Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH METODE PEMISAHAN

NAMA

: IGNATIA SEFELIA NAHAK

NO.REGIS

: 72112005

FAKULTAS

: MIPA

JURUSAN

: KIMIA

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA


KUPANG
2013/2014

A. JUDUL PERCOBAAN

: PENENTUAN Mn DAN Cr DALAM CAMPURAN


SECARA SPEKTROFOTOMETER

B. TUJUAN PRAKTIKUM

: UNTUK MENGETAHUI KONSENTRASI Mn DAN


Cr DALAM CAMPURAN SECARA
SPEKTROFOTOMETER

C. DASAR TEORI
Spektrum adsorpsi unsur-unsur dalam campuran akan saling tumpangtindih. Oleh
karenannya dalam analisis kuantitatif biasanya dilakukan secara simultan yaitu dengan
menganggap bahwa absorbansi bersifat aditif, sehingga pada panjang gelombang tertentu.
Absorbansi campuran merupakan jumlah absorbansi unsur-unsur dalam campuran. Analisis
kuantitatif campuran dua komponen merupakan teknik analisis kuantitatif komponen tunggal.
Prinsip pelaksanaannya adalah mencari absorbansi atau beda absorbansi tiap-tiap komponen
dalam dua panjang gelombang yang memberikan korelasi yang linier terhadap konsentrasi,
sehingga akan dapat dihitung masing-masing konsentrasi campuran zat tersebut secara
serentak atau salah satu komponen dalam campurannya dengan komponen lain. Dalam suatu
sampel terhadap dua spesi (misalnya X dan Y) yang sama-sama menyerap radiasi pada
panjang gelombang yang digunakan maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
D. A1 = Ax1 + Ay1 = x1bCx + y1bCy ......................................................(1)
E. A2 = Ax2 + Ay2 = x2bCx + y2bCy ......................................................(2)
F. Harga absortivitas molar X dan Y pada kedua panjang gelombang maksimum dapat
dicari menggunakan larutan standar.
Awalnya spektroskopi hanya mengacu pada pen-dispersi-an cahaya tampak
berdasarkan panjang gelombang (misalnya oleh prisma). Untuk selanjutnya konsep ini
berkembang untuk menunjuk pada segala bentuk pengukuran kuantitatif sebagai fungsi dari
panjang gelombang dan frekuensi, tidak hanya meliputi cahaya tampak. Sehingga istilah ini
bisa juga mengacu pada interaksi radiasi partikel atau respon terhadap berbagai range
frekuensi. Jadi spektroskopi adalah istilah/nama yang digunakan untuk ilmu (secara teori)
yang mempelajari tentang hubungan antara radiasi/energi/sinar (yang memiliki fungsi
panjang gelombang, yang biasa di sebut frekuensi) dengan benda. Jadi ada tiga istilah yang
berbeda. Spektroskopi, spektrometri, dan spektrometer. Spektroskopi mengacu pada bidang
keilmuan, spektrometri adalah tehnik aplikasi berdasarkan spektroskopi, sedangkan
spektrometer adalah alat/instrument yang digunakan dalam tehnik spektrometri. Tak jauh
berbeda dengan spektrometri, spektrofotometri juga merupakan tehnik pengukuran jumlah zat
yang juga berdasar spektroskopi. Hanya saja pada spektrofotometri, lebih spesifik untuk

panjang gelombang UV(Ultraviolet)-dekat, visible, dan infra merah. Spektrofotometri


dimasukkan ke dalam electromagnetik spectroscopy. Alat yang digunakan dalam
spektrofotometri disebut spektrofotometer. Alat ini termasuk ke dalam jenis fotometer, suatu
alat untuk mengukur intensitas cahaya. Spektrofotometer dapat mengukur intensitas sebagai
fungsi dari warna, atau secara lebih khusus, fungsi panjang gelombang.
Apabila suatu larutan mengandung campuran dari zat-zat terlarut yang tidak saling
bereaksi satu sama lain serta mempunyai serapan pada daerah panjang gelombang serapan
maksimum yang berbeda maka kandungan masing-masing zat terlarut tesebut dapat
ditentukan.
Percobaan ini akan menentukan konsentrasi ion permanganat (MnO4-) dan ion
kromat (CrO4-) yang berada dalam satu larutan. Secara spektrometri, kedua ion tersebut
mempunyai warna yang bebeda sehingga panjang gelombang serapan maksimumnya berbeda
cukup besar. Spektrometer yang digunakan adalah spektronik 20 yang merupakan alat
spektrometer single beam sehingga pengukuran sample dan blanko dilakukan secara
bergantian.
Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-abu
yang penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira
1250 C. Ia bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen [1].
Cahaya photogenerasi pada Mn(CO)4L radikal (L= CO, L) dari 1,2-diax-Mn2(CO)5L2
kehadiran halida organik atau campuran fisik dari Mn2(CO)3L2. (L = PR3) dan solusi halida
organik hasil Mn(CO)5-yLyX sebagai hasil satu-satunya [2].
Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s,
tetapi hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4-, Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-senyawa ini
menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai. Mangan relatif
melimpah, dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat.
Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari Mn3O4 yang didapat dengan memanggangnya,
melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam
bukan pengoksidasi [3].
Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan yang
lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat tersedianya
elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam.
Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan untuk
keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan
diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih
mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2
MnO2 + Fe2O3 + 5C Mn + 2Fe + 5CO

Pada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi dengan
belerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan kerak. Fungsi yag lain
adalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn dengan proporsi yang
besar, sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai kereta api dan mesin-mesin buldoser
[4]. Konfigurasi elektron Mn adalah (Ar) 3d5 4s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dan
kemudian kelima elektron 3d yang tidak berpasangan. Mn mempunyai bilangan oksidasi
antara +2 sampai +7. Reaksi kimia yang penting dari senyawa mangan adalah reaksi oksidasi
dan reduksi [5]. Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7
dan Mn3O4. Lima dari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4,
+5 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO,
Mn2O3).
Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan dengan
penambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat terbentuk.
3MnO2 + 6KOH + KClO3 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
Dalam membuat mangan (III), pertama-tama dilarutkan 0,5 gram MnSO4 ke dalam 2
ml H2SO4 0,1 M kemudian ditambahkan 10 tetes H2SO4 pekat. Didinginkan dalam air
dingin, kemudian ditambahkan 5 tetes KMnO4 0,1 M. Hasil dari percobaan kedua didapatkan
warna larutan hasil pencampuran MnSO4 dan H2SO4 encer adalah bening dengan endapan
putih di bawah. Setelah H2SO4 pekat dan KMnO4 ditambahkan maka warna larutan berubah
menjadi cokelat agak tua. Hal tersebut menunjukkan reaksi pembentukan mangan (III).
Senyawa ini bersifat basa. Ion mangan (III) bersifat tidak stabil dnegan bilangan oksidasi +3.
Senyawa ini mudah dioksidasi menjadi ion mangan (II). Meskipun dapat diturunkan dari
mangan (III) oksida, yang terakhir ini bila direaksikan dengan asam mineral, menghasilkan
ion mangan (II).
Kromium (Cr) itu merupakan salah satu unsur kimia yang bergolongan logam.
Manfaat kromium banyak, mengingat dia itu tidak akan keropok kalo bereaksi sama air dan
oksigen [seperti halnya Besi (Fe) yg berkarat dan keropok]. Paling, kromium hanya kusam
sedikit dan apabila di-semir, bersih lagi). Kromium itu kuat plus tampilannya kinclong :P .
Karena kuat makanya dia dibuat jadi campuran alloy [campuran logam2 kaya Perunggu
(Tembaga+ Timah) atau Baja (Besi + sedikit Karbon). Berhubung kinclong, dia biasanya
dibuat 'tuk melapisi logam lain, supaya kelihatannya keren dan muahal, kaya perak (kromium
biasa kita lihat pada pegangan pintu mobil2 yg mengkilap itu lho..) Juga supaya anti-keropok.
Peranan Kromium dalam Pemakanan yang Baik
Kromium membantu mengawal tahap gula dalam darah. Ia mungkin juga membantu
dalam mengurangkan simptom kelaparan fisiologi dan memainkan peranan dalam mengurai
lemak.

Fungsi Utama
Kromium terlibat dalam pengeluaran tenaga dari lemak dan karbohidrat.
Kromium dipercayai bekerja dengan hormon insulin untuk mengawal tahap gula
dalam badan dan membantu dalam menurunkan tahap kolesterol.
Kalium permanganat (PK) merupakan oksidator kuat yang sering digunakan untuk
mengobati penyakit ikan akibat ektoparasit dan infestasi bakteri, terutama pada ikan-ikan
dalam kolam. Meskipun demikian untuk pengobatan ikan-ikan akuarium tidak sepenuhnya
dianjurkan karena diketahui banyak spesies ikan hias yang sensitif terhadap bahan kimia ini.
Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur.
Meskipun demikian, penggunaanya perlu dilakukan dengan hati-hati karena tingkat
keracunannya hanya sedikit lebih tinggi saja dari tingkat terapinya. Oleh karena itu, harus
dilakukan dengan dosis yang tepat. Tingkat keracunan PK secara umum akan meningkat pada
lingkungan akuarium yang alkalin. Kalium permanganat tersedia sebagai serbuk maupun
larutan berwarna violet. Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan
terdisosiasi dalam air membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida
(MnO2) bersamaan dengan terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh karena itu, efek
utama bahan ini adalah sebagai oksidator. Kalium permangat sebagai terapi perendaman
bersifat sangat kaustik, hal ini dapat menyebabkan penggumpalan nekrosis (ditandai dengan
memutihnya jaringan yang mati) pada sirip. Kerusakan insang juga dapat terjadi, sehingga
dapat menyebabkan kematian pada ikan beberapa minggu kemudian setelah dilakukan terapi
perendaman. Ikan mas koki, diketahui lebih sensitif terhadap PK sebagai terapi perendaman
dibandingkan dengan spesies lainnya. Dengan alasan-alasan seperti itu, maka sering tidak
direkomendasikan untuk menggunakan PK sebagai terapi perendaman, dan juga karena efek
terapeutiknya tidak lebih baik dibandingkan dengan terapi terus-menerus dengan dosis 2 - 4
ppm.Beberapa khasiat lain dari Kalium permangat yang dilaporkan diantaranya adalah:
sebagai disinfektan luka, dapat mengurangi aeromanoas (hingga 99%) dan bakteri gram
negatif lainnya, dapat membunuh Saprolegnia yang umum dijumpai sebagai infeksi sekunder
pada Ulcer, dan tentu saja sebagai oksidator yang akan mengkosidasi bahan organik.
Reaksi yang terjadi adalah:
3MnO42- + 2H2O MnO2 + 2MnO4- + 4OH-KmnO4 + 2 KOH 2 KmnO3 + H2O
Kromium (Cr) itu merupakan salah satu unsur kimia yang bergolongan logam.
Manfaat kromium banyak, mengingat dia itu tidak akan keropok kalo bereaksi sama air dan
oksigen [seperti halnya Besi (Fe) yg berkarat dan keropok]. Paling, kromium hanya kusam
sedikit dan apabila di-semir, bersih lagi). Kromium itu kuat plus tampilannya kinclong :P .
Karena kuat makanya dia dibuat jadi campuran alloy [campuran logam2 kaya Perunggu

(Tembaga+ Timah) atau Baja (Besi + sedikit Karbon). Berhubung kinclong, dia biasanya
dibuat 'tuk melapisi logam lain, supaya kelihatannya keren dan muahal, kaya perak (kromium
biasa kita lihat pada pegangan pintu mobil2 yg mengkilap itu lho..) Juga supaya anti-keropok.
Peranan Kromium dalam Pemakanan yang Baik
Kromium membantu mengawal tahap gula dalam darah. Ia mungkin juga membantu dalam
mengurangkan simptom kelaparan fisiologi dan memainkan peranan dalam mengurai lemak.
Fungsi Utama
Kromium terlibat dalam pengeluaran tenaga dari lemak dan karbohidrat.
Kromium dipercayai bekerja dengan hormon insulin untuk mengawal tahap gula dalam badan
dan membantu dalam menurunkan tahap kolesterol.
Kalium permanganat (PK) merupakan oksidator kuat yang sering digunakan untuk mengobati
penyakit ikan akibat ektoparasit dan infestasi bakteri, terutama pada ikan-ikan dalam kolam.
Meskipun demikian untuk pengobatan ikan-ikan akuarium tidak sepenuhnya dianjurkan
karena diketahui banyak spesies ikan hias yang sensitif terhadap bahan kimia ini.
Bahan ini diketahui efektif mencegah flukes, tricodina, ulcer, dan infeksi jamur. Meskipun
demikian, penggunaanya perlu dilakukan dengan hati-hati karena tingkat keracunannya hanya
sedikit lebih tinggi saja dari tingkat terapinya. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan dosis
yang tepat. Tingkat keracunan PK secara umum akan meningkat pada lingkungan akuarium
yang alkalin. Kalium permanganat tersedia sebagai serbuk maupun larutan berwarna violet.
Kalium permanganat (KMnO4) merupakan alkali kaustik yang akan terdisosiasi dalam air
membentuk ion permanganat (MnO4-) dan juga mangan oksida (MnO2) bersamaan dengan
terbentuknya molekul oksigen elemental. Oleh karena itu, efek utama bahan ini adalah
sebagai oksidator. Kalium permangat sebagai terapi perendaman bersifat sangat kaustik, hal
ini dapat menyebabkan penggumpalan nekrosis (ditandai dengan memutihnya jaringan yang
mati) pada sirip. Kerusakan insang juga dapat terjadi, sehingga dapat menyebabkan kematian
pada ikan beberapa minggu kemudian setelah dilakukan terapi perendaman. Ikan mas koki,
diketahui lebih sensitif terhadap PK sebagai terapi perendaman dibandingkan dengan spesies
lainnya. Dengan alasan-alasan seperti itu, maka sering tidak direkomendasikan untuk
menggunakan PK sebagai terapi perendaman, dan juga karena efek terapeutiknya tidak lebih
baik dibandingkan dengan terapi terus-menerus dengan dosis 2 - 4 ppm.Beberapa khasiat lain
dari Kalium permangat yang dilaporkan diantaranya adalah: sebagai disinfektan luka, dapat
mengurangi aeromanoas (hingga 99%) dan bakteri gram negatif lainnya, dapat membunuh
Saprolegnia yang umum dijumpai sebagai infeksi sekunder pada Ulcer, dan tentu saja sebagai
oksidator yang akan mengkosidasi bahan organik.

D. ALAT DAN BAHAN:


a. Alat
- Gelas kimia
- Labu erlenmeyer
- Pipet
- Tisu
- Seperangkat alat spektrofotometer
b. bahan
- Larutan standar KMnO4 0,01 M
- Larutan standar K2Cr2O7 0,01 M
- Larutan H2SO4 0,5 M
- Sampel campuran Mn dan Cr (Unknown)
- Aquades

E. PROSEDUR KERJA
1. Siapkan larutan standar KMnO4 0,01 M dan larutan standar K2Cr2O7 0,01 M dalam
H2SO4 0,5 M masing-masing sebanyak 100 Ml
2. Pipet 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0 mL larutan KMnO 4 0,01 M, kemudian masukkan ke dalam
labu takar 100 mL lalu diencerkan dengan H 2SO4 0,5 M sampai tanda batas (Larutan
A)
3. Pipet 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 mL larutan K2Cr2O7 0,01 M, kemudian masukkan ke
dalam labu takar 100 mL lalu diencerkan dengan H2SO4 0,5 M sampai tanda batas
(Larutan B)
4. Tentukan panjang gelombang maksimum dari masing-masing larutan A dan B.
Lakukan pengukuran absorbansi dari masing-masing larutan tersebut untuk setiap
konsentrasi pada panjang gelombang maksimum. Gunakan larutan H 2SO4 0,5 M
sebagai blanko pada setiap pengukuran absorbansi (catatan: setiap larutan diukur
pada panjang gelombang 440 nm dan 545 nm). Catat pembacaan absorbansi.
5. Lakukan pengukuran terhadap Unknown pada tiap panjang gelombang maksimum.
Pengukuran Panjang gelombang masing-masing 440 nm untuk K 2Cr2O7 dan 545 nm
untuk KMnO4.Catat pembacaan absorbansi.
6. Buat plot absorbansi terhadap konsentrasi untuk masing-masing senyawa sesuai hasil
pengukuran.
7. Hitung slope kurva dan b untuk Mn dan Cr pada masing-masing panjang gelombang
maksimum. Gunakan persamaan regresi linier untuk menentukan harga b.
8. Hitung konsentrasi Mn dan Cr dalam Unknown (dalam ppm).

F. DATA PENGAMATAN

Larutan KMnO4

larutan K2Cr2O7

Mr

: 158,03 gr/mol

Mr

: 294,18 gr/mol

Mol

: 0,01 M

mol

: 0,01 M

massa

: 2,9418 gr

Massa : 1,5803 gr

H2SO4
V1 M1 = V2 M2
100. 0,5 = V2.98,08
V2 =

= 0,51 mV

absorbansi H2SO4
400 nm
0,046 nm
NO
1
2
3
4
5

KMnO4
(ml)
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5

454 nm
0,042 nm
K2Cr2O7
(ml)

0,125
0,25
0,375
0,5
0,625

G. PEMBAHASAN

Absorbansi
KMnO4.
440
0,082 nm
0,109 nm
0,141 nm
0,160 nm
0,289 nm

Absorbansi
K2Cr2O7.
545
0,033 nm
0,080 nm
0,071 nm
0,094 nm
0,030 nm

Absorbansi
KMnO4.
545
0,08 nm
0,684 nm
0,612 nm
0,253 nm
0,502 nm

Absorbsi
K2Cr2O7.
440
0,254 nm
0,459 nm
0,693 nm
0,909 nm
0,897 nm

Anda mungkin juga menyukai