BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2
3
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
’
Sumber : labsimkomtambang.wordpress.com
Gambar 2.1
Analisa Tabilitas Lereng
4
5
Sumber : asrulsmile.blogspot.co.id
Gambar 2.2
Bidang Longosoran Circular
Adapun rumus yang digunakan untuk metode fellenius, yaitu :
∑ w x = ∑t lR
FK =
∑ tlR
∑ wx
Dimana :
w = Berat segmen tanah (kN/m)
l = Panjang busur lingkaran pada segmen yang dihitung (m)
x = Jarak horisontal dari pusat gelincir ke titik berat segmen (m)
R = Jari-jari lingkaran keruntuha (m)
t = Tegangan geser (kg/cm2)
5
6
metode ini digunakan pada lereng dengan kondisi isotropis, non isotropis,
dan berlapis-lapis. Massa tanah yang bergerak diandaikan terdiri dari beberapa
elemen vertikal. Lebar dari elemen dapat diambil tidak sama sehingga lengkung
busur didasar elemen dapat dianggap garis lurus. Jika lereng terendam air atau
terdapat muka air tanah, makan tekanan air pori akan bekerja pada dasar
elemen. Dalam hal ini tahanan geser harus diperhitungkan yang efektif
sedangkan gaya penyebab tetap diperhitungkan secara total. Rumus yang
digunakan adalah :
FK =
∑ '
(c b+Wt cos α tan θ)
∑ Wt sin α
Sumber : asrulsmile.blogspot.co.id
Gambar 2.3
Sistem Gaya pada Metode Fillenius
6
7
b. Metode Bishop
Metode ini sama dengan metode swedia, tetapi dengan
memperhitungkan gaya-gaya antar irisan yanga ini. Metode ini
mengasumsikan bidang longsong busur lingkaran. Untuk menetukan titik
pusat lingkaran bidang luncur digunakan dengan menggunakan grafik.
Metode ini merupakan metode yang sangat populer dalam analisa
stabilitas lereng. Hasil dari metode ini cukup teliti untuk perhitungan faktor
keamanan. Tingkat kesalah metode ini jarang lebih besar dari 5% dan
sangat cocok untuk pencarian secara otomatis bidang runtuh kritis yang
bebentuk busur lingkaran untuk mencari faktor keamanan minimum.
Metode ini memperhitungkan gaya vertikal dan horizontal dengan
memperhatikan keseimbangan momen dari masing-masing komponen
seperti pada Gambar 2.4
Sumber : asrulsmile.blogspot.co.id
Gambar 2.4
Stabilitas Lereng Dengan Metode Bishop
Faktor keamanan terhadap longsoran didefinisikan sebagai
perbandingan kekuatan geser maksimum yang dimiliki tanah di bidang
longsor dengan tahanan geser yang diperlukan untuk stabilitas. Rumus
perhitungan faktor keamanan (FK) adalah :
1
FK = m . a
∑ '
(c b +Wt cos α tanθ)
∑ Wt sin α
7
8
8
9
Tabel 2.1
Tabel Perhitungan Bishop
ץ Z b c w W.sinα c.b
No
Slice ton/m3 (m) (m) Φ ton/m2 ru (y.z.b) α sin α 1 2
1,83548917
1 8 22,2 13,33 10 10,0197162 0,326888334 543,838 58 0,848 461,201 133,595
2,03943242
2 0 22,2 13,33 14 11,9306697 0,294199501 604,264 47 0,731 441,931 159,074
1,42760269
3 4 21,1 13,33 18 10,0197162 0,294936843 401,836 38 0,616 247,395 133,595
1,99864377
4 2 22,2 13,33 18 10,0197162 0,200135715 592,179 30 0,500 296,089 133,595
1,42760269
5 4 22,2 13,33 18 10,0197162 0,140095000 422,985 22 0,375 158,453 133,595
2,07002390
6 6 15,6 13,33 18,32 12,2365946 0,172530789 429,330 15 0,259 111,119 163,153
1,42760269
7 4 11,1 13,33 18 10,0197162 0,070047500 211,492 8 0,139 29,434 133,595
Ʃ 3205,924 1745,621
w (1-ru) tanΦ 2+3 5 6
3 4 secα/[1+(tanα.tanΦ)/F] 4x5
F=1 0,98438027 0,982032128 F= F= F= u
1,21060907 240,709877 239,744495
64,547 198,142 1,21483668 5 1,209964499 9 239,8722129 4 13,3332
1,06616046 283,916781 294,705573
106,336 265,410 1,069729446 3 1,110378993 2 282,9695379 4 13,3332
9
10
0,97633450 225,558137
92,056 225,651 0,979471022 4 0,999588568 221,018594 220,3108356 9 8,8888
0,95772543 276,033551 276,015606
153,902 287,497 0,960125924 5 0,960063504 9 275,3434181 3 8,8888
0,94817924 239,169207 238,020257
118,182 251,777 0,949925141 6 0,945361777 2 238,7296312 7 4,4444
0,94894025 266,788544 265,537916
117,628 280,781 0,950167277 5 0,945713166 5 266,4440204 6 5,5555
0,96499823 190,718655 190,241756
63,905 197,499 0,965666921 4 0,963252232 9 190,5865904 1 1,1111
7,07294721 1718,35521 1729,82374
716,555 7,089922411 2 7,13432274 3 1714,256246 3
Sumber : Data Praktikum Geologi Struktur, 2014
10
11
c. Metode Jambu
Metode ini digunakan untuk mengalisis lereng yang tidak berbentuk busur
lingkaran. Bidang longsoran pada analisa ini ditentukan berdasarkan zona lemah
yang terdapat pada massa batuan atau tanah. Cara lain adalah dengan
mengasumsikan suatu faktor keamanan tertentu yang tidak telalu rendah
kemudian melakukan perhitungan untuk mendapatkan bidang longsoiran dengan
FK paling rendah.
Sumber : asrulsmile.blogspot.co.id
Gambar 2.5
Aplikasi Metode Janbu
11
12
BAB III
KESIMPULAN
12
13
DAFTAR PUSTAKA
13