ABSTRAKSI ABSTRACT
Jalan tol Semarang – Solo Seksi V Semarang – Solo toll roads, Ungaran
Ungaran Bawen dibangun untuk mendukung Bawen Section was built to support economic
pertumbuhan ekonomi di daerah Semarang – Solo growth in Semarang – Solo and its surroundings.
dan sekitarnya. Jalan ini melintasi bukit dan lembah The road across the hills and valleys that contain
yang mengandung lapisan lanau dan lempung. clay shale. Catastrophic landslide and slope occurs
Kelongsoran lereng terjadi di ruas jalan tol in toll roads at Semarang – Solo STA 19+525. This
Semarang – Solo STA 19+525. Tugas Akhir ini undergraduate thesis is about the stability of slopes
berisi tentang stabilitas tanah pada ruas jalan tol, on toll roads, mechanisms and mitigation
mekanisme dan penanggulangannya The analysis involves conditions which the
Analisa meliputi kondisi dimana terjadi motions of the soil on the slope because of slope
pergerakan tanah pada lereng diakibatkan tidak unstability, manual calculation slope stability with
stabilnya lereng, perhitungan manual stabilitas Fellenius methods, geotechnical analysis and the
lereng dengan menggunakan metode Fellenius, use of retaining wall as an alternative method of
analisis geoteknik dan perkuatan dengan dinding reinforcement.
penahan tanah sebagai pilihan alternatif metode Geotechnical analysis using Plaxis finite
perkuatan. element software. Plastic and elastic model of
Analisis geoteknik menggunakan software Mohr-Coulomb failure criterion was chosen as a
finite element Plaxis. Model elastis plastis dan model soil. Analysis showed that the most optimum
kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb dipilih sebagai avalanche mitigation is to install a retaining. By
model tanah. Analisis menunjukkan bahwa using retaining wall combine, minimum slope
penanggulangan paling optimum kelongsoran ini safety factor be increased and reached 1,541.
adalah memasang perkuatan dinding penahan
tanah. Dengan menggunakan dinding penahan Key words : landslides, slope stability, fellenius,
tanah, Faktor Keamanan lereng minimum menjadi Plaxis, retaining wall.
meningkat dan mencapai 1,541.
KESIMPULAN
Melalui analisa data tanah serta analisa n (dengan (cm)
kestabilan lereng yang terjadi di jalan tol Semarang beban
– Solo, Seksi V Ungaran Bawen (STA 19+525) lalu
dengan Metode Fellenius secara manual dan lintas)
program PLAXIS v8.5 serta dengan pengamatan di Pemasangan
lapangan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai Dinding Penahan
berikut : Tanah pada
1 1,541 2,289
1. Jenis tanah pada lokasi kajian (STA 19+525) lereng sisi
adalah Lempung (lapisan 1), Lanau (lapisan 2), sebelah kanan
dan Pasir (lapisan 3). badan jalan
2. Ditemukan muka air tanah pada kedalaman
11,00 meter. SARAN
3. Kelongsoran disebabkan karena kurang kuatnya 1. Perlu dilakukan pengambilan sample tanah
lapisan tanah pada badan jalan dengan beban yang lebih banyak (kanan, kiri ruas jalan, dan
lalu-lintas yang ada, yang disertai dengan tidak juga di luar badan jalan) untuk mendapatkan
kuatnya perkuatan pada lereng jalan di mana kontur lapisan tanah sekitar yang membantu
geometri lereng yang cukup curam pada lokasi keakuratan model struktur dalam pemodelan
longsor dan drainase untuk air hujan yang program komputer (PLAXIS Version 8.2).
menjenuhkan permukan lereng. 2. Pengambilan sample tanah tambahan untuk
4. Hasil analisa secara manual dengan metode pengujian laboratorium perlu dilakukan untuk
Fellenius didapat nilai keamanan (SF) longsor mendapatkan data yang lebih representatif.
lereng yaitu sebesar 1,004 akibat berat sendiri 3. Analisa dengan program komputer (PLAXIS
dan 0,922 akibat penambahan beban vertikal Version 8.2) masih memiliki kelemahan,
merata yang menunjukan nilai keamanan sehingga untuk mendapatkan hasil yang lebih
dibawah 1 dengan kriteria lereng tidak stabil. akurat terlebih dahulu harus dibandingkan
5. Hasil analisa dengan program komputer dengan metode yang lain terutama secara
(PLAXIS v8.5) untuk penanganan longsoran manual. Ataupun dengan program lain seperti
yaitu didapat nilai keamanan sebesar 1,069 SAGE CRISP, ROC SCIENCE, Z SOIL, GEO-
akibat berat sendiri dan 1,041 akibat SLOPE, dan lain sebagainya.
penambahan beban vertikal merata yang mana 4. Diperlukan ketelitian dalam memasukkan
masih dibawah nilai keamanan yang data-data input karena kesalahan dalam input
disyaratkan dalam program komputer (FK > data akan berakibat fatal.
1,5). 5. Penggunaan material konstruksi harus sesuai
6. Untuk membantu penanganan longsor yang ada, yang disyaratkan dan pelaksanaanya harus
direkomendasikan dengan penanganan sesuai dengan bestek.
berdasarkan nilai keamanan dari program
komputer (PLAXIS v8.5) yaitu : DAFTAR PUSTAKA
Tabel Alternatif Penanganan
Bahan-bahan Mata Kuliah atau Buku Ajar
Alternatif Safety Displace
Kontruksi Mekanika Tanah 1 dan 2, UNDIP.
Penangana Factor ment
Bahan-bahan Mata Kuliah atau Buku Ajar Terzaghi, Karl, Peck, B., Ralph. 1991. Mekanika
Rekayasa Pondasi 1 dan 2, UNDIP. Tanah Dalam Praktek Rekayasa Jilid-2.
Bahan-bahan Mata Kuliah atau Buku Ajar Penerbit Erlangga, Jakarta.
Stabilisasi Tanah, UNDIP.
Brinkgreve, R.B.J. and Vermeer, P.A. 1998.
PLAXIS 2D Version 8.5. PLAXIS b.v and
University Of Stutgart, A.A. Balkema /
Rotterdam / Brookfield.
Kh, V Sunggono. 1995. Buku Teknik Sipil. Nova,
Bandung.
Das, Braja M. 1998. Mekanika Tanah (Prinsip-
prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1.
Erlangga, Jakarta.
Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah (Prinsip-
prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 2.
Erlangga, Jakarta.
Hardiyatmo, Hary Christady. 2006. Teknik Pondasi
1. Beta Offset, Yogyakarta.
Hardiyatmo, Hary Christady. 2007. Mekanika
Tanah 2. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Djojonegoro, Wardiman. 1997. Rekayasa Pondasi I
(Konstruksi Penahan Tanah). Gunadarma,
Jakarta.
Djojonegoro, Wardiman. 1997. Rekayasa Fundasi
II (Fundasi Dangkal dan Fundasi Dalam).
Gunadarma, Jakarta.
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk
Perencanaan Penanggulangan Longsoran.
Yayasan Badan Penerbit PU, Jakarta.
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
2002. Panduan Geoteknik 3: Timbunan
Jalan pada Tanah Lunak: Penyelidikan
Tanah Lunak dan Pengujian
Laboratorium.
Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah.
2002. Panduan Geoteknik 4: Timbunan
Jalan pada Tanah Lunak: Desain dan
Konstruksi.