Anda di halaman 1dari 8

REKAYASA IDE ALGORITMA DAN PEMEROGRAMAN

“PENYELESAIAN NUMERIK SISTEM GETARAN TERENDAM DENGAN


METODE RUNGA KUTTA ORDE 4 Skor Nilai:

DOSEN PENGAMPU : Drs. Juniar Hutahaean, M.Si

DISUSUN OLEH:

MIRNAYANI HASIBUAN : 4171121020

KELAS :FISIKA DIK B 2017

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu fisika merupakan ilmu yang mempelajari berbagai macam fenomena alam dan
berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peran ilmu fisika adalah mendukung
perkembangan teknologi dan industri. Banyak sekali cabang- cabang dari ilmu fisika yang
diterapkan untuk perkembangan dan kemajuan teknologi dan industri, salah satu contohnya
adalah bidang yang mempelajari getaran. Dasar- dasar dari ilmu getaran dimanfaatkan oleh
industri motor untuk pengembangan salah satu produk komponen penting pada motor yaitu
shock breaker. Shock breaker dirancang dengan menggunakan prinsip sistem getaran teredam.

Shock breaker atau peredam kejut adalah alat yang terbuat dari logam baja yang
berfungsi sebagai peredam goncangan agar body kendaraan tidak mengalami guncangan
berlebihan saat melewati jalan bergelombang. Shock breaker pada kendaraan dibuat untuk
memberikan kenyamanan bagi pengendara. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua shock
breaker sesuai keinginan konsumen. Ketidaksesuaian ini diakibatkan karena tujuan penggunaan
shock breaker oleh konsumen berbeda antar satu dengan yang lain, misalnya seorang pembalap
menginginkan sebuah shock breaker yang memiliki redaman yang kuat. Berbeda dengan
khalayak umum yang tidak terlalu memperhatikan shock breaker yang digunakan karena hanya
mementingkan kenyamanan dalam berkendara. Untuk itu diperlukan modifikasi sistem getaran
teredam pada shock breaker yang berhubungan dengan koefisien redaman dan koefisien pegas
sehingga nantinya didapatkan shock breaker yang baik dan nyaman digunakan.
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana memperoleh variabel-variabel sistem getaran teredam dengan menggunakan


metode Runge-Kutta orde empat?

2. Variabel-variabel tersebut adalah simpangan (x), kecepatan (x′), dan percepatan (x′′).

2
1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan solusi numerik dari sistem getaran
teredam menggunakan lembar kerja Microsoft Office Excel dengan metode Runge-Kutta orde
empat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Penyelesaian model matematis sistem getaran teredam bisa menggunakan metode


analitik dan metode numerik. Metode analitik membutuhkan waktu yang lama.

Untuk itu dibutuhkan metode numerik dalam penyelesaian sistem getaran teredam.
Metode analitik yaitu metode yang dapat memberikan hasil sesungguhnya (eksak). Metode ini
memang akurat tetapi memiliki kelemahan. Metode ini hanya terbatas menyelesaikan masalah
matematis tertentu saja. Oleh karena itu dibutuhkan metode numerik. Metode numerik adalah
pendekatan dari hasil eksak suatu masalah matematika. Meskipun begitu kesalahan (galat)
metode numerik dapat diminimalisasi sehingga mendekati hasil eksak.

Sistem getaran teredam merupakan salah satu permasalahan kompleks dalam fisika.
Persamaan sistem getaran teredam merupakan Persamaan Differensial Biasa (PDB), dapat
diselesaikan menggunakan metode analitik namun membutuhkan waktu yang lama dan proses
penyelesaian yang panjang. Untuk itu dibutuhkan metode numerik untuk mendapatkan solusi
PDB yang lebih baik dan lebih efisien untuk menyelesaikan masalah dalam sistem getaran
teredam. Metode numerik dipilih untuk mempercepat proses perhitungan. Beberapa metode
numerik yang digunakan dalam penyelesaian PDB diantaranya adalah metode Euler, metode
Heun, metode Deret Taylor, metode Runge-Kutta. Metode-metode tersebut memiliki cara
pendekatan yang sama tapi memiliki tingkat ketelitian yang berbeda.

Metode Euler memiliki tingkat ketelitian yang lebih rendah dibandingkan dengan
metode Runge-Kutta. Dalam proses penyelesaian suatu persamaan metode Runge-Kutta
memiliki langkah uraian matematis yang lebih panjang dibandingkan metode Euler, tapi
memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik daripada metode Euler.

Pada sistem getaran teredam variabel-variabel yang akan dicari adalah simpangan,
kecepatan, dan percepatan. Simpangan, kecepatan, dan percepatan benda pada sistem tersebut
dapat diperoleh dengan menggunakan variasi waktu. Metode Runge-Kutta merupakan salah
satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Metode Runge-Kutta yang
dipilih adalah metode Runge-Kutta orde empat. Apabila diberikan suatu nilai untuk kondisi
awal maka nilai-nilai kondisi berikutnya akan diperoleh. Komputasi numerik untuk

4
menyelesaikan sistem tersebut menggunakan Microsoft Office Excel.
PROGRAM OSILASI TEREDAM RINGAN

clear;
clc
disp(' ')
disp(' ')
disp(' ')
A=2^0.5;
beta=8;
alpha=-2;
tetha=pi/4;
tmaks=2;
for t=0:0.01:tmaks;
yt=A*exp(alpha*t).*(cos(beta*t-tetha))
plot(t, yt, 'o' )
hold on
ymaks=A;
ymin=-A;
axis([ 0 tmaks ymin ymaks ])
pause(0.03)
end
Untuk membuat grafik dua dimensi (2D) osilasi teredam ringan ialah dengan plot serta
menggunakan perintah pause(m). Pause berfungsi membuat komputer berhenti selama m detik
sebelum melakukan proses berikutnya. Sedangkan axis berfungsi untuk membuat
ukuran/dimensi kotak yang akan ditempati grafik. Untuk sumbu x yang mewakili nilai waktu
yaitu dari 0 sampai waktu maksimum yang ditetapkan. Untuk sumbu y yang mewakili nilai
posisi benda dibuat batasan yaitu ymaks dan

Output Grafik

5
D a r i h a s i l e k
masukkan. Grafik dimulai dari y=1. Pada saat t=0, y=1. Ini merupakan akibat dari fungsi
eksponensial pada rumus, dimana eksponensial yang dipangkatkan dengan 0 sama dengan 1.Dari
grafik juga dapat dilihat bahwa seiring waktu amplituo perlahan-lahan berkurang hingga menjadi
nol. Ini sesuai dengan fungsi eksponensial yang terdapat juga di dalam rumus. Benda masih
mengalami osilasi sebelum berhenti yang merupakan osilasi teredam ringan.

6
BAB III

PENUTUP

Langkah untuk pemograman osilasi teredam ringan ialah dengan menganalisa gerak
benda teredam, menentukan solusi persamaan karakteristik untuk osilasi teredam ringan,
menginput nilai-nilai yang dibutuhkan sesuai kebutuhan proses, membangkitkan suatu nilai
(dalam hal ini nilai waktu) untuk memperoleh grafik/plot posisi benda terhadap waktu.
Sedangkan untuk membuat grafik 2 dimensi (2D) adalah dengan menggunakan perintah
pause(m) serta memberikan batas ukuran dimensi/kotak yang akan ditempati grafik pada sumbu
x dan sumbu y.

7
DAFTAR PUSTAKA

Stroud, K.A., Matematika untuk Teknik. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1987

Anto S, dkk. 2012. Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osikasi Teredam pada Cassy-E
524000. Indonesian Journal of Applied Physics (2012) Volume 2. No 2

Anda mungkin juga menyukai