Anda di halaman 1dari 19

KE S T ABI L AN

L E RE NG

Clifford Robert John T.


2014410057
Analisa Kestabilan Lereng

METODE
• Cara pengamatan visual adalah cara dengan mengamati langsung di lapangan dengan membandingkan
kondisi lereng yang bergerak atau diperkirakan bergerak dan yang yang tidak, cara ini memperkirakan
lereng labil maupun stabil dengan memanfaatkan pengalaman di lapangan. Cara ini kurang teliti,
tergantung dari pengalaman seseorang. Cara ini dipakai bila tidak ada resiko longsor terjadi saat
pengamatan.

• Cara komputasi adalah dengan melakukan hitungan berdasarkan rumus (Fellenius, Bishop, Janbu, Sarma,
Bishop modified dan lain-lain). Cara Fellenius dan Bishop menghitung Faktor Keamanan lereng dan
dianalisis kekuatannya.

• Cara grafik adalah dengan menggunakan grafik yang sudah standar (Taylor, Hoek & Bray, Janbu, Cousins
dan Morganstren). Cara ini dilakukan untuk material homogen dengan struktur sederhana. Material yang
heterogen (terdiri atas berbagai lapisan) dapat didekati dengan penggunaan rumus (cara komputasi).
Analisis Stabilitas
Lereng
1. Pada dunia praktik, stabilitas
lerengdianalisis dalam kondisi 2D.

2. Kondisi 2D dianggap sudah


mampumemberikan hasil aman
untuk keruntuhan permukaan 3D.
Analisis Stabilitas Lereng

• Analisis stabilitas lereng 2 dimensimemiliki 4 pilihan


metode analisis , yaitu:
1. Limit Equilibrium
2. Limit Analysis
3. Finite Element Method (FEM)
4. Finite Difference Method (FDM)
Limit Equilibrium Method
1. Bishop
2. Fellenius (Ordinary Method of Slices)
3. Janbu
4. Taylor
5. Duncan
6. Morgenstern and Price
7. Spencer
8. Swedish Circle, etc.
Metode Fellenius

• Ada beberapa metode untuk menganalisis kestabilan lereng, yang


paling umum digunakan ialah metode irisan yang dicetuskan oleh
Fellenius (1939). Metode ini banyak digunakan untuk menganalisis
kestabilan lereng yang tersusun oleh tanah, dan bidang gelincirnya
berbentuk busur (arc-failure).
Metode Fellenius

• Perhitungan lereng dengan metode Fellenius dilakukan dengan


membagi massa longsoran menjadi segmen-segmen seperti pada
contoh gambar 1, untuk bidang longsor circular adalah:
Metode Fellenius

• Metode Fellenius dapat digunakan pada lereng-lereng dengan kondisi isotropis, non
isotropis dan berlapis-lapis. Massa tanah yang bergerak diandaikan terdiri dari atas
beberapa elemen vertikal. Lebar elemen dapat diambil tidak sama dan sedemikian
sehingga lengkung busur di dasar elemen dapat dianggap garis lurus.

• Berat total tanah/batuan pada suatu elemen (W,) termasuk beban Iuar yang bekerja
pada permukaan lereng (gambar 2) Wt, diuraikan dalam komponen tegak lurus dan
tangensial pada dasar elemen. Dengan cara ini, pengaruh gaya T dan E yang bekerja
disamping elemen diabaikan. Faktor keamanan adalah perbandingan momen penahan
longsor dengan penyebab Iongsor. 
Metode Fellenius

• Mpenahan = R. r Dimana : R = gaya geser r = jari-jari bidang longsor


Tahanan geser pada dasar tiap elemen adalah :

Faktor Keamanan menjadi :


Metode Fellenius
Metode Bishop

• Metode ini pada dasarnya sama dengan metode swedia, tetapi dengan
memperhitungkan gaya-gaya antar irisan yang ada. Metode Bishop
mengasumsikan bidang longsor berbentuk busur lingkaran
• Pertama yang harus diketahui adalah geometri dari lereng dan juga
titik pusat busur lingkaran bidang luncur, serta letak rekahan
• Untuk menentukan titik pusat busur lingkaran bidang luncur dan letak
rekahan pada longsoran busur dipergunakan grafik
Metode Bishop

• Metode Bishop sendiri memperhitungkan komponen gaya-gaya (horizontal dan vertikal) dengan
memperhatikan keseimbangan momen dari masing-masing potongan, seperti pada gambar Metode ini dapat
digunakan untuk menganalisa tegangan efektif.
Metode Bishop
Metode Bishop

• Harga m.a dapat ditentukan dari gambar slide sebelumnya. Cara penyelesaian merupakan
coba ulang (trial and errors) harga faktor keamanan FK di ruas kiri persamaan faktor
keamanan diatas, dengan menggunakan gambar slide sebelumnya. untuk mempercepat
perhitungan. Faktor keamanan menurut cara ini menjadi tidak sesuai dengan kenyataan,
terlalu besar, bila sudut negatif ( - ) di lereng paling bawah mendekati 30 °. Kondisi ini
bisa timbul bila lingkaran longsor sangat dalam atau pusat rotasi yang diandalkan berada
dekat puncak lereng. Faktor keamanan yang didapat dari cara Bishop ini lebih besar dari
yang didapat dengan cara Fellenius.
Metode Janbu

• Metode ini digunakan untuk menganalisis lereng yang bidang longsornya tidak
berbentuk busur lingkaran.
• Bidang longsor pada analisa metode janbu ditentukan berdasarkan zona lemah
yang terdapat pada massa batuan atau tanah.
Metode Janbu

• Cara lain yaitu dengan mengasumsikan suatu faktor keamanan tertentu


yang tidak terlalu rendah. Kemudian melakukan perhitungan beberapa
kali untuk mendapatkan bidang longsor yang memiliki faktor
keamanan terendah.
Metode Janbu
Metode Janbu
Referensi

• Buku Mekanika Tanah “Stabilitas Lereng” Dosen Ir. Siska Rustiani,


MT
• Buku Petunjuk Teknis Perencanaan dan Penanganan Longsoran,
Direktorat Jenderal Bina Marga Direktorat Bina Teknik.
• http://kiwirz.blogspot.co.id/2012/09/cara-mengerjakan-metode-bishop
-adalah.html
• https://fileq.wordpress.com/2011/08/02/44/
• http://repository.maranatha.edu/3123/

Anda mungkin juga menyukai