Assalamualaikum wr wb
Puji Syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT dan kepada nabi besar
kita nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kesempatan, rahmat serta
hidayat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan akhir ini yang
membahas tentang Analisa Bentang Alam.
Terimakasih saya berikan kepada teman-teman, asisten lab. Geologi dan
juga orang-orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu saya mohon kritik dan juga saran agar saya dapat memperbaiki
laporan yang telah saya buat ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis,dan juga semua orang yang membaca laporan ini.
Wassalamualaikum wr wb
Halaman
KATA PENGANTAR........ i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan................................................................... 1
1.2.1 Maksud................................................................................ 1
1.2.2 Tujuan.................................................................................. 1
BAB IV ANALISA........................................................................................ 9
BAB V KESIMPULAN................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Analisis bentang alam peta yang digunakan ialah peta topografi
karena pada peta topografi mengacu pada pada semua ciri ciri permukaan
bumi yang dapat diidentifikasi. Data yang didapat dari peta akan didapatkan hasil
gambar rupa bumi yang nantinya akan dipakai sebagai acuan untuk mengetahui
lokasi atau mengetahui bentuk kontur lokasi yang menjadi objek.
Sumber : http://blog.unsri.ac.id
Gambar 2
Morfologi Bukit Tertekan
Morfologi Perbukitan Lipatan
Morfologi perbukitan lipatan ialah bentuk bentang alam yang terdari oleh
batuan-batuan sedimen yang terlipat membentuk struktur antiklin serta sinklin.
Morfologi perbukitan lipatan mempunyai ciri khusus yaitu susunan perbukitan
dan lembah-lembah yang berpola sejajar. Genesa pembentukan morfologi
perbukitan lipatan adalah gaya tektonik yang terjadi pada salah satu cekungan
sedimen.
Sumber : http://blog.unsri.ac.id
Gambar 3
Morfologi Perbukitan Lipatan
2.4 Pola Aliran Sungai
Pola aliran merupakan gambaran dari struktur dan tipe maupun komposisi
batuan. Sedangkan kerapatan aliran mencerminkan resistensi dan kekedapan
batuan. Daerah Aliran Sungai merupakan daerah yang di batasi punggung
gunung dan air hujan yang jatuh ke daerah tersebut akan tertampung oleh
punggung gunung tersebut
Sumber :
agnazgeograph.wordpress.com
Gambar 4
Pola Aliran Sungai
2.5 Contoh Pola Aliran Sungai
Pola Aliran Rektangular
Pola aliran ini terbentuk oleh cabang sungai yang berkelok, berliku-liku,
dan juga menyambung membentuk sudut tegak lurus. Dan pola aliran ini banyak
dikendalikan oleh pola kekar atau sesar yang juga berpola berpotongan secara
tegak lurus. Dapat terbentuk pada batuan kristalin, batuan keras berlapis
horizontal.
Sumber : http://lu-nu.blogspot.co.id/
Gambar 5
Pola Aliran Rectangular
Pola Aliran Trelis
Berbentuk mirip panjang panjang atau pola trali pagar. Pola ini
merupakan ciri dari sungai yang berada pada batuan yang berlipat dan miring
kuat. Sungai sungai yang lebih besar cenderung mengikuti singkapan dari
batuan lunak dan jurus (subsekuen), cabang-cabang sungainya yang masuk dari
kiri kanannya adalah berjenis obsekuen atau resekuen. Induk sungai yang
memotong arah struktur utama mungkin karena superposisi.
Sumber : http://lu-nu.blogspot.co.id/
Gambar 6
Pola Aliran Trelis
Pola Aliran Annular
Pola aliran ini dapat terbentuk di daerah kubah struktural yang telah
terkikis sehingga sungai yang ukuran nya besar mengalir melingkar mengikuti
struktur dan batuan yang lunak. Pola aliran annular dengan sungai ini berjenis
subsekuen.
Sumber : http://lu-nu.blogspot.co.id/
Gambar 7
Pola Aliran Annular
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas
Menggambarkan pola aliran sungai.
Menghitung kerapatan sungai.
Menentukan water devide pada peta topografi.
Menentukan catchment area.
3.2 Pembahasan
3.2.1 Pembuatan Pola aliran sungai dan Kerapatan sungai.
Pada pembuatan atau penentuan pola aliran sungai bisa ditentukan dari
data sungai yang telah ada pada peta topografi, dan ditambahkan sungai
musiman dengan cara mencari kontur yang berbentuk huruf U mengarah ke hulu
sungai. Setelah pola aliran di dapat kita dapat menghitung kerapatan sungai
dengan cara menghitung setiap panjang sungai pada satu grid dan bisa
menggunakan rumus :
L
A
Dari hasil peta yang telah dibuat ada beberapa analisa yang dapat di
tentukan, yang pertama ialah pola aliran sungai, pola aliran sungai yang terdapat
pada daerah tersebut diantaranya dendritik,trelis,serta paralel. Terdapat sungai
utama dan juga anak sungai atau sungai musiman, cara menentukan nya ialah
anak sungai selalu mengarah ke sungai utama. Selanjutnya kerapatan aliran dari
hasil perhitungan yang telah dibuat yaitu dominan denritus kasar dengan
besaran >0,8. Dan karakteristik kerapatan aliran dominan sedang (0,25-10) yaitu
alur sungai yang melewati batuan dengan resistensi lunak, sehingga
mengakibatkan angkutan batuan sedimen yang terangkut akan lebih besar.
Setelah dihitung dan di tentukan ternyata luas dari catchment area lebih
besar dari daerah IUP, yang berarti bisa berdampak buruk terhadap daerah IUP,
akan tetapi kita harus menentukan dan menghitung intensitas curah hujan dan
debit air yang masuk sehingga baru dapat disimpulkan merugikan atau tidak
terhadap daerah IUP.
Untuk morfologi pada daerah IUP setelah di buat dari peta sebaran batuan
dapat disimpulkan bahwa daerah tersebut dominan batu pasir yang menandakan
batuan sedimen dan juga daerah IUP termasuk daerah yang berbukit yang
artinya berjalan lurus dengan genesa batuan sedimen yang terbentuk karena
transportasi ke tempat yang lebih rendah.
BAB V
KESIMPULAN