Disusun oleh :
M Rizqi Wicaksono
10070115067
Assalamu’alaikum wr wb
Puji Syukur mari kita panjatkan kepada Allah SWT dan kepada nabi besar
kita nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kesempatan, rahmat serta
hidayat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
tentang “Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan eksplorasi”
Terimakasih saya berikan kepada orang tua penulis, dan juga teman-
teman, juga orang-orang yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas
ini.
Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu saya mohon kritik dan juga saran agar saya dapat memperbaiki
makalah yang telah saya buat ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis,dan juga semua orang yang membaca laporan ini.
Wassalamualaikum wr wb
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
permukaan. Dimana hasil dari metode langsung ini berupa peta permukaan dan
peta bawah permukaan.
Sumber: godamaiku.blogspot.co.id
Gambar 2.1
Sumur Uji
2. Metode Eksplorasi Tidak Langsung
Metode eksplorasi tidak langsung merupakan eksplorasi yang dilakukan
tidak langsung berhubungan dengan objek yang di teliti . sehinga metode ini
memanfaatkan sifat fisik maupun kimia dari objek. Metode eksplorasi tidak
langsung ini diantaranya adalah.
a. Eksplorasi dengan metode geofisika
Eksplorasi dengan metode geofisika adalah eksplorasi yang dilakukan
dengan mengamati kondisi geologi dengan memanfaatkan sifat fisik dari bahan
galian yang di cari. Dimana eksplorasi dengan cara geofisika ini dilakukan di
permukaan ataupun bawah permukaan dengan cara geolistri, gaya berat,
geomagnet, dan sebagainya.
Sumber: godamaiku.blogspot.co.id
Gambar 2.2
Geolistrik
4
Sumber: godamaiku.blogspot.co.id
Gambar 2.3
Geokimia
3. Eksplorasi Awal
Eksplorasi awal adalah kegiatan dilenasi awal dari suatu endapan yang
telah teridentifikasi
4. Eksplorasi Rinci
Eksplorasi rinci adalah kegiatan eksplorasi untuk mendilenasi secara rinci
dalam gambaran tiga dimensi terhadap suatu endapan mineral yang telah
diketahui dari percontohan yang diambil dari lubang bor, terowongan, paritan dll.
2.2.3 Program Eksplorasi
Program eksplorasi dilaksanakan agar eksplorasi dapat dilakukan
dengan efisien, ekonomis dan tepat sasaran yang dilakukan berdasarkan prinsip-
prinsip dan konsep-konsep.
Dimana prinsip-prinsip konsep dasar eksplorasi tersebut meliputi
1. Target produksi
- Jenis bahan galian
- Pencarian model-model geologi yang sesuai
2. Pemodelan Eksplorasi
- Menggunakan model geologi regional menentukan daerah target
eksplorasi
- Menentukan model geologi lokal berdasarkan keadaan lapangan dan
pendeskripsian petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan.
- Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan dilaksanakan.
2.2.4 Metode Sampling
Berikut akan dijelaskan mengenai beberapa metode yang digunakan
dalam pengambilan sampling :
1. Grab sampling
Grab sampling adalah metode yang dilakukan dengan cara pengambilan
material berupa fragmen yang cukup besar dari suatu tumpukan material
ataupun yang mengandung mineralisasi secara acak (hasil dari metode ini
biasanya memiliki bias cukup besar.
2. Chip sampling
Chip sampling merupakan metode yang dilakukan dengan memecahkan
batuan pada bagian jalur yang memotong zona mineralisasi. Hasil dari pecahan
tersebut kemudian diambil sebagai conto. Hasil dari metode ini biasanya tidak
representatif dalam mewakili keadaan mineralisasi sebenarnya.
6
3. Bulk sampling
Bulk sampling adalah pengambilan sampel dengan jumlah yang besar.
Contohnya dapat berupa inti bor yang berukuran besar atau sejumlah material
tertentu yang diambil dari suatu trench dengan menggunakan bulldozer.
4. Channel sampling
Channel sampling adalah pengambilan conto dengan cara membuat alur
sepanjang badan bijih yang memperlihatkan mineralisasi. Alur ini dapat dibuat
secara horizontal, vertikal, ataupun tegak lurus dengan kemiringan perlapisan.
2.2.5 Kesalahan Pengambilan Conto
Dalam pengambilan pemercotoan (sampling) perlu diperhatikan beberapa
kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu :
- Salting, merupakan penigkatan kadar conto akibat masuknya material
lain.
- Erratic high assay, merupakan kesalahan penentuan pengambilan conto
dikarenakan tidak memperhatikan kondisi geologi.
- Dilution, merupakan merupakan pengurangan kadar conto akibatnya
masuknya waste.
- Kesalahan dalam analisis kimia akibat jumlah conto yang tidak cukup dan
representatif.
dua objek yang kita kenali dilapangan. Seperti antara pohon dan pohon lainnya,
setelah melakukan ploting kemudian pada peta ditarik garis lurus antara kedua
pohon tersebut.
2 Resection
Resection adalah metode yang mengacu pada dua parameter yang kita
ketahui dilapangan, baik itu di daerah pemukiman ataupun ketinggian dan lain
sebagainya. Dalam penerapannya dilakukan pengukuran arah dari dua objek
yang diketahui tersebut lalu arah kebalikan sudut dari kedua objek tersebut
diploting pada peta. Panjang arah garis serta perpotongannya menjadi acuan
posisi kita dilapangan.
berbeda. Lalu pada akhirnya titik pengukuran arah pada singkapan pertama akan
menjadi bahan acuan yang menggambakan posisi singkapan sebenernya di
lapangan.
BAB III
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA