Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR


“KURIKULUM 2013 KELAS 1 SEKOLAH DASAR”

Kelompok 1
Adeliana Pratiwi (21129150)
Dita Wahyuni (21129375)
Eli Sofpia Yusmarni. M (21129037)
Khanifa Intan Yunia (21129059)
Mifta Hurrahmi (21129245)
Salsabila Idha Putri Sasa (21129305)

Dosen Pengampu :
Dr. Melva Zainal, M. Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kurikulum 2013 Kelas 1 SD”
ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Matematika SD. Makalah ini berisi mengenai pengertian kompetensi inti,
kompetensi dasar, dan indikator matematika di kelas 1 SD serta analisisnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Melva Zainal, M. Pd selaku dosen
mata kuliah Pembelajaran Matematika SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas segala
bantuan dari pihak yang telah bekerja sama dengan memberikan sumbangan baik berupa
materi maupun pikirannya.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun sangat dibutuhkan guna
kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca.

Padang, 28 Agustus 2022

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II ISI.................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pada Kurikulum
13 2
2.2 Pemetaan Kompetensi Inti, Kompetesni Dasar, dan Indikator Kurikulum 13 di
Kelas 1 SD.............................................................................................................................3
2.3 Menganalisis Materi, Media, LKPD, Dan Penilaian Pada Kurikulum 13 Kelas 1
SD 7
2.4 Perbedaan Antara Kurikulum 13 Dengan Kurikulum Merdeka............................15
BAB III PENUTUP................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dan
perkembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh sebab itu, proses pendidikan harus
dirancang dengan baik untuk mengasah pengetahuan dan kreativitas. Kurniasih & Berlin
(2014:3) berpendapat bahwa pendidikan merupakan unsur utama dalam pengembangan
manusia Indonesia seutuhnya, pengelolaan pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana
menciptakan perubahan yang lebih baik, tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan dan
kurikulum merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan dalam dunia pendidikan.
Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil
tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan.
Kurikulum merupakan ujung tombak bagi terlaksananya pendidikan, tanpa adanya kurikulum
mustahil pendidikan dapat berjalan dengan baik dan efektif sesuai yang diharapkan.
Kurikulum juga diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh siswa dari
awal belajar sampai mendapatkan ijazah. Kurniasih & Berlin (2014:6) mengemukakan
kurikulum adalah suatu perangkat yang dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu proses
pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang akan dapat diusahakan untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan tujuan pendidikan secara umum.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa yang dimaksud dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator pada
kurikulum 13?
B. Bagaimana pemetaan kompetensi inti, kompetesni dasar, dan indikator di kelas 1
SD?
C. Bagaimana materi, media, LKPD, dan penilaian pada kurikulum 13 kelas 1 SD?
D. Apa perbedaan antara kurikulum 13 dengan kurikulum merdeka?
E. Bagaimana materi matematika kelas 1 pada kurikulum 13?

1.3 Tujuan
A. Mengetahui pengertian kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator pada
kurikulum 13.
B. Menelaah pemetaan kompetensi inti, kompetesni dasar, dan indikator di kelas 1 SD.
C. Menganalisis materi, media, LKPD, dan penilaian pada kurikulum 13 kelas 1 SD.
D. Mengetahui perbedaan antara kurikulum 13 dengan kurikulum merdeka.
1
E. Menganalisis materi matematika kelas 1 pada kurikulum 13.

BAB II
ISI
2.1 Pengertian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pada Kurikulum 13
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan atau jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi inti juga dapat diartikan
sebagai gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan atau sering disebut afektif, kognitif, dan psikomotor yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah. Kompetensi inti harus
menggambarkan kualitas hard skill dan soft skill.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi kompetensi dasar. Sebagai
unsur pengorganisasi, kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertical dan
horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertical kompetensi dasar artinya keterkaitan antara
konten kompetensi dasar dari suatu kelas ke jenjang kelas berikutnya sehingga terjadi
akumulasi yang berkesinambungan konten yang dipelajari siswa. Sedangkan organisasi
horizontal kompetensi dasar artinya keterkaitan antara konten kompetensi dasar satu mata
pelajaran dan mata pelajaran lain yang berbeda sehingga terjadi proses saling memperkuat
materi satu dengan lainnya.

b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi dasar adalah konten atau kompetensi yang
terdiri atas sikap, pengetahuan dan keterampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang
harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dngan memperhatikan
karakteristik peserta didik, kemampuan awal serta ciri dari suatu mata pelajaran. Sesuai
pemaparan Soekoer (1994) untuk mengkaji kompetensi dasar pembelajaran sebagaimana
tercantum pada isi dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan atau tingkat kesulitan materi, tidak
harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di standar isi
b. keterkaitan antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam pembelajaran

2
c. keterkaitan antara Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar antar pembelajaran
c. Indikator
Indikator merupakan penanda KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat
diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai
dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan Pendidikan, dan dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur atau dapat diobservasi. Adapun ciri-ciri indikator sebagai
berikut:
a. konsisten dengan standar kompetensi mata pelajaran
b. dinyatakan dengan jelas
c. dapat diukur dengan jelas
d. realistik dan dapat dilakukan
e. sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik, dan
f. dapat dicapai dalam kurun waktu yang tersedia

2.2 Pemetaan Kompetensi Inti, Kompetesni Dasar, dan Indikator Kurikulum 13 di


Kelas 1 SD

3
4
5
6
2.3 Menganalisis Materi, Media, LKPD, Dan Penilaian Pada Kurikulum 13 Kelas 1 SD
Analisis Buku Tematik Kelas 1 SD/MI Muatan Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Saat ini dalam dunia pendidikan kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013.
Buku yang digunakan dalam menerapkan kurikulum 2013 adalah buku tematik. Buku
tematik merupakan buku yang disediakan oleh pemerintah yang didalamnya memuat
beberapa tema yang digunakan untuk mengaitkan beberapa konsep mata pelajaran, sehingga
peserta didik akan lebih mudah memahami sebuah konsep. Salah satu materi yang ada dalam
buku tematk kurikulum 2013 di kelas 1 sekolah dasar adalah materi matematika. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis materi pembelajaran matematika pada tema 1 Diriku yang
ada dalam buku Tematik Kurikulum 2013 Sekolah Dasar kelas 1. Jenis penelitian yang
dilakukan adalah studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif. Desain penelitian ini
merupakan analisis isi (content analisis). Analisis isi ini digunakan untuk menganalisis materi
matematika yang ada pada buku Tematik Kurikulum 2013 kelas 1 Sekolah Dasar. Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada materi matematika yang diajarkan di kelas 1 sekolah dasar terutama mengenai
bilangan masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaiki. Pendahuluan Pendidikan
merupakan suatu usaha bagi pendidik untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
oleh peserta didik. Mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik sangatlah
penting. Pada jenjang sekolah, pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan pertama
yang merupakan pondasi awal dari pendidikan. Pendidikan dasar bertujuan untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik, seperti: kemampuan intelektual,
mental, proses pengembangan sebagai individu yang mandiri, proses perkembangan sebagai
makhluk social, belajar hidup menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan, dan
meningkatkan kreativitas (Prastowo, 2013). Saat ini dalam dunia pendidikan kurikulum yang
diterapkan adalah kurikuum 2013. Penerapan kurikulum 2013 ini diyakini mampu untuk
dapat mengetasai permasalahan yang belum terselesaikan pada kurikulum sebelumnya
(KTSP) sehingga kualitas program pendidikan yang ada di Indonesia akan lebih baik.
Kurikulum sebelumnya guru dan peserta didik menggunakan buku yang sama, sedangkan
pada kurikulum 2013 pemerintah menyediakan buku guru dan buku siswa sebagai sumber
belajar di sekolah. Buku yang disediakan oleh pemerintah adalah buku tematik. Pembelajaran
tematik yang diajarkan di sekolah adalah pembelajaran yang berdasarkan sebuah tema yang

7
kemudian dikaitkan dengan beberapa konsep mata pelajaran, sehingga memudahkan peserta
didik memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Dengan begitu peserta didik akan
mendapatkan pembelajaran yang bermakna (Wahyuni, Setyosari, & Kuswandi, 2016). Materi
yang ada pada sebuah buku teks pelajaran menempat posisi yang sangat penting dari
keseluruhan kurikulum yang harus dipersiapkan agar dalam pelaksanaan pembelajaran
sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Sasaran tersebut harus sesuai dengan tuntutan yang
ada pada kurikulum, artinya materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya
materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi lulusan peserta didik
pada tiap jenjang pendidikan. Salah satu materi yang ada dalam buku tematk kurikulum 2013
di kelas 1 sekolah dasar adalah materi matematika. Matematika merupakan mata pelajaran
yang diajarkan mulai dari jenjang kanak-kanak, sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Belajar matematika merupakan hal dasar yang wajib dipelajari. Matematikan adalah salah
satu disiplin ilmu yang sangat diperlukan dalam kegiatan sehari-hari (Kurniawan, Tambunan,
& Sardi, 2015). Pengaplikasian matematika sering digunakan dalam melaksanakan aktivitas
dalam segala bidang, baik bidang pedidikan, perdagangan, sosial, serta mampu mengarahkan
manusia untuk berfikir secara logis dan memberikan solusi yang tepat. Bilangan merupakan
hal yang tidak terlepas dalam mempelajari matematika. Salah satu bagian dari klasifikasi
bilangan adalah operasi-operasi yang berlaku pada bilangan yaitu penjumlahan, pengurangan,
perkalian dan Caruban: pembagian. Operasi-operasi pada bilangan ini sudah diajarkan di
jenjang sekolah dasar mulai kelas 1. Belajar matematika merupakan satu proses yang terkait
dengan ide-ide, gagasan, aturan atau hubungan yang diatur secara logis sehingga dalam
belajar matematika harus mencapai pemahaman (Hasanah, Hafsi, & Zayyadi, 2019). Tujuan
dari mempelajari matematika adalah mampu memahami konsep matematika. Peserta didik
diharapkan dapat mengerti konsep matematika yang diajarka oleh guru. Matematika yang
diajarkan di sekolah pada jenjang pendidikan dasar yaitu bertujuan agar peserta didik dapat
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan matetamatika dalam kehidupan sehari-hari
seperti membeli buku, pensil, penghapus, dan lain sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas
dapat kita pahami bahwa mempelajari matematika ini sangat penting untuk dapat melakukan
operasi hitung pada bilangan dengan baik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini sejalan dengan pendapat Rukiah (2018) yang mengungkapkan bahwa fungsi
matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan menghitung, menurunkan, mengukur,
dan menggunakan rumus matematika sedrhana yang diperlukan dalam kegiatan sehari-hari.
Objek langsung yang diperoleh dalam belajar matematika adalah fakta, keterampilan, konsep
dan aturan. Operasi hitung merupakan kemampuan matematika yang sangat penting
8
dipelajari dan sangat diperlukan untuk menyelasaikan persoalan dalam kehidupan sehari-hari
yang bersifat matematis. Pada kurikulum 2013, pemerintah menyediakan buku tematik
kurikulum 2013 sebagai pegangan dalam proses pembelajaran. Dalam buku tersebut terdapat
materi matematika yang akan diajarkan pada saat proses pembelajaran. Meninjau materi
pembelajaran matematika di kelas 1 sekolah dasar ini, penulis akan menganalisa 1. Tema; 2.
Kesesuaian materi dengan KD; 3. Kesesuaian materi antara buku guru dengan buku siswa.
Materi pembelajaran merupakan hal yang pokok sehigga perlu diperhatikan. Oleh karena itu
penulis melakukaan analisis materi matematika yang ada di buku tematik kurikulum 2013 di
kelas 1 sekolah dasar. Metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan yaitu penelitan yang didasarkan atas penelusuran literatureliteratur yang
berkaitan dengan masalah-masalah yang akan dibahas (Sugiono, 2013). Dalam penelitian
pustaka ini data diperoleh melalui penggalian dan penelusuran terhadap buku-buku, artikel,
jurnal, dan catatan lainnya yang mendukung berkaitan dengan pemecahan masalah dalam
penelitian ini. Sumber utama penelitian ini adalah buku tematik kurikulum 2013 kelas 1
sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan kualitatif,
karena pada penelitian ini lebih menekankan pada pengumpulan data yang bersifat kualitataif.
Desain penelitian ini merupakan analisis isi (content analisis). Analisis isi digunakan untuk
mengetahui materi matematika yang ada pada buku Tematik Kurikulum 2013 kelas 1 Sekolah
Dasar. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi
merupakan teknik yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data (Putra, 2012).
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan materi
matematika. Hasil dan Pembahasan Tema dan KD Muatan Matematika Pada Buku Tematik
Kelas 1 SD/MI Berdasarkan hasil analisis muatan matematika pada Buku Tematik Kurikulum
2013 Kelas 1 SD/MI terbitan Kemendikbud dapat disajikan pada bagan berikut ini:

9
Gambar 1 menunjukan pemetaan pembelajaran matematika di semester 1 pada Buku
Tematik Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI terbitan Kemendikbud. Pada semester 1 terdapat 4
tema, tema tersebut yaitu memuat; Tema 1 Diriku, Tema 2 Kegemaranku, Tema 3 Kegitanku,
Tema 4 Keluargaku. Pada tema 1 Diriku, terdapat 4 subtema yaitu; 1) Aku dan Teman Baru;
2) Tubuhku; 3) Aku Merawat Tubuhku; 4) Aku Istimewa. Setiap subtema pada tema 1 ini
terdiri dari 6 pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3 pembelajaran
yaitu pada pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika terdapat 2 KD.

Pada tema 2 Kegemaranku, terdapat 4 subtema yaitu; 1) Gemar Berolahraga; 2) Gemar


Bernyayi Dan Menari; 3) Gemar Menggambar; 4) Gemar Membaca. Setiap subtema pada
tema 2 ini terdiri dari 6 pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3
pembelajaran yaitu pada pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika
terdapat 2 KD.

Pada tema 3 Kegiatanku, terdapat 4 subtema yaitu; 1) Kegiatan pagi hari; 2) Kegiatan
Siang Hari; 3) Kegiatan Sore Hari; 4) Kegiatan Malam Hari. Setiap subtema pada tema 3 ini

10
terdiri dari 6 pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3 pembelajaran
yaitu pada pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika terdapat 2 KD.

Pada tema 4 Keluargaku, terdapat 4 subtema yaitu; 1) Anggota Keluargaku; 2)


Kegiatan Keluargaku; 3) Keluarga Besarku; 4) Kebersamaan dalam Keluarga. Setiap subtema
pada tema 4 ini terdiri dari 6 pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3
pembelajaran yaitu pada pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika
terdapat 2 KD.

Gambar 2. Peta Konsep Pembelajaran Matematika Buku Tematik Kelas 1 Sekolah Dasar
(Semester 2)

Gambar 2. adalah pemetaan pembelajaran matematika di semester 2 pada Buku


Tematik Kurikulum 2013 Kelas 1 SD/MI terbitan Kemendikbud. Pada semester 2 ini
melanjutkan tema dari semesterter 1. Terdapat 4 tema di semester 2 yaitu; Tema 5
Pengalamanku; Tema 6 Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri; Tema 7 Benda, Hewan dan
Tanaman di Sekitarku; Tema 8 Peristiwa Alam. Pada tema 5 Pengalamanku, terdapat 4
subtema yaitu; 1) pengalaman masa kecil; 2) pengalaman bersama teman; 3) pengalaman di
sekolah; 4) pengalaman yang berkesan. Setiap subtema pada tema 5 ini terdiri dari 6
pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3 pembelajaran yaitu
pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika terdapat 2 KD.

11
Pada tema 6 Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri, terdapat 4 subtema yaitu; 1)
lingkungan rumahku; 2) lingkungan sekitar rumahku; 3) lingkungan sekolahku; 4) bekerja
sama menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Setiap subtema pada tema 6 ini terdiri
dari 6 pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3 pembelajaran yaitu
pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika terdapat 2 KD.

Pada tema 7 Benda, Hewan, dan Tanaman di Sekitarku, terdapat 4 subtema yaitu; 1)
benda hidup dan benda tak hidup di sekitarku; 2) hewan di sekitarku; 3)tanaman di sekitarku;
4) bentuk, warna, ukuran, dan permukaan benda. Setiap subtema pada tema 7 ini terdiri dari 6
pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3 pembelajaran yaitu
pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika terdapat 2 KD.

Pada tema 8 Peristiwa Alam, terdapat 4 subtema yaitu; 1) cuaca; 2)musim kemarau;
3)musim penghujan; 4) bencana alam. Setiap subtema pada tema 7 ini terdiri dari 6
pembelajaran, akan tetapi pembelajaran matematika hanya ada 3 pembelajaran yaitu
pembelajaran 3, 5, dan 6. Pada setiap pembelajaran matematika terdapat 2 KD.

Kesesuaian KD dengan Materi dan Tujuan Pembelajaran Matematika


Berdasarkan analisis antara materi matematika dengan KD terdapat temuan penulis
yang menunjukkan kurang sesuainya materi matematika dengan KD. Pada tema 1 Diriku,
subtema 1 pembelajaran 3 pada muatan matematika terdapat 2 KD, yaitu KD (3.1) dan KD
(4.1) dalam KD tersebut menjelaskan dan menyajikan bilangan cacah sampai dengan 99.
Sedangkan dalam materi dan tujuan pembelajaran siswa mengenal bilangan 1 sampai dengan
10. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar 3 berikut ini.

12
Dari gambar 3 dan gambar 4 di atas dapat kita pahami bahwa kurangnya kesesuaian
antara KD dengan materi yang ada di buku siswa. Di dalam KD subtema 1 pembelajaran 3
terdapat 2 KD, yaitu KD 3.1 dan 4.1. KD tersebut memuat mengenai siswa mampu
menjelaskan makna bilangan cacah sampai dengan 99 dan mampu menyajikan bilangan
cacah sampai dengan 99. Hal ini tidak sesuai dengan materi yang ada di buku siswa.

Dalam buku siswa dapat kita lihat pada gambar 3 bahwa siswa dikenalkan bilangan 1-
10. Akan tetapi dalam buku siswa tersebut contoh gambar yang digunakan dalam mengenal
bilangan sudah baik, gambar yang digunakan adalah benda-benda sekitar yang ada di kelas
sehingga mudah dipahami oleh siswa. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa materi
matematika dan KD yang ada di buku siswa dan buku guru sebagian besar sudah sesuai.
Contoh-contoh yang ada di buku dalam mengenal bilangan mudah dipahami oleh siswa.
Materi yang ada di buku siswa seperti mengenal bilangan, melakukan penjumlahan dan
pengurangan mudah dipahami oleh peserta didik. Contoh dalam penjumlahan pada tema
1subtema 4 pembelajaran 5 sebagai berikut;

13
Pada gambar 4 merupakan contoh penjumlahan yang ada di subtema 4 pembelajaran 5.
Contoh gambar yang ada di buku siswa ini sederhana dan gambar yang digunakan adalah
benda-benda yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga peserta didik mudah
memahami tentang materi yang diajarkan. Dengan memberikan contoh seperti gambar di atas
diharapkan peserta didik dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan
dalam kehidupan sehari-hari. Mengenai materi matematika yang merupkan salaha satu materi
yang sangat penting untuk di pelajari agar siswa dapat melakukan operasi hitung pada
bilangan dengan baik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penelitian (Ningrum and Leonard, 2015) yang berjudul pengembangan desain
pembelajaran matematika sekolah dasar kelas 1 mengungkapkan bahwa bahwa fokus
pembelajaran matematika Sekolah Dasar kelas 1 ini terdiri atas 6 bab, yaitu bilangan sampai
20, penjumlahan dan pengurangan sederhana, pengukuran panjang, tinggi, dan berat,
bilangan sampai 99, penjumlahan dan pengurangan sampai 99, serta bangun datar sederhana.
Semua materi ini dikemas dalam desain semenarik mungkin didukung dengan pemilihan
gambar untuk memudahkan peserta didik memahami isi pelajaran sehingga kemampuan
pemecahan masalah dapat terfasilitasi dengan baik. Selain latihan-latihan soal, didalam bahan
ajar tersebut juga terdapat beberapa kegiatan-kegiatan atau yang langsung dipraktekkan oleh
peserta didik agar mereka bisa langsung merasakan mencari pemecahan masalahnya sendiri.

14
Dengan hal ini diharapkan kemampuan pemecahan masalah matematika mereka dapat
berkembang dengan baik.

Pada penelitian yang dilakukan Elly (2017) terkait dengan materi matematika pada
buku guru dan buku siswa di kelas IV, V, VI pada kurikulum 2013 ini ada 2 persepsi yaitu
berdasarkan penelitian analisis data tentang persepsi guru terhadap materi matematika dapat
dilihat bahwa (51,39 %) responden mengatakan materi matematika sudah baik dan sesuai
dengan kurikulum 2013, serta materi yang ada mudah dipahami peserta didik. Sedangkan
terdapat (48,61%) responden mengatakan bahwa ada beberapa materi yang ada di buku guru
dan buku siswa masih belum lengkap dan sulit dipahami oleh peserta didik. Dari hasil
penelitianyang dilakukan disimpulkan bahwa persepsi guru terhadap materi matematika yang
ada pada guru dan buku siswa belum sepenuhnya baik. Sejalan dengan hal tersebut,
bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Sulistyani & Deviana, 2019) menunjukkan
bahwa semua KD dalam mata pelajaran matematika mengharuskan peserta didik dapat
mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skills).
Dan secara umum bahan ajar matematika untuk kelas V SD masih berfikir dari umum ke
khusus. Sehingga belum mampu mengkonstruksi pengetahuan siswa sampai tahap penemuan
konsep. Perlu adanya bahan ajar yang memuat langkah-langkah kegiatan yang mampu
mengakomodasi peserta didik menemukan konsep melalui pembelajaran bermakna.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu dari beberapa tingkatan jenjang di sekolah


dasar dapat diambil kesimpulan bahwa materi matematika yang ada dalam buku tematik
masih perlu perbaikan. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan penulis berdasarkan
temuan pada penelitian analisis muatan matematika pada buku tematik kurikulim 2013 ini
masih perlu adanya perbaikan. Perbaikan tersebut dilakukan agar tujuan pembelajaran
matematika ini dapat tercapai sesuai dengna yang diharapkan. Sehingga peserta didik
memiliki kompetensi yang baik terutama dalam bidang matematika. Simpulan Penelitian ini
menghasilkan temuan bahwa muatan matematika dalam buku tematik kelas 1 SD/MI materi
matematika hanya terdapat pada pembelajaran 3, 5, dan 6. Materi matematika dalam buku
tematik pada tema 1 Diriku,

2.4 Perbedaan Antara Kurikulum 13 Dengan Kurikulum Merdeka


Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

15
1. Kompetensi yang dituju pada Kurikulum 2013 yaitu Kompetensi Dasar (KD),
dinyatakan dalam poin-poin yang diurutkan untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) per
tahun.
2. Kompetensi Inti pada Kurikulum 2014 terdiri dari Sikap Spiritual, Sikap Sosial,
Pengetahuan, dan Keterampilan. KD pada KI 1 dan 2 hanya terdapat pada mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
3. Kurikulum Merdeka menyasar Capaian Pembelajaran, disusun per fase, dinyatakan
dalam paragraf yang merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
mencapai, menguatkan, dan meningkatkan kompetensi.
4. Jam Pelajaran (JP) Kurikulum 2013 diatur per minggu dengan alokasi waktu rutin
mingguan tiap semester sehingga siswa akan dapat nilai hasil belajar tiap mata
pelajaran di akhir tiap semester. Sementara itu, Jam Pelajaran Kurikulum Merdeka
diatur per tahun sehingga alokasi waktu untuk mencapai JP bisa fleksibel.
5. Sekolah dengan Kurikulum 2013 diarahkan menggunakan pendekatan
pengorganisasian pembelajaran berbasis tematik integratif. Sementara itu, sekolah
dengan Kurikulum Merdeka dapat menggunakan pendekatan pengorganisasian
pembelajaran berbasis mata pelajaran, tematik, atau terintegrasi.
6. Ada dua kegiatan utama di struktur Kurikulum Merdeka, yaitu pembelajaran reguler
dan protek penguatan profil pelajar Pancasila.
7. Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik untuk semua
pembelajaran. Sementara itu, Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran
terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa.
8. Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya terfokus pada intrakurikuler (tatap
muka), sementara pembelajaran Kurikulum Merdeka menggunakan paduan
pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui
proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
9. Kurikuler di Kurikulum 2013 mendapat alokasi beban belajar maksimum 50% di luar
jam tatap muka, tetapi tidak diwajibkan dalam kegiatan khusus terencana sehingga
umumnya diserahkan pada kreativitas guru pengampu.
10. Penilaian pada Kurikulum 2013 menggunakan penilaian formatif dan sumatif oleh
pendidik untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan deteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan.

16
11. Penilaian pada Kurikulum Merdeka berfokus pada penguatan asesmen formatif dan
penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai tahap capaian siswa.
12. Penilaian pada Kurikulum 2013 menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada
setiap mata pelajaran, sementara Kurikulum Merdeka terutama pada proyek
penguatan profil pelajar Pancasila.
13. Penilaian pada Kurikulum 2013 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, sementara Kurikulum Merdeka tidak melakukan pemisahan ini.
14. Kurikulum 2013 disertai perangkat pedoman implementasi kurikulum, Panduan
Penilaian, dan Panduan Pembelajaran setiap jenjang. Kurikulum Merdeka disertai
perangkat Panduan Pembelajaran dan Asesmen, panduan pengembangan kurikulum
operasional sekolah, panduan pengembangan projek penguatan profil pelajar
Pancasila, panduan pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan Program
Pembelajaran Individual, dan modul layanan bimbingan konseling.
15. Pemerintah menyediakan perangkat ajar buku teks dan buku nonteks di Kurikulum
2013 Di Kurikulum Merdeka, pemerintah juga menyediakan perangkat ajar berupa
contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh projek penguatan profil
pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Nursobah, A. (2019). Perencanaan Pembelajaran MI/SD. Jawa Timur: Duta Media Publishing.

Pratiwi, E. D. (2022, Februari 26). Inilah Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan K13. Retrieved from
Warta Guru: https://wartaguru.id/inilah-perbedaan-kurikulum-merdeka-dengan-k13/

Ulfah, J., dkk. (2021). Analisis Buku Tematik Kelas 1 SD/MI Muatan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar,
4(1). doi:http://dx.doi.org/10.33603/.v4i1.3563

Wulandari, T. (2022, Agustus 12). Perbedaan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka SD, SMP, SMA,
& SMK. Retrieved from Detik:
https://www-detik-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.detik.com/edu/sekolah/d-6230883/
perbedaan-kurikulum-2013-dan-kurikulum-merdeka-sd-smp-sma--smk/amp?
amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari
%20%251%24s&aoh=16617890504328&referrer=

17

Anda mungkin juga menyukai