Anda di halaman 1dari 6

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Perkuliahan dan Tugas 2 Rekayasa Geoteknik


Tugas
Jelaskan secara rinci (Sadur), tambahkan beberapa tambahan seperti gambar atau tabel yang
mendukung penjelasan yang terkait sebagai berikut;
- Stabilitas lereng (Pengertian, Faktor yang mempengaruhi, dll) sesuai poin-poin dalam
modul, serta tambahkan dari berbagai literatur lainnya.
Jawaban
A. Lereng
Lereng adalah suatu permukaan yang menghubungkan tanah yang lebih tinggi dengan
permukaan tanah yang lebih rendah, dan stabilitas lereng erat kaitannya dengan longsor atau
gerakan tanah yang merupakan proses perpindahan massa tanah secara alami dari tempat
yang tinggi ke tempat yang lebih rendah (Korach dan Sarajar, 2014). Pergerakan tanah ini
terjadi karena perubahan keseimbangan daya dukung tanah dan akan berhenti setelah
mencapai keseimbangan baru. Longsoran umumnya terjadi jika tanah sudah tidak mampu
menahan berat lapisan tanah di atasnya karena ada penambahan beban pada permukaan
lereng dan berkurangnya daya ikat antara butiran tanah relief.
Pada keadaan dilapangan stabilitas diartikan dengan faktor keamanan (safety factor) yang
merupakan perbandingan antara kekuatan material terhadap geseran (shear strength) yang
menahan kelongsoran dengan gaya geser (shear stress) yang bekerja yang menyebabkan
kelongsoran akibat adanya gaya berat pada material.

Gambar 1
Ilustrasi Kelongsoran dengan Gaya Mekanika
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng


Pada umumnya terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk menganalisa
kestabilan lereng diantaranya adalah sebagai berikut :
 Geometri Lereng
Geometri lereng yang ditinjau dalam hal ini ada tiga yaitu berdasarkan ketinggian,
sudut kemiringan lereng dan perubahan geometri dengan membuat trap terasering.
Pada hal ketinggian ada 2 jenis ketinggian: 10 meter dan 15 meter. Sementara
kemiringan lereng berdasarkan ratio tinggi : panjang yaitu 1:1 , 1:2, 1:3. Untu
terasering akan dibagi dalam 2 bagian, 3 bagian, dan 4 bagian teras. Kemiringan dan
ketinggian lereng ini akan dikombinasi sehingga mencapai 6 geometri.
 Kekuatan Massa Batuan Lereng
Kekuatan masa batuan penyusun lereng sangat berpengaruh terhadap kestabilan
lereng. Dalam kaitannya dengan analisis slope stability biasanya dinyatakan dengan
parameter C (kohesi) dan φ (sudut geser dalam). Untuk mendapatkan parameter ini
biasanya dilakukan pengujian laboratorium terhadap undisturb samples baik untuk
material yang lunak maupun untuk bidang discountinuity batuan.
 Orientasi Bidang Lemah terhadap Orientasi Lereng
Penyabab utama terjadinya longsoran biasanya akibat dari adanya bidang lemah, hal
ini dikarenakan material pada idang lemah memiliki kekuataan massa batuan yang
lemah. Terdapat dua macam bidang lemah atau discountinuity dalam istilah struktur
geologi diantaranya adalah major discountuinuity (sesar atau patahan) dan minor
discountuinuity (kekar dan bidang perlapisan). Dengan adanya orientasi terhadap
bidang lemah yang mempunyai arah atau orientasi panjang, spasi dan kekuatan dari
material pengisinya akan dapat menentukan model dari potensial longsoran yang
terjadi dengan mempertimbangkan beberapa parameter tersebut.
 Air Tanah
Jarak muka air tanah terhadap bidang dasar kelongosoran juga dapat mempengaruhi
kestabilan suatu lereng, semakin jauh jarak muka air tanah terhadap bidang dasar
kelongsoran dan semakin dekat jarak muka air tanah terhadap tanah permukaan
lereng, maka semakin kecil nilai factor keamanannya. Begitu pula sebaliknya semakin
dekat jarak muka air tanah terhadap bidang dasar kelongsoran dan semakin jauh jarak
dari permukaan lereng, maka semakin besar nilai faktor keamanannya.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

 Faktor Luar
Ada beberapa factor yang juga mempengaruhi terhadap Slope Stability diantaranaya
adalah beban dinamik karena dump truck (traffic loading), Getaran dari peledakan,
Getaran pemasangan tiang pancang (stabilisasi), Gempa Bumi.
C. Data yang Diperlukan untuk Menganalisi Kestabilan Lereng
Dalam menganalisis kestabilan lereng terdapat beberapa input data yang diperlukan dalam
kegiatannya sebagai rincian yang lebih detail dari faktor-faktor yang telah dijelaskan
sebelumnya.
 Kekuatan Geser
Kuat geser merupakan salah satu hal yang harus dipertimbangkan untuk menganalisis
kestabilan lereng dimana kuat geser material baik itu batuan atau tanah pada suatu
geometri lereng yang potensial dapat menyebabkan kelongsoran. Akan tetapi hal itu
dapat di kontrol dari beberapa factor seperti gaya gesek batuan, kohesi di sepanjang
bidang gelincir, density masa batuan, kontinuitas joint dan kekasaran permukaan
bidang gelincir.
 Distribusi Tekanan Air
Tekanan air tanah ini dapat diukur secara langsung dengan pemasangan dan
pembacaan piezometer. Dalam prakteknya distribusi tekanan air tanah dalam suatu
lereng dapat ditentukan dengan mengkombinasikan hasil pengukuran lapangan dan
studi atau analisis berdasarkan teori. Pengukuran-pengkuran lapangan biasanya akan
menentukan sifat-sifat material yang berkaitan dengan aliran air tanah dan
menentukan sumber air yang potensi masuk ke daerah galian lereng. Kemudian studi-
studi teoritis digunakan untuk menggambarkan perkiraan tekanan air tanah di dalam
lereng itu.
 Macam Tanah atau Batuan Penyusun Lereng
Parameter yang menentukan perubahan keseimbangan gaya atau harga slope stability
adalah Perubahan harga C dan φ pada tanah / batuan Perubahan harga density, yang
menyebabkan perubahan beban.
 Struktur Geologi
Bidang-bidang lemah pada batuan yang umum dikenal dengan bidang ketidak
selarasan atau discontinuities . Bidang-bidang lemah ini yang mempunyai arah atau
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

orientasi, panjang, spasi dan kekuatan dari material pengisinya akan menentukan
model dari kelongsoran lereng yang terjadi. Lokasi bidang discontinuities serta
orientasinya terhadap bidang lereng sangat menentukan akan kemungkinan
kelongsoran.
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Gambar 2
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

Model-Model Longsoran Lereng


DAFTAR PUSTAKA

1. Bowles, (1986) Sifat-sifat Fisis dan Geoteknik Tanah, Erlangga, Jakarta

2. Rahardjo P Paulus., Ph.D, El Fie Salim., ”Manual Kestabilan Lereng”, Universitas Katolik
Parahyangan, Bandung. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi Lanjut, 2000

3. Wardana I. G.N , 2011“ Pengaruh perubahan Muka Air Tanah dan Terasering terhadap
Perubahan Kestabilan Lereng” , Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 15 No.1 Januari
2011, Bali

4. Zakaria Zufialdi, “Analisis Kestabilan Lereng Tanah” www.agung.wordpress.com


Diakses pada tanggal 3 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai