BAB II
TINJAUAN TEORITIS
belajar yang dimiliki siswa merupakan bekal yang sangat pokok. Menurut Hosnan
(2014:7) “Belajar adalah suatu proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
yang dilakukannya”.
perkembangan mulai saat lahir sampai mencapai umur tua dan belajar juga
merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang terjadi
pembelajaran di sekolah dan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan
secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut
dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil
meliputi segenap ranah psikologis yang berubah akibat pengalaman dan proses
belajar siswa. Guru dalam hal ini adalah hanya mengambil cuplikan tingkah laku
mengubah domain kognitif sebagai sebagai titik pertemuan dimensi kognitif dan
dimensi pengetahuan.
1. Dimensi Pengetahuan
2. Dimensi Kognitif
panjang.
keadaan tertentu.
membentuk suatu yang baru dan koheren untuk membuat suatu produk
yang orisinil.
dan memenuhi syarat. Adapun indikator yang digunakan pada penelitian ini dalam
mengukur hasil belajar kognitif tingkat tingggi siswa adalah indikator yang sesuai
dengan taksonomi bloom revisi yang dimulai dari tahap menerapkan sampai tahap
mencipta.
laku sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa. Menurut Shaleh
golongan:
1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor
pribadi.
17
2. Faktor yang ada di luar individual yang disebut sosial. Faktor yang termasuk
faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu dari
dalam diri siswa itu dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya. Faktor dari luar diri siswa adalah lingkungan belajar, yang
paling dominan salah satunya adalah kualitas pengajaran.
Baik atau buruknya hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa
sebagai berikut :
1. Konsep diri
a. Pengalaman di sekolah
2. Locus of Control
dilakukannya.
18
3. Kecemasan
rasa takut akan tetapi objek dari rasa takut itu tidak begitu jelas. Apabila
bahwa ia tidak dapat menyelesaikan tugas maka ia siap untuk menjadi objek
Dari pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar
atau lingkungan dan juga dipengaruhi oleh keinginan yang dimiliki seseorang
suatu dorongan yang terdapat pada diri manusia untuk melakukan tindakan
makna dan arti dari bahan yang dipelajari. “Siswa dikatakan memahami bila
bersifat lisan, tulisan ataupun grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku,
skema-skema dan kerangka kognitif yang telah ada. “Proses-proses kognitif dalam
19
kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan,
Krathwohl, 2001:70).
pembangun berpikir. Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih
utama untuk memperoleh konsep selama dan sesudah sekolah” (Dahar, 2006:64).
dasar untuk pembelajaran lebih lanjut dengan pemikiran tingkat tinggi dan
didefinisikan sebagai suatu proses. Contoh dari konseptualisasi ini adalah enam
proses di mana siswa memiliki kemampuan untuk memahami suatu makna dari
suatu peristiwa yang pernah atau tidak dialami oleh siswa tersebut. Adapun
indikator pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini yang termasuk
Media pembelajaran merupakan suatu wadah dari pesan, adapun materi yang
ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai ialah
proses pembelajaran.
siswa untuk belajar lebih banyak. Manfaat media dalam proses pembelajaran
adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada
penerima yaitu siswa. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respons siswa
mengajar menjadi lebih menarik adalah dengan menggunakan media visual yakni
gambar secara visual dan lebih menarik yang mengajarkan berbagai materi baik
menggambar grafis dan animasi. Animasi yang dibuat menggunakan Flash dapat
dalam bentuk tulisan, gambar dan lain-lain yang dapat digerakkan sesuai yang
bagaimana ia melihat persoalan dan apa yang akan dibuat persoalan itu.
struktur atau ide kunci dari suatu disiplin ilmu, perlunya siswa aktif terlibat dalam
sudah diketahui siswa dan dapat memberikan kesempatan yang baik untuk
menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan
pengetahuan sendiri”.
didik dituntun untuk menemukan tujuan yang telah ditentukan biasanya terdiri
diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip untuk meningkatkan hasil
siswa. Hal ini adalah tanggung jawab guru 'membuat' siswa untuk membuat
siswa dalam penemuan tersebut. Masalah dapat disajikan yang dapat memotivasi
Pada tahap ini, siswa dengan bantuan guru memilih aktivitas belajar untuk
kelompok siswa. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Peran kelompok
pengawas waktu, untuk memastikan siswa mengerjakan tugas dalam waktu yang
kelompok, siswa merundingkan pendapat dan belajar satu sama lainnya. Siswa
mencatat hasil pengamatan mereka dalam lembar pengumpulan data. Ketika siswa
menyiapkan alat dan melakukan eksperimen guru berjalan di sekitar ruang kelas
yang diperoleh. Guru bertanya mengenai topik pembelajaran dan secara tidak
Pada fase penutup, siswa meninjau konten yang dipelajari untuk mengingat
pengetahuan dasar. Hal ini memungkinkan guru untuk memahami apakah siswa
sudah mendapat pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep sehingga guru bisa
e. Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan
b. Tidak semua siswa dapat mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan,
beberapa siswa masih terbiasa dan mudah mengerti dengan model ceramah.
c. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik-
Penemuan Terbimbing.
26
2.1.5.3 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Guided
Discovery
Belajar merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang yang
konsep-konsep dan prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Adapun teori belajar
berdasarkan data”.
bertahan lama. Kedua, hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang
lebih baik daripada hasil belajar yang lainnya. Ketiga, belajar penemuan
adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri dan merupakan teori belajar yang
terbimbing.
proses pembelajaran masih dilakukan dengan cara yang lama, yaitu penyampaian
metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini
telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik
meletakkan guru pada perannya yang sangat dominan. Bahan ajar yang berupa
semacam itu proses belajar mengajar di kelas menuntut siswa hanya sekedar
centered) di mana guru memiliki peran yang lebih dalam mengelola kelas selama
discovery.
berperan sebagai sumber belajar dan siswa sebagai penerima informasi yang
disampaikan oleh guru. Agar proses pembelajaran berpusat pada siswa, maka
meningkatkan hasil belajar siswa yang diikuti dengan metode demonstrasi ketika
efek metode discovery terhadap prestasi dan kemampuan berpikir kritis siswa dan
memfasilitasi serta membimbing siswa dalam hal tersebut demi tercapainya hasil
31
belajar yang optimal. Pemanfaatan media seperti macromedia flash sangat
hasil belajar fisika pada materi suhu dan kalor. Gurumurthi dalam Smitha
2.2.2 Perbedaan Hasil Belajar Kognitif Tingkat Tinggi Fisika Antara Siswa
yang Memiliki Pemahaman Konsep di Atas Rata-Rata dan
Pemahaman Konsep di Bawah Rata-Rata.
hari. Mata pelajaran fisika berisikan sejumlah konsep yang menuntut pemahaman
sebagai modal awal dalam belajar fisika. “Adapun tujuan belajar itu sendiri secara
ketrampilan serta pembentukan sikap yang merupakan satu kesatuan yang bulat
Pemahaman konsep siswa tidak maksimal jika siswa belajar dengan cara
belajar yang biasa dilakukan oleh guru. Dengan model pembelajaran guided
kognitif yang tinggi daripada siswa yang memiliki pemahaman konsep di bawah
rata-rata yang cenderung memiliki kemampuan kognitif yang rendah. Untuk itu
dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya perbedaan hasil belajar
kognitif tingkat tinggi siswa akibat dari pemahaman konsep yang dimiliki oleh
siswa tersebut.
melatih siswa dalam berpikir, meningkatkan hasil belajar, serta dengan adanya
media yang disajikan dalam pembelajaran dapat memberi pengalaman nyata bagi
signifikan pada hasil belajar siswa dalam domain kognitif” (Melani, 2012:97).
diharapkan dapat memberikan suatu pengalaman belajar yang lebih jelas, terarah
33
dan bermakna, memberikan tanggung jawab siswa untuk belajar, meningkatkan
aktivitas dan minat belajar serta internalisasi konsep yang dapat meningkatkan
1. Hasil belajar kognitif tingkat tinggi fisika antara siswa yang belajar dengan
2. Hasil belajar kognitif tingkat tinggi antara siswa yang memiliki pemahaman
konsep di atas rata-rata lebih baik daripada siswa dengan pemahaman konsep
di bawah rata-rata.