan sistem informasi geografis trase jalur kereta api.

1.3.2. URAIAN KEGIATAN


1) Survai Pendahuluan
Survai pendahuluan ke daerah rencana lokasi jalur jalan KA dilakukan untuk:
a) Melakukan koordinasi dengan Pemerintah daerah dan instansi/pihak terkait.
b) Melakukan pengenalan dan mempelajari lokasi pada koridor rencana trase jalur kereta
api yang dikaji guna persiapan pengumpulan data primer
c) Melakukan pengumpulan data sekunder sekurang-kurangnya:
(1) Peta rupabumi dan/ atau peta topografi dengan skala 1: 50.000 atau yang lebih
besar dari Badan Informasi Geospasial (BIG).
(2) Peta geologi pada koridor trase jalur kereta api yang dikaji;
(3) Peta tata guna lahan pada koridor trase jalur kereta api yang dikaji;
(4) Dokumen rencana tata ruang wilayah pada koridor trase jalur kereta api yang
dikaji;
(5) Tabel almanak matahari terbitan tahun terakhir;
(6) Data curah hujan stasiun sekitar dan data banjir;
(7) Data lainnya yang terkait dan relevan serta diperlukan untuk menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini.
2) Mengkaji potensi daerah, RTRW, Tatrawil, dan Tatralok di Wilayah studi, diantaranya
mengidentifikasi karakteristik pergerakan wilayah rencana jalur KA dan mengidentifikasi
kesesuaian rencana jalur KA dengan RTRW, Tatrawil, dan Tatralok serta rencana
pembangunan moda transportasi lainnya di Wilayah studi.
3) Melakukan survey dan analisa permintaan perjalanan di wilayah studi, serta mengkaji
potensi angkutan kereta api lintas Tanjung Selor – Mangkupadi yang meliputi:
a) Perkiraan jumlah pengguna jasa;
b) Perkiraan ketersediaan sumber daya alam yang akan diangkut;
c) Pertumbuhan perekonomian;
d) Pola pergerakan asal tujuan orang dan/atau barang.
Mengidentifikasi alternatif-alternatif trase jalur kereta api dan membuat rekomendasi
alternatif trase terpilih berdasarkan penilaian beberapa kriteria.

Laporan Akhir | 1 - 3
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

Berdasarkan hasil analisis potensi angkutan dan sebaran pergerakan pada tiap-tiap zona lalu
lintas dalam wilayah studi, maka dapat ditetapkan jaringan jalur kereta api secara hipotetik
sebagai alternatif-alternatif rute. Alternatif-alternatif rute tersebut dituangkan ke dalam
gambar teknis berupa sistem informasi geografis. selanjutnya beberapa alternatif trase
tersebut dibuat ke dalam matriks perbandingan pemilihan trase yang dilakukan dengan
metode pengambilan keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sebagai
bahan penentuan kebijakan bagi pemberi tugas untuk memilih trase jalur kereta api.
4) Survai Topografi
a) Pengukuran situasi di jalur alternative terpilih dengan lebar pengukuran melintang jalan
rel minimum 100 m ke kiri dan 100 m ke kanan.
b) Pengukuran situasi dilokasi rencana emplasement, lebar pengukuran melintang minimum
100 m ke kiri dan 100 m ke kanan.
c) Pengukuran profil memanjang rencana jalur jalan rel.
d) Pengukuran profil melintang rencana jalur jalan rel setiap interval 500 m untuk bagian
lurus dan 250 m pada bagian lengkung.
e) Pengukuran dimensi saluran dan elevasi dasar saluran untuk rancangan BH ≤ 1,0 m.
f) Monumentasi
5) Penyelidikan Geoteknik
a) Kegiatan penyelidikan tanah di lapangan yang harus dilaksanakan sepanjang rencana jalur
KA adalah :
 Sondir,
 Bor Tangan.
Kegiatan penyelidikan tanah tersebut dilakukan di titik awal dan titik akhir rencana
koridor jalur jalan KA serta tiap interval 5 Km. Jumlah titik pekerjaan sondir dan bor
tangan masing masing adalah 31 titik.
b) Pemeriksaan di laboratorium terhadap contoh tanah tak terganggu yang diperoleh dari
hasil pekerjaan Bor Tangan. Jumlah contoh tanah tak terganggu yang diperiksa adalah
31x2 = 62 tabung.
7) Hidrologi/hidrolika
Menghitung debit maksimum saluran air/sungai di titik perpotongan dengan jalur jalan rel
yang didesain untuk menentukan tinggi dan lebar bangunan hikmat (bentang 1,0 m) yang
harus dibangun di titik yang bersangkutan.

Laporan Akhir | 1 - 4
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

8) Membuat rancangan geometri jalan KA dan bangunan/fasilitas pendukung


a) Rancangan trase jalan rel yang meliputi desain alinyemen horizontal dan alinyemen
vertikal;
b) Rancangan bangunan atas dan bangunan bawah jalan rel;
c) Rancangan lokasi, jarak dan skema emplasemen yang terdapat dalam lingkup pekerjaan;
d) Rancangan terowongan (jika diperlukan);
e) Rancangan Bangunan Hikmat (BH) dengan bentang ≤1,0 m yang antara lain terdiri dari:
 Box culvert, gorong-gorong, saluran terbuka, jembatan rasuk, buis beton/besi,
siphon dan talang air,
 Sistem drainase baik di emplasemen maupun di lintas,
f) Rancangan bangunan perpotongan dengan jalan raya (perlintasan);
g) Rancangan kebutuhan lahan untuk stasiun, depo, balai yasa, fasilitas operasi dan
bangunan pendukung lainnya. Untuk jalur kereta api sampai rumaja dan rumija.
9) Mengkaji rencana pola operasi kereta api yang sesuai di wilayah studi yang mencakup:
a. Perkiraan volume naik/turun penumpang dan/atau bongkar muat barang (loading profil)
di setiap stasiun;
b. Rencana kebutuhan sarana yang akan dioperasikan;
c. Rencana jumlah dan kelas jalur yang akan dibangun;
d. Rencana lokasi dan jenis stasiun;
e. Tata letak dan kebutuhan jalur di stasiun;
f. Sistem persinyalan dan hubungan blok;
g. Waktu tempuh, frekuensi ka, dan headway ka;
h. Kecepatan maksimum sarana dan prasarana;
i. Kebutuhan dan lokasi depo.
10) Mengkaji keterpaduan inter dan antar moda yang sesuai dengan wilayah studi.
11) Membuat kajian teknis trase jalur kereta api lintas Tanjung Selor – Mangkupadi, yang paling
sedikit memuat:
a. Titik – titik koordinat;
b. Lokasi stasiun;
c. Rencana kebutuhan lahan;
d. Panjang jalur kereta api;
e. Jenis konstuksi jalan rel;
f. Kondisi geografi dan topografi;
g. Kondisi geologi;

Laporan Akhir | 1 - 5
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

h. Kondisi fisik tanah;


i. Kelandaian maksimum;
j. Perpotongan.
12) Mengkaji analisis kelayakan jalur KA baik secara teknis, ekonomi, maupun finansial dengan
menggunakan metode cost/benefit analysis dan cash flow analysis serta FIRR dan EIRR
Calculation.
13) Melakukan identifikasi awal terhadap dampak sosial, budaya, dan lingkungan yang mungkin
terjadi;
14) Mengkaji jadwal dan pola implementasi berupa rencana aksi, dan skema pembiayaan
(Pemerintah/ Swasta/ kerjasama Pemerintah dengan Swasta);
15) Melakukan analisis manajemen resiko;
16) Membuat resume kajian teknis rencana trase jalur kereta api sesuai PM 11 Tahun 2012;
17) Penyusunan sistem informasi geografis trase jalur kereta api
Sistem informasi geografis trase jalur kereta api disusun berdasarkan ketentuan-ketentuan
yang diatur dalam peraturan perundangan di bidang informasi geospasial terutama dalam
hal penentuan titik-titik koordinat trase jalur kereta api dilakukan dengan metode dan
instrument pengumpulan data, serta standar pengolahan data geospasial yang meliputi:
a. Sistem proyeksi dan sistem koordinat dengan jelas dan pasti dapat ditransformasikan ke
dalam sistem koordinat standar nasional;
b. Format, basis data dan metadata yang dapat dengan mudah diintegrasikan dengan
informasi geosapsial lain.

1.4 INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN


1.4.1 INDIKATOR KELUARAN (KUALITATIF)
Tersedianya kajian kelayakan dan kajian teknis trase jalur kereta api lintas Tanjung Selor –
Mangkupadi yang akurat dan terpadu dengan rencana tata ruang, yang meliputi alinyemen
horizontal dan vertikal, tipikal rancangan terowongan (bila ada) dan bangunan / fasilitas
pendukung seperti sistem drainase, perlintasan dan sebagainya.

1.4.2 KELUARAN (KUANTITATIF)


Output dari studi ini adalah berupa 1 (satu) buah dokumentasi dari pekerjaan tersebut dan
4 (empat) buah buku Laporan yang terdiri atas:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan sekurang-kurangnya memuat:

Laporan Akhir | 1 - 6
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

a. Kompilasi data hasil pengumpulan data sekunder sebagimana disebutkan dalam uraian
kegiatan di atas;
b. Berita acara/risalah rapat hasil koordinasi dengan Pemerintah daerah dan instansi/pihak
terkait
c. Potensi daerah berdasarkan RTRW, Tatrawil, dan Tatralok di Wilayah studi, diantaranya
mengidentifikasi karakteristik pergerakan wilayah rencana jalur KA dan mengidentifikasi
kesesuaian rencana jalur KA dengan RTRW, Tatrawil, dan Tatralok serta rencana
pembangunan moda transportasi lainnya di Wilayah studi
d. Metode pelaksanaan kegiatan studi;
e. Rencana kerja terhadap;
(1) Metode pelaksanaan survai (permintaan perjalanan, topografi, geoteknik,
hidrologi/ hidrolika)
(2) Rencana pengolahan dan analisis data;
(3) Rancangan system informasi geografis trase jalur kereta api.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan,
sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.
2. Laporan Antara
Laporan antara sekurang-kurangnya memuat:
a. Hasil survey dan analisa permintaan perjalanan di wilayah studi, serta mengkaji potensi
angkutan kereta api lintas Tanjung Selor – Mangkupadi yang meliputi perkiraan jumlah
pengguna jasa, perkiraan ketersediaan sumber daya alam yang akan diangkut,
pertumbuhan perekonomian, dan pola pergerakan asal tujuan orang dan/atau barang.
b. Hasil kajian alternatif-alternatif trase jalur kereta api dan membuat rekomendasi
alternatif trase terpilih berdasarkan penilaian beberapa kriteria.
c. Hasil sementara survai topografi, penyelidikan tanah/geoteknik, hidrologi/hidrolika;
d. Rancangan sementara geometri jalan KA dan bangunan/fasilitas pendukung lengkap
dengan gambar-gambar teknis skala 1:5000;
e. Gambar rancangan sementara alinyemen horizontal trase jalur ganda diatas peta
topografi skala 1:5000 dengan interval kontur 2,00 m, termasuk peta pembebasan tanah;
f. Gambar rancangan sementara alinyemen vertikal trase jalur ganda dengan skala
Horizontal 1:5000 dan skala Vertikal 1:500;
g. Draf Gambar profil melintang setiap interval 100 m pada jalur lurus dan interval 50 m
pada lengkungan skala Horisontal 1:100 dan Vertikal 1:100;

Laporan Akhir | 1 - 7
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

h. Draf rancangan peta trase dari titik awal sampai dengan titik akhir dalam skala tertentu,
yang memuat :
1) Titik koordinat (x,y,z);
2) Letak stasiun;
3) Alinyemen horizontal dan/atau vertikal;
4) Jembatan;
5) Kebutuhan lahan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 4 (empat) bulan sejak SPMK diterbitkan,
sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.
3. Konsep Laporan Akhir
Konsep Laporan Akhir memuat:
a. Hasil survai topografi, penyelidikan tanah/geoteknik, hidrologi/hidrolika;
b. Rancangan geometri jalan KA dan bangunan/fasilitas pendukung lengkap dengan gambar-
gambar teknis skala 1:5000;
c. Gambar rancangan alinyemen horizontal trase jalur ganda diatas peta topografi skala
1:5000 dengan interval kontur 2,00 m, termasuk peta pembebasan tanah;
d. Gambar rancangan alinyemen vertikal trase jalur ganda dengan skala Horizontal 1:5000
dan skala Vertikal 1:500;
e. Gambar profil melintang setiap interval 100 m pada jalur lurus dan interval 50 m pada
lengkungan skala Horisontal 1:100 dan Vertikal 1:100;
f. Rancangan peta trase dari titik awal sampai dengan titik akhir dalam skala tertentu, yang
memuat :
1) titik koordinat (x,y,z);
2) letak stasiun;
3) alinyemen horizontal dan/atau vertikal;
4) jembatan;
5) kebutuhan lahan.
g. Hasil kajian rencana pola operasi kereta api yang sesuai di wilayah studi yang
h. Hasil kajian keterpaduan inter dan antar moda yang sesuai dengan wilayah studi.
i. Hasil kajian teknis rencana trase jalur kereta api lintas Tanjung Selor – Mangkupadi
j. Analisis kebutuhan lahan untuk stasiun, depo, balai yasa, fasilitas operasi dan bangunan
pendukung lainnya. Untuk jalur kereta api sampai rumaja dan rumija;
k. Perkiraan gambaran sementara kebutuhan biaya pembangunan jalur kereta api lintas
Tanjung Selor – Mangkupadi.

Laporan Akhir | 1 - 8
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

l. Hasil kajian analisis kelayakan jalur KA baik secara teknis, ekonomi, maupun finansial
dengan menggunakan metode cost/benefit analysis dan cash flow analysis serta FIRR dan
EIRR Calculation.
m. Hasil kajian identifikasi awal terhadap dampak sosial, budaya, dan lingkungan yang
mungkin terjadi;
n. Hasil kajian jadwal dan pola implementasi berupa rencana aksi, dan skema pembiayaan
(Pemerintah/ Swasta/ kerjasama Pemerintah dengan Swasta);
o. Hasil analisis manajemen resiko;
p. Hasil penyusunan sistem informasi geografis trase jalur kereta api
q. Peta trase dari titik awal sampai dengan titik akhir dalam skala tertentu yang memuat:
1) Titik koordinat (x, y, z);
2) Letak stasiun;
3) Alinyemen vertikal dan horizontal;
4) Jembatan dan perlintasan sebidang;
5) Kebutuhan lahan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 6 (enam) bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.
4. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi koreksi atas konsep laporan akhir sesuai dengan hasil pembahasan
dengan tim teknis pihak pemberi tugas. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 7
(tujuh) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan 10 (sepuluh)
executive summary dan 5 (lima) CD (compact disc) serta 5 (lima) flasdisk berisi semua data,
peta, gambar dan laporan.
Bersama laporan ini, harus diserahkan juga 3 (tiga) set dokumen pelengkap sebagai berikut :
a. Resume kajian teknis rencana trase jalur kereta api sesuai PM 11 Tahun 2012;
b. Laporan survei topografi berikut gambar-gambar hasil pengukuran;
c. Laporan studi Hidrologi-Hidrolika;
d. Laporan penelitian tanah berikut hasil laboratorium test;
e. Album gambar rancangan rinci sesuai butir 1), 2), dan 3) di atas kertas HVS ukuran A3
dan di atas kertas kalkir ukuran A0;
f. Album gambar hasil pengukuran di atas kertas HVS ukuran A3 dan di atas kertas kalkir
ukuran A0;
g. Laporan Teknik berisi perhitungan-perhitungan teknis;
h. Perkiraan biaya konstruksi (RAB);

Laporan Akhir | 1 - 9
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

i. Animasi Rencana Trase Jalur KA;


j. Video dan Foto trase jalur kereta api.

1.5 SISTEMATIKA PENYUSUNAN


Dalam laporan ini akan terdiri atas :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang studi, maksud dan tujuan serta ruang lingkup
pekerjaan.
BAB II : GAMBARAN UMUM WILAYAH
Bab ini menguraikan bagaimana kondisi wilayah studi, sosio-ekonomi, dan
transportasi, berikut gambaran umum pada lokasi studi.
BAB III : PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pada bab ini diuraikan secara ringkas mengenai Tahap Persiapan, Tahap
Pengumpulan Data, dan Tahap Analisa dan Tahap Akhir.
BAB IV : TINJAUAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
Bab ini menguraikan tentang kebijakan tata ruang wilayah dengan lingkup provinsi
Kalimantan Utara
BAB V : PEMILIHAN TRASE ALTERNATIF
Bab ini menguraikan tentang penentuan trase Tanjung Selor - Mangkupadi,
perbandingan trase, pembobotan kriteria dan trase terpilih.
BAB VI : KARAKTERISTIK DAN POLA PERJALANAN
Bab ini menguraikan tentang potensi pergerakan pada jalur Tanjung Selor –
Mangkupadi dan Potensi Pergerakan di wilayah studi.
BAB VII : RANCANGAN SEMENTARA GEOMETRIK KERETA API DAN BANGUNAN
PENUNJANG
Bab ini menguraikan tentang rancangan sementara alinyemen horizontal dan
alinyemen vertikal.
BAB VIII : OPERASIONAL KERETA API (KA)
Bab ini menguraikan tentang persinyalan dan telekomunikas yang terdiri atas
system SinTel KA, Penentan letak sinyal dan analisis kebutuhan stasiun.
BAB IX : KELAYAKAN EKONOMI DAN FINANSIAL
Bab ini menguraikan tentang estimasi kebutuhan biaya, investasi dan biaya operasi
KA, analisa kelayakan projet, estimasi manfaat ekonomi, evaluasi kelayakan
finansial dan ekonomi serta analisis sensitivitas.
BAB X : ANALISIS AWAL DAMPAK LINGKUNGAN
Bab ini menguraikan hasil dasar kajian lingkunga, rona lingkungan dan prakiraan
jenis dampak pada lingkkungan manusia dan komponen lingkungan yang terkena
dampak.

LAMPIRAN
Berisi tentang Peta-Peta, Foto-foto form survey yang akan dipakai pada survey lapangan.

Laporan Akhir | 1 - 10
STUDI KELAYAKAN DAN TRASE PEMBANGUNAN JALUR KERETA API 2016
ANTARA TANJUNG SELOR – MANGKUPADI

Contents
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................. 1
1.1.1 DASAR HUKUM................................................................................................................. 1
1.1.2 GAMBARAN UMUM ............................................................................................................ 1
1.1.3 ALASAN KEGIATAN DILAKSANAKAN ................................................................................... 2
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ......................................................................................................... 2
1.2.1 MAKSUD............................................................................................................................... 2
1.2.2 TUJUAN ................................................................................................................................ 2
1.3 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN........................................................................................ 2
1.3.1 BATASAN KEGIATAN ............................................................................................................ 2
1.3.2. URAIAN KEGIATAN .............................................................................................................. 3
1.4 INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN ............................................................................. 6
1.4.1 INDIKATOR KELUARAN (KUALITATIF) .............................................................................. 6
1.4.2 KELUARAN (KUANTITATIF) ............................................................................................... 6
1.5 SISTEMATIKA PENYUSUNAN .............................................................................................. 10

Laporan Akhir | 1 - 11

Anda mungkin juga menyukai