2.1 VOLTAMETRI
Voltametri merupakan salah satu teknik elektroanalitik dengan prinsip
dasar elektrolisis. Elektroanalisis merupakan suatu teknik yang berfokus pada
hubungan antara besaran listrik dengan reaksi kimia, yaitu menentukan
satuan-satuan listrik seperti arus, potensial, atau tegangan, dan hubungannya
dengan parameter-parameter kimia (Balazs et al., 1999). Dalam teknik
voltammetri, potensial yang diberikan dapat diatur sesuai keperluan.
Kelebihan dari teknik ini adalah sensitifitasnya yang tinggi, limit deteksi yang
rendah dan memiliki daerah linier yang lebar. Selama proses pengukuran,
konsentrasi analit praktis tidak berubah karena hanya sebagian kecil analit
yang dielektrolisis. Potensial elektroda kerja diubah selama pengukuran, dan
arus yang dihasilkan dialurkan terhadap potensial yang diberikan pada
elekroda kerja. Arus yang diukur pada analisis voltammetri terjadi akibat
adanya reaksi redoks pada permukaan elektroda. Kurva arus terhadap
potensial yang dihasilkan disebut dengan voltammogram (Burns et al., 1981).
Arus yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi analit dalam larutan.
Adapun sel voltammetri dapat dilihat pada Gambar 1.
2.7 ALAT
1. Voltameter Metrohm 797 VA Computrace 1 buah
2. Elektroda kerja CuSAE 1 buah
3. Elektroda pembanding Ag/AgCl 1 buah
4. Elektroda pembantu Pt 1 buah
5. Neraca analitik 1 buah
6. Mortal alu 1 set
7. Ayakan 100 mesh 1 buah
2.8 BAHAN
1. Pensil 2B secukupnya
2. Parafin secukupnya
3. Larutan Cd2+ 100 ppm secukupnya
4. Kawat Cu secukupnya
5. Sedotan plastik secukupnya
6. Amplas secukupnya
Sesudah:
Larutan sampel
paracetamol - 0,05 gram serbuk
parasetamol +
aquades: larutan
berwarna biru
pudar (+)
Pensil
Laporan Praktikum Analisis Instrumen – Voltametri 13
Dikupas kulitnya
Dihaluskan karbon dengan
mortar alu
mesh
Serbuk karbon
C
tak berwarna HN
C
CH3 N CH3
Paracetamol n-asetil-p-quinonimin
Sesudah:
- 0,07gram serbuk O O
C C
menjadi karbon
OH O
- Kawat karbon
setelah diamplas
berwarna merah
kecoklatan yang
mengkilap
voltamogram
C C
HN CH3 HN CH3
+ H2O
(aq) (aq)
OH OH
Paracetamol Paracetamol
C C
HN CH3 HN CH3
+ H2O
(s) (aq)
OH OH
Paracetamol Paracetamol
Pada Katoda:
Pada Anoda:
O O
C C
HN CH3 N CH3
+ 2e- + 2H+
(aq) (aq)
OH O
Paracetamol n-asetil-p-quinonimin
O O
C C
HN CH3 N CH3
OH O
Paracetamol n-asetil-p-quinonimin
Langkah awal yang dilakukan pada percobaan kali ini yaitu menyiapkan
larutan standar dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, dan 50ppm. Larutan standar
yang telah dibuat kemudian dianalisis menggunakan voltametri dengan
elektroda kerja pasta karbon yang telah dibuat. Voltametri adalah salah satu
teknik dalam analisis elektrokimia (potensiometri, amperometri, polarografi).
Metode voltametri ini umumnya digunakan untuk menentukan komposisi dan
analisis kuantitatif larutan. Voltametri merupakan elektrolisis dalam ukuran
mikroskala dengan menggunakan mikro elektroda kerja, disebut juga teknik
N N
H
N N
H
−0.26011561 x 10−5
X =
−6.597 x 10−7
X = 0.0394293785 x 102 = 3.94293785 ppm.
massa tablet
Massa sampel = x ppm
massa serbuk
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Didapatkan larutan standar parasetamol yang tidak berwarna dan
konsentrasi larutan menjadi lenih rendah setiap dilakukan
pengenceran
2. Berdasarkan percobaan dari pemindaian voltametri larutan standar
didapatkan grafik dengan persamaan garis y = -0.00005 – 6.597 x 10-7
xdengan regresi 0,99512.
3. Berdasarkan percobaan larutan sampel parasetamol didapatkan
konsentrasi sebesar 43,82 ppm, dan massa parasetamol setelah
pengujian sebesar 2,19 gram
5.2 Saran
Saran untuk kedepannya yaitu lebuh teliti dan memahami prosedur
percobaan secara benar baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Mengetahui cara menentukan larutan standar dan mengetahui cara
menentukan kadar agar lebih teliti dalam melakukan pengenceran pada
sampel yang akan di uji karena hal tersebut dapat mempengaruhi analisis
voltametri pada persamaan kurva standar yang dihasilkan.
Fitriyah IJ. 2009. Studi tingkat kepedasan capsaicinoid daribiji capsicum annuum
dalam ekstrak etanol menggunakan metode voltametri siklik [skripsi].
Semarang (ID): ITSN.
Harvey D. 2000. Modern Analytical Chemistry. New York (US): Mc Graw Hill.
Mulyani R, Buchari, Noviandri I, Ciptati. 2012. Studi voltametri siklik sodium
dedocyl benzen sulfonat dalam berbagai elektroda dan elektrolit
pendukung. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah. 15(1):51-56.
Richard JC, Brown Martin JT, Milton. 2005. Analytical Technique for Trace
Element Analysis. Trend in Analytical Chemistry.24 (3).
Sari WP. 2012. Sintesis dan karakterisasi zeolit sintetik pada zeolit modified
electrode (ZME) sebagai indikator asam askorbat[skripsi]. Depok (ID) :
Universitas Indonesia.
Scholz F. 2010. Electroanalytical Methods Guide to Experiments and
Applications. Heidelberg (DE): Springer.
Skoog DA. 2004. Fundamental of Analytical Chemistry Eight Edition. Canada
(US): Thomas Learning.
Wardah H. 2012. Pengembangan sensor bod berbasis Rhodotorula mucilaginosa
uicc y-181 terimobilisasi dalam gelatin dan alginat menggunakan
elektroda emas dan boron-doped diamond termodifikasi nanopartikel
emas [Thesis]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
1. Alur Penelitian
1. Pembuatan Larutan Standar (Paracetamol)
Dikupas kulitnya
Dihaluskan karbon dengan mortar alu
Disaring dengan ayakan 300 mesh
Serbuk karbon
Diambil 0,07 gram
Ditambahkan 0,03 gram parafin
Diaduk hingga homogen
Ditimbang 0,1 gram
Pasta karbon
Dipotong 15 cm
Dikupas isolatornya atas 1,5 cm, bawah 0,5 cm
Diaplas ujung-ujungnya
Ditambahkan pasta karbon
voltamogram
1. Perhitungan
−0.26011561 x 10−5
X =
−6.597 x 10−7
X = 0.0394293785 x 102 = 3.94293785 ppm.
massa tablet
Massa sampel = x ppm
massa serbuk
0.5846 g x 1000
Massa sampel = x 3.94293785 ppm
0.0526 g x 1000
Massa sampel = 43.82 ppm
50
Massa sampel (mg) = 43.82 x = 2.19 mg.
1000
Sehingga, dari percobaan pengukuran kandungan parasetamol dalam 1 tablet
menggunakan voltametri didapatkan 2.19 mg.