Anda di halaman 1dari 2

BAB 12

PELAKSANAAN CAMPURAN BETON

Tujuan

Menentukan komposisi campuran antara air, semen, agregat halus dan agregat kasar
dalam proses pembuatan adukan beton dengan kekuatan tertentu.

Teori dasar
Beton adalah hasil campuran antara air, semen, pasir dan kerikil yang memiliki
perbandingan tertentu yang disesuaikan dengan fungsi dan tujuan pembuatan beton
tersebut. Pada prinsipnya beton tersebut direkatkan oleh semen yang dicampur
dengan air yang mengikat agregat kasar maupun agregat halus.
Perekatan pasta semen pada agregat ini dengan cara mengisi ronggarongga sehingga
harus diperhitungkan dan memiliki perbandingan yang baik sehingga beton yang
dihasilkan pun memiliki kualitas yang baik. Beton juga merupakan salah satu bahan
yang tidak bisa dihilangkan dalam pembangunan. Beton juga memiliki peranan
penting dalam menentukan umur dan kekuatan suatu bangunan. Hal itu terjadi karena
beton memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan dari beton menurut Kardiyono (2007) adalah :


1. Harganya relatif murah karena bahan-bahannya tersedia di alam bebas
kecuali semen.
2. Biaya perawatannya murah karena beton adalah elemen yang awet, tahan
aus, dan tahan api.
3. Kuat tekan beton sangat tinggi.
4. Beton segar sangat mudah untuk dipindahkan, dicetak dan dibentuk.

11.1 Peralatan
a. Timbangan
b. Wadah
c. Sendok semen
d. Peralatan pengukuran slump
e. Peralatan pengukuran berat volume
11.2 Bahan
Unsur beton yang terdiri dari air, semen, agregat halus dan agregat kasar yang
memenuhi syarat yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan.

11.3 kerja
Setelah ditetapkan unsure-unsur campuran,prosedur praktikum untuk pelaksanaan
campuran beton adalah sebagai berikut;
a. Siapkan bahan campuran sesuai dengan rencana pada wadah yang terpisah.
b. Persiapkan wadah yang cukup untuk menampung volume beton basah
rencana.
c. Masukkan agregatkasar dan halus kedalam wadah.
d. Dengan menggunakan alat pengaduk/ molen. Lakukan pencampuran agregat.
e. Tambahkan semen pada agregat campuran dan ulangi proses pencampuran.
Sehingga diperoleh adukan kering agregat dan semen yang merata;
f. Tuangkan air 1/3 jumlah total kedalam wadah dan lakukan pecampuran
sampaiterlihat konsistensi adukan yang merata;
g. Tambahkan lagi air 1/3 jumlah total kedalam wadah dan ulangi proses untuk
mendapatkan konsistensi adukan.
h. Lakukan pemeriksaan slump.
i. Apabila nilai slump sudah mencapai nilai rencana ,lakukan pembuatan benda
unji kubus dan silinder. Jika belum tercapai slump yang diinginkan,
tambahkan sisa air dan lakukan pengadukan kembali.
j. Lakukan perhitungan berat jenis beton.
k. Buatlah benda uji kubus sesjai petunjuk jumlah benda uji ditetapkan
berdaarkan volume adukan;
l. Lakukan pencatatan hal-hal yang menyimpang dari petrencanaan terutama
pemakaian jumlah air dan nilai slump.

Anda mungkin juga menyukai