Anda di halaman 1dari 3

http://indahnisya.blogspot.

com/2018/07/makalah-matematika-persamaan-
diferensial.html
http://digilib.unila.ac.id/7747/13/BAB%20II.pdf

Latar Belakang
Persamaan differensial adalah persamaan matematika untuk fungsi satu
variabel atau lebih, yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan turunannya
dalam berbagai orde. Persamaan diferensial memegang peranan penting dalam
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam disiplin ilmu. Persamaan
diferensial muncul dalam berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran yang berubah secara kontinu
dimodelkan oleh fungsi matematika dan laju perubahannya dinyatakan sebagai
turunan diketahui atau dipostulatkan. Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik,
di mana gerakan sebuah benda diberikan oleh posisi dan kecepatannya terhadap
waktu. Hukum Newton memungkinkan kita mengetahui hubungan posisi,
kecepatan, percepatan dan berbagai gaya yang bertindak terhadap benda
tersebut, dan menyatakannya sebagai persamaan diferensial posisi sebagai
fungsi waktu. Dalam banyak kasus, persamaan diferensial ini dapat dipecahkan
secara eksplisit, dan menghasilkan hukum gerak.
Persamaan differensial parsial (PDP) adalah persamaan differensial di
mana fungsi yang tidak diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas, dan
persamaan tersebut juga melibatkan turunan parsial. Orde persamaan
didefinisikan seperti pada persamaan differensial biasa, namun klasifikasi lebih
jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik, dan parabolik, terutama untuk
persamaan differensial linear orde dua, sangatlah penting. Beberapa pesamaan
differensial parsial tidak dapat digolongkan dalam kategori-kategori tadi, dan
dinamakan sebagai jenis campuran.
Baik persamaan differensial biasa maupun parsial dapat digolongkan sebagai linier
atau nonlinier. Sebuah persamaan differensial disebut linier apabila fungsi yang tidak
diketahui dan turunannya muncul dalam pangkat satu (hasilkali tidak dibolehkan). Bila tidak
memenuhi syarat ini, persamaan tersebut adalah nonlinier.
Melihat seberapa besar penting  persamaan differensial dari berbagai macam  ilmu,
baik dalam bidang SAINS maupun teknologi.  Maka kami menulis makalah yang berjudul
persamaan differensial linier orde satu. Tidak hanya itu makalah ini dibuat sebagai salah satu
kelengkapan mengikuti mata kuliah persamaan differensial biasa yang telah ditugaskan oleh
dosen pengasuh mata kuliah tersebut.

Sistem Persamaan Diferensial Non linear


Definisi 2. 4 (Ross, 2010: 5)
Persamaan diferensial non linear adalah persamaan diferensial biasa yang tak linear atau bisa
disebut juga Persamaan differensial yang bukan persamaan differensial linier
Persamaan diferensial dikatakan non linear jika persamaan diferensial tersebut memenuhi
paling sedikit satu dari kriteria berikut :
1. Variabel-variabel terikat turunannya lebih dari satu.
2. Mengandung bentuk perkalian antara sebuah variabel terikat dengan variabel terikat
lainnya, atau turunan yang satu dengan turunan lainnya, atau variabel terikat dengan
sebuah turunan.
3. Variabel terikatnya merupakan fungsi trasenden.

Dengan demikian Persamaan Diferensial F(x, y’ , … , y (m)) = 0 adalah persamaan diferensial


tak linier.

Contoh 1.
Diberikan sistem persamaan diferensial non linear :

dx1

{ dt
dx 2
dt
=x 1 + x 1 x 2

2
=4 x1 −2 x 2
Persamaan merupakan sistem persamaan diferensial non linear dengan variabel bebas 𝑡 dan
variabel tak bebas 𝑥1 dan 𝑥2. Persamaan disebut sistem diferensial non linear karena memuat
perkalian antara variabel tak bebas 𝑥1 dan 𝑥2 pada persamaan pertama dan terdapat kuadrat
dari variabel tak bebas 𝑥1 pada persamaan kedua.
Contoh 2.
Sebagai contoh y’’ +2exy’+yy’+y2=0 merupakan persamaan non-linear karena suku yy’ dan
y2

Contoh 3.

dy d2 y dy d 2 y
Sin xy + cos 2 =0. tak linier karena F tak berbentuk polinom dalam y, , .
dx dx dx dx 2

Anda mungkin juga menyukai