Anda di halaman 1dari 40

Rangkaian Listrik II

PENYEDERHANAAN NORTON, STAR DELTA DAN DELTA STAR


Dosen Pengampu: Dr. Faried wadjdi, M.Pd, MM.

KELOMPOK 2
Disusun oleh :
 Gladis Nurfatimah (1501620048)
 Muhammad Anugrah (1501620004)
 Dede Rizky Mulyana (1501620016)
 Reza Nurrohman (1501620014)

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt. Karena telah memberikan
kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan laporan penelitian ini. Atas rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul
“PENYEDERHANAAN NORTON, STAR DELTA DAN DELTA STAR”
dengan tepat waktu.

Laporan penelitian hasil diskusi terhadap analisis penyederhanaan


superposisi, star delta dan delta star ini disusun guna memenuhi tugas dosen Dr.
Faried Wadjdi, M.Pd., MM. pada mata kuliah Rangkaian Listrik II di program studi
Pendidikan Vokasional Teknik Elektro, Universitas Negeri Jakarta. Selain itu, kami
selaku penulis juga berharap agar laporan penelitian ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.


Faried Wadjdi, M.Pd., MM. selaku dosen mata kuliah Rangkaian Listrik II. Karena
tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis dalam rangka menuntut ilmu. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT, karena tidak ada manusia yang luput dari
kesalahannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan laporan penelitian ini.

Bekasi, 3 April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan.......................................................................................3
C. Rumusan Masalah........................................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI....................................................................................................4


A. Rangkaian Norton.........................................................................................4
B. Koneksi Delta dan Star.................................................................................6
C. Transformasi Delta-Star................................................................................7
D. Transformasi Star-Delta..............................................................................15
A. Tugas...........................................................................................................21
B. Jawaban dan Pembahasan.........................................................................22

BAB IV KESIMPULAN..................................................................................................28

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Teknik listrik atau teknik elektro adalah salah satu bidang ilmu teknik
mengenai aplikasi listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Teknik listrik
melibatkan konsep, perancangan, pengembangan, dan produksi perangkat listrik dan
elektronik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terkait dengan hal tersebut melalui
beberapa mata kuliah teknik elektro yang mana di setiap pembelajarannya
memerlukan teori dan praktek, salah satunya adalah mata kuliah Rangkaian Listrik II.
Pembelajaran teori di dalam mata kuliah Rangkaian Listrik II tentunya perlu
dilengkapi dengan praktek dan diskusi bersama agar dapat mengetahui langsung apa
yang sudah dipelajari dalam teori.

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak dapat terhindarkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, hampir setiap peralatan dan barang yang ada di
rumah memakai listrik, seperti : lampu, kulkas, televisi yang di mana ketika kabelnya
dihubungkan ke dalam stop kontak maka akan menyala dan berfungsi. Hal ini lantaran
adanya energi dalam bentuk aliran arus listrik. Di mana aliran listrik dapat
dihubungkan melalui beberapa macam bentuk rangkaian. Rangkaian listrik merupakan
gabungan komponen- komponen listrik yang dihubungkan pada sebuah sumber
tegangan, sehingga memiliki fungsi tertentu. Komponen-komponen tersebut memiliki
besaran masing-masing dalam jumlah yang sesuai agar dapat dipadukan menjadi suatu
rangkaian listrik yang stabil. Besaran dari komponen-komponen tesebut tentunya
harus diukur dan diteliti agar tidak terjadi kesalahan penghitungan yang dapat
mengakibatkan kegagalan rangkaian. Perhitungan komponen tersebut dapat berupa
tegangan, arus, dan hambatan di dalam rangkaian listrik.

Suatu rangkaian yang terhubung secara seri maupun paralel yang telah kita
pelajari sebelumnya merupakan contoh rangkaian yang sederhana. Pada rangkaian
sederhana yang mengkombinasikan tahanan-tahanan atau

1
sumber-sumber yang seri atau paralel dapat kita analisis dengan menggunakan prinsip
pembagian arus dan tegangan sesuai hukum yang telah dipelajari yaitu Hukum Ohm
dan Hukum Kirchoff. Setelah kita mengenal hukum ohm dan hokum kirchoff serta
penggunaannya dalam analisis rangkaian-rangkaian seri maupun paralel, terkadang
kita menemukan suatu rangkaian yang kompleks
.Kita dapat menyelesaikan rangkaian kompleks tersebut dengan mempelajari metode-
metode untuk menyederhanakannya rangkaian itu sehingga untuk menyelesaikannya
kita dapat lebih mudah dan lebih tepat. Dalam resume ini kita akan membahas analisis
rangkaian dengan teorema norton, star - delta dan delta - star.

Rangkaian-rangkaian sederhana tersebut merupakan suatu latihan


pemahaman dalam pemecahan masalah untuk menolong kita memahami hukum-
hukum dasar yang selanjutnya akan kita gunakan dalam rangkaian- rangkaian yang
lebih sukar atau lebih kompleks. Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian
yang lebih sukar diperlukan suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah. Di
antara metode-metode ini adalah superposisi, loop, mesh, node voltage, teorema
Thevenin dan teorema Norton. Pada pembahasan kali ini akan mengembangkan
kemampuan menganalisis rangkaian menggunakan northon, transformasi star-delta
dan delta-star.

B. Maksud dan Tujuan


1. Mengetahui dan memahami bentuk rangkain norton
2. Mengetahui dan memahami bentuk rangkaian delta dan star.

3. Mengetahui dan memahami langkah dalam transformasi rangkaian delta menjadi


star.
4. Mengetahui dan memahami langkah dalam transformasi rangkaian star menjadi
delta.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian norton ?
2. Apa yang dimaksud dengan rangkaian delta dan star?
3. Bagaimana langkah dalam menyelesaikan teorema norton ?

4. Bagaimana langkah dalam transformasi rangkaian delta menjadi star ?

4
5. Bagaimana langkah dalam transformasi rangkaian star menjadi delta

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Rangkaian Norton
Teorema Norton dapat digunakan pada rangkaian yang terdiri dari beberapa
sumber tegangan dan impedansi yang dapat diubah menjadi:
1. Sumber tegangan arus pengganti Norton (IN)
2. Satu impedansi pengganti Norton yang tersusun secara paralel

Untuk membuat rangkaian pengganti tersebut, maka terdapat dua aturan yang
digunakan untuk mencari tegangan dan hambatan pengganti.

1. arus pengganti adalah arus yang terdapat pada titik-titik yang dikehendaki dengan
beban di anggap sebagai rangkaian tertutup (close circuit)
2. hambatan pengganti adalah hambatan yang terjadi pada titik-titik rangkaian
dengan sumber tegangan/arus dianggap sebagai rangkaian tertutup (close circuit).

4
Contoh

Dari gambar diatas kita dapat menghitung besar arus yang mengalir di setiap
impedansi yaitu dengan cara teorema Norton.
Langkah-langah penyelesaian dengan menggunakan Teorema Norton ialah
sebagai berikut.
a. Sumber arus dibuka dan sumber tegangan dihubung singkat.

b. Lepaskan komponen bila akan dicari tegangan atau arusnya

c. Tentukan hambatan pengganti (ZNorton)

𝑍12
𝑥𝑍
Z = 𝑍1+ 𝑍2

d. Tentukan besar In

4
𝑉𝐴 𝑉𝐵
INorton = 𝑍1𝑍+2

e. Rangkaian pengganti dari rangkaian awal diatas ialah

3
B.Koneksi Delta dan Star
Jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 34.1 (a) terdiri dari tiga impedansi Z A, ZB
dan ZC dikatakan π-connected. Jaringan ini dapat digambar ulang seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 34.1 (b), dimana susunannya disebut dengan delta-connected atau mesh-
connected.
Jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 34.2 (a), terdiri dari tiga impedansi, Z 1, Z2
dan Z3, dikatakan T-connected. Jaringan ini dapat digambar ulang seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 34.2 (b), di mana susunannya disebut star-connected.

Gambar 34.1 (a) π-connected network, (b) Delta-connected network.

C.Transformasi Delta-Star
Koneksi delta yang ditunjukkan pada Gambar 34.3 (a) dapat diganti dengan koneksi
star yang setara seperti yang ditunjukkan pada Gambar 34.3 (b) sedemikian rupa sehingga
impedansi diukur antara sepasang terminal (1–2, 2–3 atau 3–1) memiliki bintang yang
sama seperti di delta. Jaringan bintang yang setara akan menggunakan daya yang sama dan
beroperasi pada faktor daya yang sama dengan jaringan delta asli. Transformasi bintang
delta mungkin alternatifnya disebut 'transformasi π ke T'.

3
Gambar 34.2 (a) T-connected network, (b) Star-connected network

Gambar 34.3
Mempertimbangkan terminal 1 dan 2 dari Gambar 34.3 (a), maka impedansi ekivalen
diberikan oleh impedansi ZB secara paralel dengan kombinasi seri ZA dan ZC,

Pada Gambar 34.3 (b), impedans ekivalen antara terminal 1 dan 2 adalah seri Z1 dan Z2,
yaitu Z1 Z2 Jadi,

Den
gan alasan serupa,

dan

3
Karenanya kita memiliki tiga persamaan simultan yang harus diselesaikan untuk Z1, Z2
dan Z3. Persamaan (34.1) - persamaan (34.2) menghasilkan:

Persamaan (34,3) + persamaan (34,4) menghasilkan:

yang mana

3
Demikian pula, persamaan (34.2) - persamaan (34.3) menghasilkan:

Persamaan (34.1) + persamaan (34.5) menghasilkan:

Dari mana
Akhirnya, persamaan (34.3) - persamaan (34.1) menghasilkan:

Persamaan (34.2) + persamaan (34.6) menghasilkan:

Dari mana
Meringkas, bagian bintang yang ditunjukkan pada Gambar 34.3 (b) setara dengan bagian
delta yang ditunjukkan pada Gambar 34.3 (a) saat:

3
Tercatat bahwa impedans Z1 diberikan oleh produk dari dua impedans di delta yang
dihubungkan ke terminal 1 (yaitu ZA dan ZB), dibagi dengan jumlah ketiganya impedansi;
impedansi Z2 diberikan oleh produk dari dua impedansi didelta yang dihubungkan ke
terminal 2 (yaitu ZB dan ZC), dibagi dengan jumlah dari tiga impedansi; dan impedansi Z3
diberikan oleh produk dari keduanya impedansi di delta bergabung ke terminal 3 (yaitu Z A
dan ZC), dibagi dengan jumlah dari tiga impedansi.
Jadi, misalnya, bintang itu setara dengan resistif jaringan delta yang ditunjukkan
pada Gambar 34.4 diberikan oleh :

3
Gambar 34.4
Masalah 1. Ganti jaringan terhubung-delta yang ditunjukkan pada Gambar 34.5 dengan
koneksi star yang setara.

Gambar 34.5
Biarkan jaringan bintang ekivalen seperti yang ditunjukkan pada Gambar 34.6. Kemudian,
dari persamaan (34.7),

Untuk persamaan 34.8

Untuk Persamaan 34.9

3
Masalah 2. Untuk jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 34.7, tentukan (a) impedans
rangkaian ekivalen melintasi terminal AB, (b) suplai arus I dan (c) daya dihamburkan
dalam 10 resistor.

Gambar 34.7
a) Jaringan pada Gambar 34.7 digambar ulang, seperti pada Gambar 34.8,
menunjukkan dengan lebih jelas bagian dari jaringan 1, 2, 3 yang membentuk
koneksi delta. Ini dapat diubah menjadi koneksi bintang seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 34.9.

3
Dari persamaan 34.7,

Dari persamaan 34.8,

Dari persamaan 34.9,

Jaringan setara ditunjukkan pada Gambar 34.10 dan disederhanakan lebih lanjut
pada Gambar 34.11.

3
(10 + j5)Ω secara paralel dengan −j5Ω menghasilkan persamaan impedansi

Oleh karena itu impedansi ekivalen rangkaian total melintasi terminal AB diberikan
oleh,

b) Arus Suplai

c) Daya P dihamburkan dalam 10Ω resistansi Gambar 34.7 diberikan oleh (I 1) 2 (10),
di mana I1 (lihat Gambar 34.11) diberikan oleh:

Oleh karena itu kekuasaan P = (5.65)2(10) = 319W

Masalah 3. Tentukan, untuk jaringan jembatan yang ditunjukkan pada Gambar 34.12, (a)
3
nilai padanan tunggal resistensi yang menggantikan jaringan antar terminal A dan B, (b)
arus yang disuplai oleh sumber 52V, dan (c) arus yang mengalir dalam 8 resistansi.

a) Pada Gambar 34.12, tidak ada resistansi yang secara langsung sejajar atau secara
langsung seri satu sama lain. Namun, ACD dan BCD keduanya merupakan koneksi
delta dan keduanya dapat diubah menjadi koneksi star yang setara. Jaringan delta
BCD digambar ulang pada Gambar 34.13 (a) dan diubah menjadi koneksi star yang
setara seperti yang ditunjukkan pada Gambar 34.13 (b), di mana

3
Jaringan pada Gambar 34.12 dapat digambar ulang seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 34.14. Resistansi 4Ω dan 2Ω adalah seri satu sama lain, seperti juga 1Ω
dan 5Ω resistor. Karenanya jaringan yang setara seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 34.15. Setara total resistansi di terminal A dan B diberikan oleh,

b) Arus dipasok oleh sumber 52V, yaitu arus I pada Gambar 34.15, diberikan oleh,

c) Dari Gambar 34.15,


saat ini I1 = [6 / (6 + 6)] (I) = 2A, dan
saat ini I2 = 2A juga.
Dari Gambar 34.14, p.d. melintasi AC, VAC = (I1) (4) = 8V dan p.d. melintasi AD,
VAD = (I2) (1) = 2V. Oleh karena itu p.d. antara C dan D (yaitu p.d. di 8Ω resistansi
Gambar 34.12) diberikan oleh (8 - 2) = 6V.
Jadi arus dalam 8Ω resistansi diberikan oleh VCD/8 = 6/8 = 0,75A

Masalah 4. Gambar 34.16 menunjukkan jembatan Anderson digunakan untuk mengukur,


dengan akurasi tinggi, induktansi LX dan resistansi seri RX

3
a) Ubah delta ABD menjadi ekuivalennya koneksi bintang dan karenanya menentukan
keseimbangan persamaan untuk RX dan LX
b) Jika R2 = R3 = 1 k, R4 = 500, R5 = 200 dan C = 2 µF, tentukan nilai R X dan LX pada
keseimbangan.

Jawab
a) Delta ABD digambar ulang secara terpisah pada Gambar 34.17, bersama dengan
koneksi bintang ekuivalennya terdiri dari impedansi Z1, Z2 dan Z3.
Dari persamaan (34.7),

Dari persamaan (34.8),

Dari persamaan (34.9),

Jaringan dari Gambar 34.16 digambar ulang dengan bintang menggantikan delta
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 34.18, dan disederhanakan lebih lanjut pada
Gambar 34.19. (Perhatikan itu

3
Impedansi Z1 tidak mempengaruhi keseimbangan jembatan karena seri dengan
detektor.)
Pada keseimbangan,

Dari mana,

3
Menyamakan bagian nyata memberikan:

Menyamakan bagian imajiner memberikan:

Karenanya,

b) Ketika R2 = R3 = 1kΩ, R4 = 500Ω, R5 = 200Ω dan C = 2 µF, kemudian, pada


keseimbangan
3
Dan

Masalah 5. Untuk jaringan yang ditunjukkan pada Gambar 34.20, tentukan (a) arus yang
mengalir di (0 + j10)Ω impedansi, dan (b) daya yang hilang di (20 + j0)Ω impedansi.

Jaringan pada awalnya dapat disederhanakan dengan mengubah delta PQR ke koneksi
bintang ekuivalennya seperti yang ditunjukkan oleh impedansi Z1, Z2 dan Z3 pada Gambar
34.21. Dari persamaan (34.7),

3
Dari persamaan 34.8,

Dari persamaan 34.9,

3
Jaringan ditampilkan ulang pada Gambar 34.22 dan disederhanakan lebih lanjut pada
Gambar 34.23, dari mana,

Arus yang mengalir pada impedansi (0 + j10)Ω dari Gambar 34.20 adalah I3 saat ini yang
ditunjukkan pada Gambar 34.23, yaitu 6A

3
c.Transformasi Star – Delta
Dimungkinkan untuk mengganti bagian bintang yang ditunjukkan pada Gambar
34.31 (a) oleh bagian delta ekivalen seperti yang ditunjukkan pada Gambar 34.31 (b).
Transformasi seperti itu juga dikenal sebagai 'T menjadi π transformasi '.

Dari persamaan (34.7), (34.8) dan (34.9),

Yaitu

3
Karenanya,

Dari persamaan 34.10

Karenanya,

Juga dari persamaan (34.10),

Karenanya,

Meringkas, bagian delta yang ditunjukkan pada Gambar 34.31 (b) setara dengan bagian
bintang yang ditunjukkan pada Gambar 34.31 (a) ketika

3
Perlu diperhatikan bahwa pembilang di setiap ekspresi adalah jumlah produk
impedansi bintang yang diambil berpasangan. Penyebut dari ekspresi Z A, yang
dihubungkan antara terminal 1 dan 3 dari Gambar 34.31 (b), adalah Z 2, yang terhubung ke
terminal 2 pada Gambar 34.31 (a). Demikian pula, penyebut dari ekspresi ZB yang
terhubung antara terminal 1 dan 2 dari Gambar 34.31 (b), adalah Z 3, yang terhubung ke
terminal 3 dari Gambar 34.31 (a). Juga penyebut ekspresi tersebut untuk ZC yang
dihubungkan antara terminal 2 dan 3 dari Gambar 34.31 (b), adalah Z1, yang dihubungkan
ke terminal 1 Gambar 34.31 (a).
Jadi, misalnya, delta yang setara dengan resistif Sirkuit bintang yang ditunjukkan pada
Gambar 34.32 diberikan oleh:

Masalah 6. Tentukan jaringan ekuivalen terhubung-delta untuk impedans terhubung-


bintang yang ditunjukkan pada Gambar 34.33

3
Gambar 34.34 (a) menunjukkan jaringan dari Gambar 34.33 digambar ulang dan
Gambar 34.34 (b) menunjukkan delta yang setara koneksi yang mengandung impedansi ZA,
ZB dan ZC.

Dari persamaan (34.11),

Dari persamaan 34.12

3
Dari persamaan 34.13

Masalah 7. Tiga impedansi, Z1 = 100∠0oΩ, Z2 = 63.25∠18.43oΩ dan Z3 = 100∠−90oΩ


terhubung ke dalam bintang. Ubah bintang menjadi delta yang setara koneksi.
Jawab
Jaringan terhubung-bintang dan kerja jaringan delta setara yang terdiri dari impedansi Z A,
ZB, dan ZC ditampilkan di Gambar 34.35. Dari persamaan (34.11),

Dari persamaan 34.12

3
Dari persamaan 34.13

3
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tugas

1. Terjemahkan halaman 423-434.


2. Hitunglah IN pada titik a dan b, dan berapa besar arus yang mengalir pada elemen XL
tersebut?

3. Hitunglah besar arus yang mengalir pada R = 4 Ω seperti pada gambar di bawah ini
!

21
B. Jawaban
1. Hasil terjemahan terdapat pada BAB II laporan ini.
2.

Diketahui:
I = 100 ∠ 0oA
R1 = 41 KΩ di mana ZR1 = 41 X 103 Ω
XL = 4 KΩ di mana ZXL = j4 X 103 Ω
XC = 0,2 KΩ di mana ZXC = -j2 X 102
Ω R2 = 5 KΩ di mana ZR2 = 5 X 103 Ω

Langkah pertama kita lepaskan XL, dan putus arus lalu tentukan ZN

Metode Norton

Metode Norton
Zn = R2 II ( R1 + Xc )
𝑅2 .( 𝑅1+𝑋𝑐 )
= 𝑅2+( 𝑅1+𝑋𝑐)
5000.(41.000+(−𝑗.200 )
= 5000 ( 41.000+(−𝑗.200)
20.500.000−100.000𝑗
= 46.000−200𝑗
Ubah ke bentuk polar
√(20500000)2 + (−100000)2
= 2,05002 x 107
−100000
Arctan = 20500000
= ⦟ - 0,28°
Ubah ke bentuk polar
√(46000)2 + (−200)2
22
= 46000,43
−200
Arctan =
46000
= ⦟ - 0,25°

20500200∠−0,28°
= 46.000,43∠−0,25°
= 445,65∠ − 0,03 Ω

STEP II : Karena titik a dan b dihubungkan, maka arus tidak mengalir pada
resistor R2 dan langsung mengalir pada IN

𝑅1
IN = 𝐼.
𝑋𝑐+𝑅1
41000 ⦟0
= 100.−𝐽200+41000

Ubah kebentuk polar


√( 41000)𝟐 + ( −200)𝟐
= 41000,48
−200
Arctan =
41000
= ⦟ - 0,28°
41000∠0°
IN = 100∠0° .
41000,48∠−0,28°
= 100∠0° . 0,9 ∠ 0,28°
= 90∠0,28°

STEP III : Pasang kembali XL lalu menghitung nilai arus di IxL

23
𝑋𝐿 𝐼𝐼 𝑍𝑁
IxL = IN .
𝑋𝐿 . 𝑧𝑛
= IN . 𝑋𝐿+ 𝑧𝑛
𝑋𝑙

Zn polar ke kompleks
445,65 . cos ( -0,03°) + 445,65 . j sin ( -0,03°)
= 445,65 + ( -0,23 j )
Jadi = j 4000 +445,65 – 0,23 j
Kompleks ke polar

=3999,77j + 445,65
= √(3999,77)2 + (445,65 )2
= 4024,52

3999,77
Arctan = 445,65
= ⦟83,64°
4000 ∠ 90° .445,65∠−0,03°
= 90∠ 0,28° 4024,52 ∠83,64
.
4000∠90°

1782600∠39,97°
= 90∠ 0,28° 4024,52∠83,64
. 4000∠90°

442,93∠6,33°
= 90∠ 0,28° . 4000∠90°
= 90 ∠ 0,28° . 0,11 ∠ − 83,67°
IXL= 9,9∠ − 83,39° A

3.

Dari gambar, dapat kita peroleh informasi sebagai berikut.


V = 10 ∠ 90o V
I = 0,6 ∠ 120o A
R1 = 2 Ω di mana ZR1 = 2 Ω
R2 = 4 Ω di mana ZR2 = 4 Ω
XL1 = 3 Ω di mana ZXL1 = j3 Ω
XL2 = 6 Ω di mana ZXL2 = j6 Ω
XC = 7 Ω di mana ZXC = -j7 Ω

23
langkah pertama kita sederhanakan xl1, xl2, dan xc dari rangkaian berbentuk star
menjadi rangkaian delta

𝑍𝑋𝐿1×𝑍𝑋𝐿2 + 𝑍𝑋𝐿1×𝑍𝑋𝐶 + 𝑍𝑋𝐿2×𝑍𝑋𝐶


Z1 = 𝑍𝑋𝐶
𝑗3×𝑗6 + 𝑗3×−𝑗7 + 𝑗6×−𝑗7
= −𝑗7
𝑗218 – 𝑗221− 𝑗242
= −𝑗7
−18+21+42
= −𝑗7
45
= −𝑗7
= -j6,4 Ω

𝑍𝑋𝐿1×𝑍𝑋𝐿2 + 𝑍𝑋𝐿1×𝑍𝑋𝐶 + 𝑍𝑋𝐿2×𝑍𝑋𝐶


Z2 = 𝑍𝑋𝐿2
45
= 𝑗6
= j7,5 Ω

𝑍𝑋𝐿1×𝑍𝑋𝐿2 + 𝑍𝑋𝐿1×𝑍𝑋𝐶 + 𝑍𝑋𝐿2×𝑍𝑋𝐶


Z3 = 𝑍𝑋𝐿1
45
= 𝑗3
= j15 Ω

24
Langkah kedua kita sederhanakan kembali rangkaian dengan hubungan paralel

Zp1 = Z1||Z3
= -j6,4//j15
−𝑗6,4×𝑗15
= −𝑗64+𝑗15
−𝑗2 96
= 𝑗8,6
= -j11,16 Ω

ZP2 = ZR1|| Z2
= 2 || j7,5
2 × 𝑗7,5
= 2+𝑗7,5
𝑗15
= 2+𝑗7,5
𝑗15
= 2+𝑗7,5 × 2−𝑗7,5
2−𝑗7,5

𝑗30−𝑗2112,5
= 4−𝑗15+𝑗15−𝑗256,25
𝑗30+112,5
= 60,25
= 1,8 + j0,49 Ω

25
ZP3 = ZP1||ZP2
= -j11,6//1,8+j0,49
−𝑗11,6×(1,8+𝑗0,49)
= −𝑗11,6+(1,8+𝑗0,49)
−𝑗20,08−𝑗 25,46
= 1,8−𝑗10,67
5,46−𝑗20,08
= 1,8−𝑗 10,67
20,8∠−74,7
= 10,8 ∠−80,4
= 1,92 ∠ 5,7 Ω

Langkah ketiga kita menghitung besar ir2

𝑍𝑝3
IR2 = ×I
𝑍𝑅2 + 𝑍𝑝3

=
1,92∠ 5,7
4+1,92∠5,7
× 0,6 ∠ 120
1,92∠5,7 × 0,6 ∠ 120
=
4 + 1,91+j
0,19
1,92 ∠
=5,91+𝑗05,7 × 0,6 ∠120
,19
1,92 ∠ 5,7 × 0,6 ∠120
= 5,98 ∠ 1,84

= 0,32 ∠ 3,86 × 0,6 ∠120


= 0,192 ∠ 123,86 A

26
BAB IV

Kesimpulan

Setelah menyelesaikan tugas dan membaca materi ini kita dapat simpulkan bahwa
dalam penyederhanaan menggunakan Transformasi Star-Delta atau Delta-Star, kita tidak
bisa sembarang menyelesaikan dengan salah satu transformasi tersebut. Untuk itu
pentingnya untuk memahami soal yang ditugaskan.

Pada aplikasi rangkaian komponen-komponen pada satu atau dua cara sehingga
membentuk rangkaian tiga terminal : koneksi “Delta” dan koneksi “Star” hal ini
memungkinkan kita untuk menghitung nilai Impedansi untuk menggantikan bentuk Star ke
Delta maupun sebaliknya dan keduanya pun memiliki kesamaan sifat.

Untuk pembahasan tugas nomor dua menggunakan transformasi Star-Delta karena


diminta untuk mencari besar arus pada Resistor bernilai 4 Ω. Kita tidak bisa
mentransformasikan dari bentuk Delta ke Star karena jika dalam bentuk ini artinya
Resistor 4 Ω akan masuk ke dalam perhitungan pentransformasian yang nantinya akan
menghilangkan nilai Resistor ini yang mana tidak bisa kita lakukan. Setelah mendapatkan
bentuk Delta kita melakukan penyelesaian sesuai dengan rumus yang ada.

27

Anda mungkin juga menyukai