Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE


MORGENSTERN-PRICE”

OLEH :
OKTAFIA TAFULI
1806100018
SEMESTER VII
KELAS B

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “ANALISIS KESTABILAN LERENG MENGGUNAKAN METODE
MORGENSTERN-PRICE”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Perencanaan Tambang. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang metode morgenstern-price bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 13 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................................................


KATA PENGANTAR ...................................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................
1.3. Tujuan ...............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Lereng ............................................................................................................


2.2 Kestabilan Lereng...............................................................................................................

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng .....................................................

2.3.1 Geometri Lereng..................................................................................................


2.3.2 Struktur Batuan...................................................................................................
2.3.3 Sifat Mekanik Tanah ...........................................................................................
2.3.4. Struktur Geologi ................................................................................................
2.3.5. Hidrogeologi ......................................................................................................
2.3.6. Cuaca/iklim ........................................................................................................
2.3.7. Gaya dari Luar ....................................................................................................

2.4. Metode Analisis Morgenstern-Price .................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Stabilitas tanah pada lereng dapat terganggu akibat pengaruh alam, iklim, dan
aktivitas manusia. Longsorr terjadi karena ketidakseimbangan gaya yang bekerja pada
lereng atau gaya di daerah lereng lebih besar dari pada gaya penahan yang ada di
lereng tersebut. Kerusakan yang ditimbulkan akibat longsor ini bukan hanya kerusakan
secara langsung seperti rusaknya fasilitas umum, hilangnya lahan-lahan pertanian,
korban jiwa, akan tetapi kerusakan secara tidak langsung melumpuhkan kegiatan
ekonomi dan pembangunan daerah yang terkena bencana
Longsoran merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi pada lereng-
lereng alami maupun buatan. Longsoran dapat terjadi dengan berbagai cara, secara
perlahan-lahan atau mendadak serta dengan ataupun tanpa tanda-tanda yang terlihat.
Longsor atau dikenal juga dengan gerakan tanah dan merupakan peristiwa geologi yang
terjadi yang disebabkan adanya pergerakan dari massa batuan atau tanah dengan
berbagai tipe dan jenis. Hal ini berakibat pada terjadinya penurunan kuat geser tanah
(c), Bobot isi (ᵞ) dan sudut geser dalam (υ) yang selanjutnya menyebabkan kelongsoran.
Oleh karena itu, untuk mengatasi gerakan tanah yang terjadi, maka harus dilakukan
analisis kestabilan lereng untuk mengetahui faktor keamanan lereng yang mengalami
kelongsoran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu lereng ?
2. Apa itu kestabilan lereng ?
3. Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng ?
4. Apa itu metode MORGENSTERN-PRICE ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian lereng
2. Mengetahui kestabilan lereng
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng
4. Mengetahui metode MORGENSTERN-PRICE
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lereng
Lereng adalah suatu permukaan tanah atau batuan yang menghubungkan dua
permukaan tanah yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang datar yang menurut
cara terbentuknya dibedakan menjadi dua yaitu lereng alami misalnya lereng bukit,tebing
sungai dan lereng buatan antara lain yaitu galian dan timbunan untuk membuat jalan raya
dan jalan kereta api, bendungan, tanggul sungai dan kanal serta tambang terbuka (Rock
Mechanis, 1983).

2.2 Kestabilan Lereng

Kestabilan lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan yang
berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan galian, karena
menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan peralatan serta kelancaran
produksi.

Nilai suatu stabilitas lereng dinyatakan dalam faktor keamanan. Faktor


keamanan sendiri adalah rasio perbandingan kuat geser (shear strength) dengan
tegangan geser (shear stress).
s h ear strength
FK =
s h ear stress

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kestabilan Lereng

2.3.1 Geometri Lereng


Geometri lereng merupakan tinggi lereng (H) dan kemiringan lereng (ψ), baik itu
secara individu maupun secara keseluruhan (overall). Suatu lereng disebut lereng
individu jika dibentuk oleh satu jenjang saja dan disebut keseluruhan (overall) jika
dibentuk oleh beberapa jenjang. Sudut kemiringan jenjang untuk lereng overall
diperoleh dengan menarik garis dari batas bawah jenjang (toe) terbawah ke batas
atas jenjang (crest) teratas.

2.3.2 Struktur Batuan


Struktur batuan yang sangat mempengaruhi kemantapan lereng adalah bidang-
bidang sesar, perlapisan dan rekahan. Struktur batuan tersebut merupakan bidang-
bidang lemah dan sekaligus sebagai tempat merembesnya air, sehingga batuan lebih
mudah longsor.

2.3.3 Sifat Mekanik Tanah

Pengujian sifat mekanik tanah untuk mendapatkan nilai sifat-sifat mekanika


tanah untuk penentuan kestabilan lereng antara lain sudut geser dalam dan kohesi
tanah.

2.3.4. Struktur Geologi


Struktur geologi yang mempengaruhi kemantapan lereng adalah adanya
bidang-bidang diskontinu atau bidang-bidang lemah seperti sesar dan kekar. Hal
yang terpenting dalam bidang diskontinu adalah adanya pengaruh tekanan air yang
berada pada rekahan tarik.

2.3.5. Hidrogeologi
Selain menaikkan tegangan air pori, air tanah juga dapat berfungsi sebagai
pelarut dan media transportasi material pengisi pada rekahan batuan, sehingga akan
mempercepat proses pelapukan batuan dan menambah beban pada bagian yang
longsor.

2.3.6. Cuaca/iklim
Curah hujan sebagai salah satu komponen iklim, akan mempengaruhi kadar
air (water content, %) dan kejenuhan air. Hujan dapat meningkatkan kadar air dalam
tanah, kemudian menyebabkan kondisi fisik material yang ada pada lereng berubah-
ubah. Kenaikan kadar air ini anak memperlemah sifat fisik-mekanik tanah karena
adanya pelapukan sehingga kondisi internal tubuh lereng berubah dan menurunkan
faktor keamanan lereng.

2.3.7. Gaya dari Luar


Salah satu gaya luar yang bekerja pada lereng yang harus diperhitungkan
adalah faktor gempa, baik akibat gempa maupun peledakan. Faktor gempa ini
dinyatakan dalam satuan g (gravitasi).
2.4. Metode Analisis Morgenstern-Price
Metode ini adalah salah satu metode yang berdasarkan prinsip
kesetimbangan batas yang dikembangkan oleh Morgenstren dan Price pada Tahun
1965. Metode ini dapat digunakan untuk semua bentuk bidang runtuh dan telah
memenuhi semua kondisi kesetimbangan.
Proses dalam metode ini dilakukan asumsi penyederhanaan untuk
menunjukkan hubungan antara gaya geser disekitar irisan (X) dan gaya normal di
sekitar irisan (E).dengan persamaan:

X= λ. f(x). E

Gaya-gaya yang Bekerja pada Bidang Irisan Kelongsoran Metode Morgenstern-Price


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kestabilan lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan
yang berhubungan dengan penggalian dan penimbunan tanah, batuan dan bahan
galian, karena menyangkut persoalan keselamatan manusia (pekerja), keamanan
peralatan serta kelancaran produksi. Oleh karena itu dalam usaha untuk melakukan
analisis kestabilan lereng harus diketahui dengan pasti sistem tegangan yang bekerja
pada tanah atau batuan dan juga sifat-sifat fisik aslinya. Dengan pengetahuan dan data
tersebut kemudian dapat dilakukan analisis kelakuan tanah atau batuan tersebut jika
digali atau “diganggu”.

Anda mungkin juga menyukai