Disusun Oleh:
YASINTA DEWI PRADINA
1206217162
TEKNIK MESIN
Dibimbing oleh:
Setelah menyimak dengan seksama seluruh kegiatan lapangan serta isi buku Laporan
Kerja Praktik dan hasil presentasi mahasiswa
NPM : 1206217162
Nilai rata-rata :
Mengesahkan,
KATA PENGANTAR
Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat kepada siapapun yang
membacanya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan buku laporan kerja praktik ini adalah:
Bagi mahasiswa :
a. Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktek
memahami aplikasi ilmu K3LL, sistem fluida, kimia dasar, metalurgi dan material,
dan heat transfer dalam kegiatan inspeksi di CO REMOVAL PLANT di PT
PERTAMINA EP Asset 3 Subang Field SP Cilamaya Utara
Mengenal Permasalahan dan solusi praktis pada alat-alat mekanikal dalam industri
PT. Pertaina EP Asset 3 Subang Field SP CLU
Meningkatkan kemampuan problem sloving dan pengambilan keputusan (decision
making ) dalam permasalahan aktual di industri khususnya di PT PERTAMINA
EP Asset 3 Subang Field SP CLU.
BAB I : Pendahuluan
Berisi latar belakang, tujuan kerja praktik, waktu dan tempat
pelaksanaan kerja praktik, ruang lingkup, serta sistematika penulisan laporan
Lampiran : Berisi tentang Lampiran PID dan dokumentasi yang penulis dapat selama
kerja praktik periode 21 Agustus 2015-21 Agustus 2015
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Ketika pecah Perang Asia Timur Raya produksi minyak mengalami gangguan.
Pada masa pendudukan Jepang usaha yang dilakukan hanyalah merehabilitasi
lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pemboman lalu pada masa
perang kemerdekaan produksi minyak terhenti.
Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan
yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh Belanda
dan Jepang dikelola oleh negara.
Atas dasar itulah PT. Pertamina EP didirikan pada 13 September 2005. Sejalan
dengan pembentukan PT. Pertamina EP maka pada tanggal 17 September 2005, PT.
Departemen Teknik Mesin FTUI
Juni – Agustus 2015
Laporan Akhir Kerja Praktik
PT PERTAMINA ASSET 3 SUBANG FIELD SP CLU
Dengan demikian WK PT. Pertamina EP adalah WK yang dahulu dikelola oleh PT.
Pertamina (Persero) sendiri dan WK yang dikelola PT. Pertamina (Persero) melalui
TAC (Technical Assistance Contract) dan JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced
Oil Recovery).
Dengan tingkat pertumbuhan produksi rata-rata 6-7 persen per tahun, PT. Pertamina
EP memiliki modal optimisme kuat untuk tetap menjadi penyumba ng laba terbesar
PT. Pertamina (Persero). Keyakinan itu juga sekaligus untuk menjawab tantangan
pemeritah dan masyarakat yang menginginkan peningkatan produksi migas nasional.
Saat ini tingkat produksi Pertamina EP adalah sekitar 117.000 barrel oil per day
(BOPD) untuk minyak dan sekitar 1.044 million standard cubic feet per day
(MMSCFD) untuk gas.
MISI
Melaksanakan Pengusahaan sektor hulu minyak dan gas dengan berwawasan
lingkungan, sehat, dan mengutamakan keselamatan serta keunggulan yang
memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
TATA NILAI
CLEAN ( Bersih )
Dikelola secara professional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi
suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas, Berpedoman pada asas – asas
tata kelola korporasi yang baik.
COMPETITIVE ( Kompetitif )
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong
pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai
kinerja.
COMMERCIAL ( Komersial )
CAPABLE ( Berkemampuan )
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional, memiliki talenta dan
penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan
pengembangan.
Jojo Sumodirdjo
Komandan Regu
M. Agung Prastawa
Optimasi
Optimasi kegiatan operasi untuk mencapai produksi yang optimal dengan
menggunakan energi dan sumber daya alam (air, bahan baku dan material) secara
efisien, serta mengurangi dan mengelola semua jenis limbah dan sampah dengan
prinsip 3R (Reduce – mengurangi, Reuse – menggunakan kembali & Recycle –
mendaur ulang).
Terampil
Memastikan setiap pekerja dan Mitra kerja memiliki keterampilan dan
kompetensi aspek QHSE memalui program promosi dan pembinaan.
Integrasi
Mengintegrasikan dan mengimplementasikan aspek QHSE dalam setiap
proses bisnis melalui manajemen resiko yang baik untuk mencegah kecelakaan,
kerugian asset, kegagalan proses yang berdampak pencemaran air, udara dan tanah
(tumpahan minyak, udara emisi dan gas rumah kaca).
Inovasi
Mendorong seluruh pekerja dan mitra kerja untuk berinovasi demi kemajuan
dan perbaikan berkelanjutan implementasi sistem manajemen QHSE.
Selaras
Menjalankan kegiatan operasi yang selaras QHSE dan harapan stakeholder
Subang Field, melalui upaya menjaga kualitas dan kuantitas layanan serta produksi
agar sesuai dengan harapan pelanggan, berpartisipasi aktif dalam perlindungan dan
pengelolaan dan keanekaragaman hayati di sekitar daerah operasi, melaksanakan
program CSR ( Corporate Social Responsibility) yang tepat guna bagi kelompok
rentan di sekitar daerah operasi untuk meningkatkan kemandirian masyarakat
Tujuan
Melindungi dan mengamankan setiap orang, asset perusahaan, data
perusahaan yang bersifat rahasia, lingkungan dan komunitas sekitar dari bahaya yang
berhubungan dengan kegiatan Pertamina EP dan Mitra Usaha/Penyedia Barang dan
Jasa.
Komitmen
Manajemen dan seluruh pekerja memberikan prioritas utama terhadap aspek
QHSSE denga cara:
1. Patuh
Mematuhi peraturan perundangan dan standar QHSSE.
2. Integrasi
Mengintegrasikan dan mengimplementasikan aspek QHSSE dalam setiap
kegiatan operasi sesuai dengan best engineering practices.
3. Latih
Direksi, pekerja, mitra kerja Pertamina EP dan MItra Usaha/ Penyedia Barang
dan Jasa bertanggungjawab untuk melaksanakan dan menaati kebijakan QHSSE dan
melakukan evaluasi untuk perbaikan secara terus menerus.
Direksi Pertamina EP tidak mentolerir setiap Unsafe Action yang dilakukan oleh
Pekerja, Mitra Kerja, dan Mitra Usaha.
1 X mass tree
X mas tree secara umum mempunyai arti yaitu sebuah gabungan (rakitan) valve
yang ditempatkan pada kepala sumur dan berfungsi untuk mengontrol produksi
dari tiap sumur. Terdapat beberapa bagian di x mass tree, bagian-bagian tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut :
Top Valve / Top Connection :
Untuk Memasukkan sesuatu kedalam sumur ( Wire Line, Stick,dll).
Wing Valve :
Untuk Mengalirkan Fluida Produksi dari sumur ke flowline
Choken / Bean :
Untuk Mengontrol Laju aliran produksi sesuai dengan program optimasi
sumur.
Master Valve :
Untuk menutup aliran dari sumur apabila ada pekerjaan yang memerlukan
shut down sumur.
2 Flow line
Pipa ini merupakan sistem perpipaan yang teraliri cairan secara langsung dari
kepala sumur dan menuju ke header manifold atau bejana tekan pertama. Flowline
ini menjadi alat transportasi hasil sumuran untuk menuju ke proses selanjutnya,
seperti pemisahan cairan dan gas, pemisahan minyak dan air, dll.
3 Header Manifold
Suatu rangkaian pipa, Valve dan Fittings yang mana media fluidanya berasal dari
satu sumur atau lebih secara selektif dialirkan ke sistem proses.
Menurut fungsinya SP Cilamaya Utara memiliki 4 header manifold (1 grup tes
dan 3 grup produksi) antara lain :
High Pressure ( HP-Prod )
Medium Pressure ( MP-Prod ),
Low pressure ( LP-Prod ).
Test
Fungsi pemisahan ini agar sumur tidak terganggu apabila akan dilakukan
pengujian individu masing – masing sumur. Serta untuk mengelompokkan
sumur berdasarkan tekanan agar tidak terjadi back pressure.
Fungsi Header Manifold adalah sebagai sarana untuk mengatur flow line dari
sumuran produksi yang di gabungkan menjadi satu aliran masuk ke sarana
pengolahan lanjutan (Separator & Tangki) menyekat dan mengatur aliran dari
satu sumur terhadap aliran sumur – sumur lain nya utuk di lakukan pengujian.
4 Separator
Separator merupakan bejana bertekanan dan bertemperatur yang berfungsi untuk
memisahkan fluida produksi menjadi fasa gas dan cair. Prinsip pemisahannya,
fluida ini memanfaatkan efek gravitasi dengan efek momentum partik Dimana
fluida masuk melalui inlet dengan tekanan yang telah ditentukan. Kemudian
setelah masuk, fluida akan menumbuk suatu buffel yang mana partikel-partikel
fluida tersebut akan saling berpisah menurut fasa masing masing yakni gas dan
cair. Fluida cair akan keluar melalui outlet bagia n bawah dan fluida gas akan
keluar melalui outlet bagian atas. Ini disebabkan karena fluida cair memiliki masa
jenis/density yang lebih besar sehingga turun ke bawah mengikuti gravitasi.
Untuk pembagian jenis separator didasarkan pada bentuk, fasa pemisaha nnya dan
tekanannya.
Separator Produksi
High Pressure Production
Medium Pressure Production
Low Pressure Production
Separator Test
High Pressure Test
Medium Pressure Test
Low Pressure Test
6 Tangki
SP Cilayama Utara memiliki 2 buah tangki produksi dan 1 buah tangki test.
Tangki produksi tersebut masing masing memiliki kapasitas 3000 Bbls atau setara
dengan 476.700 liter. Sedangkan untuk tangki test memiliki kapasitas 250 Bbl
atau setara dengan 34.958 liter. Minyak dari tangki nantinya dialirkan ke oil
catcher yang selanjutnya akan dikirim ke Booster Cilamaya.
7 Oil Catcher
Oil Catcher memiliki fungsi untuk menampung minyak sementara sebelum
dikirim ke booster Cilamaya. Oil Catcher di SP Cilamaya memiliki dimensi yaitu
panjang 16,5 m ; lebar 6 m dan tinggi 2 m. Pada oil catcher ini minyak yang telah
dipisahkan dari air baik melalui separator dan tangki ternyata masih memiliki
sedikit kandungan air. Air yang terdapat pada oil ca tcher ini akan dipompakan ke
WIP (Water Injection Plant).
9 Flare Stack
Flare stack berfungsi untuk membakar gas buang yang tidak dapat dialirkan ke
konsumen. Beberapa alasan flaring gas adalah sebagai berikut:
Tekanan gas rendah
Belum tersedia pembeli
Kondisi emergency
Kondisi shutdown pada konsumen sementara sumur harus tetap
berproduksi.
Departemen Teknik Mesin FTUI
Juni – Agustus 2015
Laporan Akhir Kerja Praktik
PT PERTAMINA ASSET 3 SUBANG FIELD SP CLU
10 PIG Launcher
Pig launcher/ receiver berfungsi untuk membersihkan internal jalur pipa dari
kotoran-kotoran seperti paraffin, scale, partikel korosi dan lain sebagainya.
Endapan – endapan kotoran yang ada berada dalam jalur pipa akan
memperkecil diameter internal pipa sehingga dapat menurunkan kapasitas alir
pipa.
Kegiatan pigging juga dilakukan didalam jalur gas. Hal ini dilakukan untuk
membersihkan jalur pipa gas dari kondensat yang tersimpan sehingga dapat
menaikkan kapasitas alir gas.
11 Pompa
Pompa berfungsi untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lainnya
dengan kondisi tertentu. Di dalam sistem produksi minyak dan gas yang ada di SP
Cilamaya terdapat dua jenis pompa yaitu pompa air dan pompa minyak. Pompa
Departemen Teknik Mesin FTUI
Juni – Agustus 2015
Laporan Akhir Kerja Praktik
PT PERTAMINA ASSET 3 SUBANG FIELD SP CLU
1. Scrubber
digunakan sebagai supply instrument. Gas scrubber ini biasanya berupa tabung
tegak, tetapi ada juga yang berbentuk horizontal, yang hanya digunakan untuk
tujuan tertentu.
2. Absorber
Gas yang telah disaring solid particle & kotorannya di Scrubber (D-07) akan
dialirkan ke Absorber melalui pipa inlet bawah dan akan keluar menuju nozzle
atas. Proses penyerapan CO2 dilakukan dalam Absorber dengan cara
mengalirkan gas dari bawah dan amine dari atas (counter current). Pada saat
gas melintasi Absorber dari bawah keatas, secara bertahap CO2 pada feed gas
akan terlarut ke dalam larutan lean amine. Gas keluaran Absorber (treated
gas) meninggalkan Absorber dengan konsentrasi CO2 yang diinginkan. Rich
amine (larutan aMDEA yang banyak mengandung CO2 ) meninggalkan
Absorber pada bagian bawah Absorber dan menuju Flash Drum (V-110).
Absorber dioperasikan pada tekanan 180 psig .
3. Flash Drum
Rich amine keluaran Absorber akan menuju Flash Drum. Di Flash Drum terjadi
penurunan tekanan secara drastic dari 180 psig menjadi maksimal 55 psig
sehingga senyawa yang ikatannya lemah (heavy hydrocarbondan CO 2 ) akan
Departemen Teknik Mesin FTUI
Juni – Agustus 2015
Laporan Akhir Kerja Praktik
PT PERTAMINA ASSET 3 SUBANG FIELD SP CLU
terlepas dari larutan aMDEA. Heavy hydrocarbon yang tertangkap akan dibuang
ke oil cather dan flash gasnya akan dialirkan ke CO 2 stack. Flash Drum
dioperasikan pada tekanan 55 psig untuk mendorong rich amine sampai ke
Stripper (T-210).
4. Amine Stripper
Amine stripper merupakan salah satu alat di dalam CO 2 removal system yang
berfungsi untuk menghilangkan kandungan gas asam yang terdapat pada rich
amine. Rich amine yang mengandung gas asam keluar dari absorber dan menuju
stripper, di dalam stripper rich amine kontak dengan gas panas dari reboiler dan
menjadi lean amine. Lean amine selanjutnya menuju tempat menyimpanan yang
nantinya akan digunakan kembali di absorber. Gas yang meninggalkan stripper
lebih besar dari 130 °F kemampuan absorb kurang optimum dan jika temperature
lebih kecil dari 130 °F akan terjadi foaming yang berlebihan.
9. Burner
Burner adalah tower pembakaran terminol yang mana panas hasil pembakarannya
akan dialirkan ke rebolier amine stripper untuk memisahkan antara CO 2 dan
amine.
BAB III
DASAR TEORI
Ekplorasi
Pada zaman terdahulu kontur permukaan seperti tar seep dan semburan gas
menjadi tanda-tanda adanya deposit hidrokarbon. Pada zaman sekarang ini kegiatan
eksplorasi menjadi sebuah rangkaian survey, mulai dari geological mapping sampai
metode yang sangat advance yaitu passive seismic, reflective seismic, survey
magnetik dan gravitasi yang mana akan memberikan data sebagai alat analisa untuk
mengidentifikasi potensi hidrokarbon yang memiliki prospek bagus untuk
kedepannya.
Dalam proses pengamatan goelogi, perusahaan mengeluarkan uang yang
sangat banyak hingga milyaran bahkan triliunan rupiah, hal ini menunjukkan betapa
penting proses ini dan perusahaan baru akan melakukan pengeboran apabila ia telah
sangat yakin akan menemukan minyak dan gas di lokasi tersebut. Sumur pertama kali
di sebuah daerah dapat disebut sebagai hewan buas karena memiliki potensi bahaya
seperti downhole pressure, maka disana perlu perhatian yang sangat ekstra termasuk
penyediaan alat-alat keamanan.
Produksi
Alur produksi minyak dan gas secara garis besar mulai dari sumur
pengeboran, lalu dialirkan ke manifold produksi dan tes, lalu masuk separator yang
memisahkan cairan dan gas, cairan masuk ke tangki penyimpanan dan gas HP dan
MP yang memiliki kadar CO 2 tinggi dialirkan scrubber lalu ke CO 2 removal plant dan
yang LP dialirkan ke kompresor VRU, lalu dikembalikan ke scrubber dan masuk ke
CO2 removal plant, untuk cairan pada tangki penyimpanan akan terpisahkan antara
minyak, air dan kondensatnya. Air hasil produksi akan diinjeksikan kembali ke dalam
bumi dengan bantuan pompa injeksi. Crude oil yang dihasilkan akan masuk ke proses
refinery dan gas alam akan dikirim ke pertagas ataupun ke industri.
Midstream
Bagian midstream biasanya terdiri dari plant gas, produksi LNG dan regasifikasi, dan
sistem perpipaan transportasi minyak dan gas .
Gas plant
Proses gas terdiri dari pemisahan jenis hidrokarbon dan fluida dari gas alam murni
untuk diproduksi sebagai dry natural gas. Transportasi utama gas adalah pipeline.
Sebelum ditransfer gas alam harus terlebih dahulu dimurnikan atau dibersihkan dari
bahan-bahan lainnya. Apapun sumber gas alam itu, pertama-tama pisahkan dari
minyak mentah yang mana tercampur dengan hidrokarbon lainnya seperti ethane,
propane, butane, dan pentane. Natural gas juga biasanya terdapat uap air, H2 S, CO 2 ,
helium, nitrogen, dan campuran lainnya. Natural gas yang biasa disebut LNG
digunakan sebagai raw material untuk sumber energi proses refinery atau
petrochemical plant.
Gas compression
Gas alam murni dari wellhead harus memiliki tekanan tertentu agar bisa dialirkan
melalui pipeline sistem transfer. Gas dari separator pada umumnya mengalami
pengurangan tekanan, maka perlu proses kompresi untuk dapat ditransfer. Turbin-
kompresor yang digunakan untuk kompresi tersebut menggunakan sebagian kecil gas
alam sebagai bahan bakarnya. Sistem kompresor ini secara garis besar terdiri dari
komponen scrubber, heat exchanger, lube oil treatment, dan mesin kompresi.
Pipeline
Sistem perpipaan ini sangat banyak ukurannya, mulai dari yang kecil sampai yang
sangat besar. Untuk menjaga efisiensi dan keamanan operasi, operator harus sering
melakukan inspeksi korosi dan kerusakan lainnya pada pipeline.
Refining
Refinery sederhana menggunakan kolom distilasi untuk memisahkan minyak menjadi
fraksi- fraksi dan kuantitasnya tergantung pada faktor penggunaan minyak itu sendiri.
Kesuksesan ekonomi refinery modern tergantung pada kemampuan penerimaan setiap
jenis minyak. Dengan berbagai macam proses seperti cracking, reforming, additive
dan blending, hal itu dapat menghasilkan produk dengan kuantitas dan kualitas yang
pasar minta dengan harga premium. Operasi refinery terdiri dari terminal distribusi
untuk pengiriman produk seperti ke bandara, pom bensin, pelabuhan, dan industri.
Petrochemical
Plant petrokimia memiliki 3 jenis produk primer :
Olefin : terdiri dari ethylene, propylene, butadiene. Sumber utama plastic (polietilen,
polyester, PVC) kimia industry, dan karet sintetis.
Aromatic : terdiri dari benzene, toluene, dan xylene, yang mana juga merupakan
bahan plastic ( polyurethane, polystyrene, acrylic, nylon), dan deterjen sintetis
Syntetic gas : terbentuk oleh reforming steam dari methane dan uap air yang membuat
tercampurnya CO dan hydrogen.digunakan untuk membuat ammonia, urea, dan
pelarut methanol, dll.
Rich amine yang telah mengalami pemanasana awal akan dialirkan ke Stripper
untuk dilakukan proses regenerasi (pelepasan CO 2 ) dengan cara dipanasi pada
temperature 200 o F. Larutan aMDEA akan masuk pada bagaian atas Stripper dan akan
jatuh ke surge tank stripper secara gravitasi. Sebelum mencapai ke dasar Stripper,
larutan aMDEA akan dilewatkan pada tube Reboiler E-430 dan terminol yang bersuhu
270 o F akan dilewatkan pada shell reboiler sehingga terjadi transfer panas. Larutana
aMDEA yang bersih dari CO2 (lean amine) akan dipompa oleh Booster Pump menuju
Lean Amine Exchanger yang berfungsi untuk pendinginan awal larutan lean amine.
Penyerapan akan optimum jika temperature lean amine sekitar 130 o F oleh karena itu
setelah mengalami pendinginan awal di Plate Heat Excnger, maka lean amine akan
didinginkan kembali di Lean Amine Cooler agar temperature mencapai 130 o F . Dari
Lean Amine Cooler, 10 % hingga 20% dari total flow amine akan dialirkan ke sock &
carbon filter dan 80% akan dialirkan ke Absorber oleh Amine Injection Pump untuk
melakukan penyerapan CO2 kembali.
Keseimbangan
Menurut teori lapisan film, jika dua fase dikontakkan, di batas
antar fase terdapat keseimbangan fase. Oleh karena itu, korelasi atau data-
data di lapisan batas fase ini sangat perlu diketahui. Data-data
keseimbangan telah banyak tersedia, meskipun penelitian tentang hal ini
masih perlu dilakukan. Beberapa buku, terutama termodinamika telah
menyajikan data keseimbangan untuk sistem tertentu, misal data kelarutan
gas di Perry ( 6th ed., pp. 3-101 – 3-103)
Kolom Absorpsi
Adalah suatu kolom atau tabung tempat terjadinya proses
pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat yang dilewatkan di
kolom/tabung tersebut. Struktur yang terdapat pada kolom absorber dibagi
menjadi tiga bagian yaitu:
Bagian atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair
Bagian tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga
mudah untuk diabsorbsi
Bagian bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Keterangan :
• (a) input gas
• (b) gas keluaran
• (c) pelarut
Departemen Teknik Mesin FTUI
Juni – Agustus 2015
Laporan Akhir Kerja Praktik
PT PERTAMINA ASSET 3 SUBANG FIELD SP CLU
a. Flash Drum
b. Sebuah pemisah uap-cair juga dapat disebut sebagai drum flash, knock-
out drum, knock-out pot, compressor suction
c. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah pompa yang memiliki elemen utama berupa
motor penggerak dengan sudu impeller yang berbutar dengan kecepatan
tinggi. Prinsip kerjanya yaitu merubah energi mekanis alat penggerak menjadi
energi kinetis fluida (kecepatan) kemudian fluida di arahkan ke saluran buang
dengan menggunakan tekanan (energi kinetis sebagian fluida diubah menjadi
energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di dalam
casing. Casing tersebut dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan
saluran tekan (discharge), untuk menjaga agar di dalam casing selalu terisi
dengan cairan sehingga saluran hisap harus dilengkapi dengan katup kaki
(foot valve).
Shaft (Poros), bagian ini berfungsi untuk meneruskan momen putar dari
penggerak selama pompa dalam kondisi beroperasi, komponen ini berfungsi
juga sebagai dudukan impeler dan bagian yang bergerak lainnya.
Impeller, berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada fluida yang dipompakan secara continue (terus
menerus). Dengan adanya proses ini maka saluran suction (hisap) akan
bekerja secara maksimal dan terus menerus sehingga tidak ada kekosongan
fluida dalam rumah pompa.
Shaft sleeve, berfungsi untuk melindungi shaft dari erosi, korosi dan keausan
pada stuffing box. komponen ini bisa sebagai internal bearing, leakage joint
Dalam dunia industri migas, pompa yang paling banyak di aplikasikan yaitu
pompa jenis sentrifugal, baik itu dalam pengaliran minyak bumi maupun
pengankatan minyak dari sumur. Demikianlah sedikit pemahaman saya
tentang pengertian pompa sentrifugal dan komponen utamanya.
d. Heat Exchanger
Penukar panas atau dalam industri kimia populer dengan istilah bahasa
Inggrisnya, heat exchanger (HE), adalah suatu alat yang memungkinkan
perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai
Tipe-tipe Reboiler:
Type reboiler dapat diklasifikasikan berdasarkan sirkulasi dan posisi reboiler.
Aliran reboiler dapat disirkulasikan secara alami dengan head yang
cukup.Aliran “Forced Circulation” dilakukan dengan memakai pompa
sebagai alat pensirkulasi. Posisi reboilerpun dapat diletakkan secara
horizontal ataupun vertikal.
f. burner
Gas burner adalah sebuah alat untuk menghasilkan api untuk memanaskan
produk menggunakan bahan bakar gas seperti asetilen, gas alam atau propana.
Beberapa burner mempunyai tempat masuknya udara untuk mencampur
bahan bakar gas dengan udara untuk mendapatkan pembakaran yang
sempurna. Asetilen biasanya digunakan dengan mencampurkannya dengan
oksigen.
2. Aerated Burner
Pada aerated burner, bahan bakar gas dan udara dicampur dulu sebelum terjadi
proses pembakaran. Udara sekunder dibutuhkan untuk menyempurnakan pembakaran.
Penggunaan udara sekunder ini tergantung dari cara udara primer dimasukkan ke
dalam furnace.
Pada burner tipe ini selalu ada pengaman untuk mencegah nyala balik ke
sumber campuran bahan bakar udara. Aerated burner dibagi menjadi 2 jenis :
Roda pada ujung kiri dari burner adalah control udara utama dan berputar
pada lubang supply gas. Roda ini dapat berputar untuk menutup melawan badan
burner, menghentikan udara untuk bercampur dengan gas. Batang dari kuningan,
dimana gas mengalir, dapat digerakkan dengan memutar maju atau mundur ke badan
burner. Hal ini penting untuk memaksimalkan performa burner. Jika batang terlalu
jauh didalam burner maka efek venturi dikecilkan, begitu juga jika terlalu jauh diluar
burner jumlah udara yang diserap akan terlalu kecil. Untuk mengeset posisi yang
benar pertama hubungkan burner dengan gas supply, set piringan udara utama
sehingga hanya ada 1 atau 2 mm celah diantaranya dan badan burner dan menyalakan
api gas. Set batang kuningan sehingga jet sejauh mungkin diluar burner, kemudian
alirkan angin perlahan-lahan, secara simultan gerakkan roda udara utama sehingga
celah tetap konstan. Amati apinya, saat rasio udara-gas maksimal dicapai api harus
berubah dari kuning menjadi biru dan suara burner meningkat sejalan dengan
banyaknya udara yang terhisap ke burner. Jika batang terlalu jauh maka api akan
berubah kembali menjadi api kuning.
Burner ini merupakan jenis yang sederhana, tidak terlalu mahal dan paling
banyak digunakan untuk keperluan domestik atau komersial. Burner ini dibuat dengan
berbagai variasi bentuk dan ukuran untuk memberikan panjang api dengan panas
keluar yang sesuai.
Forced draft burner digunakan saat panas atau energi yang dibutuhkan sangat
besar. Biasanya digunakan pada industri gas. Biasanya api dihasilkan oleh olakan dari
gas panas di sekitar api utama. Forced Draft burner biasanya dikontrol secara
otomatis jadi gas yang tidak terbakar tidak akan masuk ke combustion chamber.
Kelebihan dari sistem forced Draft adalah dapat menghasilkan nyala api yang besar
dan lebih hemat karena udara disuplai dari udara primer. Kelemahan pengoperasian
sistem ini adalah realibilitas fan/blower dan driver. Gangguan (failure) pada
keduanya dapat menyebabkan heater dan unit shut down. Selain itu adanya
peningkatan panas menyebabkan presentase NOx dalam flue gas tinggi.
Valve adalah suatu peralatan mekanis yang melaksanakan suatu akasi untuk
mengontrol atau memberikan efek terhadap suatu aliran fluida di dalam suatu sistem
perpipaan atau peralatan.
element yang paling umum dipakai untuk sistem pengendalian proses, sehingga orang
cenderung mengartikan final control element sebagai control valve. Aksi kontrol pada
control valve ini dibedakan menjadi 2, yaitu :
Air To Close / ATC: apabila mendapat signal input, maka control valve
akan menutup. Semakin besar signalinput yang diterima maka semakin besar
pula gerakan stem kebawah.
i. Reflux Drum
Reflux Drum adalah peralatan digunakan untuk menampung condensat dari
column Top sehingga liquid (reflux) dapat dikembalikan lagi ke column.
Mari kita lihat sekema yang terbentuk dari suatu proses distilasi
Skema distillation
j. Venting
Seperti ventilasi, namun di sini hanya membuang gas CO2 yang telah
diremove dari bagian migas.
k. Flare
Seperti venting, namun terdapat api. Berfungsi untuk membuang gas yang
berlebih pada sistem yang bekerja di keseluruhan Stasiun Pengumpul.
Cara Kerjanya seperti korek pemantik. Ada yang besar (menyala bila
bahaya) dan yang kecil (ada bila
Proses dalam kilang minyak atau pabrik pengolahan bahan kimia yang
menghilangkan hidrogen sulfida dan / atau merkaptan biasanya disebut sebagai
sweetening process karena mereka menghasilkan produk yang tidak lagi memiliki bau
asam dan kandungan hidrogen sulfida.
Gas yang mengandung H2S atau keduanya H2S dan CO2 sering disebut
sebagai gas asam atau gas asam dalam industri pengolahan hidrokarbon.
Proses kimia yang terlibat dalam Acid Gas Treating tersebut bervariasi,
tergantung dari amina yang digunakan. Salah satu amina yang umum digunakan
Sebuah proses Amine Gas Treating pada umumnya seperti yang ditunjukkan
dalam diagram alir di bawah yang meliputi, unit absorber dan unit regenerator
serta peralatan pendukung. Dalam absorber, larutan amina mengalir sambil
menyerap H2S dan CO2 yang terkandung dalam aliran Feed Gas, sehingga
dihasilkan aliran sweetening gas (yaitu, gas yang bebas H2S) sebagai produk rich
amine. Rich amine ini kemudian disalurkan ke dalam regenerator (stripping
column dengan reboiler) untuk memproduksi ulang lean amine yang didaur ulang
untuk digunakan kembali dalam proses absorbsi. Gas yang keluar dari stripping
column adalah H2S dan CO2 terkonsentrasi. Dalam industri kilang minyak,
proses yang dipakai untuk menghilangkan kandungan H2S pada disebut
hidrodesulfurisasi. Aliran gas yang banyak mengandung H2S ini dialirkan ke
proses Claus untuk mengubahnya menjadi elemen sulfur. Bahkan, sebagian besar
dari 64.000.000 metrik ton di seluruh dunia yang diproduksi pada tahun 2005
adalah sulfur belerang produk sampingan dari kilang dan pabrik pengolahan
hidrokarbon lainnya.
Amine tidak bisa dibiarkan dingin, maka amine harus dipanaskan
menggunakan therminol, therminol adalah merek dagang minyak pelumas yang
berfungsi untuk proses pemanas sekunder dalam proses polimerisasi untuk
menghasilkan serat polyester.
Saat therminol digunakan dalam proses pemanasan, cairan pelumas jenis ini kerap
menimbulkan bau yang menyengat. Maka pada siklusnya berada di dalam alur pipa
yang tertutup dan terisolasi dengan rapat. Dalam bahasa kimia, cairan sejenis pelumas
ini dinamakan polychlorinated biphenyls (PCB) yang kerap digunakan untuk
keperluan industri mulai dari pabrik plastik hingga farmasi dalam pengaturan suhu
dalam proses produksinya.
Media terakhir yang tidak kalah penting adalah air untuk membantu proses
injeksi air dari reflux drum ke stripper. Hal ini juga berguna untuk mengontrol
tekanan yang berada di dalam tank-tank agar tidak mencapai angka yang melebihi
kapasitas drum/tank tersebut.
Pada Gambar 2.3 terlampir bagaimana alur pemisahan CO2 (CO2 Removal) di SP
Cilamaya Utara. Terdapat dua siklus pada CO2 Removal Plant, siklus Amine
(MDEA) dan siklus Terminol.
Keterangan warna pada gambar PID 2.3 :
Warna line keterangan
Inlet migas yang berasal dari sumuran
Jalur lean amine suhu rendah
Jalur Lean Amine suhu tinggi
Jalur terminol
Jalur air
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Data gas yang didapat pada bulan juni dan juli adalah sbb :
Dengan melihat temperature pada data yang diambil bulan Juni dapat dibuat
grafik dengan bentuk sebagai berikut :
a.1 Pressure
Dengan highlight pressure, yaitu pada warna biru muda, grafik yang terjadi
adalah sebagai berikut :
a.2 temperature
Anomali yang terjadi pada bulan Juli tidak seperti yang terhadi pada bulan Juni,
namun karena terjadi shut down sementara (mati genset sementara, maka terjadi
penurunan dan kenaikan temperature dan tekenan secara fluktuatif. Data yang
diperhatikan juga sama, yaitu pressure dan temperature.
a. Pressure
Dengan data pressure pada reflux drum dan pressure pada pengiriman gas ke
PT SAMATOR terdaat fluktuatif yang cukup terpapar pada tanggal 15 Juli
2015.
Grafik yang terpapar d bawah terjadi fluktuatif yang c ukup terlihat pada
tanggal 15 Juli 2015.
Seperti pada grafik tekanan, terjadi sedikit penurunan line grafik pada tanggal
15 Juli dikarenakan shut down genset. Pengaruhnya, PT SAMATOR tidak
mendapat pasokan CO2 selama satu hari. Sehingga menimbulkan protes oleh
PT SAMATOR. Namun di sisi lain, PT SAMATOR seharusnya maklum
dengan keadaan ini, dikarenakan PT SAMATOR mengontrak ke PT
Nilai-nilai pada data gas dikontrol dan dicatat setiap jam agar mendapat
nilai yang akurat. Data-data tersebut diperoleh dari perhitungan rata-rata sehingga
mendapat hasil perhari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari tugas khusus di CO2 Removal Plant
adalah :
Untuk mendapatkan tekanan tinggi dan temperature rendah dibutuhkan
sebuah siklus dengan beberapa pompa sentrifugal, absorber, reboiler,
scrubber, reflux drum, flush drum, stripper (bagian overhead) dan heat
exchanger dengan mengontrol kadar katalisator dan media pengikat
CO2 agar mendapatkan hasil yang ideal, yaitu :
2. Saran
Saran yang diberikan penulis sebagai masukan untuk PT PERTAMINA EP SP
CLU adalah :
Untuk Short Term repair khsusnya CO2 Removal Plant, dapat
dilakukan TA agar isolasi- isolasi pada menara- menara (reboiler,
stripper, heater) kembali rapi sehingga produksi gas dengan kadar
lebih ideal didapat, maka konsumen dapat melakukan aktivitas dengan
bahan bakar yang irit dan mendapatkan hasil yang baik pada pekerjaan
mereka.
Untuk jangka panjang, dapat dilakukan penggantian sistem oprasi dari
manual ke otomatis (pada valve) agar pekerja lebih mudah melakukan
control pressure, temperature, level, dan kadarnya sehingga akurasi
dapat tercapai dengan baik.