Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKAN DASAR 1


METODE EULER DALAM FISIKA KOMPUTASI

Nama : Wildan Ardiansyah Sudjadi


NPM : 23410019
Tanggal Praktikum : 2 Oktober 2023
Dosen Pengampu : Valentinus Galih V.P., MSc., S.Si
Jurusan : Teknik Tekstil (1T1)

POLITEKNIK STTT BANDUNG


TEKNIK TEKSTIL
2023
ABSTRAK
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi didapatkan kenyataan bahwa
penyelesaian masalah-masalah mekanika Newton dan Lagrange saat ini dapat dibantu dengan
komputer yang diciptakan untuk melakukan komputasi yang rumit sehingga hasilnya dapat diperoleh
dalam waktu yang sesingkat mungkin dan dengan ketepatan yang bisa diterima. Aproksimasi
penyelesaian kemudian diperkenalkan untuk menyederhanakan penyelesaian eksak.Metode
Numerik diciptakan untuk menyelesaikan persoalan –persoalan yang rumit di dalam penyelesaian
masalah fisika. Suarga (2005) menyatakan bahwa berbagai perangkat lunak untuk komputasi numerik
telah diciptakan, mulai dari FORTRAN, MATHCAD, TURBO PASCAL, BLAS, MAPLE , dsb. Khusus
diperguruan tinggi MATLAB dan MAPLE sangatlah popular dalam keperluan komputasi
numerik.Matlab yang diciptakan di Stanford University sangatlah kuat di komputasi numerik berbasis
vektor dan matriks.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak semua permasalahan matematis atau perhitungan dapat diselesaikan dengan mudah,
bahkan dalam memandang permasalahan yang terlebih dahulu diperhatikan apakah permasalahan
tersebut mempunyai penyelesaihan atau tidak. Hal ini menjelaskan bahwa tidak semua
permasalahan tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan perhitungan biasa. Oleh karena itu
komputasi numerik menjadi sangat penting sebab dengan meningkatnya peranan metode-metode
matematika dalam berbagai bidang sains dan teknologi serta hadirnya komputer yang berkekuatan
tinggi. Komputasi numerik merupakan suatu operasi pendekatan penyelesaian masalah matematika
yang menggunakan persamaan dalam metode numerik. Sedangkan Metode numerik adalah suatu
metode untuk menyelesaikkan masalah-masalah matematika yang menggunakan sekumpulan
operasi aritmatika dan operasi logika pada sekumpulan bilangan atau data numerik yang diberikan,
perintah operasi ini disebut algoritma.

Seperti telah dibahas di atas, metode numerik numerik digunakan untuk menyelesaikan
persoalan dimana perhitungan secara analitik tidak dapat digunakan. Metode numerik ini berangkat
dari pemikiran bahwa permasalahn dapat diselesaikan dengan menggunakan metode pendekatan-
pendekatan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara analitik. Metode numerik ini disajikan dalam
bentuk algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan mudah.

Dengan menggunakan Metode pendekatan semacam ini, tentukan setiap nilai hasil
perhitungan akan mempunyai nilai error (nilai kesalahan). Dalam analisis numerik, kesalahan itu
menjadi penting artinya. Karena kesalahan dalam pemakaian algoritma pendekatan akan
menyebabkan nilai kesalahan yang besar, tentunya ini tidak diharapkan. Sehingga pendekatan
metode numeric ini bisa membantu dalam proses penyelesaian suatu persoalan.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mampu menggunakan teori komputasi metode euler dalam praktikum
2. Mampu menggunakan percobaan teori komputasi metode euler dalam penyelesaian persoalan
matematis yang sulit didapatkan jawabannya
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Hukum Newton
Mekanika Newton atau sering disebut sebagai mekanika klasik, karena perintis berbagai prinsip dasar
dalam mempelajari mekanika, khususnya dinamika, kinematika hingga prinsip usaha, energy dan
momentum kesemuanya menggunakan prinsip Hukum Newton. Mekanika Newton atau klasik adalah
teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep massa dan gaya dan hukum-hukum yang
menghubungkan konsep-konsep fisis ini dengan besaran kinematika dan dinamika. Semua gejala
dalam mekanika klasik dapat digambarkan secara sederhana dengan menerapkan hukum Newton
tentang gerak.Mekanika klasik menghasilkan hasil yang sangat akurat dalam kehidupan sehari-hari.
Dia diikuti oleh relativitas khusus untuk sistem yang bergerak dengan kecepatan sangat tinggi,
mendekati kecepatan cahaya, mekanika kuantum untuk sistem yang sangat kecil, dan medan teori
kuantum untuk sistem yang memiliki kedua sifat di atas. Namun, mekanika klasik masih sangat
berguna, karena ia lebih sederhana dan mudah diterapkan dari teori lainnya, dan dia juga memiliki
perkiraan yang valid dan luas dalam penerapannya. Mekanika klasik dapat digunakan untuk
menjelaskan gerakan benda makroskopis seperti gasing, mobil, bisbol dan sebagainya, serta benda-
benda astronomi (seperti planet dan galaksi) juga beberapa benda mikroskopis (seperti molekul
organik).

Mekanika klasik menggambarkan dinamika partikel atau sistem partikel.Dinamika partikel demikian,
ditunjukkan oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, terutama oleh hukum kedua Newton.Hukum
ini menyatakan, "Sebuah benda yang memperoleh pengaruh gaya atau interaksi akan bergerak
sedemikian rupa sehingga laju perubahan waktu dari momentum sama dengan gaya tersebut".

Tiga hukum Newton yang digunakan dalam pelajaran dinamika dan kinematika adalah:

 Hukum Newton I menyatakan bahwa partikel akan tetap diam atau bergerak dengan kecepatan
konstan, bila tidak ada kesetimbangan gaya yang bekerja padanya.
 Hukum Newton II menyatakan bahwa percepatan partikel berbanding lurus dengan gaya yang
bekerja padanya dan searah dengan gaya yang bekerja padanya.
 Hukum Newton III menyatakan bahwa gaya aksi reaksi antara benda-benda yang saling
mempengaruhi adalah sama besar, berlawanan arah dan segaris.
Hukum Newton II adalah dasar dari hampir semua analisis dinamika dan kinematika, untuk partikel
dengan massa m kg dan percepatan𝑎 m/s2 yang ditimbulkan karena adanya gaya F Newton, maka
hukum Newton berlaku

∑F = dP dt = m𝑎 Pers-A.1

Hukum Newton pertama adalah disebabkan karena pada hukum Newton II, yaitu gaya-gaya yang
bekerja bernilai nol, tidak akan ada percepatan dan partikel diam atau dikatakan bergerak dengan
kecepatan konstan. Pada hukum Newton II berlaku dua persamaan yaitu

ΣF = d dt (mẋ) = m d dt (ẋ) Pers-A.2

ΣF = m d dt (ẋ) = m dv dx dx dt = mv dv dx Pers-A.3
2.2 Model Persamaan Deferensial
Persamaan deferensial biasa adalah persamaan deferensial yang melibatkan satu variable, pada
umumnya adalah waktu pada problema fisika. Ada tiga bentuk persamaan deferensial biasa (
Ordinary deferensial equations) dalam fisika:

 Persamaan Peluruhan (decay)/ fungsi eksponensial negative

𝑑𝑦/𝑑𝑡 + 𝛼𝑦 = 0 Pers − A. 4
𝑦 = 𝐴exp(−𝛼𝑡)

 Persamaan pertumbuhan/ fungsi eksponensial positif

𝑑𝑦/𝑑𝑡 − 𝛼𝑦 = 0 Pers − A. 5
𝑦 = 𝐴exp(−𝛼𝑡)

 Persamaan Osilasi/ fungsi sinusoidal

𝑑𝑦/𝑑𝑡 ± 𝑖𝛼𝑦 = 0 Pers − A. 6


𝑦 = 𝐴 exp(∓𝑖𝛼𝑡)

 Persamaan deferensial orde tinggi

𝑑2 𝑦 /𝑑𝑡2 + 𝛽 𝑑𝑦/𝑑𝑡 + 𝛼𝑦 = 0 Pers − A. 7

a. Pengenalan Metode Euler Pada bentuk deferensial

𝑑𝑦/𝑑𝑡 = 𝑎 Pers − A. 8

Metode Euler menyatakan bahwa solusi dari persamaan deferensial y’adalah

y(t + h) = y(t) + h ∗ 𝑎 Pers − A. 9

Secara matematis Solusi persamaan didapatkan dari

𝑑𝑦 = 𝑎𝑑𝑡
∫ 𝑦 𝑦𝑜 𝑑𝑦 = ∫ 𝑡 𝑡𝑜 𝑎𝑑𝑡
𝑦(𝑡) = 𝑦(𝑡𝑜 ) + 𝑎(𝑡 − 𝑡𝑜)
𝑦(𝑡𝑖 + 𝑡𝑜 ) = 𝑦(𝑡𝑜 ) + 𝑎(𝑡𝑖 − 𝑡𝑜 ) Pers − A. 10
BAB V
KESIMPULAN
Telah dipelajari cara menggunakan metode euler dalam fisika komputasi yang dijadikan dalam
bentuk grafik . Dari awal memasukan rumus 1 sampai rumus ke 2 dan 3 lalu memasukkan
waktunjangkauan bola, jangkauan bola, dan kecepatan bola dan diproses menggunakan komputer
dan jadilah bagaimana grafik dari sebuah bola yang kecepatan awal 20 dan time stepnya 0.1.
DAFTAR PUSTAKA
Valentinus Galih V.P. dan Endah Purnomosari.2015. “Pengantar eksperimen Fisika
(untukSMA/S1)”.Yogyakarta: CV. Mulia jaya
https://id.scribd.com/doc/82287467/metode-euler

Anda mungkin juga menyukai