Anda di halaman 1dari 4

ABSTRAK

Dalam ruang lingkup energi panas, transfer energi dapat berlangsung melalui
konduksi dan radiasi. Pada praktikum kali ini dilakukan praktikum konduksi, yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dasar tentang prinsip dasar konduksi dan
untuk mengetahui nilai konduktifitas serta overall heat transfer pada setiap bahan
konduktor selain itu untuk mengetahui kenaikan temperatur terhadap konduktifitas
thermal tiap bahan.

Konduksi merupakan perpindahan panas tanpa disertai zat perantara. Energi


panas akan dipindahkan dari molekul satu ke molekul lain saat terjadi tabrakan pada
molekul-molekul tersebut. Percobaan ini dilakukan dengan cara mengatur set point
voltage regulator pada nilai 220 V dan nilai 100 pada thermocontrol, kemudian
aktifkan pompa dan heater. Data dapat diambil setelah kurang lebih 10 menit heater
dinyalakan. Kemudian dilakukan pengambilan data untuk besarnya arus, tegangan,
dan temperatur pada tiap titik dengan menggunakan tombol thermocouple selector.
Mengulang prosedur praktikum dengan kenaikan set point sebesar 25 sampai
mencapai 200. Mengulang prosedur masing-masing spesimen.

Dari praktikum yang dilakukan akan di dapatkan data berupa tegangan, arus,
dan tempeteratur tiap titik. Sehingga didapatkan grafik T = f(x), temperatur fungsi
posisi thermocouple dari setiap spesimen. Dan didapatkan grafik perbandingan K
aktual dan K teori terhadap temperatur rata-rata.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pemahaman termodinamika, kita telah mengetahui bagaimana suatu energi


dapat ditransfer melalui interaksi pada suatu sistem terhadap lingkungan sekitar,
dimana energi tersebut dapat berupa panas maupun bentuk kerja. Dalam lingkup
energy panas, transfer energi dapat berlangsung melalui konduksi, konveksi, dan
radiasi.

Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dalam ruang lingkup perpindahan


panas yang terjadi pada setiap elemen kecil yang terkait pada suatu sistem yang akan
dianalisa. Namun, pemahaman yang paling mendasar yaitu apa yang dimaksud
dengan perpindahan panas dan bagaimana hal itu terjadi.

Praktikum perpindahan panas merupakan salah satu langkah dalam upaya


meningkatkan tingkat pemahaman dasar terhadap mekanisme proses perpindahan
panas. Pada praktikum ini akan mensimulasikan proses perpindahan panas secara
konduksi.

1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa rumusan masalah yang perlu dipecahkan :

1. Bagaimana proses perpindahan panas secara konduksi.


2. Bagaimana kita bisa mengetahui nilai konduktifitas dan overall heat transfer
coefficient suatu jenis material.
3. Bagaimana pengaruh jarak perpindahan panas terhadap distribusi temperatur
dan pengaruh kenaikan temperatur spesimen terhadap nilai kondukstifitasnya.
1.3 Tujuan Praktikum
Praktikum perpindahan panas ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemahaman terhadap dasar perpindahan panas secara
konduksi.
2. Mampu membandingkan serta mengestimasikan nilai konduktifitas dan
overall heat transfer coefficient suatu jenis material melalui pengolahan data.
3. Mengetahui pengaruh jarak perpindahan panas terhadap distribusi temperatur
yang terjadi dan pengaruh kenaikan temperature spesimen terhadap nilai
kondukstifitas.

1.4 Batasan Masalah

Agar didapatkan hasil yang akurat dari percobaan konduksi maka diperlukan
batasan masalah sebagai berikut :

1. Steady state
properties pada suatu titik tertentu tidak berpengaruh terhadap fungsi waktu,
properties dianggap konstan.
2. Konduksi terjadi pada satu dimensi
Perpindahan panas secara konduksi hanya dihitung pada satu arah yang akan
ditinjau (arah normal).
3. Heat generation diabaikan
Tidak ada heat generation dikarenakan spesimen yang digunakan dianggap
logam murni.
4. q konstan
q konstan karena q yang masuk adalah arus tegangan dari catu daya yang
dianggap konstan.
5. Kontak resistance diabaikan
Karena sambungan antar logam pengahantar dan spesimen dianggap rata
(tidak ada gap).
6. Radiasi diabaikan
Karena nilai dari konstanta boltzman sangat kecil (5,67 x 10 -8 W/m2K4), maka
nilai dari q radiasi menjadi kecil sehingga dapat diabaikan.

1.5 Sistematika laporan

Untuk penyusunan laporan perpindahan panas digunakan sistematika sebagai


berikut :

1. Abstrak
Berisi pendahuluan, langkah kerja, tahap persiapan serta data hasil praktikum.
2. BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan praktikum, rumusan masalah, serta batasan
masalah dan sistematika penyusunan laporan.
3. BAB II DASAR TEORI
Bagian ini memuat dasar teori yang digunakan pada saat pengolahan data dan
pada saat praktikumserta pengambilan kesimpulan.
4. BAB III METODOLOGI
Berisi mengenai peralatan yang digunakan saat praktikum baik berupa
spesifikasi maupun gambar peralatan dan instalasi, serta urutan-urutan saat
dilakukan percobaan.
5. BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Berisi data percobaan dan contoh perhitungan yang didapatkan pada saat
praktikum beserta table perhitugan dan grafik hasil perhitungan sera analisa
grafiknya.
6. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Memuat kesimpulan dari seluruh praktikum yang telah dilakukan dan saran
agar praktikum ini menjadi lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai