Anda di halaman 1dari 11

SUPERPOSISI DAN TEOREMA NORTON

DOSEN PEMBIMBING : Drs. SEHAT SIMATUPANG, M.Si

OLEH:

ESRAMEISA GINTING
FIRA YULINAR SIHITE
NURHALIZA AULIA
KHAIRUN NAZMI

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2018
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………………… 1

I.1. Latar Belakang……………………………………………………………………………. 1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………1

I.3. Tujuan……………………………….…………………………………………………… 1

I.4. Manfaat…………………………………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHSAN………………………………………………………………………….
2.1. Teori Superposisi…………………………………………………………….…………….. 2

2.2. Sifat-sifat Teorema Superposisi………………………………………………………….. 2

Langkah Percobaan

2.3.Teorema Norton……………………………………………………………………………. 9

Langkah-langkah penyelesaian Teorema Norton

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………. 11

3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam mempelajari ilmu yang berhubungan dengan elektro tentunya tidak akanlepas dengan
suatu perhitungan. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan harusberdasarkan kaidah-kaidah,
hukum-hukum, dan metode-metode tertentu.Suatu perhitungan dalam ilmu elektro tidak akan
diselesaikan denganmenggunakan cara yang sama. Tentunya tiap-tiap permasalahan yang
berhubungandengan keelektroan akan diselesaikan dengan cara yang berbeda, tergantung apa
yangdi cari. Dalam menghitung nilai arus pada suatu rangkaian ada beberapa teorema
ataumetode yang digunakan. Teorema-teorema ini dipakai untuk menganalisis suatuperhitungan
sesuai dengan jenis rangkaiannya. Teorema-teorema tersebut tidak lepasdari Hukum Kirchooff
dan Hukum Ohm. Salah satu teorema tersebut adalah teoremasuperposisi. Teorema ini
digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian dengan sumber lebih dari satu.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Teorema Superposisi


2. Bagaimana sifat-sifat Teorema Superposisi
3. Mampu Menjelaskan konsep Norton.
1.3 Tujuan

1. Memahami pengertian dan sifat-sifat dari Teorema Superposisi


2. Dapat menganalisis suatu permasalahan dengan menggunakan Teorema
Superposisi
3. Mampu menerapakan teorema supeposisi dalam suatu rangkaian listrik
4. Sebagai salah satu syarat dalam mengikuti mata kuliah Rangkaian Listrik
5. Menambah wawasan tentang Teorema Thevenin dan Teorema Norton

1.3. Manfaat

Dari hasil penyusunan laporan ini penulis memperoleh beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu metode belajar mandiri mahasiswa


2. Sebagai bahan untuk mengukur tingkat kemampuan juga penguasaan materi yang telah
dipelajari.
3. Sebagai media pembelajaran pengukuran dan pengolahan data.
4. Sebagai tolok ukur tangggung jawab dan nilai kejujuran mahasiswa dalam mengerjakan
tugas perkuliahan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori superposisi

Teorema superposisi adalah salah satu cara pintar yang membuat suatu rangkaian yang terlihat
kompleks dijadikan lebih sederhana. Strategi yang digunakan pada teorema Superposisi adalah
mengeliminasi semua sumber tetapi hanya disisakan satu sumber yang hanya bekerja pada waktu
itu juga dan menganalisa rangkaian itu dengan konsep rangkaian seri-paralel masing-masing saat
sumber bekerja sendiri-sendiri. Lalu setelah masing-masing tegangan dan/atau arus yang tidak
diketahui telah dihitung saat sumber bekerja sendiri-sendiri, masing-masing nilai yang telah
diperoleh tadi dijumlahkan sehingga diperoleh nilai tegangan/arus yang sebenarnya.

Arus atau tegangan yang melalui sebuah elemen dalam sebuah jaringan linear duaarah yang
memiliki beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau teganganyang dihasilkan secara
terpisah oleh masing-masing sumber.Teorema superposisi berlaku untuk semua rangkaian linear
dan bilateral.Dalam teorema superposisi ini terdapat dua atau lebih sumber yang bebas.
Sumbertersebut bisa tegangan dengan tegangan dan bisa tegangan dengan arus. Sumber-sumber
tersebut tidak dapat bekerja secara bersamaan atau hanya berpatokan pada satu sumber saja.
Sumber-sumber ini bekerja satu persatu. Sumber-sumber teganganyang akan di tahan sewaktu
salah satu sumber lain (sumber tunggal) bekerjadigantikan oleh rangkaian hubung singkat
(short), sumber-sumber arus digantikandengan rangkaian terbuka (o.c). Teorema superposisi
digunakan untuk menghitungbesar arus pada masing-masing beban dengan menentukan terlebih
dahulu arah aruspada rangkaian. Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian listrik yang dapat
dianalisis dengan metode atau teorema superposisi.

2.2 Sifat- Sifat Teorema Superposisi

1. Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short) atau
jika pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)
2. Tidak berpengaruh dengan sumbernya
3. Besar I3 akan sama dengan I 1/3 + I 2/3 apabila searah
4. Jika I 1/2 > I 2/2 maka I 1/2 - I2/2 atau sebaliknya
Langkah Percobaan
Menghitung arus dengan dua sumber tegangan.
1. Berpatokan pada V1 dan pada V2 di short.
· Cari arus yang dihasilkan oleh V1 saja. Ganti sumber tegangan V2 dengan hubung singkat.

Carilah arus pada I11 dengan menggantikan R1, R2 dan R3 menjadi R4

Setelah RT di ketahui maka I11, I21, I31 dapat di cari


2. Bepatokan pada V2 saja dan pada V1 di short
· Cari arus yang dihasilkan oleh V2 saja. Ganti sumber tegangan V1 dengan hubung singkat.

Setelah RT di ketahui maka I12, I22, I32 dapat di cari dengan formula dibawah ini:

a. Menghitung arus menggunakan sumber tegangan dan arus.


1. Berpatokan pada I dan E di hubung singkat
· Cari arus yang dihasilkan oleh I saja.
· Ganti sumber tegangan E dengan hubung singkat. (Lihat gambar di bawah ini)

I 1/3 tidak dicari karena tidak ada arus yang melewati R3


2. Berpatokan pada sumber tegangan (E)
· Cari arus yang dihasilkan oleh tegangan E saja.
· Ganti arus I dengan rangkaian terbuka (o.c)

Dari gambar di atas akan di dapat suatu formulasi sebagai berikut :


2.3 Teorema Norton

Pada teorema ini berlaku bahwa : Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan hanya
terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubungparalelkan dengan sebuah tahanan ekivelennya
pada dua terminal yang diamati. Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian, yaitu
dengan membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber arus yang diparalel dengan suatu
tahanan ekivalennya

Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Norton :

1. Cari dan tentukan titik terminal a-b dimana parameter yang ditanyakan.
2. Lepaskan komponen pada titik a-b tersebut, short circuit kan pada terminal a-b kemudian
hitung nilai arus dititik a-b tersebut (Iab = Isc = IN).
3. Jika semua sumbernya adalah sumber bebas, maka tentukan nilai tahanan diukur pada titik a-
b tersebut saat semua sumber di non aktifkan dengan cara diganti dengan tahanan dalamnya
(untuk sumber tegangan bebas diganti rangkaian short circuit dan untuk sumber arus bebas
diganti dengan rangkaian open circuit) (Rab = RN = Rth).
4. Jika terdapat sumber tak bebas, maka untuk mencari nilai tahanan pengganti Nortonnya
didapatkan dengan cara
5. Untuk mencari Voc pada terminal titik a-b tersebut dibuka dan dicari tegangan pada titik
tersebut (Vab = Voc).
6. Gambarkan kembali rangkaian pengganti Nortonnya, kemudian pasangkan kembali komponen
yang tadi dilepas dan hitung parameter yang ditanyakan.

Arus Norton didefinisikan sebagai arus beban ketika beban dihubungsingkatkan atau disebut arus
hubungan singkat. Arus Norton ditulis dengan simbol IN.Hambatan Norton adalah hambatan
yang diukur atau dihitung ketika sumber arus dikurangi hingga nol dan hambatan beban dilepas.
Hambatan Norton sama dengan hambatan thevenin. pada teori rangkaian Norton kita
menghitung tegangan beban (VL). Tegangan beban pada rangkaian Norton dapat dihitung
sebagai berikut :

Dimana : VL = tegangan beban ; I N = arus Norton ; R = hambatan Norton dan RL = hambatan


beban.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Teorema superposisi adalah salah satu cara pintar yang membuat suatu rangkaian yang terlihat
kompleks dijadikan lebih sederhana

2. Sifat- Sifat Teorema Superposisi

1. Berpatokan pada satu sumber, sumber (E) yang lain di hubung singkat (short) atau
jika pada arus (I) dalam rangkaian terbuka (o.c)
2. Tidak berpengaruh dengan sumbernya
3. Besar I3 akan sama dengan I 1/3 + I 2/3 apabila searah
4. Jika I 1/2 > I 2/2 maka I 1/2 - I2/2 atau sebaliknya

3. Konsep Norton

Pada teorema ini berlaku bahwa : Suatu rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan
hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang dihubungparalelkan dengan sebuah tahanan
ekivelennya pada dua terminal yang diamati. Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian,
yaitu dengan membuat rangkaian pengganti yang berupa sumber arus yang diparalel dengan
suatu tahanan ekivalennya
Arus Norton didefinisikan sebagai arus beban ketika beban dihubungsingkatkan atau
disebut arus hubungan singkat. Arus Norton ditulis dengan simbol IN.Hambatan Norton adalah
hambatan yang diukur atau dihitung ketika sumber arus dikurangi hingga nol dan hambatan
beban dilepas. Hambatan Norton sama dengan hambatan thevenin. pada teori rangkaian Norton
kita menghitung tegangan beban (VL). Tegangan beban pada rangkaian Norton dapat dihitung
sebagai berikut :

Dimana : VL = tegangan beban ; I N = arus Norton ; R = hambatan Norton dan RL = hambatan


beban.

Anda mungkin juga menyukai