,\
Oleh
CEPU
PEMBIMBING PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Mengetabui: Menyetujui :
Kepala Dinas Ka.Si Layanan Teknis
Penjualan dan Layanan Penjualan dan Layanan Area
Area Cirebon Cirebon
Tgjl. TsjiViTtsi ;
Menyetujui,
PembimbingKertas Kerja Wajib
v^.
Mengetahui,
Ketua Program Studi: Instrumentasi dan Elektronika
iii
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan dan menyusun Kertas Wajib di PT Perusahaan Gas
Negara ( Persero ) Tbk. Area Cirebon, dari tanggal 1 Februari s/d 20 Februari
2010 dengan baik. Adapun judul kertas wajib adalah :
"OPERASI DAN PEMELIHARAAN METER TURBIN PT PERUSAHAAN
GAS NEGARA (Persero) Tbk AREA CIREBON"
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Bambang Purwanto, Amd selaku Kepala Dinas PT. Perusahaan
GasNegara(Persero) Tbk AreaCirebon
2. Bapak Ir. Toegas S. Soegiharto S.T. selaku Direktur PTK AKAMIGAS -
STEM
3. Bapak Royke R. Roring, S.T. M.T. selaku Ketua Program Instrumentasi
dan Elektronika.
4. Bapak Taufik Hidayat, Amd selaku pembimbing PKL yang telah
membantu penulis selama melaksanakan PKL di PT. Perusahaan Gas
Negara (Persero) Area Cirebon.
\ 5. Bapak Royke R. Roring, S.T. M.T. selaku dosen pembimbing KKW yang
selalu memberi bimbingan semangat serta dorongan kepada penulis
selama menyelesaikan KKW ini.
6. Serta semua pihak yang banyak membantu dalam proses penyusunan
kertas wajib ini.
Penulis menyadari bahwa kertas wajib ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun, guna
perbaikan menuju kesempurnaan pada penulis yang akan datang. Semoga kertas
kerja wajib ini bermanfaatbagi kita semua.
Cepu,Mei2010
Penulis,
IV
INTISARI
I
DAFTARISI
HALAMANJUDUL 1
LEMBAR PENGESAHAN LAPANGAN H
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING KKW m
KATAPENGANTAR. *v
INTISARI v
DAFTAR ISI «
DAFTAR TABEL ™i
DAFTAR GAMBAR • «
DAFTAR LAMPIRAN *
I. PENDAHULUAN *
1.1 LatarBelakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 BatasanMasalah 2
\ 1.4 Sistematika Penulisan 3
II.ORIENTASIUMUM 4
2.1 Sejarah Singkat PT. PGN (Persero) Tbk 4
2.2 ProfilPT Perusahaan GasNegara(Persero) Tbk. 5
2.3 Stniktur Organisasi PT PGN ( Persero ) Tbk Area Cirebon 6
2.3.1 Assistant Manager Penjualan & Layanan 6
2.3.2 Account ExecutifRumah Tangga 7
2.3.3 Account ExecutifIndustri & komersial sektor 8
2.3.4 Supervisor Layanan Teknis 9
23.5 Senior Supervisor Administrasi Penjualan 10
2.4 Saranadan Fasilitas 11
vi
mm
4.2 Perhitungan Volume Gas j 21
4.3 Evaluasi Perhitungan Volume Pemakaian Gas di PT Arteri Daya Mulia
n 25
4.4. Insatalasi Meter Turbin 26
4.4.1 Persyaratan Tempat 26
4.4.2 Persyaratan Perpipaan 27
4.4.3 Konstruksi Pemasangan 27
4.4.4 Aliran Lurus 27
4.4.5 Gas yang mengalir. 28
4.5 Pemeliharaan Meter Turbin 28
4.5.1 Pemeriksaan meter 28
4.5.2 Pelumasan .28
4.5.3 Kalibrasi Meter Turbin 30
4.6 Penggantian Meter Turbin 32
V.PENUTUP 34
5.1 Simpulan 34
5.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 36
LAMPIRAN
vu
DAFTAR TABEL
Halaman
vm
mmmmmmmmmmmmm
I. PENDAHULUAN
Dalam proses custody transfer yang dilakukan oleh PT PGN (Persero) Tbk
sebagai perusahaan penyedia jasa pendistribusian gas bumi, alat yang digunakan
untuk mengukur pemakaian volume gas merupakan alat yang digunakan sebagai
pembayaran atau penagihan gas kepada konsumen, maka perlu untuk membuat
suatu evaluasi mengenai sistem perhitungan gassertajenis peralatan pengukur gas
yang dipakai guna memperoleh tingkat ketelitian atau akurasi yang diperbolehkan.
Pada MR/S terdapat peralatan meter turbin. Peralatan ini hanya bisa
mengukur jumlah gas yang mengalir pada kondisi alir (aktual) dan harus
dilakukan konversi dengan menggunakan standar referensi AGA 7. Jumlah gas
yang terbaca pada counter atau index meter adalah total gas pada kondisi alir
setempat sedangkan kondisi yang dipakai untuk menjual gas adalah kondisi
standar {base condition). Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan kembali
Maka dalam hal ini kita perlu mengetahui besarnya tekanan dan suhu pada
gas yang mengalir tersebut. Oleh karena itu pada MR/S setelah meter turbin
dipasang alat yaitu manometer dan termometer. Setelah mengetahui besarnya
tekanan dan suhu tersebut maka dilakukan penghitungan dengan menggunakan
^^^^^^^^ws^^^^jSPiH^'^Wss^^s^^^aai
2.2 Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
pelanggan.
wMmmmmmmm\*MMmmKWil
4. Mengelola tagihan dan menindaklanjuti permasalahan tunggakan
pembayaran pelanggan.
7. Mengeloladatabase pelanggan.
Kantor Area
loyalitas pelanggan.
memastikan adanyajaminanpembayaran.
mmmmammmmmmm
7. Melaksanakan upaya tindaklanjut penunggakan yang dilakukan oleh
pelanggan.
kebutuhan pelanggan.
mengembangkan alternatifpemecahannya.
pelanggan.
M»iWi«Wi^
9. Mengevaluasi dan monitoring pipa instalasi pelanggan.
jumlah yangditagihkan.
Secara umum, sarana dan fasilitas pada pendistribusian gas bumi yang
terdapat di PT PGN (Persero) Tbk. SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat
Area Cirebon adalah sebagai berikut:
10
mmmm
• Stasiun Penerima (Off Take Station)
Sarana untuk menerima gas bumi dari pipa transmisi produsen. Fasilitas yang
terdapat pada stasiun ini terdiri dari fasilitas pengukuran aliran gas, unit
pengaturan tekanan gas, serta fasiHtas penunjang lainnya seperti alat
telekomunikasi, workshop dan peralatan keselamatan kerja. PT PGN (Persero)
Tbk. SBU Distribusi Wilayah I Jawa Bagian Barat Area Cirebon memiliki tiga
unit stasiun penerima yang masih aktif, yaitu Stasiun Penerima Gas Bongas,
dan Stasiun Penerima Gas Sunyaragi.
Sarana penyaluran gas bumi dari stasiun penerima ke pelanggan. Pipa yang
digunakan terbuat dari baja untuk sistem distribusi tekanan tinggi (4 -16 barg)
dan tekanan menengah (100 mbarg - 4 barg). Selain itu pada sistem distribusi
tekanan menengah juga dapat menggunakan pipa polyethylene yang juga
digunakan untuk sistem disribusi tekanan rendah (<100 mbarg).
Sarana untuk mengukur aliran gas dan menurunkan tekanan gas. M/RS ini
diperlukan apabila tekanan dari pipa distribusi masih terialu tinggi untuk
pelanggan.
11
wmmmmmimmmmm^m^M
ffl. TINJAUAN PUSTAKA
12
IHHm^wwwHWHSHfflSH
aliran gas yang dipakai. Gas mengalir melalui inlet MR/S, selanjutnya gas yang
mengalir melalui MR/S akan disaring melalui gas filter agar partikel serta
impiurities lainnya tidak Ucut terbawa. Kemudian gas akan melewati slum shut of
valve (SSOV) yang dihubungkan dengan tekanan di down stream melalui pipa
kecil (sensing line) sebagai alat pengaman. Selanjutnya gas akan mengalir melalui
regulator monitor, tekanan akan sesuai setting regulator monitor melalui pUot, di
regulator aktif tekanan gas akan diturunkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Regulator juga berfungsi untuk menjaga tekanan keluar tetap stabil dengan
dUengkapinya alat berupa relief valve dan SSOV. Setelah gas diturunkan
tekanannya, gas akan melalui meter gas yang berfungsi menhitung volume gas
yang mengalir. Kemudian gas yang telah diturunkan tekanannya akan dialirkan ke
pipa pelanggan.
Pada umumnya MR/S dipasang dua stream (aliran), yang bertujuan apabila
stream yang beroperasi rusak atau tidak bisa bekerja lagi, maka stream satunya
(stand by) dapat menggantikan kinerja stream yang rusak tersebut secara
automatis, sehingga penyaluran gas ke pelanggan tidak terhenti dan pasokan gas
yang dipakai tanpa dengan menurunkan tekanan yang ada (gambar 3.2).
13
tmmmmmummmmmmmmmmm^mmi^l^mA
Cara kerja M/S ialah mengalirkan gas dari pipa jaringan melewatifilter yang
selanjutnya gas mengalir melewati meter tanpa adanya penurunan tekanan melalui
regulator.
• OffTake Station
Off Take station atau stasiun penerima menggunakan flaw computer sebagai
alat penghitung aliran gas yang diterima oleh PT. Perusahaan Gas Negara
Persero) Tbk. dari PT. Pertamina seperti gambar 3.2 a&b
(a) (b)
Gambar 3.2 Stasiun Penerima Gas Sunyaragi (a) dan Bongas (b)
• MeteringStation
14
^^^^?W?^[??^-7ffitSi
merupakan volume gas yang masih standar, belum dihitung dengan menggunakan
faktor konversi. Volume gas yang mengalir melalui meter turbin ini dinyatakan
standart, dengan sesuatu yang tidak atau belum diketahui ukurannya untuk
teknik pengukuran adalah suatu cara untuk mendapatkan akurasi hasil pengukuran
atau meminimaliskesalahanyang ditimbulkanselama pengukuran.
Pengukuran laju alir adalah suatu proses untuk mengukur besaran atau
jumlah fluida yang melalui suatu titik dalam interval waktu tertentu . Parameter
yang diukur biasanya; volume, berat, tekanan, temperatur dan sifat fluida yang
mengalir.
Satuan laju alir yang umum dipakai adalah; gallon per minute (GPM),
barrel per day (BPD), cubic feet per day (CFD), m3/h. Jumlah fluida yang
mengalir dapat dinyatakan dalam volume atau satuan berat (massa) per waktu.
Satuan volume biasanya tergantung dari temperatur dan tekanan. Sebagai contoh
satu gallon bensin (cairan) pada temperatur 40 °F akan menjadi lebih besar
volumenya bila temperatur menjadi 100 °F pada tekanan tetap, karena pemuaian.
pada kondisi standar yaitu pada tekanan 1 atm (14,7 psia) dan temperatur 60°F
15
mmrnmm.
7
(British Unit). Standar yang umum dipakai adalah American Gas Association
(AGA) Report No.3 "orifice metering of natural gas and other related
hydrocarbon fluids" untuk orifice meter dan American Gas Association (AGA)
Report No. 7 "measurement offuel gas by turbin meter" untuk meter turbin.
standar.
Disebut meter turbin karena salah satu bagian utama dari flow meter ini
••<,. - ,
adalah bagian yang berputar pada porosnya seperti turbin. Meter ini bekerja
'-J
Meter turbin terdiri dan 3 (tiga) komponen dasar yaitu meter body,
a. Meter Body
Body dan semua bagian yang berhubungan dengan ini, dirancang dan
dibangun dari material untuk kondisi tertentu. Pada bagian ini rumah meter
terbuat dan bahan non magnetis, tahan karat dan tahan terhadap komposisi gas
bumi dan kemungkinan cairan kondensatnya.
16
b. Measuring Mechanism
body Readout
D
Coupling transfer
straigtening
Bagian ini terdiri atas perangkat keluaran dan counter. Ada dua macam
klasifikasi yang digunakan untuk menghitung perputaran rotor, yaitu secara
mechanical drive dan keluaran dengan pulsa elektrik, yang dapat dihubungkan
dengan peralatan diluar meter seperti electronic volume corrector.
Kapasitas dari meter turbin dan keluaran pulsa yang terdapat di PT.
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. SBU DW I dapat dikategorikan sebagai
berikut:
17
'^^"yw^irK^K.l^s
G100 s.d. G650 1pulsa = 1m3 (flow actual)
Prinsip kerja dari meter turbin ini berdasarkan asas konservasi energi, yaitu
bagian dari energi kinetik gas yang mengalir berubah menjadi energi tekanan
ketika membeotur blade - blade pada rotor. Tekanan tersebut bekerja pada
Putaran dari rotor tersebut diteruskan secara mekanis ke gear box yang
terdapat pada mechanism housing. Dengan rasio tertentu dari gear, putaran ini
diteruskan secara vertikal oleh batang pemutar dengan ujung sebuah magnet
batang dengan disekat oleh sebuah top hat antara bagian body dengan bagian
counter. Magnet ini diteruskan secara segaris dengan magnet kuncup. Fungsi top
hat ini berfungsi agar tidak terjadi kebocoran gas secara mekanis antara bagian
dalam dengan bagian luar meter.
18
IV.PEMBAHASAN
Dalam penentuan kapasitas meter turbin kita yang kita butuhkan adalah
pelanggan. Setelah itu kita membutuhkan beberapa data dari pelanggan seperti
flow rate yang diminta pelanggan, tekanan gas yang mengalir pada pelanggan,
dan temperatur gas yang mengalir pada pelanggan. Setelah itu pelanggan akan
mengisi berkas-berkas KKO dan KKl. Setelah itu dari data yang ada kita akan
dapat menentukan kapasitas dari meter turbin yang dibutuhkan. Sebagai contoh
Teknologi.
19
MMMH
Penentuan ukuran meter turbin di dapat dengan memasukkan data ke
Karena kapasitas meter dalam tekanan atmosfir maka hasil tersebut diatas
G100 13 25 50 250
DN100 400 300
G250 20 40 80
(3")
G400 32 65 130 650
G400 32 65 130 650
DN150 1000 450
G650 50 100 200
(6") 320 1600
G1000 80 160
20
^T^w!^:^!*^^.^^
Jadi dengan melihat tabel di atas dapat kita lihat bahwa meter yang
digunakan pada perusahaan Bio Teknologi adalah G65 dengan spesifikasi sebagai
berikut:
Panjang : 150 mm
Metode perhitungan gas meter turbin sebagai berikut : Jumlah gas yang
terbaca pada index meter adalah total gas pada kondisi alir (setempat) sedangkan
kondisi yang dipakai untuk menjual gas adalah kondisi standar (base condition).
Oleh karena itu perlu diadakan perhitungan kembali untuk mendapat kondisi
standar tersebut.
Pada perhitungan volume aliran gas inivolume diubah menjadi suatu volume
pada kondisi standar dengan memperhitungkan besarnya tekanan dan suhu gas
yang mengalir melalui meter. Rumus yang dipakai mengacu pada hukum Boyle
^«GaviM^acyaitu1:40);6:41-9);9:3) :
„ Pm Tb Zb T, ,A~
Vb=—x—x—xVm (4.3)
Pb Tm 2m
21
dimana:
Sehingga:
p +wn5x^w_xzb_xVm
1,01325 273 + T Zm
dimana:
P : Tekananpengukuran(Barg)
T : SuhuPengukuran <?C)
22
Dari persamaan di atas bahwa tekanan dan suhu sangat mempengaruhi
besarnya volume gas, terutama pada gas bertekanan tinggi. Pada tata cara
penjualan gas untuk pelanggan dengan tekanan kurang atau sama dengan 5 barg
mengunakan faktor kompresibilitas 1 + 0.002 x P atau lihat tabel super
compresibility pada AGA report no 7, dan untuk pelanggan yang menggunakan
tekanan lebih besar dari 4 bar, faktor kompressibilitasnya merupakan faktor
superkompressibilitas yang dihitung berdasarkan AGA NX-19 atau AGA 8.141)
Untuk tekanan pengukuran sama dengan atau iebih besar dari 4 bar sesuai
dengan ketentuan dalam "Perjanjian Jual Beli dan Penyaluran Gas" pasal 7,
Zb „ 2
= Fpv
Zm
P +1,01325 300 „ i (m
n- ""-wisr x^jtt xFpv m
dimana:
23
JHmmmHimmmm»»9W^m^&wm
= 226,29
99,15-21 l,9xG-(M:+l,681xMn)
Padj - Pgy-Fp
156,47
Fp
160,8-7,22xG+(M:-0,392xA4h)
TJ = suhu gas yang mengalir dalam meter (°F ) = (Tx 1.8) + 32°F
Daya Mulia II
Pada Form Pencatatan Stand Meter Industri dan Komersial PT Arteri Daya
24
liMWWWJHW
Stand meter turbin akhir = 590.591 m
Selisih stand turbin meter = stand turbin akhir - stand turbin awal
= 481.419 - 590.591
= 109.172 nr3
StAu(T) =28.31°C
TJt
yb-
P +1,01325
I x
300 Zb v
x—xVm
1,01325 273 + T Zm
— = (1 + 0,002 x P)
Zm
= l+( 0,002x3,9)
= 1.0078
F&=531.185,8821m3
25
mmmm
4.4 Instalasi Meter Turbin
Dalam melakukan instalasi meter ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
supaya tidak cepat rusak dan dapat optimal dalam bekerja. Syarat melakukan
instalasiadalah sebagi berikut:
- In Line Meter
*• 5 Nomina! P^ieOiametere -*
Gas TemperaMe
Tufttne, weu
10Nominal Pipe Diametes *-| Meter/'
_J>
Intel
}
Straightening
J I* 5Nominal Pipe Diameters *J
Vanes
26
mm
- Short Coupled Instalation
Spool Assembly
4 Nominal Pipe
Diametms Long
fcf—--T-Tferoperoluro
{—well
SO" EtBow
«v »ee
*teouctlon
One Nominal
Pipe Size
80° Elbow
or Tee
- Close CoupledInstalation
Qas
Turtiine -;;;r;5
Mater .^ TTemperaiure
£-Well"
SO" Elbow
or Tfeo
Maximum
Reduction
One Nominal
Pipe Size
90"» Eloow
27
wmmmmmmmmmwKmmmmw^mWSS^S^
- Pembacaan counter secara horizontal
- Terkalibrasi
Persyaratan gas yang mengalir adalah gas tersebut harus bersih, bebas dari
cairan, debu dan kotoran yang dapat mengakibatkan kerusakan rotor meter dan
mekanisme penggeraknya.
4.5.2 Pelumasan
28
- Tanpa pompa
Pelumasan tanpa pompa biasa digunakan pada meter sebesar 2" sampai 4".
Selain itu pelumasan tanpa pompa harus dilaksanakan pada meter yang tidak
- Dengan pompa
Biasa digunakan pada meter 2" dan 3" dengan tekanan operasi sebesar
16 barg.
Biasa digunakan pada meter 4", 6", dan 8" pada semua tekanan
operasi.
Biasa digunakan pada meter 10" ke atas dan digunakan pada semua
tekanan operasi.
Jumlah minyak
Diameter meter (mm) pelumas saat operasi
50/80 0,2
100 2
29
m
150/200 3
250 5
300 6
400 8
500 10
600 12
meter yang akan dikalibrasi dengan meter reference atau dengan meter yang
masih berlaku masa kalibrasinya. Ini berguna nuntuk melihat apakah meter
30
fTb ^ Zb
Vb =Vf
Pb ) {Xf ) Zf )
Vb =Vf x
1^+1,01325 ¥27 +273 ,15 fc + {p )}
I, 1,01325 A T + 273 ,15 )v v "
2 + 1,01325
Vb =10 x
1,01325
f27+273'15 1(1+0,002 (2))
,27 + 273 ,15 P y JJ
Vb 29 ,85742 m 3 / jam
Penghitungan volume gas yang mengalir pada meter turbin yang akan dikalibrasi:
Vb = Vf Pf ^ _Tb ^
\ *Pb
u J Tf ){zf
P + 1,01325 27 + 273 ,15 1
Vb = Vf x (l + 0,002 0))
1,01325 T + 273 ,15
Vb
= xf2+1,01325 Y27 +273,15^ Q2 ( })
t 1,01325 X27 + 273 ,15 JV V"
Vb = 28 ,3455 m a / jam
Setelah itu kita hitung error pada meter yang akan di kalibrasi dari hasil di
Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa error yang terjadi pada meter yang
dikalibrasi adalah -5%. Sehingga meter tersebut sudah tidak dapat digunakan,
adalah ±2%.
31
Besarnya error yang terjadi pada meter tersebut dapat disebabkan karena
rusaknya filter sehingga ada kondensat yanglolos menuju meter yang akan
menghantam turbeen wheel sehingga turbin wheel akan rusak. Selain itu bisa juga
disebabkan oleh over pressure yang bisa membuat turbeen wheel patah atau rusak.
Penggantian meter turbin dilakukan bila masa kalibrasi dari meter tersebut
telah habis. Cara penggantiannya adalah dengan cara mempersiapkan meter yang
masih berlaku masa kalibrasinya. Bila saluran MR/S itu tunggal maka kita
matikan terlebih dahulu aliran gas yang mengalir. Lalu kita Iepas meter yang telah
habis masa kalibrasinya, kita gantikan dengan meter yang masih berlaku masa
kalibrasinya. Setelah itu kita buka valve supaya gas dapat mengalir. Lalu kita
dengan meter turbin dengan menggunakan air sabun. Bila tidak terjadi kebocoran
dengan membuka valve pada bagian upstream pada stream B. Setelah itu kita
tutup valve bagian upstream pada stream A, setelah itu kita tutup juga valve
bagian downstream. Setelah itu kita pastikan bahwa antara valve bagian upstream
dan downstream pada stream A. Kita bisa membuang gas melalui filter untuk
mempermudah penggantian meter. Setelah itu kita lepas meter turbin lama dan
kita ganti dengan meter turbin yang baru. Setelah itu kita buka valve bagian
32
downstrem dari stream A untuk bisa melakukan pengecekan kebocoran aliran,
bila tidak terjadi kebocoran maka kita dapat membuka valve pada bagian
upstream pada stream A. Lalu kita tutup kembali valve pada bagian upstream dan
33
mmmmmmmmmfs-^^stmlP
BABV.PENUTUP
5.1 Kesimpulan
- meter orifice, meter turbin, meter diaphragm, dan meter rotary merupakan
alat-alat untuk mengukur volume aliran gas dan sebagai alat pembayaran
pelanggan berupatotal kebutuhan panas dan tekanan aliran gas yang terdapat
pada form KKO dan KKl. Hal tersebut berguna untuk melakukan perhitungan
- Meter turbin merupakan alat pengukur volume aliran gas yang pemasangan
pemeliharaannya mudah.
- Pada PT Arteri Daya Mulia II penggunaan volume gas selama bulan Januari
adalah 531.185,8821m3.
- Meter turbin masih dapat mengalirkan gas bila mengalami kerusakan pada
34
5.2 Saran
pelanggan seperti:
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Handono, Kris. 1993. "Meter dan Regulator Gas Domestik dan Non
Domestik". Perum Gas Negara.
2. Yuwono. 2008. "Metering & Regulating Station (MRS)". Pusat Pendidikan
dan Latihan PT PGN (Persero) Tbk.
3. .2000."Fluxi 2000/TZ : Turbine Gas Meters". Actaris.
4. . ."Gas Metering System". Akamigas : Cepu.
5. .Supervisor!- V3B Data Collection System."Chasseneuil du
Poitou".France 86361.
36
PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PeraeroJ Tbk
SBU DISTRIBUSI WILAYAH I JAWA BAGIANBARAT
AREA CIREBON
'm*i*m-*l*r**m
OhHU HVHIrrfT
kBHIHhVifllVnai
k-f-a^
»••'••' -IBVPHfcl'*"*-
• th.U-MWh**!'
' i*f»M
"w h MnUt"
SVfaM
**•*•*•«• MnJIwJ
rHwu BMHUl
rr"(ii«IiiBi
Oh—f • »••••«! IN mfl»Nk(
1 h»m
i Mi""
t bufli<
.M^ttv'U*!
&d*i^ ' (•-***-« Mh *«"i*ii
U|>»ViW
OHiHllff^nw
1^-fcip- H"-
4 •••! ' il
o
•|A*iB|t Dla Jim bikBm-j f S1™".
.•pHw-Hit
Clrobon, ^ Agu»tui30M
ibwvri- Aualare uansgar
1, * -NehOiB** Mlh.iWi'iW^i*
a. - .pptawfaMfPAfcsimMtiJirtia PeniuflEvi <tenUyinan Art* Clrabon
j — * r»i*wig
* urwTmv«b •uwWiPwwMiiAiWvipnwvu
9 'WiHflW *UwtaPen»lrt«l-ih*Ml««s™OranA _,_,__
» iml* P«l--1 - «(rtOf t Oifl*» 3Bmn* *»p N« Orflii* n *^) it's lErtrl *n:
-pMiluAndviLH**" Herpng : On*H< .1|ra5f»fiMI#illl
^^ NenOtganh * a«nfl
SHEILA UERLIANTY T3
Lampiran 2
TABLE 10.5
COMPRESSIBILITY RATI0"s" OR fp^
BASE DATA - .6 SPECIFIC GRAVITY HYDROCARBON GAS
TEMPERATURE {DEGREES F|
20 30 40 54 60 70 BO
(PSIG)
a 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1-0000 1.0000 1.0000 1.0000
zo. 1.O047 1.0000
1.0044 1.0041 1.0039 1.0036 1.0034 1.0032 1.0030 1.0028
40. 1.0094 1.O088 1.0082 1.007- 1.0072- 1.0068 1.0063
CD. 1.0142 1.0133
1-0059 1.0056
1.0124 :.on. 1.0109 1.0102 1.0095
BO. 1.0191 1.0178
1.0089 1.0084
I.016S 1.0155 1.0145 1.0136 1.0127 1.0113 1.0112
100. I.024D l,022.| 1.0203 1.0195 1.0182 1.0171 1.0160 1.0149
120. 1.O20O 1.0270 1.0140
1.0252 LOWS 1.0220 1.0205 1.0192
140, 1.0340 1.031!
1.0180 1.0168
1.02SS 1.0216 1.0257 1.0240 1.0226
ICO. 1.0391 1.0364
1.0210 1.0197
1.0340 1.0317 1.0295 1.0276 1.02S8
180. 1.0443 1.041! 1.0241 1.0215
1.0384 1,0358 1.0334 1.0311 1.0291 1.0272 1.0254
200. 1.0496 1.0461 1.0429 ' 1.0399 1.0372 . 1.0347 1.0324
no. 1.05*9 1.0510 1.0303 1.0283
1.0474 1.0441 1.0411 1.0363 1.0357 1.0334
240. 1.0603 : KiGO 1.0520 1.0312
1.046 J 1.0450 1.0419 1-0391 1.0365
200. 1.0658 1.0610 1.0341
l.OSCE 1.0526 1-0490 1.0456 1-0425
280. 1.0713 1.06GI 1.0396 1.0370
1-0613 1.D5G9 1.0529 1.0493 1.0459 1.0428 1.0399
300. 1.07 G9 1.0712 l.OGGO 1.0613 1.0569 1.0520 1.0493 !1-0459 1.0428
320. 1.0826 i.0754 :.070B t.0657 1.0610 1.0567 1.0527 .1-M9L. -1.0458 •
340. I.0BB4 1.0817 1.075G 1.0701 1.0650 1.0604 1.0561 1.0523 1.04B7
3G0. 1.0942 1.06 JO 1.0805 1.0691
1.074G 1.0G42 1.0596 1.0555
m. 1.1002 1.0924
1.0S17
1.0814 1.0790 1.0732 1.0G80 1.0631 1.0587 1.0547
400. 1.1062 1.0979 1.0904 1.0836 1.0774 ..0718 1.0E56 1.0619
420. 1.1123 1.1034 1.0576
1.0954 1.0861 1.08)6 1.0756 1.0701
440. ' 1.1184 1.0652 1.0606
1.1090 1.1005 1.0928 1.0858 1.0794 1.07 J7
4G0. 1.1247
1.0684 1.0536
1.1146 1.1056 1.0974 1.0900 1.0833
460. 1.0772 1.0717 1.0GG6
1.1310 1.1203 1.1107 1.1021, 1.0943 • 1.0872 1.0808 1.0749 1.0696
500. 1,1375 1.1261 1.1160 1.10G8 1.098G 1.0911 1.0844 1.0782 1.0716
520. 1.1440 1.1320 1.1212 1.1116 1.1029 1.09S1 1.0879 1.03 IS
S4D. 1. 506 1.1379 1.07S7
1.1265 1.1164 1.1072 1.0990 1.0916
560. 1.1573 1.1439 1-0848 1.0787
1.1319 1.1212 1.1116 1.1030
580. 1.1641
1.0952 1.0881 1.081T
1.1499 1.1373 1.1261 1.1160 1.1070 1.0988 1.0914 1.0848
600. 1.1710 1.15GB 1 1426 1.1310 1.1204 1.1110 1.1024 1.0947 1.03TB
620. 1.1780 1.1622 1.1483 1.1359 1.1249 1.1 ISO 1.1061 1.0981 1.0908
640. 1.1850 1.1635 1..539 1.1409 1.1294 1.1190 1.1098 1.1014 1.0939
660. 1.1922 1.1748 1.1595 1.1459 1.1339 1.1231 1.1134
680. 1-U94 1.1047 1.0989
1.1812 1.1651 1.1510 1.1384 1.1272 1.1171 1.1081 1.1000
700. 1.2068 1.1876 1.1708 1.1560 1.1429 1.1313 1.1208 1.1114
720. 1.214! 1.1941 1.1030
1.17G6 1.1612 1.1475 1.1354 1.1245
J 40. 1.2218 1.2007
U14B 1.1061
1.1824 1.1663 1.1521 1.1395 1.1282
760. 1.2294 1.1181 1.1091
1.2073 1.1882 1.1715 1.1567 1.1436 1.1319
7B0. 1.2371 1.2141
1.1215 1.1122
1.1941 1.1767 1.1613 1.1477 1.1356 1.1249 1.1152
BOO. 1.2449 1.220s 1.2000 1.1819 1.1G60 1.1519 1.1394 1:1282 1.1182
820. 1.2528 1.227J 1.2060 1.1871 1.1706 1.1560 1.1431 1.1316 1.1213
840. 1.2608 1.2346 1.2120 1.1924 1.1753 1.1602 1.1468 UI349 1.1243
8GO. 1.2G89 1.2415 1.21 BO 1.1977 1.1800 1.1644 1.1505 1.1383 1.1274
880. 1.2771 1.24B5 1.2241 1.2031 1.1847 1.16B5 1.1543 1:1416 1.1104
900. 1.2853 1.2556 1.2302 1.2084 1.1894 1.1727 1.1580 1.1450 1.1334
920. 1.2937 1.2627 1.2364 1.2138 1.1941 1.1769 1.1617 1.1483 1.1364
940. 1.3021 1.2699 1.242G 1.2191 1.1988 1.1811 1.1654 US 16
9G0. 1.31 siS 1.2771
1.1394
1.24S3 1.2245 1.2035 1.1852 1.1692 1.1550
980. 1.3191 1.1424
1.2843 1.2551! 1.2299 1.2093 1.1894 1.1729 1.15B3" 1.1454
^^^^^^^^^S^^S^^^^S!ffr^#^^^^^L5K'ii?^^lS^
Lampiran 4
Lampiran 2 (Lanjutan)
TABLE 10-5(CONTJ
COMPRESS1B1LFTY RATKTb"•ORF„a
BASE DATA - .6SPECIFIC GRAVITY HYDROCARBON GAS
TEMPERATURE (DEGREES FJ
Lampiran 2 (Lanjutan)
mmwmm
Lampiran 6
(2) Pemeliharaan dan pemeriksaan peralatan Meter Gas antara lain: kalibrasi meter, pembersihan filter,
penggantian peralatan yang rusak menjadi tanggung jawab PGN. Namun demikian, apabila pemeriksaan
peralatan maupun pemeliharaan lingkungan Meter Gas dilakukan atas permintaan Pelanggan, maka
seluruh biaya ditanggung oleh Pelanggan. Khusus untuk pelaksanaan kalibrasi ulang Meter Gas atas
permintaan Pelanggan, apabila temyata dari hasil kalibrasi ulang ditentukan bahwa Meter Gas tktak
menyimpang lebih besar dari 2 %, maka Pelanggan bertanggung jawab atas seluruh biaya yang
dlkeluarkan atas pelaksanaan kalibrasi ulang tersebut
Kecuall apabila dart hasil kalibrasi ulang itu temyata hasilnya menyimpang lebih besar dari 2 %, maka
biaya kalibrasi ulang dimaksud menjadi beban dan tanggung jawab PGN.
Apabila dari nasil kalibrasi ulang Meter Gas terdapat penyimpangan mefeWW 2%, volume penyeranan
selama terjadinya penyimpangan sampai dengan selesainya perbaikan akan dikoreksi sesuai dengan
besamya persentasi penyimpangan dengan cara:
(F1-F2) x Q
dimana
V
F1 = Persen akurasi berdasarkan data hasil kalibrasi ulang meter Gas
F2= Persen akurasi berdasarkan data hasil kalibrasi Meter Gas sebelum teriadi penyimpangan
Q= Volume Gas (m3 dalam 27° C, 1atm) yang mengalir selama terjadinya penyimpangan.
Contoh perhitungan:
F1 = Persen akurasi berdasarkan hasil kalibrasi ulang Meter Gas
= +2,8%
F2= Persen akurasi berdasarkan hasil kalibrasi sebelum terjadi penyimpangan
= 0,8%
Q= Volume Gas (m3) yang mengalirselama terjadinya penyimpangan.
= 200.000 m3
maka koreksi volume penyaluran Gas selama terjadi penyimpangan adalah:
= (2,8%-0,8%)x 200.000m3
= 2,0% x 200.000 m3
= 4.000m3
Berdasarkan contoh diatas maka Pelanggan berhak atas selisih tersebut dan dipertiitungkan pada
penagihan rekening bulan berikutnya.
(3) Pelanggan bertanggung jawab atas keamanan Meter Gas dari segala gangguan dan atau tindakan yang
dapat diperWrakan akan menimbulkan kerusakan, termasuk tidak menggunakan Gas diatas Kapasitas
/ Maksimum MeterTerpasang. .
mm m^wlffiQffiZ^<:-&&&
Lampiran 7
(4) Petugas PGN setlap saat berhak memasuW tokasi Meter Gas balk untuk pencatatan Meter Gas maupun
pemeliharaan dan pemeriksaan dengan menyampaikan pemberitahuan kepada Pelanggan.
(5) Penjumlahan hasil pencatatan angka Meter Gas dalam jangka waWu 1(satu) Bulan merupakan angka
dasar untuk menghitung jumlah Gas yang diserahkan oleh PGN kepada Pelanggan sesuai ketentuan ayat
(6} Pasal ini.
Sf (6) Jumlah Gas yang diserahkan dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
a. Apabila Meter Gas dilengkapi dengan meter orifice maka perhitungannya menggunakan formula AGA-
3danAGA-8. , t ,
b. Apabila Meter Gas dilengkapi dengan meter ultra sonik maka perhitungannya menggunakan formula
AGA-9danAGA-8. , ^ J AniL
c. Apabila Meter Gas dilengkapi dengan meter turbin maka perhitungannya menggunakan formula AGA-
7danNX19atauAGA-8
- Apabila Meter Gas dilengkapi dengan alat korektor volume ("Volume Corrector*) maka jumlah Gas
yang diserahkan adalah selisih dari penunjukan alat korektor volume yang tercatat pada akhir
Bulan Kontrak dikurangi penunjukan alat korektor volume yang tercatat pada akhir Bulan Kontrak
sebelumnya.
- Apabila Meter Gas tidak dilengkapi dengan alat korektor volume, maka jumlah Gas yang
diserahkan dihitung dengan mengkonverslkan angka dasar pada suhu 27 °C dan tekanan 1
atmosfir = 1,01325 Bar dengan rumus perhitungan:
V
V=Vtx 1-01325 +d x J3Q_xk
1,01325 273+t
Vt = Volume Gas sesuai penunjukan Meter Gas yang diukur pada tekanan pdan temperatur t, dalam
m3 (angka dasar).
t =Temperatur Gas yang mengalir melalui meter Gas dalam derajat Celcius.
k = c°M"r immpn^ihjiitas .mf.k p<4bar, kdianaQap sama denoan f1 +0.002 p). Untuk p>4bar,
ksamadenoanFPVP
V
•C
mmmmm
KMMAHMH 0*» MEOAMIPEMCTO) TW
SWDWHWUSIWLAYW I JAWA BAGIAN BARAT
onntiKcneaoN
WBAMju»2MB^I_
ST
3
"9.
01
3
to
PERGURUAN TINGGI KEDINASAN
AKAMIGAS-STEM
NIM 420902/A
Diploma I (Satu)
Dosen Pembimbing Royke R. Roring S.T. M.T.
JudulKKW : Operasi dan Pemeliharaan Meter Turbin Pada PT Perusabaan Gas
Negara (Persero) Tbk. Area Cirebon
A W-or^wio
A-
1 28-04-2010 ppmhRtiilan Kata-kata
/U^
2 11-05-2010 Intisari dan Kesimpulan
A- 12-oT-W
A^
A- \l-GT-WQ'
3 12-05-2010 Revisi Akhir
Cepu, Mei 2C 07
Ke tua Program Studi