OLEH :
OKTAFIA TAFULI
1806100018
SEMESTER VII
KELAS B
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE
MORGENSTERN-PRICE”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Perencanaan Tambang. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang metode morgenstern-price bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stabilitas tanah pada lereng dapat terganggu akibat pengaruh alam, iklim, dan
aktivitas manusia. Longsorr terjadi karena ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada
lereng atau gaya di daerah lereng lebih besar dari pada gaya penahan yang ada di
lereng tersebut. Kerusakan yang ditimbulkan akibat longsor ini bukan hanya kerusakan
secara langsung seperti rusaknya fasilitas umum, hilangnya lahan-lahan pertanian,
korban jiwa, akan tetapi kerusakan secara tidak langsung melumpuhkan kegiatan
ekonomi dan pembangunan daerah yang terkena bencana
Longsoran merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi pada lereng-
lereng alami maupun buatan. Longsoran dapat terjadi dengan berbagai cara, secara
perlahan-lahan atau mendadak serta dengan ataupun tanpa tanda-tanda yang terlihat.
Longsor atau dikenal juga dengan gerakan tanah dan merupakan peristiwa geologi yang
terjadi yang disebabkan adanya pergerakan dari massa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis. Hal ini berakibat pada terjadinya penurunan kuat geser tanah
(c), Bobot isi (ᵞ) dan sudut geser dalam (υ) yang selanjutnya menyebabkan kelongsoran.
Oleh karena itu, untuk mengatasi gerakan tanah yang terjadi, maka harus dilakukan
analisis kestabilan lereng untuk mengetahui faktor keamanan lereng yang mengalami
kelongsoran.
Kestabilan lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan yang
berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan galian, karena
menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan peralatan serta kelancaran
produksi.
2.3.5. Hidrogeologi
Selain menaikkan tegangan air pori, air tanah juga dapat berfungsi sebagai
pelarut dan media transportasi material pengisi pada rekahan batuan, sehingga akan
mempercepat proses pelapukan batuan dan menambah beban pada bagian yang
longsor.
2.3.6. Cuaca/iklim
Curah hujan sebagai salah satu komponen iklim, akan mempengaruhi kadar
air (water content, %) dan kejenuhan air. Hujan dapat meningkatkan kadar air dalam
tanah, kemudian menyebabkan kondisi fisik material yang ada pada lereng berubah-
ubah. Kenaikan kadar air ini anak memperlemah sifat fisik-mekanik tanah karena
adanya pelapukan sehingga kondisi internal tubuh lereng berubah dan menurunkan
faktor keamanan lereng.
X= λ. f(x). E
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kestabilan lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan
galian, karena menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan
peralatan serta kelancaran produksi. Oleh karena itu dalam usaha untuk melakukan
analisis kestabilan lereng harus diketahui dengan pasti sistem tegangan yang bekerja
pada tanah atau batuan dan juga sifat-sifat fisik aslinya. Dengan pengetahuan dan data
tersebut kemudian dapat dilakukan analisis kelakuan tanah atau batuan tersebut jika
digali atau “diganggu”.