Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE SATU

Dosen Pengampu :

Dr. Dewi Wulandari, S.Si., M.Si.

Silvia Dona Sari, S.Si., M.Si.


Disusun Oleh :

Kelompok I
Arsyilva Hudra (4221121039)

Danu Dwi Arya (4223121006)

Nadia Ulfah Harahap (4222421002)

Relasti Padang (4223121039)

Sandy Bernike Surbakti (4223121012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Persamaan Diferensial Orde Satu”. Makalah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Persamaan Diferensial Dan Fungsi
Khusus Dalam Fisika dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap
materi tersebut.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Makalah ini. Penulis
sangat berharap semoga Makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Penulis berharap Makalah ini menjadi salah satu referensi bagi pembaca bila mana
hendak belajar mengenai Persamaan Diferensial Orde Satu. Kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan supaya Makalah ini untuk kedepannya menjadi lebih baik
lagi.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yang telah
memberikan tugas Makalah ini, agar penulis lebih memahami mengenai tentang materi dalam
Makalah. Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.
Medan, 20 Februari 2024

Kelompok I

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1


B. Tujuan ................................................................................................................................
C. Rumusan Masalah .............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................................

A. Persamaan Diferensial Orde Pertama ................................................................................


B. Persamaan Yang Dapat Dipisahkan ..................................................................................
C. Persamaan Homogen .........................................................................................................
D. Persamaan Diferensial Linear Orde Pertama ....................................................................
E. Persamaan Diferensial Eksak Menggunakan Faktor Pengintegrasi ..................................
F. Persamaan Bernoulli ..........................................................................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................

A. Kesimpulan ........................................................................................................................
B. Saran ..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sejarah pemodelan matematika, persamaan diferensial muncul sebagai salah satu
alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan manusia termasuk
pengembangan teori dalam matematika. Persamaan diferensial adalah persamaan yang
memuat turunan-turunan satu varibel terikat terhadap satu atau lebih variabel terikat.
Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan satu atau beberapa fungsi
yang tak diketahui yang mana fungsi tak diketahui ini adalah solusi dari persamaan
diferensial yang diberikan yang harus dicari. Persamaan ini terbagi menjadi dua yaitu
persamaan diferensial biasa atau persamaan diferensial yang terdiri dari satu variable bebas
dan turunannya terhadap variabel tersebut dan persamaan diferensial parsial adalah
persamaan diferensial yang terdiri dari lebih dari satu variabel bebas.
Dalam Fisika, persamaan diferensial digunakan dalam studi tentang gerak partikel,
analisis rangkaian listrik, mekanika kuantum dan mekanika continuum, teori tentang difusi
dan aliran panas,teori elekromagnetik serta teori tentang vibrasi dan bunyi. Hukum Newton
II tentang gerak benda dengan yang berbunyi percepatan a yang dihasilkan berbanding lurus
dengan gaya F yang diberikan dan berbanding terbalik dengan massa benda m atau dapat
ditulis dalam persamaan F = ma.

B. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu Persamaan Diferensial Orde Pertama
2. Menjelaskan apa itu Persamaan Yang Dapat Dipisahkan
3. Menjelaskan apa itu Homogen
4. Menjelaskan apa itu Diferensial Linear Orde Pertama
5. Menjelaskan apa itu Diferensial Eksak Menggunakan Faktor Pengintegrasi
6. Menjelaskan apa itu Persamaan Bernoulli

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Persamaan Diferensial Orde Pertama?
2. Apa yang dimaksud Persamaan Yang Dapat Dipisahkan?
3. Apa yang dimaksud Homogen?
7. Apa yang dimaksud Diferensial Linear Orde Pertama?
4. Apa yang dimaksud Diferensial Eksak Menggunakan Faktor Pengintegrasi?
5. Apa yang dimaksud Bernoulli?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Persamaan Diferensial Orde Pertama


Persamaan diferensial orde pertama adalah persamaan yang melibatkan turunan
pertama dari suatu fungsi yang tidak diketahui. Persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk
implisit atau eksplisit, tergantung pada apakah turunan tersebut dapat dipisahkan dari
variabel lain. Persamaan diferensial orde pertama dapat digunakan untuk memodelkan
berbagai fenomena fisik, biologis, ekonomi, dan sosial. Beberapa metode penyelesaian
persamaan diferensial orde pertama antara lain adalah metode pemisahan variabel, metode
faktor integrasi, metode persamaan diferensial eksak, metode substitusi, dan metode seri.

Suatu persamaan diferensial yang mempunyai bentuk


disebut persamaan diferensial orde satu. Apabila fungsi f bergantung linear pada variabel
bebas y, maka persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi

Persamaan diferensial dalam bentuk seperti ini disebut persamaan diferensial linear orde
satu, dengan syarat p dan g masing-masing kontinu pada suatu interval α < t < ᵝ. Contohnya

adalah .

Suatu PD orde satu dapat dinyatakan secara umum dalam dua bentuk, yaitu :
Bentuk implisit :

Bentuk eksplisit :

Persamaan diferensial orde satu adalah suatu fungsi yang memuat satu variabel bebas
(x) dan satu variabel tak bebas (y) beserta turunan pertamanya (y′) yang dikaitkan secara
eksplisit atau implisit. Solusi umum Persamaan diferensial adalah fungsi yang memuat
konstanta C dan memenuhi PD tersebut. Solusi khusus adalah solusi yang diperoleh dari
solusi umum dengan mengambil nilai C suatu bilangan tertentu atau solusi yang memenuhi
syarat yang diberikan, misalnya syarat awal. Grafik dari solusi umum merupakan keluarga
lengkungan, di mana untuk setiap nilai C diperoleh suatu lengkungan (kurva) atau trayektori.
Bentuk Standar dari persamaan diferensial orde- pertama dalam fungsi y(x) yang dicari
adalah
y' = f (x, y)

di mana turunan y' muncul hanya di sisi kiri dari persamaan diatas. Banyak, walaupun tidak
semua, persamaan diferensial orde-pertama dapat dituliskan dalam bentuk standar melalui
penyelesaian y' secara aljabar dan menetapkan f (x, y) sama dengan sisi kanan dari
persamaan yang dihasilkan.
Sisi kanan dari persamaan diatas dapat selalu dituliskan sebagai pembagian dua fungsi
lainnya M (x,y) dan – N (x, y). Dengan demikian persamaan diatas menjadi
dy/dx = M (x, y)/ - N(x, y),
yang ekuivalen dengan bentuk diferensial
M (x, y) dx+ N (x, y) dy = 0.

B. Persamaan Yang Dapat Dipisahkan


Persamaan yang dapat dipisahkan adalah persamaan diferensial orde satu yang dapat
disusun dalam bentuk g(y) dy = f(x) dx, di mana g(y) hanya bergantung pada y dan f(x)
hanya bergantung pada x. Persamaan diferensial yang dapat dipisahkan adalah persamaan
diferensial orde pertama yang dapat diubah menjadi bentuk di mana variabel-variabelnya
terpisah. Biasanya, persamaan ini melibatkan dua variabel, misalnya (x) dan (y). Persamaan
ini dapat diselesaikan dengan mengintegralkan kedua ruas secara terpisah, dan kemudian
mencari solusi umum atau khusus dengan memasukkan syarat awal atau batas. Persamaan
diferensial yang dapat dipisahkan adalah persamaan diferensial apa pun yang dapat kita tulis

dalam bentuk : (1)

Perhatikan bahwa agar persamaan diferensial dapat dipisahkan semuakamu y yang ada dalam
persamaan diferensial harus dikalikan dengan turunannya dan seluruhnya x nilai dalam
persamaan diferensial harus berada di sisi lain tanda sama dengan.

Untuk menyelesaikan persamaan diferensial ini pertama-tama kita integrasikan kedua


ruasnya x mendapatkan

Sekarang, ingat bahwa y sudah pasti y (x) jadi kita bisa menggunakan substitusi berikut :

Menerapkan substitusi ini ke integral yang kita peroleh,

(2)

Pada titik ini kita dapat (mudah-mudahan) mengintegrasikan kedua sisi dan kemudian
menggantikannya kembali u di sisi kiri. Perhatikan, seperti yang tersirat dalam kalimat
sebelumnya, pada titik ini mungkin tidak mungkin untuk mengevaluasi salah satu atau kedua
integral. Jika demikian halnya, maka tidak banyak yang dapat kita lakukan untuk
melanjutkan penggunaan metode ini dalam menyelesaikan persamaan diferensial. Sekarang,
proses di atas adalah cara yang benar secara matematis untuk menyelesaikan persamaan
diferensial ini. Namun perhatikan, jika kita “memisahkan” turunannya juga, kita dapat
menulis persamaan diferensialnya sebagai,

Kita jelas tidak bisa memisahkan turunannya seperti itu, tapi anggap saja kita bisa
memisahkannya sebentar dan kita akan melihat bahwa kita sampai pada jawabannya dengan
lebih sedikit usaha.
Sekarang diintegrasikan kedua sisi ini untuk mendapatkan,

(3)

Jadi kalau kita bandingkan (2) dan (3) kita dapat melihat bahwa satu-satunya
perbedaan adalah di sisi kiri dan itupun satu-satunya perbedaan nyata adalah (2) memiliki
integral dalam hal u dan (3) memiliki integral dalam hal y. Di luar itu tidak ada perbedaan
nyata. Integral di sebelah kiri merupakan integral yang sama persis di setiap persamaan.
Perbedaannya hanya pada huruf yang digunakan pada integralnya. Jika kita berintegrasi (2)
dan kemudian kembali menggantikannya u kita akan sampai pada hal yang sama seolah-olah
kita baru saja berintegrasi (3) dari awal.

C. Persamaan Homogen

Persamaan diferensial homogen adalah sebuah persamaan diferensial di mana semua suku
atau istilah di dalamnya adalah fungsi-fungsi yang homogen dari variabel-variabel yang
terlibat. Persamaan diferensial homogen memiliki sifat yang penting, yaitu jika sebuah
fungsi merupakan solusi dari persamaan diferensial homogen, maka kelipatannya juga
merupakan solusi. Ini disebabkan oleh sifat homogenitas fungsi-fungsi yang terlibat di
dalam persamaan.

Secara formal, sebuah persamaan diferensial homogen dari orde


n adalah persamaan diferensial yang dapat ditulis dalam bentuk umum:

F (x, y, y1, yn, …., y(n)) = 0

Dimana, F adalah fungsi yang hoogen dari derajat k, artinya jika kita mengganti y dengan λy
maka F akan berubah menjadi λkF dengan kata lain:

F (x, λy, λy1, λyn, …., λy(n)) = λkF (x, y, y1, yn, …., y(n)) = 0

Untuk menyelesaikan persamaan diferensial homogen, biasanya digunakan metode


penggantian variabel atau pendekatan lainnya, seperti mengasumsikan solusi dalam bentuk y -
emx untuk persamaan diferensial linier homogen orde kedua

Perlu dicatat bahwa persamaan diferensial homogen bukanlah persamaan diferensial linier
homogen. Persamaan diferensial linier homogen adalah persamaan diferensial yang dapat
ditulis dalam bentuk F (x, y, y1, yn, …., y(n)) = 0 di mana F adalah linear dalam y dan turunannya.
Sedangkan persamaan diferensial homogen adalah persamaan yang sifatnya homogen dengan
derajat tertentu.

Fungsi F(x,y) disebut fungsi homogen bila terdapat n X R


sehingga berlaku F(kx,ky) = k
nF(x,y), dengan n disebut order
dari fungsi homogen F(x,y).
Ciri umum PD Homogen adalah tiap suku derajatnya sama.

D. Persamaan Diferensial Linear Orde Pertama

Persamaan diferensial linear orde pertama adalah persamaan diferensial biasa yang memiliki
bentuk umum:

dy/dx+P(x)y=Qx

di mana y adalah fungsi yang dicari, x adalah variabel independen,P(x)dan Q(x)adalah fungsi
yang diketahui dari x.

Sebuah persamaan diferensial biasa (ODE) dikatakan linear jika hanya terdapat suku-suku linear
dari fungsi yang tidak diketahui y dan turunan-turunannya. Dalam kasus persamaan linear orde
pertama, hanya terdapat satu turunan pertama dari fungsi yang tidak diketahui y

Dalam bentuk yang lebih umum, sebuah persamaan diferensial linear orde pertama dapat
ditulis sebagai:

dy/dx+P(x)y=Qx

dimana:

y adalah fungsi yang ingin ditemukan

x adalah variabel independen

P(X)adalah fungsi dari x, dan

Q(x)adalah fungsi lain dari x

Persamaan ini, yang merupakan suatu konsep fundamental dalam teori diferensial, dapat
diselesaikan dengan mengaplikasikan berbagai metode analitik yang tersedia, seperti metode
pemisalan yang melibatkan penggunaan fungsi penggantian yang cocok, teknik faktor integrasi
yang memanfaatkan faktor integrasi untuk menyederhanakan persamaan, atau pendekatan
menggunakan formula eksponensial yang memanfaatkan eksponensial untuk menyelesaikan
persamaan tersebut secara lebih efisien

Penyelesaian dari persamaan diferensial linear orde pertama menghasilkan solusi umum yang
kompleks, yang tidak hanya bergantung pada satu atau lebih konstanta integral, tetapi juga
dipengaruhi oleh kondisi awal atau batas yang ditetapkan secara spesifik dalam konteks
masalah yang bersangkutan. Dengan kata lain, nilai-nilai konstan tersebut tidaklah semata-
mata ditentukan oleh karakteristik matematis dari persamaan itu sendiri, melainkan juga oleh
syarat-syarat inisial atau batas yang diberikan, yang memberikan landasan bagi pemodelan
fenomena fisik atau alam yang dihadapi.

E. Persamaan Diferensial Eksak Menggunakan Faktor Pengintegrasi

F. Persamaan Bernoulli

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Dawkins, Paul. (2011). Differential Equations. Africa. Penerbit: Lamar University.

https://bit.ly/PDFReader_alldocumentreader

https://journal.unnes.ac.id/

https://repository.uki.ac.id/6165/1/PersamaanDiferensialOrdeSatu.pdf

https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MATA4323-M1.pdf
https://youtu.be/BLUvZWWd3Wo?si=j8yohZc7YPA63uMJ

Utomo, R. B. (2016). Persamaan Differensial Parsial Gelombang Homogen Pada Selang R


(-,) Dengan Syarat Batas Dirichlet Dan Neumann. Jurnal Sains Matematika dan Statistika, 2(2),
56-66.

Ramadhita, F. F., Noviani, E., & Yudhi, Y. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL


BIASA TAK HOMOGEN DAN VISUALISASI GRAFIK SOLUSI DENGAN DESMOS. Bimaster: Buletin
Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya, 12(1).

Sihombing, S. C., & Dahlia, A. (2018). Penyelesaian Persamaan Diferensial Linier Orde
Satu dan Dua disertai Nilai Awal dengan menggunakan Metode Runge Kutta Orde Lima Butcher
dan Felhberg (RKF45). Jurnal Matematika Integratif, 14(1), 51-60.

Nubatonis, O. E. (2021). Model Persamaan Diferensial Orde Satu Untuk Masalah


Kinematika Garis Lurus. FRAKTAL: JURNAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA, 2(1),
54-63.

Anda mungkin juga menyukai