TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mekanika Kuantum
Mekanika Kuantum atau mekanika gelombang memberi pengertian
semua teori yang didasarkan fenomena alam. Materi terdiri atas molekul dan atom
yang masing-masing tersususn dari partikel yaitu proton, neutron, dan elektron.
Mekanika kuantum harus secara penuh dapat menguraikan sifat-sifat dasar
partikel. Bagi para peneliti dibidang kimia, elektron merupakan partikel yang
sangat penting karena sifat dari suatu molekul atau senyawa sangat tergantung
pada perilaku elektron yang terlibat dalam pembentukan senyawa
tersebut.
Persamaan Schrdinger
Persamaan Schrdinger dirumuskan pada tahun 1962 oleh Fisikawan
Austria Erwin Schrdinger. Digunakan dalam fisika (khususnya mekanika
kuantum), itu adalah persamaan yang menggambarkan bagaimana keadaan
kuantum sebuah perubahan sistem dalam waktu, dalam mekanika klasik,
persamaan gerak newton adalah hukum 2 dan formulasi setara persamaan Euler
Lagrange dan persamaan Hamilton. Dalam semua formulasi ini, mereka
digunakan untuk memecahkan gerakan dari sebuah sistem mekanis, dan
matematis.
Dalam mekanika kuantum, analog dari hukum Newton adalah persamaan
Schrdinger untuk sistem kuantum, biasanya atom, molekul, dan partikel
subatomic, bebas terkait dan lokal. Persamaan ini merupakan deferensial melalui
fungsi gelombang dari sistem.
Dalam interpertasi standar mekanika kuantum, fungsi gelombang adalah
gambaran paling lengkap yang dapat diberikan pada sistem fisik. Solusi untuk
persamaan Schrdinger menjelaskan tidak hanya molekul, sistem atom, dan
subatomik, tetapi juga sistem makroskopik, bahkan mungkin seluruh alam. Seperti
halnya hukum 2 Newton, persamaan Schrdinger dapat diubah menjadi formulasi
H=T+V
Dimana :
Energi Total
Energi Kinetik
Energi Potensial
Pada peneyelesaian problema partikel yang bergerak dalam kotak 1dimensi dibuat contoh fungsi gelombang yang paling sederhana, yaitu :
Fungsi gelombang : = A sin x
Konsekuensi dari pernyataan pada dinding partikel tidak bergerak dapat
dinyatakan sebagai :
x = 0 maka harga = 0 atau (0) = 0
x = a maka harga = 0 atau (x) = 0
kedua pernyataan matematis diatas disebut sebagai syarat.
Persamaan Schrdinger merupakan operator energi total (operator hamilton) yang
merupakan penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial. Hasil dari
penyelesaian persamaan Schrdinger dapat dituliskan sebagi berikut :
= +
= 2
2
2 2
=
2 2
2 2
( A sin x )
2 2
= E ( A sin x )
( A cos x ) = E ( A sin x )
2
2 2
( A sin x ) = E ( A sin x )
2
= A sin = 0
= A sin = 0
A0
=0
8 2
=
nx
a
2 2 2
8 2 2
2 2
8 2
Jadi harga eigen value yang merupakan harga energi untuk box-1dimensi
dapat ditulis :
=
2 2
8 2
(Nugraha, 2010)
kesalahan
perhitungan yang lebih tinggi, juga membutuhkan waktu yang lama sehingga
problem ini menjadi tidak menarik untuk dipecahkan. Maka dengan adanaya
berbagai program aplikasi kimia ini maka problem-problem itu dapat lebih mudah
diatasi. Hal ini dapat juga menunjang munculnya penelitian kimia komputasi.
Dan sampai saat ini, penggunaan program-program aplikasi kimia
komputer sebagai instrument dalam penelitian kimia makin hari makin signifikan
keberadaannya, mengingat ada beberapa keunggulan yang dapat diperoleh melalui
pengunaan komputer dengan program ini seperti yang disebutkan diatas. Satu hal
yang sangat penting untuk dipahami adalah hasil-hasil yang diperoleh dari
perhitungan dengan program simulasi komputer hanya berupa nilai prediksi, yang
dalam keadaan tertentu dapat menjadi terdeviasi jauh dari keadaan real dan fakta
laboratorium. Namun dengan pesatnya perkembangan program ini telah
memberikan berbagai pendekatan perhitungan terhadap sistem molekuler yang
juga semakin berkembang sehingga perhitungannnya telah dibuat terstruktur serta
dengan algoritme tertentu yang memungkinkan pembuatan softwarenya, maka
nilai prediksi yang diberikan dari hasil perhitungan menjadi lebih dekat ke fakta
eksprimen.
Simulasi komputer dalam suatu penelitian berguna untuk mengetahui
sifat-sifat elektronis dan optimasi geometris suatu molekul. Hal ini dilakukan
hanya untuk mempermudah penelitian kimia, karena dalam menentukan sifat-sifat
tersebut suatu molekul tidak lagi harus diamati melalui eksprimen di laboratorium
(Arif dan Susilawati, 1998).
NWChem
NWChem adalah ab initio komputasi paket perangkat lunak yang juga
mencakup kimia kuantum dan molekul fungsi dinamika. Hal ini dirancang untuk
berjalan pada kinerja tinggi superkomputer paralel
serta
cluster
workstation
Pd Ag Cd In Sn Sb Te I Xe Cs Ba La Ce Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg
Tl Pb Bi Po At Rn
i. ECP "SBKJC VDZ ECP" (number of atoms 71)
Li Be B C N O F Ne Na Mg Al Si P S Cl Ar K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe
Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag
Cd In Sn Sb Te I Xe Cs Ba La Ce Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Tl Pb
Bi Po At Rn
j. Basis Set "CRENBL ECP" (number of atoms 116)
H Li Be B C N O F Ne Na Mg Al Si P S Cl Ar K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe
Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag
Cd In Sn Sb Te I Xe Cs Ba La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er
Tm Yb Lu Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Pb Bi Po At Rn Fr Ra Ac Th
Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr Rf Db Sg Bh Hs Mt Un
Uu Ub Ut Uq Up Uh Us Uo
k. ECP "CRENBL ECP" (number of atoms 115)
Li Be B C N O F Ne Na Mg Al Si P S Cl Ar K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe
Co Ni Cu Zn Ga Ge As Se Br Kr Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag
Cd In Sn Sb Te I Xe Cs Ba La Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er
Tm Yb Lu Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Pb Bi Po At Rn Fr Ra Ac Th
Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No Lr Rf Db Sg Bh Hs Mt Un
Uu Ub Ut Uq Up Uh Us Uo
l. Basis Set "CRENBS ECP" (number of atoms 50)
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd La
Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Pb Bi Po At Rn Rf Db Sg Bh Hs Mt Un
Uu Ub Ut Uq Up Uh Us Uo
m. ECP "CRENBS ECP" (number of atoms 50)
Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd Ag Cd La
Hf Ta W Re Os Ir Pt Au Hg Pb Bi Po At Rn Rf Db Sg Bh Hs Mt Un
Uu Ub Ut Uq Up Uh Us Uo
n. ECP "Stuttgart RSC 1997 ECP" (number of atoms 64)
K Ca Sc Ti V Cr Mn Fe Co Ni Cu Zn Rb Sr Y Zr Nb Mo Tc Ru Rh Pd
Ag Cd Cs Ba Ce Pr Nd Pm Sm Eu Gd Tb Dy Ho Er Tm Yb Hf Ta W
Re Os Ir Pt Au Hg Ac Th Pa U Np Pu Am Cm Bk Cf Es Fm Md No
Lr Db
Density Function Theory (DFT) merupakan teori fungsional kerapatan
adalah metode pemodelan mekanika kuantum yang digunakan dalam fisika dan
kimia untuk menyelidiki struktur elektronik (terutama group state) khususnya
dalam atom, molekul, dan fase terkondensasi. Dengan teori ini, sifat-sifat dari
sistem elektron dapat ditentukan dengan menggunakan fungsional, yang dalam hal
ini adalah kerapatan elektron. Density Function Theory (DFT) adalah salah satu
metode yang paling populer dan serbaguna seperti pada fisika material, fisika
komputasi, dan kimia komputasi.
Density Function Theory (DFT) telah populer untuk perhitungan dalam
fisika solid-state sejak 1970-an. Namun, Density Function Theory (DFT) tidak
dianggap cukup akurat untuk perhitungan dalam kimia kuantum sampai tahun
1990-an, ketika pendekatan digunakan dalam teori ini sanagat disempurnkan
untuk model yang lebih baik interaksi pertukaran dan korelasi. Dalam banyak
kasus, hasil perhitungan Density Function Theory (DFT) untuk solid-state sistem
cukup memuaskan dengan data eksprimen (Park, 1989).
Pada saat ini penelitian tentang senyawa kompleks telah banyak
dilakukan diantaranya sintesis, karakterisasi
senyawa
kompleks. Berbagai
menjadi Bahan baku Obat Hipertensi. Nugraha (2011) tentang kajian teoritis
Senyawa kompleks Perak dan Platina dengan Beberapa ligan menggunakan
program NWChem.
2.3. Senyawa Kompleks
Penemuan yang mendasar dalam kimia anorganik diperoleh dari
penelitian SM Jorgensen (1937-1914) seorang ahli kimia dari Denmark dan
Alferd Werner (1866-1919) seorang ahli kimia Swiss. Ketika mereka memulai
penelitiannya, sifat senyawa koordinasi masih merupakan teka teki dimana
gagasan yang mutahir mengenai valensi danstruktur tidak dapat diterima. Untuk
menjawab
berbagai
permasalahan
tentang
senyawa
kompleks
Warner
seperti Cl-, Br-, F-,NH3, dan H2O. ligan yang dapat memberikan dua pasang
elektron disebut bidentat seperti etilendiamin, difos, glim, karboksilat,
dithiokarbamat, dan lainnya. Ligan polidentat adalah tri, kuadri, penta, dan
heksadentat, contohnya dietilen triamin, terpiridil, EDTA dan lainnya. Setiap ligan
(tepatnya atom donor dalam ligan) memiliki paling tidak sepasang elektron
nonikatan atau tepatnya sepasang elektron menyendiri yang tentu saja terdapat
dalam kulit terluar. Pasangan elektron ini dapat disumbangkan kepada atom lain
(atom pusat) tetapi kemudian dimiliki secara bersama-sama dan dengan demikian
4 1
1
2 2 2 = 2
80
dengan n = 1, 2, 3, .
Pada tipe pertama, pemisahan antara spesies inert dengan labil sangat
tajam. Spesies dengan orbital d kosong bersifat labil, dan spesies dengan semua
orbital d isi bersifat inert. Ion logam yang mempunyai konfigurasi elektronik d4 d6, dengan ligan medan kuat membentuk senyawa kompleks inner-orbital yang
bersifat inert, tetapi dengan ligan medan lemah membentuk senyawa kompleks
outer-orbital yang bersifat labil.
Senyawa kompleks outer-orbital tidak selalu bersifat labil, melainkan
menjadi lebih bersifat inert dengan kenaikan muatan formal ion pusat dan tingkat
kovalensi ikatan. Contoh untuk tipe ini bagi elektron p ditunjukkan oleh seri
senyawa koordinasi [AlF6]3-, [SiF6]2-, [PF6]- dan SF6, yang secara berurutan
berubah sifat dari labil ke inert dengan kenaikan tingkat oksidasi dari III ke VI.
Sesungguhnya, dasar klasifikasi labil-inert suatu spesies adalah laju
reaksi dan ini berkaitan dengan energi yang diperlukan untuk pembentukan unit
kompleks reaktan dengan pemecahan ikatan-ikatan dan pembentukan kembali
dalam spesies baru. Energi ini disebut energi aktivasi dan unit komlpleks reaktan
disebut keadaan transisi. Reaksi lambat diartikan mempunyai energi aktivasi
tinggi, dan reaksi cepat mempunyai energi aktivasi rendah. Energi aktivasi dalam
klasifikasi labil-inert dapat dilihat pada Gambar 2.1. berikut ini :
Energi keadaan transisi
Energi aktivasi
reaksi maju
Energi reaktan dalam
keadaan terpisah
Energi aktivasi
reaksi balik
E
Energi produk
molekul yang terdapat di alam dalam keadaan standar sama dengan nol (0). Pada
298 K keadaan referensi nitrogen, oksigen dan klor masing-masing berbentuk
molekul gas N2, O2 dan Cl2. Karbon (C) padat berbentuk grafit, logam K, Ca, Al
dan Ag berbentuk padat dan lainnya. Semua unsur tersebut dalam keadaan standar
nilai = 0.
0 = 0 0
(Nugraha, 2010).
(E)
energi dalam sistem terisolasinya tetap sama. Hukum yang memberi petunjuk
tentang arah kespontanan reaksi kimia adalah Hukum ke dua termodinamika yang
dinyatakan dalam fungsi keadaan lain yaitu entropi (S). Hukum Termodinamika II
: Entropi suatu sistem yang terisolasi bertambah selama ada perubahan spontan.
Stot > 0. Dengan Stot menyatakan perubahan entropi total semua bagi sistem
terisolasi.
Pada suatu sistem benda dalam kesetimbangan termal dengan
lingkungannya pada temperatur T. Ketaksamaan Clausius dibaca :
dS dq / T > 0
ketaksamaan ini dapat dikembangkan dengan dua cara :
-
Jika kalor dipindahkan pada tekanan tetap dan tidak ada kerja selain
pemuaian dapat dituliskan dqp = dH dan diperoleh dSH,P > 0 ; dHS,P < 0.
Entropi sistem harus bertambah jika entalpinya tetap (karena tidak ada
: A = U T S ( V tetap )
Fungsi Gibbs
: G = H T S ( P tetap )
A < 0 spontan
G = 0 kesetimbangan
A = 0 kesetimbangan
Konfigursi elektron
: 870 kJ/mol
: 1791 kJ/mol
Jari-jari atom
: 135 pm
: 177 pm
Jari-jari kovalen
: 128 pm
: 175 pm
Titik lebur
Titik didih
Kalor peleburan
: 22,17 kJ/mol
Kalor penguapan
: 469 kJ/mol
Kapasitas kalor
78Pt
5d9
2+
78Pt
= [ Xe ] 4f14
6s1
6p0
6s0
6p0
5d8
= [ Xe ] 4f14
5d6
6s0
6p0
Gambar 2.3. Konfigurasi elektron dari Unsur Pt, Pt2+ dan Pt4+
(Hearts, 1976)
Dalam
pembentukan
senyawa
kompleks
logam
Platina
harus
menyediakan orbital kosong yang akan diisi oleh pasangan elektron yang berasal
dari ligan, dalam pembahasan senyawa kompleks yang berasal dari unsur Platina
sangat diperlukan untuk membahas struktur elektronis dari unsur Pt2+, dan ion
Pt4+, dengan diketahuinya struktur elektronisnya maka dapat diprediksikan
senyawa kompleks yang akan terbentuk (Anonim, 2008).
Semua kompleks logam Platina adalah diagmagnetik (tidak dipengaruhi
medan magnet). Sifat diagmagnetik ditimbulkan oleh gerak orbital elektron.
Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut
mempunyai spin elektron yang tidak berpasanga, akibatnya bahan ini tidak
menarik garis gaya. Kompleks-kompleks Platina (II) adalah segiempat atau
terkoordinasi lima dengan rumus ML42+, ML52+, ML3X+, cis- dan trans- adalah ion
uninegatif. Platina (IV) membentuk banyak kompleks oktahedral yang inert secara
termal dan kinetik, dari yang kationik seperti [Pt(NH3)6Cl4] sampai anionik seperti
K2(PtCl6). Asam kloroplatinat adalah suatu garam oksonium, (H3O)2PtCl6. Ia
dibentuk sebagai kristal jingga bilamana larutan Pt dalam air raja atau dalam HCl
jenuh dengan klor, diuapkan. Platina dapat menyerap gas hidrogen, tahan karat,
tahan asam, kecuali oleh aqua-regia, dapat rusak oleh halogen, belerang, senyawa
sisnida dan basa kuat (Anonim, 2012).
Selain itu ditinjau dari faktor stabilitas kompleks logam platina berada
pada golongan logam jenis B (transisi), dimana logam golongan jenis B ini
memilki sifat yang lebih elektronegatif , yang akan membentuk kompleks yang
lebih stabil dengan ligan yang donor elektronnya dari priode ketiga (P, S, Cl),
Selain itu logam dari golongan B memilki sejumlah elektron d di luar inti gas
mulianya yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan dengan atom ligan,
Adanya ikatan ini akan meningkatkan kestabilan kompleks (Suyanta, 2010).
ditemukan di lapisan bumi. Sekitar 2-10 ton bijih besi diperlukan untuk
mendapatkan 1 ounce Platinum murni. Dalam kondisi yang sangat halus, platinum
merupakan katalis yang sempurna, yang banyak digunakan untuk menghasilkan
asam sulfat. Juga digunakan sebagai katalis dalam pemecahan produk minyak
bumi, berikut beberapa sifat platina yang menguntungkan :
1. Platinum tidak mudah teroksidasi, atom platinum bersifat lebih kalalytic.
Platinum, Jika sebuah lapisan platinum tergores (secara micro), atomatomnya tidaklah benar benar hilang, namun cuma bergeser tempat.
2. Platinum memiliki sifat mekanik, fisik dan elektrik yang sangat menarik.
Platinum lebih keras namun juga lebih mudah untuk ditempa.
3. Di bidang surface-science, untuk mengamati singe atom, lebih sering
digunakan jarum yang terbuat dari platinum.
4. Platinum bersifat hypoallergic.
5. Platinum banyak digunakan dalam pembuatan hard disk saat ini, karena
hard disk akan lebih tahan lama.
Nama Ligan
Sturuktur
Klorida
ClN
Pyridin
Amina
NH3
Aquo
H2O
Struktur
Nama Ligan
Etilendiamin (en)
Etilenpenioldifospin (difos)
Dimetilglikol (glim)
NH2CH2CH2NH2
(C6H5)2PCH2CH2P(C6H5)2
CH3OCH2OCH3
H3C
Asetilasetonato (acac)
Bipyridin (bpy)
CH3
O
H2N
CH2
CH2
H
l
N
CH2
CH2
NH2
N
N
Ligan yang tidak mempunyai elektron yang sesuai dengan ikatan dan
Ligan yang mempunyai dua atau yoga pasang elektron bebas yang selain
membentuk ikatan r juga dapat membentuk ikatan dengan ion logam
seperti F-, Cl-, Br-, NH3, H2O dan lain-lain.
Ligan yang memiliki orbital anti ikatan kosong dengan tingkat energi
rendah yang dapat menerima elektron yang orientasinya sesuai, dari
logam seperti CO, Pyr, acac, dan lain-lain.
Ligan yang tidak ada pasnagn elektron bebnasnya tetapi memilki ikatan
seperti alkena, alkuna, benzen dan anion siklopentandienil.
Ligan yang dapat membentuk dua ikatan r dengan dua atom ligan yang
terpisah dan kemudian membentuk jembatan, sebagai contoh OH-, NH2-,
SO42-, dan O2-(Cotton dan wilkinson, 1989).