PERSAMAAN DIFERENSIAL
DISUSUN
OLEH:
NIM : 4171111058
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Mini Riset ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Trimakasih juga penulis ucapkan kepada dosen pengampu Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd yang
telah membimbing saya selama proses penyusunan Mini Riset ini dan juga kepada rekan-rekan yang
ikut ambil bagian dalam penyelesaian karya ini.
Adapun Mini Riset ini berjudul Persamaan Diferensial penulis susun sebagai pemenuhan
tugas yang diemban oleh dosen pengampu pada mata kuliah Persamaan Diferensial sebagai salah satu
syarat untuk ketuntasan pada mata kuliah ini dan untuk menambah wawasan penulis sekaligus untuk
lebih melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal.
Penulis sadar bahwa karya ini masih jauh kata sempurna, masih banyak kekurangan-
kekurangan baik dari segi bahasa, kejelasan maupun sumber rujukan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya
penulis sendiri.
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu yang abstrak. Karena sifat yang abstrak ini, matematika
dianggap mata pelajaran yang sulit oleh siswa. Pemecahan masalah dalam matematika
merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu materi
pemecahan masalah yang dihadapi siswa adalah aplikasi turunan fungsi.
Masalah matematika dapat berupa soal non rutin yang tidak dapat diketahui secara
langsung cara penyelesaiannya. Menurut Becker dan Shimada (dalam Imam Muttaqin, 2010:
16), ciri-ciri suatu soal disebut “problem” paling tidak memuat dua hal, yaitu:
1. Soal yang dihadapkan kepada seorang peserta didik haruslah dapat dimengerti oleh
peserta didik tersebut, namun pertanyaan itu harus menantang pikiran (challeging)
untuk menjawabnya.
2. Soal tersebut tidak otomatis diketahui cara penyelesaiannya (nonroutine) atau tidak
bisa dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui peserta didik.
Menurut Gagne (dalam Bilgin dan Karakirik, 2005), “The problem solving as a thinking
process by which the learner discovers a combination of previously learned rules that he can
apply to solve a novel problem”. Makna kalimat tersebut adalah pemecahan masalah sebagai
proses berpikir di mana siswa menemukan kombinasi dari aturan belajar sebelumnya bahwa
ia dapat menerapkan untuk memecahkan masalah baru. Menurut Pizzini (dalam Bilgin dan
Karakirik, 2005), “Problem solving as a method of learning as well as an outcome of
learning”. Makna kalimat tersebut adalah pemecahan masalah sebagai metode pembelajaran
serta hasil belajar.
Untuk dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika dibutuhkan proses
berpikir yang kompleks. Menurut Sugihartono (2007: 12), berpikir merupakan aktivitas
kognitif manusia yang cukup kompleks. Berpikir melibatkan berbagai bentuk gejala jiwa
seperti sensasi, persepsi maupun memori. Berpikir biasanya terjadi pada orang yang
mengalami masalah atau sedang dihadapkan pada masalah. Misalnya pada saat kehilangan
uang atau mengerjakan soal-soal ujian, aktivitas kognitif kita akan bekerja dan berusaha
menemukan pemecahan masalah untuk menemukan uang yang hilang maupun
menyelesaikan soal dengan benar. Para ahli mendefinisikan berpikir sebagai proses mental
yang bertujuan memecahkan masalah.
Oleh karena itu peneliti mengangkat judul penelitian ini untuk mengetahui kemampuan
penyelesaian masalah siswa dalam materi fungsi turunan.
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang penulis angkat dalam Critical Journal Review ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan turunan?
2. Bagaimana pemahaman siswa terhadap materi turunan?
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Critical Journal Review ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui devenisi turunan.
2. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi turunan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Turunan fungsi (diferensial) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi menjadi yang mempunyai nilai tidak beraturan. Laju perubahan nilai fungsi
pada f: x → f(x) pada x = a dapat ditulis:
Limit ini disebut turunan atau diferensial dari f(x) pada x = a. Jika f(x) adalah suatu
❑
f ( x +h )−f (x)
fungsi yang kontinu pada selang -∞ < x <∞ berlaku =lim =f ' (x) (turunan
h→ 0 h
pertama dari ). Sehingga diperoleh rumus sebagai berikut:
Jika nilai limitnya ada, fungsi f dikatakan diferensiabel di x, dan f’(x)disebut fungsi turunan
dari f. Turunan dari y = f(x) sering kali ditulis dengan y’ = f(x). Notasi dari y’ = f’(x) juga
dy df ( x)
dapat ditulis: =
dx dx
Jika y = C dengan
Jika y = f(x) + g(x) maka
Berikut ini adalah soal-soal dan pembahasannya yang digunakan untuk melihat
kemampuan siswa dalam menyelesaikan materi turunan.
1. Diketahui f’(x) adalah turunan dari f(x) = 5x3 + 2x2 + 6x + 12, maka tentukan nilai
f’(x) dimana x=3
Penyelesaian :
f(x) = 5x3 +2x2 + 6x + 12
f’(x) = 15x2+ 4x +6
f’(3) = 15 . 32 +4 . 3 + 6
= 135 + 12 + 6
= 153
2. Suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam x hari dengan biaya (4x – 160
+ 2000/x)ribu rupiah per hari. Berapa biaya minimum per hari penyelesaian
pekerjaan tersebut?
Penyelesaian :
Biaya proyek dalam 1 hari : 4x – 160 + 2000/x
Biaya proyek dalam x hari : (4x – 160 + 2000/x)x
f(x) = 4x2 – 160x + 2000
Agar biaya minimum :
f’(x) = 0
f’(x) = 8x – 160
0 = 8x – 160
8x = 160
x = 20 hari
Jadi biaya minimum per hari adalah
= (4x – 160 + 2000/x) ribu rupiah
= (4(20) – 160 + 2000/20) ribu rupiah
= (80 – 160 + 100) ribu rupiah
= 20 ribu rupiah
= 20.000
3. Tentukan turunan fungsi berikut ini dengan menggunakan pendekatan limit fungsi
Penyelesaian:
Hasil Penelitian
I. Siswa Pertama
Siswa pertama menjawab soal nomor satu dengan benar namun penyelesaian yang
ditempuh tidak menggunakan penyelesaian yang sistematis, tidak adanya dyang ketahui
dan keterangan-keterangan soal yang dicantumkan. Langsung menbuat jawaban.
Soal nomor dua tidak dapat diselesaikan, soal nomor tiga diselesaikan namun tidak
sampai pada pensubtitusian nilai variabelnya.
II. Siwa kedua
Siswa kedua menjawab pentanyaan dengan benar dan sistematis:
Soal nomor tiga tidak dapat diselesaikan sampai tuntas hanya setengah jalan dan terdapat
kesalahan pada bagia perkalian dalamnya:
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyelesaikan
masalah siswa itu berbeda-beda. Terdapat siswa yang memiliki kemampuan menyelesaikan
masalah yang baik dengan sistematis yang jelas. Siswa yang memiliki kemampuan
penyelelesaian yang paling adalah siswa kedua.
B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian menggunakan sampel yang lebih banyak dan lebih
teliti dalam penelitian.
LAMPIRAN