BELITUNG
3 April 2018
SUPARNO
7394021JA
COAL HANDLING
TRANSPORT
CONVEYOR SYSTEM
Bagian Coal Handling Transport
Pullcord
Velocity /
Underspeed
Chute Plug
Belt
Misalignment
Belt Scale
Belt Scale
• Sensor Load Cell ini tersusun dari strain gauge yang
menggunakan prinsip jembatan wheatstone
Sensor Load Cell • mengeluarkan output berupa tegangan yang
bergantung pada tegangan excitasi dengan
karakteristik mV/V
Belt Scale
• Modul ini digunakan untuk mengolah signal output
Modul Integrator dari load cell yang berupa tegangan dengan
Pengolah Signal parameter yang ada pada conveyor yang outputnya
Load Cell berupa signal 4 -20mA untuk flowrate, sedangkan
untuk totalizer outputnya berupa switching
Belt Scale
Tampilan PLC
MOTOR INDUKSI 3 FASA
PENGERTIAN MOTOR LISTRIK
Secara singkat, prinsip kerja dari motor induksi dapat dijelaskan seperti berikut: Belitan stator
yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet
yang berputar dengan kecepatan sinkron. Kecepatan medan megnet putar tergantung pada
jumlah kutub stator dan frekuensi sumber daya. Kecepatan itu disebut kecepatan sinkron, yang
ditentukan dengan rumus :
ns = 120 f / p
Dimana:
•ns = Kecepatan sinkron ( rpm )
•p = Jumlah kutub
•f = Frekuensi ( Hz )
Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor, sehingga
terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut berputar mengikuti medan
putar stator. Tegangan induksi pada rotor tergantung pada kecepatan relatif antara medan
magnet stator dengan rotor.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban, akan
memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada
rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar.
Jadi, apabila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung menurun.
Sistem Pendingin motor
Besaran arus listrik yang mengalir pada motor atau pengaruh-
pengaruh lainnya akan menimbulkan panas baik pada kumparan
stator maupun rotor, hal ini dapat merusak isolasi dari
kumparan. Untuk menghindari hal tersebut diperlukan media
pendingin dari motor agar panas yang timbul dapat berkurang
sehinggan motor dapat beroperasi pada temperature yang diijinkan.
Sistem Pendingin Secara Langsung
Sistem pendingin secara langsung biasa digunakan untuk motor
pasangan dalam (indoor) yang bebas dari percikan air. Udara luar
dengan bantuan kipas yang terpasang pada poros rotornya
dihisap dan didistribusikan kebelitan stato r maupun rotor
· Atau
· Kerusakan karena listrik
· Kerusakan mekanis
Penyebab kerusakan motor
Kotor
Debu / Kotoran yg terakumulasi akan merusak komponen listrk
maupun mekanical. Umumnya terakumulasi pada permukaan badan
motor , saluran pendinginan, fan mengakibatkan
pendinginan terganngu dan panasan motor berlebih.
Kotoran debu masuk dan terkumpul kedalam winding menimbulkan
kerusakan isolasi / winding.
Moisture / lembab
Lembab atau embun juga merusak komponen listrik dan mekanikal,
yang mengakibatkan pengkaratan pada poros, bearing, rotor, stator,
laminasi. Jika penetrasi ke isolasi mengkaibatkan degradasi isolasi dan
rusak.
Penyebab kerusakan motor
Vibrasi
Off Line :
- Tahanan Coil
- Tahanan Isolasi
- Polaritas Index
On Line :
- Arus Start dan Arus kerja
- Tegangan
- Temperature
- Vibrasi
Pengujian tahahan isolasi
Test isolasi harus dilakukan terutama untuk mendapatkan indikasi apakah
motor ini masih layak dioperikan atau tidak
33
KELAS ISOLASI MESIN LISTRIK
Definisi:
Kumpulan beberapa cubicle yang terdiri dari beberapa alat proteksi yaitu NFB,
kontaktor, overload, litle fuse, trafo daya, terminal kabel, dan busbar yang bisa
dikendalikan dari CCR atau lokal.
Fungsi :
Motor starter berfungsi untuk mengendalikan motor, yaitu menghidupkan motor dan
kemudian mematikannya dengan menggunakan contactor yang ada di dalamnya. Selain itu,
Motor starter ini difungsikan juga sebagai “Overload Relay” yang digunakan untuk
memproteksi motor dengan cara memutuskan aliran listrik ke motor saat kondisi beban
berlebih (overload). Meskipun Overload Relay memberikan proteksi dari beban berlebih,
tetapi overload relay ini tidak digunakan untuk memproteksi terhadap terjadinya “arus
pendek”. Untuk alasan ini, maka digunakanlah fuse atau sekering.
38
MCC
• Kumpulan beberapa
cubicle yang terdiri
dari beberapa alat
proteksi yaitu NFB,
kontaktor, overload,
litle fuse, trafo daya,
terminal kabel, dan
busbar yang bisa
dikendalikan dari CCR.
KONTAKTOR
SPESIFIKASI:
FUNGSI:
Sakelar yang bekerja secara magnetic untuk
menyambung dan membuka rangkaian daya listrik
OVERLOAD
RANGKAIAN DOL