Anda di halaman 1dari 19

ELEKTRO KIMIA

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Teknik Voltametri
2.2 Teknik Kulometri
BAB III PEMBAHASAN
3.1. Teknik Voltrametri
3.2. Teknik Volumetri
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA



2
BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Metode elektrokimia merupakan salah satu hal yang penting dalam bidang
kimia. Pengukuran secara elektrokimia dilakukan dnegan menggunakan sel
elektrokimia. Terdiri dari dua atau lebih elektroda dan elektronik untuk
mengontrol serta menentukan arus dan potensial.
Pada metode elektrokimia, ada yang tidak menggunakan arus ( i = 0 ) dan
ada pula yang menggunakan arus ( i 0 ). Contoh yang tidak menggunakan arus
adalah potensiometri, sedangkan yang menggunakan arus adalah voltametri,
amperometri dan kulometri. Yang akan diangkat dalam makalah ini adalah
metode voltametri dan kulometri.
Aplikasi voltametri dan kulometri yang dibahas dalam jurnal adalah
voltametri siklik dan kulometri potensial. Kedua metode tersebut digunakan
dalam mensintesis senyawa turunan benzofuranokuinon dengan cara yang
ramah lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah metode voltametri dan kulometri yang ramah lingkungan dapat
digunakan dalam mensintesis senyawa turunan benzofuranokuinon ?



3

1.3 Ruang Lingkup Kajian
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan kami kaji hal-hal berikut:
a) Dasar metode siklik voltametri dan kulometri kontrol potensial
b) Pengaplikasian metode siklik voltametri dan kulometri kontrol
potensial yang ramah lingkungan dalam mensintesis senyawa turunan
benzofuranokuinon.
c) Hasil sintesis senyawa turunan benzofuranokuinon.

1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai melalui penulisan makalah ini adalah untuk
menganalisis metode siklik voltametri dan kulometri kontrol potensial dalam
mensintesis senyawa turunan benzofuranokuinon dengan cara yang ramah
lingkungan.
1.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.5.1 Metode
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis karena penelitian ini hanya
mendeskripsikan data yang diperoleh dari studi pustaka yang kami lakukan. Data
tersebut didapat dari berbagai literatur.
1.5.2 Teknik pengumpulan data
Teknik yang kami gunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah studi
pustaka. Kami memperoleh data dari berbagai literatur, baik berbagai textbook
maupun internet.



4
BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Teknik Voltametri
Voltametri merupakan suatu metode elektrokimia yang menggunakan
berbagai macam nilai potensial. Voltametri adalah suatu metode dimana
pengukuran arus sebagai suatu fungsi dari potensial yang diterapkan. Voltametri
terdahulu hanya bergantung pada dua buah elektroda, sedangkan voltametri
modern bergantung pada tiga buah elektroda seperti yang tergambar berikut ini :

Gambar 1 Diagram manual potensiostat
Pengaturan waktu bergantung pada sinyal eksitasi potensial diterapkan pada
elektroda kerja, perubahan potensialnya relatif terhadap potensial tetap pada
elektroda pembanding. Elektroda pembantu biasanya berupa kawat platinum dan
SCE serta elektroda Ag/AgCl biasanya merupakan elektroda pembanding. Pada
umumnya elektroda kerja menggunakan merkuri karena memiliki banyak
keuntungan.
5

Gambar 2 Diagram elektroda padat

Elektroda padatan seperti gambar diatas tersusun menggunakan platinum,
emas, perak atau karbon kemungkinan digunakan yang melebihi batas potensial,
termasuk potensial yang negatif dan positif dengan mengacu pada SCE
(elektroda kalomel jenuh). Elektroda padatan dapat digunakan dengan
ditempatkan pada merkuri untuk banyak analisis voltametri yang membutuhkan
potensial negatif, dan untuk analisis voltametri pada potensial positif dimana
elektroda merkuri tidak dapat digunakan.
Pada jurnal yang dibahas, elektroda kerja yang digunakan adalah elektroda
padatan karbon. Elektroda pasta karbon dibuat dengan memenuhi lubang di
ujung pada penahan inert dengan pasta yang mengandung partikel karbon dan
minyak kental. Permasalahan yang sering terjadi pada elektroda padatan ini
adalah kemungkinan permukaan elektroda akan berubah karena adsorpsi dari
6
jenis larutan atau pembentukan permukaan oksida. Untuk mengatasi hal ini,
elektroda padatan perlu dibersihkan kembali (biasanya diratakan) sebelum
digunakan lagi.
Hasil dari teknik voltametri ini berupa grafik yang disebut voltamogram. Pada
voltamogram yang dialurkan adalah arus terhadap potensial. Berikut ini adalah
bentuk-bentuk umum dari voltamogram :

Gambar 3 Bentuk umum voltamogram

Pada bentuk voltamogram 11.33 (a) dan (b), arus dimonitor sebagai fungsi dari
potensial yang digunakan. Sedangkan pada bentuk voltamogram (c) adalah
perubahan arus diikuti oleh perubahan potensial dan dikarakterisasi oleh puncak
arus.
Jika pada teknik voltametri yang digunakan, dilakukan penggeseran
tahanan, alat dibuat pada potensial tertentu, setelah stabil arus difusi dicatat,
kemudian potensial digeser ke nilai lainnya, dilakukan pencatatan kembali arus
difusi. Rekaman hasil pengaluran kurva potensial arus ini dikenal sebagai
polarograf. Pada suatu model polarograf sederhana, potensial yang diberikan
pada sel secara kontinu diperbesar ke arah negatif dan arus yang mengalir
7
diukur. Kurva hubungan antara potensial (yang linear terhadap waktu) dan arus
yang mengalir dicatat dan dikenal sebagai polarogram.

Gambar 4 Sinyal eksitasi potensial dan voltamogram untuk polarografi
normal

Polarografi dengan sistem rapid scan merupakan cara menscanning tegangan
pada elektroda dalam periode waktu yang sesuai dengan waktu hidup tetesan
merkuri. Karena cepatnya sapuan tegangan ini, sedangkan proses difusi berjalan
lebih lambat, maka materi tereduksi pada permukaan elektroda tidak mencukupi
sehingga keadaan kesetimbangan potensial elektroda tidak pernah tercapai.
Voltametri siklik merupakan modifikasi dari polarografi sistem rapid scan
di mana arah dari penyapuan (scanning) dapat dibalik kembali setelah reduksi
berlangsung.

2.2 Teknik Kulometri
Metode kulometridilakukan melalui pengukuran kuantitas muatan listrik
(elektron) dibutuhkan untuk mengubah sampel analit secara kuantitatif menjadi
suatu perbedaan bilangan oksidasi. Keuntungan metode kulometri adalah
perbandingan tetap antara pengukuran kuantitas dan jumlah analit diperoleh dari
8
konstanta fisikal yang diketahui secara akurat. Prosedur kulometri biasanya
berlangsung dengan cepat dan tidak mengharuskan produk dari reaksi
elektrokimia sebagai suatu padatan yang memiliki berat. Metode kulometri sama
akuratnya dengan gravimetri konvensional dan prosedur volumetri dan pada
penambahan terbaca secara otomatis.
Muatan total, Q, dalam coulomb, yang ada selama elektrolisis
berhubungan dengan jumlah analit absolut dinyatakan dalam hukum Faraday :
Q =nFN
Persamaan 1Muatan total
dimana n adalah banyaknya elektron yang ditransfer per mol analit, F adalah
konstanta Faraday dan N adalah mol analit. Satuan coulomb juga ekivalen
dengan A . s , untuk arus konstan ( i ), muatan menjadi :
Q =i t
e

Persamaan 2 Muatan untuk arus konstan
dimana t
e
adalah waktu elektrolisis. Jika arus bervariasi dengan waktu, seperti
yang terjadi pata kulometri kontrol potensial, maka muatan total dinyatakan
dengan :

e
t t
t
dt t i Q
0
) (
Persamaan 3 Muatan untuk arus bervariasi dengan waktu
Pada kulometri, cara yang digunakan ada dua, yaitu kulometri kontrol potensial
dan kulometri kontrol arus. Berikut ini yang akan dijelaskan adalah kulometri
kontrol potensial seperti yang diaplikasikan pada jurnal.
Arus yang mengalir pada sel elektrokimia dibawah kondisi sel elektrokimia
tetap seimbang dengan konsentrasi analit. Pada perkembangan elektrolisis,
9
konsentrasi analit berkurang, bagitu pula yang terjadi pada arus. Hasil
pengaluran arus terhadap profil waktu untuk kulometri potensial kontrol yang
juga dikenal dengan kulometri potensiostatis adalah sebagai berikut :

Gambar 5 Kurva arus terhadap waktu untuk kulometri kontrol
potensial
Pada kulometri kontrol potensial, potensial ditentukan sehingga jalannya reaksi
oksidasi atau reduksi ke arah penyelesaian tanpa gangguan dari reaksi redoks
yang melibatkan komponen lain pada matriks sampel.
Pada kurva arus terhadap waktu diatas, dapat dilihat bahwa arus
berkurang secara kontinu selama elektrolisis. Suatu elektrolisis yang sempurna
akan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga waktu menjadi suatu
pertimbangan yang sangat penting dalam memilih dan merancang metode
analisis, faktor-faktor yang menentukan waktu analisis perlu dipertimbangkan.
Arus pada waktu tertentu ( t ) dinyatakan sebagai :
kt
e i i

0
,
Persamaan 4 Arus pada waktu tertentu
10
dimana i
0
adalah arus awal dan k adalah konstanta yang sacara langsung
sebanding dengan wilayah dari elektroda kerja serta kecepatan perputaran dan
berbanding terbalik dengan volume larutan. Untuk mencapai kesempurnaan
elektrolisis 99,99% pada analit yang dioksidasi maupun direduksi, arus pada
akhir analisis, t
e,
diperkirakan kurang lebih sebagai berikut :

0
4
10 i i


Dengan mensubstitusikan kedua persamaan diatas, maka akan didapat
hubungan antara t
e
dan k adalah :
k k
t
e
21 . 9
) 10 ln(
1
4



Persamaan 5 Hubungan antara t
e
dan k
Dari persamaan diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai k yang besar akan
menghasilkan waktu analisis yang pendek. Karena alasan ini, kulometri kontrol
potensial dilakukan pada volume kecil sel elektrokimia, menggunakan elektroda
dengan luas permukaan yang besar dan kecepatan perputaran yang tinggi.
Turunan catechol merupakan senyawa yang sangat bermanfaat untuk
penelitian lebih lanjut yang mungkin bisa memimpin penemuan-penemuan
lainnya. Senyawa catechol sendiri dan catechol mono tersubstitusi (-OH, -CH3, -
OCH3, -CHO, -COOH) aktif menjadi bagian yang melawan Pseudomonas,
Bacillus, tetapi tidak dengan spesies Penicillium.
Banyak senyawa flavonoid dan turunan catechol yang menjadi bahan
antimikrobial. Beberapa tahun belakangan ini, dalam kesehatan, senyawa
turunan benzofuran sudah diselediki secara luas dan didapatkan hasil bahwa
senyawa tersebut efektif sebagai antitumor, antidepresan, antijamur,
11
antihipertensif dan sitotoksik. Selain itu, kuinon juga penting karena berbagai
macam obat-obatan seperti doxorubicin, daunorubicin dan mitomycin C dalam
kemoterapi kanker mengandung kuinon, selain itu juga kuinon banyak ditemukan
dalam industri.
Pada jurnal ini akan dibahas suatu sintesis senyawa turunan benzofuranokuinon
dengan metode elektrokimia yang ramah terhadap lingkungan. Oksidasi
elektrokimia catechol dipelajari pada kondisi dengan adanya 2-hidroksi-1,4-
naftokuinon pada larutan aqua melalui metode siklik voltametri dan kulometri
kontrol potensial.
Penelitian Elektrokimia
Siklik voltametri untuk 2 mM catechol (1a) pada larutan encer yang
mengandung 0,2 M buffer asetat (pH = 5,0) memberikan hasil satu anodik (A
1
)
dan puncak katodik (C
1
) yang sesuai dengan perubahan 1a menjadi o-
benzokuinon (2a). Hasilnya sebagai berikut :

12
Gambar 6 Voltamogram siklik voltametri untuk 2 mM catechol pada larutan
encer yang mengandung 0,2 M buffer asetat (pH = 5,0)

Siklik voltamogram dari 2 mM 2-hidroksi-1,4-naftokuinon pada larutan encer
yang mengandung buffer asetat ( pH=5,0 ) mununjukkan satu anodik (A
2
) dan
puncak katodik (C
2
) yang sesuai dengan perubahan naftalen-1,2,4-triol (3a)
menjadi (3b) adalah sebagai berikut :



Gambar 7 Siklik voltamogram dari 2 mM 2-hidroksi-1,4-naftokuinon pada
larutan encer yang mengandung buffer asetat ( pH=5,0 )

Puncak pada C
1
yang sesuai dengan reduksi o-benzokuinon menurun.
Bagaimanapun hal ini sesuai dengan penambahan kecepatan sapuan potensial,
tinggi puncak C
1
meningkat, dapat dilihat dalam hasil berikut :
13

Gambar 8 Siklik voltamogram 2 mM Catechol dengan keberadaan 2 mM 2-
hidroksi-1,4-naftokuinon

Kondisi yang sama diobservasi ketika perbandingan konsentrasi 3b dengan 1a
menurun. Alur rasio arus puncak (I
pC1
/ I
pA1
) terhadap kecepatan scan, campuran
dari 1a dan 3b menegaskan reaktivitas o-benzokuinon (2a) ke arah 3b, yang
terlihat sebagai peningkatan tinggi puncak katodik C
1
pada kecepatan scan yang
lebih tinggi (gambar diatas pada kurva f). Disamping itu, fungsi arus untuk
puncak A
1
, (I
pA1
/ v
1/2
), menurun dengan meningkatnya kecepatan scan (gambar
diatas pada kurva g).
Analisis siklik voltametri yang dilaksanakan selama elektrolisis menunjukkan
penurunan secara bertahap puncak A
1
. Semua puncak anodik dan katodik
menghilang ketika jumlah pemakaian muatan menjadi kira-kira 4e
-
per molekul
1a. Tingkah laku ini diambil dari mekanisme ECEC.
Berdasarkan hasil, tampak bahwa reaksi adisi Michael pada anion 3b terhadap
o-benzokuinon (2a) (2) lebih cepat daripada reaksi sekunder lainnya, terutama
14
zat antara 5a dan 6a. Oksidasi senyawa 5a dan 6a lebih mudah daripada
oksidasi molekul pemulai (1a) melalui kelebihan adanya kelompok penyumbang
elektron. Reaksi intramolekular dilakukan melalui reaksi 1,4-adisi (Michael) (4
dan 5).
Pengaruh pH
Pengaruh daripada pH diselediki melalui berbagai hasil siklik voltamogram
pada range pH 2,0-9,0. Siklik voltamogram menunjukkan satu anodik (A
1
) dan
suatu puncak katodik yang sesuai (C
1
). Terlihat keseimbangan bahwa dengan
meningkatnya pH akan mengakibatkan tinggi puncak C
1
menurun. Disisi lain,
pada larutan basa, perbandingan arus puncak (I
pC1
/ I
pA1
) lebih kecil daripada
kesatuan dab peningkatan dengan penurunan pH sama baiknya dengan
peningkatan kecepatan sapuan potensial. Observasi ini bisa dihubungkan
dengan kopling dari bentuk anionik atau dianionik pada 1a dengan o-
benzoquinon (2a) (reaksi dimerisasi). Berikut ini adalah hasil siklik voltamogram
dalam berbagai range pH :
15

Gambar 9 Siklik voltamogram hasil percobaan

Pada gambar berbagai siklik voltamogram diatas, kurva a menunjukkan kondisi 2
mM 1a tanpa kehadiran 3b. Sedangkan kurva b menunjukkan kondisi 2 mM 1a
16
dengan kehadiran 2 mM 3b pada pH yang berbeda-beda. Seperti yang
ditunjukkan pada kurva b, perbandingan arus puncak (I
pC1
/ I
pA1
) meningkat
dengan menurunnya pH. Ini bisa dihubungkan dengan protonasi anion 3b dan
inaktivasinya menuju reaksi adisi Michael dengan 2a yang membesar melalui
menurunnya pH. Perbandingan dari rasio arus puncak pada tanpa kehadiran dan
dengan kehadiran 3b [( I
pA1
/ I
pC1
)
absence
/(I
pA1
/I
pC1
)
presence
] terhadap pH ditunjukkan
pada kurva terakhir di gambar atas. Kurva ini memiliki pH maksimum di 7,0.
Selain itu, pada penelitian ini, larutan yang mengandung buffer fosfat (pH 7,0 ;
0,2 M) dipilih sebagai media yang lebih cocok untuk sintesis senyawa 8a-c dan
10a-c.
Karakterisasi senyawa yang disintesis dilakukan melalui metode NMR.
Dari hasil NMR yang didapatkan, disimpulkan bahwa sintesis ini berlangsung
dengan baik.
17

Gambar 10 Struktur-struktur senyawa

Gambar 11 Hasil oksidasi elektrokimia 3-metilcatechol dengan keberasaan
2-hidroksi-1,4-naftokuinon





18
BAB III
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan jurnal, metode elektrokimia yang ramah lingkungan
dapat digunakan untuk mensintesis senyawa turunan benzofuranokuinon.
Metode elektrokimia yang digunakan adalah siklik voltametri dan kulometri
kontrol potensial.
Dari hasil yang didapat, dilakukan pengujian senyawa yang disintesis
melalui NMR dan disimpulkan bahwa senyawa tersebut berhasil disintesis.

4.2 Saran
Sebaiknya dilakukan pengembangan yang lebih luas terhadap metode
elektrokimia-elektrokimia rsmah lingkungan lainnya agar dapat dimanfaatkan
dalam bidang kimia tanpa menimbulkan suatu kerugian disisi lain, yaitu
kerusakan lingkungan.









19

DAFTAR PUSTAKA

Harvey, David. 2000. Modern Analytical Chemistry. McGrawHill. Hal : 524-540
Khopkar,S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Edisi pertama. Jakarta:
Penerbit UI Press. Hal : 332-345 ; 381-384
R.A,Day dan A.L Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi keenam.
Jakarta: Penerbit Erlangga. hal: 351-377
Skoog, Douglas A., F. James Holler,Timothy A. Nieman. 1998. Principles of
Intrumental Analysis. 5
th
edition. San Fransisco: Saunders College Publishing.
hal : 431-495

Anda mungkin juga menyukai