BIODATA
NAMA : Ariefta Haryono
Pekerjaan : Instruktur (freelance)
Penglm kerja : PLN/PJB/PJBS
Kompetensi : Opr, Har-Listrik, Har-C&I,
Rendal-Har.
JANUARI 2016
PJB-PJBS
MOTOR INDUKSI
1 PHASA DAN 3 PHASE
Pemeliharaan Listrik
JANUARI 2016
Motor arus bolak-balik (Alternating Current)
Motor Tiga Fasa :
- Motor Induksi (rotor belitan)
- Motor Induksi (rotor sangkar)
- Motor Synchron (stator AC+rotor DC)
Ring
Pengetesan motor listrik.
Parameter motor dihitung dari tiga macam test, yaitu :
Pin = V1.I1.cos j
Y=I/V
Y = G +jB
2a. Tes motor listrik dengan rotor ditahan / di-rem.
• Motor disuplai dengan tegangan yang direduksi V1 dan frekuensi yang lebih rendah.
Frekuensi yg direduksi digunakan agar frekuensi arus rotor menjadi kecil pada kondisi
operasi normal.
• Tegangan Vbr , arus Ibr, daya input Pb r diukur dan dicatat.
• Pada kondisi rotor di tahan, slip adalah s =1. Reaktansi dan resistansi magnetisasi
diabaikan karena tegangan suplai di reduksi (diperkecil).
2b. Tes motor listrik dengan rotor ditahan / di-rem.
X br test Z br 2 R br 2
• Reaktansi pada saat rotor ditahan dengan dasar frekuensi rating adalah:
Xbr = Xbr, test (frated / ftest )
• Parameter rangkaian ekivalen dihitung dari:
Rbr = R1 + R’2 and Xbr = X1 + X’2
• R1 dihitung dengan mengukur resistansi stator.
3. Pengukuran resistansi DC stator
A
Idc jX1
Vdc
R1 Vdc
2 I dc R1
R1
R1
B
Krakteristik Torsi Vs Kecepatan
2
3Vthev .R2 / s
ind
sync. Rthev R2 / s 2 X thev X 2 2
X thev X 2
R2
2 2
Rthev
smax T
3 2
Vthev
Tmax 2
2
3Vthev .R2 / 1
start
sync . Rthev R2 / 1 X thev X 2
2 2
2
3Vthev .R2
start
sync . Rthev R2 X thev X 2
2 2
Desain kelas dari motor induksi
Motor
Description X1 X2
Klass
Normal starting Torque,
A 0.5 0.5
normal starting current
Normal starting Torque,
B 0.4 0.6
Low starting current
High starting Torque,
C 0.3 0.7
Low starting current
High starting Torque,
D Low starting current, 0.5 0.5
High Slip,
Rotor
0.5 0.5
Gulung
Pengaturan putaran motor induksi
Terdapat beberapa teknik pengaturan (kecepatan) pada motor induksi :
1. Pengubahan kutub (merobah sambungan belitan stator menjadi star, delta,
kombinasi, star-delta)
C1 C2 C3
1. Pengecekan/penggantian bearing
2. Pembersihan & pengeringan belitan stator & rotor
3. Penggantian / penambahan pelumasan bearing
4. Perbaikan system pendingin
5. Pengecekan sambungan kabel (terminal)
6. Pengukuran tahanan isolasi (megger)
7. Pengukuran suhu body, rumah bearing
8. Pengukuran vibrasi bearing
9. Pengukuran arus beban (balance / unbalance)
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.
TERIMA KASIH
JANUARI 2016