Disusun oleh :
Aulia Kamil
270110140055 Kelas
B
Universitas Padjadjaran
2017
1. Metode Swedish Circle
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dalam menganalisa stabilitas
lereng short-term. Dalam metode ini bidang kelongsoran di asumsikan berbentuk busur, dalam
metode ini parameter kuat geser yaitu sudut geser dalam di asumsikan 0 sehingga kuat geser
tanah tersebut tergantung dari nilai kohesi tanah tersebut. Faktor keamanannya dapat dihitung
dengan menjumlahkan gaya momen yang bekerja pada bidang kelongsoran.
x = jarak horizontal dari pusat lingkaran terhadap titik berat bidang kelongsoran
Pada metode ini ada beberapa hal yang asumsi yang dibuat pada metode ini :
Pada metode ini keruntuhan diasumsikan akibat gerakan rotasi dari tanah tersebut yang
mana keruntuhan tersebut berbentuk lingkaran. Metode ini tidak bisa digunakan untuk
menghitung faktor keamanan dari sebuah keruntuhan yang tidak memiliki bidang
keruntuhan berbentuk lingkaran.
Nilai dari gaya horisontal pada kedua sisi dapat diabaikan karena tidak diketahui
nilainya dan sulit untuk dihitung.
Gaya normal yang bekerja diasumsikan bekerja ditengah bidang irisan dan diperoleh
dengan menjumlahkan gaya-gaya dalam arah vertikal.
Maka nilai faktor keamanan dalam metode ini dapat dihitung dengan rumus
FS = Faktor Keamanan
c = kohesi ( jika analisa dalam kondisi undrained diambil nilai Cu jika dalam kondisi drained
diambil nilai kohesi efektif) bn = panjang horisontal bidang irisan ke-n Wn = gaya akibat
beban tanah ke-n = sudut antara titik tengah bidang irisan dengan titik pusat busur bidang
longsor
= sudut geser tanah (jika dalam kondisi undrained nilai sudut geser u
Metode Sarma
Metode Sarma (1973) memiliki pendekatan yang berbeda dalam analisa untuk
mencari faktor keamanan karena dalam metode ini menggunakan koefisien gempa (kc) yang
tidak diketahui besarnya dan nilai faktor keamananya harus diasumsikan terlebih dahulu.
Umumnya nilai faktor keamanan pada awalnya diasumsikan bernilai 1 dan koefisien gempa
tersebut dianalisa balik untuk didapatkan nilainya dengan asumsi nilai faktor keamanan 1.
Koefisien ini menunjukkan bahwa kekuatan gempa yang terjadi yang menyebabkan
terjadinya kelongsoran.
Gaya Yang Bekerja Pada Bidang Irisan pada Metode Sarma
Nilai Ei dan Xi adalah nilai dari gaya normal dan gaya geser diantara tiap irisan, Wi adalah gaya yang
diakibatkan oleh beban dari tanah tersebut, sedangkan Kh.Wi adalah suatu gaya horizontal
yang diakibatkan oleh koefisien gempa. Terdapat hubungan linear antara faktor keamanan
dengan persamaan.
F= 1+ 3,33 Kc
Di dalam metode ini gaya geser diantara blok irisan dihubungkan dengan prinsip tegangan
geser Mohr Coulomb
X= c x h + E tan
dari bentuk irisan diatas di dapatkan gaya-gaya yang bekerja pada tiap irisan adalah sebagai
berikut :
= sudut antara titik tengah bidang irisan dengan titik pusat busur bidang longsor
= sudut geser tanah (jika dalam kondisi undrained nilai sudut geser 0) u
Pada metode Janbu ini nilai faktor keamanan yang didapat dari persamaan diatas harus
dikalikan lagi dengan faktor koreksi
Dimana :
Bidang kelongsoran
Pustaka :
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2011200283SPBab2001/pag
e27.html