i
ii
Laporan Kerja Praktek Bentuk-2
iii
iv
v
vi
LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON UNIT 1 & 2
(5 JUNI 2017 – 5 JULI 2017)
Dosen Pembimbing
vii
viii
PENERAPAN METODE ZIEGLER NICHOLS BERBASIS
TUNING PI UNTUK SISTEM PENGENDALIAN LEVEL
PADA CONDENSER DI PLTU UNIT 1
PT PJB UNIT PEMBANGKITAN PAITON
ABSTRAK
Di PT PJB UP Paiton, terdapat berbagai komponen penyusun
untuk menunjang proses produksi listrik. Salah satu komponen
adalah condenser yang berfungsi untuk mengkondensasi uap
keluaran turbin menjadi air. Dalam melakukan proses produksi
listrik, kontinyuitas proses dan kualitas produk harus senantiasa
dijaga. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengendalian untuk
menjamin proses dapat berjalan secara kontinyu dan kualitas tetap
terjaga. Salah satu pengendalian pada condenser adalah sistem
pengendalian level hotwell, tempat penampungan fluida hasil
kondensasi steam. Mode pengendalian yang digunakan adalah
pengendali PI dimana dibutuhkan parameter Gain Proportional
(Kp), dan Time Integral (Ti) yang tepat agar menghasilkan respon
sistem yang sesuai. Dari hasil simulasi perbandingan Tuning
metode Ziegler-Nichols, Trial and Error, serta parameter PI milik
PT PJB Paiton didapatkan didapatkan nilai Kp sebesar 17.91 dan
Ti sebesar 0.039 yang menghasilkan respon yang paling baik
dengan rise time sebesar 10.3 s, settling time sebesar 36.2 s, dan
maximum overshoot sebesar 8.94 %.
ix
x
IMPLEMENTATION OF ZIEGLER-NICHOLS METHOD
FOR PI TUNING CONTROL LEVEL SYSTEM IN
CONDENSER IN PLTU UNIT 1
PT PJB UP PAITON
(5 JUNE 2017 – 5 JULY 2017)
ABSTRACT
In PT PJB UP Paiton, there are various constituent components to
support the electricity production process. One of its components
is a condenser that serves to condense steam turbine output into
water. In conducting the electricity production process, process
continuity and product quality must always be maintained.
Therefore we need a control system to ensure the process can run
continuously and the quality is maintained. One of the controls on
the condenser is the hotwell level control system, the steam
condensing condensation reservoir The control mode used is the
PI controller where required appropriate Gain Proportional (Kp),
and Time Integral (Ti) parameters to produce an appropriate
system response. From result of simulation comparison of Tuning
method Ziegler-Nichols, Auto Tuning, and PI parameters owned
by PT PJB Paiton got got value of Kp equal to 17.91 and Ti equal
to 0,039 which yield best response with rise time 10,3 s, settling
time equal to 36.2 s, and maximum overshoot of 8.94%.
xi
xii
KATA PENGANTAR
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Lokasi PLTU Paiton ....................................................... 6
Gambar 2. 2 Logo Pembangkit Jawa Bali ........................................... 7
Gambar 2. 3 Struktur Organisasi PT. PJB UP Paiton ...................... 11
Gambar 3. 1 Alur Proses PLTU Paiton…………………………………15
xx
xxi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut;
1. Mengetahui proses yang terjadi pada power plant PLTU PT
PJB UP Paiton.
2. Mengetahui dan mempelajari instrumentasi dan sistem
kontrol pada proses industri di PLTU terutama condenser.
Minggu ke
No Bentuk Kegiatan
I II III IV
1 Penyesuaian Program
2 Materi I :
a. Pengenalan Struktur Organisasi
b. Pemahaman Kondisi Emergency
c. Permasalahan Manajerial
3 Materi II :
a. Prinsip Produksi Listrik PLTU
b. Sistem Pengendalian Kontrol
condenser
c .Pengambilan Data
d. Pembahasan dan laporan
Penyusunan draft laporan keja
4
praktek
5 Penyerahan laporan kerja praktek
4
BAB II
PROFIL PT. PJB UP PAITON
2.1 Sejarah Perusahaan
Unit Pembangkitan Paiton terbentuk berdasarkan surat
keputusan direksi PLN No.030K/023/DIR/1993, tanggal 15 Maret
1992 merupakan unit kerja yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Timur dan Bali (PLN
KJT dan BALI) Sektor Paiton. Restrukturisasi di PT. PLN pada
tahun 1995 mengubah PT. PLN menjadi PT. PLN Pembangkitan
Tenaga Listrik Jawa-Bali I dan PT. PLN Pembangkitan Tenaga
Listrik Jawa-Bali II. Kemudian pada tahun 1997 Sektor Paiton
namanya menjadi PT. PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-
Bali II Unit Pembangkitan Paiton (UP Paiton).
Berdasarkan surat keputusan direksi No.039K/023/DIR/1998
tentang pemisahan fungsi pemeliharaan dan fungsi operasi PT.
PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II Unit
Pembangkitan Paiton. Organisasi UP. Paiton sejak tanggal 3 Juni
1999 mengalami perubahan mengikuti perkembangan organisasi di
PT. PLN. PJB. II yang fleksibel dan dinamis sehingga mampu
menghadapi dan menyesuaikan situasi bisnis yang selalu berubah.
Perubahan yang mendasar dari Unit Pembangkitan adalah
dipisahkan fungsi operasi dan fungsi pemeliharaan, sehingga Unit
Pembangkitan menjadi organisasi yang Lean and Clean, dan hanya
mengoperasikan pembangkitan untuk menghasilkan GWh.
Dengan perkembangan organisasi dan kebijaksanaan
manajemen, maka sejak tanggal 3 Oktober 2000, PT. PLN
Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa-Bali II berubah menjadi PT.
PLN Pembangkitan Jawa-Bali (PT. PJB) dengan unit
Pembangkitan Paiton sebagai satu unit pembangkitan utama.
Pembangkitan PLTU tersebut diawali dengan pembangunan 2 unit
(unit1 dan unit2) dalam rangka pelaksanaan pembangunan unit-
unit pembangkitan tersebut, pemerintah menetapkan dalam Surat
Keputusan Presiden Nomor 35 tahun 1957 untuk Pelaksanaan
Pengawasan dan Koordinasi Pembangunan PLTU Unit
Pembangkitan Paiton.
5
6
2.7.3 Budaya 5S
Program baru yang diterapkan di PT Pembangiktan Jawa
Bali (PJB ini adalah program pengelolaan house keeping yang baik
akan membuat nyaman orang yang disekitarnya, dan akan
mkeningkatkan efesiensi pekerjaan. Lima S (5S) atau dengan
bahasa Indonesia disingkat dengan Lima R (5R) yang singkatan
dari motto-motto program dibawah ini:
1. Seiri-Ringkas
Kegiatan memisahkan segala sesuatu barang yang benar-benar
diperlukan dan kemudian menyingkirkan yang tidak
diperlukan.
2. Seiton-Rapi
Kegiatan menata tata letak peralatan dan perlengkapan kerja
dengan rapi sehingga memudahkan untuk mencari dan
menemukan kembali.
3. Seiso-Resik
Kegiatan membersihkan tempat kerja, mesin, perlengkapan,
peralatan kerja dari debu dan kotoran.
4. Seiketsu-Rawat
Kegiatan memelihara fasilitas tempat kerja, mesin, peralatan
serta barang secara teratur agar tidak terdapat barang yang tidak
diperlukan, tidak ada kotor/kerusakan serta menjaga dan
mempertahankan kondisi optimal.
5. Shitsuke-Rajin
Kegiatan membudayakan dan membiasakan bekerja sesuai
system dan prosedur serta mengembangkan perilaku kerja yang
positif sebagai kebiasaan disiplin.
14
15
16
Gambar 3. 6 Condenser
Berdasarkan media pendinginnya, Condenser ini tergolong
water cooled. Karena menggunakan media pendingin berupa air,
yang berasal dari sumur bawah tanah.
Bagian-bagian condenser adalah sebagai berikut :
a. Hotwell : menampung air hasil kondensasi
b. Water box : berisi cooling water yang akan dialirkan ke
pipa-pipa kecil
c. Pompa vakum : Berfungsi untuk menjaga kondisi vakum
di dalam condenser
26
b. Control Valve
Control Valve merupakan final control element. Control
Valve digunakan untuk mengatur aliran fluida agar mampu
mengimbangi adanya gangguan serta tetap menjaga variable
proses tetap berada pada set point yang telah ditentukan. Dalam
dunia industri ada beberapa macam jenis control Valve. Masing
–masing Control Valve memiliki tingkat kinerja tertentu yang
meliputi konsumsi energi, respon kecepatan, dan tingkat akurasi.
Kinerja dari control valve tergantung pada mode pengendalian
yang diberikan.
e m.v p.v
SP
DCS Control Plant
Input Valve Condenser
+ Output
-
u
Wave Radar Level
Transmitter
35
36
𝑚° 𝑖
Hotwell
𝑚° 𝑜
Gambar 4. 2 Laju kesetimbangan massa hotwell
[laju massa dalam condenser] = [laju massa input] – [laju
massa output]
𝑑𝑣
𝜌𝑤 = 𝑚°𝑖 − 𝑚°𝑜 (4.1)
𝑑𝑡
𝑑𝑉𝑙 𝑑𝐻
=𝐴 (4.2)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Dimana:
A : Luas tangki (m) = 25.2 m
𝜌𝑤 : massa jenis air (kg/m3) = 1000 kg/m3
𝑚°𝑖 : mass flow input (kg/s) = 10.5 kg/s
𝑚°𝑜 : mass flow output(kg/s) = 5.2 kg/s
𝐖(𝒔) 𝐊𝐯
= (4.4)
𝐏(𝒔) 𝟏+𝐓𝐯 𝑺
38
21.3 𝑘𝑔/𝑠
K2 = = 25.66
0.83 𝐵𝑎𝑟
𝑅𝑣 =
𝑃erbandingan 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑛ℎ𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡 dengan t 𝑠𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒 =
0.03 (aktuator diafragma)
𝑇𝑣 = 0.73 s
= 4 (1 + 0.03)
= 4.012 𝑠
sehingga fungsi transfer dari control valve adalah :
𝐖(𝒔) 𝟏.𝟑𝟑
=
𝐏(𝒔) 𝟏+𝟒.𝟎𝟏𝟐𝐬
20−4 𝑚𝐴 20−4 𝑚𝐴 16 𝑚𝐴 𝑚𝐴
KF = = = = 28.1
0.57−0 𝑚 0.57 𝑚 0.57 𝑚 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Dari Proces Control, Peter Harriot, time konstan elektrik
transmitter dengan keluaran signal elektrik dapat dipilih sebesar
0,2 detik. Sehingga diagram bloknya:
I(𝑠) 28.1
=
H(𝑠) 1+0.2𝑆
e u m.v
SP p.v
PID 1.33 5.3
Input + 4.012 𝑠 + 1 25200𝑠 Output
-
28.1
0.25𝑠 + 1
Gambar 4. 5 Diagram Blok Pengendalian Close Loop
Untuk melakukan Tuning parameter PID metode Zieger-
Nichols, langkah awal adalah menentukan nilai Kcr yakni nilai Kp
saat respon sistem mulai mengalami osilasi, dan Pcr yakni periode
osilasi kritis sistem. maka harus dihitung fungsi transfer sistem ter
lebih dahulu dan kemudian menggunakan kriteria kestabilan Rout
h.
1.33 5.3
𝐾𝑝 𝑥 (4.012𝑠+1) 𝑥 (25200𝑠)
𝐹𝑇 = 28.1 1.33 5.3 (4.12)
1+( ) 𝑥 𝐾𝑝 𝑥 ( )𝑥( )
0.2𝑠+1 4.012𝑠+1 25200𝑠
41
7.049 𝐾𝑝
( )
101102.45 𝑠2 +25200 𝑠
𝐹𝑇 = 1.33 148.93 𝐾𝑝
1+(0.2𝑠+1)( )
504 𝑠2+25200 𝑠
𝑠 0→ (198.08 𝐾𝑝 ) 0
198.08 𝐾𝑐𝑟2 = 0
𝐾𝑐𝑟2 = 0
Sehingga 0 < Kcr < 148.09 . Dengan kata lain nilai Kcr yang dicari
berada diantara 0 dan 148.09. Dengan memasukkan nilai K cr, maka
persamaan karakteristik (denum) menjadi
Pengendali Kp Ti Td
P Kcr/2=74.045 - -
PI 0.45Kcr=66.64 (1/1.2)Pcr=9.875 -
didapatkan nilai rise time sebesar 10.3 detik, settling time sebesar
36.2 detik, dan maksimum overshoot 8.94 %.
Dari ketiga tuning PID tersebut, dapat terlihat bahwasanya
nilai parameter yg paling baik digunakan untuk pengendalian level
Hotwell adalah parameter pengendalian PI hasil Trial and Error
dengan nilai Kp sebesar 17.91 dan Ti sebesar 0.039 yang memiliki
karakteristik respon cepat, overshoot kecil, serta tidak terjadi
osilasi.
48
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dari laporan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut :
a. Melakukan tuning ulang parameter pengendalian PID agar
mendapat performa sistem yang optimal.
47
49
Halaman ini sengaja dikosongkan
DAFTAR PUSTAKA
[1] PT. PJB Unit Pembangkitan Paiton Jawa Timur. Profil
perusahaan. Diperoleh 12 Juni 2017,
<URL:http://www.ptpjb.com/id/paiton/up-paiton.html>
[2] Nidzar Alif. 2015. Penerapan Metode Tuning PID Ziegler
Nichols Pada Pengendalian Level Feedwater Tank. PT. Ytl
Jawa Timur.
[3] Ogata, Katsuhiko. 2002. Modern Control Engineering. New
Jersey: Prentice-Hall
[4] Haugen, Finn. 2010. Ziegler-Nichols Closed Loop Method.
Coppenhagen
xxv
LAMPIRAN A
P&ID CONDENSER SYSTEM PLTU PAITON