Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA KELAS TINGGI


“Analisi Kurikulum 2013 Tentang Kompetensi”

OLEH
KELOMPOK 1

DICKY WAHYUDI FIKRY (19129209)

DODI DARMAWAN (19129107)

19 BKT 08

DOSEN PENGAMPU
Ari Suriani, S.Pd, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMPU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ANALISI
KURIKULUM 2013 TENTANG KOMPETENSI”ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibuk Ari Suriani, S.Pd, M.Pd selaku
Dosen mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia Kelas Tinggi yang telah memberikan tugas
ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Bukittinggi, 02 November 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................................................
Rumusan Masalah..............................................................................................................
Tujuan Penulisan...............................................................................................................

BAB I PEMBAHASAAN
A. kompetensi inti…………………………………………………………………………

B. kompetisi dasar…………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Kurikulum sebagai bidang kajian sangat sulit untuk dipahami, tetapi sangat terbuka untuk
didiskusikan. Oleh karena itu, untuk memahaminya harus dianalisis dalam konteks yang luas,
demikian halnya dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi lahir sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum 2006, serta
sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu
upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan
teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Dengan demikian, kurikulum 2013
diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia
pendidikan dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai
macam tantangan.

Implementasi kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif,


kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan, karena kurikulum ini berbasis karakter dan
kompetensi, yang secara konseptual memiliki beberapa keunggulan. Pertama, kurikulum 2013
menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena berangkat, bemnrfokus
dan bermuara pada hakekat peserta didika untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai
dengan potensinya masing-masing. Kedua, kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan
kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana pengertian tentang kompetensi inti?

2.      Bagaimana pengertian tentang kompetensi dasar?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kompetensi Inti

Kompetensi lulusan jenjang satuan pendidikan pun masih memerlukan rencana


pendidikan yang panjang untuk mencapainya. Untuk meudahkan prose perencanaan dan
pengendaliannya, pencapaian jangka panjang perlu dibagi-bagi ke dalam beberapa tahap sesuai
jenjang kelas ketika kurikulum tersebut diterapkan. Sejalan dengan undang-undang, kompetensi
inti ibarat anak tangga yang harus dilalui peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan
jenjang satuan pendidikan.

Kompetensi inti meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik yang
dinyatakan dengan meningkatnya kelas. Melalui pencapaian dan perwujudan kompetensi ini,
integrasi vertikal antarkompetensi dasar dapat dijamin, dan peningkatan kemampuan peserta dari
kelas-ke kelas dapat direncanakan. Sebagai anak tangga menuju kompetensi lulusan, kompetensi
inti juga bersifat multidimensi. Dalam operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap
dipecah menjadi dua, yaitu sikap spiritual untuk membentuk peserta didik yang beriman dan
bertakwa, dan kompetensi sikap sosial untuk membentuk peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Kompetensi inti bukan untuk diajarkan tetapi untuk dibentuk melalui berbagai tahapan
proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang relevan. Setiap mata pelajaran harus
mengacu pada pencapaian dan perwujudan kompetensi inti yang telah dirumuskan. Dengan kata
lain, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada setiap kelas di setiap satuan
pendidikan harus diacukan dan ditujukan pada pembentukan kompetensi inti.

Kompetensi inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan


melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran, sehingga berperan sebagai integrator
horizontal antarmata pelajaran. Kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena tidak
mewakili matapelajaran tertentu. Kompetensi inti merupakan kebutuhan kompetensi peserta
didik, sedangkan mata pelajaran adalah pasokan kompetensi dasar yang harus dipahami dan
dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran yang tepat menjadi kompetensi inti.
Kompetensi inti merupakan operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam
aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skil dan soft skill.

Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian (organizing


element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasian, Kompetensi Inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi
vertikal Kompetensi dasar adalah keterkaitan antara kompetensi konten kompetensi dasar satu
kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar
yaitu terjadi akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konter. Kompetensi dasar satu mata pelajaran
dengan isi kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan
dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.

Keempat kelompok itu menjadi acuan dari kompetensi dasar dan harus dikembangkan
dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap
keagamaan dan sosial dikembangakan secara tidak langsung (indirect teaching) ketika peserta
didik belajar tentang pengetahuan dan penerapan pengetahuan.

Dalam mendukung kompetensi inti, capaian perkembangan mata pelajaran diuraikan


menjadi kompetensi dasar-kompetensi dasar yang dikelompokkan menjadi empat. Ini sesuai
dengan rumusan kompetensi inti yang didukungnya, yaitu dalam kelompok kompetensi sikap
spritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.

Uraian kompetensi dasar serinci ini adalah untuk memastikan capaian pembelajaran tidak
berhenti sampai pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara
pada sikap. Kompetensi dasar dalam kelompok kompetensi inti bukanlah untuk peserta
didikkarena kompetensi ini tidak diajarkan, tidak dihapalkan, tidak diujikan, tapi sebagai
pegangan bagi pendidik, bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan-peasn
sosial dan spiritual yang terkandung dalam materinya.[2]
B.     Kompetensi Dasar

Sebagai rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata


pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar. Pencapaian Kompetensi Inti adalah
melalui pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran. Rumusannya
dikembangkan dengan mem-perhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri
dari suatu mata pelajaran sebagai pendukung pencapaian. Kompetensi Inti, kompetensi dasar
dikelompokkan menjadi empat sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang didukungnya,
yaitu: 1). Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual (mendukung KI-1) atau kelompok 1, 2).
Kelompok kompetensi dasar sikap sosial (mendukung KI-2) atau kelompok 2, 3). Kelompok
kompetensi dasar pengetahuan (mendukung KI-3) atau kelompok 3, dan 4). Kelompok
kompetensi dasar keterampilan (mendukung KI-4) atau kelompok 4. Uraian kompetensi dasar
yang rinci ini adalah untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti sampai
pengetahuan saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan, dan bermuara pada sikap.

Melalui Kompetensi Inti, tiap mata pelajaran ditekankan bukan hanya memuat
kandungan pengetahuan saja, tetapi juga memuat kandungan proses yang berguna bagi
pembentukan keterampilannya. Selain itu juga memuat pesan tentang pentingnya memahami
mata pelajaran tersebut sebagai bagian dari pembentukan sikap. Hal ini penting mengingat
kompetensi pengetahuan sifatnya dinamis karena pengetahuan masih selalu berkembang.
Kemampuan keterampilan akan bertahan lebih lama dari kompetensi pengetahuan, sedangkan
yang akan terus melekat pada dan akan dibutuhkan oleh peserta didik adalah sikap. Kompetensi
dasar dalam kelompok Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan KI-2) bukanlah untuk peserta didik
karena kompetensi ini tidak diajarkan, tidak dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai
pegangan bagi pendidik bahwa dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan-pesan
sosial dan spiritual sangat penting yang terkandung dalam materinya.

Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (mendukung
KI-1) dan individual-sosial (mendukung KI-2) dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (mendukung KI-3) dan
keterampilan (mendukung KI-4). Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi,
proses pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan, kemudian dilanjutkan menjadi
kompetensi keterampilan, dan berakhir pada pembentukan sikap. Dengan demikian, proses
penyusunan maupun pemahamannya (dan bagaimana membacanya) dimulai dari Kompetensi
Dasar kelompok Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dipergunakan untuk merumuskan
Kompetensi Dasar kelompok 4. Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4 diperguna-
kan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1 dan 2. Proses berkesinambungan ini
untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut ke keterampilan dan bermuara ke sikap
sehingga ada keterkaitan erat yang mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kompetensi inti merupakan pengikat kompetensi-kompetensi yang harus dihasilkan


melalui pembelajaran dalam setiap mata pelajaran, sehingga berperan sebagai integrator
horizontal antarmata pelajaran. Sebagai rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian
pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar.

B.     Kritik dan Saran

Demikian yang dapat dipaparkan mengenai materi yang telah menjadi pokok bahasan di
dalam makalah ini, tentunya di dalam penulisan masih terdapat banyak kekurangan serta
kelemahannya, dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kurangnya sumber atau referensi yang
ada kaitannya dengan makalah ini.

Penulis juga berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun kepada penulis demi sempurnanya tugas makalah ini dan juga penulisan
makalah di kesempatan selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis dan
khususnya bagi para pembaca pada umumnya untuk pelajari agar menjadi khazanah.
DAFTAR PUTAKA

Kma-nomor-165-tahun-2014-kurma-k13-lampiran

Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.  Bandung: PT. Remaja

Anda mungkin juga menyukai