Anda di halaman 1dari 50

OPERASI DAN PEMELIHARAAN METER

TURBIN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA


(Persero) Tbk AREA CIREBON

KERTAS KERJA WAJIB

,\

Oleh

Nama Aji Darmawan


No. Induk Mahasiswa 420902/A
Jurusan Teknik Umum
Program Studi Instrumentasi dan elektronika
Diploma I(Satu)

KEMENTER1AN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATMAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PERGURUANTINGGl KEDINASAN AKADEMI MINYAK DAN GAS BUMI STEM
PTK AKAMIGAS - STEM

CEPU
PEMBIMBING PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Mengetabui: Menyetujui :
Kepala Dinas Ka.Si Layanan Teknis
Penjualan dan Layanan Penjualan dan Layanan Area
Area Cirebon Cirebon

Bambang Purwanto t.Amd


NIPG: 0088681166 91129
No. Induk -kkw *f£ A to c>A.
Ho.

Tgjl. TsjiViTtsi ;

LEMBAR PENGESAHAN3 BQli fHa-iah' ^^: **

\ Kertas kerja wajibdengan rincian :


Judul : Operasi dan Pemeliharaan Meter Turbin PT Perusahaan
Gas Negara (Persero) Tbk. Area Cirebon
NamaMahasiswa Aji Darmawan
NIM 420902/A
Jurusan Teknik Umum
Program Studi Instrumentasi dan Elektronika
Diploma l(Satu)
Telah disahkan danmemenuhi syarat untuk mengikuti ujian akhir tahun
akademik 2009/2010.

Menyetujui,
PembimbingKertas Kerja Wajib

v^.

ROYKE R. RORTJVG. S.T.. M.T.


NIP 195405111978091001

Mengetahui,
Ketua Program Studi: Instrumentasi dan Elektronika

ROYKE R. RORING. S.T.. M.T.


NIP 195405111978091001
\

iii
KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dan menyusun Kertas Wajib di PT Perusahaan Gas
Negara ( Persero ) Tbk. Area Cirebon, dari tanggal 1 Februari s/d 20 Februari
2010 dengan baik. Adapun judul kertas wajib adalah :
"OPERASI DAN PEMELIHARAAN METER TURBIN PT PERUSAHAAN
GAS NEGARA (Persero) Tbk AREA CIREBON"
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Bambang Purwanto, Amd selaku Kepala Dinas PT. Perusahaan
GasNegara(Persero) Tbk AreaCirebon
2. Bapak Ir. Toegas S. Soegiharto S.T. selaku Direktur PTK AKAMIGAS -
STEM
3. Bapak Royke R. Roring, S.T. M.T. selaku Ketua Program Instrumentasi
dan Elektronika.
4. Bapak Taufik Hidayat, Amd selaku pembimbing PKL yang telah
membantu penulis selama melaksanakan PKL di PT. Perusahaan Gas
Negara (Persero) Area Cirebon.
\ 5. Bapak Royke R. Roring, S.T. M.T. selaku dosen pembimbing KKW yang
selalu memberi bimbingan semangat serta dorongan kepada penulis
selama menyelesaikan KKW ini.
6. Serta semua pihak yang banyak membantu dalam proses penyusunan
kertas wajib ini.

Penulis menyadari bahwa kertas wajib ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun, guna
perbaikan menuju kesempurnaan pada penulis yang akan datang. Semoga kertas
kerja wajib ini bermanfaatbagi kita semua.

Cepu,Mei2010
Penulis,

> Aii parmawan


NIM. 420902/A

IV
INTISARI

PT PGN (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bekerja dalam bidang


pendistribusian gas. Dalam pendistribusian gas ini perusahaan menggunakan satu
set alat yang dinamakan MR/S. Sehingga MR/S ini sangat penting bagi
perusahaan.Dalam kerjanya, MR/S didukung oleh berbagai komponen.
Komponen yang dianggap penting dalam MR/S yaitu meter turbin. Meter turbin
adalah alat yang bekerja berdasarkan perputaran turbin wheel. Perputaran turbin
wheel ini akan diteruskan secara vertikal menuju counter sehingga kita bisa
mengetahui seberapa besar pemakaian pelanggan tersebut. Pada PT Arteri Daya
Mulia II penggunaan volume gas selama bulan Januari adalah 531.185,8821m3.
Meter turbin memilUd berbagai macam ukuran tergantung dari besamya
pemakaian pelanggan. Oleh karena itu diperlukan data-data sebelum kita
memasang meter turbin. Diantaranya adalah berapa besar flow rate maksimum
yang diinginkan pelanggan dan besamya tekanan dan temperatur yang mengalir
pada pelanggan. Setelah data di dapat pemasangan meter turbin baru dapat
dilakukaaSeperti pada perusahaan Biotek, setelah mendapat data kebutuhan
•\
pelanggan dapat disimpulkan bahwa meter yang digunakan adalah G 65. Selain
itu dalam pemasanganmeter turbin sendiri memiliki berbagai macam syarat yang
harus dipenuhi supaya meterturbindapat bekerjasecaramaksimal dan tidak cepat
rusak. Setelah pemasangan meter turbin harus dipelihara supaya meter turbin
tidak cepat rusak dan bekerja secara maksimal. Pemeliharaan harus dilakukan
secara rutin supaya keadaan meter turbin dapat selalu dipantau. Salah satu hal
yang harus diperhatikan adalah masa kalibrasi dari meter turbin tersebut. Bila
masa kalibrasi meter turbin tersebut telah habis maka harus segera diganti dengan
meter turbin yang masih masa kalibrasinya. Error yang diperbolehkan pada suatu
meter hanya ± 2%.

I
DAFTARISI

HALAMANJUDUL 1
LEMBAR PENGESAHAN LAPANGAN H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING KKW m
KATAPENGANTAR. *v
INTISARI v
DAFTAR ISI «
DAFTAR TABEL ™i
DAFTAR GAMBAR • «
DAFTAR LAMPIRAN *

I. PENDAHULUAN *
1.1 LatarBelakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 BatasanMasalah 2
\ 1.4 Sistematika Penulisan 3
II.ORIENTASIUMUM 4
2.1 Sejarah Singkat PT. PGN (Persero) Tbk 4
2.2 ProfilPT Perusahaan GasNegara(Persero) Tbk. 5
2.3 Stniktur Organisasi PT PGN ( Persero ) Tbk Area Cirebon 6
2.3.1 Assistant Manager Penjualan & Layanan 6
2.3.2 Account ExecutifRumah Tangga 7
2.3.3 Account ExecutifIndustri & komersial sektor 8
2.3.4 Supervisor Layanan Teknis 9
23.5 Senior Supervisor Administrasi Penjualan 10
2.4 Saranadan Fasilitas 11

IB. TINJAUAN PUSTAKA 12


3.1 M/RS (Meter Regulating Station) 12
3.2.1 Meter Regulating Station (M/RS) 12
3.2.1 Meter Station (M/S) 13
3.2 Pengertian Pengukuran Volume Aliran Gas 15
3.3 Meter Turbin I6
3.3.1 Meter Body 16
3.3.2 Measuring Mechanism 16
3.3.3 Output dan Readout device 17
3.4 Cara Kerja Meter Turbin 18
>
W.PEMBAHASAN l9
4.1 PenentuanKapasitas Meter Turbin 19

vi

mm
4.2 Perhitungan Volume Gas j 21
4.3 Evaluasi Perhitungan Volume Pemakaian Gas di PT Arteri Daya Mulia
n 25
4.4. Insatalasi Meter Turbin 26
4.4.1 Persyaratan Tempat 26
4.4.2 Persyaratan Perpipaan 27
4.4.3 Konstruksi Pemasangan 27
4.4.4 Aliran Lurus 27
4.4.5 Gas yang mengalir. 28
4.5 Pemeliharaan Meter Turbin 28
4.5.1 Pemeriksaan meter 28
4.5.2 Pelumasan .28
4.5.3 Kalibrasi Meter Turbin 30
4.6 Penggantian Meter Turbin 32

V.PENUTUP 34
5.1 Simpulan 34
5.2 Saran 35

DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN

vu
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Tabel kapasitas meter turbin 20


Tabel 5.2 Tabel jumlah pelumas saat operasi 29
Tabel 5.3 Tabel periode pelumasan 30

vm

mmmmmmmmmmmmm
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam proses custody transfer yang dilakukan oleh PT PGN (Persero) Tbk
sebagai perusahaan penyedia jasa pendistribusian gas bumi, alat yang digunakan
untuk mengukur pemakaian volume gas merupakan alat yang digunakan sebagai
pembayaran atau penagihan gas kepada konsumen, maka perlu untuk membuat
suatu evaluasi mengenai sistem perhitungan gassertajenis peralatan pengukur gas

yang dipakai guna memperoleh tingkat ketelitian atau akurasi yang diperbolehkan.
Pada MR/S terdapat peralatan meter turbin. Peralatan ini hanya bisa

mengukur jumlah gas yang mengalir pada kondisi alir (aktual) dan harus
dilakukan konversi dengan menggunakan standar referensi AGA 7. Jumlah gas

yang terbaca pada counter atau index meter adalah total gas pada kondisi alir
setempat sedangkan kondisi yang dipakai untuk menjual gas adalah kondisi
standar {base condition). Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan kembali

untukmendapatkan volume gas pada kondisi standar tertentu.

Maka dalam hal ini kita perlu mengetahui besarnya tekanan dan suhu pada

gas yang mengalir tersebut. Oleh karena itu pada MR/S setelah meter turbin
dipasang alat yaitu manometer dan termometer. Setelah mengetahui besarnya
tekanan dan suhu tersebut maka dilakukan penghitungan dengan menggunakan

rumus yang telah ditentukan dan sesuai dengan standar.

^^^^^^^^ws^^^^jSPiH^'^Wss^^s^^^aai
2.2 Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1984, PT Perusahaan Gas


Negara (Persero) Tbk. adalah badan yang diberi wewenang untuk
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat yang menyangkut penyediaan
dan penyaluran gas bumi secara terbatas, dengan tujuan ikut melaksanakan dan
menunjang pelaksanaan kebijaksanaan program pemerintah dalam bidang
ekonomi, serta meningkatkan ketahanan nasional dengan mengusahakan dan
mengembangkan produksi, penyediaan, penyaluran distribusi gas dan basil
sampingan serta jasa yang bersangkutan dengan usaha untuk kepentingan
masyarakat. Lapangan usaha yang diijinkan dalam peraturan itu dengan tetap
mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta menjamin keselamatan kekayaan
negara adalah sebagai berikut:

* Produksi, penyediaan, penyaluran, dan distribusi gas buatan.

* Menyalurkan danmendistribusikan gas bumi.

* Perencanaan dan pengembangan di bidang gasbumi.


Dalam rangka menyelenggarakan wewenang tersebut, PT Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk. memiliki visi menjadi perusahaan publik terkemuka di
bidang penyedia energi gas bumi dengan misi meningkatkan pemanfaatan gas
j
bumi bagi kepentingan industri, komersial, dan rumah tangga melalui jaringan
pipa transmisi, moda transportasi lain, jaringan pipa distribusi dan kegiatan serta
usaha lain yang mendukung pemanfaatan gas bumi dalam rangka mendukung
perekonomian nasional.
23 Stniktur Organisasi PT PGN (Persero) TbkSBU Distribusi Wilayah
I Jawa Bagian Barat Area Cirebon

Dalam rangka menjalankan rungsi operasionalnya, susunan organisasi PT


Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian
Barat Area Cirebon diatur dalam surat Keputusan Direksi Nomor

021600.K/OT.00.00/UT/2009 tanggal 9 November 2009 sebagai berikut (gambar

struktur organisasi dapat dilihat pada lampiran 1) :

> Kepala Dinas Penjualan &Layanan, membawahi:


1. Account Executive Rumah Tangga

2. Account Executive Industri & Komersial Sektor I

3. Account Executive Industri & Komersial Sektor 2

4. Kepala Seksi Layanan Teknis

5. Kepala Seksi Administrasi Penjualan

3.2.1 Kepala Dinas Penjualan & Layanan


Memilild fungsi jabatan berupa mengelola pelaksanaan kegiatan penjualan
dan layanan pelanggan diareanya. Adapun tanggung jawabnya yaitu:
1. MelakukankoordinasL memonitordan mengevaluasi pelaksanaan

proses penjualan dan pemberian layanan prima kepada pelanggan.


2. Memastikan proses layanan prima kepada pelanggan dan kegiatan
penjualan mengikuti tata cara berlangganan gas yang berlaku.
3. Melakukan koordinasi, memonitor dan mengevaluasi pemakaian gas

pelanggan.

wMmmmmmmm\*MMmmKWil
4. Mengelola tagihan dan menindaklanjuti permasalahan tunggakan
pembayaran pelanggan.

5. Melakukan koordinasi, memonitor dan mengevaluasi penanganan

keluhan pelanggan dan memastikan setiap keluhan pelanggan sudah


tertangani secara prima.

6. Melakukankoordinasi, memonitor dan mengevaluasipenyediaan

layanan teknis kepadapelanggan.

7. Mengeloladatabase pelanggan.

8. Mengelola program-program promosi dan spesiflkasi produk.


9. Melaksanakan market intelligence di areanya.

10. Bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pengeluaran dana di

Kantor Area

3.2.2 Account Executive Rumah Tangga

MemilUd fungsi jabatan yaitu berperan sebagai point ofcontact dengan

pelanggan/calon pelanggan dalam hal penawaran produk, penanganan keluhan


sampai dengan pembayaran tagihan gas. Adapun tanggungjawabnya adalah:

1. Melakukan pendekatan kepada calon pelanggan untuk mendapatkan


komitmen pembelian.

2. Membangun komunikasi dengan pelanggan untuk menciptakan

loyalitas pelanggan.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan akan layanan dan teknologi


gas.
4. Memastikan keluhan pelanggan sudah ditangani dengan baik.
5. Melaksanakan pendistribusian billing dan melakukan penagihan
kepada pelanggan.

6. Melaksanakan upaya tindaklanjut upaya penunggakan yang dilakukan


oleh pelanggan

7. Melakukan verifikasi atas rekening tagihan gas pelanggan.

3.2.3 Account Executive Industri & Komersial Sektor

MemilUd fungsi jabatan yaitu berperan sebagai point ofcontact dengan


pelanggan/calon pelanggan dalam hal penawaran produk, pembuatan kontrak,
penanganan keluhan sampai dengan pembayaran tagihan gas. Adapun
tanggungjawabnya adalah:

1. Melakukan pendekatan kepada calon pelanggan untuk mendapatkan


komitmenpembelian.

2. Melakukan negosiasi dalam penyusunan kontrakpembelian, dan

memastikan adanyajaminanpembayaran.

3. Membangun komunikasi dengan pelanggan untuk menciptakan


loyalitas pelanggan.

4. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan akan layanan dan teknologi


gas.

5. Memastikan keluhan pelanggan sudah ditanganidengan baik.


6. Melakukan pendistribusian billing dan melakukan penagihan kepada
pelanggan.

mmmmammmmmmm
7. Melaksanakan upaya tindaklanjut penunggakan yang dilakukan oleh

pelanggan.

8. Melakukan verifikasi atas rekening tagihan gas pelanggan.

9. Analisa atas permohonan PJBG dan amandemen kontrak serta

kebutuhan pelanggan.

3.2.4 Kepala Seksi Layanan Teknis

Meroiliki fungsi jabatan yaitu menkooimnir pemberian rekomendasi/ saran


teknis perihal instalasi dan spesifikasi instalasi terbaik yang dapat digunakan oleh
pelanggan atau calon pelanggan dalam rangka pemenuhan kebutuhan gas. Adapun
tanggungjawabnya adalah:

1. Memahami kebutuhan pelanggan/calon pelanggan, dan

mengembangkan alternatifpemecahannya.

2. Mengkoordinir pemberian rekomendasi/saran teknis kepada

pelanggan.

3. Memonitor pelaksanaan pemenuhan kebutuhan pelanggan terhadap

instalasi dan spesifikasinya.

4. Melakukan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembacaan MR/S.


5. Memastikan keakuratan pencatatan meter.

6. Mengelola pengoperasian dan pemeliharaan meter pelanggan.


7. Menyusun jadwal kalibrasi meter pelanggan.
8. Melaksanakan penyegelan dan/atau pencabutan meter pelanggan atas

rekomendasi Account Executive.

M»iWi«Wi^
9. Mengevaluasi dan monitoring pipa instalasi pelanggan.

3.2.5 Kepala Seksi AdministrasiPenjualan


Memilki fungsi jabatan yaitu mengelola proses perhitungan tegihan
pemakaian gas pelanggan dan administrasi penjualan. Adapun tanggungjawabnya
yaitu:

1. Memastikan bahwa jumlah pembayaran pelanggan sesuai dengan

jumlah yangditagihkan.

2. Menyampaikan informasi tunggakan pembayaran pelanggan kepada


Account Executive.

3. Mengeloladata base pelanggan.

4. Menyusun berita acara perhitungan nyata dan taxasi.


5. Menyusun kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG), membuat

amandemenkontrak, serta memonitor masa berlakunyaPJBG.

6. Mencetaak Billing Statement (informasi tagman) dan melakukan

proses koreksi perhitungan tagihan gas.


7. Membuat laporan pembayaran dan piutang pelanggan.

8. Membuat suratuntukpenyiapanjaminan pembayaran.

2.4 Sarana dan fasilitas

Secara umum, sarana dan fasilitas pada pendistribusian gas bumi yang

terdapat di PT PGN (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat
Area Cirebon adalah sebagai berikut:

10

mmmm
• Stasiun Penerima (Off Take Station)

Sarana untuk menerima gas bumi dari pipa transmisi produsen. Fasilitas yang
terdapat pada stasiun ini terdiri dari fasilitas pengukuran aliran gas, unit
pengaturan tekanan gas, serta fasiHtas penunjang lainnya seperti alat
telekomunikasi, workshop dan peralatan keselamatan kerja. PT PGN (Persero)
Tbk. SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat Area Cirebon memiliki tiga
unit stasiun penerima yang masih aktif, yaitu Stasiun Penerima Gas Bongas,
dan Stasiun Penerima Gas Sunyaragi.

• Pipa distribusi gasbumi

Sarana penyaluran gas bumi dari stasiun penerima ke pelanggan. Pipa yang
digunakan terbuat dari baja untuk sistem distribusi tekanan tinggi (4 -16 barg)
dan tekanan menengah (100 mbarg - 4 barg). Selain itu pada sistem distribusi
tekanan menengah juga dapat menggunakan pipa polyethylene yang juga
digunakan untuk sistem disribusi tekanan rendah (<100 mbarg).

• M/RS (Meter Regulation Station)

Sarana untuk mengukur aliran gas dan menurunkan tekanan gas. M/RS ini
diperlukan apabila tekanan dari pipa distribusi masih terialu tinggi untuk
pelanggan.

11

wmmmmmimmmmm^m^M
ffl. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 MR/S (Metering Regulating Station)*1*


PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Distribusi Wilayah I Jawa
Bagian timur sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang distribusi gas,
menggunakan dua jenis peralatan untuk melakukan custody transfer di pelanggan
yaitu Metering Regulating Station (MR/S) dan Metering Station (MIS).

a.) MeterRegulator Station (MB/S)1'^


Meter Regulating Station adalah suatu unit peralatan yang berfungsi untuk
mengatur tekanan (regulating) dan mengukur aliran gas yang dipakai (metering).

Gambar 3.1 MR/S Stream Ganda.


Cara kerja dari meter regulator station (MR/S) adalah menurunkan
tekanan gas dari sistem jaringan distribusi ke pipa pelanggan dan menghitung

12

IHHm^wwwHWHSHfflSH
aliran gas yang dipakai. Gas mengalir melalui inlet MR/S, selanjutnya gas yang

mengalir melalui MR/S akan disaring melalui gas filter agar partikel serta
impiurities lainnya tidak Ucut terbawa. Kemudian gas akan melewati slum shut of
valve (SSOV) yang dihubungkan dengan tekanan di down stream melalui pipa
kecil (sensing line) sebagai alat pengaman. Selanjutnya gas akan mengalir melalui
regulator monitor, tekanan akan sesuai setting regulator monitor melalui pUot, di
regulator aktif tekanan gas akan diturunkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Regulator juga berfungsi untuk menjaga tekanan keluar tetap stabil dengan
dUengkapinya alat berupa relief valve dan SSOV. Setelah gas diturunkan
tekanannya, gas akan melalui meter gas yang berfungsi menhitung volume gas
yang mengalir. Kemudian gas yang telah diturunkan tekanannya akan dialirkan ke
pipa pelanggan.

Pada umumnya MR/S dipasang dua stream (aliran), yang bertujuan apabila
stream yang beroperasi rusak atau tidak bisa bekerja lagi, maka stream satunya
(stand by) dapat menggantikan kinerja stream yang rusak tersebut secara
automatis, sehingga penyaluran gas ke pelanggan tidak terhenti dan pasokan gas

dapat berlangsung terus.

b.) Meter Station (M/S)tt6i


Meter Station adalah suatu peralatan yang berfungsi menghitung aliran gas

yang dipakai tanpa dengan menurunkan tekanan yang ada (gambar 3.2).

13

tmmmmmummmmmmmmmmm^mmi^l^mA
Cara kerja M/S ialah mengalirkan gas dari pipa jaringan melewatifilter yang
selanjutnya gas mengalir melewati meter tanpa adanya penurunan tekanan melalui
regulator.

Di PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU DW I Area Cirebon

sendiri ada 2 jenis metering station yaitu:

• OffTake Station

Off Take station atau stasiun penerima menggunakan flaw computer sebagai
alat penghitung aliran gas yang diterima oleh PT. Perusahaan Gas Negara
Persero) Tbk. dari PT. Pertamina seperti gambar 3.2 a&b

(a) (b)

Gambar 3.2 Stasiun Penerima Gas Sunyaragi (a) dan Bongas (b)

• MeteringStation

Meter Station pelanggan menggunakan turbin meter sebagai alat untuk


mengukur gas yang mengalir. Volume gas yang diukur oleh meter turbin

14

^^^^?W?^[??^-7ffitSi
merupakan volume gas yang masih standar, belum dihitung dengan menggunakan
faktor konversi. Volume gas yang mengalir melalui meter turbin ini dinyatakan

dalam cubicfeet atau m3.

3.2 Pengertian Pengukuran Volume Aliran Gas

Pengukuran adalah membandingkan sesuatu yang telah ditentukan sebagai

standart, dengan sesuatu yang tidak atau belum diketahui ukurannya untuk

mendapatkan suatu besaran kuantitatif tertentu dari sesuatu tersebut. Sedangkan

teknik pengukuran adalah suatu cara untuk mendapatkan akurasi hasil pengukuran
atau meminimaliskesalahanyang ditimbulkanselama pengukuran.

Pengukuran laju alir adalah suatu proses untuk mengukur besaran atau

jumlah fluida yang melalui suatu titik dalam interval waktu tertentu . Parameter

yang diukur biasanya; volume, berat, tekanan, temperatur dan sifat fluida yang

mengalir.

Satuan laju alir yang umum dipakai adalah; gallon per minute (GPM),

barrel per day (BPD), cubic feet per day (CFD), m3/h. Jumlah fluida yang
mengalir dapat dinyatakan dalam volume atau satuan berat (massa) per waktu.
Satuan volume biasanya tergantung dari temperatur dan tekanan. Sebagai contoh

satu gallon bensin (cairan) pada temperatur 40 °F akan menjadi lebih besar
volumenya bila temperatur menjadi 100 °F pada tekanan tetap, karena pemuaian.

Secara internasional pengukuran volume gas dinyatakan dalam cubic feet

pada kondisi standar yaitu pada tekanan 1 atm (14,7 psia) dan temperatur 60°F

15

mmrnmm.
7

(British Unit). Standar yang umum dipakai adalah American Gas Association
(AGA) Report No.3 "orifice metering of natural gas and other related
hydrocarbon fluids" untuk orifice meter dan American Gas Association (AGA)
Report No. 7 "measurement offuel gas by turbin meter" untuk meter turbin.

Hasil pengukuran volume aliran gas sangat dipengaruhi oleh perubahan


tekanan, temperatur, serta faktor kompressibUitas gas. Oleh karena itu dengan
mengetahui kondisi suhu dan tekanan pada saat operasi kita akan mengetahui
besarnya volume gas yang akan mengalir pada pelanggan dengan memasukkan
faktor tekanan dan suhu pada rumus yang telah dibuat dan disesuaikan dengan

standar.

3.3 Meter Turbin

Disebut meter turbin karena salah satu bagian utama dari flow meter ini

••<,. - ,
adalah bagian yang berputar pada porosnya seperti turbin. Meter ini bekerja
'-J

berdasarkan energi kinetik gas yang melewati sudu - sudu meter.

Meter turbin terdiri dan 3 (tiga) komponen dasar yaitu meter body,

measuring mechanism, output dan readout device. '

a. Meter Body

Body dan semua bagian yang berhubungan dengan ini, dirancang dan
dibangun dari material untuk kondisi tertentu. Pada bagian ini rumah meter
terbuat dan bahan non magnetis, tahan karat dan tahan terhadap komposisi gas
bumi dan kemungkinan cairan kondensatnya.

16
b. Measuring Mechanism

Measuring mechanism atau mekanisme pengukur ini terdiri atas bagian -


bagian yang bergerak,antara bagian baling-baling, roda gigi (gear) sampai index
meter.

body Readout
D

Coupling transfer

straigtening

Gambar 33 Bagian - bagian Meter Tnrbin3:,>

c. Output dan Readout device

Bagian ini terdiri atas perangkat keluaran dan counter. Ada dua macam
klasifikasi yang digunakan untuk menghitung perputaran rotor, yaitu secara
mechanical drive dan keluaran dengan pulsa elektrik, yang dapat dihubungkan
dengan peralatan diluar meter seperti electronic volume corrector.

Kapasitas dari meter turbin dan keluaran pulsa yang terdapat di PT.
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU DW I dapat dikategorikan sebagai
berikut:

G40s.d.G65 1pulsa = 0,1 m3(/km

17

'^^"yw^irK^K.l^s
G100 s.d. G650 1pulsa = 1m3 (flow actual)

G1000 ke atas Ipulsa = 10 m3 (flow actual)

Sedangkan jenis pembangkit pulsa ini termasuk kategori low frequency


pulse, dimana 1m3 pulsa merupakan 1kali putaran roda pertama pada gear.

33.1. Cara Kerja Meter TnrWnia>

Prinsip kerja dari meter turbin ini berdasarkan asas konservasi energi, yaitu
bagian dari energi kinetik gas yang mengalir berubah menjadi energi tekanan
ketika membeotur blade - blade pada rotor. Tekanan tersebut bekerja pada

permukaan blade yang kemudian menimbulkan gaya. Momen yang ditimbulkan


oleh gaya tersebut menyebabkan rotor berputar.

Putaran dari rotor tersebut diteruskan secara mekanis ke gear box yang

terdapat pada mechanism housing. Dengan rasio tertentu dari gear, putaran ini
diteruskan secara vertikal oleh batang pemutar dengan ujung sebuah magnet

batang dengan disekat oleh sebuah top hat antara bagian body dengan bagian
counter. Magnet ini diteruskan secara segaris dengan magnet kuncup. Fungsi top
hat ini berfungsi agar tidak terjadi kebocoran gas secara mekanis antara bagian
dalam dengan bagian luar meter.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kecepatan putaran rotor sebanding dengan


rata - rata laju alir gas yang melaluinya, dan banyaknya laju alir gas ini
ditunjukkan oleh counter.

18
IV.PEMBAHASAN

4.1 Penentuan Kapasitas Meter Turbin

Dalam penentuan kapasitas meter turbin kita yang kita butuhkan adalah

pelanggan. Setelah itu kita membutuhkan beberapa data dari pelanggan seperti

flow rate yang diminta pelanggan, tekanan gas yang mengalir pada pelanggan,

dan temperatur gas yang mengalir pada pelanggan. Setelah itu pelanggan akan

mengisi berkas-berkas KKO dan KKl. Setelah itu dari data yang ada kita akan

dapat menentukan kapasitas dari meter turbin yang dibutuhkan. Sebagai contoh

adalah penentuan bessarnya kapasitas meter turbin pada perusahaan Bio

Teknologi.

Pemakaian rata-rata : 48486,77 m3

Pemakaian minimum :44000 mJ

Pemakaian maksimum :52800 m3

Jumlah operasi per hari : 16 jam

Hari kerja per bulan : 24 hari

Jam operasi per bulan :384jam

Tekanan yang diminta : lbarg

19

MMMH
Penentuan ukuran meter turbin di dapat dengan memasukkan data ke

dalam rumus berikut:

Beban Puncak Pemakaian


Q max =
Waktu Pemakaian per Bulan
52800 m3
Q max
24 x 16 jam
Q max = 137 ,50 m3 / jam

Karena kapasitas meter dalam tekanan atmosfir maka hasil tersebut diatas

dimasukkan ke dalam rumus berikut:


Q max ^
Q =
P + 1 )
137 ,50 m
Q =
1 + 1

Q =68 ,75 m 3 / jam


Setelah mendapatkan hasil kita dapat mencocokkan hasil dengan angka
yang tertera dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5.1 Tabel kapasitas meter turbin

DN Size Q min for range m


mm Qmax Panjang
1:20 1:10 1:05
Inch
DN50 G40 3 7 13 65
150
(2") G65 5 10 20 100

G100 13 25 50 250
DN100 400 300
G250 20 40 80
(3")
G400 32 65 130 650
G400 32 65 130 650
DN150 1000 450
G650 50 100 200
(6") 320 1600
G1000 80 160

DN200 G1000 80 160 320 1600


600
(8") G1600 130 250 500 2500

20

^T^w!^:^!*^^.^^
Jadi dengan melihat tabel di atas dapat kita lihat bahwa meter yang
digunakan pada perusahaan Bio Teknologi adalah G65 dengan spesifikasi sebagai

berikut:

Flowrate maksimum : 100m3

Flow rate ntinimum : 5 m3

Flow range : 1 :20

Diameter Nominal : 2 Inch

Panjang : 150 mm

4.2 Perhitungan Volume Gas

Metode perhitungan gas meter turbin sebagai berikut : Jumlah gas yang
terbaca pada index meter adalah total gas pada kondisi alir (setempat) sedangkan

kondisi yang dipakai untuk menjual gas adalah kondisi standar (base condition).
Oleh karena itu perlu diadakan perhitungan kembali untuk mendapat kondisi

standar tersebut.

Pada perhitungan volume aliran gas inivolume diubah menjadi suatu volume

pada kondisi standar dengan memperhitungkan besarnya tekanan dan suhu gas
yang mengalir melalui meter. Rumus yang dipakai mengacu pada hukum Boyle
^«GaviM^acyaitu1:40);6:41-9);9:3) :

„ Pm Tb Zb T, ,A~
Vb=—x—x—xVm (4.3)
Pb Tm 2m

21
dimana:

Vm = Volume padakondisi pengukuran

Vb = Volume konversi (base condition)

Tm =Temperatur gas pada kondisi pengukuran T+ 273 °K

Tb = Temperatur dasardalam27 + 273 °K

Pm = Tekanan gas pada kondisi pengukuran

Pb = Tekanan dasar 1.01325 bar

Zm = Faktorkompresibiliti gas padakondisi pengukuran

Zb = Faktor kompresibiliti dasar

Sehingga:

p +wn5x^w_xzb_xVm
1,01325 273 + T Zm

dimana:

P : Tekananpengukuran(Barg)

T : SuhuPengukuran <?C)

Untuk tekanan pengukuran kurang dari 4Barwl):


i

— = (1 + 0,002 x Pm) (4-5)


Zm

Pm= Absolute pressure, psia = Static gauge pressure (psig) + 14,73

22
Dari persamaan di atas bahwa tekanan dan suhu sangat mempengaruhi
besarnya volume gas, terutama pada gas bertekanan tinggi. Pada tata cara
penjualan gas untuk pelanggan dengan tekanan kurang atau sama dengan 5 barg
mengunakan faktor kompresibilitas 1 + 0.002 x P atau lihat tabel super
compresibility pada AGA report no 7, dan untuk pelanggan yang menggunakan
tekanan lebih besar dari 4 bar, faktor kompressibilitasnya merupakan faktor
superkompressibilitas yang dihitung berdasarkan AGA NX-19 atau AGA 8.141)
Untuk tekanan pengukuran sama dengan atau iebih besar dari 4 bar sesuai
dengan ketentuan dalam "Perjanjian Jual Beli dan Penyaluran Gas" pasal 7,
Zb „ 2
= Fpv
Zm

Sehingga dapat dituliskan sebagai berikut10:-) .

P +1,01325 300 „ i (m
n- ""-wisr x^jtt xFpv m
dimana:

ym = Volume pada kondisi pengukuran

Vb = Volumekonversi (base condition)

Tadj = Adjustable temperature (temperatur yang diatur)

Paaj = Adjustable pressure (tekanan yang diatur)

Tadj = ((7/l + 460)xFO-460

23

JHmmmHimmmm»»9W^m^&wm
= 226,29
99,15-21 l,9xG-(M:+l,681xMn)

Padj - Pgy-Fp

156,47
Fp
160,8-7,22xG+(M:-0,392xA4h)

Ft = faktor pengatur suhu

Fp = faktor pengatur tekanan

G = spestfik gravitasi bumi

Mc = kandungan C02 di dalam gas, satuan % mol

Mn = kandunganN2 di dalam gas, satuan% mol

TJ = suhu gas yang mengalir dalam meter (°F ) = (Tx 1.8) + 32°F

Pg = tekanan gas yang mengalir melalui meter (psig) = PI x 14,5038 psig

Fpv2 - Faktor superkompressibilitas (dapat dilUiat pada lampiran 6)

4.3 Evaluasi Perhitungan Volume Pemakaian Gas di PT Arteri

Daya Mulia II

Pada Form Pencatatan Stand Meter Industri dan Komersial PT Arteri Daya

Mulia pada bulan Desember 2009 diperoleh data sebagai berikut:

Stand meter turbin awal = 481.419 m3

24

liMWWWJHW
Stand meter turbin akhir = 590.591 m

Selisih stand turbin meter = stand turbin akhir - stand turbin awal

= 481.419 - 590.591

= 109.172 nr3

Tekanan (P) =3.9 Barg

StAu(T) =28.31°C

Perhitungan dengan meter turbin:

TJt
yb-
P +1,01325
I x
300 Zb v
x—xVm
1,01325 273 + T Zm

Karena tekanan kurang dari 5 Barg, maka:

— = (1 + 0,002 x P)
Zm

= l+( 0,002x3,9)

= 1.0078

Volume gas menurut meterturbin:


VZ^
Vb=VfM^
J{PoATf.
^=K/xr£±Ml^Y22±2ZM5V1+0,0o2(i>))
3 \ 1,01325 XT +273,15 Jv v
™=(590.591-481.419)xp£±L5If 27 + 273,15
28,31 + 273,15
(1 +0,002(3,9))

F&=531.185,8821m3

25

mmmm
4.4 Instalasi Meter Turbin

Dalam melakukan instalasi meter ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
supaya tidak cepat rusak dan dapat optimal dalam bekerja. Syarat melakukan
instalasiadalah sebagi berikut:

4.4.1 Persyaratan tempat

Persyaratan tempat yang harus dipenuhi dalam melakukan instalasi meter


turbin ada beberapa hal yaitu:

- Meter turbin harus terpasang 50-150 cm diatas permukaan tanah

- Harus terletak pada kerangan induk (main valve)

- Terlindung dari sinarmatahari

- Terdapat pada suatu ruangan

4.4.2 Persyaratan perpipaan

Adapun persyaratan perpipaan yang harus dipenuhi adalah:

- In Line Meter

*• 5 Nomina! P^ieOiametere -*
Gas TemperaMe
Tufttne, weu
10Nominal Pipe Diametes *-| Meter/'
_J>
Intel
}
Straightening
J I* 5Nominal Pipe Diameters *J
Vanes

Gambar 4.1 In Line Meter

26

mm
- Short Coupled Instalation

Spool Assembly
4 Nominal Pipe
Diametms Long
fcf—--T-Tferoperoluro
{—well
SO" EtBow
«v »ee

*teouctlon
One Nominal
Pipe Size
80° Elbow
or Tee

Gambar 4.2 ShortCoupledInstalation

- Close CoupledInstalation

Qas
Turtiine -;;;r;5
Mater .^ TTemperaiure
£-Well"

SO" Elbow
or Tfeo
Maximum
Reduction
One Nominal
Pipe Size
90"» Eloow

Gambar4.3 C/ose Coupled Instalation

4.43 Konstruksi pemasangan

Syarat- syarat konstruksi pemasangan adalah sebagai berikut:

- Pemasangan harus faebas dariregangan

Sambungantidak boleh dilas

- Mudah dalam penggantian

27

wmmmmmmmmmwKmmmmw^mWSS^S^
- Pembacaan counter secara horizontal

- Terkalibrasi

4.4.4 Aliran Lurus

Pelurusan aliran mi bertujuan mencegah terjadinya turbulensi pada aliran

gas dan untuk mempercepat laju aliran

4.4.5 Gas yang mengalir

Persyaratan gas yang mengalir adalah gas tersebut harus bersih, bebas dari

cairan, debu dan kotoran yang dapat mengakibatkan kerusakan rotor meter dan

mekanisme penggeraknya.

4.5 Pemeliharaan Meter Turbin

Pemeliharaan meter turbin ada 3 macam, yaitu:

4.5.1 Pemeriksaaan meter

Adapun yang termasuk dalam pemeriksaan meter adalah pengecekan


counter, pengecekan kerusakan, pengecekan bagian-bagian yang hialng, dan

counter masih tersegel.

4.5.2 Pelumasan

Dalam pengoperasian meter turbin perlu adanya pelumasan supaya tidak


terjadi aus pada bagian turbin wheel. Cara pelumasan sendiri ada dua cara, yaitu:

28
- Tanpa pompa

Pelumasan tanpa pompa biasa digunakan pada meter sebesar 2" sampai 4".

Selain itu pelumasan tanpa pompa harus dilaksanakan pada meter yang tidak

bertekanan dan tidak ada aliran gas.

- Dengan pompa

Pelumasan dengan pompa dibedakan menjadi tiga:

- Push button pump

Biasa digunakan pada meter 2" dan 3" dengan tekanan operasi sebesar

16 barg.

- Small oil pump

Biasa digunakan pada meter 4", 6", dan 8" pada semua tekanan

operasi.

- Large oil pump

Biasa digunakan pada meter 10" ke atas dan digunakan pada semua

tekanan operasi.

Tabel 5.2 Tabel jumlah pelumas saat operasi

Jumlah minyak
Diameter meter (mm) pelumas saat operasi

50/80 0,2
100 2

29

m
150/200 3
250 5
300 6
400 8
500 10
600 12

Tabel 53 Tabel periode pelumasan

Aplikasi Periode pelumasan


GasBersih 6 bulan
Gas dengan Kondensat Rendah 1 bulan
Gas dengan Kondensat Tinggi Iminggu

4.53 Kalibrasi Meter Turbin

Kalibrasi untuk meter turbin menggunakan prinsip membandingkan antara

meter yang akan dikalibrasi dengan meter reference atau dengan meter yang

masih berlaku masa kalibrasinya. Ini berguna nuntuk melihat apakah meter

tersebut masih bisa digunakan atau tidak.

Contoh kalibrasi meter:

Data aliran gas meter reference :10 m3

Data aliran gas pada meter yang dikalibrasi : 9,5 m3

Suhu (T), asumsi suhu gas dari blower :27°C

Tekanan (P), tekanan yang diatur pada blower : 2 barg

Penghitungan volume yang mengalir pada meter reference:

30
fTb ^ Zb
Vb =Vf
Pb ) {Xf ) Zf )
Vb =Vf x
1^+1,01325 ¥27 +273 ,15 fc + {p )}
I, 1,01325 A T + 273 ,15 )v v "
2 + 1,01325
Vb =10 x
1,01325
f27+273'15 1(1+0,002 (2))
,27 + 273 ,15 P y JJ
Vb 29 ,85742 m 3 / jam

Penghitungan volume gas yang mengalir pada meter turbin yang akan dikalibrasi:

Vb = Vf Pf ^ _Tb ^
\ *Pb
u J Tf ){zf
P + 1,01325 27 + 273 ,15 1
Vb = Vf x (l + 0,002 0))
1,01325 T + 273 ,15

Vb
= xf2+1,01325 Y27 +273,15^ Q2 ( })
t 1,01325 X27 + 273 ,15 JV V"
Vb = 28 ,3455 m a / jam

Setelah itu kita hitung error pada meter yang akan di kalibrasi dari hasil di

atas dengan rumus:

^ Meter Re adine - Meter Re ference Re adins


Error = - - — xl00%
Meter Re ference Re ading
_ 28,3455-29,85472 1Aft0.
Error =— xl00%
29,85472
Error =(-5)%

Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa error yang terjadi pada meter yang

dikalibrasi adalah -5%. Sehingga meter tersebut sudah tidak dapat digunakan,

karena error maksimal yang diperbolehkan dalam industri migas di Indonesia

adalah ±2%.

31
Besarnya error yang terjadi pada meter tersebut dapat disebabkan karena

rusaknya filter sehingga ada kondensat yanglolos menuju meter yang akan

menghantam turbeen wheel sehingga turbin wheel akan rusak. Selain itu bisa juga

disebabkan oleh over pressure yang bisa membuat turbeen wheel patah atau rusak.

4.6 Penggantian Meter Turbin

Penggantian meter turbin dilakukan bila masa kalibrasi dari meter tersebut

telah habis. Cara penggantiannya adalah dengan cara mempersiapkan meter yang

masih berlaku masa kalibrasinya. Bila saluran MR/S itu tunggal maka kita

matikan terlebih dahulu aliran gas yang mengalir. Lalu kita Iepas meter yang telah

habis masa kalibrasinya, kita gantikan dengan meter yang masih berlaku masa

kalibrasinya. Setelah itu kita buka valve supaya gas dapat mengalir. Lalu kita

melakukan pengecekan apakah terjadi kebocoran pada sambungan antara pipa

dengan meter turbin dengan menggunakan air sabun. Bila tidak terjadi kebocoran

maka sambungan sudah tepat.

Sedangkan pada MR/S yang memiliki dua stream, penggantian dilakukan

dengan cara membuka valve bagian downstream pada stream B, dilanjutkan

dengan membuka valve pada bagian upstream pada stream B. Setelah itu kita

tutup valve bagian upstream pada stream A, setelah itu kita tutup juga valve

bagian downstream. Setelah itu kita pastikan bahwa antara valve bagian upstream

dan downstream pada stream A. Kita bisa membuang gas melalui filter untuk

mempermudah penggantian meter. Setelah itu kita lepas meter turbin lama dan

kita ganti dengan meter turbin yang baru. Setelah itu kita buka valve bagian

32
downstrem dari stream A untuk bisa melakukan pengecekan kebocoran aliran,

bila tidak terjadi kebocoran maka kita dapat membuka valve pada bagian

upstream pada stream A. Lalu kita tutup kembali valve pada bagian upstream dan

downstream pada stream B.

33

mmmmmmmmmfs-^^stmlP
BABV.PENUTUP

5.1 Kesimpulan

- meter orifice, meter turbin, meter diaphragm, dan meter rotary merupakan

alat-alat untuk mengukur volume aliran gas dan sebagai alat pembayaran

(custody transfer) yang digunakan oleh PT PGN (Persero) Tbk.

- Dalam menentukan kapasitas meter turbin, diperlukan data-data dari calon

pelanggan berupatotal kebutuhan panas dan tekanan aliran gas yang terdapat

pada form KKO dan KKl. Hal tersebut berguna untuk melakukan perhitungan

dalam penentuan kapasitasmeter turbin sesuai dengan AGA Report nomor 7.

- Pada perusahaan Biotek setelah data terkumpul disimpulkan bahwa ukuran

meter turbin yang digunakan adalah G 65.

- Meter turbin merupakan alat pengukur volume aliran gas yang pemasangan

maupun penggantiannya tidak rumit, masa pemakaiannya lama, dan

pemeliharaannya mudah.

- Pada PT Arteri Daya Mulia II penggunaan volume gas selama bulan Januari

adalah 531.185,8821m3.

- Meter turbin masih dapat mengalirkan gas bila mengalami kerusakan pada

elemen-elemen bagian dalam meter turbin.

34
5.2 Saran

- Memperhatikan detai dari permohonan pemakaian gas alam pada calon

pelanggan seperti:

1. Dataperalatan pelanggan yangakanmenggunakan gas alam.

2. Data kebutuhan kalori gas alam.

3. Tekanan aliran gas alam yang diinginkan

4. Waktu operasi peralatan yang menggunakan gas alam.

- Melakukan pemeliharaan rutin yang terjadwal agar dapat memperpanjang

masa pemakaian meter turbin.

- Melakukanpenggantianmeter turbin pada pelanggan secara terprogram sesuai

dengan masa kalibrasinya.

- Menggunakan volume corrector untuk meningkatkan efisiensi kerja dan

ketepatan dalam pengukuran.

35
DAFTAR PUSTAKA

1. Handono, Kris. 1993. "Meter dan Regulator Gas Domestik dan Non
Domestik". Perum Gas Negara.
2. Yuwono. 2008. "Metering & Regulating Station (MRS)". Pusat Pendidikan
dan Latihan PT PGN (Persero) Tbk.
3. .2000."Fluxi 2000/TZ : Turbine Gas Meters". Actaris.
4. . ."Gas Metering System". Akamigas : Cepu.
5. .Supervisor!- V3B Data Collection System."Chasseneuil du
Poitou".France 86361.

6. .1985. "A.G.A Gas Measurement Manual" Transmission Measurement


Comittees. Arlington. Virginia 22209
7. .1999. SK.Direktur Meterologi,Nomor : Met 4005/172/1999 "Syarat-
syarat Teknis Khusus Meter Gas Rotari Piston dan Meter Turbin".
g. .2003. "Wincor User's Guide-(Anglais)'\ Software Literature. Actaris.
9. .2005.Perjanjian Jual Beli dan Penyaluran Gas
No.001100.PK/350/DW2SMO/2005. PT PGN (Persero)Tbk.

36
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PeraeroJ Tbk
SBU DISTRIBUSI WILAYAH I JAWA BAGIANBARAT
AREA CIREBON

'm*i*m-*l*r**m

OhHU HVHIrrfT

kBHIHhVifllVnai
k-f-a^
»••'••' -IBVPHfcl'*"*-
• th.U-MWh**!'
' i*f»M
"w h MnUt"
SVfaM
**•*•*•«• MnJIwJ
rHwu BMHUl

zn— 1 Pa*urii 1 THHAW


O ***-»**

rr"(ii«IiiBi
Oh—f • »••••«! IN mfl»Nk(

1 h»m
i Mi""
t bufli<
.M^ttv'U*!
&d*i^ ' (•-***-« Mh *«"i*ii

U|>»ViW
OHiHllff^nw

1^-fcip- H"-

4 •••! ' il

riMUTM !••>••! T.JOTBlO"

o
•|A*iB|t Dla Jim bikBm-j f S1™".
.•pHw-Hit

Clrobon, ^ Agu»tui30M
ibwvri- Aualare uansgar
1, * -NehOiB** Mlh.iWi'iW^i*
a. - .pptawfaMfPAfcsimMtiJirtia PeniuflEvi <tenUyinan Art* Clrabon
j — * r»i*wig
* urwTmv«b •uwWiPwwMiiAiWvipnwvu
9 'WiHflW *UwtaPen»lrt«l-ih*Ml««s™OranA _,_,__
» iml* P«l--1 - «(rtOf t Oifl*» 3Bmn* *»p N« Orflii* n *^) it's lErtrl *n:
-pMiluAndviLH**" Herpng : On*H< .1|ra5f»fiMI#illl
^^ NenOtganh * a«nfl

SHEILA UERLIANTY T3
Lampiran 2

Lampiran 2:Tabel Compressibilty Ratio

TABLE 10.5
COMPRESSIBILITY RATI0"s" OR fp^
BASE DATA - .6 SPECIFIC GRAVITY HYDROCARBON GAS
TEMPERATURE {DEGREES F|
20 30 40 54 60 70 BO
(PSIG)
a 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1-0000 1.0000 1.0000 1.0000
zo. 1.O047 1.0000
1.0044 1.0041 1.0039 1.0036 1.0034 1.0032 1.0030 1.0028
40. 1.0094 1.O088 1.0082 1.007- 1.0072- 1.0068 1.0063
CD. 1.0142 1.0133
1-0059 1.0056
1.0124 :.on. 1.0109 1.0102 1.0095
BO. 1.0191 1.0178
1.0089 1.0084
I.016S 1.0155 1.0145 1.0136 1.0127 1.0113 1.0112
100. I.024D l,022.| 1.0203 1.0195 1.0182 1.0171 1.0160 1.0149
120. 1.O20O 1.0270 1.0140
1.0252 LOWS 1.0220 1.0205 1.0192
140, 1.0340 1.031!
1.0180 1.0168
1.02SS 1.0216 1.0257 1.0240 1.0226
ICO. 1.0391 1.0364
1.0210 1.0197
1.0340 1.0317 1.0295 1.0276 1.02S8
180. 1.0443 1.041! 1.0241 1.0215
1.0384 1,0358 1.0334 1.0311 1.0291 1.0272 1.0254
200. 1.0496 1.0461 1.0429 ' 1.0399 1.0372 . 1.0347 1.0324
no. 1.05*9 1.0510 1.0303 1.0283
1.0474 1.0441 1.0411 1.0363 1.0357 1.0334
240. 1.0603 : KiGO 1.0520 1.0312
1.046 J 1.0450 1.0419 1-0391 1.0365
200. 1.0658 1.0610 1.0341
l.OSCE 1.0526 1-0490 1.0456 1-0425
280. 1.0713 1.06GI 1.0396 1.0370
1-0613 1.D5G9 1.0529 1.0493 1.0459 1.0428 1.0399
300. 1.07 G9 1.0712 l.OGGO 1.0613 1.0569 1.0520 1.0493 !1-0459 1.0428
320. 1.0826 i.0754 :.070B t.0657 1.0610 1.0567 1.0527 .1-M9L. -1.0458 •
340. I.0BB4 1.0817 1.075G 1.0701 1.0650 1.0604 1.0561 1.0523 1.04B7
3G0. 1.0942 1.06 JO 1.0805 1.0691
1.074G 1.0G42 1.0596 1.0555
m. 1.1002 1.0924
1.0S17
1.0814 1.0790 1.0732 1.0G80 1.0631 1.0587 1.0547
400. 1.1062 1.0979 1.0904 1.0836 1.0774 ..0718 1.0E56 1.0619
420. 1.1123 1.1034 1.0576
1.0954 1.0861 1.08)6 1.0756 1.0701
440. ' 1.1184 1.0652 1.0606
1.1090 1.1005 1.0928 1.0858 1.0794 1.07 J7
4G0. 1.1247
1.0684 1.0536
1.1146 1.1056 1.0974 1.0900 1.0833
460. 1.0772 1.0717 1.0GG6
1.1310 1.1203 1.1107 1.1021, 1.0943 • 1.0872 1.0808 1.0749 1.0696
500. 1,1375 1.1261 1.1160 1.10G8 1.098G 1.0911 1.0844 1.0782 1.0716
520. 1.1440 1.1320 1.1212 1.1116 1.1029 1.09S1 1.0879 1.03 IS
S4D. 1. 506 1.1379 1.07S7
1.1265 1.1164 1.1072 1.0990 1.0916
560. 1.1573 1.1439 1-0848 1.0787
1.1319 1.1212 1.1116 1.1030
580. 1.1641
1.0952 1.0881 1.081T
1.1499 1.1373 1.1261 1.1160 1.1070 1.0988 1.0914 1.0848
600. 1.1710 1.15GB 1 1426 1.1310 1.1204 1.1110 1.1024 1.0947 1.03TB
620. 1.1780 1.1622 1.1483 1.1359 1.1249 1.1 ISO 1.1061 1.0981 1.0908
640. 1.1850 1.1635 1..539 1.1409 1.1294 1.1190 1.1098 1.1014 1.0939
660. 1.1922 1.1748 1.1595 1.1459 1.1339 1.1231 1.1134
680. 1-U94 1.1047 1.0989
1.1812 1.1651 1.1510 1.1384 1.1272 1.1171 1.1081 1.1000
700. 1.2068 1.1876 1.1708 1.1560 1.1429 1.1313 1.1208 1.1114
720. 1.214! 1.1941 1.1030
1.17G6 1.1612 1.1475 1.1354 1.1245
J 40. 1.2218 1.2007
U14B 1.1061
1.1824 1.1663 1.1521 1.1395 1.1282
760. 1.2294 1.1181 1.1091
1.2073 1.1882 1.1715 1.1567 1.1436 1.1319
7B0. 1.2371 1.2141
1.1215 1.1122
1.1941 1.1767 1.1613 1.1477 1.1356 1.1249 1.1152
BOO. 1.2449 1.220s 1.2000 1.1819 1.1G60 1.1519 1.1394 1:1282 1.1182
820. 1.2528 1.227J 1.2060 1.1871 1.1706 1.1560 1.1431 1.1316 1.1213
840. 1.2608 1.2346 1.2120 1.1924 1.1753 1.1602 1.1468 UI349 1.1243
8GO. 1.2G89 1.2415 1.21 BO 1.1977 1.1800 1.1644 1.1505 1.1383 1.1274
880. 1.2771 1.24B5 1.2241 1.2031 1.1847 1.16B5 1.1543 1:1416 1.1104
900. 1.2853 1.2556 1.2302 1.2084 1.1894 1.1727 1.1580 1.1450 1.1334
920. 1.2937 1.2627 1.2364 1.2138 1.1941 1.1769 1.1617 1.1483 1.1364
940. 1.3021 1.2699 1.242G 1.2191 1.1988 1.1811 1.1654 US 16
9G0. 1.31 siS 1.2771
1.1394
1.24S3 1.2245 1.2035 1.1852 1.1692 1.1550
980. 1.3191 1.1424
1.2843 1.2551! 1.2299 1.2093 1.1894 1.1729 1.15B3" 1.1454

^^^^^^^^^S^^S^^^^S!ffr^#^^^^^L5K'ii?^^lS^
Lampiran 4

Lampiran 2 (Lanjutan)

TABLE 10-5(CONTJ
COMPRESS1B1LFTY RATKTb"•ORF„a
BASE DATA - .6SPECIFIC GRAVITY HYDROCARBON GAS
TEMPERATURE (DEGREES FJ

80 90 100 110 120 130 140 150 160


(Mao
1X000 l.OBOfl 1.0000 I.ODD0 1.0000 1.0000 1.0000
o. 1.D0OO 1.0000
10026 1.0025 1XD23 1x022 1X021 1.0019 1.0D1B 1.0011
20. 1.0DZB
1.0D49 1.0046 1.0043 1.0041 1.0038 li»36 1.0034
40. 1.0056 1.005!
1.DD74 1.0069 1.0065 1.00G1 1.0057 1.0054 1.0050
60- 1.0034 1.0O78
1.0098 1.0092 1.0086 L0081 1.D07S 1.DD7] 12061
BO. 1.0112 1-0105
1.0115 1.01 OB 1.0101 1.0095 I.0M9 1.00B4
10D. 1.014D 1-0131 1.0123
1.0138 10130 1.0122 1.0114 1.0101 1X100
120. 1.0168 1.0158 1.0148
1.0164 1.0172 1.0161 1X151 1-0142 1.0133 1.0125 1X111
MO. 1.0197
1.01B5 1.0173 1.0162 1.0162 1.0143 1X134
100.. 1X225 1.0211 1.0197
1.0195 1X1B3 1.0171 J.036D 1.015V
180. 1.0254 1.0237 1.0222 1X298
1.0264 1.0247 1.0231 1.0217 1.D2D3 1X190 1.0178 1.0111
200. 1X2B3
1.C272 1.0255 1.0228 1.D223 1X209 1X196 1.018*
220. 1.0312 1.WB1
1.J318 1.0297 1.0278 1.0260 1.0243 1X22B 1X213 I.WW
240. 1.0341
1.0322 1.0301 1X282 1.0764 1.0247 1.0231 1.0111
260- 1.0370 1.0345
1.0325 1.0394 1.0284 1X265 1.0249 1.013}
280. 1.0399 1.0372 1X34B
1.0348 1.0325 1X30* 1X2B4 1.0266 1.0141
300. 1.0428 ;.0400 1.0373
1.0372 1.0347 1.0324 1.0303 1.0284 1.0165
320. 1.0458 1.0427 1.0398
1.0424 1.0395 1.0369 IX34S 1.0312 1.0101 1.0211
340. 1.0487 1.0454
1.0449 1.0419 1.0391 1.0365 1.0341 1.0318 1.02W
360. 1.0517 1.0 IBS
1.044! 10413 1.0385 1.0360 1.0336 1.0314
3B0. 1.0547 1.0509 1X474
1.D466 1.0434 1.0105 1X378 1.0353 1X33B
400. 1.0576 1.0536 1.050D
1.0489 1.04SE 1J1425 1.0397 1.0370 1X346
42a 1.0606 1.0564 1.0S2E
1.0551 1.0513 1.047B 1.0445 1.0415 1.0388 1.0361
140. 1.0636 1.0592
1.0536 1.0500 1.0166 1X434 1.0405 1X3T7
4G0. 1XSGG 1.0619 1.0576
1.0560 1.0521 1.0486 1.0453 1X422 1X393
480. l.DESG 1.1.647 1.0602'
1.0527 1.0583 1.0543 1X506 1.0471 1.0439 1X408
500. 1.0726 1.0575
1X42$
1.0653 1.0607 LOSES 1.0526 1.0489 1X456
520. 1.0757 1.0702
1.0630 1.1586 1.0545 1.0508 1X473 1X410
540. 1.0187 lJn3D 1.0676
LOGOS 1X565 1.0516 1X490 1X458
560. 1.0817 1.075B 1.0704 1.0ES4
1XG29 1X585 1.0544 1X508 3X411
580. 1.0MB 1.078G 1.0729 1JI677
LD101 . 1.0651 1.0605 1.0563 1.0523 1X411
ECO. 1.0876 1XB14 1.0755
1.0724 ' 1X672 1.0655 1.05B1 1.0540 1.05a
620. 1.09DB 1.0B41 1.0780
1.0747 1.0694 1.0644 1.0593 1.0556 U»ft
G40. 1.0939 1.0B59 1.DSD5
1.0715 1.0664 1.DE17 1.0513 1X5»
• G"V0. 1.0963 1.0897 3.0B31 1.0771
1.0736 1.0G83 1.0E35 1X589 1X54*
GHO. 1.1000 LOSS 1.GS56 1.0794
1.0811 1.D15B lines 1.0652 1X606 1XH9
700. 1.1030 1.0953 L0B8I 1X57J
1.0840 urns 1:0722 1.0670 1X622
720. 1.1DB1 10980 1.0907
1.0863 1.0B0O 1.0741 1X6B8 1X638 1XH1
740. 1.10S1 1J0D8 1.0932 ixew
LDBBG 1X821 1.07G1 1X705 1X654
7G0. 1.1IK l.:036 ixose 1MB
1X909 1-0842 1X780 1.0723 1X670
7B0. 1.11S2 1.1064 1.0983
1.1008 1.0932 1.0863 1.0799 1X74D 1X686 1XH«
BCX 1J182 1.1091 1.0BU
1.0955 1XBB4 1XB1B 1X15B 1.0702
810. 1JU3 1.1119 1.1033
1.0B7B 1.0904 1XB37 1.0715 1.0718 IXttt
840. 1.1243 1.1146 1J058
1.0925 1X856 1X793 1.0733 1X671
860. 1.1274 1.1174 1.1 DBS 1.1001
1.094G 1.0875 1.0809 1X749 l.OtM
BBtJ- 3.1304 1JI01 1.110B 1.1013
1.1046 1.0965 1.0893 1.0816 1X764 1X1*
900. 1.1334 1.1225 3J133
I.OBBfi 1.0912 L0B43 1.0760 1X711
na. 1.1364 1J2S6 1.1157 UOfiB
UOD7 1.0930 1.0360 1.0795 1XT»
940. 1.1394 1.1283 1.1182 1.1O90
1J027 1.0948 1.0816 1.0810 1XMS
1.1424 U310 1.1206 i.r.i?
BED. ism 1.0825 ixm
U337 urn 1.1135 1-1047 1.0966
980. 1J454
Lampiran 5

Lampiran 2 (Lanjutan)

TABLE 105 (CONT.)


COMPRESSIBILITY HATIO's" Of! FtJ
BASE DATA —Ji SPECIFIC GRAVITY IIYUnOCAFIBON GAS
TEMPERATURE (DUG!!!-!:";; V)

ii'Mi:; *<1 inn no IJtl nil 1411 15(> 1G3


M"'i', s I iu? 1.1 JIM I.V.-r.;. i.usi; i.iOCT i (!•<:! J 1.090<> I .(1K4I1
!.i'»n :.t.iii*i ).077r.
i.i 213 I 117K 1 I OKI', I.HIOi 1.05135
I ii-til I 0B55 I.07B0
I.M1V i.i.iij.'i i.ijim i I (Of.
ltli.ll 1.H17I1 I.W4J 1 .nscn 1 .mm
:.iv;:l I ii-::' i i.i;; l i:::11 I u;'r.
Ilifcll
l.lll.IK I HH57 1ORS4 10HIC
!.ll"!J 1.I.IC." I I.TM i i;« 1-114!- f.UKi:. l.Wf-|l i f iyii 1 HJll'B
I i'3^, ; I r. ifi 5 jJ"ii I 1371 ,1.12f4 1.IKJ-1 I.10M i.o;ua
II •:•> 1 IB,-.? i : r--.-i 1.1337 "l 12RH l.llfl.1 i.inni 1,1005
• ! -!'.! I l:-,fi3 I.i.'. 47
1-0SI2G 1.0851
i i-isi 1.1306 1.1802 1.M07 I.K1ZO
I !*;• i.riis I !S7:i
1.094(1 i.niici
1.U44 1.1327 1.1821 1.112- 1.1D3S
1 I!'" ! 1; -V! >.im-i I.OBBO
1.IM1H I.Ullfl 1.1347 1.12*9 1.114(1 i.i tiro i .noes 1 .wpa
T ".'nil s.ic.':! i i«aa i.i 4r.ii 1.13011 I.ISSB l.HH i.i up:,
),•-.•(> i.uioe 1.1G-IH i.u'.iHi 1.(19114
usia i.iaaa 1.1270 1.1173
IV •)'.'. I-if-.:7 i.i own 1 3*135 i.itfilfi
I 16T2 1.1534 1.1403 1.1294 1.1190 I Kill! 1 .wj.li
i spr*4 1.1697 1.I5SG 1.I12B 1.131',:
1?K f t.nor, 1.11(13 i iuai 1 "310
i.iani i ni2 1.1578 1.14*7 1.1329 1.1222 1.1154 1.1334 1.0951
13" ".I. 1.1308 1.1746 1.1593 .-1.1467 1.1347 1.1237 I.M3S 1.JI'4G J 0363
I :i:»i 1.1P3-* 1.17G9 1.1620 ' 1.I48G 1.13G4 1-L253 1.1152 1 ll'fB 1.0974
i:tj>i. Liaoi 1.1793 1.164! 1.1505 1.1331 1-1268 i.i If* 1.107)
13^'t i.iyBr. 1.0385
1.181S 1.16(12 I.'524 1.139B 1.1283 1.117D
ISSti 1.2012 1.1PM 1.0W0
1.1839 1.1KB3 1.1542 I.I4M 1.1298 I.1IH2 Liny. I 10"7
Kilt! 1.2037 1.10G2 1.1103 1.1560 1.1431 " 1.1313 1.12116 i .i i rip • una
I yin i .toot j.irm 1.1723 I I57S I 1447 1.1327 1.1319 i 'w.'
i i-I" i .aosfi 1-1906 I.112H
1.1743 1.1536 1.I4G3 1.1342 1.12.11 l.SKll
l-SM. i.auo 1.1927 1.H1.1B
1.1JB2 1.1G13 1.1478 1.1356 1.1244 1.1143
I -IHfl 1.31.1.1 1.1940 1 1049
1.1782 1.1631 1.1494 1.137 1 1.12S7 1.I1S.1 1.11169
ir.'iy t.-n:,' 1.1970 1.1800 1.1648- 1.1509 1.138.1 I I JBfl 1.1IG4
if- Mi. 1.2180 1.1990 I 10(18
1.18 IS 1,1664 1.1524 1.1397 I.1WI ) ll?J
1M«. 1.27.03 I.IU7B
1.2011 1.1837 I.IG8I 1.1539 1.1410
jr.r.o. i yam 1.1233 1.11P6 I 10RS
I •Jfl3] 1.ISS5 1.IG97 1 1553 1-1423 1.I3P4 I.I 195 1 1037
1.2247 i.seor.o 1.1R7.1 4.171! .1.1567 I-143.'. 1.1316 I.1IW I HOP
i nrm I 22«i 1.7.0G9 1-189(1 1.1728 l.lf.RI 1.14-n 1.1327 1.I2IG • ,4115
1C20. i,2;sp i.miks 1.13C7 1.1743 1.1535 I.HGiJ 1.1338 1.U2E 1.1134
li.io i .:',i99 i.;i(Mi 1 133.1 1 17RS 1 IfiriR 1.1348 1.1235 I 1132
i r.w. i ?3,"» i ::i?-i 1.134(1 1.1 7.'3 I 1';?] 1.1484 1.1353 1.1!lt 1.1140
1 G.W. i .i-.'us i.::m;: 1.19M! I.17S7 I 1T.34 I.14H5 i.iara 1.1 JhA 1 1149
Ii"fi 1 .?.W7 i.::i;.p I 1071 unoi 1 1S47 !.I5»I1 1.1373 1.1263
17 I'd l.:':wu 1 TlVii 1.1156
1.1 wr. 1 IK14 1 l«5H 1.1517 I l.HK" I.iim
! -.Mil I 1.I2J1
J" I" i ::i:':: ! ..Wl I i,»:w 1.HJ7I 1 t'yjf. I.13HS 1 (IPI- I II72
I '."All i ::r.'.f l v.'.hk 1.201;. I.IH4I I irtt:-'. i i:,,(w I M'l^ i.iais
llSu 1.1179
I -2-.»-/4 -1 .2029 i.ik:>:i i.i r.M l.ir.«. 1.1417 i. taw. 1.1 IRH
ISO". i.::-i!"-r- I ?3H'i I.IIM3 1.1 pf.fi 1 Y.Of, l.ir.sii i .i -im; 1.1304 I 1193
l»? ft. 1 ','-171 ! T."..3 IJftSG 1.IJI77 •i i;i:- i .1 r.fis I 141J 1.131? (.1200
1I*J». r :•.»!«•. !.:•:'« i a«,a J.1PN3 I 17-,'i'- I 1 £. E7 I NiV. 1 1313 I I3H7
1 -i'" >. :.'-•« i I.:•:•" i i :•!*! I.IWn i.r.'.H-i. I l'-Sd I KM- 1.1320 i.un
i.asir. l.-il-Ii-i i .mhki usm l.lMf- 1 li.n;, I 141JI 1.1333 1.1219
i rr-?<* ; ?jm; !/Jl'«. i !?:•:• \ •-• - I i li:c 1 1 .l-l'i I r.'•."•.
• *.'".'11 i.i's-ia i.;:;»i:' l.:'lir. i i:<.a i t;i»i l.l'.l'J 1.147 3 i ijn 1 1231
1 ?4(> I 25, M; i.-aa-n i.zi'.n i i5.i: 1 }'7.1 I.lfc'tl I.Ul'O ! 1JS3 i.i2:«;
1«'A l.fMll 1-234:! i.? i n 1 IfM : v;r;: I HOT 1.1OT ! 1353 1.1242
li'S". ] ;v*o I.J.1W i.?i-r; i ftif.a i i ::•<'> LI (..If. 1.1-194 1.1365 1.12)7
•J .Hill, i .;si!! 1.23'Vt i.I'lS" i m-ir l.lf-.Ufr 1.137(1 i.ir.f-'.'

mmwmm
Lampiran 6

Lampiran 8:Pasal 3Ketentuan Umum Perjanjian Jual Beli Gas


PasaiS

PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN GAS

(?) Pelanggan w^bmenyediafew) tsmpat dilol^Pefaf^anunt^pemasaTJa^ Meter Gas oteh PGN.

(2) Pemeliharaan dan pemeriksaan peralatan Meter Gas antara lain: kalibrasi meter, pembersihan filter,
penggantian peralatan yang rusak menjadi tanggung jawab PGN. Namun demikian, apabila pemeriksaan
peralatan maupun pemeliharaan lingkungan Meter Gas dilakukan atas permintaan Pelanggan, maka
seluruh biaya ditanggung oleh Pelanggan. Khusus untuk pelaksanaan kalibrasi ulang Meter Gas atas
permintaan Pelanggan, apabila temyata dari hasil kalibrasi ulang ditentukan bahwa Meter Gas tktak
menyimpang lebih besar dari 2 %, maka Pelanggan bertanggung jawab atas seluruh biaya yang
dlkeluarkan atas pelaksanaan kalibrasi ulang tersebut
Kecuall apabila dart hasil kalibrasi ulang itu temyata hasilnya menyimpang lebih besar dari 2 %, maka
biaya kalibrasi ulang dimaksud menjadi beban dan tanggung jawab PGN.
Apabila dari nasil kalibrasi ulang Meter Gas terdapat penyimpangan mefeWW 2%, volume penyeranan
selama terjadinya penyimpangan sampai dengan selesainya perbaikan akan dikoreksi sesuai dengan
besamya persentasi penyimpangan dengan cara:

(F1-F2) x Q
dimana
V
F1 = Persen akurasi berdasarkan data hasil kalibrasi ulang meter Gas
F2= Persen akurasi berdasarkan data hasil kalibrasi Meter Gas sebelum teriadi penyimpangan

Q= Volume Gas (m3 dalam 27° C, 1atm) yang mengalir selama terjadinya penyimpangan.

Contoh perhitungan:
F1 = Persen akurasi berdasarkan hasil kalibrasi ulang Meter Gas
= +2,8%
F2= Persen akurasi berdasarkan hasil kalibrasi sebelum terjadi penyimpangan
= 0,8%
Q= Volume Gas (m3) yang mengalirselama terjadinya penyimpangan.
= 200.000 m3
maka koreksi volume penyaluran Gas selama terjadi penyimpangan adalah:
= (2,8%-0,8%)x 200.000m3
= 2,0% x 200.000 m3
= 4.000m3
Berdasarkan contoh diatas maka Pelanggan berhak atas selisih tersebut dan dipertiitungkan pada
penagihan rekening bulan berikutnya.
(3) Pelanggan bertanggung jawab atas keamanan Meter Gas dari segala gangguan dan atau tindakan yang
dapat diperWrakan akan menimbulkan kerusakan, termasuk tidak menggunakan Gas diatas Kapasitas
/ Maksimum MeterTerpasang. .

mm m^wlffiQffiZ^<:-&&&
Lampiran 7

(4) Petugas PGN setlap saat berhak memasuW tokasi Meter Gas balk untuk pencatatan Meter Gas maupun
pemeliharaan dan pemeriksaan dengan menyampaikan pemberitahuan kepada Pelanggan.
(5) Penjumlahan hasil pencatatan angka Meter Gas dalam jangka waWu 1(satu) Bulan merupakan angka
dasar untuk menghitung jumlah Gas yang diserahkan oleh PGN kepada Pelanggan sesuai ketentuan ayat
(6} Pasal ini.
Sf (6) Jumlah Gas yang diserahkan dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila Meter Gas dilengkapi dengan meter orifice maka perhitungannya menggunakan formula AGA-
3danAGA-8. , t ,
b. Apabila Meter Gas dilengkapi dengan meter ultra sonik maka perhitungannya menggunakan formula
AGA-9danAGA-8. , ^ J AniL
c. Apabila Meter Gas dilengkapi dengan meter turbin maka perhitungannya menggunakan formula AGA-
7danNX19atauAGA-8

- Apabila Meter Gas dilengkapi dengan alat korektor volume ("Volume Corrector*) maka jumlah Gas
yang diserahkan adalah selisih dari penunjukan alat korektor volume yang tercatat pada akhir
Bulan Kontrak dikurangi penunjukan alat korektor volume yang tercatat pada akhir Bulan Kontrak
sebelumnya.

- Apabila Meter Gas tidak dilengkapi dengan alat korektor volume, maka jumlah Gas yang
diserahkan dihitung dengan mengkonverslkan angka dasar pada suhu 27 °C dan tekanan 1
atmosfir = 1,01325 Bar dengan rumus perhitungan:

V
V=Vtx 1-01325 +d x J3Q_xk

1,01325 273+t

tekanan barometerdianggap: 1,01325 Bar= 1atmosfir, dimana:


V- Volume Gas pada 27 °C dan 1atmosfir yang dipakai pelanggan dan ditagihkan dalam kuftansi
penagihan dalam m3.

Vt = Volume Gas sesuai penunjukan Meter Gas yang diukur pada tekanan pdan temperatur t, dalam
m3 (angka dasar).

p =Tekanan Gas yang mengalir melalui meter Gas dalam Bar.

t =Temperatur Gas yang mengalir melalui meter Gas dalam derajat Celcius.

k = c°M"r immpn^ihjiitas .mf.k p<4bar, kdianaQap sama denoan f1 +0.002 p). Untuk p>4bar,
ksamadenoanFPVP
V

•C

mmmmm
KMMAHMH 0*» MEOAMIPEMCTO) TW
SWDWHWUSIWLAYW I JAWA BAGIAN BARAT
onntiKcneaoN

4ADWALKAUBftMI METER OAS

Lckut DU. PW»g tttm Fntuwnl


No MMi Tup. tamer Sail UHiKiBnal Kutunoin
SMtor (mem) [mm) Fmbtnlan Kafcml
FWrnsurNinPaliiiigin 1 Abmil
1 Jl K m BOSH Ftonlc 0 8' 170
_

2 Jl Rava Chmttolii Ftonlc 0 83 2 1711 3160022 ITihun OTJwuhHOCO


PTTanvQoulndlV
-
.BRanBinjUKufen Fhnl 0 es 1 m «M1E0KUM/A tTdhun igjnw<»ng
3 prwimKfrftii
-
jlRmBukHria Flint • in 3 MS 414BS01.0MA tTuhim 11Fa&uIri20W
4 PTAbKflBIAl
41S3B01.01IA . tTahun 11 FabiuM20H
B PT JIDfl CnnlhKl 1 JIBIWM rani O ICO a tu
a a i 146 4B34801.D4JA - ITWiwi 11Fal>niai«20M
8 PTEKTktianH'm JlPnufcawi Hurt
Fluxl a in 3 tse 41B3W1.WA • ITWm 20F«bnm12M«
T PTAbiOiBlBl JIRn«suknlB
- 20FateUHi300B
a PTArUaHlfil JIKawu Ekut a sec B SH 8MMJ4T 1TMU1
-
,1 Ran Plumtun FUd a as 2 148 UBW0SW1/A ITahui arrXmxAXta
o PTEtMmIBI
- ITihun MMntawa
ID PTTmCMtalnal JRmQwrWIfi FUd a w 2 146 4W4801.ID/A
JUUvaBimboo Fund a u * IIS 4S34B01.07/A •
1TBU1 29MHM2DM
11 PTEmMalM
J taw flaw Ftonlc (1 BB 2 170 31S0S0B
. ITinun 0SJU1I2D00
13 tn/HWmta CUta P a w Find a 2so 4 4I4SS04.0HA
-
JIHaMAImaoYaiilNoai Fkut O 100 3 ZM zmuaasiK ITinun Og.knllDDB
14 PTJKiMCsnifHdll
-
JBun&IKUon Flirt O ISO 3 230 H3JS01JWA ITihun 00 .li nl MOO
19 PTWSava Kim 1(Stnam A!
net O MO a 4S0 TWM0M01JB - ITinun ra.hriaooi
1« PTArtdalllAl JKatteca
.BR™Pt™l not e w 380 4934001.011* - ITihun M.lifflTi™
17 KBtt(Wah™Ja ?
SB BJSW . tTlhun 2SJu>200B
10 FIAlWll JKamn hunmn G 1B0 *
0 100 3 MS 2B370 - ITihun 2SJul20u»
1* ra«u JCladn
Hud G BS Z I4B 3S7BI0t.Dl'A - ITihun OgAaatm2009
20 PTDMnMlin(rai) JlttmiF1iml»n
Fkxifc G SI 1 170 JiKWI* - ITihun U AbisIui 2000
31 HVMI jnnantM
JRanPUnbon Flud o as 2 14* 4534W1.0WA -
tTlhun IBAwMnajOl
B PTEUHMItAlDSn
Ftonlc G 05 a 170 31&D02O
Flud G 65 3 14S BBBIBOMOrfA -
ITahun WAauoutfonD
M 1 PTTt™nm«MII 1J BlwSillmill
•*s*w*>

WBAMju»2MB^I_

ST
3
"9.
01
3
to
PERGURUAN TINGGI KEDINASAN
AKAMIGAS-STEM

I.EMBAR PENCATATAN KEGIATAN PEMBIMBINGAN KKW

Nama Mahasiswa Aji Darmawan

NIM 420902/A

Jurusan Teknik Umum

Program Studi Instrumentasi dan Elektronika

Diploma I (Satu)
Dosen Pembimbing Royke R. Roring S.T. M.T.
JudulKKW : Operasi dan Pemeliharaan Meter Turbin Pada PT Perusabaan Gas
Negara (Persero) Tbk. Area Cirebon

Ringkasan Materi Bimbingan KKW Paraf Selesai Per jaikan


No. Tanggal
Pembimbing Tanggal Paraf

A W-or^wio
A-
1 28-04-2010 ppmhRtiilan Kata-kata
/U^
2 11-05-2010 Intisari dan Kesimpulan
A- 12-oT-W

A^
A- \l-GT-WQ'
3 12-05-2010 Revisi Akhir
Cepu, Mei 2C 07
Ke tua Program Studi

Royke RudolfRoring, ST. MT.


NTP. 194905271978091001

Anda mungkin juga menyukai