Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I


METODE BEDA HINGGA

Disusun Oleh :

Nama : Wahyu
NIM : 2007046017
Kel/Kelas : 6/B

LABORATORIUM FISIKA KOMPUTASI DAN PEMODELAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM FISIKA KOMPUTASI I
METODE BEDA HINGGA

Nama : Wahyu
NIM : 2007046017
Kel/Kelas : 6/B

Anggota Kelompok : 1. Ego Tenli Boy Sidabalok

2. Nur Al’Aina Almadyah

Samarinda, 06 Maret 2023

Mengetahui,

Asisten Praktikan

Nur Pratiwi Wahyu


NIM. 1907046033 NIM. 2007046017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa saat ini
sangat pesat, sehingga tidak lepas dari bermacam macam ilmu yang digunakan dalam
menuju perkembangan dan pertumbuhan ilmu pengetahuan. Salah satu ilmu yang
digunakan adalah ilmu fisika. Kenyataannya ilmu fisika banyak digunakan dalam
perkembangan IPTEK. Fisika mempunyai pernana penting dalam memajukan IPTEK,
salah satunya melalui ilmu Numerik.
Metode numerik adalah teknik yang digunakan untuk memformulasikan masalah
matematis sehingga dapat meringankan denganoperasi perhitungan/ aritmatika biasa
(tambah, kurang, kali dan bagi). Metodeadalah cara sedangkan numerik adalah angka
sehingga, secara harafiah metode numerik berarti cara berhitung dengan menggunakan
angka-angka.Hitungan ini melibatkan sejumlah besar operasi-operasi hitungan yang
berulang-ulang.
Persamaan diferensial secara umum dapat diselesaikan secara analitik, namun pada
kenyataannya dalam beberapa kasus, menentukan solusi secara analitik merupakan hal
yang cukup rumit dan membutuhkan waktu. Salah satu metode numerik untuk
menyelesaikan persamaan diferensial parsial Agung. diferensial adalah metode beda
hingga yang mempunyai tiga tipe, yaitu beda maju, beda mundur, dan beda pusat
.Klasifikasi persamaan diferensial parsial orde dua didasarkan pada kemungkinan
mereduksi persamaan dengan tranformasi koordinat ke dalam bentuk kanonik atau bentuk
standar pada suatu titik. Metode karakteristik adalah salah satu metode yang digunakan
untuk menentukan solusi analitik suatu persamaan diferensial parsial Metode ini merubah
persamaan diferensial parsial ke dalam bentuk kanonik. Untuk mengubah persamaan ke
dalam bentuk kanonik, didefinisikan variabel bebas.
Dalam pemanfaatannya persamaan diferensial dapat digunakan sebagai penyelesaian
persoalan bak dibidang Fisika maupun Matematika. Adapaun dalam numerik bisanya
digunakan dalam persamaan beda hingga yaitu beda maju, beda mundur dan beda tengah.
1.2 Tujuan
Untuk mengatahui hasil grafik diferensial beda hingga dari beda maju, beda
mundur, dan beda tengah.
1.3 Manfaat
Dapat mengetahui hasil grafik diferensial beda hingga dari beda maju, beda
mundur, dan beda tengah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Persamaan diferensial secara umum dapat diselesaikan secara analitik, namun pada
kenyataannya dalam beberapa kasus, menentukan solusi secara analitik merupakan hal
yang cukup rumit dan membutuhkan waktu. Salah satu metode numerik untuk
menyelesaikan persamaan diferensial parsial. sial adalah metode beda hingga yang
mempunyai tiga tipe, yaitu beda maju, beda mundur, dan beda tengah .Klasifikasi
persamaan diferensial parsial orde dua didasarkan pada kemungkinan mereduksi
persamaan dengan tranformasi koordinat ke dalam bentuk kanonik atau bentuk standar
pada suatu titik. Metode karakteristik adalah salah satu metode yang digunakan untuk
menentukan solusi analitik suatu persamaan diferensial parsial Metode ini merubah
persamaan diferensial parsial ke dalam bentuk kanonik. Untuk mengubah persamaan ke
dalam bentuk kanonik, didefinisikan variabel bebas (Agung,2020).
Metode beda hingga adalah metode yang biasa digunakan untuk menentukan
aproksimasi persamaan diferensial parsial dengan bantuan komputasi. Metode ini
menggunakan definisi turunan dan deret Taylor untuk menurunkan aproksimasi beda
hingga turunan pertama dan kedua dari suatu fungsi .Metode beda hingga bekerja dengan
merubah daerah variabel bebas menjadi grid berhingga yang disebut mesh dimana
variabel tak bebasnya diaproksimasi. Kestabilan Von-Neumann dapat digunakan untuk
menganalisis kestabilan suatu persamaan beda hingga. Untuk menentukan syarat
kestabilan, digunakan pendekatan (Agung, 2020).
Beberapa macam skema differensi beda hingga akan dijelaskan sebagai berikut
- Beda maju dengan rumus sebagai berikut :
( ) ( )
( )=

- Beda mundur dengan rumus sebagai berikut :


( ) ( )
( )=

- Beda tengah dengan rumus sebagai berikut :


( ) ( )
( )=

(Agung, 2020).
Istilah diferensial adalah terjemahan dari kata bahasa Inggris differential. Secara
informal, kata differential digunakan dalam kalkulus untuk merujuk suatu perubahan
yang infinitesimal ("infinitely small", sangat kecil) pada suatu variabel. Sebagai contoh,
jika x adalah suatu variabel, maka besar perubahan/selisih dari nilai x sering dinyatakan

dengan (dibaca sebagai delta x). Diferensial dx menyatakan perubahan nilai yang sangat
kecil pada variabel x. Konsep dari perubahan yang sangat kecil cukup intuitif dan memiliki
peran yang sangat penting dalam matematika. Ada beberapa cara berbeda untuk mendefinisikan
konsep ini secara matematis.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mendefinisikan secara matematis konsep diferensial:
1. Diferensial sebagai pemetaan linear. Cara ini mendasari definisi turunan
total dan turunan eksterior dalam ilmu
2. Diferensial sebagai kelas ekuivalensi germ dari fungsi-fungsi.
3. Diferensial sebagai elemen nilpoten dari gelanggang komutatif. Pendekatan ini populer
dalam
4. Diferensial dalam smooth model pada teori himpunan.
5. Diferensial sebagai infinitesimals dalam sistem bilangan hiper-real, yakni
perluasan bilangan real yang mengandung infinitesimal terbalikkan dan bilangan yang
tak hingga besarnya. Cara ini adalah pendekatan analisis (Hasan, 2016)
Order dari suatu PDP adalah orde dari turunan parsial tertingginya. PDP dikatakan linear
jika U dan turunan-turunan parsial nya memiliki hubungan linear. Dimensi dari suatu PDP
adalah banyaknya variabel bebas spasial. Sebagai contoh pada persamaan (1) adalah PDP orde
2 (turunan parsial tertingginya adalah Uyy), linear, dan berdimensi 2 (ada 2 variabel spasial
yaitu x dan y). Suatu PDP dikatakan well-posed problem jika memiliki nilai awal (IC) atau nilai
batas (BC) fungsi dan memiliki solusi yang tunggal. Terlalu banyak masalah nilai IC/BC yang
diberikan akan menyebabkan solusi tidak ada. Namun jika terlalu sedikit dapat menyebabkan
solusi tidak tunggal. Jika IC/BC diberikan pada daerah yang yang salah atau di variabel waktu
yang salah maka solusi tidak akan bergantung pada IC/BC tersebut, dan sedikit kesalahan
dalam IC/BC akan menyebabkan perubahan solusi yang besar. Masalah ini dikenal sebagai ill-
posed problem (Tony,2019).
Metode beda hingga bekerja dengan merubah daerah variabel bebas menjadi grid
berhingga yang disebut mesh dimana variabel dependen diaproksimasi. Berikut diberikan
konstruksi dari penurunan formula beda hingga. Misalkan U adalah fungsi bergantung pada x
dan t. Dengan menggunakan formula Taylor, akan dikonstruksi turunan parsial U terhadap x.
Beda hingga merupakan suatu metode untuk menentukan solusi dari suatu persamaan
diferensial parsial dengan menghampiri turunan fungsi dengan deret Taylor untuk kemudian
diambil selisih dari hampiran maju dan hampiran mundur yang dilakukan fungsi tersebut.
Untuk menggunakan metode beda hingga, pertama harus membagi domain permasalahan
menjadi subdomain yang lebih kecil. Setiap variabel pada titik simpul dari subdomain tersebut
kemudian akan digunakan untuk membangun sebuah sistem persamaan linier (SPL) (yaitu pada
persamaan Laplace, domain ruang pada persamaan difusi dan persamaan gelombang) ataupun
sistem persamaan yang bersifat iteratif (yaitu pada domain waktu di persamaan difusi maupun
gelombang). Syarat batas yang diberikan disubstitusikan pada SPL yang dibangun. Untuk
syarat batas Dirichlet, secara langsung telah diaplikasikan pada SPL yang dibangun. Khusus
untuk syarat batas Neumann, titik simpul ditambah pada bagian subdomain yang diketahui
syarat batas Neumannya. Turunan pertama dihampiri dengan perbedaan tengah kemudian
diaplikasikan pada titik simpul batas domain. SPL yang telah dibangun sebelumnya kemudian
dimodifikasi pada persamaan linier bagian titik simpul (Noviyani,2019).
Secara fisis, deret Taylor dapat diartikan sebagai besaran tinjauan pada suatu
ruang dan waktu (ruang dan waktu tinjauan) dapat dihitung dari besaran itu sendiri pada
ruang dan waktu tertentu yang mempunyai perbedaan yang kecil dengan ruang dan waktu
tinjauan. Untuk menyelsaikan secara komputer, langkah-langkah tersebut
diimplementasikan dengan dua fungsi, yaitu fungsi trisys dan fungsi findiff. Fungsi trisys
digunakan untuk menyelessaikan SPL matriks. Fungsi trisys dalam beda hingga digunakan
untuk menyelessaikan SPL matriks AX= B dengan teknik sistem tridiagonal. Fungsi
findiff digunakan untuk menyusun vektor-vektor pembangun vektor A, lalu untuk memanggil
fungsi trisys. Metode Beda Hingga adalah metode numerik yang umum digunakan untuk
menyelesaikan persoalan teknis dan problem matematis dari suatu gejala fisis. Prinsipnya
adalah mengganti turunan yang ada pada persamaan differensial dengan diskritisasi beda
hingga berdasarkan deret Taylor (Noviyani,2019).
Jika suku - suku deret Taylor tidak berhingga banyaknya, maka deret Taylor dipotong
sampai suku tertentu. Deret Taylor yang dipotong sampai suku orde ke-n dinamakan deret
Taylor terpotong dan dinyatakan dalam bentuk. Rumus turunan numerik untuk tiga hampiran
yaitu hampiran beda mundur, hampiran beda maju dan hampiran beda pusat diturunkan dengan
menggunakan bantuan deret Taylor. Misalkan diberikan nilai-nilai x , serta nilai fungsi untuk
nilai-nilai x tersebut. Persamaan diferensial biasa merupakan perbedaan yang hanya memuat
turunan biasa. persamaan diferensial biasa terdiri dari satu variabel bebas dan turunannya.
Berikut akan diberikan contoh penyelesaian persamaan persamaan diferensial biasa. persamaan
diferensial sebagian merupakan persamaan yang memuat satu atau lebih turunan sebagian
dengan dua atau lebih variabel bebas (Agung, 2020)
Dalam pemodelan untuk persamaan diferensial biasa, hal yang diamati adalah
perubahan sistem dalam satuan waktu, sedangkan dalam pemodelan persema suatu diferensial
parsial, hal yang diamati adalah perubahan sistem terhadap ruang spasial dan waktu. Dalam
aplikasi di dunia nyata, ada kalanya penyelesaian permasalahan persamaan diferensial parsi
semua akan terlalu rumit jika pelacakan secara analitik, sehingga seringkali digunakan metode
numerik untuk menyelesaikannya. Walaupun suatu masalah dapat diselesaikan secara analitik,
biasanya penyelesaiannya berupa integral yang rumit atau deret tak hingga sehingga tetap
membutuhkan perhitungan numerik. Ide di balik metode berbeda hingga adalah mengganti
turunan yang ada pada permasalahan pribadimaan diferensial parsial dengan diskritisasi beda
hingga berdasarkan deret Taylor yang kemudian dapat diselesaikan oleh pengomputasian
komputer dalam banyak langkah. Prinsip dari metode beda hingga adalah mengganti turunan
yang ada pada persamaan differensial dengan diskritisasi beda hingga berdasarkan deret Taylor.
Secara fisis, deret Taylor dapat diartikan sebagai besaran tinjauan pada suatu ruang dan waktu
(ruang dan waktu tinjauan) dapat dihitung dari besaran itu sendiri pada ruang dan waktu
tertentu yang mempunyai perbedaan yang kecil dengan ruang dan waktu tinjauan Pada skema
maju informasi pada titik hitung dihubungkan dengan informasi pada titik hitung − 1 yang
berada di depannya seperti di jelaskan dengan skema mundur. Seperti yang ditunjukkan skema
dengan menggunakan kisi beda hingga, maka skema mundur dapat dilihat (Agung, 2020).
Metode beda hingga sering digunakan untuk menentukan aproksimasi persamaan
diferensial parsial dengan bantuan komputasi. Metode ini menggunakan definisi turunan dan
deret Taylor untuk menurunkan aproksimasi beda hingga turunan pertama dan kedua dari suatu
fungsi Metode beda hingga bekerja dengan merubah daerah variabel bebas menjadi grid
berhingga yang disebut mesh dimana variabel tak bebasnya diaproksimasi (Agung, 2020).
Kebanyakan permasalahan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
dipresentasikan dalam bentuk persamaan diferensial. Persamaan tersebut memegang peranan
penting di dalam penggambaran keadaan fisis, dimana besaran‐besaran yang terlibat
didalamnya berubah terhadap ruang dan waktu. Persamaan diferensial adalah suatu persamaan
yang mengandung fungsi dan turunannya yang tidak diketahui. Jika terdapat satu variabel bebas
dan turunannya merupakan turunan biasa maka disebut dengan persamaan diferensial biasa,
dan jika terdapat dua atau lebih variabel bebas dan turunannya adalah turunan parsial maka
persamaannya disebut dengan persamaan diferensial parsial. Persamaan diferensial parsial
menurut nilai koefisiennya dibedakan atas tiga persamaan, yaitu persamaan parabolik,
persamaan eliptik, dan persamaan hiperbolik. Penyelesaian persamaan tersebut memerlukan
kondisi awal dan batas. Persamaan diferensial biasanya berhubungan dengan masalah
keseimbangan atau kondisi permanen (tidak tergantung waktu), dan penyelesaiannya
memerlukan kondisi batas di sekeliling daerah tinjauan dan biasanya berhubungan dengan
getaran, atau permasalahan di mana terjadi ketidak‐kontinyuan dalam waktu, seperti gelombang
kejut yang terjadi ketidak‐kontinyuan dalam kecepatan, tekanan dan rapat massa
(Noviyani,2019).
solusi numerik metode beda hingga adalah relevan digunakan pada masalah balok
sederhana, karena kondisi batas pada balok sederhana memenuhi analisis numerik metode beda
hingga. Hal ini memberikan pemahaman bahwa untuk permasalahan lendutan balok cantilever
tidak relevan jika menggunakan metode beda hingga ataupun metode lainnya numerik metode
beda hingga memberikan nilai lendutan yang sama dengan solusi eksak jika digunakan dua
angka signifikan. Persamaan diferensial merupakan bagian matematika yang memainkan
peran penting dalam sains modern kususnya pada pemodelan masalah fisika, biologi,
geometri, dan analisis. persamaan diferensial yang telah didefinisikan pada suatu interval
variabel bebas tertentu, dengan nilai solusi pada batas interval telah diberikan. Secara
umum, proses penyelesaian metode ini yaitu diawali dengan membagi variabel bebas
pada persamaan diferensial menjadi titik-titik hitung atau yang disebut grid. Ada beberapa
metode dalam penyelesaian persamaan differensial biasa yaitu metode euler, meotode
heun, metode deret taylor , metode runge - kutta, dan metode predictor-corrector. sedangkan
pada penyelesaian persamaan differensial biaasa dapat menggunakan metode beda hingga
yang dimana dalam beda hingga terdapat beda maju beda mundur dan beda tengah. Metode
numerik merupakan metode yang paling banyak diandalkan didalam penyelesaian masalah-
masalah persamaan differensial. Beberapa metode numerik atau hampiran dalam penyelesaian
persamaan diferensial yaitu, metode beda hingga dan lain lainnya (Agung,2020).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Kasus
Gunakan aprokmasi beda hingga untuk mendapatkan derivatif pertama dan
kedua pada tabel di bawah ini:
x f(x)

1.0 0.69556

1.2 0.70667

1.4 0.71778

1.6 0.72889

1.8 0.74000

2.0 0.75111

2.2 0.76222

2.4 0.77333

2.6 0.78444

2.8 0.79556

3.0 0.80667

3.2 Algoritma

1. Dimulai program

2. Didefinisikan variabel

3. Dicari nilai f(x) dan nilai f `(x) dimana nilai x=1.0 sampai 3.0; = 0.2

4. Dicari nilai f `(x) dengan menggunakan metode beda maju, beda mundur, dan
beda tengah
dengan rumus:

beda maju ƒ′=ƒ( 0 +ℎ )−ƒ( 0 )


beda mundur ƒ′ =ƒ( 0)−ƒ( 0 −ℎ)



ƒ( 0 +ℎ)−ƒ( 0 −ℎ)
=
beda tengah ƒ′ ℎ

5. Dihitung nilai error dengan rumus:

𝑁i𝑙𝑎i 𝐴𝑛𝑎𝑙i𝑡i𝑘−𝑁i𝑙𝑎i 𝑁𝑢𝑚𝑒𝑟i𝑘


x 100%
𝑁i𝑙𝑎i 𝐴𝑛𝑎𝑙i𝑡i𝑘

6. Ditampilkan hasil

7. Diakhiri program

3.3 Flowchart

Mulai

Didefinisikan Nilai
Variabel

Dimasukan data yang telah


diketahui

Dihitung nilai beda hingga


untuk mendapatkan derivatif
pertama

Dihitung nilai beda hingga untuk


mendapatkan derivatif kedua

Ditampilkan Hasil

Selesai
3.4 Script

program

beda

implicit

none

integer

:: n, i

real :: h, x, y_maju, y_mundur, y_tengah, fx

write(,) 'Masukkan

nilai n:' read(,)

write(,) 'Masukkan

nilai f(x):' do

i=1,11

read(,

) fx

end do

! Menghitung

nilai h do

i=1,11

h = 0.2

end do

! Menghitung

beda maju

write(,) 'Beda
maju:'

do i =

0, n-1

x = i *

y_maju = (fx*(x+h) -

fx*(x)) / h write(,)

x, y_maju

end do

! Menghitung beda

mundur write(,)

'Beda mundur:' do

i = 0, n-1

x = i * h

y_mundur = (sin(x) -

sin(x-h)) / h write(,)

x, y_mundur

end do

! Menghitung beda

tengah write(,)

'Beda tengah:'

do i =

0, n-1

x = i *

y_tengah = (sin(x+h) -

sin(x-h)) / (2*h) write(,)


x, y_tengah

end do
end program beda
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

masukan nilai f(x):

11

masukan nilai f(x):

0.69556

0.70667

0.71778

0.72889

0.74000

0.75111

0.76222

0.77333

0.78444

0.79556

0.80667

beda maju:

0.00000000 0.806670010
0.200000003 0.806670010

0.400000006 0.806670010

0.600000024 0.806670010

0.800000012 0.806669891
1.00000000 0.806670189
1.20000005 0.806670487

1.39999998 0.806670189

1.60000002 0.806670189

1.80000007 0.806669593

2.00000000 0.806670189

Beda mundur:

0.00000000 0.993346632

0.200000003 0.993346632

0.400000006 0.953745008

0.600000024 0.876120627

0.800000012 0.763567984

1.00000000 0.620574355

1.20000005 0.452840626

1.39999998 0.267053246

1.60000002 7.06192851E-02

1.80000007 -0.128629804

2.00000000 -0.322751105

Beda tengah:

0.00000000 0.993346632

0.200000003 0.973545849

0.400000006 0.914932907
0.600000024 0.819844306
0.800000012 0.692071140

1.00000000 0.536707461

1.20000005 0.359946936

1.39999998 0.168836266

1.60000002 -2.90052593E-02

1.80000007 -0.225690454

2.00000000 -0.413378179

4.2 Grafik

Gambar 4.1 Grafik beda hingga

4.3 Pembahasan
Praktikum Fisika Komputasi 1 pada percobaan tentang “Metode Beda Hingga”
yang dilaksanakan pada hari Senin, 6 Maret 2023 pada pukul 08.00 – 10.00 WITA
yang bertempat di Fisika Komputasi dan Pemodelan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur.
Untuk perhitungan didapatkan nilai beda maju, beda maju, dan beda tengah.
Untuk nilai x yaitu 1.0, 1.2, 1.4, 1.6, 1.8, 2.0, 2.2, 2.4, 2.6, 2.8, 3.0 dan nilai f(x) yaitu
0.69556, 0.70667, 0.71778, 0.72889, 0.74000, 0.75111, 0.76222, 0.77333, 0.78444,
0.79556, 0.80667 kemudian didaparkan nilai beda maju, beda mundur dan beda
tengah dengan menggunkan fortran yaitu nilai beda maju nya adalah 0.00000000 ,
0.806670010,0.200000003 ,0.806670010,0.400000006 ,0.806670010,0.600000024
0.806670010,0.800000012,0.806669891 1.00000000 0.80660189 1.20000005 ,0.806
70487,1.39999998,0.8066701891.60000002,0.806670189,1.800000070.806669593
2.00000000 0.806670189 kemudian untuk nilai beda mundur nya yaitu 0.00000000
0.993346632, 0.20000000, 0.993346632, 0.400000006, 0.953745008, 0.600000024,
0.876120627, 0.800000012, 0.763567984, 1.00000000, 0.620574355, 1.20000005,
0.452840626 1.39999998, 0.267053246, 1.60000002,7.06192851E-02,1.80000007, -
0.128629804 2.00000000,-0.322751105 serta untuk nilai beda tengah yaitu
0.00000000,0.993346632,0.200000003,0.973545849,0.400000006,0.914293907, 0.6
00000024, 0.819844306,0.800000012, 0.692071140, 1.00000000, 0.536707461,
1.20000005, 0.359946936, 1.39999998, 0.168836266, 1.60000002, -2.90052593E-
02, 1.80000007, -0.225690454 2.00000000, -0.413378179.
Terdapat grafik beda hingga yang didapatkan memalui software Octave yang
diamana Didalam grafik tersebut didapatkan grafik beda hingga yaitu dimana garis
warna hijau yang menggambarkan beda maju, garis warna merah untuk beda
mundur, serta garis warna biru untuk beda tengah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Didalam grafik tersebut didapatkan grafik beda hingga yaitu dimana garis warna hijau
yang menggambarkan beda maju, garis warna merah untuk beda mundur, serta garis warna
biru untuk beda tengah.

5.2 Saran
Untuk praktikum beda hingga atau praktikum kedepannya sebaiknya praktikan disuruh
mencari data sendiri agar lebih bisa memahami perhitungan beda hingga baik beda maju
beda mundur ataupun beda tengah dan untuk nilai yang dihitung sebaiknya sampai 5.0 agar
lebih jelas di grafik nya.
DAFTAR PUSTAKA

Alvian Noor Agung (2020). solusi analitik dan numerik suatu persamaan gelombang satu
dimensi. Jurnal Matematika UNAND Vol. VIII (4) Hal 1-3
Allifia Nur Chasanah (2021). SolusiNumerik Persamaan Gelombang Dua Dimensi Dengan
Metode Beda Hingga Skema Eksplisit CTCS. Jurnal Riset Mahasiswa Matematika
Volume 1(1). Hal 20-22
Hasan Tony, Yulianto Rica Amalia Faisol (2016). Penerapan Metode Beda Hingga pada Model
Matematika Aliran Banjir dari Persamaan Saint Venant. ) jurnal Jurusan Matematika,
Fakultas MIPA,Universitas Islam Madura Vol.2 (1) Hal.7-8
Noviyani Dedek dan Yundari (2019). Solusi persamaan difusi pada larutan gula dengan metode
beda hingga. Jurnal Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster). Vol.2 (02). Hal
560
LAMPIRAN

script
LAMPIRAN

hasil

Anda mungkin juga menyukai