Dosen Pengampu :
Dr. RITA JULIANI, M. Si.
Oleh :
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, maka
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Persamaan Difrensial Metode
Euler” dan dengan harapan semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan
refrensi bagi kita sehingga lebih mengetahui tentang fisika komputasi.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembacanya.Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih belum sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATAPENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang........................................................................................3
1.2 Rumusan masalah..................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Metode Numerik………………...........................................................4
2.2 Metode Euler.........................................................................................5
2.3 Aplikasi dalam fisika………………………………………………….15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................16
3.2 Saran…………………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persamaan diferensial berperang penting di alam , sebab kebanyakan
fenomena alam dirumuskan dalam bentuk diferensial. Persamaan diferensial
sering digunakan sebagai model matematika dalam bidang sains maupun dalam
bidang rekayasa.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana metode Euler dapat menyelesaikan permasalahan dalam Fisika
?
2. Apakah ada perbedaan antara hasil analisis dengan MATLAB ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bahwa metode Euler dapat menyelesaikan
permasalahan dalam Fisika.
2. Untuk mengetahui ada perbedaan antara hasil analisis dengan MATLAB.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh 20.1
4
2.2 Metode Euler
Pernyataan Masalah. Menggunakan metode Euler untuk mengintegrasikan
y’ = 4e0.8t – 0.5y dari t = 0 sampai 4 dengan mengukur sebuah langkah 1.
Kondisi awal pada t = 0 adalah y = 2. Catatan bahwa solusi tepat dapat ditentukan
secara analitis sebagai
Tabel 20.1 Perbandingan yang benar dan nilai numerik dari integral y’ = 4e0.8t –
0.5y, dengan kondisi awal bahwa y = 2 pada t = 0. Nilai numerik dihitung
menggunakan metode Euler dengan sebuah ukuran langkah 1.
5
Perbandingan penyelesaian dengan penyelesaian numeric menggunakan
metode Euler untuk integral dari y’ = 4e0.8t – 0.5y dari t = 0 sampai 4 dengan
sebuah ukuran langkah 1.0. kondisi awal pada t = 0 adalah y = 2. Penyelesaian
yang benar saat t = 2.0 adalah 14.84392 dan, oleh karena itu, persen kesalahan
relatif sebenarnya adalah 23.19%.
6
Dimana h = ti+1-ti dan Rn = sisa istilah, didefinisikan sebagai
Dimana ξ terletak dimana pun pada interval ti sampai ti+1. Sebagai bentuk
alternatif dapat dikembangkan dengan mengganti persamaan 20.3 ke dalam
persamaan 20.6 dan 20.7 sehingga menghasilkan :
7
Dimana Ea = Perkiraan kesalahan pemotongan lokal. Menurut Persamaan (20. ll),
kita melihat bahwa kesalahan lokal adalah proporsional ukuran langkah dan
turunan pertama persamaan diferensial. Itu dapat juga ditunjukkan bahwa
kesalahan pemotongan umum adalah O(h)-artinya itu proposional untuk ukuran
langkah (Carnahan, et al., 1969).
Observasi ini menyebabkan beberapa kesimpulan yang berguna :
1. Kesalahan global dapat dikurangi dengan mengurangi ukuran langkah.
2. Metode ini akan memberikan prediksi bebas dari kesalahan jika fungsi dasarnya
(yaitu, Solusi dari persamaan diferensial) bersifat linier, karena untuk garis lurus
yang kedua Turunannya akan menjadi nol.
Kesimpulan terakhir ini masuk akal intuitif karena metode Euler
menggunakan segmen garis lurus mendekati solusi. Oleh karena itu, metode Euler
disebut sebagai suatu metode orde pertama. Perlu juga dicatat bahwa pola umum
ini berlaku untuk metode langkah orde satu yang lebih tinggi yang dijelaskan
di halaman berikut. Artinya, metode orde ke-n akan menghasilkan hasil yang
sempurna jika solusi yang mendasarinya adalah polinom orde ke-n. Selanjutnya,
kesalahan pemotongan lokal akan menjadi O (hn+1) dan kesalahan global O (hn ).
8
Tafsiran geometri Metode PDB
f(x,y) dalam persamaan diferensial menyatakan gradiaen garis siggng
kurva di titik (x,y). kita mulai menarik garis singgung dari titik (x0,y0) dengan
gradien f(x0,y0) dan berenti di titik (x1,y1), dengan y1 di hitung dari persamaan
4. Selanjutnya di titik (x1,y1) ditarik lagi garis dengan gradien f(x1,y1) dan
berhenti dititik (x2,y2) dengan y2 dihitung dari persamaan 4. Proses ini kita ulang
beberapa kali, misalnya sampai lelaran ke-n, sehingga hasilnya adalah garis patah-
patah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
9
Analisis Galat Metode Euler
Meskipun metode Euler sederhana, tetapi ia mengandung dua macam
galat, yaitu galat pemotong (truncation error) dan galat longgokan (cumulative
error). Galat pemotong dapat langsung ditentukan dari persamaan berikut:
10
Perhitungan Analitik:
Contoh :
Diketahui PDB Dy/dx = x + y dan y(0)=1
Gunakan metode Euler untuk menghitung y(0, 10) dengan ukuran langkah h =
0,05 dan h = 0,02. Jumlah angka bena = 5. diketahui solusi sejati PDB tresebut
adalah y(x) = ex – x – 1.
Penyelesaian:
Diketahui :
a = x0 = 0
b = 0.10
h = 0.05
dalam hal ini f(x,y) = x + y, dan penerapan metode Euler pada PDB tersebut
menjadi
11
Diketahui:
a = x0=0
b = 0.10
h = 0.02
12
MENGGUNAKAN APLIKASI MATLAB
Masukkan program matlabnya Untuk ukuran h = 0.05 :
>> disp('Menganalisis Persamaan Euler')
>> disp('Kelompok 3,Andil Hotasi Siregar,Desi Esterina Tarigan,Nelly Catrina
Lumbantobing')
x=0;
y=1;
b=0.10;
n=5;
h=(b-x)/n
hasil=[0 1];
for r=1:n
y=y+h*(x+y);
x=x+h;
hasil=[hasil; x y];
end
f=exp(b)-b-1;
galat=f-y;
hasil
eror=[f galat]
13
>> disp('Menganalisis Persamaan Euler')
>> disp('Kelompok 3,Andil Hotasi Siregar,Desi Esterina Tarigan,Nelly Catrina
Lumbantobing')
x=0;
y=1;
b=0.10;
n=2;
h=(b-x)/n
hasil=[0 1];
for r=1:n
y=y+h*(x+y);
x=x+h;
hasil=[hasil; x y];
end
f=exp(b)-b-1;
galat=f-y;
hasil
eror=[f galat]
14
Penerapan Formalisme Euler Lagrange dan Solusi Persamaan Geraknya dalam
Perancangan Pompa Air dengan Kincir Sebagai Tenaga Penggerak
Sebagian besar pompa air untuk mengalirkan air dari posisi yang rendah ke
posisi yang lebih tinggi menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak. Roda
kecil pada bagian pompa air digerakkan melalui hubungan antara beberapa roda
ke mesin. Berdasarkan mekanisme tersebut, maka dalam studi ini dilakukan
perancangan pompa air dengan kincir sebagai tenaga penggerak.
Perancangan tersebut dilakukan dengan menerapkan formalisme Euler
Lagrange untuk menentukan persamaan gerak turbin dan roda lainnya untuk
memutar roda kecil yang terhubung secara seporos dengan pompa. Solusi
persamaan gerak tersebut ditentukan dengan metode Runge Kutta orde empat
untuk mengetahui konfigurasi dan dimensi roda roda yang digunakan dilibatkan
dalam sistem tersebut
BAB III
15
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Metode Euler adalah salah satu dari metode satu langkah yang paling
sederhana.Metode euler atau disebut juga metode orde pertama karena
persamaannya kita hanya mengambil sampai suku orde pertama saja. Misalnya
diberikan PDB orde satu, , = dy/dx = f(x,y) dan nilai awal y(x0) = x0 Persamaan
metode Euler yaitu : yr = yr-1 + h * f(xr-1, yr-1)
3.2. Saran
Adapun saran kami bagi pembaca makalah ini, kiranya setelah makalah ini
selesai maka kami berharap akan ada diskusi selanjutnya terkait masalah-masalah
yang belum jelas, sehingga dengan demikian proses pembuatan makalah
selanjutnay bisa disempurnakan dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
16
Steven C. Chapra, 2012, Applied Numerical Method with MATLAB for
Engineers and Scientists, Third Edition, Mc Graw-Hill, New York, USA.
17