1
Laporan Kerja Praktek Bentuk-2
i
Internship Report Type-2
ii
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
Disusun Oleh:
KEVIN FAUSTA RAJENDRATAMA NPR. 02311740000109
Mengetahui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN
Disusun Oleh:
KEVIN FAUSTA RAJENDRATAMA NRP. 02311740000109
Mengetahui,
Agus Muhamad Hatta, ST, M.Si, Ph.D Dr. Purwadi Agus Darwito, M.Sc
NIP.197809022003121002 NIP.196208221988031001
iv
TUNING PID MENGGUNAKAN SISTEM ZIEGER NICHOLS
PADA M/RS (METERING REGULATING STATION) BOOSTER
PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA TBK REGIONAL 1,
KABUPATEN TANGERANG - BANTEN
ABSTRAK
PT. Perusahaan Gas Negara TBK merupakan perusahaan nasional
Indonesia terbesar di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang
berperan besar dalam pemenuhan gas bumi domestik . Pendistribusian
yang dilakukan selalu dikontrol dan dimonitoring mulai dari station
menuju pelanggan. Cakupan wilayah yang luas, meyebabkan dibutuhkan
nya sistem yang mampu melakukan remote dari jarak jauh, sehingga
digunakan lah SCADA. Pada saat pengiriman data dari lapangan menuju
database, dan MCS (Master Control Station). Gas yang telah
didistribusikan sampai ke pelanggan dipastikan harus sesuai dengan
permintaan, maka diperlukan monitoring dan kontrol terhadap tekanan gas
selama 24 jam agar gas yang telah didistribusikan memenuhi kebutuhan
pelanggan. Untuk itu, tekanan gas dijaga supaya tetap konstan selama
proses distribusi berlangsung dan apabila nilai tekanan gas berubah-ubah
naik turun dengan signifikan dapat menyebabkan kerusakan pada
instrumen lapangan seperti valve. Agar mendapatkan respon kontrol yang
sesuai dan cepat, maka dilakukan tuning PID menggunakan metode
Ziegler Nichols tipe-1 dengan uji coba sistem open loop pada Metering &
Regulating System (MRS) pada Booster PT. Perusahaan Gas Negara
TBK.
v
PERUSAHAAN GAS NEGARA TBK REGIONAL 1, TANGERANG -
BANTEN
ABSTRACT
PT. PGN TBK is the largest Indonesian national company in the field of
transportation and distribution of natural gas that plays a major role in
fulfilling domestic natural gas. Distribution is always controlled and
monitored starting from the station to the customer. Wide area coverage,
causing it needs a system that is able to do remote remotely, so SCADA is
used. At the time of sending data from the field to the database, and MCS
(Master Control Station). Gas that has been distributed up to the
customer must be in accordance with the demand, so it is necessary to
monitor and control gas pressure for 24 hours so that the gas that has
been distributed meets customer needs. For this reason, the gas pressure
is kept constant during the distribution process and if the value of the gas
pressure changes up and down significantly it can cause damage to field
instruments such as valves. In order to get an appropriate and fast
control response, PID tuning was performed using the Ziegler Nichols
type-1 method by testing the open loop system on the Metering &
Regulating System (MRS) on the Booster PT. PGN TBK.
vi
KATA PENGANTAR
vii
viii
membantu penulis menyelesaikan kerja praktek ini, dan
beradaptasi selama berada di PT. PGN area Jakarta.
8. Birly Fajar selaku rekan dalam pelaksanaan kerja praktek
di PT. PGN area Jakarta
9. Teman-teman, sodara dan pihak-pihak terkait lan nya
yang membantu penulis menyelesaikan pelaksanaan dan
penulisan laporan kerja praktek ini.
Jakarta, 29 Januari 20
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN............................. iii
LEMBAR PENGESAHAN DEPARTEMEN.............................iv
ABSTRAK................................................................................... v
ABSTRACT.................................................................................. vi
KATA PENGANTAR............................................................... vii
DAFTAR ISI............................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR..................................................................xi
DAFTAR TABEL.....................................................................xiii
BAB I........................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................. 2
1.3 Tujuan............................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah............................................................... 3
1.5 Realisasi Kegiatan............................................................. 3
BAB II.......................................................................................... 7
PROFIL PERUSAHAAN............................................................ 7
2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Perusahaan........................7
2.2 Logo Perusahaan............................................................... 7
2.3 Visi Misi dan Nilai Budaya Perusahaan............................8
2.3.1 Visi Perusahaan......................................................... 8
2.3.2 Misi Perusahaan........................................................ 8
2.3.3 Nilai Budaya............................................................. 9
BAB III....................................................................................... 11
LANDASAN TEORI................................................................. 11
3.1 Filosofi SCADA.............................................................. 11
3.2 Arsitektur SCADA.......................................................... 11
3.2.1 Field Instruments.................................................... 12
3.2.2 Remote Terminal Unit (RTU).................................. 14
3.2.3 Human Machine Interface (HMI)............................15
3.3 Komunikasi SCADA....................................................... 15
x
3.4 PID Controller ............................................................... 16
3.5 Metode Tuning Ziegler-Nichols tipe 1 ........................... 18
BAB IV ...................................................................................... 19
TUNING PID MENGGUNAKAN SISTEM ZIEGER
NICHOLS PADA M/RS (METERING REGULATING
STATION) BOOSTER PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA
TBK REGIONAL 1, KABUPATEN TANGERANG -
BANTEN
4.1 Proses distribusi gas di PT. Perusahaan Gas Negara
Regional 1 .................................................................................. 19
4.1.1 Regulating .................................................................... 19
4.1.2 Metering ....................................................................... 20
4.2 Tuning PID terhadap MRS pada Training Room Booster 21
4.2.1 Melakukan Uji Coba Open Loop.…………............ 21
4.2.2 Plotting Data dan Menghitung Nilai Konstanta ...... 28
4.2.3 Perhitungan Parameter Nilai PID…......................... 28
4.2.4 Uji Coba Pada MRS Menggunakan Hasil Tuning PID. 28
4.3 Pembahasan.. ……........................................................ 30
BAB V ....................................................................................... 33
PENUTUP.................................................................................. 33
5.1 Kesimpulan .................................................................... 33
5.2 Saran............................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 35
xi
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka
tujuan penulis untuk melaksanakan kerja praktek di PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk adalah sebagai berikut
1. Mempelajari proses SCADA dalam fungsinya sebagai
data akuisisi untuk proses pendistribusian gas bumi di PT.
Perusahaan Gas Negara Tbk.
2. Mempelajari pentingnya akuisisi data dalam distribusi
gas di PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Regional 1.
3. Mengetahui hasil tuning PID menggunakan metode
Ziegler-Nichols tipe 1
3
Tabel 1.1 Realisasi Kegiatan
2. Studi Literatur
4
Halaman ini sengaja dikosongkan
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
6
Gambar 2.1 Logo PT. Perusahaan Gas Negara Tbk
7
2.3.3 Nilai Budaya
Nilai budaya pada PT. PGN disingkat dengan ProCISE, yang
meiliki uraian sebagai berikut
1. Profesionalisme (kompeten dibidangnya, dan
bertanggung jawab).
2. Continuous Improvement (kreatif dan inovatif serta
adaptif terhadap perubahan).
3. Integrity (jujur, terbuka, dan berpikir positif serta disiplin
dan konsisten).
4. Safety (mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja
serta peduli lingkungan sosial, dan alam).
5. Excellent Service (mengutamakan kepuasan pelanggan
internal dan eksternal serta proaktif, cepat dan tepat
tanggap).
8
Halaman ini sengaja dikosongkan
9
BAB III
LANDASAN TEORI
10
3.2.1 Field Instruments
Field Instruments adalah instrumen-instrumen yang
dipasang pada area kerja, yang mana bertugas untuk melakukan
pengukuran, dan penarikan data ketika proses distribusi gas
berlangsung. Beberapa contoh field instruments yang digunakan
adalah
1. Pressure Transmitter
11
Gambar 3.3 Pressure Control Valve
12
4. Flowcomputer
13
3.2.3 Human Machine Interface (HMI)
HMI merupakan perangkat antar muka yang berfungsi
untuk menampilkan data dari proses yang sedang terjadi pada
plant, dan lewat HMI jugalah pengontrolan terhadap sistem dapat
dilakukan.
14
VSAT (Very Small Aperture Terminal). Selain untuk menghemat
biaya karena jarak jangkauan pemakaian nya yang berbeda,
penggunakan kedua sistem pengiriman data ini pun dapat menjadi
redudancy apabila suatu station menerapkan kedua nya secara
bersamaan. Namun apabila pada station hanya menerapkan salah
satunya, maka apabila komunikasi putus, akan menyebabkan
masalah karena data yang ada dilapangan tidak terkirim ke
database, dan server, sehingga data akan hilang. Banyak sekali
faktor yang dapat menyebabkan sistem komunikasi ini terganggu,
bahkan terputus. Beberapa diantaranya adalah pembangunan, yang
dapat merusak fiber optics, dan bahkan cuaca yang buruk dapat
mengganggu komunikasi yang dilakukan via satelit.
Masalah yang menyebabkan komunikasi terputus ini
sangat vital dan harus segera diatasi, dikarenakan data yang hilang
menyebabkan monitoring tidak dapat dilakukan. Untuk mengatasi
hal ini, dapat digunakan dengan menggunakan protokol
komunikasi DNP3, yang mana pada protokol ini, data yang
tersimpan pada RTU, namun gagal untuk dikirim ke server, dapat
ditarik kembali menuju database.
15
matematika dari pabrik tidak diketahui dan metode desain analitis
tidak dapat digunakan. Di bidang sistem kontrol proses, skema
kontrol PID dasar dan modifikasi telah memberikan kontrol yang
memuaskan, meskipun dalam banyak situasi yang diberikan
mungkin tidak memberikan kontrol yang optimal [5] (Ogata,
2010). PID Controller menggunakan tiga dasar kendali:
1. Proportional Controller
Nilai P berlaku sebagai penguat tanpa efek dinamik terhadap
kerja controller. Penggunaan nilai P mampu memperbaiki nilai
rise time dan settling time pada respons transien. Pengendali
proporsional ini memiliki keluaran yang sebanding dengan
besarnya nilai kesalahan antara besaran umpan balik dengan
besaran keluaran yang diinginkan.
2. Integral Controller
Nilai I berlaku sebagai penghasil nilai steady error sama
dengan nol. Hal ini berarti membuat nilai respon transien sangat
mendekati dan bahkan sama dengan nilai yang diinginkan. Jika
nilai kesalahan menjauhi nol, maka nilai I harus besar juga dan
sebaliknya jika nilai error semakin mendekati nol maka nilai I
menjadi kecil.
3. Derivative Controller
Ketika masukannya tidak mengalami perubahan, keluaran
pengendalinya juga tidak mengalami perubahan. Sedangkan
apabila sinyal masukan berubah mendadak dan besar,
keluarannya menghasilkan sinyal impuls. Jika sinyal naik secara
perlahan keluarannya justru akan berupa fungsi step yang besar.
Karakteristik D sebagai pengendali kecepatan error.
16
3.5 Metode Ziegler-Nichols tipe 1
Salah satu metode mencari parameter-parameter PID
adalah dengan metode Ziegler-Nichols. Metode ini memiliki 2
tipe yaitu tipe 1 (open loop) dan tipe 2 (close loop). Untuk metode
Ziegler-Nichols tipe 1,digunakan sistem open loop yang mana
sistem ini diberi input step sehingga respon open loop terbentuk.
17
Gambar 3.9 Kurva S
Tipe Kontroler Kc Ti Td
P - -
( )
PI 3.3𝛼 -
( )
PID 2𝛼 0.5𝛼
( )
18
BAB IV
TUNING PID MENGGUNAKAN SISTEM ZIEGER
NICHOLS PADA M/RS (METERING REGULATING
STATION) BOOSTER PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA
TBK REGIONAL 1, KABUPATEN TANGERANG –
BANTEN
4.1.1 Regulating
Proses regulating merupakan proses pengaturan tekanan gas yang
akan disalurkan kepada pelanggan. Proses regulating dilakukan
dengan mengatur besar bukaan pada PCV (Pressure Control
Valve). Pengaturan besar bukaan valve pada PCV ada 2 cara,
yaitu otomatis dan manual. Pengaturan secara otomatis adalah
dengan memasukkan nilai set point, P, I, D pada HMI, sehingga
PCV akan mengatur bukaan agar process variable sesuai dengan
set point. Sedangkan pengaturan secara manual dilakukan dengan
memasukkan nilai persen terhadap bukaan PCV, dan nilai
manipulated variable pada HMI, Biasanya dilakukan saat proses
maintenance dilakukan pada stream.
19
4.1.2 Metering
Fase metering, merupakan fase dimana terjadi perhitungan
tentang gas yang disalurkan kepada pelanggan. Salah satu
metering yang banyak di gunakan di PT PGN adalah system
metering orifice, dalam system metering tersebut Gas akan
melewati orifice meter yang didalam nya terdapat orifice plate
yang dapat menyebabkan perbedaan tekanan, sehingga
menghasilkan tekanan upstream, dan downstream. Perbedaan
tekanan inilah yang akan di-sensing oleh Differentian Pressure
Transmitter (DPT). Pada DPT akan terjadi perubahan dari
parameter tekanan menjadi arus (sinyal analog), karena DPT
hanya dapat mentransmisikan data dalam sinyal analog. Selain
itu, pada sisi downstream juga dipasang Pressure Temperature
(PT) yang berfungsi sebagai pengukur nilai teknanan gas dan
Temperature Transmitter (TT) yang berfungi sebagai sebagai
pengukur temperatur gas yang dilewatkan pada tube. Hasil dari
data-data tersebut nantinya akan dikirimkan lagi ke flowcomputer,
yang nanti akan mengubahnya menjadi parameter volume dan
flowrate.
Semua data dari proses yang dilakukan pada stasiun gas
tersebut dikelola, dan dijadikan sebagai acuan kontrol. Karena
pentingnya fungsi kontrol tersebut, maka proses akuisisi data
merupakan hal yang vital, sehingga diharapkan minimal nya
terjadi kesalahan.
Ketersediaan data dapat terganggu karena sistem
komunikasi yang tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Apabila sistem komunikasi terputus, maka data dari field instrument
tidak akan ditarik. Pada dasarnya, PT. PGN menggunakan 2 metode
komunikasi, yaitu wire dan wireless. Untuk wire, PT. PGN
menggunakan fiber optics, sedangkan untuk wireless, menggunakan
VSAT. Kedua metode tersebut sangat mungkin terjadi kegagalan
(terputus) saat sedang melakukan komunikasi. Penyebabnya bisa saja
dari pembangunan jalan atau sejenisnya yang bisa merusak fiber
optics, bahkan cuaca juga menentukan komunikasi via
VSAT berjalan dengan baik.
20
4.2 Tuning PID Terhadap MRS pada training room
Booster
Sebelum melakukan tuning parameter nilai PID tpada
Metering/Regulating Station pada Booster, Bitung maka
diperlukan uji coba dengan cara mengubah sistem menjadi
open loop dengan cara mengatur Pressure Control Valve menjadi
mode manual. Sistem open loop dan close loop pada sistem MRS
memiliki perbedaan cara kerja. Pada saat sistem close loop,
sistem menggunakan error yang dihasilkan dari perbedaan set-
point dengan output untuk mengatur bukaan dari PCV secara
otomatis agar error yang dihasilkan semakin sedikit dan nilai
output semakin dekat dengan set-point yang telah ditentukan.
Sedangkan pada saat sistem open loop, hanya dapat mengubah
bukaan dari PCV (dalam %) saja yang merupakan manipulated
variable dari sistem yang menyebabkan nilai dari output bernilai
sebanding dengan bukaan PCV dan tidak bergantung terhadap
set-point seperti sistem close loop. Pressure Control Valve pada
MRS yang ada pada Booster Bitung termasuk ke dalam bagian
Regulating yang berfungsi untuk menurunukan nilai teknanan gas
yang mengalir. Berikut merupakan ilustrasi gambar bagian
Regulating dari Metering/Regulating Station.
21
Kontroler PID nantinya akan digunakan pada Pressure
Control Valve, apabila nilai PID yang digunakan sesuai maka
dapat mengubah dan memperbaiki respon sistem menjadi lebih
cepat dan stabil. nilai PID diperoleh dari hasil percobaan yang
menggunakan masukan unit-step, dimana hasil yang didapatkan
akan membentuk kurva yang memiliki bentuk seperti huruf S.
Kurva dengan bentuk S ini memiliki 2 sifat karakteristik dengan 2
buah konstanta, yaitu death time dan time constant. Kedua
parameter tersebut diperoleh dengan menggambar garis
tangensial pada titik infleksi kurva S. Garis Tangensial tersebut
akan berpotongan dengan garis time axis dan garis yang mewakili
variable satuan dari nilai output yang dimiliki oleh sistem yang
kita uji coba, pada Metering/regulating system yang akan diuji
coba variable yang diukur adalah tekanan. Untuk mendapatkan
time constant dan death time maka diperlukan t 63% dan t28%, maka
dari itu data-data tersebut didaptakan dengan cara menarik data
hasil dari proses yang terjadi selama proses distribusi berlangsung
melalui Remote Terminal Unit yang nantinya dapat ditampilkan
pada fitur Trend oleh Human Machine Interface. Data yang telah
ditampilkan kemudian dapat di-plot yang hasilnya digunakan
untuk menghitung parameter nilai PID dengan metode Ziegler-
Nichols Tipe 1.
22
Pada proses uji coba open loop pada regulating system,
dilakukan beberapa langkah-langkah yang digambarkan dalam
diagram alir berikut
23
Penjelasan proses uji coba open loop secara detail yang
juga disertakan gambar sebagai ilustrasi
1. . Archestra SCADA Software merupakan software yang
digunakan PT.PGN sebagai Human Machine Interface
untuk melakukan monitoring serta controlling yang dapat
dilakukan secara jarak jauh. Untuk tampilan dari
software untuk controlling sebagai berikut
24
Gambar 4.5 Mengubah Mode PCV yang digunakan, PCV dalam
mode auto
25
3. Atur bukaan valve pada Pressure Control Valve melalui
kolom Manipulated Variable menjadi 30%.
26
5. Perhatikan bukaan Pressure Control Valve hingga
mencapai bukaan maksimal (60%). Pada saaat Valve
mencapai bukaan 60%.
4.2.2
7. Plotting Data dan Perhitungan Konstanta Respon
Setelah dilakukan uji coba open loop, maka telah
didapatkan data dari RTU, terdapat 2 variabel antara lain
adalah Processed Variable (PV) berupa nilai tekanan aliran
gas pada saat bukaan PCV 30% hingga 60% dan Waktu
yang dibutuhkan PCV membuka valve dari 30% hingga
60%. Semua data tersebut didapatkan dari transmitter yang
ada pada Pressure Control Valve yang digunakan dimana
pada FOX RTU telah diberi nama PI-004B. Data yang
didapat
1. antara lain sebagai berikut
27
Tabel 4.1 Hasil Penarikan Data pada Pressure
Transmitter PCV setelah dilakukan Uji Coba Open
Loop Terhadap MRS
28
Pada proses Plotting Data dan Perhitungan Konstanta
Respon dilakukan beberapa langkah-langkah yang
digambarkan dalam diagram alir berikut
29
Berikut merupakan langkah-langkah proses untuk
menghitung variabel-variabel yang dibutuhkan untuk
menentukan parameter nilai PID
(Psig)
80
70
60
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Gambar 4.10 Grafik Respon dari Pressure Control
Valve
30
t63% 14.09.11 0.00.25
t28% 14.08.56 0.00.10
31
Gambar 4.10 Grafik Respon dari Pressure Control
Valve setelah diberikan nilai PID hasil perhitungan
32
Gambar 4.11 Grafik Respon dari Pressure Control
Valve setelah diberikan nilai PID hasil trial and error
4.3 Pembahasan
Setelah dilakukan tuning PID menggunakan metode
Ziegler-Nichols tipe 1 terhadap Pressure Control Valve pada
Metering/Regulating Station yang terletak pada training room
Booster, didapatkan hasil nilai untuk Kp sebesar 4,7456384, untuk
sebesar Ti 6 dan untuk Td sebesar 1,5. Sebagai parameter PID,
nilai-nilai tersebut terbilang besar dibandingkan dengan parameter
nilai PI yang sebelumnya digunakan yaitu untuk Kp sebesar 0,03
dan untuk Ti sebesar 0.
Dari kedua parameter nilai yang digunakan dapat dilihat
perbedaan respon dari sistem MRS, dimana pada saat
menggunakan nilai PID hasil dari perhitungan menggunakan
Ziegler-Nichols tipe 1 sistem sangatlah tidak stabil, hal ini dapat
dilihat pada Gambar 4.10 dimana garis ungu mewakili nilai
tekanan gas dan untuk garis oranye mewakili nilai bukaan dari
Pressure Control Valve. Nilai tekanan gas berosilasi dengan jarak
yang sangat jauh dari set-point yang telah ditentukan, hal ini
menyebabkan control valve membuka dan menutup secara terus
menerus. Berbeda dengan respon yang dihasilkan apabila PCV
menggunakan nilai PI yang sudah digunakan sebelumnya dimana
nilai tekanan gas dan bukaan valve melakukan perubahan nilai
sangat sedikit, hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.11. Apabila
nilai tekanan gas berubah-ubah secara terus menerus, tidak
menemukan titik stabil maka dapat dikatakan nilai PID hasil
perhitungan menggunakan metode Ziegler-Nichols tipe 1 tidak
33
sesuai dan tidak dapat digunakan untuk PCV pada pada
Metering/Regulating Station tersebut.
Tuning PID dilakukan agar respon yang dihasilkan sistem
cepat, nilai variable stabil serta error yang dihasilkan juga sangat
sedikit. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk memiliki
kewajiban untuk mendistribusikan gas kepada pelanggan sesuai
dengan ketentuan dan permintaan yang telah disetujui kedua belah
pihak. Apabila nilai PID menghasilkan respon sistem yang tidak
stabil, maka tidak dapat digunakan dikarenakan dapat berdampak
pada nilai tekanan gas yang didistribusikan tidak sesuai ataupun
dapat menyebabkan Pressure Control Valve yang mudah rusak
karena bekerja (membuka dan menutup valve) dengan rentang
yang jauh (0-100%) dan PSDV yang memiliki kemungkinan untuk
aktif
dikarenakan adanya overshoot dari respon sistem yang sangat
besar dari set-point yang telah ditentukan.
34
diperlukan pengambilan data yang tepat dan akurat sehingga
perhitungan terhadap nilai parameter PID dapat menghasilkan nilai
yang dapat digunakan pada instrument yang berada pada lapangan
(Pressure Control Valve).
35
Halaman ini sengaja dikosongkan
36
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari
laporan kerja praktek ini adalah
1. SCADA digunakan agar sistem kontrol, dan
akuisisi data dapat dilakukan dengan cepat, dan
menjangkau banyak titik yang berada pada jarak
yang jauh.
2. Proses distribusi gas alam pada PT. Perusahaan
Gas Negara Regional 1 sebelum disalurkan
kepada pelanggan akan melewati beberapa
tahapan diantaranya, yaitu regulating, dan
metering. Pada proses pendistribusian ini,
komunikasi menjadi hal yang sangat penting,
karena data yang didapat dilapangan akan
menjadi acuan kontrol.
3. Tuning PID menggunakan metode Zieger Nichols
1 mendapatkan nilai Kp 4,74 Ti 6 dan Td 1,5.
Nilai yang didapat tidak menghasilkan respon
yang stabil melainkan osilasi. Penyebabnya
adalah data yang diperoleh tidak sesuai untuk
dilakukan perhitungan hal ini karena bukaan
control valve yang diatur secara ramp bukan step
hali ini membuat respon menjadi lambat dan
sampling pressure transmitter yang lambat
sementara respon gas begitu cepat sehingga tidak
mendapatkan data yang dibutuhkan. Oleh karena
itu diperlukan metode lain untuk melakukan
tuning PID
37
5.2 Saran
Kekurangan dari pressure transmitter untuk sampling data
serta terdapat logic ramp pada Fox RTU yang
menyebabkan kerja PCV tidak secara spontan, maka
disarankan untuk melakukan tuning PID menggunakan
metode selain Ziegler Nichols Tipe 1 diantaranya adalah :
Ziegler Nichols tipe 2, Cohen Coon, dan ITAE. Selain itu
dibutuhkan pemodelan matematik terhadap
Metering/Regulating Station agar tuning PID dapat
dilakukan auto menggunakan software seperti MATLAB
yang memerlukan transfer function dari plant.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Halaman ini sengaja dikosongkan
40