(PPA)
Sebelum dimulai membaca materi tak akan bosan saya mengingatkan untuk selalu
1. Berdoa mohon kepahaman pada Allah swt,karena "miraclenya" materi ini
terletak dibalik dinding pemahaman
2. Hadirkan Allah, hayati resapi seakan akan Allah sedang berbicara sama kawan
sekalian
3. Baca perlahan, saran saya...baca dikala sepi, pantaskan diri untuk menerima
pemahaman materi ini.
4. Baca berulang ulang dikala senggang,hingga timbul rasa cinta pada Allah swt
Wallahualam bishowab
>>>>Materi ke 1<<<<
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Sayangnya, terkadang apa yang kita tempuh hanya berakhir dengan kebuntuan atau kalo di
PPA disebut dengan istilah *Cahaya Semu*
Kenapa kita belum juga mencapai titik terbaik dalam hidup kita?
Kenapa belum bisa menemukan dan belum bisa mencapai kebahagian yang kita cari-cari
selama ini?
Kawan, seberapa seringkah merasa lelah mencari kebahagian dalam kehidupan ini?
Mulai sekarang...
Stop berpikir, kawan-kawanku!
*Beri diri waktu sejenak untuk terdiam. Ajak hati ini merenung!*
Pernahkah kawan kawan berpikir, bahwa masalah yang selama ini datang menghampiri kawan-
kawan itu bukan berarti kita harus selalu fokus mencari solusinya?
Bisa jadi...
Masalah itu datang, *karena Allah itu rindu pada doa kawan-kawan sekalian*
Seperti halnya ketika Allah menurunkan masalah kepada Fir'aun, ribuan katak, belalang dan
sungai merah.
▶ *Tetapi ketika kita fokus pada Allah, selain masalah kita selesai, kita pun (saya dan
kawan-kawan) juga akan mendapatkan cintaNya* ✅✅
Tauhid PPA inilah yang nanti akan menuntun kita bagaimana mendapatkan cintaNya
Pola inilah yang menjadi wasilah datangnya *miracle/keajaiban*
Karena kita di PPA lebih percaya pada keajaiban, dan bukan kepada kerja keras.
Harap jangan dibantah dulu, jangan dilawan dulu sebelum kawan-kawan mengetahui polanya.
Pernah juga kan denger kisah seorang nenek yang cucunya sakit, dan bisa sembuh dengan
bantuan seorang dokter yang jaaauuuhhh dari desanya, tapi Subhanallaah... dokter tersebut, bi
idznillah bisa sampai di dusun terpencil melalui sebuah pola scenario dari Allah!
Sabar ya kawan kawan...perlahan group ini insyaa Allah akan memengaruhi gimana miracle itu
terjadi.
Jadi PPA adalaah sebuah pola pertolongan Allah yg bisa mendatangkan keajaiban didalam
hidup kita
Pola ini secara ga sengaja ditemukan oleh Rezha Rendy ketika mengamati kejadian ajaib yang
dialami beberapa orang.
Beliau, dengan izin Allah bisa. mengambil benangmerah kejadian tersebut, dan kemudian
mempolakanya.
Pada awalnya beliau ga begitu yakin, sampai-sampai beliau sendiri mempraktekannya, dan
berhasil!
Kalopun nanti ada kemudahan, ada rezeki, ada kebahagiaan... Itu semata-mata Bonus dari
Allah.
Yang terpenting dari PPA ini adalah kita yakin bahwa Allah itu ada. Kita semakin yakini,
kita rasakan dan kita sadari bahwa Allah melihat kita.
(Moga jemari ini jadi saksi niat baik saya di Yaumil akhir kelak. Aamiin....)
#
Ada ribuan kulwa yang beredar di FB saat ini, tapi kenapa anda tergerak untuk masuk
sini?
Jawabannya cuma satu, yaitu... Karena Allah izinkan kawan-kawan terhubung ke sini.
Allah, Allah, Allah, dan hanya Allah!
Semua itu karena Allah yang menggerakanya.
Insyaa Allah kawan-kawan adalah orang yang terpilih dari 5000-an list pertemanan saya di FB.
Siapa tau, ini cara Allah berbicara pada kita agar saya dan kawan-kawan berusaha dekat
padaNya untuk menghadirkan solusi.
Siapa tau group ini menjadi sebagai salah satu cara Allah berbicara pada kawan-kawan, dan dari
sini pula Allah mulai menunjukan solusiNya untuk kita mengatasi permasalahan yang dihadapi.
*"Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu
sayangi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada yang dikehendakiNya dan Allah lebih
mengetahui orang orang yang mau menerima petunjuk" (Qs -Al Qashash:56)*
Saya juga ga akan bisa memberi petunjuk kepada kawan-kawan, sebagus apapun saya menulis.
Kecuali Allah kehendaki.
Dulu, ketika di awal-awal waktu saya mengadakan kulwa, saya tuh berkeras memikirkan...
Gimana saya bisa memahamkan para anggota group (?)
Padahal...?
Saya lupa... Yang bisa memahamkan itu hanya Allah.
Ketika Kita keukeuh bahwa Kita yang bisa menyadarkan mereka, kita gregetan bahwa kita yang
bisa memberi penjelasan pada mereka, yakin deh... 100% pesannya ga akan sampai!
*Kita terlalu sering membicarakan-Nya, tapi jarang berbicara padaNya*
Atau gini deh, misalnya saya pulang ke rumah dengan membawa dua Coklat di tangan
saya. Terus... Pada saat sampe rumah, saya ngeliat anak saya dua-duanya lagi main PS.
Ketika sampe depan rumah, Saya teriak; *"siapa yg mau coklat?"*
Anak sat segera lari meninggalkan PS-nya (padahal lagi seru) kemudian menghampiri saya.
Sedangkan anak yang satu lagi, sambil tetap main PS cuma berkata... *_mauuu. Taro aja
coklatnya di meja_*
Nah, kira-kira saya lebih sreg ngasih ke siapa? Ke anak yang mana? Ke anak yang berlari
mendekat ke saya, ataukah ke anak yang bilang "mau" tapi tetep duduk asik main PS
tadi?
Pastinya saya lebih memilih memberi Coklat pada anak yang antusias, kan?
Betul, ya?
Sekarang... Yang tadi tunjuk tangan mau umroh, coba saya tanya; *"apakah teman-teman
berdoa dengan antusias minta umroh setiap sholat? Ataukah cuma pengen aja tapi gak
didasari niat?*"
Banyak loh di private class PPA, yang pelatihanya aja belum selesai tapi doanya sudah dikabul.
Saya paling inget yang ini... Ada seorang akhwat yang ingin banget punya laptop. Ketika
training, beliau hanya fokus antusias berdoa minta laptop.
Dan?
Masya Allaah...
Ga lama kemudian, hapenya bunyi.
Tau ga teman teman apa isi pesan di hapenya?
Iya, beliau mendapatkan laptop GRATIS!
Bagi Allah mudah banget mengabulkan segala keinginan kawan-kawan saat ini.
Mau meminta apapun, jika kitanya pantas menerima, saat itu juga pasti bisa!
Sekedar contoh:
Misal saya berdoa... Saya pengen banget PUNYA MOBIL!
Sayangnya, terkadang dengan hal yang sekecil itu manusia merasa biasa saja dan ga
bersyukur!
Berpikiran bahwa nasi kotak tersebut sampe ke kita karena kebetulan aja.
Astaghfirulloohal 'adziim...
Sebenernya Allah tuh kalo mau bantu kita, misal melunasi hutang, maka jesss... Dengan
sekejap mata, bisa loh.
Tapi terkadang pikiran kita yang "menolaknya."
Sekali lagi...
Dalam belajar Tauhid PPA, yang kita perlukan hanya keyakinan. Titik!
�Bukan gitu juga, tapi lebih ke... Gimana memfokuskan pikiran kita bahwa apapun yang kita
usahakan hasilnya hanya Allah yang menentukan.
#
Seberapa banyak dari kita yang berdoa, tapi masih saja dikurangi dengan berpikir bahwa rezeki
itu dari bos?
Seberapa banyak dari kita yang berdoa ingin bahagia, tetapi malah menyakini bahwa bahagia itu
bila bisa beli ini beli itu.
Saya juga berdoa... Semoga Allah memahamkan saya pada isi materi ini. Semoga Allah
menganugerahkan pada kita *_miracle_* melalui wasilah tulisan saya ini (Aamiin
Allohumma Aamiin)
Pernah denger kan, Allah itu malu jika hambanya sudah mengangkat tangan dan berdoa sampai
tanganya turun tapi Allah ga ngabulin?"
Ya begitulah kawan-kawan.
Allah itu maha mengabulkan, tapi syaratnya kita harus tau adab berdoa.
Contoh;
Misal Anda datang menemui seorang presiden, dengan tujuan mau minta tolong agar di
kampung Anda dibangun sebuah jembatan, oleh karena jembatan yang ada sudah mulai
keropos cenderung rusak.
Apakah langsung datang dan langsung ngomong dengan nada buru-buru; "Pak tolong bantuin
kampung saya bikin jembatan!"
Kalo yang Anda katakan dan lalukan terburu-buru kayak gitu, pastinya tau sendiri ya... Kira-kira
permohonan pembangunan jembatan yang kita ajukan, akan dikabulkan atau tidak?
Ajak hati ketika berdoa, usahakan menangis mengakui dosa dan kesalahan, menunjukan diri
kita lemah di hadapanNya.
Jangan sampai kita menangis ketika berdoa hanya di saat kita justru sudah mulai putus asa.
Karena... Menangis di saat meminta, dan menangis di saat kita sudah kalah/mentok itu...
Rasanya beda!
Berdoalah seperti curhat. Bayangkan dan rasakan Allah melihat kita. Bayangkan dan
rasakan bahwa Allah dekat, sangat dekat, dekat sekali dengan kita!
Rasakan ketika kita berdoa dan kita merasakan "jatuh hati pada Allah", nikmat sekali
kawan-kawan, nikmat!
Yuk, perbaiki dulu doa kita. Mulai hari ini sampai akhir hayat nanti kita berjanji akan
sepenuh hati jika berdoa pada Allah.
Silahkan....
#
Alhamdulillah...
Sesi ini kita akhiri dulu ya.
asih banyak banget yang perlu kita pahami bersama.
Ini belom masuk ke polanya, jadi harap bersabar. Karena materi sebelum pola adalah
pondasi dasar agar ketika praktek pola sebenarnya. Supaya hati ini lebih siap dan lebih
percaya akan adanya keajaiban.
Kalo ga mau dapet keajaiban dan lebih suka kerja keras, monggo ga dipaksa.
>>>>Materi ke 2<<<<
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad
Subhanallaah wabihamdi hi
Subhanallaahil 'adhim
Konsep Ujian
Baik ya kawan-kawan, sekarang kita lanjut dengan konsep ujian
Saya coba analogikan sesuatu, ya.
Misalnya di depan teman-teman ada sebuah gelas yg berisi air, air tersebut berguncang-
guncang hebat sekali.
(baca baik-baik)... Saya pengen sekali "ngediemin" itu air, tapi caranya salah. Saya goyang-
goyangkan gelas, gregetan berharap air itu akan tenang.
Nah... Pertanyaannya; ketika kita berusaha mau menenangkan isi air, tapi cara kita itu terlalu
memaksa mendiamkan air dengan menggoyangkan air itu, kira kira airnya jadi diam atau malah
tambah bergerak-gerak?
Ketika kita ada masalah dan sekuat tenaga kita cari solusinya, justru kita semakin pusing!
Betul ga?
Malahan ketika kita sudah pusing, capek, kemudian kita menyerah, eh.....masalahnya kelar gitu
aja!
Nah makanya... Ketika kita ada masalah, sebaiknya kita tenangkan dulu kepala kita, kita
diamkan dulu gelasnya.
Kita tenangkan dulu airnya.
Padahal permasalahan itu sebenernya solusinya dekeeet banget!
Cuma kadang-kadang kitanya yang terlalu sok aksi
▲Bukan gitu juga, kita tetap ikhtiar, tapi jangan ikhtiar berontak. Berdoalah pada Allah, kemudian
ikhtiar sewajarnya saja.
Ikhtiar berontak dimaksud adalah ikhtiar yang dilakukan karena kita tidak terima air itu
berguncang, oleh karenanya kita ingin air itu cepet-cepet tenang.
Bahasa mudahnya kita tidak ikhlas ketika sesuatu menimpa diri kita.
Misalnya...
Anak nakal, hutang banyak, bisnis bangkrut, ditipu orang, lalu
kita mentah-mentah menolak dan "agak kesal menerimanya."
Lantaran kita tidak menerimanya itulah, maka kita berusaha mengubah sesuatu itu dengan
secepatnya.
Yang terjadi pada akhirnya malah makin kacau.
Contoh:
Kawan-kawan punya anak yang bandel, pastinya kita inginkan anak tersebut jadi baik, kan?
Ingin kebandelannya cepet selesai, kan?
Kalo sudah begitu, biasanya kita malah jadi membentak anak kita, betul ya? "Kamu ini gimana
sih? Dibilangin ko susah banget! Nurut ga?"
Semakin Anda galak sama anak dan makin nafsu menyelesaikan masalah, anehnya
permasalahan tersebut malah tambah bikin ruwet. Dan si Anak malah tambah "bikin onar."
Begini kuncinya;
Setiap ada masalah, jangan langsung gundah, tapi tangkap dulu dan ambil pesan cintaNya.
Kira-kira Allah mau kita apa, kita ingat-ingat beberapa waktu yang lalu kita melakukan apa?
Ibadah kita selama ini gimana? Intinya, setiap ada masalah kita terima dulu, ikhlas dulu.
Hal itu juga berkaitan dengan ketika kita memotivasi orang lain.
Kawan-kawan, Bahaya loh kalo ada orang yang lagi jatuh ketimpa masalah, terus kita malah
motivasinya.
Jadi... Allah itu ketika memberi kita masalah, sebetulnya bukan untuk kita segera nyari solusi,
tapi agar kita kembali fokus dulu pada Allah, mendekat dulu ke Allah, curhat dulu ke Allah.
Coba deh kalo misal kita motivasi, terus yang bersangkutan semangat lagi ikhtiar tapi ga berdoa
dan malah mendewakan ikhtiar? Astaghfirulloohal 'adziim... ���
Pastinya Allah makin jauuuh sama dia (Na'uudzubillaahi min dzaalik)
Dunia PPA itu dunia "keajaiban," tapi... Bagi yang. mau aja sih. Yang mau fokus kerja keras,
yaaaa monggo.
Inget kan kisah nabi Yunus yang kisahnya sering kita dengar?
Ketika nabi Yunus ditelan ikan Paus, fokusnya nabi Yunus bukan mencari jalan keluar, tapi dia
merenung dulu ke dalam hatinya, mencari pesan CintaNya. Begitu sudah paham, nabi Yunus
mengakui kesalahan dirinya dan terus berdoa, sehingga pada akhirnya Allah jualah yang
menyelesaikan masalahnya.
Dan karena Allah sudah menghendaki, maka masalah pun selesai dengan sendirinya.
�Melanjutkan materi tentang total bergantung, mohon kawan kawan sekali lagi harap dibaca
pelan-pelan, ya.
Mohon dipahamkan oleh Allah SWT (Aamiin....)
Kalo belom paham juga moga dimudahkan Allah untuk bisa ikut private classnya (karena
rasanyat lebih beda)
Baiklah...
Kawan-kawan yang saya cintai karena Allah,
Total Bergantung = DIPENUHI
Ketika kita total bergantung (berserah diri/ tawakkal) pada Allah, hajat kita pasti dipenuhi
olehNya.
Jika kawan-kawan praktekan pola ini, insyaa Allah bi idznillah...
Hutang milyaran jadi lunas!
Mau mobil gratis, bisa!
Umroh gratis, mudah!
Begini...
Awal mula kita diciptakan bentuknya apa?
Ruh!
Ketika kita berbentuk ruh, kita bisa apa?
Ga bisa apa-apa kan? Total bergantung pada Allah, kan?
Dan ketika ruh total bergantung pada Allah, kebutuhan si ruh ini dipenuhi olehNya.
Kira-kira apa kebutuhan ruh itu?
Jasad!
Terus, kebutuhan sperma apa?
Sel telur, kan?
Apakah dulu kita latih sel sperma kita agar bisa lebih cepat sampai ke sel telur?
Engga, kan?
Total bergantung padaNya dan Allah yang memenuhi kebutuhan sel sperma akan sel telur.
Lanjut lagi...
Setelah sperma bergabung dengan sel telur, makanya jadilah zigot.
Terus, apakah zigot kita arahkan atau urut-urut supaya berenang ke rahim?
Jawabannya... Pasti engga, kan?
Total bergantung pada Allah, dan Allah yang mengarahkan zigot agar pindah ke rahim.
Kalo bayi total bergantung pada Allah itu "full" maksimal, oleh karenanya semua kebutuhan bayi
di penuhi oleh Allah.
Malahan ketika kita diajari atau diberitau bahwa kita ini butuh Allah, eh kita malah bilang ga logis
(Sungguh tragis!) ����
Astaghfirulloohal 'adziim...
Kita masih berpikiran bahwa yang ngasih kita rezeki itu bos!
Kita masih meyakini bahwa yang bisa bikin bahagia itu... keluarga, jabatan, dan lain-lain.
Padahal ya, rezeki makan kita itu sudah dijamin oleh Allah.
Ga percaya?
Coba sekarang Anda resign, ga usah kerja, kira-kira... bakalan mati kelaparan, ga?
Begitulah kawan-kawan, bisa jadi juga yang menyebabkan doa kita ga segera dikabulkan oleh
Allah, karena...
- Ketika berdoa minta rezeki, fokusnya moga moga dapet THR.
- Ketika berdoa minta mobil, fokusnya moga dapet undian berhadiah.
- Ketika berdoa minta umroh, fokusnya moga gaji naik.
Dan lain-lain yang bersifat keduniaan (duniawi)
Astaghfirulloohal 'adziim... Sampai-sampai di saat berdoa pun fokus kita bukan ke Allah. Padahal
Allah yang memberi kita rejeki.
▼▼
Itulah hambatannya kawan-kawan, kita terlalu bergantung pada makhluk. Padahal kalo
bergantung pada makhluk, kita tuh pasti was-was dan ujung-ujungnya harus rela merasakan
'sakit hayi' dan kekecewaan.
Kalo udah banyak bergantung pada makhluk, gimana Allah mau mengabulkan doa-doa kita?
Itulah syirik-syirik kecil kita, kebanyakan dari kita bergantung pada mahluk.
Terus mas Reza, gimana cara memahamkan hati agar total bergantung pada Allah?
1. Dengan menyendiri dan memikirkan hakikat diri, penciptaan kita, kita tahajud mohon petunjuk
Allah, kita renungi dan pahami siapa sebenarnya yang mengatur rezeki kita, bos ataukah Allah?
(inget ya... Pasrah aja, jangan ngebut, jangan terlalu menggebu, karena yang memahamkan kita
hanyalah Allah)
2. Cara tercepat adalah dengan benar-benar hadirkan suasana yang membuat Anda total
menyerah pada Allah. Misalnya... yang ingin bebas dari riba, ya sudah tinggalkan semua harta
yang ada kaitannya dengan riba. Jalanin hidup dengan pasrah pada Allah, dan fokus ibadah
yang utama, ikhtiar yang kesekian.
3. Menjaga pertemanan dengan kawan-kawan yang sudah mencapai level total bergantung
padaNya.
Moga group ini menjadi wasilahnya, tetapi bukan berarti saya lebih baik daripada Anda, ya.
Saya juga masih berlatih dan terus melatih diri untuk total bergantung hanya ada Allah.
Allah itu sutradara terbaik, penulis scenario yang handal. Mudah bagi Allah melakukan apapun
atas diri kita.
Ahhh....ga masuk akal, mas?
Ya... Kalo logika kita masih saja terbelenggu oleh kontak WA atau BBM, pasti jawabnya begitu.
Hehehe... �
Iya, karena menurut logika kita yang bisa menolong kita itu hanya orang-orang disekitar kita,
atau orang-orang yang kita kenal.
Mungkin itu dulu ya sharing malam ini.
Moga kita semua dipahamkan Allah, dan menjadikan Allah hanya sebagai satu-satunya
tempat bergantung.
(Aamiin Allohumma Aamiin)
Syaithon pasti akan terus membisiki kita dengan logika, dilawan yaaa kawan-kawan!
Jangan sampe bisikan logika membenarkan hati kita, yang pada akhirnya kita tidak merasakan
kekuasaan Allah di dalam hidup kita.
Inget loh saat inipun Allah melihat kita, menantikan kita mengangkat tangan, teruslah
meminta padanya kawan, hanya kepadaNya.
Wallahualam bishowab.
Jika akar masalah Anda adalah adzab, maka tidak ada cara lain bagi kawan-kawan selain
taubatan nasuha dulu.
Kenapa?
Karena bisajadi do-doa kita yang selama ini tidak terkabul, itu karena terhalang oleh dosa kita
sendiri.
Sebenarnya kita sendiri yang bikin hidup kita susah, bukan Allah.
Coba ingat-ingat ketika kawan-kawan kena masalah, baru dapet musibah... Apa yang dirasakan?
Deg-degan!
Panik!
Sedih!
Takut!
Khawatir!
Pola Pertolongan Allah Page 12
(Edited by Van Rum)
Was-was alias cemas!
Dan segala rasa gak enak berbaur jadi satu. Bener, kan?
Betuuuul!
Karena ketika datang masalah, kawan-kawan fokusnya hanya ke masalah dan tidak
berusaha melihat jalan keluar!
Sebagai perumpamaan, kita ambil contoh cara kerja dan fungsi wipper mobil.
Misalnya kawan-kawan sedang berkendara, tiba-tiba hujan lebat dan dan wipper mobil Anda
rusak!
Kira-kira... Apakah jalanan yang akan Anda lalui untuk sampai ke tempat tujuan, kelihatan ga?
Terus... Saat itu kira-kira perasaan Anda gimana?
Pastinya langsung...
Takut, was-was, juga deg-degan, kan?
Kenapa?
Karena jalan yang akan dilalui berubah buram, ga kelihatan!
Tapi badan jalannya masih ada, kan?
Iya, ada!
Tapi itu tadi... Gak nampak! Gak kelihatan dengan jelas!
Kenapa?
Karena kaca mobil jadi buram tertutupi cucuran air hujan, dan pandangan jadi terhalang akibat
wipper mobil rusak.
Astaghfirullaah...��
Dawamkan, kawan-kawan. Awalnya memang susah, tapi kalo sudah biasa 3-4 hari konsisten
istighfar maka akan jadi kebiasaan dan rasanya jadi aneh kalo ga istighfar.
Ini ayatnya; "maka aku katakan pada mereka: beristigfarlah! Sesungguhnya Dia maha
pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta, dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan
sungai-sungai. (Qs : Nuh 10-12)
Kawan-kawan, ini real solusi dari Allah! Nyambung ya sama materi kemaren.
Intinya... Kita dekati Allah. Kalo lagi banyak dosa, segra minta ampun supaya dosa kita tidak
menghalangi kita untuk dekat sama Allah.
Kalo sudah dekat ke Allah, sudah tau maunya Allah... Maka insya Allah Allah kabulkan doa kita,
Allah beri apa yang kita minta padaNya. Dan itu bukanlah hal yang mustahil bagi Allah.
Kalo udah di ampuni, kemudian dicintai oleh Allah, maka... (Kats Allah); "apapun yang hambaKu
inginkan pasti Ku kabul! ���
Yang belom punya anak, insyaa Allah segera punya anak. (lihat arti ayatNya)
Yang mau bebas hutang, juga bisa!
Ga percaya?
Bayangin kawan-kawan...
Ketika kita lagi banyak dosa, Allah malah manggil kita untuk mendekat padaNya, terus disuruh
tobat, kemudian Allah hilangin masalah kita, Allah benerin!
Jlebb!!!
Bertaubatlah kepada Allah dengan taubatannasuha (semurni murninya taubat), mudah-mudahan
Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukan kamu ke dalam
syurgaNya. (Aamiin Allahumma Aamiin...)
(Masya Allaah...✅✅✅)
Setiap ada masalah, tenang dulu dan fokus pada Allah. Rasakan dan temukan apa pesan
cintaNya.
Dan ketika ke pahaman sudah muncul, insya Allah bi idznillah kita akan tenang tanpa perlu
"positif thinking."
Balik lagi ke awal...
Umpama disuruh milih, ketika kawan-kawan ada masalah... Kawan-kawan maunya dibilang
dapet apa? Dapet adzab atau dapet ujian?
Rata-rata kita pasti maunya bilang... ujian! iya, kan?
Kalo kang Rezha Rendy bilang, jangan mau kedua-keduanya. Kalo kita maunya dibilang lagi
diuji, nanti kita ke-Ge-eRan gak merasa punya salah dan tidak mau introspeksi diri.
Ntar Allah jawab; "iiih PeDe!" abis maksiat, terus bilang dapet ujian?
Begitulah kalo ketika dapet masalah seseorang malah kege-eran merasa diuji, maka jadinya
tinggi hati dan bukan memuhasabah diri/ bukan introspeksi diri.
Namun juga ketika dapet masalah, jangan mau pula dibilang dapet adzab. Kenapa?
Karena orang seperti itu akan sulit move on! Sehari-harinya pasti akan menyesali masalah yang
terjadi, merasa hina sendiri, mengurung diri sendiri, dan lainlain yang akibatnya malah
memperburuk keadaan, menambah rumit permasalahan. (Na'uudzubillaah tsumma
na'uudzubillaahi in dzalik)
Loh..., kok? Kalo Allah cinta, kenapa Allah malah menghukum saya dengan masalah?
Nah itu dia... Allah "menghukum" kita agar kita introspeksi diri, memuhasabah diri... Mending
dihukum di dunia masih bisa taubat. Coba kalo dihukumnya di akhirat?
Kita udah gak bisa ngapa-ngapain lagi! �
Sekedar contoh...
Misal anak kita lagi main PS, sampe lupa waktu sholat.
Kalo kita sayang sama mereka sudah seharusnya kita mengingatkan. Kalo masih bandel, yah...
Jewer!
Udah dijewer tu anak masih nekad juga? Yaaa... Kita sita aja PS-nya, dan lain-lain sampai dia
nurut. Betul?
Oh... Ternyata mereka lagi disayang Allah, lagi disuruh taubat... Supaya dosanya abis di dunia,
di akhirat tinggal masuk syurgaNya aja.
Begitupun dengan masalah yang terjadi pada kita, maslah yang dialami diri sendiri, selalu fokus
ambil pesan cintaNya, ya kawan-kawan.
O iya... Jangan juga merasa senang ketika kita maksiat tapi kok hidup penuh kelimpahan... Harta
banyak, bisnis lancar.... Hati-hati kawan, itu sebenernya Allah akan menghukum kita dengan
'siksa' yang lebih pedih! Kelumpahan itu *istidraj*namanya!
Contohnya gini...
Misal kawan-kawan saya kasih uang 50 ribu.
Sekarang saya kasih lagi tuh 100 ribu ditambah 1 juta, dtambah lagi 100 juta, teruuuuus saya
kasih 1 milyar!
Gimana tuh rasanya? Seneng banget, kan?
Uuuh... Bukan seneng-seneng lagi, mas, pastinya buahagia pake buangettt! �
Tapi... Di saat Anda lagi bahagia-bahagianya, tiba-tiba seketika uangnya saya ambil lagi
semuanya! Pokoknya tu uang saya rampassss dari tangan Anda!
Begitulah kawan, janganlah iri sama orang yang berkecukupan, bisnisnya jalan, tapi dia
gak sholat dan juga gak rajin ibadah.
Sekali lagi... jangan iri ya, kawan-kawan. Karena sesungguhnya itu seperti perumpamaan di
atas. Orang tersebut lagi dibuai... diangkatan tinggi-tinggi dan pada akhirnya dijatuhkan!
Na'uudzubillaahi min dzaalik!
Wallahu a'lam bishowab
..
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala aali Muhammad
Robbi zidni ilman
Wardzuqni fahman
Kawan kawan yang saya cintai karena Allah...
Materi kali ini masih tentang pondasi PPA, yaitu tentang Cahaya Semu
Yang perlu diingat adalah materi hari ini masih belom masuk ke pola pertolongan Allah-
nya,ya.
Jadi... Saya harap teman-teman sabar, ya. Resapi, pahami dan rasakan 'efek' materi-materi
terdahulu.
Sebab sebelum kita menuju 5 point Pola Pertolongan Allah, masih banyak banget yang harus
dibahas.
Oh iya, ada yang perlu diingat lagi... Bukan PPA-nya yang hebat, tapi Allah-lah yang Maha
hebat. Oleh karena itu teruslah kita berdoa, bukan hanya pada saat di group ini saja, tapi juga
ketika materi selesai nanti dan kawan-kawan sudah ga ada di group ini lagi. �
Saya mulai dengan sedikit bertanya; Ketika teman-teman naik motor ditengah hutan yang gelap,
kira-kira jalannya keliatan ga?
Keliatan, ya?
Padahal di sekeliling Hutan itu kan gelap, ya?
Karena apa bisa kelihatan jalannya?
Karena ada penerangan dari lampu motor yang dikendarai. Karena ada cahaya lampu yang
menerangi jalan, sehingga kawan-kawan bisa melihat arah jalan yang akan dituju.
Nah, bisa jadi... Ketika ada masalah, sebenernya jalan keluar dari masalah kawan-kawan saat ini
sudah ada, jalan penyelesaian sudah di depan mata. Tapi kenapa ko masalahnya ga kunjung
selesai?
Jawabnya... Bisa jadi karena jalan keluar dari masalah tersebut tidak ada cahaya yang
menyinarinya!Atau bisa juga jalanan solusi kelihatan, tapi ko setelah ditelusuri ko ternyata zonk
di akhirnya.
Itulah yang dinamakan Cahaya Semu, kawan-kawan. Cahaya yang menunjukan kepada arah
jalan yang salah, dan malah cenderung membahayakan.
Contohnya gini deh... Anda mau bisnis. Dan ketika direncanakan di atas kertas, kemudian
dihitung hitung...hasilnya untung besar! Tapi... Di saat bisnis tadi sudah dijalani, lhaaaa ko malah
rugi! Lalu angkrut! Udah bangkrut gitu... Terlilit hutang, rencana nikah ga jadi alias batal, closing
gagal, daaaan terus merasakan lain-lain hal yang bikin sebal!
Inilah cahaya semu kawan-kawan.... Ketika selalu yakin sama itungan dunia, ga pake lihatin ke
Allah. Gak pake istikhoroh! Sombong! Merasa ilmu dunia itu segalanya!
Itulah cahaya semu! Cahaya yang hanya terlihat indah di pikiran kita saja.
Mulai paham, ya?
Apa apa yang kita lakukan di awal harus selalu kudu bin wajib melibatkan Allah!
Latihan terus menerus sampe menjadi kebiasaan dan terasa nikmatnya. Jangan sampe kawan-
kawan lalai dari mengingat Allah. Segalanya harus inget Allah dulu. Lah wong Islam jelas
mengatur mau masuk wc aja harus doa dulu.
Iya wc, tempat kotor yang ada najisnya. Tapi ketika akan masuk wc kita tetep harus berdoa, agar
Allah melindungi kita dari "kotoran" yang ada di wc tersebut.
Nah, terus... Kira-kira apa aja sih yang suka bikin kita lalai dari mengingat Allah?
Jawabannya ada dalam Qs: An- Nur, ayat 36-37
4 hal ini yang sering banget melalaikan kita. Sering banget banget bikin kita
fooookuuuusss kejar dunia. Terlalu sibuk ngurus bisnis. Terlena dengan kebahagian diri
sendiri, berkeluarga tapi sibuk sendiri-sendiri.... Padahal kewajiban utama kita adalah
Ibadah! (Astaghfirullaah... ✅✅✅)
Empat hal ini pula yang sering melalaikan kita dari 3 hal penting yaitu;
✅ melalaikan dzikir pada Allah,
✅ melalaikan sholat tepat waktu
✅ melalaikan zakat
Enak aja, mas... Saya mah inget Allah, ko! Dan selalu dzikir tiap habis sholat.
Coba saya tanya, ya... Ketika bangun tidur pagi hari, saat membuka mata, apa yang kawan-
kawan pikirkan?
Aduuuuh...bayar utang, mas. Gimana majuin bisnis, deadline dari bos, belum nikah dan lain-lain.
Apakah itu yang dinamakan dzikrullah? Mengingat Allah?
Lebih banyak mana... Cek FB atau baca Qur'an? Sering mana... Cek wa dan baca alamat surat,
atau baca ayat-ayatNya?
"Barang siapa yang bangun di pagi hari, dan hanya dunia yang dipikirkanya, sehingga
seolah olah ia tidak melihat hal Allah dalam dirinya, maka Allah akan menanamkan 4
macam penyakit padanya:
Pokoknya dalam hal apapun dahulukan Allah, titik! Ga pake ntar-ntar, apalagi ntar besok! �
Dzikir bisa dilakukan kapan aja kok. Sambil kerja di kantornya, dzikir! Sambil chat sama reseller,
dzikir! Naik mobil, dzikir! Naik motor, dzikir. Mau ke wc, baca doa! Mau pake baju, baca doa! Mau
nyalain motor, baca doa! Mau ngiklanin FB ads (khusus olshopers), baca doa! Sambil masak,
dzikir! Jemput anak, dzikir! Mau tidur, dzikir! Bahkan... (Maaf) saat akan berhubungan suami-istri
aja harus dzikir, kan? (inget Allah dengan berdoa!)
Paham, ya?
Jadi... Jangan sampe dzikir jarang, sholat jarang, eh... Tiba-tiba ujug-ujug minta kaya!
Hellowwwww... ����
Ketika kedua tangan diangkat dan mulut engucap takbirotul ihrom (Allohu Akbar), yang kawan-
kawan ingat apa? Allah yang Maha Besar, ataukah inget yang lain?
Duuuuhhh... Chat WA belom dibales, nih. Duuuh... Jemuran belom diangkatin, nih. Duh... Film
favorite udah mau mulai, nih. Duh, laperrr nih! Duh ini... Duh itu... Dahduhdahduh sampe gak
fokus inget Allah, padahal lagi sholat! (Astaghfirullohal'adziim...�)
Semuanya terlintas dibenak kita.
Nah loh kalo udah kaya gitu, apakah itu yang dinamakan mendirikan sholat?
Sedang sholat aja, yang notabene lagi menghadap Allah, tapi kita ga inget Allah!
Astaghfirullaah... ✅✅✅✅✅✅
Ketika kita Takbirotul Ihram, mengucap Allohu Akbar---Alloh Maha Besar, seharusnya kita
pasrah sepenuhnya, menyadari bahwa Allah itu Maha Besar! Urusan kita mah kecciiilll.
Kawan-kawan, kalo sholat kita sudah full imannya, menyakini bahwa Allah Maha Besar, itu
miracle mah gampang. Pertolongan Allah akan datang bagi kita yang yakin pada
pertolonganNya.
Gimana pertolongan Allah mau datang, kalo kita sendiri ga yakin sama Allah?
Umpamanya gini ni...
Kita dateng ke kantor polisi untuk melaporkan masalah kemalingan. Ketika sedang berhadapan
dengan polisi, Anda bilang gini; "Pak, di rumah saya ada kemalingan. Bapak bisa bantu ga
tangkep tuh maling?"
Polisi jawab; "siap!!! Maling akan segera kami tangkap. Bapak tenang-tenang aja di
rumah, ya."
Udah jelas kan polisi siap dan nyuruh kita tenang, tapi eeeehh... Kita malah ngomong lagi, balik
nanya lagi; "beneran bisa nangkep ga, pak? Kalo malingnya bawa senjata, gimana pak?"
Polisi menjawab lagi; "tenang, pak. Kami juga punya senjata, malah lebih canggih!"
Udah gitu kitanya ragu lagi dan terus nanya lagi; "kalo malingnya kabur ke luar kota,
gimana pak?" dan seterusnya tanya ni itu nunjukin kalo kita ga yakin dan gak percaya
sama polisi itu.
Sering ya kita doa kaya gitu, "Ya Allah... izinkan saya umroh sekeluarga, ya Allah...." tapi
dalam hati malah bilang; "mungkin ga ya saya bisa umroh?"
Doa lagi... "Ya Allah... Saya mau punya mobil," tapi begitu kelar doa terus mikir gini... "cicilan
motor aja belom lunas, gimana bisa punya mobil?"
Nah kalo ketika kita berdoa selalu ragu begitu, selalu ga yakin akan kekuasaan Allah, kira-kira...
Allah bakal ngabulin kita, ga? ��
Paham ya kawan-kawan?
#
Kawan-kawan, zakat dalam artian luas itu sebenernya bener-bener berefek loh sama financial
kita. Zakat itu adalah pembersih, pengeluaran sebagai syarat masuknya harta yang lebih
banyak.
Gampangnya gini deh... Bagaimana mau masuk harta yang baru, jika yang lama aja susah
dikeluarinya?
Intinya... Siap menerima yang besar bearti siap juga mengeluarkan yang besar.
Paham ya?
Kalo udah gitu, hati-hati nanti Allah yang mencabut cahayanya, sehingga kawan-kawan ga akan
tau kemana arah tertuju. ���
Wallohu a'lam bishshowab.
A'uudzubillaahi minasy-syaithonirroziim
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Allahumma Sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad
Robbi dzidni Ilman wardzukni fahman
Sungguh sayang, jikalau Allah sudah berkehendak kawan-kawan gabung di group ini, namun
masalah yang dihadapi tak kunjung selesai.
Minimal... Walaupun masalah belom selesai, semoga keyakinan kita pada Allah dan ketenangan
hati ketika menghadapi suatu masalah muncul seiring pemahaman ini.
Karena memang ga semua doa dikabulkan saat itu juga.
Ada doa yang pengabulannya ditunda.
Ada pula yang ditangguhkan untuk diberi kebaikan di akhirat.
Namun...
Bukan berarti kita lemah dan menyerah dalam meminta, justru di sana ada pahala kesabaran
yang bisa kita tabung.
Baiklah kita lanjut materi ke-5, masih mengenai pola dasar. Kita belum masuk ke pola
pertolongan Allah.
Materi kali ini erat kaitannya dengan pembahasan sebelumnya, yaitu cahaya semu
Manakala ada masalah, mungkin di antara kita ada yang bertanya; "Ya Allah... Kenapa Engkau
cabut cahayaMu dari hidupku, ya Allah? Aku kurang apa? Sholat udah, puasa rajin, sedekah
juga rutin. Tapi kenapa hidupku masih gini-gini aja, ya Allah....!"
Allah bisa aja menjawab; "why not? Kenapa engga? Nabi Muhammad aja yang Allah cintai,
masih terus diuji selama hidupnya. Padahal ia adalah kekasih-Ku!"
Apalagi kita...? Pastilah juga Allah uji. Makanya kawan-kawan, kita ini harus peka!
Masih inget kan materi yang lalu?
Betul! Kalo kita dapet masalah... Bukan otomatis bearti Allah marah sama kita. Tapi justru
Allah sayang sama kita! ✅
Bisa jadi ketika kita lagi diatas, trus _kita merasa semua hal yang terjadi pada kita saat itu adalah
berkat kerja keras kita sendiri! Kita sombong! Kita lupa bahwa ada Allah di balik semua
kesuksesan kita. Kita gak ingat ada izin Allah di semua keberhasilan kita! Kenapa? Karena kita
sombong itulah kita lupa pada Allah
Makanya Allah jatuhkan deh keberhasilan kita itu. Allah gelapkan dulu kita. Dengan maksud
mengingatkan kita bahwa ketika berada di atas itu semuanya terjadi atas izin Allah.
Bisa dipahami ya, kawan?
Ga ada ikhtiar sebaik apapun di dunia ini yang bisa menandingi izinnya Allah! ✅✅
Jangan sampe ketika banyak uang, kita terus berpikiran hal itu dikarenakan kita rajin bekerja,
rajin ikhtiar. Pemikiran yang salah itu!
Jangan pernah juga kita mengira ketika kita mendapat kebahagian yang banyak itu adalah
karena perjuangan kita selama ini. Itu juga salah!
Harusnya kita sadar bahwa itu semua terjadi karena izin Allah Subhanahu Wata'aala. ✅
Ikhtiar itu hanya ibadah, sedangkan hasilnya tetap Allah yang menentukan.
Jadi... Kalo gitu kita ga usah ikhtiar, dong?
Bukan gitu juga, kawan-kawan.
(masalah ikhtiar ini akan dibahas nanti, ya)
Intinya... Ketika kawan-kawan lagi gelap, itu bukan berarti lagi dimusuhi Allah.
Contoh lagi...
Lihat Orang yang bangkrut karena riba, bisnisnya hancur, kerjaan hilang, keluarga
berantakan... Apakah itu tanda Allah murka sama Orang bersangkutan tsb?
Enggak, kawan! �
Justru Allah itu sayang. Sayang banget malah. Allah menegur saat ini, mengingatkan saat ini,
dihabiskan saat ini, agar ketika nanti di akhirat dosa ribanya sudah habis! ���
Coba kita ingat juga kisah nabi Ayub Alaihissalaam... Di mana hatinya ketika menemukan
puncak keimanan, di saat seluruh harta ludes, keluarga pergi dan kesehatanya
dihilangkan. ✅
Lihatlah lihat... Dari banyak kisah para nabiyullah dan juga Rasulullah Sholallohu Alaihi
Wasallam, justru menemukan puncak keimanannya ketika suasana gelap gulita. Mereka semua
menemukan Allah justru ketika lagi gelap, mereka menyadari didalam kegelapan lah begitu
mudah bertemu Allah, di dalam kegelapan lah begitu mudah berdoa.
Yuk kita ingat-ngat bagaimana doa kita ketika lagi terang benderang?
Dan juga coba ingat-ingat bagaimana doa kita di saat gelap dalam keterpurukan? �
Doa di atas adalah kuncinya, ketika kita gelap, fokus kita tetap ke Allah, kita ridho... dan ketika
kita sudah ridho pasrah pada Allah... Jalan keluar akan terbuka.
Ada satu testimoni dari seorang ibu alumni private class PPA, beliau mengalami kondisi semakin
gelap semakin terang, beliau seorang ibu rumah tangga yang mengalami hutang yang cukup
fantastis 35 milyard!
Saya tanya dulu; "kenapa ketika ada masalah yang sedang dihadapi saat ini, kok rasa rasanya
beraaaat banget. Merasa seakan-akan kawan sekalian ga bakal mampu melewatinya?"
Ya, benar! Karena kawan-kawan melihat masalah ini penyelesainnya hanya dari sudut pandang
pribadi. Karena kawan-kawan melihat dan kemudian mengukur masalah hanya dengan
kemampuan diri sendiri! Dua poin itulah kesalahannya!
Jadi, sekarang sudah tau ya? Fokus pada Allah saja ketika masalah itu datang.
Contoh ni ya...
Stress, kan?
Berbeda kalo kita melihat fitnah dan cacimaki dari sudut pandang seperti ini... "Oh... Allah pasti
lagi mau ngingetin suatu hal, nih. Oh... Allah pasti lagi ingin ngasih saya satu pelajaran berharga,
nih. Oh... Allah lagi pengen "bermesraan" sama saya, nih. Pantesan aja dibuatNya orang-orang
menjauhi saya?" ���
Saya Reza Novary, atas nama pribadi mengucapkan banyak terimakasih atas doa yang kawan-
kawan panjatkan buat saya dan keluarga.
Sungguh... rasa damai ini yang menjadi kenikmatan tersendiri buat saya.
Moga walaupun nantinya group ini sudah selesai, saya berharap silaturahminya tetap bisa
terjalin dengan baik, saling mendoakan bisa terus dilakukan.
Semoga group ini menjadi salah satu group yang jadi magnet kebaikan dengan fokus ke Allah.
Insyaa Allah jika kita hanya fokus ke Allah, fokus ngajak kebaikan ke Allah, bisa jadi kita bukan
hanya akan bersua di group ini saja, namun juga di surganya Allah � (Aamiin....)
Paham, ya?
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat
jahat, maka (kejahatan) itu bagimu sendiri." (QS Al Isra 7)
Coba kawan-kawan simak arti ayat di atas tadi. Coba cermati baik-baik. Apa yang kawan-kawan
bisa ambil dari ayat tersebut? Apa makna yang tersirat dari ayat di atas?
Contoh:
Suka liat angkot yang lagi ngetem, ga?
Biasanya mereka, para sopir angkot itu ngetem dengan maksud apa?
Buat nyari banyak penumpang, kan?
Tapi sadarkah mereka? Bahwa ketika mereka ngetem, berapa banyak rejeki orang lain yang
jadi terhambat, jalanan jadi macet, orang mau sekolah jadi telat, orang mau ke kantor jadi
lambat, emosi saling klakson, marah-marah, saling rebutan celah sempit dan lain-lain.
Padahal ketika mereka ngetem tuh, biasanya penumpang angkot justru sedikit dan malahan
cenderung kosong.
Kosong, karena sebenarnya dia sedang menghambat rejeki orang lain. Dan ketika dia
menghambat pada dasarnya dia itu menghambat rejekinya sendiri.
Celakanya... Makin sering dia menghambat rezeki orang, maka makin lambat juga rezeki yang
datang ke dia pribadi.
Bisa jadi...
Bisnis Anda sekarang berantakan, karena... Jangan jangan Anda sering membuat usaha orang
lain berantakan?
Bisa jadi pula ketika Kita difitnah atau dicaci orang, karena kita pun sering melakukan hal seperti
itu?
Misal usaha kita ketipu... Bisa jadi selama ini kita pun kerap mengambil jatah atau harta orang
lain sejumlah yang sama ketika kita kena tipu(?)
See...?
Allah Maha Teliti, kawan! Jangan pernah mengambil apa yang bukan hak kita, karena hak
orang lain ya berarti itu haknya dia, apapun itu. Dan ketika kita ambil hak orang lain, baik secara
paksa atau engga, siap-siap aja suatu saat Allah akan mengembalikan hak tersebut ke orang
yang punyanya.
Ada ribuan testimoni dari orang yang udah praktek tauhid PPA dan sudah merasakan
dampaknya.
Beliau terperangah..."hah? Mendoakan orang lain? Yakin mas mendoakan orang lain? Saya
pribadi aja belom dikasih momongan, kenapa saya harus mendoakan orang lain?" � Nah itu
yang salah!
Jlebb...!!! ✅
Coba perhatikan doa-doa yang ada saat ini...
Kenapa ada (doanya nabi Adam Alaihissalaam) yang bunyinya; "Robbanna... dzolamna...
Anfusana waillam taghfirlana watarhamna lanakunanna minalkhoosiriin"
Semakin banyak orang yang kawan-kawan doakan, efeknya yang kembali ke kawan sekalian
akan jauuuh lebih besar.
Bahkan malaikat akan mengaminkan bagi sesiapa saja yang mendoakan sodaranya, tanpa
sodaranya tersebut mengetahui (ada hadistnya. Tapi saya lupa �)
So... Memahami konsep di atas, bahwasanya kita ini satu tubuh. Dan apa yang kita
lakukan akan balik ke tubuh kita.
Mulai sekarang, ga usah macem-macem deh. Berbuat baik aja secara konsisten. Ga usah
takut kekurangan, lha wong dari dulu juga masih bisa makan, toh?
Yang dikhawatirkan cuma gaya hidup aja, kan? ✅
Nah sekarang waktunya kawan kawan nih buat praktekin... Kita diam sejenak berdoa....
Loh... kok masih bengong? Cepetan praktek! Bukankah yang bisa merasakan manisnya madu
hanya orang yang sudah merasakannya? Jangan sekedar tau aja, tapi harus paham dan praktek
ya!
Hikmah dari keterhubungan satu tubuh ini amat sangat banyak, kawan.
Bahkan Rasulullah pernah menggambarkan bahwa; "Muslim yg satu dengan muslim yang
lainnya itu bagaikan satu tubuh. Satu merasakan sakit, maka yang lain juga merasakan sakit"
Hadist itu terbukti banget di beberapa aksi umat Islam saat ini. Ketika kitab sucinya di hina,
seluruh muslim merasakan sakitnya. Mereka berbondong-bondong membela Al Qur'an, dengan
aksi damai turun ke jalan.
(Yang tidak merasa 'sakit' saat Al-Qur'an dihina, silahkan perbanyak istighfar dan tanya kenapa
bisa demikian?) �
Nah, hikmahnya adalah... Lingkungan juga mempengaruhi kehidupan kita. Makin sering kita
berkumpul dengan orang negatif, maka lama-lama kita juga jadi negatif. Kalo berkumpul dengan
orang positif, tentunya kita juga akan jadi positif.
Banyak contoh yang bisa membuktikannya. Kawan'kawan pasti sudah paham kan, ya? Jadi ga
perlu saya bahas lebih jauh lagi dsini.
Tabungan Alam Semesta ini adalah suatu konsep turunan dari materi keterhubungan yang
diatas tadi. Semakin kita melakukan banyak kebaikan, maka hal baik yang akan datang ke
kita juga akan makin banyak. Begitupun sebaliknya.
Terus gimana donk, mas? Perasaan... Daya udah rajin sholat, rajin sedekah, rajin baca
Qur'an, tahajud dan lain-lain...
Tapi kok hidup saya belom berubah?
Tabungan kita sih udah banyak, di ATM ada 500juta tapi sayangnya di slot mesin ATM ada
tissue yang mengganjal... Jadi uangnya ga bisa keluar!
Yang mana doa ini bisa menghapus dosa kita walaupun dosa kita tersebut sebanyak buih di
lautan.
Masyaa Allah...
Sekarang ganjalan tissue kita sudah hilang.
Namun jangan keburu senang, kawan. Karena masih ada ganjalan tissue yang lain yang harus
kita cek!
Kalo tadi ganjalan tissue (dosa) kita pada Allah, gimana kalo ganjalan tissue kita pada
sesama manusia?
Itu juga harus dihilangkan!
Kita masih punya dendam sama kawan, sodara, orangtua, anak, istri, suami, tetangga, masih
ada rasa kesel, sebel, sakit hati, muak disebut namanya jadi eneg, benci, karena ada hutang,
tanggungan, pernah dihina dan masih menyisakan ganjalan di hati kita.
Pokonya segala sifat buruk orang lain yang masih amat sangat mengganggu kita, itu juga jadi
ganjalan tissue yang menyebabkan doa-doa kita susah cairnya, kawan. Karena kita masih
hutang "memaafkan" pada orang-orang tersebut. Ada yang kaya gitu?
Ada orang suka bikin kita kesel, yo wis maafkanlah, ikhlaskan, doakan semoga orang tersebut
kedepannya makin baik lagi, makin soleh lagi dan lain-lain yang baik-baik.
Coba sekarang sebutkan 5 orang yang masih kawan-kawan inget karena kesalahan mereka.
Entah mereka punya hutang, punya masalah pribadi, entah mereka suka menghina kita...
Pokoknya ketika kita inget orang tersebut bawaannya bete aja.
Tulis...
Kemudian hubungi sekarang dan minta maaflah. Bilang padanya... "saya minta maaf, saya
pernah kesel sama kamu. Sekarang saya mencoba ikhlas minta maaf (dan walaupun dia yang
salah, katakan...) i love u!
Rasakan... Rasakan... insyaa Allah hati jadi plong! Serasa beban yang berat hilang begitu
saja dari pundak kita, pikiran jadi segar.
Hmmmhhhhh...(tarik nafas)
Masih ada satu lagi ganjalan tissue yang bisa menghambat cairnya bonus ibadah kita.
Apa itu?
Bisa jadi ketika kita jaga silaturahmi malah justru orang tersebut mengikhlaskan malah
meringankan hutang kita. Betul ga?
Tapi kalo sebaliknya, ketika kita punya piutang, selalu ingatkan orangnya. Dan misal keliatanya
orang tersebut masih kesulitan bayar, kita tambahkan temponya. Ketika dikasih tempo masih ga
bisa bayar juga, yo wis... ikhlaskan! Dengan syarat ikhlasnya diucapkan ke orangnya, ya. Inget,
bukan dikhlas-ikhlaskan, apalagi cuma di dalam hati aja. Bukan kaya gitu, ya. Tapi kita harus
temui orangnya dan kita katakan kita ikhlas.
Masyaa Allah... Pastinya teman anda itu senang bukan kepalang. Pastinya doa-doa
kebaikan buat kawan meluncur deras di hatinya.
Saya saran, baca lagi materi-materi yang terdahulu untuk mempersiapkan pemahaman
menjelang materi Pola Pertolongan Allah yang sebenernya, besok.
Mohon maaafff banget kalo ada kata-kata yang kurang pas. Karena kebenaran hanya milik Allah
Subhanahu Wa Ta'aala.
Sekian.
5 POINT PPA
Berdoa mohon kepahaman pada Allah swt,karena "miraclenya" materi ini terletak
dibalik dinding pemahaman
Hadirkan Allah, hayati resapi seakan akan Allah sedang berbicara sama kawan
sekalian
Baca perlahan, saran saya...baca dikala sepi, pantaskan diri untuk menerima
pemahaman materi ini.
Baca berulang ulang dikala senggang,hingga timbul rasa cinta pada Allah swt
Mungkin ada yang bertanya-tanya, "kenapa sih mas Reza gak langsung menyampaikan
pointnya aja di awal perjumpaan kita?"
�
Karena... Kalo langsung ke pointnya, nanti ruh tauhidnya ga akan terasa. Sedangkan dalam
mengamalkan pola ini, tauhid kita harus dipastikan hanya terkoneksi pada Allah Subhanahu
WaTa'aala, barulah efeknya lebih dahsyat!
Kalopun terkadang saya promo kelas private PPA, bukan maksud agar kelasnya ramai. Beneran
deh, bukan itu maksudnya.
Namun lebih ke menyampaikan pengalaman. Karena untuk membuat jatuh cinta kepada Allah itu
tidak bisa ditransfer lewat kata'kata di WA, melainkan butuh dirasakan langsung dengan jasad
kita.
Dasyatnya ketika kawan sudah mencapai titik rasa "Jatuh cinta pada Allah" ini, maka
sekali lagi saya akan mengucapkan;
"Welcome to The Miracle Zone!"
Selamat datang di dunia keajaiban! Karena bagi Allah bukan hal yang mustahil mengubah hidup
kita, bahkan dalam hitungan detik sekalipun.
Sebelum memulai point ini, saya mau tanya dulu beberapa hal. (Jawab yang jujur ya!)
Baiklah.
Saya misalkan lagi, ya.
Contohnya gini nih, misalkan kawan-kawan beli televisi baru, yang ada manual booknya. Untuk
awal mengaktifkan atau ketika tv tersebut error channelnya, kira-kira kita butuh apa?
"Yang jelas kita membaca manual booknya dulu, mas."
Betul! Dibaca dulu manual booknya, terus dipraktekan toh ya apa yang di sarankan
manual book tersebut?
Terlebih lagi Al-Qur'an, kita bukan hanya harus percaya dan yakin, namun kita juga harus
mempraktekan petunjukNya yang ada dalam Al-Qur'an itu!
Pasti ada petunjuk. Pasti ada sesuatu pesan penting di setiap cerita yang ada dalam Al-Qur'an
itu. Salah satu contohnya... Allah ingin memberitahu kita bahwa nabi Musa Alaihissalaam aja
bisa mengalahkan seorang Fir'aun! Raja yang cukup kuat yang nampaknya mustahil untuk
dikalahkan.
Nabi Musa Alaihissalaam pernah terjepit di bibir pantai, sedangkan pasukan Fir'aun sudah
semakin mendekat di belakangnya.
Apalagi cuma masalah hutang milyaran anda, masalah hubungan anda, masalah bisnis,
masalah kerjaan anda, masalah keinginan anda, keluarga anda dan apa-apa yang sulit
buat kawan-kawan... Bagi Allah itu amat sangat mudah!
#
Dalam suatu kelas PPA, kang Rendy rezha pernah berkata; "siapa yang mau umroh?"
Lalu seisi kelas PPA semuanya tunjuk tangan. Dan ketika kang Rendy meminta..."silahkan
turunkan tangan kembali," ternyata masih ada satu orang yang belom menurunkan tangan.
Orang itu gak nurunin tangan bukan karena ga mau menurunkan tangan, tapi disebabkan beliau
sibuk dengan perasaannya yang membuncah, tergetar hebat saking pengennya umroh!
"Terasa! Terasa banget." ujar peserta private class PPA tersebut sambil nangis �
"Insyaa Allah, barangnya udah disiapin sama Allah, dan ga usah dipikirin lagi tuh gimana
cara Allah ngasihnya." jawab Kang Rendy. Dan Orang yang ingin umroh tersebut
mengaminkan sambil menangis.
Saya melihat ketika seseorang sudah ada getaran di hatinya ingin sesuatu itu,
pada dasarnya barang yang dia inginkan itu sudah disiapkan oleh Allah. Apalagi Allah juga
sudah menggerakan kita untuk meminta, itu tandanya sebentar lagi terwujudlah keinginan kita
tuh.
"Jika lisan seorang hamba sudah digerakkan untuk meminta, maka Allah sudah
menyiapkan pengabulannya."(ibn Ath 'illah)
Subhanallaah... Beberapa bulan kemudian orang tersebut benar-benar bisa berangkat umroh,
dengan cara-cara diluar logikanya. ���
Jadi Pointnya adalah, ketika kawan menginginkan sesuatu dan ada getaran di dalamnya, ada
rindu yang membuncah sampe nangis mau umroh, itu tanda saatnya berangkat umroh sudah
dekat, kursi pesawat sudah disiapkan oleh Allah SWT, lantai tempat kawan sujud juga sudah
disiapkan di Masjidilharam, dan sebentar lagi lisan kawan pun akan berucap... Labbaiik
Allaahumma labbaiik... �
Semoga kawan kawan bisa berangkat umroh bareng saya bersama PPA ya..., Info jelas umroh
PPA bisa japri saya
Baik..
Masuk ke Point yg pertama
Bismillah
Kang Rendy sampai menyebutkan bahwa point itu menguasai 80% dari total pola yg ada di PPA
ini.
Sudah ratusan alumni PPA maupun bukan, yang merasakan poin 1PPA ini.
Mba Dian hanya mendengar via YouTube saja paham langsung praktek, dan seketika hajatnya
dipenuhi Allah.
Ada alumni PPA ust APIP, bahkan ketika beliau belum keluar dari kelas PPA, sudah mendapat
umroh gratis.
Dan ketika setelah Musa lahir, ia "dibuang" pula (dengan terpaksa) ke sungai Nil
(baca: QS Al-Qashash ayat 7)
Nabi Musa Alaihissalaam ngomongnya gagap alias kurang jelas karena lidahnya kelu.
Kebayang kaaan kondisi nabi Musa yang bener-bener minus? Beneran minus! Bahkan dia
ketakutan dan minta ditemenin sama Harun.
(QS Thaha, ayat 29-30)
Dan yang lebih parah... Nabi Musa Alaihissalaam pernah membunuh orang dengan tidak
sengaja, dan hal itu menimbulkan efek psikologis---tertekan yang luar biasa (QS Al-Qashash 15)
Setelah membunuh orang di sana, Musa ketakutan karena merasa bersalah dan kemudian kabur
melarikan diri dari Mesir, dengan maksud supaya gak ditangkap oleh Firaun.
(QS Al-Qashash 21)
Tapi anehnya, Allah malah memerintahkan Musa supaya kembali lagi ke Mesir untuk
mendakwahkan Fir'aun.
(QS Asy-Syu'ara, ayat 10-11)
Itu mah namanya bunuh diri, mas. Orang udah lari kabur biar ga ditangkap, eeeh ini malah
disuruh balik dan disuruh nyeramahin Ketua Gangster?
Paham ya? Kita cermati kisah tokoh Musa yang teramat sangat super-super MINUS melawan
tokoh Fir'aun yang nyata pada saat itu SUPER DUPER PLUS TERAMAT KEREN DAN
BERKUASA
Jikalau kawan-kawan berada di posisi dan situasi seperti nabi Musa... Dalam kondisi serba
minus diharuskan melawan manusia *SUPER* macam Fir'aun itu... Kira-kira apa yang akan
kawan tanyakan pada Allah?
Hati dan pikiran kita kerap dipenuhi pertanyaan yang tak jarang justru malah membuat
sesak napas di dada...
Gimana ya Allah cara saya melunasi hutang yang 5Milyard itu? Sedangkan makan buat
besok aja susah!
Gimana ya Allah, cara bisa umroh yang harganya 32juta, sedangkan kerjaan saya aja
masih serabutan?
Gimana caranya, ya Allah... Saya ingin bangun rumah tahfidz, sedangkan gaji saya aja
pas-pasan?
Gimana caranya punya mobil mahal? Sedangkan utang aja masih numpuk, ya Allah.
Gimana caranya saya bisa nikah, ya Allah? Sedangkan bisnis aja belom lancar!
Sama kan ya kisah 'masalah' yang dialami Musa dengan kita? Bukan tentang mukjizat nabi
Musa. Tapi ini mengenai solusi buat kita, kawan.
Kira-kira kalo orangnya jawab gitu, Anda akan kasih dia uang ga?
Beda lagi jika dia jawabnya gini;
"Uangnya saya niatin buat bangun rumah tahfidz. Saya ingin juga bangun rumah sakit, agar jika
kaum dhuafa jika berobat bisa gratis. Sekalian buat beli ambulans danlain-lain menyangkut hajat
orang banyak."
Ya itulah kunci PPA yang pertama; ketika meminta, niatnya harus lurus dan LUASKAN
berdoa bukan hanya untuk nafsu pribadi.
Allah melihat hati seseorang, dan Allah tau mana yang doanya benar-benar tulus dari hati,
baru sampai mulut aja, atau niatnya cuma angan-angan?
Masyaa Allah... Sore harinya ada yang mengantarkan uang 69juta rupiah, dan langsung Dian
bayarkan DP mobil! �
Sebenernya banyak banget cerita tentang "keajaiban" ketika para alumni PPA sudah
mempraktekan "niat luas" ini.
Kalo saya harus tulis satu persatu, rasanya pasti pegel juga ya ni jemari. � �
☝Kalo niat kita sempit, gimana mas? Kira-kira akan dikabulkan, ga?
�Allah itu maha baik. Niat sempit pun akan dikabulkanNya, cuma caranya agak bikin kita
berlelah-lelah.
Sekarang saya balik tanya; "mau cara yang enak atau cara yang capek?" (hehhe... Jawab
sendiri aja, ya)
Kembali pada pola meluaskan niat, ini juga biasanya dipakai oleh orang-orang yang udah
sukses, loh.
Lihat deh, banyak orang sukses pasti niatnya bukan buat diri pribadi. Rata-rata niat mereka buat
orang lain. Secara psikologis lebih terasa.
Pernah denger kan kisah seorang anak bertekad jadi dokter yang sukses, karena "ketika ibunya
meninggal" anak tersebut meniatkan agar ia bisa menolong lebih banyak orang, jangan sampe
kejadian ibunya meninggal terulang lagi.
Tau juga kan niatnya Bill Gates yang memiliki impian agar setiap rumah minimal
mempunyai 1 buah personal komputer?
Mas Ippho Santosa, mengikhlaskan keuntungan bukunya untuk kegiatan sosial.
Merry Riana yang tadinya fokus ingin sukses sendiri, tapi justru setelah mengubah
FOKUSNYA memberi manfaat pada banyak orang itulah ia langsung dapet Big Closing!
Jadi konsep ini bisa untuk muslim dan non muslim, ya mas?
Kemudian yang dimaksud dengan murni, adalah tulus keluar dari hati dan bukan baru keluar dari
lisan aja. Juga bukan keluar daru angan-angan melainkan murni keluar dari hati yang benar-
benar ingin mendekat ke Allah
1. Ketika kita memikirkan keinginan kita itu, hati kita terasa bergetar rindu bahwa apa yang
kita ingin itu akan terwujud
2. Kebahagiaan hati Anda lebih condong kepada ketika Anda puas melihat banyak orang
yang terbantu
Contoh doanya;
Ya Allah... Saya minta rumah 3 sekalian, saya ingin dua rumah sisanya saya jadikan tempat
tahfidz anak-anak sini, ya Allah �
Ya Allah... Karuniai hamba rezeki 3 kali lipat dari total hutang hamba. Hamba ingin bayar lunas
hutang dan selebihnya buat bantu bayarin orang-orang yang punya hutang.
Ya Allah... Hamba ingin omzet 5x lipat, biar bisa sedekah setiap hari 500 ribu.
Dan lain-lain.
Mulai bisa dipahami, ya?
Mulai mengerti yaaa, kenapa banyak doa-doa kita yang belum dikabulkan Allah?
Konsep Employee of Allah ini bukan hanya doa saja yang diluaskan, tapi sudah bener-bener
segala apa yang keluar dari kita itu diluaskan untuk kebermanfaatan umat.
Jadi kita pribadi sudah ga memikirkan diri sendiri, tapi lebih fokus ke kebermanfaatan umat atau
orang lain.
Bagi orang-orang yang sudah menjadi Employee of Allah, keinginan sedikit saja sudah dibantuin
sama Allah, dimudahkan Allah. Tapi luar biasanya mereka justru menganggap semua fasilitas
kemudahan itu biasa aja. Karena bagi mereka yang terpenting adalah bisa berdekatan sama
Allah. Sebab ketika mereka hanya berfokus pada Allah, justru banyak miracle yang hadir ke diri
mereka.
Jika kawan-kawan ingin masuk dalam fase ini, maka harus dilakukan secara sadar bahwa ini
bukan hanya keinginan yang diluaskan, tapi juga meluaskan hajat hidup kawan sekalian.
Maksudnya adalah wakafkan diri Anda secara sadar kepada Allah, agar menjadi jalan
manfaat untuk banyak orang.
Sedangkan kita?
Punya anak 1 - 2 aja, mikir buat ngasih makannya masih khawatir minta ampun (Astaghfirullah...
�)
☝▲Yang jadi pertanyaan... "kita bisa apa? Tauhid kita bisa mengundang apa?"✅
Baru berdoa dikit aja... Banyak banget godaan logika yang datang. Betul, kan?
Kawan kerja, kan? Pasti dapet gaji, THR dan bonus, ya!
Itu baru kerja sama boss kecil, udah dapet gaji + THR + Bonus!
✅ Coba kalo kerjanya sama "BOSS BESAR" (Allah Subhanahhu Wa Ta'aala) sudah pasti
dapet yang lebih-lebih dari itu tuh.
Nah, orang-orang yang tadi saya sebutkan di atas, mereka itu kerjanya sudah sama "Boss
Besar." Mereka cuma mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Ada cerita kang Rezha Rendy yang saya baca dari bukunya, bahwa beliau pernah
membaca buku tentang "bosan jadi karyawan", dan akhirnya karena terpengaruh buku
tersebut maka dengan percaya diri yang tinggi beliau memutuskan untuk resign dari
tempatnya bekerja.
Lalu apa yang terjadi kemudian, kawan-kawan?
Ternyata semangat orang yang resign tadi hanya bertahan 3 hari! Dan selebihnya... Galaaauuu
luarrrr biasa! Terutama pada suatu waktu dimana saat itu...
Penghasilan gak ada
Kerjaan gak ada
Malu sama tetangga
Malu sama orang tua
Dan lain-lain, dan seterusnya.
Sehingga kang Rezha Rendy merasakan dirinya berada di titik terendah dan akhirnya...? Pada
suatu hari ketika beliau melaksanakan sholat ashar berjamaah, di saat banyak jamaah telah
pulang meninggalkan masjid, kang Rezha Rendy gak pulang kerumahnya tapi curhat ke Allah
sambil menangis. ���
Curhatnya gini...
"ya Allah, hamba kok kayaknya ga berguna gini ya? Padahal hamba yakin Engkau
menitipkan potensi besar dalam diri hamba. Maaf ya Allah... Mulai hari ini hamba gak mau
bandel lagi, hamba akan nurut apa mau-Mu. Jadiin hamba seperti yang Engkau mau, dan
bukan seperti yang hamba mau. Titah hamba, ya Allah... Buatin agendanya tiap hari. Ini
tangan hamba... Ini kaki hamba... Ini uang hamba... Semuanya hamba wakafkan untukMu,
ya Allah... Pakai semua ini hanya untuk jalan manfaat bagi banyak orang, hamba wakafkan
diri hamba, ya Allah..." (Rezha Rendy)
Itulah doa yang diucapkan kang Rezha Rendy saat itu. Doa yang menurutnya bener-bener
resign, sebener-benernya resign dari bos-bos dunia, dan hanya mengabdikan diri pada Boss
Penguasa Alam Semesta---Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Wait... Maksudnya resign di sini bukan berarti saya nyuruh kawan untuk resign dari
kantor, ya. Tapi maksudnya adalah "resign-kan diri kawan-kawan" dari yang tadinya
hanya berharap pada bos-bos dunia, berubah menjadi hanya mengharap ridho Allah
Subhanahu Wa Ta'aala.
#
Pola Pertolongan Allah Page 39
(Edited by Van Rum)
Terus apa yang terjadi sama kang Rezha Rendy?
Masyaa Allah... Kehidupannya berubah 180 derajat! Jadi lebih baik, lebih mudah, dan lebih
bahagia. Namun beliau ga sombong. Fasilitas yang dirasakan hanya dianggap biasa. Kedekatan
pada Allah lah yang beliau pertahankan terus, dan itu yang amat sangat disyukurinya. (Insyaa
Allah akan diceritakan next time, ya)
#
"Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi, Dan Allah maha perkasa atas segala
sesuatu." (QS: Ali-Imran, ayat 189)
Jadi... Bagi kawan-kawan yang gak ada kerjaan, jangan sedih.
Muslim itu pada dasarnya gak ada yang nganggur, saya juga gak tau nih apa yang Allah siapin
buat kawan-kawan ketika kalian bener-bener
Doa dan bicara sama Allah, bahwa kawan mau mewakafkan diri kawan sekalian pada Allah
Mungkin ada yang masih bingung, dan bertanya... "Setelah kita ikrarkan pada Allah bahwa kita
mau menjadi Employee of Allah, indikatornya apa sih ketika kita merasa sudah diterima Allah?"
Di sini ada 3 point yang harus kawan lakukan dan pahami sebagai Employee of Allah:
1. Sadari dan pahami bahwa semua datang dari Allah (everyone comes from Allah)
Maksudnya adalah, kawan-kawan. paham bahwa semua yang kawan dapatkan di dunia
ini adalah pemberian Allah, walaupun wasilahnya dari kantor atasan dan lain-lain.
Termasuk ketika kawan masuk group ini, bukan saya yang bikin hebat, tapi Allah yang
meridhoi kawan-kawan.
Paham, ya? ✅
Parameter keberhasilannya adalah kawan-kawan memiliki hati yang tenang dan tetap
tenang walaupun omzet naik atau turun. Mau karir goyang atau melesat, kawan tetap tenang.
Kunci ketenangan hati ini adalah Anda tahu bahwa semua masih dalam genggaman Allah. Mau
rezeki belom dateng atau sudah, Anda tetap tenang.
Tafakur, karena kunci kepahaman ketika Anda berhenti sebentar untuk berusaha memahami ini.
2. Semua yang Anda lakukan baik yang besar atau yang kecil, kawan-kawan SADAR
MELAKUKANYA HANYA UNTUK ALLAH
Jadi... Apapun yang kita lakukan saat ini harus sadar untuk Allah, walaupun pekerjaan tersebut
kita kerjakan karena disuruh oleh atasan, atau orang tua, atau pasangan kita.
Saya kasih contoh 'pekerjaan' yang remeh seperti... Mandi. Mandi itu juga harus karena Allah.
Sebelum mandi kita "pamit" dulu sama Allah;
Contoh lagi...
Misal saya jualan, terus saya senyum.
Nah senyumnya bukan karena supaya pelanggan seneng atau biar toko kita ramai, tapi
senyumlah karena Allah.
" Ya Allah.....hamba senyum bukan untuk pelanggan datang, tapi karena Engkau menyuruh
hamba senyum kepada sesama saudara hamba. Maka hamba senyum karena Engkau, ya
Allah."
3. Potensi apapun yang Allah berikan buat kawan sekalian, gunakan untuk mengajak
sebanyak-banyaknya orang kembali pada Allah �
Misal yang jago nulis, ya udah bikin tulisan-tulisan yang mengajak orang untuk kembali ke Allah.
Yang jago bisnis, ya sudah ajari orang tentang bisnis yang berlandaskan kejujuran dan
ketakwaan pada Allah.
Yang jago service motor, ya sudah ajari orang untuk mahir service motor agar mereka menjaga
dengan baik motor yang dititipkan Allah kepada mereka.
Silahkan...
Silahkan ngomong... Sekarang rasakan... Rasakan Allah melihat kawan sekalian, rasakan Allah
menunggu doa terbaik kawan-kawan. Silahkan ungkapkan ����
(Wallahu a'lam bishowab)
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillaah, bi idznillah malam materi kita memasuki point PPA yang kedua.
Sebelumnya kita sudah mempelajari point ke-1 tentang "Meluaskan Niat"
Sebenarnya dengan meluaskan niat saja kawan-kawan sudah bisa menyelesaikan
permasalahan 50% dengan bantuan Allah.
Namun untuk kasus beberapa orang, masih perlu disempurnakan ikhtiarnya dengan
point lanjutan ini, yaitu "point ke-2 tauhid PPA"
Siap, yaaa!
Nah, kalo berhala yang berupa patung, sudah dihancurkan oleh Ibrahim pada jaman
dahulu, dan juga sudah dihancurkan oleh nabi Muhammad ketika Fathul Makkah.
Apakah Berarti semua berhala di dunia ini sudah musnah dihancurkan?
Jawabannya ternyata... "Belum!", kawan-kawan.
Masih ada nih berhala-berhala baru yang muncul pada zaman ini, yaitu:
Uang!
Jadi Atasan
� Kerjaan
Warisan
HandPhone
Pasangan
Saldo rekening
Ayat-ayat Qur'an yang diselipkan di dompet
Batu Akik dan lain-lain itulah berhala-berhala yang ada pada masa ini.
Pola Pertolongan Allah Page 42
(Edited by Van Rum)
Pemisalannya begini;
�"Mas, gimana saya bisa umroh kalo ga ada Uang?" �Tuhannya Uang.
�"Mas, gimana bisa kerja di sana? Kan saya ga ada Orang Dalem. �Tuhannya Orang
Dalem.
�"Saya mah nurut aja deh apa kata Boss, daripada dipecat. Gapapa haram juga."
�Tuhannya Boss.
�"Kalo suami saya di-PHK, nasib saya dan anak-anak gimana?"�Tuhannya suami dan
pekerjaan.
▶ Ati-ati tuh...! Tuhan-Tuhan baru kita saat ini, jangan sampe kita benar-benar
menyakini ga bisa umroh kalo ga punya Uang, bayar hutang butuhnya Uang, mau kerja
butuhnya Orang Dalem...
Jika kawan sekalian perti itu, saya ucapkan selamat datang di dunia kerja keras karena
niatnya hanya Dunia semata (niat sempit).
Ingat kaidah, ya! Jika yang kita cari hanya dunia, siap-siaplah berlelah-lelah dan
siap-siaplah menikmati perbudakan masa kini. Namun jika yang dicari itu
Allah/akhirat, siap-siaplah mendapatkan keajaiban dan dibantu oleh Allah.
Nah... Kalo gitu kita sama-sama paham, ya?
#
Masih ada satu berhala lagi yang kadang-kadang kita ga sadar bahwa itu sudah
jadi 'sesembahan' kita sehari-hari.
Apakah itu?
Iya itu...� ikhtiar kita sendiri!
▲♦▲♦
Loh, kok? Maksudnya apa, mas?
Maksudnya...
1. Kita percaya apa yang saat ini kita miliki adalah karena hasil dari kerja keras kita.
2. Kita menyangka mobil, motor, rumah yang kita dapati saat ini, itu semua karena
hasil keringat kita.
3. Bisa juga kita merasa sukses bisnis online itu karena kita bisa Tekhnik Closing,
FB Ads, Covert Selling, dan lain-lain.
Yang menyebabkan kehidupan kita bahagia saat ini, punya kendaraan, kerjaan bagus,
punya rumah dan lain-lain itu adalah semuanya atas izin Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Paham yaaa, kawan-kawan?
#
Lanjut lagi!
▶ "Ga perlu terlalu menggebu-gebu seakan-akan kita ga akan dapet rezeki kalo ga
banting tulang!"
Masih bingung?
Saya kasih contoh cerita Haji Sulam si Tukang Bubur naik haji, yaaa (ini kisah nyata,
loh!)
Kawan-kawan tau Haji Sulam, kan ya?
Iya, yang ceritanya diangkat ke layar kaca dalam bentuk sinetron.
Wewwww! Kapan berangkatnya kalo cuma nabung segitu sehari? Betul, ga?
Betuuul!
Kalo menurut logika kita memang betul... "Mau sampe kapan pak Sulam nunggu
berangkat haji kalo nabungnya cuma serebu ato duarebu sehari?
Jlebbb!!!
Yang begitu itulah yang dinamakan ikhtiar iman maksimal.
Ikhtiarnya tetap maksimal, namun imannya lebih maksimal lagi!
Fokus ke Allahnya lebih maksimal. Sulam ga menyakini bahwa yang mengubah keadaan
adalah ikhtiarnya. Yang Sulam yakini adalah bahwa yang mengubah itu tetaplah Allah.
Tugas kita manusia hanyalah menyempurnakan ikhtiar yang bisa kita lakukan,
sedangkan yang mengubah dan menyelesaikan masalah adalah Allah Azza Wajalla.
Dan seperti yang dikisahkan dalam sinetron tersebut, Sulam akhirnya bisa naik
haji dari rezeki yang tak disangka-sangka. Masya Allah...
#
"Sungguh engkau tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau
kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia
lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk." (QS Al-Qashash,
ayat 56)
Telah dijelaskan secara gamblang melalui kisah Siti Hajar yang bolak balik 7 kali antara
Shafa dan Marwah, untuk mencari air buat anaknya (Ismail) yang kehausan.
Kalo menurut logika kita, ngapain sih Siti Hajar bolak-balik di tempat yang sama,
padahal kan udah ketauan kalo di situ tuh ga ada air?
Jawabnya adalah...
Karena Siti Hajar tau, yang dilakukannya cuma ikhtiar dan hanya Allah yang akan
memancarkan air dimanapun berada.
Siti Hajar berlari-lari kecil hanya untuk merayu Allah. Mau membuktikan bahwa dirinya
(Siti Hajar) sedang menyempurnakan ikhtiar.
Pertanyaannya; "apakah kita ini sudah ikhtiar iman maksimal? Tapi kenapa masih
belom juga dicukupkan oleh Allah?"
Sebelum menjawab, saya mau tanya: "...sebenernya yang kita lakukan selama ini, kerja
keras ataukah tawakal?"
Kerja keras dan tawakkal ini merupakan dua hal yang amat jauh berbeda, tetapi
seringkali dianggap sama. Karena itu kita perlu belajar dari tawakkalnya Burung yang
diisyaratkan oleh Nabi Muhammad Sholalloohu 'Alaihi Wasallam, berikut ini:
Dari Umar bin Khathab Radiallaahu Anhu, dari Rasulullah Shalallaahu Alaihi Wasallam
beliau bersabda :
"Seandainya kalian sungguh-sungguh bertawakkal pada Allah, sungguh Allah
akan memberikan kalian rezeki, sebagaimana Allah memberi rezeki kepada seekor
Burung yang pergi dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang"
(HR. Imam Ahmad, Turmudzi, Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
Inilah solusinya, kawan. � Kita harus bertawakkal seperti tawakalnya se-ekor Burung.
Jadi... Jika selama ini masih ada yang terjebak masalah hutang dan belom selesai-
selesai, maka perhatikan pembahasan ini
Sebenernya apa sih yang Allah dan rasulullah maksud dengan tawakalnya Burung
ini?
Coba deh perhatiin burung-burung gereja yang sedang mengais-ngais/ mencari-cari
makanan di pepohonan, ataupun di atap-atap rumah.
Belom pernah kan liat burung stress ketika mereka belom dapet makan? Ga ada kan
beritanya di portal berita SEEKOR BURUNG BUNUH DIRI KARENA GA BISA
MENCARI MAKAN
Malahan kebanyakan dari kita sebagai manusia yang justru ngeluh seperti itu.
Saat ini saya punya seekor ikan kecil---Red Zebra di aquarium aquascape, yang
matanya buta! (kedua matanya dimakan ikan Black Ghost)
Awalnya saya pikir... Paling ga akan lama lagi ni ikan pasti mati! Eh... Ternyata ketika
saya amati dari hari ke hari, ikan tersebut tetep hidup loh! Dia bisa makan, walaupun
matanya buta. Dan meski dia ga tau makanan itu ada dibsebelah mana, sang ikan masih
bisa "mencaplok makanannya!"
Siapa lagi kalo bukan Allah yang membimbing ikan 'buta' itu?
���
Masya Allaaah... saya dari ngeliat ikan aja bisa dan ambil banyak pelajaran bahwa
memang cuma Allah yang Mahabisa ngasih rezeki pada semua makhlukNya!
#
Balik lagi ke Burung tadi. Ketika pagi menjelang, apakah Burung tersebut tau di lokasi
mana yang padinya banyak dan yang nantinya akan dia makan?
Burung terbang keluar sarang hanya ikhtiar aja, hanya mengikuti instingnya aja. Kalo ga
ada makanan di tempat A, dia berpindah ke tempat B. Kalo ga dapet di tempat B, dia
terbang lagi ke tempat C. Ga ada yang stress, tuh Burung!
Kadang manusia udah punya kerjaan aja, atau pedagang yang udah punya
langganan aja masih pusing mikir mau dapet uang tambahan dari mana?
Astaghfirullaah...
Tanda seseorang hamba tertekan dengan ikhtiarnya sendiri adalah ketika hasil
ikhtiarnya ga sesuai dengan yang dibayangkan, maka hatinya kecewa.
(Al-Hikam)
Oleh karenanya,
mulai saat ini kita gunakan ikhtiarnya Burung. Ikhtiarnya maksimal, namun hati
atau kecenderungan kita hanya fokus ke Allah Subhanahu Wa Ta'aala.
Bisa?
Bismillaahirrohmaanirrohiim
JFOA ini adalah sebuah kata yang menjadi spirit banget di PPA.
JFOA dibagi menjadi 5 pilar oleh kang Rezha Rendy sang founder, yaitu:
1. "Everything Comes From Allah"
Kita harus paham dan sadar bahwa ketetapan baik maupun buruk, semuanya itu berasal
dari Allah Subhanahu WaTa'aala.
".Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui
sedang kamu tidak mengetahui." (QS: Al-Baqarah, ayat 216)
Titik kulminasi ketika kawan-kawan paham pada point ini adalah, kita memahami bahwa
semuanya dari Allah, dan kawan-kawan akan mendapatkan derajat ketenangan jiwa
(nafsul Muthmainah) apapun kondisinya.
Misal bisnis kita sedang jatuh, dicurangi orang, karir mandeg sehingga otomatis rezeki
agak tersendat, tapi kawan tetap tenang. Bukan ditenang-tenangkan, ya. Tapi tenang
yang asli tenang karena paham dan ngerti bahwa kejadian tersebut cuma wasilah
penghantar rezeki dariNya, dan kita sangat menyakini bahwa Allah bisa saja
mendatangkan rezeki yang lain dari tempat yang tak disangka-sangka.
"...Kepunyaan Allah lah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi,
dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS: Al-Hajj,
ayat 64)
Kita sering banget kan denger tentang ayat di atas? Malahan ada yang hafal
banget sama ayat tersebut.
Betul, ya? Sering denger, ya?
Tapi... ya itu cuma sekedar tau aja, bukan paham. Kalo beneran paham pasti kita tuh
sedikit-sedikit sholat, langsung doa, langsung minta sama Allah. Bukannya sedikit-sedikit
kredit. Sedikit-sedikit langsung cari bantuan kawan. Sedikit-sedikit langsung kerja keras
banting tulang.
Paham, ya?
Orang yang memahami konsep ini pastinya juga ga akan bersedih kalo misal mobilnya
hilang, karena pada dasarnya mereka memahami bahwa yang ada pada diri mereka itu
semuanya adalah titipan Allah.
Kalo harta hilang, anak hilang terus kita sedih berkepanjangan, naaaah itu tandanya kita
masih belom paham tuh konsep "JUST FOKUS ON ALLAH!"
Jika setelah melakukan suatu pekerjaan apapun masih mengharapkan makhluk, bukan
dilakukan untuk Allah, berarti kita masih nyari followers. (Niat sempit tuh!) �
Jadi ketika kita mengejar target, ketika kita tengah ikhtiar... Hati kita tetap tenang karena
kita paham sepaham-sepahamnya bahwa kita hanya menyempurnakan ikhtiar. Dan
Allah bisa saja dengan seketika mampu mendatangkan hal-hal yang kita tuju, sekalipun
itu mustahil di mata manusia.
Di hari ini mungkin banyak banget dari kita yang berkata; "ga ada yang ga mungkin bagi
Allah", tapi terlepas dari itu ketika ada berita berita yang mustahil menurut dia, serta
merta bilang HOAX. (Gimana sih? Padahal sebelumnya bilang ga ada yang ga mungkin
bagi Allah)
Paham maksudnya, ya?
Ada salah satu temennya kang Rendy sampai dijauhi kawan-kawannya, hanya karena
menyebarkan testimoni alumni private class PPA yang Allah buat tagihan kartu kreditnya
sebesar 5 juta berubah jadi 0 (nol)!
Bayangin... Tagihan kartu kredit yang tadinya sebesar 5 juta rupiah, setelah dia berdoa...
Tiba-tiba ga lama kemudian total tagihannya jadi 0 (NOL)!
Menurut kawan sekalian... Hal 'ajaib' itu bisa terjadi ato engga?
Yang jawab "engga", berarti masih ragu tuh(?)
Alumni privat class PPA tersebut, ketika tahajud beliau berdoa penuh keyakinan,
penuh tauhid, seperti ini doanya.... "ya Allah... Kalo hamba boleh minta, hapuskanlah
data tagihan saya di sistemnya itu (sistem kartu kredit), bagiMu itu mudah...."
Mungkin bagi sebagian orang, doa kaya gitu tuh dianggap ga waras banget, ya? Doa ko
kaya gitu?
Tapi memang begitulah kawan, kalau Tauhid sudah mantap dihati, APAPUN ga jadi
halangan bagi kita untuk berdoa.
Saya pribadi pun pernah beberapa kali minta uang kaget, dan...? Masya Allah... Tiba-tiba
aja ada tuh yang transfer dengan sebab musabab yang ga pernah saya bayangkan.
Lanjut lagi yang dialami alumni tadi... Beneran tuh di hari ke-7 setelah berdoa, ketika
surat tagihan datang... Masya Allah... Tagihan yang tadinya 5 juta, oleh Allah bener-
bener dijadikan 0 (nol)!
Allahu Akbar!! ✅
Konsep Mengajak ini adalah praktek kita dalam keseharian setelah kita memahami
betul 5 Pilar JFOA.
Sebenernya ada cerita yang menarik yang bisa disimak dalam buku PPA, namun
kayaknya kalo ditulis di sini akan membutuhkan waktu agak panjang (jadi kalo
penasaran silahkan beli bukunya aja, ya) �
Konsep Mengajak ini sudah diceritakan juga di dalam Al-Qur'an, kisah tentang nabi
Musa Alaihissalaam yang ketakutan ketika hendak mengingatkan Fir'aun.
Kondisinya sama persis dengan kondisi kawan saat ini, kan?
1. Takut rumah disita
2. Takut ga bisa bayar cicilan
3. Takut anak ga bisa sekolah
4. Takut bisnis hancur
5. Takut iklan boncos
6. Takut ga dapet jodoh, dan segala macam ketakutan kawan saat ini
Namun Allah mengajarkan kepada kita, termasuk saya, ketika bingung kita harus seperti
apa dan harus bagaimana?
Ketika menghadapi masalah, caranya adalah... mengadulah kepada Allah. Jangan
langsung ikhtiar.
Seketika Musa Alaihissalaam ketakutan hingga lidahnya kelu, sesak dadanya dan terasa
berat dirinya.
Perhatiin deh Nabi Musa Alaihissalaam ketika ia dalam keadaan takut. Dia (nabi Musa)
pinter curhatnya langsung ke Allah, dan kemudian baru meminta supaya saudaranya,
Harun, diangkat pula menjadi nabi, untuk menemaninya.
Ribuan alumni private class PPA sudah membuktikannya, termasuk beberapa pembaca
group ini sudah merasakan dampaknya.
Kita mah aneh, masa mau masuk wc aja minta ditemenin Allah (berdoa) sedangkan mau
buka bisnis, engga.
Mau jalanin usaha, engga.
Mau nyelesain hutang, engga. Ngajar di kelas, engga. Mendidik anak, engga. Mau
masak, engga.
Ga minta diteminin Allah, ga bilang dulu sama Allah. Ga izin dulu ke Allah! ✅
Harusnya apa-apa tuh ajak Allah, upayakan selalu libatkan Allah dalam hal sekecil
apapun.
Padahal Allah janji kalo kita ngajak Allah, Allah bilang..."Aku akan mendengar
bersamamu, berjalan bersamamu, melihat bersamamu."
Jadi... telinganya kita, tangan kita, mata kita akan langsung dibimbing Allah. Kalo udah
dibimbing Allah, kira-kita kemungkinan untuk berhasil itu besar ataukah kecil?
Paham, ya?
Praktekan!
Ajak Allah dan selalu minta temani Allah kapanpun dan di manapun kawan-kawan
akan beraktivitas.
Udahlah... Serahkan pada Allah segala hasil dari proses ikhtiar kita, titipkan
hasilnya kepada Allah, karena tugas kita adalah hanya menyempurnakan ikhtiar
dan mendekat kepadaNya.
Masalah ada bukan untuk dicari penyelesainnya, melainkan harus dicari pesan cintaNya.
Maka mendekatlah kepadaNya, lakukanlah ibadah bukan hanya karena agar dibantu
permasalahannya.
Beneran deh, kalo masalah kita selesai secara ajaib, itu hanya bonus aja. Yang paling
penting adalah kedekatan kita pada Allah. Jangan jadikan dunia di pundak kawan-
kawan, bisa capeee...! �
"Jadi saya harus ibadah aja gitu ya, mas Reza? Sholat terus? Ngaji terus dan
meninggalkan semua pekerjaan?"
Bukan gitu juga. Maksud saya, jadikan dunia ini hanya sebagai alat untuk mendekat
kepada Allah.
Pahami deh, sejujurnya masalah yang datang itu sebenernya jadi jalan atau jadi alasan
kita mendekatkan diri pada Allah, kan?
Kalo ga ada masalah biasanya kita tuh suka lupa sama Allah, suka terlena dengan
dunia. ���
Bagi kita pebisnis, setelah presentasi, titip hasilnya sama Allah semoga hasil presentasi
membuahkan kerjasama (proyek)
Bagi kita seorang ibu, titiplah suami dan anak anak kepada Allah ketika mereka keluar
rumah, agar Allah selalu menjaga mereka di manapun berada.
Bagi kita seorang bisnis online, titiplah dagangan kita pada Allah, ketika kita
sudah ikhtiar memasarkannya. Titip-titiplah pada Allah, karena Allah tidak akan
pernah mengecewakan kita.
>>>>Materi ke 11<<<<
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Kawan-kawan yang saya cintai karena Allah, kita lanjut ke pola 3 dari 5 point Pola
Pertolongan Allah.
Point ke-3 ini adalah berbaik sangka pada Allah dengan positif feeling, bukan
positif thinking.
Mungkin ada di antara kawan sekalian yang bertanya; "memangnya apa sih mas
perbedaan Positif Feeling (PF) dengan Positif Thinking (PT)?
Perbedaan Positif Feeling dengan Positif Thinking, adalah dari cara kita menyikapi
sesuatu (masalah) yang terjadi.
Positif Thinking; Kalo ada masalah, berusaha mendamai-damaikan pikiran. Menekan
pikiran-pikiran negatif yang muncul di kepala kita, tetapi sebenernya di hati masih ada
perang batin antar logika. Dan ketika kita lelah menekan rasa negatif itu, maka perasaan
negatif tersebut akan muncul lagi. (Berasaskan hukum fisika, sesuatu yang dipaksa-
paksakan atau ditekan, pada dasarnya suatu saat ia akan balik menekan lagi)
Orang-Orang positif feeling akan menemukan state hati damai karena di hatinya sudah
ada 'backingan' atau pelindung, yaitu Allah Subhanahu WaTa'aala.
Membaca Al-Qur'an dengan memahami arti dan makna ayat yang kita baca, kemudian
mencari pesan cinta-Nya. Juga mengamati kejadian-kejadian dalam hidup untuk
kemudian menemukan pesan cinta-Nya.
2. Dengan cara "dipaksa" oleh Allah, yaitu dengan cara ditimpakan masalah
hingga ia tidak bisa berkutik. Dan setelah mentok, barulah berserah
sepenuhnya pada Allah. Kemudian menemukan derajat kedamaian, dengan
total bergantung padaNya.
3. Dengan cara sering bergaul dengan orang-orang yang mengenal Allah dan
dekat dengan Allah
Kebaikan akan menular kepada orang-orang yang menjalin kedekatan dengan orang
baik-baik. Contohnya seperti di group kita ini, insyaa Allah.
Nah, bagaimana kalo wali kita itu adalah Allah Subhanahu Wa Ta'aala?
Maka tentu saja semua kesulitan akan dimudahkan. Kita akan dijagain supaya hindar
dari bahaya dan lain-lain masalah. Agar kita dilindungi olehNya, syaratnya cuma 1, yaitu
BERIMAN!
Beriman di sini bukan dalam arti sempit hanya memahami bahwa Allah itu ada. Bukan
hanya itu. Melainkan adalah selain kita menyakini Allah itu ada, kita juga harus percaya
bahwa Allah akan menjaga kita. Allah akan menjamin rezeki kita, Allah akan selalu
menunjukkan jalanNya kepada kita. Kita taat melaksanakan segala perintahNya dan pula
patuh meninggalkan apa-apa yang dilarang olehNya. Kita percaya akan semua Nama
NamaNya dan segala sifatNya yang tertulis di asma'ul husna.
Parameter yabg jelas dari seorang yang dikatakan beriman, adalah Ketenangan hati
yang mantab. Percaya penuh bahwa ketika kita minta petunjuk, ketika kita memiliki
kebutuhan, ketika kita minta perlindungan dan pengampunan dosa, kita hanya langsung
minta pada Allah.
Namun kawan- kawan, di hari ini keberimanan kita sedang diserang habis-habisan.
Aqidah kita sedang dihancurkan pelan-pelan oleh serangkaian pemelesetan Aqidah
dalam bentuk serangan yang hampir hampir tidak terasa. Yang justru pada akhirny
secara tidak sadar kita malah jadi mengesampingkan Allah.
Sekarang ada ajaran baru yang bernama "NAM (New Age Movember)", ini bukan agama
Islam atau Kristen, bunda Budha Hindu atau apapun namanya, tapi ini adalah gabungan
dari semua agama yang ada di dunia ini. Ajaran NAM ini hanya mengambil yang enak-
enaknya saja dari setiap agama.
Ajarannya yaitu tentang Keyakinan, Ekonomi dan Pengembangan Diri.
Pasti semua tau ya, Buku "The Secret" Law Of Attraction (LOA) atau Hukum Tarik
Menarik.
Dalam ilmu ini dijelaskan bahwa :
"Apapun yang Anda pikirkan dan rasakan, maka Anda akan tarik itu kedalam hidup Anda
sendiri. Jika Anda berpikir dan merasakan yang baik-baik, maka semesta akan
memberikan yang baik-baik "
Pernah ya denger yg kaya gitu? Saya pribadi jujur, dulu pernah menggandrungi hal yang
seperti (NAM) itu.
Astaghfirullaah... Semoga Allah maafkan segala kekhilafan saya waktu itu. �
Semenjak lebih mengenal tauhid yang benar, maka perlahan-lahan saya pindahkan
fokus bukan lagi ke alam semesta, tapi ke Allah! Bukan lagi dengan cara-cara
mensetting hati agar positif.
Berdiam diri seperti semedi, harus diganti dengan berdoa langsung pada Allah. Curhat
langsung ke Allah, nangis langsung ke Allah, pasrah langsung ke Allah. Dan itu rasanya
jauuuh lebih nikmat!
Itulah kuncinya, kawan. Husnudzan tingkat tinggi! Bukan dipaham-pahamkan tapi paham
beneran! Itulah kunci kita bisa Posotif Feeling. Ketika hati sudah merasakan ketenangan
yang luar biasa, berarti kawan sekalian sudah benar-benar mengenal Allah dengan
segala sifatNya yang tertuang dalam Asma'ulhusna.
Memang agak bingung ya cara menjelaskanya.
Contohnya ketika ada yang ulang tahun. Biasanya si korban itu dikerjain dulu habis-
habisan, dibuat susah seharian. Dari mulai dijebak, terkadang ada yang dimarahin,
pokoknya sampe si korban nangis sedih, kecewa, bahkan marah.
Eh... tiba-tiba yang kita kerjain ini orangnya balik marah-marah, teriak-teriak sambil
nunjuk-nunjuk kita di depan teman lain (umpamanya teriak seperti ini) "Heh... Dasar ga
tau diri! Ga inget Lo ya, dulu Lo pernah gue tolongin! Ko sekarang Lo ngerjain gue kayak
gini, sih?"
Nah loh... Kalo seumpama ada 'korban' yang su'udhon plus memaki seperti itu, padahal
dia mau kita kasih surprise, kira-kira... HADIAH yang udah kita siapin buat dia, jadi kita
kasih atau engga?
#
Kawan-kawan yang saya cintai karena Allah....
Bisa jadi masalah yang kawan-kawan hadapi saat ini adalah salah satu proses dari cara
Allah ketika DIA mau ngasih kita surprise.
Bisa jadi Allah ngerjain kita saat ini karena Allah sayaaang sama kita, kawan. Allah cuma
mau kasih surprise aja sama kita, Allah lagi nyiapin hadiah istimewa buat kita.
Bayangin kalo dikasih seratus ribu sama Allah, dalam keadaan kita memang lagi butuh
butuh Uang banget.
Kira-kira senengan mana dibanding kita dikasih uang seratus ribu manakala kita lagi
punya banyak uang?
Paham, ya!
So... Kawan-kawan, sudahlah baik sangka sajalah pada Allah. Husnudzon aja terhadap
apa yang Allah berikan saat ini pada kita.
Pola Pertolongan Allah Page 57
(Edited by Van Rum)
Allah itu terlalu baik kepada kita dan hanya menginginkan yang baik baik buat kita,
walaupun itu tidak meng-enakan untuk kita. Namun kita tetap harus menaruh keyakinan
kepada Allah bahwa pasti itu baik buat kita. Maka santai aja karena kita tau semua itu
pasti terbaik dari Allah untuk kita.
"... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh
jadi (pula)kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS: Al-Baqarah, ayat 216)
Misalkan saya mau kasih kawan surprise sebuah gantungan kunci. Enaknya
dikadoin, ya? Masa iya hadiah ga dibungkus? Namanya bukan hadiah surprise,
dong! ✅
Kira-kira gantungan kunci tadi bagusnya ditutup pakai apa, ya?
Tapi kalo saya mau kasih kawan surprise berupa Mobil Mewah, apa masih bisa ditutup
pake kertas kado?
Sekarang paham, ya... Makin besar hadiahnya maka makin besar pula penutupnya!
Tapi kawan-kawan ga stress kan ya ngeliat tumpukan batu, karena tau bahwa di balik
batu itu ada sebuah Mobil!
Jadi mulai sekarang kalo dapet 'hadiah' batuuu, jangan liat batunya, ya. Tetaplah
Husnudzan, siapa tau di balik batu itu ada mobilnya! ✅
Sebab materi ini rangkuman dari point 1-3 PPA, jadi.... harap dibaca pelan-pelan saja.
Jangan lupa awali berdoa agar diberi kepahaman oleh Allah Swt.
Saya awali dengan permisalan dulu, ya. Misalkan kawan jadi Nabi Musa
Alaihissalaam, dalam kondisi terjepit di antara dua masalah yang hampir-hampir
membuat kita putus asa;
di belakang ada bala tentara Fir'aun yang mengejar dan akan membunuh Anda semua,
sementara di depan kita ada lautan merah yang membentang. Posisi sudah mentog ga
bisa kemana-mana. Sdangkan yang mengikuti Anda banyak dan mereka berharap
banget bisa selamat bersama Anda.
Nah kalo situasinya di depan ada laut dan di belakang mau ada musuh yang siap
membunuh, kawan-kawan mau apa?
"Lompat, mas!"
itulah kita, ketika dalam situasi terjepit kaya gitu langsung aja ikhtiar. Tapi sayang
ikhtiarnya malah bunuh diri! �
Perhatikan lagi bagaimana Allah menggambarkan situasi pada waktu itu dengan
amat sempurna.
Ketika kita ada keinginan (niat) untuk berbuat baik (seperti halnya nabi Musa
menyelamatkan bani Israil) maka selalu ada tujuan di ujung jalan sana, namun hambatan
(laut merah) dan bahkan terkadang ancaman (Fir'aun) hampir dipastikan akan selau ada
untuk menguji niat baik kita tersebut.
Tetapi jangan khawatir kawan, karena sesunguhnya di balik setiap hambatan dan
halangan yang sudah disiapkan Allah, Allah juga sudah otomatis menyediakan
jawabanya (solusinya)
Ilham Kebaikan
"Niat baik itu diilhamkan/diamanahkan... Dan jika Allah sudah mengilhamkan niat baik
kepada kita, itu artinya Allah juga sudah menyiapkan barang dan kendaraanya "
(yang belom paham, harap diulangi pelan-pelan, ya)
Maka sesunguhnya niat mulia tersebut itu diilhamkan Oleh Allah. Dan ketika hati dan
pikiran kita diilhami kebaikan, pada dasarnya Allah sudah menyiapkan barangnya di
ujung laut sana.
Paham, ya?
Adapun ketika banyak halangan yang muncul, itu melainkan Allah hanya ingin
menguji kawan sekalian.
Perhatikan kisah nabi Musa sekali lagi, ketika nabi. Musa ingin menyelamatkan bani
Israil (bukan hanya kabur menyelamatkan dirinya sendiri) di saat itu pula sebenernya
Allah sudah menyiapkan tanah lapang yang dijanjikan di ujung laut sana. Tapi ga seru
kalo kita pengen sesuatu, terus langsung dikasih sama Allah.
Selalu ada 'laut merah' buat nabi Musa, selalu ada rintangan buat semua keinginan kita.
Tapi coba perhatiin deh Laut Merah Allah bentangkan di hadapan nabi Musa, bukan buat
menghalangi atau menghambat apalagi membinasakan nabi Musa beserta para
pengikutnya, melainkan hanya untuk menguji apakah nabi Musa masih percaya pada
Allah apa engga?
Apakah kawan sekalian masih percaya Allah di detik-detik terkahir, atau tidak?
Atau mungkin kawan lebih percaya pada ikhtiar-ikhtiar dan bantuan orang lain?
Allah hanya ingin mengajarkan bahwa dalam situasi sesulit apapun, fokus kita ga boleh
terbelah. Kita harus terus menyakini bahwa Allah lah yang akan menolong kita, bahwa
Allah yang akan memberi solusi pada kita. Bukan ilmu kita, bukan Boss kita, bukan
teman kita, bukan ikhtiar kita, bukan sistem kita, bukan hal-hal lain, melainkan Mutlak
hanya Allah Subhanahu Ta'aala.
Dan ujian ini akan terus ada dari awal, di pertengahan dan hingga detik-detik akhir
masalah.
Mungkin di antara kita masih ada yang bertanya-tanya; katanya pertolongan Allah itu
deket, tapi kok ga sampe-sampe?
Ini adalah kalimat tauhid yang diucapkan Musa Alaihissalaam kala itu, yang menandakan
bahwa hatinya tetap damai (positive feeling) karena ia tahu bahwa Allah tetap
bersamanya.
"Lalu kami wahyukan kepada musa : "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu" Maka
terbelahlah lautan dan tiap tiap belahan adalah seperti gunung yang besar " (QS:
Asy-Syu'ãra, ayat 63)
Apakah nabi Musa tau bahwa ketika ia memukulkan tongkatnya ke laut, laut pasti
akan terbelah?
Jawabannya adalah; TIDAK!!
#
TONGKAT MUSA
Sekarang kita akan bahas tentang wasilah pertolongan Allah yaitu, tongkat.
Tongkat ini sederhana dan simple, loh artinya. Seringkali kita berpikir bahwa yang
akan menyelesaikan masalah kita adalah sesuatu yang besar. Yang bisa
menyelesaikan problem kita itu sesuatu solusi yang canggih-canggih.
Sekali lagi tidak!, kawan.
Justru hikmah dari Tongkat ini adalah; malah terkadang solusi itu ada di dekat kita.
Solusi yang kita cari sampe puter-puter itu ternyata sesuatu yang sudah kita pegang
sejak lama. Masalahnya terkadang kita ga fokus di situ. Pikiran kita terlalu jauuuuhhh
mengaharap solusi dibantu oleh sesuatu yang lebih canggih.
Perlu diingat kembali, jangan hanya dilihat dari Tongkatnya saja, tapi lihat juga Tauhid di
dalam hati nabi Musa. Gimana ia tetap Fokus on Allah, sehingga Allah jatuh cinta dan
berkehendak untuk mendatangkan pertolonganNya.
Itulah hikmahnya. Bahwa sesunguhnya pertolongan Allah itu amat sangat dekat.
Hal yang simple dan aksi yang dilakukan juga sederhana. Mulai hari ini ikhtiarlah dengan
maksimal, namun imannya juga harus lebih maksimal! karena bisa jadi ikhtiar kita sama,
cara kerja kita sama, pola yang kita lakukan sama, dan ternyata kok hasilnya berbeda
beda?
Tau kenapa? Karena kadar keimanan yang mengikutinya beda, dan makanya
hasilnya pun berbeda
Berarti... Sebentar lagi kawan-kawan akan mengetahui secara lengkap kelima point
penting PPA tersebut.
Masya Allah...
Sudah banyak yang merasakan keajaiban, banyak sudah yang dibantu oleh Allah,
padahal ke-5 pola PPA belom dishare secara lengkap.
Saran saya... Jaga dan syukuri terus nikmat itu, ya. Berpegang dan berdekatanlah
terus sama Allah, jangan dilepas lagi. Sebab sungguh rugi ketika kawan-kawan
sudah mengetahui ilmu Tauhid ini kalo cuma dibaca sampe ngerti, etapi pass udah
ngerti gitu bukannya dipraktekin malahan di tinggalin(?)
Rugiii banget kawan sekalian!
Karena gabungnya kawan di group ini aja, lagi-lagi saya katakan ini mungkin salah satu
cara Allah berbicara sama kawan sekalian.
Kawan-kawan sadar atau tidak, saat inipun Allah sedang melihat kawan sekalian yang
membaca pesan ini.
Jagalah terus keyakinan dalam hati, dan aplikasikan/ praktekan Tauhid ini dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Saya cuma berdoa; moga dengan wasilah ilmu Tauhid ini, kehidupan kawan-kawan akan
jadi lebih mudah. Dan akan mengetahui kemana fokus kita sebenernya. Lebih
mengetahui lagi hak-hak Allah, yang mana dampaknya akan berlanjut mendapatkan
kemudah-kemudahan hidup di dunia dan juga di akhirat kelak.
(Aamiin... Insya Allah bi idznillah)
Bandingin dengan orang yang ga bersyukur... Aura mukanya kecut merengut kurang
bersahabat. Orang gak bersyukur itu hanya fokus menuruti hawa nafsu terhadap apa-
apa yang di-inginkan, sehingga mereka akan sulit bersyukur walaupun telah diberi
banyak kebaikan.
Itu sudah janji Allah memang. Namun kalo boleh saya saranin... Kalo bersyukur ya
syukur aja, ga usah pake syarat apa-apa.
Berterimakasihlah pada Allah dengan setulusnya.
Bukankah dosa kita teramat sangat banyak? Masih belom cukup malukah kita di
hadapan Allah, jika bersyukur harus dengan syarat-syarat (pemberian/ pamrih?)
Kita tidak diadzab langsung oleh Allah karena banyaknya dosa aja harusnya tuh kita
udah bersyukur.
Eeehh... ini malah tidak!
Saat ini kita di depan Allah dengan tangan, mata, kaki, mulut yang diberikan Allah, tapi
justru kita malah berbuat maksiat persis DI DEPAN mata Allah. Astaghfirullaah...���
Allah terlalu baik' sama kita. Selama ini kita dikasih makan, dikasih oksigen,
anggota badan, keluarga, anak dan lain lain selama berpuluh-puluh tahun tapi kita
jarang banget bersyukur. Kita ga sadar bahwa semuanya itu perlu dan patut selalu
disyukuri.
Masih bingung?
Jadi gini, kebanyakan dari Kita ini bersyukur kalo dikasih sesuatu yang baru dan bukan
yang sudah lama kita miliki.
Paham, ya?
Itulah manusia bersyukurnya pake syarat, harus dikasih dulu. Padahal coba liat, pakah
telapak tangan yang dibuka tadi sudah disyukuri Setiap hari? Apakah mata yang bisa
melihat serta dapat membedakan antara uang dan kertas koran itu sudah disyukuri?
Pola Pertolongan Allah Page 64
(Edited by Van Rum)
Apakah otak yang bisa berpikir dan bisa mengatur mana yang baik dan buruk itu pun,
sudah disyukuri?
Tidak, kan? Kawan-kawan sering lupa, kan?
Maunya dikasih dulu, baru bersyukur. Masih mending rasa syukurnya lama, ini
mah sebentar banget, cuma sesaat setelah dikasih aja.
Betul ga?
Ada yang masih bingung, kawan?
Tapi rasa senang dan rasa syukurnya itu loh paling cuma beberapa minggu saja,
betul ga?
Setelah motor sudah agak lama, eh maka dianggap biasa aja tuh bagi kawan-kawan. Ga
ada tersisa rasa syukur yang dulu pernah ada. Malah lebih parah lagi... Kita justru "iri"
melihat tetangga atau kawan beli motor keluaran baru yang merk-nya lebih bagus dari
punya kita!
�
Inilah salahnya, kita hanya bersyukur cuma di saat ketika diberi sesuatu yang baru pada
hari itu. Bersyukurnya sesuai trend, padahal bersyukur tuh bukan kaya gitu. Bersyukur
itu adalah menerima dan menjaga apa yang udah ada pada kita saat ini.
Adakah kawan di sini yang bersyukur selama dalam perjalanan, bersyukur karena
ban motornya ga kempes ataupun bocor?
Adakah di sini yang bersyukur ketika mengendarai motor yang mesinnya ga
mogok?
Pentil bannya ga tiba-tiba lepas di tengah jalan, bensinnya ga mendadak habis,
olinya ga kering.
Adakah yang bersyukur pada Allah atas semuanya itu?
Engga, kan?
Selama ini kalo kita naik motor banyakan "selamat"-nya, tapi pernahkan berpikir bahwa
yang mengizinkan kita selamat setiap kali naik motor itu siapa?
Kita... Karena sudah sering naik motor, jadi merasa jago selap-selip?
Sadari...!
Hayati...! Bisa apa kita kalo ga ada Allah?
�
Itu baru motor aja, belum yg lain. Banyak dari kita yang sibuk iri mempercantik diri
dan wajah, tapi lupa bersyukur kalo kita tuh punya...
1. Hidung
2. Mulut sempura
3. Telinga bisa mendengar
4. -Kelopak mata bisa bergerak buka tutup
5. ....
Adakah yang bersyukur?
Astaghfirullaah.... Kita semua masih jauuuh... Jauuuuhhh banget dari rasa syukur itu!
Saya juga sama, kawan-kawan. Saya masih terus belajar menghadirkan Allah di setiap
detik kehidupan ini.
Masih belajar juga bagaimana menghadirkan rasa syukur setiap saat di kehidupan yang
berjalan. �
#
Berikut ini ada tips dari kang Rendy Rezha, tentang tata cara gimana sih kita agar
mencapai state syukur, yaitu:
1. Berdoalah pada Allah minta dijadikan dan dibantu untuk menjadi seseorang
yang selalu bersyukur, karena lagi-lagi hanya dan hanya Allah yang bisa
memutuskan apakah kita diberi kemudahan untuk bersyukur atau tidak.
2. Ambil waktu sendirian berdua sama Allah SWT (me time) untuk bertafakur,
agar memahami bahwa semua ini milikNya, semua fasilitas yg ada pada kita
itu hanyalah titipan dariNya.
Dalam kesendirianmu itu temuilah Allah dengan hatimu, lihat keadaan dirimu yang penuh
dosa dan maksiat, namun Allah masih saja menutupi seluruh aib-aibmu, padahal bisa
saja Allah langsung menghukummu.
Seharusnya inilah salah satu alasan kita untuk selalu bersyukur setiap saat!
Temukanlah bahwa diri kita ini lemah tak berdaya. Kalo bukan Allah yang mencukupi
kehidupan kita, siapa lagi?
Akuilah kehinaan kawan di depan Allah. Akuilah! Akuilah... Maksiatmu kepada Allah,
dosamu kepada Allah, kesombonganmu kepada Allah! Akuilah... Agar sampai hatimu
bisa bertemu denganNya, dan sampai pula kepada perasaan mengakui bahwa diri ini
tidak memiliki apa-apa karena semua adalah MilikNya.
4. Refleksi syukur
Jika semua yang kita 'punya' adalah titipanNya, maka janganlah berfokus kepada barang
yang belom Allah titipkan pada kita, melainkan fokuslah kepada barang yang sudah atau
tengah Allah titipkan pada kita saat ini.
Bukankah salah satu tanda bersyukur adalah ketika kita mampu menjaga amanah
tersebut, dan menggunakannya sebaik mungkin untuk ibadah kepada Allah Azza
Wajalla?
Kawan-kawan sekarang jadi paham maksud PPA point ke-4 ini, ya?
Untuk mendapatkan pertolongan dari Allah, salah satu caranya adalah bersyukur.
Bukan bersyukur ketika diberi saja, tapi... Jauuuh lebih kedalam, kita harus mensyukuri
apa yang telah Allah titipkan saat ini. Dan bukan malah lupa, lalu kemudian iri pada
nikmat yang diberikan Allah ke orang lain.
Poin 5 PPA
BUKA SEMUA PINTU REZEKI (kuncinya : Beli dengan Amal)
Kawan sekalian, saya berharap 4 point PPA sebelumnya sudah kawan pahami dengan
baik, ya. Bukan hanya ngerti tapi juga paham, sebab miracle itu terjadi karena kita
paham, dan karena miracle itu terletak persis di samping dinding kepahaman.
Sekedar tau dan ngerti aja itu belom cukup untuk menhubah hidup kawan-kawan
menjadi lebih baik.
Dengan paham juga, kita jadi tau pola berdoa yang sesungguhnya dan jadi tau cara
menyikapi sebuah masalah.
Paham yang terpenting bukan cepat atau lambat dikabul atau ditahannya doa,
melainkan "Get the feeling of Allah's love"
Merasakan cinta Allah di manapun berada. ✅
Baik, sekarang kita masuk point ke-5 PPA, yaitu: BUKA SEMUA PINTU REZEKI
(kuncinya : beli dengan amal)
Untuk pertemuan hari ini kita akan bahas dulu yang secara tekhnis, ya. Yang secara
bathin akan dilanjutkan besok.
Zam Zam
Untuk membahas ini kita akan langsung belajar kepada sang ahlinya, yaitu Siti Hajar RA.
Ketika bayi Ismail kehausan, apakah yang dilakukan oleh Siti Hajar?
Yang jadi pertanyaan adalah; kenapa Siti Hajar hanya berlari lari antara Shafa dan
Marwa, sebanyak 7 kali pula?
Padahal kan mestinnya ketika 1-2x balik ga ada ditemukan air, harusnya beliau men cari
ke arah lai. Betul ga?
Lalu kenapa Siti Hajar cuma lari sekitar Shafa & Marwa aja? Dan kenapa pula harus
sampai 7x?
Inilah hikmah terbesarnya kawan, jika anda memahami ini dan ditambah dengan materi-
materi sebelumnya, maka insyaa Allah semakin lengkaplah pemahaman kita akan
konsep ikhtiar dan keajaiban.
Ternyata jawabanya kenapa Siti Hajar hanya berlari di antara Shafa dan Marwa
sebanyak 7x, itu adalah karena yang dia cari bukan air!
Nah loh?
Mas Reza, di mana-mana cerita kisah Siti Hajar berlari-lari itu adalah mencari air,
mas? Kalo bukan air, emang apa yang beliau cari, mas?
Sebelum saya jawab saya tanya dulu, kawan-awan sadar ga? Kenapa Siti Hajar berlari
di tempat yang sama sebanyak 7x? Padahal 1-2x aja udah cukup membuktikan bahwa di
situ ga ada air?
Itu tandanya Siti Hajar ga nyari air di situ, namun yang dia cari adalah "yang memiliki air,
yaitu Allah Ta'aala."
Ketika yang ia cari adalah pemilik air, maka yang didapatkan adalah jalan yang tak
diduga-duga, solusi keajaiban ya Air Zam Zam itu.
Ketika kita ada masalah, jangan dulu cari solusinya tapi carilah sang Pemilik
Solusi yaitu Allah, nantinya kawan-kawan akan mendapatkan solusi yang ajaibnya
luar biasa.
Ya... Siti Hajar tidak mengandalkan ikhtiarnya, yang ia cari bukanlah air namun sang
Pemilik Air yaitu Allah. Lantas apa pesan cinta dari Allah mengisahkan kisah ini kepada
kita?
Jika yang kawan kejar adalah dunia (solusi) dulu, maka justru Allah perintahkan dunia
(solusi) tersebut menjauhi kita. Tapi kalo yang kita kejar adalah Allah, maka Allah akan
membuat solusi (dunia) mendekat kepada kita.
"Wahai dunia jika hambaKu mengejarmu, maka perbudaklah dia olehmu. Namun jika
Allah tujuannya, jadilah engkau takluk pada hambaKu (layanilah) (Hadist Qudsi)
Pola Pertolongan Allah Page 69
(Edited by Van Rum)
Sekarang paham ya kenapa masalah ga kunjung selesai? ✅
Makanya kawan, sekarang tuh udahlah.. apa-apa fokus dulu ke Allah, ga usah tanya
yang macem-macam dulu solusinya gimana, tanya aja Allah dulu. Kejar Allah dulu,
sampaikan semua keinginan kita, curhat kita. dengan adanya masalah Allah cuma ingin
berdekatan sama kita. Dan nantinya masalah kita akan diselesaikaNya apapun level
kedekatan kita.
Trus mas, kenapa sih Allah suka dekat-dekatan sama kita ketika kita susah aja?
Loh... Bukannya pertanyaanya kebalik, ya?
kalo Allah bilang gini, abis kamu kalo lagi bahagia trus lupa deh sama Aku (Allah)
akhirnya Allah kasih deh kesusahan biar kita kembali mendekat padaNya.
Makanya kawan, kalo sekarang hidup lagi mudah jangan terlena trus lalai kepada Allah,
sholat malas, ngaji jarang, sedekah kurang, doa apalagi... itulah sifat manusia kalo lagi di
atas dia akan lupa.
Makanya Allah timpakan masalah agar manusia kembali pada Allah.
Ga enak kan kalo berdekatan sama Allah, caranya harus dikasih masalah dulu?
�
Paham, ya?
Jadi kalo kawan mau umroh, jangan cari uangnya dulu, tapi cari yg punya Ka'bah.
Kalo kawan punya hutang milyaran, yang dicari jangan uangnya dulu, tapi carinya
Allah.
Jika kawan punya keinginan belom terwujud maka jangan cari orang lain buat bantu
kawan, tapi carilah Allah yang punya segala solusi.
Paham ya, kawan?✅✅
Banyak dari kita saat ini yang ikhtiar justru berharap keluar zam zam dari ikhtiarnya.
Memang sih keluar air, tapi cuma air mancur.
Kalo misal kita berikhtiar dan fokusnya bukan ke ikhtiar itu melainkan hanya pada Allah
saja, maka siap-siaplah kawan-kawan akan dikasih solusi dari tempat lain yang ga
disangka-sangka!
So... Mulai saat ini, tugas kita adalah ber-sa'i. Biarlah Allah yang mengatur hasilnya,
maka insyaa Allah nanti zam zam yang akan didapat adalah yang lebih berkah dan
berlimpah.
Dan seharusnya juga setelah kawan-kawan sampai pada materi ini, semestinya level
Spiritual awarenes kawan-kawan sudah naik. Mulai saat ini, apapun yang kawan dengar
Pola Pertolongan Allah Page 70
(Edited by Van Rum)
dan kawan rasakan kemudian hati berbisik untuk mendorong bergerak melakukan
sesuatu, maka jangan dtunda-tunda lagi. Karena bisa jadi Allah ingin memberikan
pertolongan untuk Anda melalui hal tersebut.
Kang Helmy trainer PPA memberikan tips khusus yaitu dengan meningkatkan
kesyukuran kepada nikmat Allah. Maksudnya adalah ketika kawan sedang dilanda
masalah, pasti fokus kita kan condong ke masalah tersebut?
Nah dengan mensyukuri apa yang Anda punya sekarang, contohnya; udara, uang, anak,
pasangan, karir, nikmatnya makan, nikmatnya melihat dan lain-lain maka sebenernya
kawan sedang mengkondisikan diri Anda untuk pindah fokus kepada nikmat Allah
sehingga bisa menjadi Be Right Here and Now dan janji Allah ketika kita bersyukur atas
nikmat yang ada, bisa jadi akan diselesaikaNya masalah kita. (Nikmat ditambah)
Inget... *Kadang masalah kita itu timbul karena kita kurang bersyukur!*dan ketika
sudah diambil atau ditahan, barulah kita bersyukur?
>>>>Materi ke 15<<<<
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Kita lanjut lagi ya, kawan!
Kalo kemaren kita bahas amal secara tekhnis, sekarang kita bahas Amal secara
Bathin, yaitu;
1. Do'a
Modal terbesar
seorang mukmin untuk menjalani hidup adalah KITA PUNYA ALLAH.
Coba deh ambil waktu berduaan sama Allah. Sebenernya sih ga perlu repot-repot cari
waktu, karena Allah sudah menyiapkan waktu buat kita untuk; berbincang, menyelami,
memahami dan mengerti tentang-NYA dengan sholat 5 waktu. Namun sayangnya kita
hanya menjadikan waktu sholat itu sebagai suatu rutinitas penggugur kewajiban saja, ga
Oleh karena itulah kenapa saya anjurkan kawan-kawan untuk minta tambahan
waktu berduaan dengan Allah. Biar lebih kenal Allah, biar lebih akrab sama Allah,
biar ga terbebani dengan kewajiban.
Tapi ya itu bagi yang percaya aja sih. Yang ga percaya ya... Gakpapa!
"Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha perkasa atas
segala sesuatu." (QS: Ali Imran, ayat 189)"
Ketika kita sudah mengenal Allah yang mempunyai segala sesuatu, pastinya kita jadi
paham tuh bahwa yang memberikan rezeki atau menahan rezeki itu Allah. Yang
memberi kita pertolongan, kemudahan dan lain-lain itu hanyalah Allah Subhanahu
Wata'aala.
Jadi... Orang yang sudah _kenal dan paham Allah_pasti ngerti tuh bagaimana ia
menyelesaikan masalahnya, dan pastinya langsung berdoa.
Kenapa?
Karena dia tau harus mengadu kemana, dan pastinya Allah memberi tahu dia jalan
secepatnya. Bukan dengan ikhtiar lebih keras, melainkan merayu Allahnya harus
lebih mantap.
"Berdoalah maka pasti Aku kabulkan!" (QS: Al- Mu'min, ayat 60)
#
Mas saya udah berdoa ko, tapi kenapa belom dikabulin ya?
Allah mendengar ko setiap doa kita, tapi Allah juga tau mana hati yang mantap meminta
dan mana hati yang lalai!
Allah tau mana yang doanya sungguh-sungguh, dan mana doa yang sekedarnya aja.
Dalam berdoa... Hati kita harus mantap, kawan, Ga boleh ada ragu sedikitpun.
Jangan sampe ketika kita berdoa; "Hanya engkau yang dapat menolong hamba ya
Allah..." ehh... hatinya ga singkron, malah berbisik "tapi..."
Nah itulah ciri-ciri doa orang yang lalai. Doanya sekedar aja, alakadarnya ga ada rasa
akrab, ga ada rasa rindu, ga ada rasa malu, ga merasa hina, merasa butuh tapi ko
doanya acuh gituh!
Dari ayat di atas bisa kita ambil beberapa kesimpulan, bahwa _ada beberapa syarat agar
doa kita dikabulkan.
2. Berdoalah dengan pemahaman yang baik dan dengan cara yang benar
Hadirkanlah Allah ketika berdoa. Rasakan ketika kita sedang curhat sama Allah, rasakan
sentuhanNya, amati ciptaanNya (tangan, kaki, kulit kita... Amati dan kita renungkan
ciptaanNya, betapa indahnya Allah menciptakan tangan. Betapa telitinya Allah ketika
membuat sidik jari, dan lain-lain)
Untuk pemahaman ini saya sudah panjang lebar menulis di beberapa materi
sebelumnya. Dan seharusnya Insyaa. Allah kawan sudah memiliki pemahaman yang
lebih baik.
Saya akan soroti sedikit mengenai permintaan kita ke Allah. Perhatikanlah potongan
hadis Qudsi berikut ini;
"... Wahai hambaku, masing masing dari kamu itu lapar kecuali orang yang kuberi
makan. Mintalah makan kepadaKu, maka aku akan memberi makan kepadamu. Wahai
hambaKu, masing masing dari kamu itu telanjang, kecuali orang yang Aku beri pakaian.
Mintalah pakaian kepadaKu maka Aku memberimu pakaian..." [Hadist Qudsi ditakhrij
oleh; Muslim]
Coba perhatikan... Allah nyuruh kita minta makan padaNya dan minta pakaian
PadaNya! Tapi pernah ga dari kita berdoa seperti itu?
Ya Allah... Saya mau nasi goreng, dong. Mau siomay, dong. Mau makan kebab kebudd,
dong. ...
Pernah berdoa seperti itu?
Pola Pertolongan Allah Page 73
(Edited by Van Rum)
"Mas... Itu mah sepele banget. Ga perlu minta sama Allah, tinggal beli aja."
Naaaah itu salahnya kita! Suka menyepelekan hal yang remeh gini. Di dalam tauhid ga
ada yang SEPELE, semuanya besar, kawan!
Apa itu?
Jauhi segala larangNya dan ikuti segala perintahNya. cuma itu aja syaratnya.
Jadi jangan harap doa kita mau dikabul, kalo kitanya masih sibuk ghibah. Kangan harap
dateng miracle, kalo masih suka hasad iri dengki. Jangan harap doa dikabul segera, kalo
sholat aja kamu belom segera tepat pada waktunya!
Nah ini yang terakhir, namun meliputi dari seluruh proses Doa, yaitu;
4. Milikilah KEYAKINAN yang kuat pada Allah, ketika kita sedang dalam proses
berdoa, yakinilah bahwa Allah sedang proses mengabulkan doa kita.
Milikilah keyakinan selayaknya kita sedang order Deliverry Pizza Hut (duh jadi
pengen Pizza, ya Allah...), misalnya setelah kita order pizza, apakah kita deg-
degan?
Engga!
Kenapa?
Karena kita yakin bahwa pengantar pesanan kita pasti sedang on the way mengantarkan
orderan ke rumah kita.
"Seringkali kita menggagalkan doa kita sendiri tepat setelah kita berdoa."
Astagfirullah... �
Udah deh doa mah doa aja, ga usah mikirin gimana cara Allah akan mengabulkanya.
Allah itu punya 1001 cara buat ngabulin doa kita.
Pola Pertolongan Allah Page 74
(Edited by Van Rum)
2. Orang Tua
Bagian kedua dari amal secara bathin adalah Orang Tua!
"Ridho Allah ridhonya orang tua. Murka Allah murkanya orang tua."
Jika kawan perhatikan, banyak Orang yang mendapatkan pertolongan Allah itu
disebabkan dia selau berusaha menyenangkan orang tuanya. Kawan pasti udah tau,
kan?
Pertanyaannya; sampai saat ini sudah berapa sering kita melibatkan doa orang
tua dalam penyelesaian masalah kita? Dalam rangka meraih impian kita?
*Minta maaflah kepada kedua orang tua kita, dan mintalah doa kepada keduanya
sebelum melakukan apapun. Dan lihatlah perbedaanya.
3. Sholat
Ini juga ga perlu saya jelaskan panjang lebar, karena semuanya udah tau ko kalo
kualitas sholat kita mempengaruhi kehidupan kita.
Perbaiki waktunya, ya. Karena kita yang sedang butuh Allah, maka samperin
Allah. Tungguin adzan, jangan malah dikejar sama adzan waktu sholat berikutnya.
Perbaiki juga kualitas sholatnya. Sadari bahwa sholat itu bukan rutinitas,
melainkan waktu emas kita bercengkrama dengan Pencipta Kita, rasakan
kehadiraNya.
4. Sedekah
Punya masalah?
Sedekah, bro!
Rezeki ga lancar?
Sedekah, bro!
Kebanyakan dari kita lebih percaya itung-itungan investasi dunia, tapi ga begitu
yakin dengan itung-itungan sedekah yang balasannya lebih pasti dan langsung
dari Allah✅✅✅
5. Tabungan
Masih inget kan konsep Tabungan Alam Semesta?
Nah itu sama dengan istilah tabungan ini.
Udah deh pokonya tabung aja sebanyak-banyaknya, dan kemudian buat keran-keran
untuk mencairkan tabungan Anda!
Pola Pertolongan Allah Page 75
(Edited by Van Rum)
Maksudnya adalah dengan membuat saluran-saluran rezeki melalui jual beli/ bisnis.
#
PENGHAMBAT PPA
Nah ini adalah beberapa penghambat yang menyebabkan ketika kita sudah
mempraktekan pola PPA, tapi kurang merasakan ada perubahan yang signifikan.
1. Terjebak di Tekhnik
Yaitu kita terlalu berharap pada ikhtiar kita. Ikhtiar itu boleh, tapi fokusnya tetap ke Allah.
Sa'i nyari air boleh, tapi fokus mintanya ke Allah.
Paham, ya?
2. Logila Akal
Ini juga sering jadi penghambat datengnya miracle,_karena kita suka berpikir gini; "Ah,
ga mungkin! Mimpi! Mengkhayal...." berarti secara sadar kita sudah menabrak point 3
PPA.
3. Ganjalan Tissue
Pasti masih inget ya materi ganjalan tissue harta dan silaturahmi; utang dan dendam?
Kalo masih ada, segera selesaikan. Karena ibarat kita mau berlari tapi masih ada yang
mengikat kaki, tentunya kita ga akan bisa kemana-mana.
4. Terjebak di Hasil
Inilah yang bikin banyak peserta PPA atau kawan sekalian belom merasakan mendapat
miracle apa-apa.
Mereka sibuk berpikir bahwa miracle itu adalah hasil yang sesuai dengan
keinginan mereka.
"Mas miracle itu ketika hutang saya lunas, umroh gratis mobil gratis, dan lain-lain."
Ya itulah miracle atau pertolongan Allah, namun ketika itu tidak didapat dan kita
berkeyakinan belom dapet miracle apa-apa, itu salah!
Anda terlalu terjebak dengan miracle persepsi Anda sendiri, kawan.
Bisa bergabung di group PPA ini juga termasuk miracle, kawan.
Coba bayangkan... Masih banyak sodara-sodara kita yang belom begitu kenal
sama Allah. Kawan-kawan gimana, sudah lebih kenal Allah, ya? Berdoa jadi lebih
enak, kan?
Itulah miraclenya deket sama Allah.
Kadang kita mengesampingkan miracle yang lain, karena terjebak fokus ingin mencari
miracle kita sendiri. Sehingga jadilah kita hamba yang masih kurang bersyukur, Padahal
miracle besar bisa hadir di hadapan kawan sekalian, justru ketika kita mulai menyadari
dan mensyukuri miracle kecil yang kerap terjadi dalam hidup kita.
Pola Pertolongan Allah Page 76
(Edited by Van Rum)
>>>>Materi ke 16<<<<
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Melanjutkan Point 5 PPA, yaitu...
"Beli dengan Amal"
"(Dia-lah ALLAH) yang telah menciptakan tujuh langit berlapis lapis. Kamu sekali-
kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
seimbang. Maka lihatlah berulan-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak
seimbang?" (QS: Al-Mulk, ayat 3)
Dan bahkan yang menarik, di dalam tubuh dan juga kehidupan kita selalu mencari
keseimbangan. Apapun bentuk 'wadah' dan gaya yang dikenakan padanya, ia selalu
mencari pola seimbang. Bahkan *pola seimbang* ini pun terjadi di finansial kita.
Ibarat sebuah ember yang berisi air, kita tidak akan bisa menambah jumlah air yang
akan di tampung, jika kita tidak memperbesar wadah atau tidak mengeluarkan sebagian
'isi' dari wadah tersebut.
Nah... Inilah yang Kang Rendy namakan dengan "Getar Batas Bawah."
Teorinya begini;
Segala sesuatu yang kurang, Allah pasti sudah buatkan mekanisme untuk
menyeimbangkannya.
Misalkan kawan-kawan sedang ga punya uang, dan kawan sedang posisi ekonomi di
bawah (batas getar bawah), maka pertolongan Allah pasti akan datang dari tempat yang
tak terduga. Betul, ga? Pernah ga ngerasain... Paaass lagi ga ada uang, eeeh tau-tau
ada yang kasih duit!
Nah yang ini lebih seru! Kita akan praktekan "BATAS GETAR ATAS (BGA)
Serius deh, jika kawan melakukan ini maka MIRACLE akan datang dengan cepat!!!
Karena Allah yang menjanjikan dan bayarnya kontan! (Inget fokusnya bukan ingin
segera dapet fasilitas, ya. Tapi lebih mengharap kepada pertolongan Allah)
Cara ini adalah salah satu andalan kawan-kawan PPA yang ingin segera keluar dari
masalahnya dan mendapat percepatan jalan keluar dari masalah tersebut.
Biasanya fase SEDEKAH NGERI ini terkait _Jumlah Nominal Uang_atau Barang yang
Anda cintai, sehingga ketika Uang dan Barang itu mau dilepaskan Anda merasa deg-
degan!
Pemisalanny gini...
Coba kawan sekalian bayangkan diri Anda sendiri saat ini besedekah 50 ribu
rupiah! Gimana rasanya? Rasanya biasa-biasa aja, ya?
Nah 'si perasaan hati yang terasa biasa-biasa aja' itu berarti bukan BGA!
Coba sekarang bandingkan... Misalnya sedekah Anda bukan 50 ribu, tapi nambah
jadi 300 ribu!
Gimana rasanya
Masih biasa-biasa juga?
Kali gitu... Coba tambahin lagi sedekahnya jadi 500ribu, 1 juta, 2 jeti, 5 juta, dan
seterusnya sampai hati kawan-kawan merasakan getaran "majumundur" sewaktu mau
ngasih sedekah berupa Uang atau Barang yang amat kawan cintai itu. Dan ketika hati
yang udah mantap mau bersedekah tetiba berubah jadi ragu untuk memberikan
sedekahnya tersebut itulah yang dinamakan BGA
Sekarang siapin uang yang banyak, sampai rasanya menyentuh batas getar. Kemudian
ucapka Bismillaah... Sumbangin tuh Uang yang Anda pegang ke orang-orang yang
membutuhkan. Atau sumbang tuh Orang yang ngadain acara Berbagi Ta'jil Gratis di
bulan Ramadhan. Sumbangin ke pemulung, orang dhuafa, manusia gerobak, atau
sumbangin tuh Uang yang Anda pegang sekarang ke tetangga yang membutuhkan!
Kagetin mereka dengan pemberian kawan-kawan yang jumlahnya besar dan tiba-tiba itu,
beri mereka surprise! Setelah itu fokuskan pikiran Anda untuk hanya fokus ke Allah!"
Lalu lihatlah dan rasakan... ALLAH AKAN KASIH KEJUTAN APA PADA KAWAN
SEKALIAN SETELAHNYA.
Perbesar Wadah
Inget ya yang sudah saya bahas tentang wadah.
ibarat sebuah Ember berisi Air... Kita tidak akan bisa menambah jumlah air yang akan
ditampung, jika kita tidak memperbesar ukuran kapasitas Ember tersebut, atau kita tidak
mengeluarkan sebagian air yang sudah ada di dalamnya.
Hikmah yang bisa diambil adalah, ternyata sebenernya bukan karena Allah mililh-
milih mau kasih rezeki ke si A lebih besar dari si B, melainkan memang wadah
antara A dan B yang berbeda.
Kalo A punya wadah bisa menampung air hingga 3 liter, kalo B hanya setengah liter.
Jelas beda ya daya tampungnya, beda pula kapasitas penerimaanya.
1. Wadah Mental Adalah kesiapan mental kita ketika dikasih yang lebih banyak.
Allah Maha Tau tuh kenapa sampai saat ini rezeki kita masih sedikit. Itu juga karena
Allah Maha Tau bahwa kalo tiba-tiba kita dikasih rezeki banyak saat ini, kita pasti jadi
sombong! Dan itu pertanda Allah Tau wadah mental Anda belom siap.
Jadi mulai dari sekarang... Yuk kawan-kawan latihan tawadhu dan banyak bersyukur
apapun kondisinya saat ini.
2. Wadah Infrastruktur
Yang dimaksud dengan wadah infrastruktur di sini adalah... kesiapan aspek-aspek
pendukung untuk membuat kita bisa menerima yang besar
Jadi jangan dibalik, ya... nyari konsumen dulu, baru kita siapin barang.
Harusnya... siapin dulu barang yang udah terjamin, baru nyari pembeli!
Hal ini berlaku bukan hanya di bisnis, namun juga di setiap pengabulan doa kita
yang terkait dengan;
Finansial
Jodoh
Materi
Pemahaman Agama yang baik - - Dan lain-lain.
Jangan sampe ketika kita minta mobil, enamun ternyata belom bisa bawa mobil. �
Harusnya bisa bawa mobil tapi uang buat bayar bensin atau pajaknya, penghasilan
kita belom siap.
Ingin segera nikah tapu kok belom dikabul?
Jangan-jangan kitanya ngurus diri sendiri aja belom bisa(?) Lha... Bagaimana mau
ngurus pasangan?
Paham ya, kawan-kawan?
Alhamdulillaahirobbil 'alamiin...
Kelar nih materinya.
Namun kalo boleh menarik kesimpulan dengan hanya satu kata yang tepat dari
keseluruhan materi PPA, sepertinya kata KESIMPULAN yang tepat dari keseluruhan
materi Tauhid PPA yang sudah kita pelajari ini adalah... "JUST FOCUS ON ALLAH!"
Iya betul, ya!
Sepakat, ya?
Nikmatnya kawan-kawan berdoa, jadi mengetahui cara berdoa yang fokus ke Allah, itu
adalah nikmat yang paling besar saat ini.
Bayangin... Kalo Seseorang aja bisa bangga banget bersebab punya link atau punya
cara komunikasi dengan pejabat, masa iya Kita yang sudah tau cara komunikasi dengan
Allah ga merasa hebat?
�
Kita loh yang butuh Allah. Usahakan setiap saat berkomunikasi sama Allah, mulai
dari hal kecil sampai yang besar, kawan harus hadirkan miracle di sana. Kita harus
terus menghamba Allah, baik permintaan besar atau kecil sekalipun. Bayangkan
saat ini pun Allah sedang menatap kita!
So... Jangan tinggalin Allah lagi ya, kawans.
Ajak Allah kemanapun kaki kawan-kawan mau melangkah berangkat dari dan
menuju sesuatu tempat!
Hadirkan Allah di hati Kita terus dan terusmenerus dimanapun kita berada!
Rasakan dan bayangkan Allah hadir dan ada dalam setiap aktifitas Kita!
Mohon maaf kalo selama saya share materi ada salah-salah kata, ada pertanyaan yang
belom dijawab, atau mungkin pass jawab rada ga nyambung. Saya mohon maaaf banget
ya, kawan-kawan.
Moga Allah meridhoi kita, merahmati silaturahmi kita, makin menyayangi kita (Aamiin
Allohumma Aamiin)
Karena saya yakin keberadaan kawan-kawan di sini adalah bukti bahwa Allah sayang
sama kita, ingin berbincang dan mengkoreksi segala salah kita.
(Wallohu a'lam bishowab)
✅✅
==============================
Terimakasih;
Reza Umroh PPA