Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TUGAS AKHIR

SISTEM MONITORING PADA MINI PLANT STEAM ENGINE UNTUK


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBAGAI PENUNJANG
PRAKTIKUM TERMODINAMIKA TERAPAN

Disusun Oleh :

Ronggo Bayu Prasetyo


NRP. 10511500000042

Dosen Pembimbing :
Detak Yan Pratama, ST., M.Sc.
Dwi Oktavianto Wahyu Nugroho, ST., MT

DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2018
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL TUGAS AKHIR
DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI

Judul : SISTEM MONITORING PADA MINI PLANT STEAM


ENGINE UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
UAP SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIKUM
TERMODINAMIKA TERAPAN
Bidang Studi : Instrumentasi
1. a. Nama : Ronggo Bayu Prasetyo
b. NRP : 10511500000042
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Jangka Waktu : 6 bulan
3. Pembimbing : Detak Yan Pratama, ST., M.Sc.
Dwi Oktavianto Wahyu Nugroho, ST., MT.
4. Usulan Proposal ke : II
5. Status : Baru

Surabaya, 12 Februari 2018

Pengusul,

Ronggo Bayu Prasetyo


NRP. 10511500000042

Menyetujui,
I. Judul
“SISTEM MONITORING PADA MINI PLANT STEAM ENGINE UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP SEBAGAI PENUNJANG
PRAKTIKUM TERMODINAMIKA TERAPAN”

II. Mata Kuliah Pilihan Bidang Minat Yang Diambil :


1. Teknik Pengukuran dan Kalibrasi
2. Elektronika Industri
3. Termodinamika Terapan
4. Pemrograman Komputer
5. Mikrokontroler dan Interfacing

III. Pembimbing
1. Detak Yan Pratama, ST., M.Sc.
2. Dwi Oktavianto Wahyu Nugroho, ST., MT.

IV. Latar Belakang


Sejalan dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat pada saat ini, manusia selalu berusaha untuk
menemukan atau menciptakan suatu peralatan yang dapat mempermudah
setiap pekerjaan. Untuk memenuhi hal tersebut maka perlu adanya sarana
penunjang.
Departemen Teknik Instrumentasi merupakan salah satu departemen baru
yang ada di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Sebagai
departemen baru, maka diperlukan alat-alat penunjang untuk praktikum agar
bidang akademik dan keilmuan di Departemen Teknik Instrumentasi bisa
telaksana dengan baik. Salah satu mata kuliah dengan praktikum sebagai
penunjangnya adalah termodinamika terapan.
Kata “termodinamika” berasal dari Bahasa Yunani therme (kalor) dan
dynamis (gaya). Meskipun berbagai aspek dari apa yang dikenal sebagai
termodinamika telah menarik perhatian sejak dulu kala, kajian termodinamika
secara formal dimulai pada awal abad ke-19 melalui pemikiran mengenai
pergerakan daya dari kalor (heat), yaitu kemampuan benda panas untuk
menghasilkan kerja (work). [1]
Pada tugas akhir ini akan dibuat sistem monitoring pada mini plant steam
engine untuk pembangkit listrik tenaga uap sebagai penunjang praktikum
termodinamika terapan dengan bahan bakar gas, yang akan digunakan sebagai
objek untuk melakukan analisis energi pada sistem pembangkit. Jenis
pembangkit yang digunakan adalah boiler pipa air (water tube boiler). Tugas
Akhir ini akan memonitoring level pada steam drum, temperature pada steam
drum, dan pressure keluaran dari steam drum.

V. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apa saja yang akan di-monitoring pada steam plant untuk pembangkit
listrik tenaga uap sebagai penunjang praktikum termodinamika terapan?
VI. Tujuan
Tujuan utama dari rancang bangun alat ini adalah untuk memenuhi mata
kuliah Tugas Akhir sebagai syarat kelulusan dari program studi Diploma III
Teknik Instrumentasi, serta untuk memberikan solusi pada rumusan masalah
yaitu:
a. Mampu memonitoring level steam drum, temperature steam drum, dan
pressure keluaran dari steam drum pada mini plant steam engine untuk
pembangkit listrik tenaga uap sebagai penunjang praktikum
termodinamika terapan.

VII. Batasan Masalah


Adapun batas ruang lingkup dari penelitian tugas akhir ini yaitu:
1. Variabel yang di-monitoring adalah level, pressure dan temperature pada
mini plant steam engine.

VIII. Tinjauan Pustaka


Adapun tinjauan pustaka untuk menunjang Tugas Akhir ini adalah sebagai
berikut:
8.1 Signal Processing
Sinyal analog telah menjadi subyek banyak penelitian di masa lalu.
Dalam beberapa dekade terakhir, sinyal digital telah mendapat
perhatian yang semakin meluas. Menjadi angka, mereka bisa diolah
oleh sirkuit logika yang sama yang digunakan di komputer digital.
Dalam konteks inilah pemrosesan sinyal membentuk dasar untuk
meningkatkan, mengekstraksi, menyimpan, atau mentransmisikan
informasi yang berguna. Sinyal listrik mungkin merupakan lingkup
terluas untuk manipulasi semacam itu. Sebenarnya, biasanya mengubah
sinyal menjadi bentuk listrik untuk diproses.
Inti teorema sampling bukan hanya pilihan tingkat sampling yang
tepat. Yang lebih penting, pemrosesan sinyal analog setara dengan
pemrosesan versi sampel Nyquist, karena ia menyimpan konten
informasi yang sama dengan aslinya. Beginilah teorema sampling
digunakan dalam praktek. Ini membentuk hubungan antara pemrosesan
sinyal analog dan digital, dan memungkinkan kita untuk menggunakan
teknik digital untuk memanipulasi sinyal analog. Ketika kita sampel
sinyal x (t) pada instants nts, kita menyiratkan bahwa spektrum sinyal
sampel periodik dengan periode S = 1 / ts dan band-terbatas pada
frekuensi tertinggi B = 0.5 S.Gambar 1 menggambarkan sistem khas
untuk konversi analog-ke-digital.

Gambar 1. Diagram blok Analog-to-Digital Converter


Sinyal lowpass analog atau anti-aliasing filter (tidak diperlihatkan)
membatasi frekuensi sinyal analog tertinggi untuk memungkinkan
pilihan tingkat sampling yang sesuai dan menjamin kebebasan dari
aliasing. Sampler beroperasi di atas tingkat sampling Nyquist dan
biasanya merupakan perangkat dengan tingkat ketertiban nol.
Kuantifier membatasi nilai sinyal sampel sampai jumlah level yang
terbatas (pengubah 16 bit memungkinkan rasio signal-to-noise
mendekati 100 dB). Encoder mengubah nilai sinyal terkuantisasi
menjadi string biner bit atau nol dan satu (kata) yang panjangnya
ditentukan oleh jumlah tingkat kuantisasi quantizer. [2]

8.2 Atmega 128


Mikrokontroler Atmega128 merupakan salah satu varian dari
mikrokontroler AVR 8-bit. Beberapa fitur yang dimiliki adalah
memiliki beberapa memory yang bersifat non-volatile, yaitu 128 Kbytes
of In-System Self-Programmable Flash program memory (128 Kbytes
memory flash untuk pemrograman), 4 Kbytes memori EEPROM, 4
Kbytes memori internal SRAM, write/erase cycles : 10.000 flash/
100.000 EEPROM (program dalam mikrokontroler dapat diisi dan
dihapus berulang kali sampai 10.000 kali untuk flash memori atau
100.000 kali untuk penyimpanan program/data di EEPROM). [2]
a. Minimum System Microcontroller ATMEGA 128
Merupakan suatu rangkaian minimalis yang dirancang / dibuat agar
suatu mikrokontroler dapat berfungsi dan bekerja dengan semestinya.
Konfigurasi pin ISP (In System Programming) pada Mikrokontroler
ATmega128 adalah mosi-RX0, miso-TX0, SCK-SCK, dan power
supply. [3] Desain sistem minimum tersebut merupakan rangkaian
minimum yang terdiri dari beberapa led indikator dan 2 port I/O
expansion, selain itu juga dilengkapi dengan rangkaian referensi clock,
rangkaian reset, dan port pemrograman ISP. Pada rangkaian sistem
minimum ini juga harus diperhatikan bahwa pin PEN harus pada
kondisi pull up (pin PEN dihubungkan dengan catuan/vcc yang diberi
tahanan). Selain itu juga perlu diperhatikan bahwa untuk konfigurasi
programing mikrokontroler atmega 128 ini menggunakan ISP, pin
MOSI downloader terhubung dengan pin RX0 mikrokontroler,
sedangkan pin MISO downloader terhubung dengan pin TX0
mikrokontroler, sedangkan pin SCK dan pin reset downlaoder masing
masing terhubung dengan pin SCK dan pin reset mikrokontroler. Port
- port I/O dan peripheral interface pada mikrokontroler ATmega128
yang telah terhubung dengan sistem minimum dapat langsung
dihubungkan ke perangkat - perangkat atau komponen lainnya untuk
diintegrasikan menjadi suatu sistem / rangkaian elektronika yang lebih
kompleks.

Gambar 2. Minimum System Atmega 128

b. Timer dan Counter


Timer dan counter merupakan fitur yang telah tertanam di
micocontroller AVR yang memiliki fungsi terhadap waktu. Fungsi
pewaktu yang dimaksud disini adalah penentuan kapan program
tersebut dijalankan, tidak hanya itu saja fungsi timer yang lainnya
adalah PWM, ADC, dan Oscillator. Prinsip kerja timer dengan cara
membagi frekuensi (prescaler) pada clock yang terdapat pada
mikrokontroler sehingga timer dapat berjalan sesuai dengan frekuensi
yang di kehendaki. Timer merupakan fungsi waktu yang sumber
clocknya berasal dari clock internal. Sedangkan counter merupakan
fungsi perhitungan yang sumber clocknya berasal dari external
mikrokontroler. Pada mikrokontroler ATMEGA 128 memiliki 4 buah
timer yaitu timer 0 (8bit), timer 1 (16bit), timer 2 (8bit), timer 3 (16bit).

8.3 LCD (Liquid Crystal Display)


LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu jenis display
elektronik yang berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik. Dimana LCD dibuat dengan
teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
tetapi memantulkan Cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-
lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit.
Gambar 3 LCD

1. Modul LCD
Dalam modul LCD terdapat microcontroller yang berfungsi
sebagai pengendali tampilan karakter LCD. [4] Microntroller pada
suatu LCD dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang
digunakan microcontroler internal LCD adalah :
a. DDRAM (Display Data Random Access Memory)
Merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan
berada.
b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory)
merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah
karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah
sesuai dengan keinginan.
c. CGROM (Character Generator Read Only Memory)
merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah
karakter dimana pola tersebut merupakan karakter dasar
yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan
pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga
pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya
dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam
CGROM.
2. Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya
adalah:
a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah
dari mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display)
pada saat proses penulisan data atau tempat status dari panel
LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada saat
pembacaan data.
b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca
data dari atau keDDRAM. Penulisan data pada register akan
menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai dengan
alamat yang telah diatur sebelumnya.
3. Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid
Cristal Display) diantaranya adalah :
a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang
ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal
Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian
lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau
yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau
perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah
perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada
modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.
d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk
atau keluar.
Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras)
dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak
digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya
ke LCD sebesar 5 Volt.

8.4 XBEE RF-OEM


Modul RF OEM XBee dan XBee-PRO dirancang untuk memenuhi
standar IEEE 802.15.4 dan mendukung kebutuhan unik dari jaringan
sensor nirkabel berdaya rendah dan berbiaya rendah. Modul
membutuhkan daya minimal dan memberikan pengiriman data antar
perangkat yang andal. Modul beroperasi dalam pita frekuensi ISM 2,4
GHz dan kompatibel dengan “pin-for-pin” satu sama lain. Dengan
range jarak pandang luar ruangan hingga 100 meter dan range dalam
ruangan hingga 30 meter. [5]

Gambar 4 XBEE RF-OEM


8.5 Sensor PSA – 01- RC1/8 [7]

Gambar 5 Sensor PSA – 01- RC1/8


SPESIFIKASI

Appearance Square (30 mm x 30 mm)

Pressure type Standard pressure

Pressure range 0.0 ~ 100.0 kpa

Control output NPN

Cable Type Standard (Cable integrated)

8.6 Thermocouple
Thermocouple adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk
mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor
berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek
“Thermo-electric”. Efek Thermo-electric pada termokopel ini
ditemukan oleh seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann
Seebeck pada Tahun 1821, dimana sebuah logam konduktor yang
diberi perbedaan panas secara gradient akan menghasilkan tegangan
listrik. Perbedaan Tegangan listrik diantara dua persimpangan
(junction) ini dinamakan dengan Efek “Seeback”. Termokopel
merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling populer dan sering
digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan listrik dan
Elektronika yang berkaitan dengan Suhu (Temperature).

Gambar 6 Prinsip Kerja Thermocouple

Beberapa kelebihan termokopel yang membuatnya menjadi populer


adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu dan juga
rentang suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C
hingga 2000˚C. Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang luas,
Thermocouple juga tahan terhadap goncangan / getaran dan mudah
digunakan.
Prinsip kerja Termokopel cukup mudah dan sederhana. Pada
dasarnya Termokopel hanya terdiri dari dua kawat logam konduktor
yang berbeda jenis dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam
konduktor yang terdapat pada Termokopel akan berfungsi sebagai
referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan yang satunya lagi
sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas. maka
rangkaian tersebut akan menghasilkan tegangan listrik tertentu yang
nilainya sebanding dengan temperatur sumber panas. Sinyal yang
keluar dari thermocouple berupa voltase mikrovolt. Maka pada
rangkaian thermocouple diperlukan rangkaian amplifier agar sinyal
keluaran dapat dibaca oleh perangkat digital [8]

8.7 D/P Transmitter


Sensor level adalah pengukur ketinggian permukaan fluida cair pada
suatu tangki. Level adalah suatu besaran fisika yang dapat dikatakan
sebagai variabel proses dasar yang dapat diukur dengan jenis sensor
fisika (sesuai dengan klasifikasi sensor). Sensor yang digunakan adalah
dengan menggunakan D/P transmitter.
D/P transmitter merupakan instrumen yg paling umum digunakan
untuk pengukuran level. Selain harganya lebih murah, instalasinya pun
lebih mudah dibandingkan level transmitter jenis lain. Level transmitter
memiliki banyak macamnya, seperti radar, ultrasonic, radioaktif, D/P,
displacer, etc. Jadi, D/P transmitter itu sendiri juga bisa digunakan
sebagai level transmitter. Yang membedakan masing-masing tipe level
transmitter adalah prinsip kerjanya. Untuk D/P hanya menggunakan
prinsip tekanan hidrostatis yg rumusnya bisa kita lihat dibuku- buku
fisika dasar. Untuk di tangki, D/P transmitter yg digunakan pun
bermacam-macam dengan cara instalasi yg berbeda pula. Untuk tangki
yg terbuka bisa menggunakan flanged D/P transmitter dengan L side
dibiarkan ke ATM. Ini lebih efisien karena tidak perlu tubing untuk
hook-up. Untuk tangki tertutup, bisa menggunakan D/P tipe level
transmitter dengan hook-up tubing.

IX. Metodologi
Adapun metodologi yang akan digunakan pada pelaksanaan Tugas Akhir
ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literature berisi serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian
sumber-sumber yang relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi
dan menjadi acuan dalam usulan tugas akhir ini
2. Perancangan Sistem Monitoring
Membuat rancangan sistem monitoring pada mini plant steam engine
untuk pembangkit listrik tenaga uap sebagai penunjang praktikum
termodinamika terapan.
3. Uji Coba Alat
Proses uji coba mini plant steam engine untuk pembangkit listrik tenaga
uap sebagai penunjang praktikum termodinamika terapan. Dengan rincian
menampilkan data-data yang diperoleh dari plant, yakni data monitoring
dari level pada steam drum, temperature pada steam drum, dan pressure
keluaran dari steam drum. Dapat menampilkan data dari jarak jauh
menggunakan wireless dengan menggunakan modul pada XBEE RF-
OEM
4. Pengambilan Data Sistem Monitoring
Proses pengambilan data monitoring pada mini plant steam engine
untuk pembangkit listrik tenaga uap sebagai penunjang praktikum
termodinamika terapan agar dapat diolah, dianalisa, dan di-record.
5. Analisa
Hasil yang diperoleh kemudian dianalisa, hal yang akan dibahas
mengenai sistem monitoring pada mini plant steam engine untuk
pembangkit listrik tenaga uap sebagai penunjang praktikum
termodinamika terapan.
6. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan sesuai dengan data yang telah
diperoleh kemudian didapatkan kesimpulan yang mencakup isi penilitian
yang telah dilakukan.
Berikut adalah flow chart dari metodologi penelitian yang akan dilaksanakan:

Gambar 5. Flow Chart metode penelitian


Gambar 6. P&ID mini plant steam engine

X. Jadwal Kegiatan
Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal kegiatan Tugas Akhir
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Studi Literatur
- Boiler
1 - Sensor
- Aktuator
- Mikrokontroller Atmega128
2 Perancangan Sistem Monitoring

3 Uji Coba Alat


Pengambilan data
4
- Data Sistem Monitoring
5 Analisa hasil uji coba alat
Penyusunan dan penulisan
6
laporan
XI. Daftar Pustaka

[1] M. J.Mooran, Termodinamika Teknik, Jakarta: Erlangga, 2004.


[2] A. Ambardar, Analog and Digital Signal Processing Second Edition,
Brooks/Cole Publishing Company, 1999.
[3] D. Elektronika, "www.duniaelektronika.net," 18 June 2013. [Online].
Available: http://www.duniaelektronika.net/mikrokontroler-atmega128-
sistem-minimum/. [Accessed 14 January 2018].
[4] A. Corporation, ATmega128L/Datasheet, Atmel Corporation, 2011.
[5] Kushagra, "www.engineersgarage.com," 2012. [Online]. Available:
https://www.engineersgarage.com/electronic-components/16x2-lcd-module-
datasheet. [Accessed 14 January 2018].
[6] I. MaxStream, "XBee™/XBee-PRO™ OEM RF Modules," MaxStream, Inc.,
Lindon, 2006.
[7] Autonics.Inc, PSA – 01- RC1/8 Datasheet.
[8] H. Khemani, "http://www.brighthubengineering.com," brighthubengineering,
23 10 2013. [Online]. Available:
http://www.brighthubengineering.com/manufacturing-technology/53682-
what-is-a-thermocouple-how-thermocouple-works/. [Accessed 5 February
2018].
[9] R. Fauzi, "Tugas Makalah Boiler," Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara, Sumatera Utara, 2015.

Anda mungkin juga menyukai