Tentang MFO :
MFO ( Marine Fuel Oil ) adalah produk penyulingan minyak bumi, dimana dihasilkan setelah residu dan sebelum
aspal.
MFO memiliki berat jenis 860 kg/m3 dan nilai panas pembakaran ( HV ) 10.000 kcal/h.
Dipasaran indonesia MFO yang diperdagangkan memiliki kekentalan 180-480 cst ( terbanyak 380 cst ) dengan
ukuran partikel 0-100 mikrometer dan memiliki kecenderungan pengumpalan partikel menjadi aspal
MFO saat ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pemanas boiler (sebagai pengganti residu), bahan bakar
mesin diesel pada kapal laut dan pembangkit listrik (pengganti solar/HSD)
Pemanfaatan MFO sebagai bahan bakar tidak dapat diaplikasikan secara langsung, akan tetapi harus melalui
proses treatment yang bertujuan untuk menurunkan viscositas/kekentalan dan penyeragaman ukuran partikel
bahan bakar (untuk menghindari sumbatan pada nozzle)
Treatment MFO sebagai bahan bakar pada boiler dan mesin diesel merupakan system yang sederhana akan
tetapi dengan instrumen yang komplek untuk mengendalikan proses.
Proses treatment untuk penyeragaman partikel MFO saat ini ada 2 jenis, yaitu system penyaringan
menggunakan sparator dan system pemecahan partikel menggunakan homogenizer
Sedangkan system treatment untuk mengendalikan viscositas / kekentalan sama untuk kedua jenis treatment
penyeragaman partikel dengan cara pemanasan
Pada system treatment MFO dengan aplikasi sparator, MFO yang dihasilkan adalah dry fuel (kandungan air
sangat rendah)
Pada system treatment MFO dengan aplikasi homogenizer, MFO yang dihasilkan adalah dry fuel (kandungan air
sangat rendah ) dan wet fuel (kandungan air max 10% dengan menginjeksi kan air).
Wet fuel dapat meningkatkan performa mesin karena menghasilkan gas H2 dan CH4, menurunkkan NOx lebih
banyak, menurunkan panas dalam ruang bakar sehingga mesin dapat dibebani lebih tinggi.
System treatment MFO dengan aplikasi homogenizer tidak menghasilkan sampah minyak seperti pada
treatment MFO dengan aplikasi sparator sehingga ramah lingkungan dan lebih optimal dalam penggunaan
bahan bakar.
2.Daily tank
- Penyimpan sementara MFO siap disaring / disparasi
- Menurunkan kandungan air lebih lanjut
- Menahan pengumpalan partikel MFO menjadi aspal
- Pemanas dan menjaga panas MFO pada 60 - 75 degC
3.Sparator
- Pemisahan air, partikel MFO berdasar berat jenis
- Pemanas MFO pada 90 degC
(sparator hanya akan bekerja pada temp 90 degC)
4.Settling Tank
- Penyimpan sementara MFO siap dipergunakan mesin diesel
- Menjaga Panas MFO pada 90 degC
5.Preheating
- Menetapkan viscositas MFO sebelum masuk sistem bahan bakar mesin diesel
6.Change Over
- Pengubah saluran bahan bakar menuju mesin diesel dengan pilihan Solar/HSD dan MFO ( untuk start up,
mesin diesel memerlukan bahan bahar Solar/HSD )
8.Sludge Tank
- Penampung sludge / MFO dengan partikel besar dan air dari sparator
2.Daily tank
- Valve
- Level Control
- Pre Filter 250 mikrometer
- Gear Pump
- Thermo Couple
- Heat Exchanger
3.Sparator
- Valve & Regulating valve
- Pre Filter 250 mikrometer
- Gear Pump
- Thermo Couple
- Pressure Control
- Heat Exchanger
- Flow Sensor
- Speed Control
- Dosing Pump
(peralatan diatas include dalam paket penjualan sparator)
4.Settling Tank
- Valve
- Level Control
- Gear Pump
- Thermo Couple
- Heat Exchanger
5.Preheating
- Valve
- Auto Pre Filter 30 mikrometer
- Gear Pump
- Thermo Couple
- Heat Exchanger
- Viscosity sensor
- Deaerator
- Flow Meter
- Pressure Sensor
6.Change Over
- Valve & 3 way Valve
- Auto Filter 30 mikrometer
- Gear Pump
- Thermo Couple
- Deaerator
8.Sludge Tank
- Valve
- Level Control
Seluruh system perpipaan dilengkapi heater yang menempel sepanjang jalur untuk menghindari pengumpalan
MFO dalam pipa, heater dapat berupa pipa tembaga yang dialiri minyak panas dari Oil Heater yang dikenal
dengan Thermo Oil Heater atau kabel heating, berupa kabel yang berisi elemen wolfram yang dibungkus isolator
berbahan teflon
3.Daily tank
- Penyimpan sementara MFO siap dipergunakan mesin diesel
- Menurunkan kandungan air lebih lanjut
- Menahan pengumpalan partikel MFO menjadi aspal
- Menjaga Panas MFO pada 90 degC
3.Daily tank
- Valve
- Level Control
- Pre Filter 100 mikrometer
- Gear Pump
- Thermo Couple
- Heat Exchanger
Seluruh system perpipaan dilengkapi heater yang menempel sepanjang jalur untuk menghindari pengumpalan
MFO dalam pipa, heater dapat berupa pipa tembaga yang dialiri minyak panas dari Oil Heater yang dikenal
dengan Thermo Oil Heater atau kabel heating, berupa kabel yang berisi elemen wolfram yang dibungkus isolator
berbahan teflon
Peralatan treatment MFO memerlukan panas untuk merubah viskositas MFO secara bertahap sesuai dengan
spesifikasi masing-masing peralatan. Panas dihasilkan dan disalurkan pada peralatan treatment MFO dengan
beberapa cara antara lain :
1.Steam / Uap
System pamanasan yang pendistribusianya mempergunakan steam bekerja pada tekanan 6 - 8 kg/cm2 untuk
mendapatkan temperatur uap 160 - 170 degC (tabel saturasi Uap) yang dihasilkan oleh boiler dengan panas
yang bersumber dari bahan bakar Solar/HSD, MFO atau gas buang mesin diedel yang memiliki temperatur 250 -
350 degC pada cerobong asap.
Boiler dengan sumber panas gas buang mesin diesel dikenal dengan HRSG (Heat Recovery Steam Generator)
Boiler penghasil steam didukung oleh peralatan lain untuk treatment air yang dipergunakan, seperti Tangki Air,
Filter, pengendap lumpur, reverse osmosis (RO) atau peralatan penurun kekerasan air berupa mineral terutama
kalsium dan garam, penukar anion kation, deaerator, condensate tank, pengatur PH, feed water pump,
instrumen pengendali.
3.Electric Heater
System pemanas ini mengunakan elemen pemanas dengan sumber energi berupa listrik, instalasi sangat
sederhana (karena hanya memerlukan kabel) tidak memakan ruangan, cocok dipergunakan untuk kapal laut
dengan ruang yang terbatas, tetapi dibutuhkan generator listrik yang membebani mesin diesel, sehingga daya
mesin diesel yang bisa dipergunakan untuk kerja lebih rendah dibanding menggunakan 2 system diatas.
.
berlanjut pada artikel MFO - Marine Fuel Oil Part-3
Kapasitas pompa dan heater disesuaikan dengan daya mesin diesel yang dipergunakan
Perhitungan kapasitas mempergunakan rumus yang sederhana untuk mempermudah dengan faktor perkalian
1,5 - 2 kali kapasitas teoritis
Selisih temperatur panas adalah pengurangan Temp MFO yang dibutuhkan mesin dengan Temp MFO dalam
tangki penyimpanan
Temp MFO dalam tangki = 25 degC (temp ambient)
Temp MFO dibutuhkan mesin = 150 deg C (nilai max temp bahan bakar yang diijinkan mesin)
Dengan ini maka sumber panas berupa boiler, thermo oil heater atau elektrik heater harus dapat menghasilkan
panas 215000 kcal/h ditambah dengan nilai efisiensi penghasil panas tersebut.
Untuk elektrik heater 215000 kcal/h equivalen dengan listrik 250 kW
Kebutuhan sumber panas untuk pemanas jalur pipa disesuaikan dengan kebutuhan, tergantung dengan panjang
pipa, bahan isolasi pipa dan temperatur area.
Perlu diperhatikan dampak lingkungan terhadap pemakaian bahan bakar MFO, yaitu limbah yang dihasilkan
terutama pada system treatmen menggunakan sparator, limbah yang dihasilkan sebanyak 1 - 2% dari kapasitas
pemakaian.
Untuk pembangkit dengan total 40MW konsumsi bahan bakar teoritis sebanyak 8600 kg/h akan menghasilkan
limbah sebesar 86 - 172 kg/h.
apabila pembangkit berjenis full load (bekerja 24 jam/hari) akan dihasilkan limbah sebesar 2064 - 4128 kg dalam
1 hari, 61930 - 123840 kg dalam 30 hari
System treatment MFO dengan aplikasi Homogenizer merupakan system terbaik, karena limbah yang dihasilkan
mendekati 0 (nol) sehingga biaya pembuangan limbah akan sangat banyak ditekan, performa mesin menjadi
lebih tinggi, umur pakai komponen mesin diesel lebih panjang, gas buang mesin diesel yang lebih ramah
lingkungan
Parameter yang harus diperhatikan dalam penggunaan MFO sebagai bahan bakar mesin diesel antara lain
- Hitam = temperatur MFO terlampau rendah / injector mesin diesel terlampau kaya
- Abu-abu = temperatur MFO terlampau tinggi / injektor terlampau miskin
- Jernih = temperatur MFO telah sesuai / injektor sesuai
- Temp tinggi pada beban rendah disertai gas buang yang berwarna abu-abu = Injektor terlampau miskin
- Temp rendah pada beban tinggi disertai gas buang yang hitam pekat = injector mesin diesel terlampau kaya
3.Pembebanan
Mesin diesel yang tidak dapat dibebani sesuai kapasitasnya (terjadi trip bila beban tetap dinaikan) indikator
kandungan air didalam MFO terlampau tinggi
Foto peralatan dan gambar P&ID akan disertakan untuk lebih memahami system treatment MFO