Anda di halaman 1dari 26

Oleh

Dr. Mudatsir, M. Kes


Jurusan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2012

1.
2.
3.

Diphyllobothrium latum (cacing Pita Ikan)


Taenia saginata (Cacing pita sapi)
Taenia solium (Cacing pita Babi)

MORFOLOGI
Bentuk cacing dewasa memanjang seperti pita
Bentuk cacing dewasa terdiri atas:
Skoleks
Kepala yang merupakan alat untuk melekat,
dilengkapi dengan batil isap
Leher
Tempat pertumbuhan badan
Strobila
Badan yang terdiri atas segmen-segmen yang
disebut proglotid. Tiap proglotid dewasa
mempunyai susunan alat kelamin jantan dan
betina hermafrodit

Skolek

Sejarah
Plater (1606) berbedaspesies cacing pita
lainnya
Bonnet (1977) skolek cacing ini berbeda
dengan T. solium
Wemland (1858) pertama kali memeriksa
cacing ini di AS
Leidy (1879) dari penderita yang terinfeksi
di Eropa

Hospes defenitif: manusia


Hospes reservoa: anjing, kucing dan 22
mamalia lainnya (walrus, singa laut,
beruang, babi dan srigala)
Penyakit: difilobotriosis
Distribusi geografik: Amerika, Canada,
Eropa, Swis, Rumania, Jepang, Turkestan,
Mancuria, Afrika, Malagasi dan Siberia

Cacing

ini berwarna gading


Cacing ini panjangnya 10 meter
Proglotid: 3000-4000 buah
Tiap proglotid terdapat alat kelamin jantan
dan betina
Telur berukuran 70x45 mikron

Cacing menetas di dalam air larva


korasidium--. Dimakan hospes perantara
pertama (Cepopoda: Cyclops dan
Diaptomus) di dalam hospes ini
proserkoid dimakan oleh hospes
perantara ke-2 yaitu ikan salem dan
proserkoid berubahsparganum dimakan
manusia (hospes tetap) dewasa di usus
halus manusia.

Biasanya tidak menimbulkan gejala yang


berat, gejala pada saluran cerna seperti
diare, tidak nafsu makan dan tidak enak di
perut
Biasanya kekurangan vitamin B12 karena
cacing ini menyerap zat tsb
Kalau jumlah cacingnya banyak ada
kemungkinan terjadi sumbatan usus secara
mekanik atau terjadi obstruksi usus
cacing seperti benang kusut

Diidentikasi

pada tahun 1782 oleh Goeze


dan Leuckart
Hospes defenitif: manusia
Hospes perantara: Famili Bovidae
Penyakit: Taniasis saginata
Distribusi geografik

Morfologi
Ruas

proglotid sebanyak 1000-2000 buah


Panjang cacing 4-12 meter lebih
Skolek berukuran 1-2 milimeter
Mempunyai 4 batil isap dengan otot yang
kuat, tanpa kait-kait
Bentuk leher sempit, ruas-ruas tidak jelas
dan di dalamnya tidak terlihat struktur
tertentu

Morfologi
Strobila terdiri dari rangkaian proglotid
terdiri dari dewasa (matur) dan belum
dewasa (immatur)
Setiap hari kira-kira 9 proglotid dilepas
Sebuah proglotid gravis berisi kira-kira
100.000 buah telur

Batil Isap

Bila penderita berdefekasi Telur melekat


di rumput bersama tinja rumbut
terkontaminasi dimakan ternaktelur
menetas di saluran pencernaan ternak
menembus dinding usus saluran getah
bening atau darah darah ke jaringan ikat
di sela-selat otot tumbuh menjadi cacing
gelembung (Sistiserkus bovis) larva T.
saginata di otot maseter, paha
belakanghidup 1-3 tahunbila daging
yang terkontaminasi tidak dimasak
sempurna termakanmasuk ke mukosa
usus dewasa 8-10 minggu di usus
manusia

Biasanya gejalanya ringan: sakit ulu hati,


perut terasa tidak enak, mual, muntah,
mencret pusing atau gugup
Gejala berkaitan dengan ditemukannya
cacing bergerak-gerak di dalam tinja atau
proglotid yang keluar melalui dubur
Gejala berat, bila proglotid masuk ke
apendiks atau ileus disebabkan obstruksi
usus oleh strobila

Banyak ditemukan di negara yang suka


mengkonsumsi daging
Cara pengolahan daging berpengaruh pada
penyebaran penyakit ini
Ternak yang dilepas di padang rumput lebih
mudah dihinggapi cacing gelembung ini
daripada yg dipelihara di kandang
Pencegahan dapat dilakukan dengan cara
mendinginkan daging sampai -10C atau
memasak daging sampai matang

Goeze membedakan Taenia solium dengan


T. saginata tahun 1782
Hospes defenitif: manusia
Hospes perantara: babi dan manusia (bila
dihinggapi cacing dewasa)
Penyakit: Taniasis solium
Distribusi geografik: kosmopolit
Di Indonesia banyak ditemukan di Irian Jaya,
Bali dan Sumut

Morfologi
Ruas

proglotid sebanyak 800-1000 buah


Panjang cacing 2-4 meter lebih
Skolek berukuran 1milimeter
Mempunyai 4 batil isap
Proglotid gravis berisi 30.000-50.000 buah
telur
Larva berukuran 0,6-1,8 cm

Telur termakan oleh babitelur menetas di


saluran pencernaan ternak menembus
dinding usus saluran getah bening atau
darah darah ke jaringan ikat di sela-selat
otot babi cacing gelembung (Sistiserkus
bovis) larva T. solium di otot lidah
punggung dan pundak babibila daging
yang terkontaminasi tidak dimasak
sempurna termakanmasuk ke mukosa
usus halus dewasa 3 bulan di usus
manusia

Tidak menyebabkan penyakit yang berarti


Gejala biasanya nyeri ulu hati, mencret,
mual dan sakit kepala
Infeksi biasanya tidak menunjukkan gejala
kecuali bila alat yang dihinggapi adalah
organ penting
Pada manusia sisteserkus (larva T. solium)
sering menghinggapi jaringan sub kutan,
mata, jaringan otak, otot, jantung, hati,
paru dan rongga perut

Walaupun kosmopolit, kebiasaan penduduk,


tradisi dan agama memegang peranan
penting dalam penyebaran penyakit ini.
Cara pengolahan daging berpengaruh pada
penyebaran penyakit ini

Anda mungkin juga menyukai