Materi
Stator
Rotor
Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor pada rotor,
sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan ikut
berputar mengikuti medan putar stator. Tegangan induksi pada rotor tergantung pada
kecepatan relatif antara medan magnet stator dengan rotor.
Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip. Bertambahnya beban,
akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus
induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan
bertambah besar. Jadi, apabila beban motor bertambah, putaran rotor cenderung
menurun.
Penyebab Kerusakan Motor Induksi
1. Panas
Panas / Overheating merupakan Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga motor
tidak dapat mencapai umur pakai yang seharusnya ialah “over-heating atau panas
berlebihan”, Setiap mengalami Kenaikan temperature 10 derajat, dari temperature
normalnya, berakibat memotong umur motor 50% , meskipun kenaikan terjadi hanya
sementara.
Sebab over-heating al:
- Memilih motor terlalu kecil.
- Sistem starting.
- Start-stop terlalu sering
- Environment - ambient temperature tinggi.
- Ventilasi ruang kurang bagus.
- Kondisi motor.
- Kondisi beban.
Penyebab Kerusakan Motor Induksi
2. Kotor
Debu / Kotoran yang terakumulasi akan merusak komponen listrk maupun
mekanical. Umumnya terakumulasi pada permukaan badan motor , saluran
pendinginan, fan mengakibatkan pendinginan terganngu dan panasan motor
berlebih.
Kotoran debu masuk dan terkumpul kedalam winding menimbulkan
kerusakan isolasi / winding.
3. Moisture / lembab
Lembab atau embun juga merusak komponen listrik dan mekanikal,
yang mengakibatkan pengkaratan pada poros, bearing, rotor, stator,
laminasi. Jika penetrasi ke isolasi mengkaibatkan degradasi isolasi dan
rusak.
Penyebab Kerusakan Motor Induksi
4. Vibrasi
17
Pengoperasian motor