Anda di halaman 1dari 10

MINI RISET

“MENGANALISIS KESULITAN MAHASISWA DALAM


MENYELESAIKAN SOAL LIMIT”

DISUSUN OLEH :
ALDEA (4221111045)
ANNISA PUTRI (4223311050)
FAUZIAH AZIZAH BATUBARA (4221111045)
OKTO PUTRA MAHESAR SIMAMORA (4223111083)
SURYA ULINA LUMBANTOBING (4223111032)

DOSEN PENGAMPU : -Prof. Dr. SYAWAL GULTOM, M.Pd


- ANDREA ARIFSYAH NASUTION, S.Pd., M.Pd
MATA KULIAH : KALKULUS DIFERENSIAL

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa karna atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas mini riset dengan judul “Menganalisis kesulitan
mahasiswa dakam menyelesaikan soal limit” pada mata kuliah kalkulus diferensial dengan tepat
waktu.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada bapak Prof. Dr. Syawal
Gultom, M.Pd dan Bapak Andrea Arifsyah Nasution, S.Pd., M.Pd,selaku dosen pengampu dari
mata kuliahkalkulus diferensial, karena telah membimbing kami dalam proses pengerjaan tugas
ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada orang tua,saudara , teman dan semua pihak yang ikut
mendukung kami selama proses pengerjaan tugas ini. Kami berharap semoga tugas makalah ini
dapat berguna bagi pembaca dan dapat memperluas wawasan pembaca.
Akhir kata, kami meminta maaf kepada pembaca maupun pengoreksi karena masih
banyak kekurangan dan kelalaian dalam pengerjaan mini riset dan rekayasa ide ini. Oleh karena
itu, kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

Medan, November 2022


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu capaian pembelajaran pada ranah pengetahuan yang harus dimiliki mahasiswa
program studi Pendidikan Matematika di Universitas adalah menguasai konsep pedagogik dan
didaktik matematika untuk melaksanakan pembelajaran di pendidikan menengah serta untuk
studi lanjut. Kemampuan ini sangat diperlukan oleh seorang calon pengajar matematika yang
akan menerapkan pengetahuan konsep matematika yang dimilikinya kepada para peserta
didiknya di kemudian hari nanti. Kemampuan pemahaman konsep matematika peserta didik
penting untuk dimiliki karena matematika merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dari
ilmu pengetahuan yang lain. Banyak sekali terapan ilmu matematika dalam kehidupan sehari-
hari, beberapa diantaranya dalam bidang ekonomi, teknik, fisika dan statistika. Hal ini sesuai
dengan pendapat Ganal dan Guiab (2014) yang menyatakan bahwa matematika merupakan alat
utama untuk mengembangkan berpikir logis dan kemampuan kognitif tingkat tinggi peserta
didik.
Pencapaian kemampuan kognitif peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah faktor eksternal yaitu dari guru pada saat proses pembelajaran. Kemampuan guru
dalam bidang kognitif merupakan suatu hal yang wajib dimiliki oleh mahasiswa pendidikan
matematika sebagai calon guru dan didukung dengan kemampuan dalam mengelola
pembelajaran di dalam kelas. Namun pada kenyataannya, masih banyak mahasiswa calon guru
matematika yang kurang memahami konsep matematika itu sendiri. Hal ini terlihat dari
kesalahan mereka pada saat menyelesaikan soal awal terkait dengan materi fungsi yang diberikan
oleh peneliti. Kesalahan ini bahkan terjadi pada mahasiswa tingkat akhir.
Terjadinya kesalahan mahasiswa pada saat menyelesaikan soal sangat dimungkinkan karena
terdapat kesalahan pada saat mengonstruksi konsep. Frederiksen, Mislevy, dan Bejar (dalam
Almeda, Cruz, & Dy; 2013) mengemukakan bahwa kesalahan pada saat mengkonstruksi konsep
berakibat pada aplikasi dari pengetahuan itu sendiri. Lebih lanjut, kesalahan tersebut dapat
mempengaruhi pemahaman konsep peserta didik. Menurut Subanji (2015), kesalahan peserta
didik dalam mengkonstruksi konsep matematika diklasifikasikan dalam lima bentuk, yaitu: 1.
pseudo-construction yaitu hasil konstruksi matematika peserta didik seringkali berbeda dengan
apa yang dituliskan peserta didik, 2. misconstruction yaitu proses pembentukan konsep
matematika tidak sempurna, dalam pembentukan konsep, ada bagian dari konsep yang tidak
terkonstruksi, 3. misanalogical construction (kesalahan berpikir analogis) merupakan proses
pembentukan konsep matematika melalui analogi, namun ada penyimpangan dalam penggunaan
berpikir analogis, 4. misconnection proses pembentukan konsep matematika, dimana bagian-
bagian konsep telah terkonstruksi namun belum ada koneksi antar bagian konsep, dan 5.
mislogical construction disebut juga dengan kesalahan berpikir logis, yaitu proses pembentukan
konsep matematika melalui berpikir logis, namun ada penyimpangan dalam penggunaan kaidah
logika.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengurangi terjadinya kesalahan mahasiswa pada saat mengonstruksi konsep, salah
satunya dapat dilakukan defragmentasi struktur berpikir sesuai dengan jenis kesalahan yang
dilakukan oleh mahasiswa. Subanji (2016) menyatakan bahwa defragmentasi struktur berpikir
merupakan fenomena perubahan tatanan skema (struktur berpikir) dalam rangka memperbaiki
fragmentasi struktur berpikir.

1.3 MANFAAT PENELITIAN

Dapat diidentifikasinya kesalahan konstruksi konsep mahasiswa pada saat menyelesaikan


soal materi limit fungsi serta bentuk defragmentasi struktur berpikir untuk mengatasinya. Materi
limit fungsi dipilih untuk penelitian ini karena materi tersebut merupakan materi dasar bagi
mahasiswa pendidikan matematika dan merupakan materi yang sudah pernah diperoleh di
bangku sekolah menengah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Limit
Definisi limit yaitu

Contoh :

Dengan menggunakan definisi limit, tunjukkan bahwa


Penyelesaian :
Secara definisi dituliskan

Maka :
Jadi, jika maka di pilih maka benar

Selain itu menjelaskan definisi limit yaitu berarti bilamana x dekat tapi berlainan
dari c, maka f(x) dekat ke L.
Contoh :
Jadi, konsep atau definisi limit berdasarkan 2 buku tersebt sama. Keduanya menjelaskan
bahwa limit sifat dari suatu fungsi, mendekati ke suatu titik. Jika f mendekati suatu titik
maka f(x) juga ikut mendekati titik tersebut.

Teorema Limit
 Teorema ( Teorema Limit Utama )
Andaikan n adalah bilangan bulat positif, k adalah konstanta dan f dan g adalah
fungsi fungsi yang memiliki limit di c.
Maka :

Teorema limit utama digunakan untuk memperoleh penyelesaian limit dari sebuah fungsi.
 Teorema B (Teorema Subtitusi)
Jika f suatu fngsi polinom atau fungsi rasional maka :

 Teorema C (Teorema Apit)

Andaikan f,g,h adalah fugsi yang memenuhi untuk semua x dekat c,

kecuali mungkin di c, jika


Pada kedua buku masing masing terdapat penjelasan mengenai teorema limit beserta
contoh-contohnya.
Buku kedua menuliskan bentuk bentuk limit, seperti
 Limit sepihak
 Limit bentuk (0/0)
 Limit bentuk ∞-∞
 Limit bentuk (0.∞)
 Limit tak hingga

Kekontinuan
Jika kita diminta untuk menentukan limit suatu fungsi f pada x=a, yaitu menentukan
sering menghitung nilai f(a) yaitu nilai fungsi f untuk x=a misalnya f(x) = x 2
– x – 2, maka
lim x-a f(x) dihitung sebagai :

Jadi definisi kekontinuan adalah fungsi f dikataka kontinu pada x = a, bila memenuhi
syarat berikut :
1. f(a) ada ( dapat ditentukan nilainya )
2. lim x → a f(x) ada
3. lim x →a f(x) = f (a)
Bila salah satu syrat tidak terpenuhi maka fungsi f di katakan diskontinu pada x = a.
Contoh :

Fungsi f ditentukan oleh


1. Tunjukkan bahwa fungsi f(x) diskontinu pada x=2
2. Gambarlah grafik fungsi f(x)
3. Apakah diskontiuitas pada x=2 dapat dihapus?
Penyelesaian :
Untuk menunjukkan bahwa fungsi f diskontinu, maka harus ada salah satu/lebih syarat
yang tidak terpenuhi.
1. f (a) ada (dapat ditentukan nilainya)
Asumsikan x = a
Jika a = 2 maka (tidak ada)
Maka f (a) = f (2) tidak ada hasilnya

Jadi , diskontinu pada x=2

2.
3. Dapat, jika fungsi f(x) didefinisikan sebagai berikut :
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 METODE PENELITIAAN

Penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis kesulitan mahasiswa pendidikan matematika


dalam mengerjakan soal pada mata kuliah KALKULUS DIFERENSIAL dengan topik LIMIT.
Metode yang digunakan dalam penelian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data pada
penelitian ini dilakukan dengan memberikan 5 soal tentang Limit dengan kategori 1 soal yang
mudah, 2 soal yang sedang, dan 2 soal yang sulit

3.2 SUBJEK PENELITIAN

Yang menjadi subjek penelitian pada mini riset ini adalah mahasiswa prodi pendidikan
matematika yang mempelajari tentang KALKULUS DIFERENSIAL sebnayak 10 ORANG
mahasiswa

1.4 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

 TEMPAT PENELITIAN
Penelitian dilakukan secara daring dari lokasi masing masing mahasiwa

 WAKTU PENELITIAN
Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada tanggal 13 November 2022 hingga 19
November 2022

Anda mungkin juga menyukai