Koordinator LabTK
Dr. Pramujo Widiatmoko
Kontributor:
Dr. Tri Partono Adhi, Dr. Winny Wulandari, Dr. Ardiyan Harimawan, Moch. Syahrir
Isdiawan B., Raissa Alistia
DPT – 2016/PW 2
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
4.3 Penentuan Laju Alir Output serta Parameter Model Matematika (k dan n)..................... 5
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 8
DPT – 2016/PW i
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DAFTAR GAMBAR
DPT – 2016/PW ii
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
Pabrik kimia merupakan rangkaian berbagai unit pengolahan yang terintegrasi secara
sistematik dan rasional. Tujuan pengoperasian pabrik secara keseluruhan adalah mengubah
bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai guna. Dalam pengoperasiannya, pabrik akan
selalu mengalami gangguan (disturbance) dari lingkungan eksternal. Selama beroperasi,
pabrik harus terus mempertimbangkan aspek teknis, keekonomian, dan kondisi sosial untuk
mengurangi pengaruh signifikan dari perubahan-perubahan eksternal tersebut.
Dinamika proses menunjukkan unjuk kerja proses yang profilnya selalu berubah terhadap
waktu, terjadi selama sistem proses belum mencapai kondisi tunak. Keadaan dinamika terjadi
ketika ada gangguan terhadap kondisi proses tunak. Agar proses selalu stabil, karakteristik
dinamika sistem proses dan sistem pemroses harus diidentifikasi. Pemahaman terhadap
dinamika peralatan dan perlengkapan operasi akan memudahkan pengendalian, pencegahan
kerusakan, dan pemonitoran tempat terjadi kerusakan pada kondisi unjuk kerja peralatan
berkurang atau peralatan bekerja tidak sesuai dengan spesifikasi operasinya. Pembelajaran
tentang dinamika proses juga penting untuk meramalkan kelakuan proses dalam suatu kondisi
tertentu. Peramalan kelakuan proses perlu dilakukan dalam perancangan pengendalian proses,
yang bertujuan untuk:
Menekan pengaruh gangguan.
Menjamin kestabilan proses.
Mengoptimalkan performa sistem proses.
Menjaga keamanan dan keselamatan kerja.
Memenuhi spesifikasi produk yang diinginkan.
Menjaga agar operasi tetap ekonomis.
Memenuhi persyaratan lingkungan.
DPT – 2016/PW 1
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN
DPT – 2016/PW 2
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN
Reservoir Reservoir
Tangki 1 k1, n1
Q3
Tangki 2 k2, n2
Q4
Bak penampungan air
DPT – 2016/PW 3
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
BAB IV
PROSEDUR KERJA
Tangki 1 mula – mula dikosongkan, kemudian diisi dengan sejumlah air yang volumenya
telah diketahui menggunakan gelas ukur. Tinggi permukaan air dalam tangki pada setiap
volume air tertentu dicatat. Percobaan diulangi sebanyak minimal 6 kali. Setelah data – data
diperoleh, dibuat kurva antara volume air terhadap ketinggian air dalam tangki. Gradien
kurva ini menyatakan luas penampang tangki. Prosedur ini kemudian dilakukan juga untuk
tangki 2. Diagram alir percobaan kalibrasi luas penampang tangki dapat dilihat pada Gambar
4.1.
Untuk mengetahui laju alir input, mula – mula tangki dikosongkan, valve output ditutup, dan
valve input dibuka dengan bukaan tertentu. Kemudian dilakukan pencatatan waktu untuk
setiap penambahan ketinggian air tertentu. Ketinggian air dalam tangki dikorelasikan dengan
DPT – 2016/PW 4
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
volume air dengan mengalikan ketinggian air dan luas penampang tangki. Kemudian dibuat
kurva antara volume air terhadap waktu. Gradien kurva ini menyatakan laju alir volumetrik
input. Prosedur kemudian dilakukan juga untuk beberapa variasi bukaan valve. Diagram alir
percobaan penentuan laju alir input dapat dilihat pada Gambar 4.2.
4.3 Penentuan Laju Alir Output serta Parameter Model Matematika (k dan n)
Tangki mula - mula diisi hingga penuh, kemudian valve output dibuka dengan bukaan
tertentu dan dilakukan pencatatan waktu untuk setiap penurunan ketinggian air tertentu.
Volume air dalam tangki dikorelasikan dengan ketinggian air di dalam tangki dengan
mengalikan ketinggian air dan luas penampang tangki. Kemudian dibuat kurva antara
volume air terhadap waktu. Gradien kurva ini menyatakan laju alir volumetrik output.
Parameter k dan n diperoleh dari pengolahan data – data hasil percobaan. Prosedur
kemudian dilakukan juga untuk beberapa variasi bukaan valve. Prosedur ini dilakukan
untuk tangki 1 dan 2. Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter
model matematika k dan n dapat dilihat pada Gambar 4.3.
DPT – 2016/PW 5
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
Gambar 4. 3 Diagram alir percobaan penentuan laju alir output serta parameter model
matematika k dan n
Percobaan simulasi gangguan dilakukan pada tangki 1 karena percobaan ini harus dilakukan
dengan salah satu laju alir dijaga konstan. Tangki 1 mula - mula dikosongkan dan semua
valve ditutup. Kemudian valve input (Q1) dan valve output (Q3) dibuka secara bersamaan
dengan bukaan tertentu. Ketinggian air setiap rentang waktu tertentu kemudian dicatat.
Pencatatan dilakukan hingga kondisi tunak, yaitu saat ketinggian air dalam tangki tidak
berubah lagi. Setelah mencapai keadaan tunak, kondisi ini diberi gangguan. Gangguan dapat
berupa penambahan atau pengurangan bukaan valve input atau valve output, selain itu
gangguan juga dapat berupa penambahan aliran input dengan membuka valve gangguan (Q2).
Setelah diberi gangguan, dilakukan kembali pencatatan ketinggian air setiap rentang waktu
tertentu dan pencatatan dihentikan pada saat sistem mencapai kondisi tunak. Diagram alir
percobaan simulasi gangguan dapat dilihat pada Gambar 4.4.
DPT – 2016/PW 6
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DPT – 2016/PW 7
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
LAMPIRAN
DPT – 2016/PW 8
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DPT – 2016/PW 9
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DPT – 2016/PW 10
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
5. Simulasi Gangguan
Sebelum diberi gangguan
%bukaan input 1 =
%bukaan input 2 =
%bukaan output =
No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s) No h (cm) t (s)
DPT – 2016/PW 11
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DPT – 2016/PW 12
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
B. PROSEDUR PERHITUNGAN
1. Perhitungan luas penampang tangki
a. Perhitungan dari volume dan ketinggi air
Misalkan data pengamatan yang telah didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.1.
Tabel B. 1. Data Pengamatan Hubungan Volume terhadap Tinggi Air
Tangki 1
No Volume (mL) h (cm)
1 3000 6,3
2 4000 8,5
3 5000 10,6
4 6000 12,4
5 7000 14,3
6 8000 16,2
7 9000 18,3
8 10000 20,2
Dengan:
V = volume air (mL)
A = luas penampang tangki (cm2)
h = tinggi air dalam tangki (cm)
Sehingga luas penampang tangki dapat diketahui dari gradien garis hubungan antara volume
dan tinggi air. Pengaluran garis hubungan antara volume dan tinggi air dari Tabel 1 disajikan
pada Gambar B.1.
DPT – 2016/PW 13
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
12000
10000
8000 y = 489.13x
R² = 0.9978
V (mL) 6000
4000
2000
0
0 5 10 15 20 25
h (cm)
Dari Gambar B.1, dapat diketahui bahwa luas penampang tangki sama dengan gradien yaitu
489,13 cm2.
Dari keliling tangki, dapat diketahui diameter dalam tangki dengan menggunakan rumus:
Dengan:
D = diameter dalam tangki (cm)
K = keliling dalam tangki (cm)
Luas penampang tangki dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Dengan:
A = luas penampang tangki (cm2)
D = diameter dalam tangki (cm)
DPT – 2016/PW 14
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
Dengan:
∆V = perubahan volume (mL)
A = luas penampangtangki (cm2)
∆h = perubahan ketinggian air (cm)
DPT – 2016/PW 15
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
Dengan:
∆V = perubahan volume (mL)
Q = laju alir (mL/s)
∆t = selang waktu (s)
Sehingga laju alir dapat diketahui dari gradien garis hubungan antara perubahan volume
terhadap selang waktu. Pengaluran garis hubungan antara perubahan volume terhadap selang
waktu disajikan pada Gambar B.2.
DPT – 2016/PW 16
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
25000.00 y = 256.96x
R² = 0.9966 y = 245.01x
20000.00 R² = 0.9989
15000.00
y = 159.61x
∆V (mL) R² = 0.9992
10000.00
5000.00
0.00
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
t (s)
Dari Gambar B.2, laju alir tiap bukaan disajikan pada Tabel B.4.
Misalkan data pengamatan yang didapat dari percobaan disajikan pada Tabel B.5.
DPT – 2016/PW 17
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
Dengan:
h = ketinggian air (cm)
t = waktu (s)
k = parameter
n = parameter
DPT – 2016/PW 18
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
Dari hubungan linierisasi tersebut, pengaluran garis hubungan antara ln(-dh/dt) terhadap ln h
menghasilkan gradien bernilai n dan titik potong yang dapat digunakan untuk menghitung
nilai k.
Dari Tabel B.6, pengaluran grafik hubungan antara ln (-dh/dt) terhadap ln h disajikan pada
Gambar B.3.
DPT – 2016/PW 19
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
0.00
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00
-0.50 y = 0.1213x - 0.8979
R² = 0.9192
y = 0.0824x - 0.8779
-1.00 R² = 0.7184
y = 0.1x - 1.2364
ln(-dh/dt)
R² = 0.9625
-1.50
-2.00
y = 0.1272x - 2.3743
R² = 0.9769
-2.50
ln h
Dari rumus hubungan antara perubahan ketinggian terhadap ketinggi air, dapat dicari
ketinggian air pada saat tertentu dengan cara integral.
∫ ∫
DPT – 2016/PW 20
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
Dari rumus tersebut, k dan n ditebak sehingga selisih antara h hasil integral dan h data
percobaan mempunyai selisih minimum. Metode integrasi ini menggunakan bantuan fitur
Solver pada Microsoft Excel.
Perhitungan selisih h hasil integral dengan h data percobaan disajikan pada Tabel B.8.
DPT – 2016/PW 21
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DPT – 2016/PW 22
LABORATORIUM INSTRUKSIONAL
MODUL DINAMIKA PROSES TANGKI
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FTI - ITB (DPT)
DPT – 2016/PW 23