Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN KERJA PRAKTEK – TF 181701

ANALISA PENGENDALIAN FLOW DENGAN


MENGGUNAKAN METODE TUNING PID ZIEGLER
NICHOLS PADA AMMONIA STRIPPER REBOILER
140C PABRIK 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

BERLIYA ELSA APRIAJUMITA


NRP. 02311940005004

DOSEN PEMBIMBING
Dr. Katherin Indrawati, S.T, M.T
NIP. 19760523 200012 2 001

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2020
Laporan Kerja Praktek Bentuk -- 2

ANALISA PENGENDALIAN FLOW DENGAN


MENGGUNAKAN METODE TUNING PID
ZIEGLER-NICHOLS PADA AMMONIA STRIPPER
REBOILER 140C PABRIK 1 PT. PETROKIMIA
GRESIK

(1 Agustus 2020 – 31 Agustus 2020)

Berliya Elsa Apriajumita NRP. 02311940005004

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK FISIKA


DEPARTEMEN TEKNIK FISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN
REKAYASA SISTEM
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020

i
ii
On Job Training Report Type -- 2

FLOW CONTROL ANALYSIS USING ZIEGLER-


NICHOLS PID TUNING METHOD IN AMMONIA
STRIPPER REBOILER 140C FACTORY 1 PT.
PETROKIMIA GRESIK

(1 Agustus 2020 – 31 Agustus 2020)

Berliya Elsa Apriajumita NRP. 02311940005004

UNDERGRADUATE PROGRAM
DEPARTMENT OF ENGINEERING PHYSICS
FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY AND
SYSTEM ENGINEERING
SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF
TECHNOLOGY
SURABAYA
2020
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN I

“ANALISA PENGENDALIAN FLOW DENGAN


MENGGUNAKAN METODE TUNING PID ZIEGLER-
NICHOLS PADA AMMONIA STRIPPER REBOILER 140C
PABRIK 1 PT. PETROKIMIA GRESIK”
(1 AGUSTUS – 31 AGUSTUS 2020)

Berliya Elsa Apriajumita NRP. 02311940005004

Telah menyelesaikan MK TF 181701 Kerja Praktek – Bentuk 2


sesuai dengan silabus dalam kurikulum 2018/2023 - Program
Sarjana

Surabaya, 1 Oktober 2020

Mengetahui,
Kepala Departemen Teknik Fisika Dosen Pembimbing

Dr. Suyanto, S.T, M.T Dr. Katherin Indrawati, S.T, M.T


NIP. 19711113 199512 1 002 NIP. 19760523 200012 2 001

v
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

vi
LEMBAR PENGESAHAN II

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI DEPARTEMEN


PEMELIHARAAN I PT PETROKIMIA GRESIK.
Periode : 1 Agustus 2020 - 31 Agustus 2020

ANALISA PENGENDALIAN FLOW DENGAN


MENGGUNAKAN METODE TUNING PID ZIEGLER-
NICHOLS PADA AMMONIA STRIPPER REBOILER 140C
PABRIK 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

Disusun Oleh
Berliya Elsa Apriajumita NRP 02311940005004

Gresik, 28 Agustus 2020

Menyetujui,

VP Departemen Pembimbing Lokasi KP


Pemeliharaan I

Kusrijanto Lugas Dwi Prayogi, S.T


2944774 2166424
VP Pengembangan SDM

Nuril Huda, S.H., M.M.


208425
vii
“Halaman Ini Sengaja Dikosongkan”

viii
ANALISA PENGENDALIAN FLOW DENGAN
MENGGUNAKAN METODE TUNING PID ZIEGLER-
NICHOLS PADA AMMONIA STRIPPER REBOILER 140C
PABRIK 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

Nama : Berliya Elsa Apriajumita


NRP : 02311940005004
Departemen : Teknik Fisika FTIRS-ITS
Dosen Pembimbing : Dr. Katherin Indrawati, S.T., M.T.

ABSTRAK
PT PETROKIMIA GRESIK merupakan perusahaan negara
yang memproduksi pupuk terlengkap. Produk pupuk yang
dihasilkan antara lain urea, NPK phonska, ZA, NPK Kebomas dan
pupuk organik Petroganik. Selain pupuk, ada pula produk
nonpupuk antara lain asam sulfat, asam fosfat, dry ice dan
amoniak. Dalam proses pembuatan amoniak terdapat berbagai
macam proses salah satunya proses pemanasan ammonia yang
terjadi pada ammonia strippe reboilerr. Pada proses pemanasan ini
supply gas yang menuju ammonia stripper reboiler harus dijaga
agar tidak menyebabkan surge pada ammonia stripper tersebut dan
mode kontrol yang digunakan yakni PID. Telah dilakukan simulasi
metode tuning PID menggunakan metode Ziegler-Nichols tipe 2
dan didapatkan hasil respon terbaik adalah dengan menggunakan
kontroller PID dengan gain Kp, Ti dan Td masing-masing sebesar
7293.312, 2.49, dan 0.6225, didapatkan parameter-parameter
respon yakni rise time sebesar 0.875 detik, maximum overshoot
sebesar 21.8% dicapai pada 2.2 detik dan settling time 4.29 detik.

Kata kunci : Tuning PID, Ziegler-Nichols, Ammonia Stripper


Reboiler

ix
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

x
FLOW CONTROL ANALYSIS USING ZIEGLER-NICHOLS
PID TUNING METHOD IN AMMONIA STRIPPER
REBOILER 140C IN FACTORY 1 PT. PETROKIMIA
GRESIK

Name : Berliya Elsa Apriajumita


NRP : 02311940005004
Department : Engineering Physics FTIRS-ITS
Supervisor : Dr. Katherin Indrawati, S.T., M.T.

ABSTRACT
PT PETROKIMIA GRESIK is a state company that produces
the most complete fertilizer. Fertilizer products produced include
urea, NPK phonska, ZA, NPK Kebomas and Petroganik organic
fertilizers. Apart from fertilizers, there are also non-fertilizer
products, including sulfuric acid, phosphoric acid, dry ice and
ammonia. In the process of making ammonia, there are various
kinds of processes, one of which is the heating process of ammonia
which occurs in strippe reboilerr ammonia. In this heating process,
the supply of gas to the ammonia stripper reboiler must be
maintained so as not to cause a surge in the ammonia stripper and
the control mode used is PID. A simulation of the PID tuning
method has been carried out using the Ziegler-Nichols type 2
method and the best response results are obtained by using a PID
controller with Kp, Ti and Td gains of 7293.312, 2.49, and 0.6225
respectively, the response parameters are the rise time of 0.875
seconds, the maximum overshoot of 21.8% was achieved at 2.2
seconds and the settling time was 4.29 seconds.

Keywords: PID Tuning, Ziegler-Nichols, Ammonia Stripper


Reboiler

xi
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

xii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis pajatkan kepada Allah SWT, karena


berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat melaksanakan Kerja
Praktek dan menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di PT.
Petrokimia Gresik dengan judul “ANALISA PENGENDALIAN
FLOW DENGAN MENGGUNAKAN METODE TUNING
PID ZIEGLER-NICHOLS PADA AMMONIA STRIPPER
REBOILER 140C PABRIK 1 PT. PETROKIMIA GRESIK”.
Selama menyelesaikan Kerja Praktek ini penulis telah banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya
sehingga saya dapat melaksanakan kerja praktek dan
laporan ini dengan baik.
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi, semangat dan
segala bantuan yang sangat saya sayangi.
3. Bapak Dr. Suyanto, S.T, M.T selaku kepala Departemen
Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya dan Ibu Dr. Katherin
Indrawati, S.T., M.T. selaku dosen wali yang telah
memberikan ijin dan membimbing untuk melaksanakan
kerja praktek.
4. PT. Petrokimia Gresik yang telah memberi kesempatan
untuk melaksanakan kerja praktek di perusahaan tersebut.
5. Bapak Solikan selaku Manager Departemen Pemeliharaan
I PT. Petrokimia Gresik
6. Bapak Lugas Dwi Prayogi, S.T. Selaku pembimbing
lapangan Departemen Pemeliharaan 1.
7. Semua pihak yang turut membantu dan memperlancar
kerja praktek ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Terimakasih untuk semua pihak yang turut
membantu dalam penyelenggaraan kerja praktek.
Besar harapan penulis untuk menerima saran dan kritik
dari para pembaca. Dan semoga buku laporan Kerja Praktek ini

xiii
dapat memberikan manfaaat bagi para pembaca, khususnya bagi
penulis sendiri.

Gresik, 28 Agustus 2020


Penulis

Berliya Elsa Apriajumita


02311940005004

xiv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I ..................................................... v


ABSTRAK ............................................................................... ix
ABSTRACT ............................................................................... xi
KATA PENGANTAR ............................................................ xiii
DAFTAR ISI ............................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................. xvii
DAFTAR TABEL .................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN .......................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Tujuan ............................................................................. 2
1.3. Materi .............................................................................. 2
1.4. Realisasi Kegiatan Kerja Praktek...................................... 3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN .............................................. 5
2.1. Sejarah Singkat PT. Petrokimia Gresik ............................. 5
2.2. Lokasi Perusahaan ........................................................... 7
2.3. Visi dan Misi Perusahaan ................................................. 8
2.4. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................ 9
2.5. Makna Logo Perusahaan .................................................10
2.6. Unit Produksi ..................................................................11
2.7. Unit Prasarana.................................................................13
2.8. Manajemen Pemeliharaan ...............................................14
2.9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ..........................15
BAB III PROGRAM KERJA PRAKTEK .................................17
3.1. Studi Ammonia Stripping Reboiler 140C dan Bagian-
bagiannya .................................................................................17
3.1.1. Ammonia Stripping Reboiler 140-C .......................17
3.1.2. Proses Pengendalian Flow Ammonia Stripping
Reboiler 140C ...................................................................18
3.1.3. Flow Transmitter ..................................................19
3.1.4. Control Valve........................................................20
3.2. Pengendali PID ...............................................................21

xv
3.3. Metode Tuning PID ........................................................ 22
3.3.1. Metode Pertama Ziegler -Nichols ....................... 22
3.3.2. Metode ke-2 Ziegler-Nichols .............................. 23
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN .................. 23
4.1 Pemodelan Matematis ..................................................... 24
4.2 Simulasi Tuning PID dengan MATLAB .......................... 29
4.3 Analisis Data dan Pembahasan ........................................ 36
BAB V PENUTUP ................................................................... 38
5.1. Kesimpulan ............................................................. 38
5.2. Saran ....................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 40
LAMPIRAN

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Perusahaan..................................................... 8


Gambar 2.2 Struktur organisasi Perusahaan .............................10
Gambar 2.3 Logo PT. Petrokimia Gresik .................................11
Gambar 3.1 HMI Proses Pendinginan Amoniak ................ Error!
Bookmark not defined.
Gambar 3.2 Pengendalian flow pada ammonia refrigeration ....19
Gambar 3.3 Venturi meter .......................................................20
Gambar 3.4 Control valve Masoneilan 41000 Series ................21
Gambar 3.5 Kurva respon berbentuk S.....................................22
Gambar 3.6 Diagram Blok Sistem Pengendalian ......................29
Gambar 3.7 Sistem Close Loop Ammonia Refrigeration ..........29
Gambar 3.8 Hasil Respon Tuning P .........................................33
Gambar 3.9 Parameter Respon Tuning P ..................................33
Gambar 3.10 Hasil Respon Tuning PI ......................................34
Gambar 3.11 Parameter Respon Tuning PI...............................34
Gambar 3.12 Hasil Respon Tuning PID ...................................35
Gambar 3.13 Parameter Respon Tuning PID ............................35

xvii
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

xviii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Kegiatan Kerja Praktek ............................... 3


Tabel 2.1 Spesifikasi Produk PT. Petrokimia Gresik .................. 6
Tabel 3.1 Kinerja Pengendali PID.............................................21
Tabel 3.2 Tuning Ziegler-Nichols Metode Pertama ...................23
Tabel 3.3 Tuning Ziegler-Nichols Metode Ke-2 ........................23
Tabel 3.4 Hasil Nilai Kp, Ti dan Td ..........................................32
Tabel 3.5 Parameter-parameter Respon Tuning PID Hasil Simulasi
.................................................................................................37

xix
“Halaman ini sengaja dikosongkan”

xx
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara di bawah koordinasi Menteri Tenaga Kerja
Pendayagunaan BUMN yang bergerak di bidang produksi pupuk.
PT. Petrokimia Gresik telah tergabung dalam PT. Pupuk Indonesia
sejak tahun 2012 untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional. PT.
Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahaan penghasil
pupuk terbesar dan terlengkap di Indonesia. Pupuk yang dihasilkan
antara lain Pupuk Fosfat, Pupuk ZA, Pupuk NPK Phonska (I, II,
III, IV), Pupuk NPK (I, II, III, IV), NPK Blending, Pupuk K 2SO4
(ZK), dan Pupuk Petroganik. sedangkan untuk produk non
pupuknya adalah Ammonia, Asal Sulfat, Asam Phosphat, Ceement
Retarder, Aluminim Flouride, dan CO2. [1]
PT Petrokimia Gresik memiliki tiga pabrik utama yaitu pabrik
I, pabrik II dan pabrik III dengan hasil produk yang berbeda beda,
salah satu contoh produksi nya adalah amonia pada pabrik I. Dalam
kegiatan produksi segala proses harus dikontrol dan dijaga
sistemnya agar berjalan dengan normal. Dalam proses pembuatan
amoniak terbagi menjadi beberapa proses yaitu persiapan gas
umpan baku, pembuatan dan pemurnian gas sintesa, sintesa
amoniak, pendinginan amoniak, daur ulang amoniak dan hidrogen,
dan pembangkit steam. Dimana dari proses tersebut dihasilkan
amoniak cair dan karbon dioksida (CO2) yang selanjutnya
digunakan dalam proses pembuatan urea. Pada proses pembuatan
amoniak terdapat beberapa komponen seperti ammonia stripper,
condensate stripper, chiller, flash drum, dan refrigerant
compressor. Fluida yang masuk ke ammonia stripper boiler berupa
liquid dan vapor.
Salah satu instrument yang harus dikontrol pada proses
produksi amonia adalah flow pada Ammonia Stripper Reboiler
140C. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi surge pada compressor

1
2

tersebut. Surge adalah kondisi ketika gas yang ada di pipa keluaran
mengalir balik menuju compressor. Hal ini menyebabkan getaran
tinggi dan merusak bearing serta seal compressor.
Untuk mengontrol flow pada Ammonia Stripper Reboiler
140C pada pabrik I diperlukan adanya metode agar flow pada
Ammonia Stripper Reboiler 140C tetap terjaga sesuai dengan set
point. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Zieger
Nichols. Oleh karena pentingnya control flow pada stripper pada
produksi amonia pabrik I PT Petrokimia Gresik, maka penulis
mengambil judul laporan kerja praktek “Analisa Pengendalian
Flow Dengan Menggunakan Metode Tuning PID Ziegler-Nichols
Pada Ammonia Stripper Reboiler 140C Pabrik 1 PT. Petrokimia
Gresik”.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan pemahaman
dalam hal struktur organisasi di PT. Petrokimia Gresik.
2. Mempelajari proses, cara kerja dan komponen-komponen
instrumen yang terdapat di Ammonia Stripper Reboiler 140C.
3. Melakukan simulasi tuning PID menggunakan metode
ziegler-nichols untuk sistem pengendalian aliran pada
Ammonia Stripper Reboiler 140C.

1.3. Materi
Materi kerja praktek ini didasarkan pada kurikulum di
Departemen Teknik Fisika FTI-ITS. Adapun materi-materi yang
didapatkan oleh peserta didik pada kerja praktek ini adalah sebagai
berikut:
a. Materi I
Materi I merupakan materi dalam rangka menjawab tujuan
pertama. Adapun materi pertama yang didapatkan, antara lain:
1. Struktur Organisasi Perusahaan
3

Peserta didik memahami struktur organisasi pimpinan dan


karyawan di PT. Petrokimia Gresik
2. Divisi Terkait
Peserta didik mampu memahami struktur divisi terkait dimana
peserta didik ditempatkan
b. Materi II
Materi II merupakan materi utama sekaligus menjawab tujuan
kedua dan ketiga. Adapun materi II pada kerja praktek ini, antara
lain:
1. Studi instrument yang terdapat pada Ammonia Stripper
Reboiler 140C.
2. Materi tentang Process Flow Diagram (PFD) dan Piping &
Instrumentation Diagram (P&ID) pada Ammonia Stripper
Reboiler 140C.

1.4. Realisasi Kegiatan Kerja Praktek


Kerja praktek ini dilaksanakan di Departemen Pemeliharaan
I, khususnya bagian Instrument dengan waktu pelaksanaan kerja
praktek dimulai dari tanggal 1 Agustus 2020 sampai dengan 31
Agustus 2020.
Adapun realisasi kegiatan kerja praktek di PT. Petrokimia
Gresik dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1 Realisasi Kegiatan Kerja Praktek


Minggu ke -
No Kegiatan
I II III IV
1 Penyesuaian Program
Materi I
1. Profil Perusahaan
2. Sistem Organisasi dan
Manajemen Perusahaan
3. Prosedur Maintenance
2 Peralatan
4

Tabel 1.1 Lanjutan


Materi II
1. Pengenalan Spesifikasi
Instrumen pada
Ammonia Stripper
Reboiler 140C
2. Pengumpulan Data
3 Instrumen dan Proses
pada Ammonia Stripper
Reboiler 140 C
3. Penerapan Metode
Tuning PID Ziegler
Nichols pada simulasi
4. Hasil evaluasi tuning
Penyusunan Laporan Kerja
4
Praktek
Pengumpulan Laporan
5
Kerja Praktek
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT. Petrokimia Gresik


PT. Petrokimia Gresik diresmikan pada tanggal 10 Juli 1972
yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
lingkup Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI yang
bernaung dibawah Holding Company bersama perusahan produsen
pupuk lainnya yang ada di Indonesia. Nama Petrokimia berasal dari
kata “petroleum chemical” yang disingkat menjadi
“petrochemical”, hal ini dikarenakan pada awal berdirinya
pembuatan pupuk dihasilkan dari bahan dasar minyak bumi. [1]
Perencanaan pembangunan pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik
dimulai pada tahun 1960 saat disahkannya TAP MPRS No.II/1960
sebagai proyek prioritas dalam Pola Pembangunan Nasional
Semesta Berencana tahap I (1961-1969) serta KEPPRES No.
260/1960 dengan nama awal PT Petrokimia Surabaya.
Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10
Agustus 1964 dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964.
Pembangunan secara fisik pertama kali dilaksanakan pada tahun
1964, berdasarkan Instruksi Presiden No.I/1963 dengan jasa
kontraktor asal Italia yaitu COSINDIT SpA. Karena adanya
gejolak politik dan ekonomi dalam negeri, proyek pabrik ini
sempat terhenti pada tahun 1968, namun kembali berjalan satu
tahun setelahnya. Proyek ini diresmikan oleh Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 10 Juli 1972 yang kemudian tanggal
tersebut ditetapkan sebagai hari jadi PT. Petrokimia Gresik.
Berikut dibawah ini perubahan status perusahaan:
Berikut dibawah ini perubahan status perusahaan:
1. Perusahaan Umum (Perum) PP No. 55/1971
2. Persero PP No. 35/1974 jo PP No. 14/1975

5
6

3. Anggota Holding PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) PP No.


28/1997
4. Anggota Holding PT Pupuk Indonesia (Persero) SK
Kementerian Hukum & HAM Republik Indonesia, nomor:
AHU-17695.AH.01.02 Tahun 2012

PT. Petrokimia Gresik menempati lahan seluas 450 hektar


berlokasi di Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa Timur. Luas tanah
yang telah digunakan seluas 300 hektar, area tersebut bertempat di
tiga wilayah kecamatan yang meliputi 10 desa, yaitu Kecamatan
Gresik, Kecamatan Kebomas, dan Kecamatan Manyar.

Gambar 2.1 Anggota PIHC

PT. Petrokimia Gresik tidak hanya memproduksi pupuk saja,


namun juga memiliki produk non-pupuk serta produk-produk hasil
inovasi dan riset perusahaan yang dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut
Tabel 2.1 Spesifikasi Produk PT. Petrokimia Gresik
Produk Spesifikasi
Pupuk - Pupuk Urea
- Pupuk ZA
- Pupuk SP-36
- Pupuk Superphos
- Pupuk Phonska
7

- Pupuk DAP
- Pupuk ZK
- Pupuk NPK Kebomas
- Pupuk Petroganik
Non-Pupuk - Amoniak (NH3)
- Asam Sulfat (H3SO4)
- Asam Fosfat (H3PO4)
- Cement Retarder
- Alumunium Fluorida (AlF3)
- Karbon Dioksida Cair (CO2 Air)
- Es Kering (Dry Ice)
- Crude Gypsum
Hasil Inovasi dan - Pupuk Hayati Petro Biofertil
Riset - Pupuk Kalimas
- Petro Gladiator
- Petroseed
- Gypsum Pertanian
- Probiotik Petrofish
- Kapur Pertanian

2.2. Lokasi Perusahaan


PT. Petrokimia Gresik saat ini menempati lahan kompleks
seluas lebih dari 500 Ha. Areal tanah yang ditempati berada di tiga
kecamatan yang meliputi enam desa, yaitu:
- Kecamatan Gresik, meliputi Desa Ngipik, Desa Karangturi,
Desa Sukorame, dan Desa Tlogopojok.
- Kecamatan Kebomas, meliputi Desa Kebomas, Desa
Tlogopatut, dan Desa Randuagung.
- Kecamatan Manyar, meliputi Desa Roomo Meduran, Desa
Pojok Pesisir, dan Desa Tepen.
Dipilihnya Gresik sebagai lokasi pendirian pabrik pupuk
merupakan hasil studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan
8

Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) di bawah Departemen


Perindustrian Dasar dan Pertambangan [1]. Pada gambar 2.1 dapat
dilihat denah lokasi dari PT. Petrokimia Gresik.

Gambar 2.2 Peta Perusahaan

2.3. Visi dan Misi Perusahaan


PT. Petrokimia Gresik memiliki visi dan misi serta nilai-nilai
luhur yang mengilhami berjalannya PT. Petrokimia Gresik.
Adapun visi dan misi, serta nilai luhur yang dimiliki adalah sebagai
berikut
 Visi :
PT. Petrokimia Gresik bertekad untuk menjadi produsen pupuk
dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan
produknya paling diminati oleh konsumen.
 Misi
- Mendukung penyediaan pupuk Nasional untuk tercapainya
program swasembada pangan.
- Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran
kegiatan operasional dan pengembangan usaha.
9

- Mengembangkan potensi usaha untuk pemenuhan industri


kimia dan berperan aktif dalam community development.
 Nilai-Nilai Dasar Perusahaan
- Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta
pelestarian lingkungan hidup dalam setiap kegiatan
operasional.
- Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan
kepuasan pelanggan.
- Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis
- Mengutamakan integritas di atas segala hal.
- Berupaya membangun semangat kelompok yang
sinergistik [1].

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan


Pada organigram perusahaan yang dapat dilihat pada gambar
2.2, posisi tertinggi pada organisasi perusahan merupakan direksi
dengan posisi Direktur Utama yang dibantu oleh lima orang
Direktur yaitu
 Direktur Produksi, yang bertanggungjawab atas
keberlangsungan produksi dari Pabrik I, Pabrik II, Pabrik
III.
 Direktur Pemasaran, yang bertanggungjawab atas strategi
dan hasil pemasaran produk dari PT Petrokimia Gresik
 Direktur Teknik dan Pengembangan, yang
bertanggungjawab atas pengadaan infrastruktur pabrik,
pengembangan dan kualitas pabrik-pabrik yang ada.
 Direktur Sumber Daya Manusia & Umum,yang
bertanggungjawab atas kualitas sumber daya manusia
yang dimiliki oleh perusahaan, dan
 Direktur Keuangan, yang bertanggungjawab atas strategi
manajemen keuangan perusahaan. [1]
10

Gambar 2.3 Struktur organisasi Perusahaan

2.5. Makna Logo Perusahaan


Logo dari PT. Petrokimia Gresik adalah kerbau berwarna
emas. Menggunakan hewan kerbau sebagai logo dikarenakan
kerbau adalah hewan sahabat petani yang terkenal akan
kekuatannya untuk membajak sawah. Sedangkan warna emas
dipilih karena lahan PT. Petrokimia Gresik mayoritas berada di
Kecamatan Kebomas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar 2.3.
Logo PT. Petrokimia Gresik secara keseluruhan mempunyai
arti “Dengan hati yang bersih berdasarkan lima pancasila, PT.
Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil dan
makmur untuk menuju keagungan bangsa” [1].
11

Gambar 2.4 Logo PT. Petrokimia Gresik

2.6. Unit Produksi


PT. Petrokimia Gresik memiliki tiga unit produksi dimana
memiliki hasil yang berbeda-beda. Unit produksi tersebut dibagi
menjadi Unit Produksi I (Pabrik I), Unit Produksi II (Pabrik II), dan
Unit Produksi III (Pabrik III). Hasil produksi tiap-tiap pabrik
adalah sebagai berikut.

Unit Produksi I
1. Produk Utama
Berikut ini merupakan produk utama yang dihasilkan oleh PT.
Petrokimia Gresik:
a. Pupuk ZA
Pabrik Pupuk ZA I (1972)
- Kapasitas : 200.000 ton/tahun
- Bahan baku : amoniak dan asam sulfat
Pabrik Pupuk ZA II (secara operasional di Unit Produksi III)
- Kapasitas : 250.000 ton/tahun
- Bahan baku : gypsum (limbah pabrik PA)
Pabrik Pupuk ZA III
- Kapasitas : 200.000 ton/tahun
- Bahan baku : amoniak dan asam sulfat
b. Pupuk Urea (1994)
- Kapasitas : 200.000 ton/tahun
- Bahan baku : amoniak dan asam sulfat
12

2. Produk Samping
Selain produk utama juga menghasilkan bahan baku dan produk
samping, yaitu:
a. Amoniak kapasitas : 445.000 ton/tahun
b. CO2 cair kapasitas : 10.000 ton/tahun
c. CO2 padat (dry ice) kapasitas : 4.000 ton/tahun
d. Nitrogen (gas) kapasitas : 500.000 NCM/tahun
e. Nitrogen (cair) kapasitas : 250.000 ton/tahun
f. Oksigen (gas) kapasitas : 600.000 NCM/tahun
g. Oksigen (cair) kapasitas : 3.300 ton/tahun

Unit Produksi II
a. Pabrik pupuk fosfat I (1979)
- Kapasitas : 500.000 ton/tahun
- Produk : Pupuk SP-36
b. Pabrik pupuk fosfat II (1983)
- Kapasitas : 500.000 ton/tahun
- Produk : Pupuk SP-36
c. Pabrik pupuk majemuk (25 Agustus 2009)
- Kapasitas : 300.000 ton/tahun
- Produk : Pupuk Phonska

Unit Produksi III


Pabrik asam fosfat beroperasi sejak tahun 1984, terdiri dari 4
pabrik, yaitu:
a. Pabrik asam fosfat (100% P2O5)
- Kapasitas : 171.450 ton/tahun
- Produk : bahan baku pupuk SP-36.
b. Pabrik asam sulfat
- Kapasitas : 510.000 ton/tahun
- Produk : bahan baku Asam Fosfat, ZA Sp-36.
c. Pabrik cement retarder
- Kapasitas : 440.000 ton/tahun
- Produk : bahan pengatur untuk pembuatan semen.
13

d. Pabrik alumunium fluorida


- Kapasitas : 12.600 ton/tahun
- Produk : bahan penurun titik lebur pada
alumunium.

2.7. Unit Prasarana


Unit prasarana merupakan unit yang bertugas untuk
mendukung keberlangsungan proses produksi sampai dengan
pemasaran. Adapun beberapa unit prasarana adalah sebagai
berikut:
1. Dermaga khusus
a. Kapasitas bongkat muat 3 juta ton/tahun
b. Kapasitas sandar 8 kapal sekaligus
- 3 kapal bobot 40.000 – 60.000 DWT (sisi laut)
- 5 kapal bobot 10.000 DWT (sisi darat)
c. Fasilitas bongkar muat
- Continous Ship Unloader (CSU) dengan kapasitas curah
1.000 ton/jam.
- Multiple Loading Crane dengan kapasitas muat curah
120 juta ton/jam, atau 2.000 kantong/jam (1 kantong =
50kg).
- Cangaroo Crane dengan kapasitas bongkar curah 350
juta ton/jam.
- Ban berjalan dengan kapasitas angkut curah 1.000
ton/jam , atau 120 ton/jam untuk kantong.
- Fasilitas pompa dan pipa dengan kapasitas 60 ton/jam
untuk produk cair.
2. Unit pembangkit listrik
PT. Petrokimia Gresik menggunakan 2 unit pembangkit tenaga
listrik milik sendiri, yaitu :
14

a. Gas Turbine Generator, terdapat pada unit produksi Pupuk


Nitrogen mampu menghasilkan daya 33 MW.
b. Steam Turbin Generator, terdapat di unit produksi asam
fosfat.
Selain dari kedua pembangkit di atas, PT. Petrokimia Gresik
juga menggunakan pasokan listrik dari PLN sebesar 15 MW untuk
kebutuhan Pabrik Pupuk SP-36, dan fasilitas lain seperti UBB
(Unit Batu Bara).
3. Sarana air bersih
PT. Petrokimia Gresik menggunakan sarana air bersih milik
sendiri, yaitu :
a. Unit Penjernihan Air I
- Lokasi : Gunungsari, Surabaya
- Bahan baku : Air Sungai Brantas
- Ukuran Pipa : 14 inci sepanjang 22 km
- Kapasitas : 720 m3/jam
b. Unit Penjernihan Air II
- Lokasi : Babad, Lamongan
- Bahan baku : Air Bengawan Solo
- Ukuran Pipa : 28 inci sepanjang 60 km
- Kapasitas : 2.500 m3/jam

2.8. Manajemen Pemeliharaan


Manajemen pemeliharaan di PT. Petrokimia Gresik sangat
berperan penting untuk meningkatkan performa peralatan pabrik
yang tertata dan terstruktur. Berikut ini merupakan penjelasan
mengenai manajemen pemeliharaan yang ada di PT. Petrokimia
Gresik.
1. Pengertian Pemeliharaan
Pemeliharaan memiliki pengertian kegiatan merawat atau
memelihara dengan cara memperbaiki, mengganti, merubah atau
15

menambah suatu equipment sebagian atau seluruhnya dalam upaya


menjaga kehandalan pabrik.
Pemeliharaan pabrik ini bertujuan sebagai berikut :
a. Mengembalikan dan mempertahankan kehandalan.
b. Mengurangi down time.
c. Menekan biaya pemeliharaan.
d. Meningkatkan sistem keamanan.
Dampak fisik dari pemeliharaan yang baik terhadap pabrik, yaitu:
a. Waktu pengoperasian semakin lama atau panjang.
b. Pabrik dapat beroperasi dengan aman.
c. Biaya pemeliharaan semakin rendah.
Untuk mencapai target tersebut diperlukan sumber daya yang
meliputi :
a. Orang
b. Spare part
c. Alat bantu
2. Program pemeliharaan
Program pemeliharaan di PT Petrokimia Gresik adalah sebagai
berikut :
a. Program jangka pendek, antara lain :
- Program preventive maintenance.
- Program corrective maintenance.
- Program predictive maintenance.
- Program kebutuhan tenaga kerja/ Overtime.
- Program anggaran tahunan.
- Kebutuhan sarana/ alat bantu.
b. Program jangka panjang, antara lain :
- Kaderisasi
- Rencana investasi

2.9. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program
mutlak yang harus dikerjakan bagi setiap perusahaan sebagai upaya
pencegahan dan pengendalian kerugian akibat kecelakaan,
16

kerusakan sarana perusahaan, serta kerusakan lingkungan.


Penerapan K3 di lingkungan PT. Petrokimia Gresik didasarkan
pada UU No. 1/1970 dan peraturan mengenai K3 yang lainnya
dalam rangka perlindungan terhadap seluruh aset perusahaan, baik
sumber daya manusia maupun faktor produksi yang lainnya.
Program K3 telah terintegrasi di seluruh bagian perusahaan,
baik perencanaan, produksi, pemasaran dan bagian lain dalam
perusahaan. Seluruh karyawan dan orang yang berada atau bekerja
di lingkungan petusahaan bertanggung jawab untuk melaksanakan
K3.
PT. Petrokimia Gresik bertekat menjadi produsen pupuk serta
bahan kimia lainnya yang produknya paling diminati oleh
konsumen, yang mengutamakan K3 dan pelestarian lingkungan
hidup dalam setiap kegiatan operasionalnya. Berikut ini kebijakan
direksi PT. Petrokimia Gresik tentang K3 :
1. Direksi berusaha untuk selalu mengingat perlindungan K3 bagi
setiap orang yang berada di tempat kerja serta mencegah
adanya kejadian dan kecelakaan yang dapat merugikan
perusahaan.
2. Perusahaan menerapkan UU No. 1/1970 tentang K3, Permen
No. 05/Men/1996 tentang SMK3 serta peraturan dan norma
dibidang K3.
3. Setiap pejabat dan pimpinan unit bertanggung jawab atas
dipatuhinya ketentuan K3 oleh setiap orang yang berada di unit
kerjanya.
4. Setiap orang yang berada ditempat kerja wajib menerapkan
serta melaksanakan ketentuan dan pedoman K3.
5. Dalam hal terjadi keadaan darurat dan/atau bencana pabrik,
seluruh karyawan wajib ikut serta melakukan tindakan
penanggulangan.
BAB III
METODE
TUNING PID ZIEGLER-NICHOLS PADA ANALISA
PENGENDALIA FLOW AMMONIA STRIPPER REBOILER
140C PABRIK 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

3.1. Studi Ammonia Stripper Reboiler 140C dan Bagian-


bagiannya
3.1.1. Ammonia Stripper Reboiler
Ammonia Stripper Reboiler Steam merupakan salah satu
bagian dari ammonia stripper yang berfungsi untuk merubah fasa
cair ammonia menjadi fasa uap. Dimana uap ammonia tersebut
berfungsi sebagai media untuk proses pemisahan. Pada Ammonia
Stripper Reboiler di PT Petrokimia Gresik identic dengan Heat
Exchanger. Reboiler ini dipasang pada kolom distilasi Ammonia
Stripper. Reboiler menghasilkan uap untuk separasi distilasi
fraksional.

Gambar 3.1 P&ID pada Ammonia Stripper Reboiler 140C

17
18

Ammonia Stripper Reboiler Pabrik 1 PT. Petrokimia


Gresik ini memiliki dimensi panjang 4 m, diameter sebesar 1 m.
Adapun proses pengolahan pada reboiler adalah dengan
mendidihkan cairan di bawah kolom dan mensuplai panas ke dalam
kolom distlasi atau ammonia stripper. Media pemanas yang
digunakan berupa steam atau air panas. Prinsip kerja Ammonia
Stripper Reboiler adalah zat cair dari ammonia stripper memasuki
unit reboiler dan sebagian diuapkan di dalam tabung yang
dipanaskan oleh steam. Karena densitasnya lebih rendah,
campuran uap dan cair tersebut naik dan menarik lebih banyak zat
cair. Umpan zat cair dan uap keluar melalui puncak tabung dan
dipisahkan satu sama lain.

3.1.2. Proses Pengendalian Flow Ammonia Stripper Reboiler


140C

Pada gambar 3.1 menunjukkan bagaimana proses


pengendalian flow pada ammonia stripper reboiler. Untuk
mengatur flow pada ammonia stripper reboiler terdapat beberapa
instrumen antara lain control valve dengan tag number FV-1027,
controller dengan tag number FC-1027. Jika flow yang mengalir
kurang dari setpoint, maka control valve akan menutup dan flow
yang masuk ke ammonia stripper reboiler 140C akan lebih sedikit,
sehingga supply gas untuk ammonia stripper dapat stabil. Sistem
pengendalian ini pada intinya mengatur supply gas / steam yang
masuk ke ammonia stripper reboiler agar tetap stabil sehingga tidak
menimbulkan adanya surge pada compressor tersebut.
19

Gambar 3.2 HMI pada Ammonia Stripper Reboiler

3.1.3. Flow Transmitter


Alat untuk mengukur laju aliran atau jumlah suatu fluida
yang mengalir dalam suatu pipa sering disebut flow meter.
Berdasarkan penggolongan pengukuran banyak jenis dari flow
meter yaitu Positive Displacement, massa flow meter, dan velocity
flow meter. Pada plant ammonia stripper reboiler, flow meter yang
digunakan berupa venturi. Venturi merupakan sebuah kerucut
konvergen dengan sudut 15 hingga 20, perbedaan tekanan antara
sisi kerucut upstream dan leher kerucut diukur dan menghasilkan
sinyal sebagai sebuah laju aliran. Prinsip kerja venturi dapat dilihat
pada gambar 3.2
20

Gambar 3.3 Venturi meter

Pada ammonia stripper reboiler di PT.Petrokimia Gresik


pengukuran flow dilakukan menggunakan instrumen flow
transmitter dengan flow element berupa venturi tube, output arus
sebesar 4-20 mA dan memiliki tag number FT-1027.

3.1.4. Control Valve


Di dalam sistem pengendalian suatu proses industri, salah
satu elemen sistem kontrol yang sangat penting adalah final control
element (control valve). Control valve merupakan valve yang bisa
dikendalikan. Aktuator dari valve bisa digerakkan secara elektrik
melalui sebuah solenoid atau motor, atau secara pneumatik atau
hidraulik dengan menggunakan udara. Pada ammonia stripper
reboiler di PT. Petrokimia Gresik menggunakan control valve dari
Masoneilan dengan tipe 21000 ukuran 2”, sinyal keluaran 3—15
Psi dan bekerja dalam keadaan normally open, serta memiliki tag
number FV-1027. Gambar 3.3 menunjukkan bentuk control valve
Masoneilan seri 21000.
21

Gambar 3.4 Control valve Masoneilan 21000 Series

3.2. Pengendali PID


Sesuai dengan penamaannya, sistem pengendali PID
merupakan gabungan metode pengaturan yang terdiri dari kendali
Proportional, Integral dan Derivative yang masing-masing
memiliki kegunaan, seperti yang tertera pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kinerja Pengendali PID.
Respon Close
Rise Time Overshoot Error Steady state
Loop
Proportional berkurang meningkat berkurang
Integral berkurang meningkat berkurang
berubah
Derivative sedikit berkurang berubah sedikit
Masing-masing kendali dapat bekerja dan diimplementasikan
baik secara terpisah maupun kombinasi secara bersamaan dengan
tujuan saling melengkapi diantara masing-masing karakteristik
kendali tersebut. Penjelasan untuk masing-masing kendali, berikut
ini:
1. Pada aksi kendali proporsional, keluaran sistem kendali akan
berbanding lurus dengan masukan dan error, dan
menghasilkan tanggapan yang cepat. Akan tetapi overshoot
meningkat.
22

2. Aksi kendali integral, keluaran sistem berubah dengan cepat


sesuai dengan perubahan error, sehingga kendali integral ini
mampu mengurangi error steady state.
3. Aksi kendali derivatif, bekerja sesuai dengan laju perubahan
error. Oleh karena itu, kendali ini berfungsi untuk mereduksi
laju perubahan error sehingga menjaga kestabilan sistem.
Dalam perancangan sistem pengendali PID yang perlu
dilakukan adalah mengatur parameter Kp, Ti dan Td supaya
tanggapan keluaran sistem sesuai yang diinginkan.

3.3. Metode Tuning PID


Tuning PID adalah mencari nilai Kp, Ti dan Td. Ada beberapa
metode tuning yang dapat digunakan, salah satunya adalah metode
Ziegler-Nichols. Metode dasar tuning Ziegler-Nichols dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu Metode pertama dan metode kedua.
3.3.1. Metode Pertama Ziegler -Nichols
Metode pertama ini didasarkan pada respon plant terhadap
masukan step dalam uji open loop. Plant yang tidak memiliki
integrator, menghasilkan kurva tanggapan terhadap masukan step
seperti kurva huruf S pada Gambar 3.4 Kurva tanggapan plant
digunakan untuk mencari waktu tunda (L) dan konstanta waktu (T).
[3]

Gambar 3.5 Kurva respon berbentuk S


23

Parameter-parameter yang didapat dari kurva respon


digunakan untuk menentukan parameter-parameter pengendali
PID berdasarkan tetapan empiris Ziegler-Nichols. Rumus-rumus
untuk parameter pengendali menggunakan metode kurva reaksi
dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Tuning Ziegler-Nichols Metode Pertama
Pengendali Kp Ti Td
P T/L - -
2
PI 0.9(T/L) 0.27(T/L ) -
PID 1.2(T/L) 0.6(T/L2) 0.6T

3.3.2. Metode ke-2 Ziegler-Nichols


Pada metode ke-2, tuning dilakukan dalam close loop
dimana input merupakan sinyal step. Pengendali pada metode ini
hanya pengendali proporsional. Kp, dinaikkan dari 0 hingga nilai
kritis (Kcr), sehingga diperoleh keluaran yang terus-menerus
berosilasi dengan amplitude yang sama. Nilai kritis (Kcr) ini
disebut sebagai ultimate gain.
Terdapat juga parameter lain yakni ultimate period (Pcr),
diperoleh setelah sistem mencapai kondisi yang terus menerus
berosilasi [3]. Parameter-parameter seperti Pcr dan Kcr digunakan
untuk menentukan konstanta-konstanta pengendali sesuai dengan
tetapan empiris Ziegler-Nichols pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Tuning Ziegler-Nichols Metode Ke-2
Pengendali Kp Ti Td
P Kcr/2 - -
PI 0.45Kcr (1/1.2)Pcr -
PID 0.6Kcr 0.5Pcr 0.125Pcr
24

3.3.3 Metode Autotune Matlab


Pada metode tuning ini dilakukan dengan
memodelkan komponen-komponen yang ada pada plant
kemudian dibuat diagram blok sistem pengendalian dengan
menggunakan software Simulink Matlab. Setelah
mendapatkan pemodelannya maka kita dengan mudah bisa
mengetahui respon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang
telah ada. Sehingga dapat diketahui nilai kp, ti dan td yang
sesuai dan bagus untuk dijadikan parameter pengendalian.
25

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISA PENGENDALIAN FLOW DENGAN


MENGGUNAKAN METODE TUNING PID
ZIEGLER-NICHOLS PADA AMMONIA STRIPPER
REBOILER 140C PABRIK 1 PT. PETROKIMIA
GRESIK

4.1 Pemodelan Matematis


4.1.1 Fungsi Alih Control Valve
Fungsi transfer dari control valve dapat dilihat dalam
persamaan orde satu dengan gain dan time constant sebagai berikut
[4]:
𝑊(𝑠) 𝐾𝑣
𝑃(𝑠)
= 1+𝑇𝑣𝑆 ......................................................................... (3.4)
Gain control valve adalah gabungan antara gain perubahan
sinyal pada elemen I/P (K1) dan gain perubahan dari sinyal
pneumatic standar ke keluaran tipe aliran pada control valve (K2).
Gain perubahan sinyal pada elemen I/P adalah :

𝑆𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑛𝑒𝑢𝑚𝑎𝑡𝑖𝑠


𝐾1 = ............................................... (3.5)
𝑆𝑝𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠
2
1 − 0.2 𝑘𝑔/𝑐𝑚 0.8 𝑘𝑔/𝑐𝑚 2 𝑘𝑔/𝑐𝑚 2
𝐾1 = = = 0.05
20 − 4𝑚𝐴 16 𝑚𝐴 𝑚𝐴

Laju aliran maksimum (Fmax) yaitu pada saat control valve


terbuka penuh adalah 8.33 kg/s
𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
𝐾2 = .................................................. (3.6)
𝑠𝑝𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑛𝑒𝑢𝑚𝑎𝑡𝑖𝑠
26

𝑘𝑔
8.33 𝑘𝑔/𝑠 8.33
𝐾2 = = 𝑠 = 10.41 𝑐𝑚 2 /𝑠
15 − 3 𝑝𝑠𝑖 𝑘𝑔
0.8 2
𝑐𝑚
Sehingga gain control valve totalnya adalah
𝐾𝑣 = 𝐾1 𝑥𝐾2 = 0.0525 𝑥 10.41
𝐾𝑣 = 0.52
Besar time constant control valve yaitu :
∆𝑉 = 𝐹𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑟𝑜𝑙 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒
𝑚̇𝑏 𝑚𝑎𝑥 − 𝑚̇𝑏 𝑚𝑖𝑛
=
𝑚̇𝑏 𝑚𝑎𝑥
8.33 − 5.55 𝑘𝑔/𝑠
= = 0.33
8.33 𝑘𝑔/𝑠
𝑅𝑣
= 𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑛ℎ𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑡 𝑠𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒
= 0.3 (𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑖𝑠𝑡𝑜𝑛)
𝑇𝑣 diperoleh dari data control valve
𝑇𝑣 = 5 s
𝜏𝑐𝑣 = 𝑇𝑣 (∆𝑉 + 𝑅𝑣)
= 5 (0.33 + 0.3)
= 3.15 𝑠
Dengan memasukkan parameter-parameter gain dan time
constant ke persamaan (3.4). Didapatkan fungsi alih dari control
valve adalah :
W(𝑠) 0.52
=
P(𝑠) 1 + 3.15 s

4.1.2 Fungsi Alih Ammonia Stripper Reboiler


Dalam menentukan Fungsi transfer ammonia stripper
reboiler 140C dapat dimodelkan dengan pendekatan pemodelan
sistem fluida [5].
Spesifikasi terlebih dahulu diketahui untuk mencari nilai-
nilai yang dimasukkan ke persamaan. Spesifikasi didapat dari buku
manual plant ini, berikut spesifikasinya :
27

Diameter :1m
Jari-jari : 0.5 m
Laju output dan input didapatkan dengan data sebagai
berikut :
Level (h) :4m
Laju massa input (qin) : 10.6 m/s
Nilai-nilai sepsifikasi plant ini dimasukkan dalam hukum
kesetimbangan massa sebagai berikut :
𝑑𝑉
= 𝑞𝑖 − 𝑞𝑜 ................................................................. (3.7)
𝑑𝑡

𝑞𝑜 = 𝑅 ...................................................................... (3.8)
Dengan substitusi persamaan (3.8) ke (3.7) maka
𝑑ℎ ℎ
𝐴 = 𝑞𝑖 − ........................................................................ (3.9)
𝑑𝑡 𝑅
𝑑ℎ
𝑅𝐴 𝑑𝑡 = 𝑅. 𝑞𝑖 − ℎ .............................................................. (3.10)
Karena qo sebagai output maka :
𝑑𝑞𝑜 𝑅
𝑅𝐴 𝑑𝑡 + 𝑞𝑜 𝑅 = 𝑅𝑞𝑖 ......................................................... (3.11)
𝑑𝑞𝑜
𝑅2 𝐴 + 𝑞𝑜 𝑅 = 𝑅𝑞𝑖 ......................................................... (3.12)
𝑑𝑡
Persamaan di atas diubah dalam bentuk laplace sehingga :
2 ( )
𝑅 𝐴 𝑠 . 𝑞𝑜 (𝑠) + 𝑞𝑜 (𝑠). 𝑅 = 𝑞𝑖 (𝑠). 𝑅 .................................. (3.13)
(𝑅2 𝐴(𝑠) + 𝑅). 𝑞𝑜 (𝑠) = 𝑞𝑖 (𝑠). 𝑅 ......................................... (3.14)
Sehingga fungsi transfer menjadi
𝑞𝑜(𝑠) 1
= .................................................................. (3.15)
𝑞 (𝑠)
𝑖 𝑅𝐴 (𝑠)+1
Dimana :
R : Kecepatan laju aliran (m2/s)
A : Luas alas (m2)

ℎ 4
R = 𝑞𝑖𝑛 = 10.6 = 0.377 m2/s
A = 473.7 m2
Dengan substitusi parameter-parameter di atas ke
persamaan (3.15) maka fungsi alih ammonia refrigeration menjadi
28

𝑞𝑜 (𝑠) 1
=
𝑞𝑖 (𝑠) 1660.64𝑠 + 1

4.1.3 Fungsi Alih Differensial Flow Sensor


Fungsi alih dari Sensor dapat dilihat dalam persamaan orde
satu sebagai berikut [4]:
I(𝑠) K
H(𝑠)
= 1+TF 𝑆 .................................................................... (3.2)
F
Gain Sensor dapat didefinisikan sebagai span keluaran arus dibagi
daya span masukan
𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
K F = 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 ..................................................................... (3.3)

𝐼𝑚𝑎𝑥 −𝐼𝑚𝑖𝑛
KF = .................................................................. (3.4)
𝑃𝑚𝑎𝑥 −𝑃𝑚𝑖𝑛

20 − 4 𝑚𝐴 20 − 4 𝑚𝐴 16 𝑚𝐴
KF = 3
= =
11.41 − 0 𝑚 /𝑠 11.41 𝑚 /𝑠 11.41 𝑚 3 /𝑠
3
𝑚𝐴
= 1.4 3
𝑚 /𝑠

Time constant elektrik transmitter dengan keluaran sinyal elektrik


dapat dipilih sebesar 0.2 detik [6]. Dengan mensubstitusikan gain
dan time constant ke persamaan (3.2) maka didapatkan fungsi alih
differensial pressure sensor ini adalah sebagai berikut :
I(𝑠) 1.4
=
H(𝑠) 1 + 0.2𝑆

4.1.4 Diagram blok sistem pengendalian Flow Ammonia


Stripper Reboiler 140C
29

SV error PV
+ Ammonia
Controll Control
- Stripper
er Valve Reboiler

Flow Sensor

Gambar 4.1 Diagram Blok Sistem Pengendalian

Diagram blok sistem dengan instrument-instrument yang dipakai


dapat dilihat pada gambar 3.6. Dengan mensubstitusi fungsi
transfer dari masing-masing blok diagram maka didapatkan seperti
pada gambar 3.7 :

SV error PV
0.52 1
PID 1 + 3.15 s 1660.64𝑠 + 1

1.4
0.2𝑠 + 1
Gambar 4.2 Sistem Close Loop Ammonia Stripper Reboiler

4.1.5 Simulasi Tuning PID dengan MATLAB


Nilai tuning didapatkan dari perhitungan sebagai berikut :
Dengan memisalkan controller dengan Kp maka didapatkan fungsi
transfer dari sistem open loop adalah
1.4
𝐸(𝑠) = 𝑅(𝑠) − 𝐶(𝑠)
0.2𝑠 + 1
1 0.52
𝐶(𝑠) = ( )( ) (𝐾𝑐) ( 𝑅(𝑠)
1660.64𝑠 + 1 1 + 3.15𝑠
1.4
− 𝐶(𝑠))
0.2𝑠 + 1
30

0.52 1
𝐶(𝑠) 𝐾𝑝 𝑥 ( )𝑥 ( )
= 3.15𝑠 + 1 1660.64𝑠 + 1
𝑅(𝑠) 1 + ( 1.4 0.52 1
) 𝑥 𝐾𝑝 𝑥 ( )𝑥 ( )
0.2𝑠 + 1 3.15𝑠 + 1 1660.64𝑠 + 1
0.52 𝐾𝑝
𝐶(𝑠) ( )
5231.01 𝑠 2 + 1663.79 𝑠 + 1
=
𝑅(𝑠) 1 + ( 1.4 ) ( 0.52 𝐾𝑝
)
0.2𝑠 + 1 5231.01 𝑠 2 + 1663.79 𝑠 + 1

𝐶(𝑠) ((0.104 𝑠 + 0.52) 𝑥 𝐾𝑝)


=
𝑅(𝑠) (1046.2 𝑠 3 + 5563.77 𝑠 2 + 1663.99 𝑠 + (1 + 0.728 𝐾𝑝))
Untuk denumerator atau penyebut dihitung untuk
mengidentifikasi kestabilan dari sistem, dengan menggunakan
metode kriteria kestabilan Routh. [3]

𝑠 3 1046.2 1663.99
𝑠 2 5563.77 (1 + 0.728𝐾𝑝 )
9258057.642−761.6336𝐾𝑝
𝑠1  0
5563.77
0
𝑠 (1 + 0.728𝐾𝑝 )

Dari kolom Routh tersebut, dicari nilai Kcr yang merupakan


salah satu parameter perhitungan pada metode Ziegler-Nichols tipe
2. Dan nilai Kcr sebanding dengan nilai Kp
Kcr = Kp.
Terdapat 2 nilai Kp yaitu :
1 + 0.728𝐾𝑝1 > 0
0.728𝐾𝑐𝑟1 > −1
𝐾𝑐𝑟1 > −1.37
Sedangkan yang kedua adalah mencari Kcr dari perhitungan
di bawah ini
9258057.642 − 761.6336𝐾𝑝2
>0
5563.77
31

9258057.642 − 761.6336𝐾𝑐𝑟2 > 0


−761.6336𝐾𝑐𝑟2 > −9258057.642
𝐾𝑐𝑟2 < 12155.52
Sehingga −1.37 < 𝐾𝑐𝑟 < 12155.52. Dengan kata lain nilai
Kp yang dicari berada diantara -1.37 dan 12155.52. Persamaan
karakteristik sistem diubah menjadi persamaan lengkap dengan
memasukkan nilai Kp.

1046.2 𝑠 3 + 5563.77 𝑠 2 + 1663.99 𝑠 + 8850.21 = 0


Kemudian untuk mencari parameter kedua yakni Pcr,
dilakukan dengan mengganti bentuk domain dari laplace menjadi
domain frekuensi sehingga

1046.2 𝑗𝜔3 + 5563.77 𝑗𝜔2 + 1663.99 𝑗𝜔 + 8850.21 = 0


−1046.2 𝑗𝜔3 − 5563.77 𝜔2 + 1663.99 𝑗𝜔 + 8850.21 = 0
Dengan memisahkan antara bilangan real dan imajiner
didapatkan :
Imajiner :
𝑗𝜔(1663.99 − 1046.2 𝜔2 ) = 0
(1663.99 − 1046.2 𝜔2 ) = 0
1663.99 = 1046.2 𝜔2
1663.99
𝜔2 = = 1.59
1046.2
𝜔 = √1.59 = 1.26
Real :
8850.21 − 5563.77 𝜔2 = 0
5563.77 𝜔2 = 8850.21
8850.21
𝜔2 = = 1.59
5563.77
𝜔 = √1.59 = 1.26
Nilai 𝜔 dari kedua bilangan baik imajiner maupun real sama
yakni 1.26. Selanjutnya nilai 𝜔 inilah yang dapat digunakan untuk
menentukan parameter Pcr dengan persamaan berikut ini. [3]
32

2𝜋 2 × 3,14
𝑃𝑐𝑟1 = = = 4.98
𝜔 1.26
Kedua parameter tersebut kemudian disubstitusikan ke dalam
tabel Ziegler-Nichols Tipe 2 sehingga nilai Kp, Ti dan Td dapat
ditentukan, yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 4.1 Hasil Nilai Kp, Ti dan Td


Pengendali Kp Ti Td
Kcr/2 =
- -
P 6077.76
0.45Kcr (1/1.2)Pcr =
-
PI =5469.984 4.15
0.6Kcr = 0.5Pcr = 2.49 0.125Pcr =
PID 7293.312 0.6225

Setelah itu, dilakukan simulasi dengan plotting menggunakan


software MATLAB R2019a. Dengan plotting pada matlab, kita
dapat melihat respon yang dihasilkan dari kontroler yang
digunakan dan dapat juga menunjukkan parameter-parameter
respon seperti rise time, settling time, maximum overshoot, dan rms
error. Parameter-parameter inilah yang akan menunjukkan tingkat
keberhasilan kontroler dalam mengendalikan flow pada proses
refrigeration. Hasil simulasi dengan metode Ziegler-Nichols
ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Untuk hasil respon tuning
P dapat dilihat pada gambar 4.3 dan gambar 4.4. Sedangkan untuk
hasil respon tuning PI dapat dilihat pada gambar 4.5 serta gambar
4.6. Untuk hasil respon tuning PID dapat dilihat pada gambar 4.7
serta gambar 4.8.
33

Gambar 4.3 Hasil Respon Tuning P

Gambar 4.4 Parameter Respon Tuning P


34

Gambar 4.5 Hasil Respon Tuning PI

Gambar 4.6 Parameter Respon Tuning PI


35

Gambar 4.7 Hasil Respon Tuning PID

Gambar 4.8 Parameter Respon Tuning PID


36

4.2 Analisis Data dan Pembahasan


Telah dilakukan simulasi tuning PID sistem pengendalian
flow pada ammonia refrigeration 4th stage refrigerant flash drum
120-CF4 dengan metode Ziegler-Nichols tipe 2, yang
menghasilkan respon untuk masing-masing parameter yakni
kontrol P, PI, dan PID. Dari data yang diperoleh, untuk hasil respon
dengan kontrol P dengan gain Kp sebesar 6077.76, didapatkan
parameter-parameter respon yakni rise time sebesar 1.2 detik,
maximum overshoot sebesar 77.1% yang dicapai pada 3.5 detik,
settling time sebesar 52.4 detik, dan rms error sebesar 0.34251 yang
dapat dilihat juga pada gambar 3.9. Untuk hasil respon dengan
kontrol PI dengan gain Kp dan Ti masing-masing sebesar 5469.984
dan 4.15, didapatkan parameter-parameter respon yakni rise time
sebesar 1.33 detik, maximum overshoot sebesar 53.8% dicapai
pada 3.4 detik, settling time sebesar 22.2 detik, dan rms error
sebesar 0.258429 serta dapat dilihat pada gambar 3.11. Untuk hasil
respon dengan kontrol PID dengan gain Kp, Ti dan Td secara
berurutan adalah sebesar 7293.312, 2.49, dan 0.6225, didapatkan
parameter-parameter respon yakni rise time sebesar 0.875 detik,
maximum overshoot sebesar 21.8% dicapai pada 2.2 detik, settling
time 4.29 detik, dan rms error sebesar 0.22347 yang dapat dilihat
pada gambar 3.13. Nilai-nilai tersebut lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 3.5.
37

Tabel 4.2 Parameter-parameter Respon Tuning PID Hasil Simulasi


Karakteristik Kontroller Kontroller Kontroller
Respon P PI PID
Kp 6077.76 5469.984 7293.312
Ti - 4.15 2.49
Td 0 0 0.6225
Maximum 77.1 53.8 21.8
Overshoot
(MO) (%)
Time to Reach 3.5 3.4 2.2
MO (s)
Rise Time (s) 1.2 1.33 0.875
Settling Time 52.4 22.2 4.29
(s)
RMS Error 0.34251 0.258429 0.22347

Dengan parameter-parameter yang didapatkan dari respon


kontrol P, PI dan PID, untuk pengendalian flow pada ammonia
stripper reboiler 140C, dengan dibandingkan antara hasil respon
kontroller P, PI dan PID, yang paling baik ditunjukkan oleh
kontroller PID dengan rise time yang lebih cepat, maximum
overshoot yang lebih kecil dengan waktu yang singkat dan settling
time (waktu untuk mencapai kondisi steady state) lebih cepat, dan
error rms yang lebih sedikit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil kerja
praktek yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. PT. Petrokimia Gresik memiliki 3 pabrik yang kesemuanya
berada di Gresik. Masing-masing pabrik memproduksi
beberapa produk sebagai contoh pabrik I menghasilkan urea
dan amoniak dimana setiap pabrik dipimpin oleh seorang
General Manager yang membawahi beberapa manager
departemen. Manager departemen membawahi beberapa
kepala bagian dan kepala bagian membawahi beberapa kepala
seksi.
2. Ammonia Stipper Reboiler merupakan salah satu proses dari
pembuatan amoniak yang berfungsi untuk mengubah fasa cair
amoniak menjadi fasa uap. Pada proses ini dilakukan dua
pengendalian yakni flow dan level. Pengendalian level
dilakukan agar cairan tidak meluber sedangkan pengendalian
flow dilakukan agar supply uap untuk ammonia stripper tetap
terjaga sehingga tidak menyebabkan surge pada ammonia
stripper tersebut.
3. Pengendalian flow pada Ammonia Stripper Rebaoiler 140C
yang dilakukan dengan metode Ziegler-Nichols tipe 2
menghasilkan respon yang paling baik ketika menggunakan
kontroler PID.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan selama kerja praktek
adalah mempermudah para pelaksana kerja praktek untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan dan mendukung sebagai
keperluan penyusunan laporan kerja praktek ini.

38
39

“Halaman ini sengaja dikosongkan”


DAFTAR PUSTAKA

[1] Petrokimia, PT. Petrokimia Gresik, 2019. [Online].


Available: http://www.petrokimia-gresik.com/. [Accessed
29 Juni 2019].
[2] S. B. Reddy, "Instrumentation Tools," 2018. [Online].
Available: https://instrumentationtools.com/anti-surge-
controller-working-principle/. [Accessed 29 Juni 2019].
[3] K. Ogata, Modern Control Engineering, 5th ed., Prentice
Hall, 1996.
[4] H. Y. Perwira, PENERAPAN METODE TUNING PID
ZIEGLER-NICHOLS SISTEM PENGENDALIAN LEVEL
PADA STEAM DRUM PACKAGE BOILER PB 2011-UA
DI PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT III -
PLAJU, Surabaya, 2017.
[5] K. Ogata, Modern Control Engineering, Prentice Hall, 2010.
[6] P. Harriot, Process Control, San Fransisco: McGraw-Hill
Book Company, 1964.
[7] B. Indra, "Penerapan Metode Auto Tuning PI Relay
Feedback Ziegler-Nichols pada Pengendalian Level
Ketinggian Cairan Menggunakan Mikrokontroler ATmega
8535," 2006.
[8] A. N. Alif, "Penerapan Metode Tuning PID Zieger-Nichols
Pada Pengendalian Level Feedwater Tank di PT.YTL Jawa
Timur," 2015.
[9] A. R. Karuniawan, PENERAPAN METODE ZIEGLER
NICHOLS UNTUK TUNING PID SISTEM
PENGENDALIAN TEMPERATURE DENGAN SPRAY
PADA REHEATER DI PT PJB UP PAITON, Surabaya,
2017.
[10] Yohanes Wibisono and Ya'umar, "PERANCANGAN
SISTEM PENGENDALIAN FLOW BERBASIS
KONTROLER PID PADA FILLING UNIT LPG," 2009.
40
41

[11] D. Pengolahan, "Dasar Instrumentasi dan Proses Kontrol,"


pp. 56-57, 2007.
[12] R. Wiratama, "Flow meter, Definisi dan Jenis," [Online].
Available: http://rudywinoto.com/article/flow-meter-
difinisi-dan-jenis/. [Accessed 29 Juni 2019].
[13] A. S. Aisjah, Sistem Pengendalian Otomatis, Surabaya: ITS
PRESS, 2018.
LAMPIRAN

Coding yang terdapat pada MATLAB dalam bentuk m-file :


1. Untuk Kontroler P dengan gain Kp = 6077.76
%Parameter Nilai Kp, Ti dan Td
kp=6077.76;
%ti = ~;
td=0;
t=0:0.1:100;
s=tf('s');
tuning_pid=(kp*(1+0+td*s));
plan=0.52/(5231.01*s^2+1663.79*s);
planpid=plan*tuning_pid;
sys_c1=feedback(planpid,1.4/(1+0.2*s));

%untuk hasil PID


Flow_control=sys_c1*1.4;
step (Flow_control,t)

2. Untuk Kontroler PI dengan Kp dan Ti sebesar 5469.984


dan 4.15
%Parameter Nilai Kp, Ti dan Td
kp=5469.984;
ti = 4.15;
td=0;
t=0:0.1:100;
s=tf('s');
tuning_pid=(kp*(1+1/ti*s+td*s));
plan=0.52/(5231.01*s^2+1663.79*s);
planpid=plan*tuning_pid;
sys_c1=feedback(planpid,1.4/(1+0.2*s));

%untuk hasil PID


Flow_control=sys_c1*1.4;
step (Flow_control,t)
3. Untuk Kontroler PID dengan Kp, Ti dan Td sebesar
7293.312; 2.49 dan 0.6225
%Parameter Nilai Kp, Ti dan Td
kp=7293.312;
ti = 2.49;
td=0.6225;
t=0:0.1:100;
s=tf('s');
tuning_pid=(kp*(1+1/ti*s+td*s));
plan=0.52/(5231.01*s^2+1663.79*s);
planpid=plan*tuning_pid;
sys_c1=feedback(planpid,1.4/(1+0.2*s));

%untuk hasil PID


Flow_control=sys_c1*1.4;
step (Flow_control,t)
P&ID Plant
Sketsa Ammonia Stripper Reboiler 140C
Steam ID 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 31 32
ammonia
Ammonia lewtdown letdown synthesis warm cold
103-J 146-D 146-D Recycle from refrigeration
Description converter drum drum loop ammonia ammonia
Discharge vapor liquid gas 105-J to purge
outlet vapor liquid purge product product
127-C
phase vapor vapor vapor liquid vapor vapor liquid vapor vapor vapor liquid liquid
H2 70,97 56,54 69,15 0,39 69,15 58,89 0,04 69,15 0,04 49,49 0,01 0
N2 23,74 18,94 23,16 0,16 23,16 23,06 0,02 23,16 0,02 23,84 0 0
CH4 0,02 0,02 0,03 0 0,03 0,07 0 0,03 0 0,15 0 0
AR 3,48 4,11 5,03 0,05 5,03 6,81 0,01 5,03 0,01 8,7 0 0
NH3 1,79 20,38 2,63 99,4 2,63 11,17 99,93 2,63 99,93 17,82 99,99 100
CO 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CO2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dry
C2H6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
mole %
C3H8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IC4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NC4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IC5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
NC5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
C6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
O2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dry flow kmol/hr 31765,7 26859,5 21932,8 4926,7 21594 29 4897,6 338,9 4603,4 4 2397,9 2495,6
dry flow kg/hr 310617 310617 226863 83754 223358 356 83396 3505 78387 57 40837 42502
H2O kmol/hr 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total flow kmol/hr 31765,7 26859,5 21932,8 4926,7 21594 29 4897,6 338,9 4603,4 4 2397,9 2495,6
Temperature C 68,5 438,4 -17,8 -17,8 31 -18,4 -18,4 -17,8 97,4 -14 37 -33
Pressure kg/cm2 157,5 153,55 150,07 150,07 149,28 17,96 17,96 150,07 14,98 14,18 25 9
Vapor
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
Fraction
Average MW 9,78 11,56 10,34 17 10,34 12,28 17,03 10,34 17,03 14,21 17,03 17,03
Density kg/m3 48,33 28,49 65,97 640,68 55,2 10,81 640,36 65,97 9,39 9,93 582,33 681.18
Vapor
cP 0,0169 0,0267 0,0147 0,0162 0,0147 0,0147 0,0128 0,0138
viscosity
liquid
cP 0,2476 0,2432 0,116 0,254
viscosity

Anda mungkin juga menyukai