Anda di halaman 1dari 1

The Alchemist

Potensi energi yang disimpan oleh tubuh manusia sesungguhnya besar sekali.
Sedihnya, banyak manusia yang membuang energinya secara percuma. Entah
melalui pikiran negatif yang penuh konflik dan kritik, sampai dengan keseharian yang
penuh stres. Padahal jika cerdas mengelola energi di dalam tubuhnya, energi itu bisa
mengangkat perjalanan jiwa.

Dalam bahasa Filsafat Timur, manusia yang energinya bocor mengalami banyak
sumbatan energi di chakra-chakra bawah. Cakra adalah pusat energi yang berputar
dan selalu bergerak aktif di dalam tubuh esoterik. Cakra inilah yang merupakan
sumber pusat penghasil energi. Ketika manusia mengalami sumbatan energi,
otaknya bergelombang keras di wilayah Beta. Pada gelombang Beta otak bekerja
sangat keras sehingga bisa menciptakan kelelahan dan stress. Ketika manusia
berada dalam gelombang Beta, pikirannya dihempaskan secara keras oleh
pemikiran dualistis sehingga selalu berpikir salah-benar, sedih-senang, menang-
kalah, dan seterusnya. Dengan pemikiran dualistis seperti ini manusia terus
menerus akan kekurangan energi, akhirnya kelelahan, stress dan sebagian bahkan
terkena penyakit kronis.

Sebaliknya kaum mistikus akan berlimpah energi sebab tulang punggung


belakangnya mirip kabel fiber-optic, yang membuat energi bawah dan atas mengalir
secara halus dan mulus, sehingga tidak terjadi sumbatan energi. Tatkala energi
menyentuh chakra tujuh di atas ubun-ubun, di sana ada kemungkinan orang
memasuki gelombang gamma. Gelombang otak paling tenang dan paling damai yang
pernah ada.

Saat memasuki gelombang gamma, pikiran dualisitk yang berguncang, diganti oleh
pikiran holistik (luas/menyeluruh) yang memancar terang. Di Barat, orang yang
sampai di sini disebut The Alchemist, yang bisa mengubah logam penderitaan
menjadi emas pencerahan. Di titik ini, tubuh memiliki seluruh kemampuan untuk
menyembuhkan dirinya. Jiwa serupa lotus (teratai): Di lumpur tidak kotor, di air
tidak basah.

Sekarang looking your life… berapa energi yang kamu buang untuk hal-hal tidak
penting, sehingga menyebabkan kelelahan, mudah sakit dan seakan kehabisan
energi.

Ketika membaca tulisan ini:


1. Apa pesan yang mau disampaikan?
2. Siapa penerima pesan (audience) yang tepat untuk menerima pesan ini?
3. Siapa pemberi pesan (speaker)
4. Konteks apa yang melatari tulisan di atas
5. Buatlah apresiasi atas tulisan tersebut… sebuah tanggapan kontekstual atas
tulisan tersebut

Anda mungkin juga menyukai