BAB 3
PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan
peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui
menerbitkan Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi No. 22 tahun 2001. Sebagai
tangan dalam pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas, dan panas
Sama (KKS) dengan BPMIGAS (sekarang SKKMIGAS) – yang berlaku surut sejak
di sektor hulu bidang minyak dan gas bumi, meliputi eksplorasi dan eksploitasi. Di
samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang
secara langsung maupun tidak langsung mendukung bidang kegiatan usaha utama.
Wilayah Kerja PT. Pertamina EP terbagi ke dalam lima asset. Operasi kelima
asset terbagi ke dalam 19 Field, yakni Rantau, Pangkalan Susu, Lirik, Jambi, dan
Jatibarang dan Cirebon, Tambun di Asset 3; Cepu di Asset 4; serta Sangatta, Bunyu,
beroperasi pada wilayah kerja (WK) di Tambun, Subang, Jatibarang, dan Cirebon.
PT. Pertamina EP Asset 3 memiliki banyak divisi, salah satunya yaitu Human
Resource. Divisi Human Resource pada PT. Pertamina EP Asset 3 berfokus pada
62
karyawan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal ini, Perusahaan telah menetapkan
kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia serta peraturan
industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna
Struktur organisasi PT. Pertamina EP Asset 3 dapat dilihat pada Gambar 3.3.
63
63
64
Terdapat beberapa level dalam struktur organisasi PT. Pertamina EP, yaitu:
Director.
2. Level Top Management
Level Top Management terdiri dari semua General Manager pada
manager di perusahaan.
3. Level Manager
Level Manager terdiri dari semua Senior Manager, Manager, dan
Assistant Manager pada semua divisi yang terdapat pada PT. Pertamina
tujuan perusahaan sesuai tugas, fungsi, dan divisinya. Manager juga harus
4. Level Staff
Level Staff terdiri dari semua Senior Staff, Staff, Analyst, dan Operator
masing-masing.
65
a. Visi Perusahaan
di Indonesia."
Dunia."
b. Misi Perusahaan
1. Clean (Bersih)
baik.
2. Competitive (Kompetitif)
bangsa.
5. Commercial (Komersial)
6. Capable (Berkemampuan)
"First Quality then Growth, then Strive for Excellence" merupakan strategi
utama perusahaan yang diterapkan di bidang korporat maupun aset. Ada dua aspek
Peningkatan produksi
memainkan peran penting untuk menjaga tingkat cadangan minyak dan gas serta
adalah untuk memperoleh cadangan migas baru di dalam maupun di luar negeri.
Aktivitas ini sejalan dengan strategi perusahan untuk memperluas basis sumber daya.
Inovasi baru dan strategi yang cerdas dibutuhkan untuk meningkatkan keberhasilan
Aktivitas bisnis yang kedua yaitu Eksploitasi. Produksi minyak dan gas
Asset dan kerja sama dalam bentuk kemitraan, yakni 4 proyek pengembangan migas,
7 area unitisasi dan 52 area kontrak kerjasama kemitraan terdiri dari 27 kontrak
Technical Assistant Contract (TAC), 25 kontrak Kerja Sama Operasi (KSO). Dari sisi
operasi sendiri dan pola kemitraan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan dapat
dan Gas adalah kegiatan lifting minyak mentah dan gas bumi dari hasil kerja sendiri
(Own Operation), UBEP, Mitra TAC ataupun KSO. Produksi minyak mentah akan
General
Manager
3.2 Jalur Karir (Career Path) pada PT.
Senior Manager
Pertamina EP (gol jab P1)
(promosi atau kenaikan jabatan ke tingkatan yang lebih tinggi), verikal ke bawah
(demosi atau penurunan jabatan ke tingkat yang lebih rendah) dan horizontal
(transfer atau perpindahan ke jabatan yang memiliki tingkatan yang sama). Jalur
karir vertikal yang terdapat pada PT. Pertamina EP dapat dilihat pada Gambar 3.4.
69
Level Board
of Director
Staff
(gol jab 07)
Level Manager
(Gol Jabatan P1, 01, 02, 03)
Technician
Operator
(gol jab 08-09)
Level Staff
(Gol Jabatan 04, 05, 06, 07, 08, 09)
Terdapat dua macam golongan jabatan pada PT. Pertamina EP yaitu golongan
merupakan golongan jabatan yang melekat pada diri orang atau karyawan tersebut,
sedangkan golongan jabatan posisi merupakan range golongan jabatan yang terdapat
organisasi yaitu level staff, level manager, level top management, dan level board of
directors. Level yang paling bawah dari struktur organisasi tersebut yaitu level staff,
dan level tertinggi yaitu level board of directors. Level staff memiliki golongan
jabatan posisi dengan range 04 sampai 09. Level manager memiliki golongan jabatan
70
posisi dengan range P1, 01 sampai 03. Dan level top management memiliki
Dari segi posisi yang terdapat pada PT. Pertamina EP, terdapat beberapa
posisi dari yang paling bawah hingga yang paling atas yaitu technician dan operator
dengan golongan jabatan posisi 08 sampai 09, staff dengan golongan jabatan posisi
07, analyst dan engineer dengan golongan jabatan posisi 06, senior staff dengan
golongan jabatan posisi 05, senior analyst dan supervisor dengan golongan jabatan
posisi 04, assistant manager dengan golongan jabatan posisi 03, manager dengan
golongan jabatan posisi 01 sampai 02, senior manager dengan golongan jabatan
posisi P1, dan general manager dengan golongan jabatan posisi P2.
Pada jalur karir horizontal, PT. Pertamina EP dapat melakukan transfer atau
perpindahan karyawan dari satu divisi ke divisi lainnya dengan tingkat jabatan yang
sama. Jalur karir horizontal dapat disebabkan oleh beberapa alasan diantaranya yaitu
adanya permintaan karyawan dari kantor cabang pada wilayah lain, kurangnya
kinerja karyawan pada suatu divisi sehingga diperlukannya mutasi ke divisi lain agar
karyawan merasa tidak bosan dan lebih fresh, dan permintaan karyawan itu sendiri
Fungsi dari jalur karir ini yaitu untuk mengetahui jalur karir karyawan dan
mutasi atau di demosi. Untuk mewujudkannya, maka diperlukan suatu sistem yang
dapat melakukan fungsi promosi, mutasi dan demosi dalam menetapkan jalur karir
karyawan. Sistem ini pun harus dapat menampilkan struktur organisasi dimana dapat
terlihat perubahan jabatan yang dialami karyawan. Struktur organisasi tersebut harus
dapat ter-update setiap kali dilakukannya fungsi promosi, mutasi atau demosi. Sistem
juga harus menyediakan fitur untuk meng-upload data karyawan kedalam database
saja yang ada di dalam perusahaan yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki agar
analisis ini adalah untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan
gap (kesenjangan) antara kinerja yang ada saat ini dengan kinerja standard atau yang
diharapkan untuk dilakukan oleh si pegawai, maka dalam hal ini analisis kebutuhan
pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-gap yang ada tersebut dan
melalui suatu pelatihan. Terdapat tiga level analisis kebutuhan pelatihan pada PT.
1. Analisis organisasi
Manager menganalisis kebutuhan pelatihan didasarkan pada kebutuhan
perusahaan).
2. Analisis tugas
tersebut.
3. Analisis individu
72
Manager tiap divisi melakukan analisis yang berfokus pada individu dan
daftar pelatihan bagi karyawan dan menyediakan fitur pendaftaran bagi karyawan
Proses penempatan staf dilakukan ketika terdapat posisi kosong pada suatu
atau beberapa divisi, atau masuknya karyawan baru ke perusahaan. Proses yang
dilakukan yaitu:
Prosesnya yaitu:
1. Manajer tiap divisi memberitahukan adanya posisi kosong
alasannya.
3. Divisi Human Resource akan menyebarkan Announcement
diminatinya.
4. Divisi Human Resource akan menganalisis semua applicant
bekerja di perusahaan.
74
kinerja karyawan.
6. Setelah divisi Human Resource menganalisis semua dokumen
interview.
8. Setelah Divisi Human Resource melakukan interview, akan
1. Promosi
ke jabatan yang lebih tinggi guna mengisi lowongan jabatan yang ada,
kerja, kejujuran, kedisiplinan, masa kerja dan masa menjabat pada jabatan
tersebut.
3. Jika karyawan dinilai baik dan mampu melaksanakan pekerjaan pada jabatan
mempertimbangkan:
pekerjaan keseluruh bagian yang ada pada PT. Pertamina EP. Mutasi dapat dilakukan
dengan alasan-alasan:
perusahaan.
2. Adanya kebutuhan operasional ditempat lain.
3. Memberikan pekerjaan kepada karyawan yang
memiliki kinerja atau motivasi yang kurang dalam pekerjaannya. Proses yang
berjalan yaitu:
77
karyawan.
2. Manajer tiap divisi memberitahukan divisi Human Resource mengenai
pengembangan yang lain atau pada waktu yang berbeda. Jika diterima,
(KPI) karyawan.
2. Manajer tiap divisi akan menilai bawahannya masing-masing sesuai
Direktur. Jika hasil penilaian kinerja tidak objektif, maka Divisi Human
kepada direktur.
80
3.5 Hasil Analisis Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia yang sedang
berjalan
1. Proses konfirmasi Surat Mutasi Jabatan (SMJ) kepada Manajer dan Top
penyimpanan yang kurang baik, tidak rapih dan terurutnya file SMJ
karyawan melalui list Surat Mutasi Jabatan (SMJ) yang akan dibuat
diterima atau ditolak kepada Manajer dan Top Management yang dapat
diakses dimana saja dan kapan saja sehingga proses konfirmasi SMJ
penilaian yang telah dicatat pada lembar penilaian harus dicatat ulang
kecerobohan.
Berdasarkan hal ini, maka akan diusulkan prosedur penilaian
kinerja karyawan melalui form Penilaian Kinerja yang akan diisi oleh
82
untuk memutuskan posisi yang tepat bagi karyawan agar dapat bekerja
secara optimal.
3. Database karyawan masih manual yaitu menggunakan excel. Hal ini
dapat diakses dimana saja dan kapan saja secara lebih efektif dan
efisien.
83
mengevaluasi atau menilai prestasi dan kinerja karyawan. Metode penilaian yang
kejadian kritis, dan skala kuantifikasi (tipe penilaian grafik) dengan mengangkat
skala peringkat dengan contoh-contoh perilaku spesifik kinerja baik atau buruk.
Metode BARS ini memberikan penilaian yang lebih baik, lebih setara, daripada
kinerja Secretary.
b. Instrumen BARS untuk Level Manager Field Tambun, Instrumen atau
kinerja HR Manager.
m. Instrumen BARS untuk Level S P R M Manager, Instrumen atau
Staff.
bentuk angka. Dalam proses penilaian ini, penulis memberi nilai 5 sebagai nilai
tertinggi untuk setiap indikator dan nilai 1 sebagai nilai terendah dari setiap
No Indikator Nilai
1 Kedisiplinan 5
2 Pengetahuan dan Keterampilan Kerja 5
3 Inisiatif 5
4 Tanggungjawab 5
5 Kualitas Hasil Kerja 5
6 Kepribadian 5
7 Penampilan 5
8 Sikap dalam bekerja 5
Total 40
No Indikator Nilai
1 Kepemimpinan 5
2 Kedisiplinan 5
3 Pengetahuan, Keterampilan, dan Kreativitas 5
Kerja
4 Inisiatif 5
5 Tanggungjawab 5
6 Kualitas Kerja 5
7 Kepribadian 5
8 Kerjasama 5
9 Pengambilan Keputusan 5
10 Kemampuan Memecahkan Masalah 5
Total 50
86
No Indikator Nilai
1 Kepemimpinan 5
2 Kedisiplinan 5
3 Pengetahuan, Keterampilan, dan Kreativitas 5
Kerja
4 Inisiatif 5
5 Tanggungjawab 5
6 Kualitas Kerja 5
7 Kepribadian 5
8 Kerjasama 5
9 Pengambilan Keputusan 5
10 Kemampuan Memecahkan Masalah 5
11 Kemampuan Membangun Hubungan Baik 5
12 Mediator 5
Total 60
No Indikator Nilai
1 Kedisiplinan 5
2 Pengetahuan, Keterampilan, dan Kreativitas 5
Kerja
3 Inisiatif 5
4 Tanggungjawab 5
5 Kualitas Kerja 5
6 Kepribadian 5
7 Kerjasama 5
8 Pengambilan Keputusan 5
9 Kemampuan Memecahkan Masalah 5
Total 45
adalah:
jabatan barunya.
b. Top management dapat melakukan konfirmasi untuk menyetujui
resource.
c. Divisi human resource dapat mengupload file data karyawan ke
dalam database.
d. Terdapat struktur organisasi yang akan ter-update jika penempatan
karyawan
a. Manager tiap divisi dapat melakukan pendataan karyawan yang
karyawan.
b. Manager tiap divisi dapat membuat usulan pelatihan.
c. Divisi human resource dapat memasukan rancangan program
human resource.
b. Divisi human resource menganalisis Form Penilaian tersebut
1. Operasional
a. Sistem operasi : minimal windows XP.
b. Development Tools : XAMPP , Notepad++, Dreamweaver,
Photoshop.
c. Web Browser : Mozilla Firefox, Google Chrome, Internet Explorer.
d. Data Base : Mysql.
2. Keamanan
Dilengkapi dengan password untuk sistem aplikasinya.
3. Informasi
Digunakan untuk menginformasikan apabila username dan password
yang dimasukan oleh user salah.