Anda di halaman 1dari 27

1

TUJUAN :
 Memahami Pengertian dan latar belakang Bilangan Kompleks
 Memahami Beberapa Operasi Aljabar pada Sistem Bilangan Kompleks
 Mamahami Geometri Bilangan Kompleks bentuk Persegi Panjang dan
Bilangan Kompleks bentuk Polar.
 Memahami dan mahir menggunakan Teorema De Moivre dan
Penerapannya

BAB I
SISTEM BILANGAN KOMPLEKS

1.1. Pendahuluan
Bilangan kompleks merupakan bagian yang sangat penting dan harus
dikuasai terlebih dahulu oleh mahasiswa tingkat awal sebagai prasyarat untuk
masuk dalam matakuliah jurusan. Bilangan kompleks banyak dipakai pada
babarapa mata kuliah seperti Rangkaian Elektrik, Teori Medan Elektromagnetik
dan beberapa matakuliah lain yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, setelah
menyelesaikan bagian ini diharapkan mahasiswa memiliki bekal yang cukup
untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan bilangan komplek pada
matakuliah selanjutnya. Adapun materi yang akan dibahas pada bagian ini
meliputi Pengertian, Operasi Aljabar, Geometri dan teorema De Moivre

Tingkatan sistem bilangan yang paling besar adalah sistem bilangan


kompleks dimana bilangan dalam sistem ini terdiri dari dua jenis bilangan yaitu
jenis bilangan Real dan jenis Imaginer Secara umum bilangan kompleks
berbentuk a + bi dimana a dan b adalah bilangan riil dengan i2 = -1
Jika z = a + bi adalah sebuah bilangan kompleks maka a disebut bagian
Nyata / Real sedang bi disebut bagian Khayal / Imaginer,sehingga untuk sebuah
bilangan riil x dapat dipandang sebagai bilangan kompleks yang berbentuk
z = x + 0.i Dalam mempelajari sistem bilangan kompleks mahasiswa dianggap
telah memahami dan menguasai operasi aljabar dalam sistem bilangan riil, operasi
aljabar dalam sistem bilangan kompleks tidak berbeda dengan sistem bilangan
2

real. Bilangan kompleks muncul dari keperluan untuk mendapatkan akar kuadrat
bilangan negatif. Secara analitik mari kita tinjau persamaan umum kuadrat berikut
ax2+bx+c = 0 untuk mendapatkan solusi non trivial dari nilai-nilai x maka pada
persamaan kuadrat diatas akan berlaku :
jika nilai b2  4ac dengan melibatkan sedikit manipulasi aljabar maka dengan
mudah akan kita peroleh nilai-nilai x1 dan x2

Contoh :
Cari nilai-nilai x yang memenuhi untuk persamaan kuadrat berikut
x2+3x+2=0
Penyelesaian :
Koefisien-koefisien persamaan kuadrat diatas adalah : a = 1, b = 3
c=2

 3  32  4.1.2
x12 = 2.1
 3  9 8
=
2
 3 1
=
2
Sehingga diperoleh nilai x1 = -1 dan x2 = -2

Solusi dari persamaan kuadrat tadi merupakan himpunan bilangan-bilangan


riil(nyata). Tetapi kita akan kesulitan menentukan solusinya apabila nilai
diskriminan b2  4ac, karena akan melibatkan bilangan akar kuadrat negatif.

Contoh :
Tentukan niali-nilai x yang memenuhi persamaan x2+8x+25=0

Penyelesaian :
Koefisien-koefisien persamaan kuadrat adalah a = 1 ,b = 8 ,c = 25
3

 8  8 2  4.1.25
x12 = 2.1
 8  64 100
=
2.1

 8  36
=
2
Disini kita akan kesulitan untuk menentukan nilai dari  36
,apakah :
 36 =6………? Tetapi 62 = 36  -36 atau

 36 = -6………..? Tetapi – 62 = 36  -36

Dengan hanya mengenal sistem bilanga riil kita tidak akan pernah
menemukan penyelesaian dari persamaan kuadrat diatas,untuk dapat menemukan
solusi non trivial yang kita inginkan maka disini akan diperkenalkan sebuah
bentuk bilangan yang lain selain dari bilangan riil yaitu sistem bilangan kompleks.
maka dengan bantuan nilai i2 = -1 diperoleh

 8  1.36
x 12
=
2

 8  i 2 .36
=
2
 8  6i
=
2
= -4 + 3i

sehingga diperoleh solusi dari persamaan kuadrat diatas menjadi x1= -4 + 3 dan
x2 = -4 – 3i yang merupakan himpunan bilangan-bilangan kompleks
Nilai x1 dan x2 merupakan bilangan kompleks dan x1 disebut Kompleks
sekawan dari x2 atau secara umum jika a + bi merupakan sebuah bilangan
kompleks maka kompleks sekawannya berbentuk a – bi.
4

1.2. Operasi Aljabar pada sistem Bilangan Kompleks


1.2.1 Perpangkatan dari Bilangan i
i2= -1 atau i = 1
i3= i2 .1 = 1.i = -i
i4= (i2)2 = (-1)2 = 1
i5=i4.i=1.i= i
i6=i4i2=1.-1= -1
i7=i4.i3=1.-i = -i
i8 = (i4)2 = (1)2 = 1
i9 = (i4)2.i = 1.i = i
i10 = (i4)2.i2 = 1.-1 = -1
i15 = (i4)3.i3 = 1.-i = -i
i20 = (i4)5 = 1.

1.2.2. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Kompleks


A. Penjumlahan Bilangan Kompleks
Untuk menjumlahkan dua buah bilangan kompleks ,maka yang
dijumlahkan adalah bagian riil dan bagian imajiner secara terpisah seperti
berikut ini
(a + bi) + (c + di) = a + bi + c + di
= (a + c) + (bi + di)
= (a + c) + (b + d)i

Contoh 1 :
Tentukan nilai dari (2 + 3i) + (4 + 5i)
Penyelesaian :
(2 + 3i) + (4 + 5i) = (2 + 4) + (3 + 5)i
= 6 + 8i

Contoh 2 :
Tentukan nilai dari (4 – 2i)+(-3 + 2i)
5

Penyelesaian :
(4 – 2i)+(-3 + 2i) = (4 +(-3)) + ((-2) + 2)i
= 1 + 0.i = 1

Contoh 3 :
Tentukan nilai dari ((-3) – 5i) + ((-7) – 2i)
Penyelesaian :
((-3) – 5i) + ((-7) – 2i) = ((-3) + (-7)) + ((-5) + (-2))i
= -10 – 7i
Contoh 4 :
Tentukan nilai dari (5i) + (3 – 2i)
Penyelesaian :
(5i) + (3 – 2i) = (0 + 3) + (5 – 2)i
= 3 + 3i

B. Pengurangan Bilangan kompleks


Untuk memperkurangkan bilangan-bilangan kompleks dapat
dilakukan dengan memperkurangkan bagian-bagian riil dan bagian-bagian
imajiner secara terpisah seperti berikut ini:
(a + bi) - (c + di) = a + bi – c – di
= (a – c) + (bi – di)
= (a – c) + (b – d)i

Contoh 1 :
Hitunglah (2 + 3i) - (4 + 5i)
Penyelesaian :
(2 + 3i) - (4 + 5i) = (2 - 4) + (3 - 5)i
= -2 – 2i

Contoh 2 :
Hitunglah (4 – 2i) - (-3 + 2i)
6

Penyelesaian :
(4 – 2i) - (-3 + 2i) = (4 - (-3)) + ((-2) – 2)i
= 7 - 4i

Contoh 3 :
Hitunglah ((-3) – 5i) - ((-7) – 2i)
Penyelesaian :
((-3) – 5i) - ((-7) – 2i) = ((-3) - (-7)) + ((-5) - (-2))i
= 4 – 3i
Contoh 4 :
Hitunglah (5i) - (3 – 2i)
Penyelesaian :
(5i) - (3 – 2i) = (0 - 3) + (5 - (-2))i
= - 3 + 7i
7

1.2.3. Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks.


A. Perkalian Bilangan Kompleks
Perkalian antara dua buah bilangan kompleks sama seperti perkalian
binomial biasa tetapi agar diperoleh bilangan kompleks yang sesederhana
mungkin untuk i2langsung diganti dengan –1 seperti berikut ini :
(a + bi).(c + di) = a.c + a.di + bi.c + bi.di

= ac + (ad + bc)i + bd.i2

= ac + (ad + bc)i - bd

= (ac - bd) + (ad + bc)I

Contoh 1 :
Selesaikanlah (4 + 7i).(1 + 6i)
Penyelesaian :
(4 + 7i).(1 + 6i) = (4.1 - 7.6) + (4.6 + 7.1)i
= (4 - 42) + (24 + 7)i
= -38 + 31i

Contoh 2 :
Selesaikanlah ((-7) – 4i).((-6) + 8i)
Penyelesaian :
((-7) – 4i).((-6) + 8i) = ((-7).(-6) - (-4).8) + ((-7).8 + (-4).(-
6))i
= (42 + 32) + (-56 + 24)i
= 74 – 32i

Contoh 3 :
Selesaikanlah (3).(4 + 6i)
8

Penyelesaian :
(3).(4 + 6i) = (3.4 – 0.6) + (3.6 + 0.4)i
= (12 - 0) + (18 + 0)i
= 12 + 18i
Contoh 4 :
Selesaikanlah (1 + 2i).(-3 – 4i)
Penyelesaian :
(1 + 2i).(-3 – 4i) = (1.(-3) + 2(-4)) + (1(-4) + 2(-3))i
= (-3 + 8) + (-4 – 6)i
= 5 - 10i

B. Pembagian Bilangan Kompleks


Sebelum membahas tentang pembagian pada sistem bilangan
kompleks terlebih dahulu akan diperjelas ulasan tentang kompleks
sekawan (conjugation).Misal z=a+bi sebuah bilangan kompleks maka
kompleks sekawan dari z yang dilambangkan dengan z = a – bi
Bila z x z = (a + bi).(a – bi)
= a.a + a(-bi) + bi.a + bi.(-bi)
= a2 – a.bi + a.bi - b2i2
= a2 - b2(-1)
= a2 + b2
dimana a2 + b2 adalah bilangan riil.

Dengan berpedoman pada kenyataan diatas maka untuk pembagian


pada bilangan kompleks yang tidak dapat diselesaikan secara langsung
(karena baik pembilang dan penyebut keduanya dalam bentuk kompleks)
maka dengan sedikit manipulasi aljabar,tentunya dengan mengalikan
pembilang dan penyebut dari bentuk kompleks tersebut dengan kompleks
sekawan dari penyebutnya sehingga bentuk kompleks tersebut menjadi
pecahan dengan pembilang bilangan kompleks tetapi penyebutnya
9

merupakan bilangan riil yang merupakan penyelesaian dari pembagian


bilangan kompleks seperti berikut ini
Misal : z1=a+bi ,z2=c+di

Sehingga z = z .1
2 2

z z 1 1

=z . z 2 2

z z 1 1

c  di a  bi
= .
a  bi a  bi
ca  c.bi  di.a  di.bi
= .
a2  b2
(ca  db)  (da  cb)i
=
a2  b2
Contoh :
Diketahui z1 = 4 + 6i ,z2 = 3 – 2i ,z3 = 3 + 5i. Tentukanlah:

1. z =……..?
1
,2. z 2 =……….?
z 2 z 3

3. z =……….?
3
4. z 2
=……….?
z 2 z 1

Penyelesaian :

1. z = 4  6i . 3  2i = (12  12)  (8  18)i = 26i =2i


1

z 3  2i 3  2i 3 2 2 2
2
13

3  2i 3  5i (9  10)  (15  6)i  1  21i


2. z = 2
. = = =
z 3
3  5i 3  5i 3 5 34 2 2

1 21
  i
34 34

3.z = 3  5i . 3  2i = (9  10)  (6  15)i =  1  21i =  1  21 i


3

z 3  2i 3  2i 3 2 2 2
2
13 13 13

3  2i 4  6i (12  12)  (18  8)i  26i


4. z =
1
2
. = = = i
z 4  6i 4  6i 4 6 2 2
1
52 2
10

1.2.4. Sifat - Sifat Aljabar Bilangan Kompleks


A. Sifat Komutatif
z1 + z2 = z2 + z1
z1.z2 = z2.z1

B. Sifat Asosiatif
z1 + (z2 + z3) = (z1 + z2) + z3
z1.(z2.z3)=(z1.z2).z3
C. Sifat Distributif
z1.(z2 + z3) = (z1.z2) + (z1.z3)

D. Distributifitas pada Kompleks Sekawan


z1  z 2  z1  z 2

z1  z 2  z 1  z 2

z1 z
 1
z2 z2

E. Sekawan dari Kompleks Sekawan


zz

F. Perkalian dengan kompleks sekawan


Misalkan : z = a+bi,maka z. z = a2+b2
11

1.3. Geometri Bilangan kompleks


Bilangan kompleks dapat diperkenalkan secara formil dengan menggunakan
konsep pasangan terurut (ordered pair) bilangan riil,seperti pada bilangan
kompleks z = a + bi yang mempunyai padanan unik dengan titik (a,b) di bidang
datar. Jadi terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan bilangan kompleks
dengan titik-titik pada bidang datar (bidang –XY)yang dikenal sebagai bidang
kompleks atau bidang Argand. Bidang kompleks –XY terdiri dari sumbu X
sebagai sumbu Riil dan sumbu Y sebagai sumbu Imajiner.
Misal : z = a + bi secara geometri dapat digambarkan sebagai berikut :

b Z = a + bi

a X

Gambar 1.3.a
Bilangan kompleks pada bidang Argand (-XY / -IR)
12

Contoh :
Gambar pada Bidang Kompleks / Argand Bilangan Kompleks berikut
a. Z1 = 2 + 3i
b. Z2 = -2 + 2i
c. Z3 = -3 – 4i
d. Z4 = 4 – 2i

Z1
3

2
Z2 Z1
Z1

-3 2 4
R
I
-2
-2

-2 Z4

-4
Z3

Gambar 1.3.b
Gambar bilangan kompleks dalam kuadran
pertama,kedua,ketiga dan keempat pada
bidang Argand (-XY / -IR)
13

1.4. Bentuk Polar Bilangan Kompleks


1.4.1. Koordinat Polar
Untuk sebarang bilangan kompleks z = a + bi , z biasanya dilambangkan

dengan “r”yang didefinisikan sebagai panjang vector z jadi r = z atau

r  a 2  b2 sedangkan argumen z yang dilambangkan dengan Arg z


didefinisikan sebagai salah satu sudut yang manapun dan dibentuk oleh vector z
dengan sumbu riil positif dengan kata lain Arg z adalah sudut  sedemikian rupa
b a
sehingga didapat sin   dan cos  seperti tampak pada gambar berikut :
r r

ZP ZP
b b

r r



-a R R a
(b) (a)



-a a
R R

r
r

-b (c) (d) -b
ZP ZP

Gambar 1.4.1.a.
( a ). Bilangan kompleks bentuk polar di kuadran pertama.
( b ). Bilangan kompleks bentuk polar di kuadran kedua.
( c ). Bilangan kompleks bentuk polar di kuadran ketiga.
( d ). Bilangan kompleks bentuk polar di kuadran keempat.
14

Sehingga bilangan kompleks z = a + bi menjadi


Zp = r cos  + r sin i
= r (cos  + i.sin )
Contoh 1:
Ubahlah bilangan kompleks bentuk biasa / persegi panjang ke bentuk
polar z = 4 + 4i
I
Penyelesaian :
4 ZP
r  42  42
= 4 2
4
tan  = =1
4 
 = invers tan 1 = 45 R
4
jadi zp = 4 2 (cos 45 + i.sin 45) Gambar 1.4.1.b.
zp = 4 2 (cos 45 + i.sin 45)
Contoh 2 :
Ubahlah bilangan kompleks bentuk biasa / persegi panjang ke bentuk
polar z = -4 + 4i
I
Penyelesaian :

r  (4) 2  42
ZP
=4 2 4
4
tan  = =1
4

 = invers tan 1 = 45

karena vektor z berada pada
R
kuadran kedua maka : -4
 = 180-  Gambar 1.4.1.c
= 180- 45 zp= 4 2 (cos 135 + i.sin135)
= 135
15

Jadi zp= 4 2 (cos 135 + i.sin135)

Catatan : pada kuadran pertama  =

Contoh 3 :
Ubahlah bilangan kompleks bentuk biasa / persegi panjang ke bentuk
polar z = -4 – 4i

Penyelesaian :

r  (4) 2  (4) 2 = 4 2

4
tan  = =1 sehingga diperoleh nilai  = invers tan 1 = 45
4
karena vektor z berada pada kuadran ketiga maka :
 = 180 + 
= 180 + 45
= 225

Jadi zp= 4 2 (cos 225 + i.sin225)

-4
R

ZP -4

Gambar 1.4.1.d.
zp= 4 2 (cos 225 + i.sin225)
16

Contoh 4 :
Ubahlah bilangan kompleks bentuk biasa / persegi panjang ke bentuk
polar z = 4 – 4i

Penyelesaian :
I
r  (4)  (4)
2 2


=4 2
4
4 R
tan  = =1
4 
 = invers tan 1 = 45
karena vektor z berada
pada kuadran
-4
kempat maka : ZP
 = 360 -  Gambar 1.4.1.e
= 360- 45 zp= 4 2 (cos 315 + i.sin315)
= 315

Jadi zp = 4 2 (cos 315 + i.sin315)


17

1.4.2. Operasi Aljabar pada Bilangan Kompleks Bentuk Polar


A. Perkalian Bilangan Kompleks Bentuk Polar
misal : z1 = r1(cos 1 + i.sin 1)
z2 = r2(cos 2 + i.sin 2)
maka :
z1.z2 = (r1(cos 1 + i.sin 1)) x (r2(cos 2 + i.sin 2))
= r1.r2(cos 1.cos 2 + i.cos 1.sin 2 + i.sin 1.cos 2 + i2sin 1.sin
2)
= r1.r2((cos 1.cos 2 - sin 1.sin 2) + (cos 1.sin 2 - sin 1.cos 2)i
= r1.r2(cos (1 + 2) + i(sin (2 + 2))

Dengan kata lain pada perkalian bilangan kompleks bentuk polar


modulus ( r ) dari hasil kali dua bilangan kompleks adalah hasil kali dari
modulus-modulusnya ( r1.r2 ) dan argumen (  ) dari hasil kali tersebut
adalah jumlahan dari argumen-argumannya ( 1.2 ).

Contoh 1:
Selesaikanlah perkalian bilangan kompleks bentuk polar
berikut dan hasilnya nyatakan dalam bentuk biasa/persegi-
panjang : z1 = 4 (cos 20 + i.sin 20) dan z2 = 3(cos 25 + i.sin
25)
Penyelesaian :
z1.z2 = [4(cos 20 + i.sin.20)].[3(cos 25 + i.sin.25)]
= 4.3[cos (20 + 25) + i.sin (20 + 25)]
=12[cos 45 + i.sin 45]
1 1
= 12( 2 2i ) )
2 2
= 6 2  6 2i
18

Contoh 2:
Selesaikanlah perkalian bilangan kompleks bentuk polar
berikut dan hasilnya nyatakan dalam bentuk biasa/persegi-
panjang z1 = [2 (cos 80 + i.sin 80) dan z2 = 5(cos 40
+ i.sin 40)
Penyelesaian :
z1.z2 = [2 (cos 80 + i.sin 80)].[5(cos 40 + i.sin 40)]
=2.5[cos (80 + 40) + i.sin(80+40)]
=10[cos 120 + i.sin 120]
1 1
= 10(  3i )
2 2
= - 5  5 3i

Contoh 3:
Selesaikanlah perkalian bilangan kompleks bentuk polar
berikut dan hasilnya nyatakan dalam bentuk biasa/persegi-
panjang : z1 = 3 (cos 80 + i.sin 80) dan z2 = 6(cos 130 + i.sin
130)
Penyelesaian :
z1.z2 = [3(cos 80 + i.sin.80)].[6(cos 130 + i.sin.130)]
= 3.6[cos (80 + 130) + i.sin (80 + 130)]
= 18[cos 210 + i.sin 210]
1 1
= 18( 3  i) )
2 2
=  9 3  9i

Contoh 4 :
Selesaikanlah perkalian bilangan kompleks bentuk polar
berikut nyatakan hasilnya dalam bentuk biasa/persegi-panjang
: z1 = 4(cos 230 + i.sin 230) dan z2 = 4(cos 100 + i.sin 100)
19

Penyelesaian :
z1.z2 = [4(cos 230 + i.sin.230)].[4(cos 100 + i.sin 100)]
= 4.4[cos (230 + 100) + i.sin (230 + 100)]
= 16[cos 330 + i.sin 330]
1 1
= 16( 3  i) )
2 2
= 8 3  8i

B. Pembagian Bilangan Kompleks Bentuk Polar


misal : z1 = r1(cos 1 + i.sin 1)
z2 = r2(cos 2 + i.Sin 2)
z1 r1 (cos 1  i. sin  1 ) (cos 2  i. sin  2 )
= x
z 2 r2 (cos 2  i. sin  2 ) (cos 2  i. sin  2 )

z1 r1 (cos 1 . cos 2  sin  1 . sin  2 )  (sin  1 . cos 2  cos 1 . sin  2


= .
z 2 r2 cos2  2  sin 2  2

z1 r1
  [cos( 1 . 2 )  i. sin( 1 . 2 )]
z 2 r2

Dengan kata lain misal :


z1 = r1(cos 1 + i.sin 1)
z2 = r2(cos 2 + i.sin 2)

maka modulus ( r ) dari hasil bagi dua bilangan kompleks adalah hasil
z1
bagi modulus pembilang dibagi dengan modulus penyebut (
z2

),sedangkan argumen (  ) hasil bagi dua bilangan kompleks adalah hasil


pengurangan argumen pembilang dikurangi argumen penyebut ( 1 - 1)

Contoh 1:
20

Selesaikanlah pembagian bilangan kompleks berikut dan


nyatakan hasilnya dalam bentuk biasa/persegi panjang : z1 =
12(cos 45 + i.sin 45) dan z2 = 6(cos 15 + i.sin 15)
Penyelesaian :
z1 12
 [cos(45  15)  i. sin( 45  15)]
z2 6
 2(cos 30  i sin 30)

3 1
 2(  i)
2 2
 3 i

Contoh 2:
Selesaikanlah pembagian bilangan kompleks berikut dan
nyatakan hasilnya dalam bentuk biasa / persegi panjang : z1 =
3(cos 175 + i.sin 175) dan z2 = 4(cos 55 + i.sin 55)
Penyelesaian :
z1 3
 [cos(175   55)  i. sin(175   55)]
z2 4

3
 (cos120   i sin 120 )
4

3 1 3
 (  i)
4 2 2

3 3
  3 i
8 8

Contoh 3:
21

Selesaikanlah pembagian bilangan kompleks berikut dan


nyatakan hasilnya dalam bentuk biasa/persegi panjang : z1 =
2 2 (cos 315 + i.sin315) dan z2 = (cos 45 + i.sin 45)
Penyelesaian :
z1
 2 2[cos(315   45)  i. sin( 315   45)]
z2

 2 2 (cos 270  i sin 270)

 2 2 (0  i)

 2 2i
Contoh 4 :
Selesaikanlah pembagian bilangan kompleks berikut dan
nyatakan hasilnya dalam bentuk biasa/persegi panjang : z1 =
3(cos 345 + i.sin 345) dan z2 = 6(cos 15 + i.sin 15)

Penyelesaian :
z1 3
 [cos(345   15)  i. sin( 345   15)]
z2 6

1
 (cos 330   i sin 330 )
2

1 3 1
 (  i)
2 2 2

3 i
 
4 4
22

1.5. Teorema De Moivre ,Perluasan dan Penerapannya


Sebuah bilangan kompleks z = r(cos  + i.sin ),berlaku hubungan :
[r (cos  i. sin  )] n  r n (cos.n  i. sin .n )
Teorema de Moivre berlaku juga untuk sebarang pangkat riil sehingga
diperoleh :

 
1 1

[r (cos  i. sin  )]  r (cos  i. sin )


n n
n n
dari kenyataan bahwa cos  = cos ( + k.360) dan sin  = sin ( + k.360)
dengan k adalah sebarang bilangan bulat,jika bilangan kompleks z = a + bi maka :
1 1

(a  b)  (r (cos  i. sin  ))
n n

 [r (cos(  k .360 )  i. sin(  k .360 ))] n

  k .360   k .360
1

 r n (cos  i. sin )
n n

Sehingga untuk sebarang bilangan kompleks mempunyai n akar yang


berbeda tergantung dari nilai k yang diambil.

Contoh 1 :
Tentukan nilai dari pangkat bilangan kompleks berikut dan nyatakan
hasilnya dalam bentuk empat persegi panjang.
a. [4(cos15  i. sin 15)] 2

b. [3(cos 45  i. sin 45)] 4

c. (1  i ) 4

d. (1  i ) 3
Penyelesaian :
a. [4(cos15  i. sin 15)] 2  4 2 (cos 2.15  i. sin 2.15)
 16(cos30  i. sin 30)
23

3 1
 16(  i)
2 2
 8 3  8i

b. [3(cos 45  i. sin 45)] 4  34 (cos 4.45  i. sin 4.45)


 81(cos.180  i. sin .180)
 81(1  0i)
 81

c. (1  i ) 4  [ 2 (cos315  i. sin 315)]4

 ( 2 ) 4 (cos.4.315  i. sin 4.315)


 4(cos1260   i. sin 1260 )
 4(cos180  i. sin 180)
 4(1  0.i)

d. (1  i ) 3  [ 2 (cos 45  i. sin 45)]3

 ( 2 ) 3 (cos3.45  i. sin 3.45)

 2 2 (cos135  i. sin 135)

2 2
 2 2 (  i)
2 2
 2  2i

Contoh 2:
Carilah akar-akar kompleks dengan k = 0,1,2 dari :

a. 4 2  2 3i

b. 3  8i

c. 3  1
d. 16(cos 60  i. sin 60)
24

Penyelesaian :
1
a. 2  2 3i  (2  2 3i ) 4
4

1
 [4(cos 60  i. sin 60)] 4
60  k .360 60  k .360
 2 (cos  i. sin
4 4
Untuk k = 0 ; 2 (cos15  i. sin 15

Untuk k = 1 ; 2 (cos105  i. sin 105

Untuk k = 2 ; 2 (cos195  i. sin 195

b.  8i  (0  8i )
3 3

 [8(cos 270  i. sin 270 )] 3


270   k .360 270   k .360
 2(cos  i. sin
3 3
Untuk k = 0 ; 2(cos90  i. sin 90)  2(0  i)  2i

3 i
Untuk k = 1 ; 2(cos 210  i. sin 210)  2(  )   3 i
2 2
3 i
Untuk k = 2 ; 2(cos 330  i. sin 330)  2(  )  3 i
2 2

c. 3  1  (1  0.i ) 3
1

 [1(cos180  i. sin 180 )] 3

180  k .360 180  k .360


 (cos  i. sin
3 3

1 3
Untuk k = 0 ; (cos 60  i. sin 60)   i
2 2
Untuk k = 1 ; (cos180  i. sin 180)  (1  0i)  1
25

1 3i
Untuk k = 2 ; (cos300  i. sin 300)  
2 2

1
d. 16(cos 60  i. sin 60)  [16(cos 60  i. sin 60)] 2

60  k .360 60  k .360


 4(cos  i. sin )
2 2

3 i
Untuk k = 0 ; 4(cos30  i. sin 30)  4(  )  2 3  2i
2 2
3 i
Untuk k = 1 ; 4(cos 210  i. sin 210)  4(  )  2 3  2i
2 2

3 i
Untuk k = 2 ; 4(cos 390  i. sin 390)  4(  )  2 3  2i
2 2
26

1.6. Soal – Soal Latihan


1. Sederhanakanlah : a. i3 b. i7 c. i15 d. i23 e. i37 f. i45
2. Nyatakan dalam bentuk persegi panjang (a + bi)
a. (3 + 4i) + (-1 – 6i) b. (-2 + 5i) – (3 – 2i)
c. (4 – 7i).(2 + 3i) d. (-1 + i)2
4  3i
e. (5 + 2i)(4 – 5i)(2 + 3i) f.
2i
3. Nyatakan dalam bentuk polar bilangan kompleks berikut
a. 3 + 5i b. – 6 + 3i c. – 4 – 5i
d. 4 – 4 3 i e. - 3 -i f. 3 i
4. Ubah ke bentuk persegi panjang (a + bi) bentuk polar berikut
a. 4(cos 45 + i.sin 45) b. 12(cos 30 + i.sin 30)
c. 6(cos 120 + i.sin 120) d. 8(cos 180 + i.sin 180)

e. 3(cos 270 + i.sin 270) f. 10 2 (cos 225 + i.sin 225)


g. 2(cos 300 + i.sin 300) h. 5(cos 360 + i.sin 360)
i. 8(cos 90 + i.sin 90) j. 16(cos 210 + i.sin 210)
5. Kerjakanlah operasi yang ditunjukkan dan nyatakanlah hasilnya dalam
bentuk empat persegi panjang
a. [3(cos 15 + i.sin 15)][2(cos 75 + i.sin 75)]
b. [4(cos 40 + i.sin 40)][5(cos 20 + i.sin 20)]
c. [2(cos 100 + i.sin 100)][4(cos 50 + i.sin 50)]
d. [6(cos 25 + i.sin 25)][3(cos 290 + i.sin 290)]
e. [2(cos 12 + i.sin 12)][3(cos 84 + i.sin 84)][5(cos 24 + i.sin 24)]
20(cos 83  i. sin 83)
f.
5(cos 23  i. sin 23)

6 3 (cos 40  i. sin 40)


g.
3(cos190   i. sin 190 )
12(cos16  i. sin 16)
h.
[3(cos 44  i. sin 44)][ 2(cos 62  i. sin 62)]
27

6. Carilah pangkat bilangan kompleks yang ditunjukkan dan nyatakan


hasilnya dalam bentuk empat persegi panjang (a + bi)

3 1 10 2 2 30
a. (-1 + i.)6 b. (1 + 3 i)7 c. (  i) d. (  i)
2 2 2 2
e. [2(cos 75 + i.sin 75)]2 f. [5(cos 30 + i.sin 30)]3

g. [ 2 (cos 36 + i.sin 36)]5 h. [4(cos 20 + i.sin 20)]3


7. Tentukan akar – akar kompleks dari
a. 3 1  i b. 5
 32 c. 3 1

d. 4 16i e. 3
3 i f. 5
2  2 3i

g. 4(cos120   i. sin 120 ) h. 4 81(cos180   i. sin 180 )

i. 3 8(cos 60  i. sin 60) j. 5 32(cos 220  i. sin 220)

Anda mungkin juga menyukai