Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS MERCU BUANA

FAKULTAS : Ilmu Komputer


PROGRAM STUDI / JENJANG : Sistem Informasi
Nomor Dokumen ...........................
Tanggal Efektif 1 Maret 2020

ASESMEN UJIAN AKHIR SEMESTER


W182100020 / Process Mining /
Business Process Intelligence

Tahun Akademik / Semester : 2021-2022 / Gasal

Hari / Tanggal : Selasa/ 28 Desember 2021

Ruang / Waktu : @E-306 / 07:30-10:00

Dosen : Dr. Bambang Jokonowo, SSi.,MTI

SKS : 3

Asesmen CPMK (CPL) : CPMK 1 (CPL 3.3b), CPMK 2 (CPL CPL


2,3b,4, CPL 2.3)

Instruksi Peserta Ujian:


 Jawab semua pertanyaan yang diberikan.
 Hanya kalkulator scientific yang boleh digunakan.
 Untuk ujian ini, Anda diberikan sebagai berikut:
- Kertas jawaban
- ........................
 Tidak dibenarkan membawa catatan selama ujian.
 Tidak dibenarkan menggunakan HP selama ujian.

Jika Anda tidak bisa mematuhi instruksi di atas, maka bisa dianggap sebagai tindakan
menyontek atau tidak jujur dan akan dicatat sebagai aktivitas yang mencurigakan.
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS . Ilmu Komputer
PROGRAM STUDI . Sistem Informasi

SOAL UJIAN (UAS)


• Bobot nilai diberikan di bagian kanan setiap pertanyaan.

1. Jelaskan Mutiset pada Petri nets (CPMK 1) (20 %)


Jawab :
Petri nets adalah bahasa pemodelan proses tertua dan terbaik yang memungkinkan untuk
pemodelan konkurensi. Meskipun notasi grafisnya intuitif dan sederhana, jaring Petri dapat
dieksekusi dan banyak teknik analisis dapat digunakan untuk menganalisisnya. Petrinet adalah
graf bipartit yang terdiri dari tempat dan transisi. Struktur jaringannya statis, tetapi, diatur oleh
aturan pengaktifan, token dapat mengalir melalui jaringan. Keadaan jaring Petri ditentukan oleh
distribusi token di beberapa tempat dan disebut sebagai penandaannya. Pada penandaan awal
yang ditunjukkan pada Gambar 4 hanya ada satu token; Start adalah satu-satunya notes yang
ditandai.

Mutiset pada Petri nets(juga dikenal sebagai tempat / net transisi atau P / net T) adalah salah
satu dari beberapa bahasa pemodelan matematika untuk deskripsi sistem terdistribusi. Sebuah
Petri net adalah grafik bipartit diarahkan, di mana node merupakan transisi (yaitu peristiwa yang
mungkin terjadi, ditandai dengan batang), tempat (kondisi yaitu, ditandai dengan lingkaran), dan
busur diarahkan (yang menggambarkan tempat-tempat yang merupakan pra-dan / atau
postconditions untuk yang transisi, ditandai dengan panah). jala Petri diciptakan pada bulan
Agustus 1939 oleh Carl Adam Petri – pada usia 13 – untuk tujuan menjelaskan proses kimia.

Seperti standar industri seperti diagram aktivitas UML, BPMN dan EPCs, jala Petri menawarkan
notasi grafis untuk proses bertahap yang mencakup pilihan, iterasi, dan eksekusi
konkuren.Tidak seperti ini standar, jala Petri memiliki definisi matematis pasti dari semantik
eksekusi mereka, dengan teori matematika berkembang dengan baik untuk analisis proses.

Sebuah Petri net terdiri dari tempat, transisi, dan busur diarahkan. Busur lari dari tempat untuk
sebuah transisi atau sebaliknya, tidak pernah diantara tempat-tempat atau antara
transisi.Tempat dari mana sebuah busur berlari untuk transisi disebut tempat input transisi;
tempat-tempat yang busur lari dari transisi disebut tempat keluaran transisi. Tempat mungkin
berisi sejumlah alami token. Sebuah distribusi token atas tempat jaring disebut menandai.
Sebuah transisi dari Petri net dapat api setiap kali ada tanda di akhir semua busur input; ketika
kebakaran, mengkonsumsi bukti tersebut, dan tempat-tempat tanda di akhir semua busur
output. pembakaran adalah atom, yaitu sebuah langkah non-interruptible tunggal.

Pelaksanaan jala Petri adalah nondeterministic: ketika beberapa transisi akan diaktifkan pada
saat yang sama, salah satu dari mereka mungkin api. Jika transisi diaktifkan, mungkin api, tapi
tidak harus. Sejak pembakaran adalah nondeterministic, dan mungkin beberapa token hadir di
mana saja (bahkan di tempat yang sama) bersih, Petri jaring sangat cocok untuk pemodelan
perilaku bersamaan sistem terdistribusi.

1
Definisi formal berikut ini secara longgar didasarkan pada (Peterson 1981). Banyak alternatif definisi ada.
Sebuah grafik Petri net (disebut Petri net oleh beberapa, tapi lihat di bawah) adalah 3-tupel, di mana S
adalah himpunan berhingga tempat T adalah himpunan berhingga transisi S dan T adalah memisah, yaitu
objek tidak dapat menjadi tempat dan transisi adalah multiset dari busur, yakni mendefinisikan busur dan
memberikan kepada setiap busur keserbaragaman sebuah integer non-negatif busur, perhatikan bahwa
tidak ada busur dapat menghubungkan dua tempat atau dua transisi. Hubungan arus adalah himpunan
busur:. Dalam banyak buku teks, busur hanya dapat memiliki bermacam 1, dan mereka sering menentukan
Petri jaring menggunakan F bukannya W. Sebuah grafik Petri net adalah multidigraph bipartit dengan
partisi node S dan T. Preset dari t transisi adalah himpunan tempat input:; postset adalah himpunan
tempat outputnya:. Definisi pre-dan postsets tempat yang analog. Sebuah tanda dari Petri net (grafik)
adalah multiset wilayah operasional, yaitu pemetaan. Kami mengatakan menugaskan untuk menandai
setiap tempat sejumlah token. Sebuah Petri net (disebut ditandai Petri bersih dengan beberapa, lihat di
atas) adalah 4-tupel, di mana (S, T, W) adalah grafik Petri net; M0 adalah tanda awal, tanda dari grafik
Petri bersih.

2. Jelaskan algoritma Alpha miner (CPMK 1) (CPL 3.3b) (20 %)


Jawab :
Algoritma Alpha miner merupakan algoritma dasar yang dapat digunakan untuk menganalisa
dan menghasilkan pola activity dari sebuah case. Algoritma Alpha Miner sendiri memiliki
kekurangan, antara lain : length-one-loop, length two loop, invisible task, duplicate task, imploit
dependencies dan non-free-chioce. Pembaharuan algoritma alpha miner adalah algoritma
alpha+ yang dapat menagani short loop sepertei length-one-loop yang tidak terdeteksi oleh
algoritma alpha miner. Selain itu ada juga algoritma alpha++ yang dapat menangani imploit
dependency yang mungkin terjadi pada sebuah event log yang telah dijalankan. Dengan hasil
Analisa implicit dependency ini, dapat terjadi sebuah alternatif cara yang dapat diterapkan
dalam proses bisnis dan mendukung keputusan strategis.
modifikasi algoritma Alpha Miner yang awalnya hanya memperhatikan urutan antar aktivitas
secara sequence menjadi berbasis interval waktu. Setelah model proses ditemukan, maka
selanjutnya mencari kemungkinan aktivitas atau departemen yang dapat dieksekusi secara
paralel untuk mempercepat waktu eksekusi. Dengan mengetahui aktivitas atau departemen
mana dari model proses yang dapat dieksekusi secara paralel, maka akan muncul
permasalahan baru yaitu penggunaan mesin sebagai resource pelaksana aktivitas akan
mengalami kendala seperti bottleneck yang dapat berakibat keterlambatan selesainya proses
suatu aktivitas.
3. Jelaskan algoritma Inductive miner (CPMK 1) (CPL 3.3b) (20 %)
Jawab :
Inductive Miner adalah algoritma process discovery untuk membangun model proses bisnis dari
event log. Algoritma ini menghasilkan model bernotasi Petri Net. Keuntungan utama dari
algoritma ini yaitu semua model yang ditemukan sesuai dengan block-structured workflow net
systems dan juga model selalu fit [2]. Inductive Miner (IM) mengimplementasikan fungsi dari
framework IM sebagai berikut: 1. Cut Detections Algoritma cut detections membangun partisi
alfabet dari event log: dimulai dengan partisi terbesar, yaitu setiap kegiatan memiliki set sendiri,
dan algoritma melakukan perulangan menggabungkan set sampai persyaratan footprint tertentu
terpenuhi. Dalam hal event log yang tidak memiliki footprint, maka semua kegiatan akan
digabung dan partisi akan terdiri dari satu set. Fungsi findCutIM akan menerapkan fungsi
pendeteksian footprint sampai menemukan potongan dengan partisi yang terdiri dari beberapa
set.

4. Jelaskan algoritma Heuristic Miner (CPMK 2) (CPL 2,3b,4) (20 %)


Jawab :
Algoritma Heuristics Miner adalah salah satu algoritma yang paling banyak
digunakan dalam process discovery (Cnude S, 2014). Meskipun algoritma asli Heuristics
Miner hanya dapat menemukan rangkaian dan hubungan paralel AND dan XOR (Andrea
Burattin, Alessandro Sperduti, 2010), namun dengan modifikasi, algoritma ini dapat
menemukan relasi paralel OR. Algoritma ini menggunakan data log dengan single
timestamp (hanya memiliki waktu mulai) untuk menemukan model proses. Selain itu,
algoritma lainnya yang juga menggunakan data log dengan single timestamp yaitu
Temporal Activity-based Process Discovery (Riska A. Sutrisnowati, Hyerim Bae, Dongha
Lee, Kim Minsoo). Tabel 2.1 menjelaskan setiap penelitian menggunakan algoritma yang
menggunakan data log dengan informasi waktu sebagai algoritma yang digunakan dalam
proses penemuan model
algoritma Heuristics
Miner yang digunakan untuk menemukan model
proses dari data log. Penelitian ini mengembangkan
algoritma Heuristics Miner sebagai bagian dari kakas
bantu ProM.
Kelebihan: Penelitian ini menggambarkan algoritma
Heuristics Miner dari awal sampai pada tahap
penemuan model proses. Penelitian ini menambahkan
algoritma Heuristics Miner sebagai bagian dari kakas
bantu ProM 5.
Kekurangan: Algoritma ini hanya bisa menemukan
model proses dengan relasi sequence dan relasi paralel
(XOR dan AND) dan long loop dengan data log
dengan single timestamp (hanya memiliki waktu
mulai).
algoritma Heuristics
Miner yang digunakan untuk menemukan model
proses dari data log. Penelitian ini mengembangkan
algoritma Heuristics Miner sebagai bagian dari kakas
bantu ProM 6.2 dan meningkatkan kinerja algoritma
ini.
Kelebihan: Penelitian ini menggambarkan algoritma
Heuristics Miner dari awal sampai pada tahap
penemuan model proses. Studi ini menambahkan
algoritma Heuristics Miner sebagai bagian dari kakas
bantu ProM 6.2. Kemudian mengukur kompatibilitas,
validitas, dan kelengkapan algoritma ini dengan
memastikan data log yang digunakan tidak
mengandung error.
Kekurangan: Algoritma ini hanya bisa menemukan
model proses dengan relasi sequence dan relasi paralel
(XOR dan AND) dan long loop dengan data log
dengan single timestamp (hanya memiliki waktu
mulai).
5. Jelaskan konsep dan teori Conformance Checking (CPMK 1) (CPL 2.3)
a. token-based replay (10 %)
b. alignments (10 %)

Anda mungkin juga menyukai