Anda di halaman 1dari 3

Minggu, 13 Mei 2012

ridho sz (syahridho zein) di ... 06.59.00


aplikasi pdb
APLIKASI PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
oleh:
Syahridho Zein
35105125
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUMATERA
UTARA
Persamaan diferensial adalah persamaan
matematika untuk fungsi satu variabel atau lebih,
yang menghubungkan nilai fungsi itu sendiri dan
turunannya dalam berbagai orde. Persamaan
diferensial memegang peranan penting dalam
rekayasa, fisika, ilmu ekonomi dan berbagai macam
disiplin ilmu. Persamaan diferensial muncul dalam
berbagai bidang sains dan teknologi, bilamana
hubungan deterministik yang melibatkan besaran
yang berubah secara kontinu dimodelkan oleh
fungsi matematika dan laju perubahannya
dinyatakan sebagai turunan diketahui atau
dipostulatkan.
Ini terlihat misalnya pada mekanika klasik, di mana
gerakan sebuah benda diberikan oleh posisi dan
kecepatannya terhadap waktu. Hukum Newton
memungkinkan kita mengetahui hubungan posisi,
kecepatan, percepatan dan berbagai gaya yang
bertindak terhadap benda tersebut, dan
menyatakannya sebagai persamaan diferensial
posisi sebagai fungsi waktu. Dalam banyak kasus,
persamaan diferensial ini dapat dipecahkan secara
eksplisit, dan menghasilkan hukum gerak.
Teori persamaan diferensial sudah cukup
berkembang, dan metode yang digunakan
bervariasi sesuai jenis persamaan. Persamaan
diferensial biasa (PDB) adalah persamaan
diferensial di mana fungsi yang tidak diketahui
(variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas
tunggal. Dalam bentuk paling sederhana fungsi
yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau
fungsi kompleks, namun secara umum bisa juga
berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh
lagi, persamaan diferensial biasa digolongkan
berdasarkan orde tertinggi dari turunan terhadap
variabel terikat yang muncul dalam persamaan
tersebut.
Persamaan diferensial parsial (PDP) adalah
persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak
diketahui adalah fungsi dari banyak variabel bebas,
dan persamaan tersebut juga melibatkan turunan
parsial. Orde persamaan didefinisikan seperti pada
persamaan diferensial biasa, namun klasifikasi
lebih jauh ke dalam persamaan eliptik, hiperbolik,
dan parabolik, terutama untuk persamaan
diferensial linear orde dua, sangatlah penting.
Beberapa pesamaan diferensial parsial tidak dapat
digolongkan dalam kategori-kategori tadi, dan
dinamakan sebagai jenis campuran.
Baik persamaan diferensial biasa maupun parsial
dapat digolongkan sebagai linier atau nonlinier.
Sebuah persamaan diferensial disebut linier
apabila fungsi yang tidak diketahui dan
turunannya muncul dalam pangkat satu (hasilkali
tidak dibolehkan). Bila tidak memenuhi syarat ini,
persamaan tersebut adalah nonlinier.
Pada pembahasan ini akan dibahas tentang aplikasi
Persamaan Diferensial Bias (PDB) dalam
kehidupan sehari-hari.
contoh, yaitu pada pegas dan peredam mobil.
mx'' + cx' + kx = F(t)
dimana m = massa mobil
c= koefisien redaman
k = konstanta pegas
x= simpangan pegas
x' = turunan pertama dari simpangan pegas
x'' = tutunan kedua dari simpangan pegas
(percepatan mobil naik turun)
Contoh lain pemodelan masalah dunia nyata
menggunakan persamaan diferensial adalah
penentuan kecepatan bola yang jatuh bebas di
udara, hanya dengan memperhitungkan gravitasi
dan tahanan udara. Percepatan bola tersebut ke
arah tanah adalah percepatan karena gravitasi
dikurangi dengan perlambatan karena gesekan
udara. Mencari kecepatan sebagai fungsi waktu
mensyaratkan pemecahan sebuah persamaan
diferensial.
Contoh sederhana adalah menghitung luas antara
kurva (persamaan garis) dengan sumbu X.
misal:
y=5+3x.
==>
dA=y.dx
A=(integral) y.dx
A=5x+1,5x^2
referensi
(http://noprianikurniati.wordpress.com/makalah-
persamaan-diferensial/)
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20080310113525AApTTkc)

Sumber :
http://syahridhozein.blogspot.com/2012/05/aplikasi-pdb.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai