Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENDIDIKAN DASAR 01

“MATERI PEMBELAJARAN PAI KELAS 3


SEMESTER GENAP”
Dosen Pengampu: Siti Nelly, S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh:

Fathurrazaq 12001206

KELAS F/SEMESTER 3

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI PONTIANAK
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Agung atas kucuran rahmat dan
karunia- Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah sebagai penunjang mata
kuliah Tafsir Tarbawi. Shalawat dan salam juga kami persembahkan kepada
baginda Nabi Muhammad SAW yang melalui syariat beliaulah kita semua
mengenal Allah ‘Azza Wa Jalla.
Adapun makalah ini mengangkat sebuah judul Materi Pembelajaran Pai
Sd Kelas 3 Semester genap. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Pendidikan dasar . Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Nelly, S.Pd., M. Si.
selaku dosen mata kuliah Pendidikan dasar yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagikan sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 11 Januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengertian KI dan KD.............................................................2
2. Indikator Pencapaian KD...........................................................................3
3. Isi materi PAI SD kelas 3 ...........................................................................4
4. Strategi dan mode pembelajaran...............................................................4
5. Contoh dan Alat Evaluasi PAI SD Kelas 3...............................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, yang diberlakukan dan
ditetapkan pada tanggal 7 Juni 2016 merupakan pengganti/ perubahan dari
ketentuan yang mengatur tentang Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
Muatan Pembelajaran dalam Struktur Kurikulum, Silabus, Pedoman Mata
Pelajaran, dan Pembelajaran Tematik Terpadu sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan.

1
B. Rumusan Masalah
Yang menjadi pembahasan utama adalah:
1. Apa Pengertian dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar?
2. Apa pengetian indikotar Pencapaian KD?
3. Apa Saja isi materi PAI Kelas 3?
4. Apa strategi dan Metode Pembelajaran PAI SD kelas 3 ?
5. Bagaimana contoh alat evaluasi pada pembelajaran PAI SD kelas 3?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian KI Dan KD.

2. Untuk mengetahui indikoator pencapian.

3. Untuk mengetahui apa saja materi PAI Kelas 3.

4. Untuk mengetahaui starategi dan metode pembelajaran PAI Kelas 3

5. Untuk mengetahui apa saja contoh alat Evaluasi.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian KI dan KD
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar merupakan komponen Standar Isi
untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) secara khusus diatur dalam Permendikbud Nomor 24 Tahun
2016 tentang Pemetaan KI dan KD.
1. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan elemen batu dalam dunia pendidikan yang tidak
dimiliki oleh kurikulum sebelumnya. Kompetensi Inti memiliki kedudukan yang sama
dengan Standar Kompetensi yang digunakan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
Pengertian Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau
program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Standar Kompetensi
lulusan tersebut meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Kompetensi Inti
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft
skills.
Kompetensi inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk
kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang dinyatakan telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. Di dalam mempermudah operasionalnya,
kompetensi inti pada ranah sikap dibedakan menjadi dua, yaitu sikap spiritual dan sikal
sosial. Sikap spiritual terkait dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk
peserta didik yang beriman dan bertakwa.
Sedangkan sikap sosial terkait dengan tujuan pendidikan nasional untuk
membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung
jawab. Pemilahan pada ranah sikap ni menjadi hal penting yang membedakan antara
Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dengan demikian, Kompetensi Inti mencakup empat dimensi yang
mencerminkan: (a) sikap spiritual; (b) sikap sosial; (c) pengetahuan; (d) dan
keterampilan.
a) Kompetensi Inti – 1 (KI-1) : untuk Kompetensi Inti sikap spiritual
b) Kompetensi Inti – 2 (KI-2) : untuk Kompetensi Inti sikap sosial
c) Kompetensi Inti – 3 (KI-3) : untuk Kompetensi Inti sikap pengetahuan
d) Kompetensi Inti – 4 (KI-4) : untuk Kompetensi Inti sikap keterampilan
Keempat dimensi tersebut dirancang sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran,
mata pelajaran, atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Kompetensi
yang berkaitan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung
(indirect teaching), yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi
kelompok 3) dan penerapan pengetahuan atau keterampilan (kompetensi Inti kelompok
4).

2. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang
harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Pengertian Kompetensi Dasar
merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari
Kompetensi Inti. Kompetensi dasar berisi sejumlah kemampuan yang harus dikuasai
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu, sebagai rujukan penyusunan indikator
kompetensi dalam suatu pelajaran. Di dalam setiap rumusan Kompetensi Dasar, terdapat
unsur kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.
Kompetensi Dasar berisi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, dan ciri suatu mata
pelajaran
Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat
terbuka. Di dalam mengkaji Kompetensi Dasar mata pelajaran, maka perlu
memperhatikan beberapa hal berikut ini.
a) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi.
b) Keterkaitan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam mata
pelajaran.
c) Keterkaitan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar antar mata
pelajaran.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


.1 1.1 Terbiasa membaca al-Qur’an dengan tartil.
Menerima Dan
1.2 Meyakini hadis yang terkait dengan perilaku mandiri,
menjalankan
percaya diri, dan tanggung jawab.
ajaran agama
1.3 Meyakini keesaan Allah Yang Maha Pencipta
.yang di anutnya
berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan
makhluk ciptaan Nya yang dijumpai di sekitar rumah
dan sekolah.

1.4 Meyakini adanya Allah Swt. Yang Maha Pemberi,


Maha Mengetahui dan Maha Mendengar.

1.5 Meyakini bahwa perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon


pertolongan sebagai cerminan dari iman.

1.6 Meyakini bahwa sikap peduli terhadap sesama


sebagai cerminan dari iman.

1.7 Menerima dan mensyukuri nikmat Allah Swt. yang


diberikan kepada makhluk-Nya

1.8 Menjalankan salat secara tertib.

1.9 Menerima makna zikir dan doa setelah salat sebagai


wujud berserah diri kepada Allah Swt.

1.10 Menjalankan ibadah salat dengan tertib

1.11 Meyakini kebenaran kisah Nabi Yusuf a.s.

1.12 Meyakini kebenaran kisah Nabi Syu’aib a.s.

1.13 Meyakini kebenaran kisah Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi


Ismail a.s.

1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad sa


2. Menunjukkan perilaku 2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai
jujur, implementasi dari pemahaman Q.S. al-Nasr dan Q.S.
disiplin,tanggung al-Kausar.
jawab, santun,peduli 2.2 Menunjukkan perilaku mandiri, percaya diri, dan
dan percaya diri dalam tanggung jawab.
berinteraksi dengan 2.3 Menunjukkan sikap kerja sama sebagai implementasi
keluarga, teman, guru dari pemahaman keesaan Allah Swt.
dan tetangganya 2.4 Menunjukkan sikap peduli, berbuat baik dan berhati-
hati sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul
Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-Sami‘.
2.5 Menunjukkan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon
pertolongan.
2.6 Menunjukkan sikap peduli terhadap sesama sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
2.7 Menunjukkan sikap bersyukur.
2.8 Menunjukkan sikap hidup tertib sebagai implementasi
dari pemahaman makna ibadah salat.
2.9 Menunjukkan sikap rendah hati sebagai implementasi
dari pemahaman makna zikir dan doa setelah salat.
2.10 Menunjukkan perilaku kerjasama sebagai
implementasi dari pemahaman hikmah ibadah salat.
2.11 Menunjukkan sikap pemaaf sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
2.12 Menunjukkan sikap jujur sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
2.13 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu, sabar, rela
berkorban, hormat dan patuh kepada orang tua sebagai
implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi
Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s.
2.14 Menunjukkan sikap percaya diri dan mandiri sebagai
implementasi dari pemahaman kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw.
3. Memahami 3.1 Mengetahui keesaan Allah Yang Maha Pencipta
pengetahuan faktual
Memahami makna Q.S. an-Nasr dan al-Kausar.
dengan cara
mengamati 3.2 Memahami hadis yang terkait dengan perilaku
(mendengar,
mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.
melihat, membaca)
dan menanya 3.3 Memahami keesaan Allah Yang Maha Pencipta
berdasarkan rasa
berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan
ingin tahu tentang
dirinya, makhluk makhluk ciptaan-Nya yang dijumpai di sekitar rumah
ciptaan Tuhan dan
dan sekolah.
kegiatannya dan
benda-benda yang 3.4 Memahami makna Asmaul Husna: al-Wahhab,
dijumpainya di al-‘Alim, dan as-Sami‘.
rumah dan di
3.5 Memahami perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon
sekolah
pertolongan.
3.6 Memahami sikap peduli terhadap sesama sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
3.7 Memahami sikap bersyukur.
3.8 Memahami makna salat sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. al-Kausar.
3.9 Memahami makna zikir dan doa setelah salat.
3.10 Memahami hikmah ibadah salat melalui pengamatan
dan pengalaman di rumah dan sekolah.
3.11 Memahami kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
3.12 Memahami kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
3.13 Memahami kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan
Nabi Ismail a.s.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4. Menyajikan 4.1 Membaca kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan al-
pengetahuan faktual
Kausar dengan benar.
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan 4.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. an-Nasr dan al-
logis, dalam karya
Kausar dengan benar.
yang estetis, dalam
gerakan yang 4.3 Menghafal Q.S. an-Nasr dan al-Kausar dengan lancar.
mencerminkan anak
4.4 Mencontohkan perilaku mandiri, percaya diri, dan
sehat dan dalam
tindakan yang tanggung jawab sebagai implementasi makna hadis yang
mencerminkan
terkandung.
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia 4.5 Melakukan pengamatan terhadap diri dan makhluk
ciptaan Allah yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah
sebagai implementasi iman terhadap keesaan Allah Yang
Maha Pencipta.
4.6 Membaca Asmaul Husna: al-Wahhab, al-‘Alim, dan as-
Sami‘ dengan jelas dan benar.
4.7 Mencontohkan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon
pertolongan.
4.8 Mencontohkan perilaku peduli terhadap sesama sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. al-Kausar.
4.9 Mencontohkan sikap bersyukur.
4.10 Menunjukkan contoh makna salat sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. al-Kausar.
4.11 Mempraktikkan tata cara zikir dan doa setelah salat
secara benar.
4.12 Menceritakan pengalaman hikmah pelaksanaan
ibadah salat di rumah dan sekolah.
4.13 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
4.15 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan
Nabi Ismail a.s.
4.16 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad
saw.

B. Indikator Pencapian
Indikator adalah merupakan prilaku yang dapat diukur untuk menunjukan
ketercapaian suatu Kompetensi Dasar (KD) tertentu yang telah menjadi acuan
penialaian pada suatu mata pelajaran. Indikator dirumuskan dengan menggunakan
kata kerja operasional yang dapat diukur, misalnya : mengidentifikasi, membedakan,
menyimpulkan, menceritakan kembali, dan mendeskripsikan. Di dalam menyususn
Indikator pencapaian hasil belajar guru perlu memperhatikan perkebangan dan
kemampuan peserta didik.
Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua atau lebih indikator
pencapaian hasil belajar, hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi
dasar tersebut.

Langkah-langkah Pemetaan KI dan KD


Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam pemetaan KI dan
KD.
1. Melakukan identifikasi karakteristik dan kemampuan awal peserta didik
Melakukan identifikasi karakter dan bekal kemampuan peserta didik ini penting
dilakukan untuk menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu dan
perlu ditetapkan sebagai indikator kebersihan peserta didik dalam menguasai
kompetensi.
2. Menentukan tahapan berpikir dari KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Pemetaan KI, KD, dan Indkator Pencapaian Kompetensi (IPK) dibutuhkan untuk
melihat secara keseluruhan bagaimana KI dan KD dapat tercapai.

Contoh pelajaran 7
Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik
3.8 Mengetahui perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai
implementasidari pemahaman sifat Allah Qiyamu Binafsihi, Wahdaniyat, Qudrah,
dan Iradah
3.8.1 Menjelaskan arti ikhlas
3.8.2 Menyebutkan contoh perilaku ikhlas
3.8.3 Menjelaskan arti mohon pertolongan
3.8.4 Menyebutkan contoh perilaku mohon pertolongan
4.8 Mencontohkan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat,
Qudrah dan Iradah.
4.8.1 Mempraktikkkan perilaku ikhlas sebagai implementasi dari pemahaman sifat
Allah Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah dan Iradah.
4.8.2 Mempraktikkkan perilaku mohon pertolongan sebagai implementasi dari
pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah dan Iradah.

C. Isi Materi pembelajaran kelas 3 (Semester Genap)


Pelajaran 7 Hati Tenteram dengan Berperilaku Baik
a). Ikhlas
b). Mohon Pertolongan
Pelajaran 8 Ayo, Belajar Surat Al-Kautsar
a). Membaca Kalimat dalam Surat Al-Kautsar
b). Menghafal Surat Al-Kautsar
c). Menulis Kalimat dalam Surat Al-Kautsar
d). Pesan Surat Al-Kautsar
Pelajaran 9 Meyakini Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar
a). Allah Maha Mengetahui
b). Allah Maha Mendengar
Pelajaran 10 Bersyukur kepada Allah SWT
a). Nikmatnya Bersyukur
b). Sikap Bersyukur

Pelajaran 11 Zikir dan Doa Setelah Salat


a). Arti Zikir dan Doa Setelah Salat
b). Bacaan Zikir dan Doa setelah Salat

Pelajaran 12 Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s
a). Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s
b). Kisah Keteladanan Nabi Ismail a.s

D. Startegi Dan Metode Pembelajaran Kelas 3


Secara umum pengertian atau definisi strategi pembelajaran adalah suatu
usaha menggunakan strategi yang sistematis yang dilakukan secara efektif untuk
mendapatkan suatu prestasi dan juga keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
Khususnya dalam dunia pendidikan, strategi ini dapat diartikan sebagai suatu
rancangan sekaligus metode dalam mencapai tujuannya. Strategi pembelajaran adalah
suatu rencana, yang didalamnya terdapat rangkaian kegiatan yang dirancang secara
khusus.
Dalam pelaksanaan pendidikan tentunya banyak contoh strategi pembelajaran
yang dapat digunakan. Misalnya, jika strategi pembelajaran memiliki sisi positif dan
negatif, perlu diketahui apa sisi negatif dan positifnya. agar lebih mudah
dikendalikan.
1. Persiapan
a) Pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam dan mengajak peserta didik
berdoa bersama.
b) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk
perserta didik disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
c) Guru menyapa peserta didik dengan memperkenalkan diri.
d) Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik.
e) Guru menyiapkan alternatif media/alat peraga/alat bantu yang dapat
digunakan, baik berupa ilustrasi gambar atau tayangan visual (film) yang
relevan.
f) Guru memilih beberapa alternatif model/strategi/metode pembelajaran yang
digunakan di antaranya
g) Ceramah interaktif (menceritakan dan menjelaskan kisah melalui gambar atau
tayangan visual/film yang bersifat kontekstual kekinian),
h) diskusi dalam bentuk the educational-diagnosis meeting. Artinya, peserta
didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling
mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar
mereka memperoleh pemahaman yang benar. Kegiatan ini dilengkapi dengan
lembar pengamatan dalam pelaksanaan diskusi.
2. Pelaksanaan
a) Semua peserta didik mencermati bacaan teks, kemudian salah satu peserta
didik membacanya.
b) Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok kecil.
c) Pada rubrik “Ayo, Bekerja Sama”, setiap peserta didik dalam kelompok
mengamati gambar/ilustrasi berseri tentang sikap percaya diri dan mandiri di
lingkungan sekolah di dalam buku teks dan guru memberikan petunjuk secara
teknis proses observasi.
d) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya tentang hal yang telah
diamatinya. Apabila peserta didik mengalami kesulitan, guru memberikan
bimbingan dan panduan (stimulus) agar mereka mencari tahu dengan cara
menanya.
e) Pertanyaan peserta didik yang diharapkan tidak saja apa atau siapa, tetapi
mengapa dan bagaimana.\
f) Pertanyaan peserta didik diinventarisir oleh guru.
g) Selanjutnya, secara individu maupun berkelompok, peserta didik melakukan
diskusi untuk menanggapi dan menjawab beberapa pertanyaan.
h) Proses mendapatkan tanggapan dan jawaban atau pelaksanaan diskusi
difasilitasi oleh guru sehingga berjalan dengan sistematis.
i) Peserta didik mengemukakan pendapat tentang gambar tersebut.
j) Selanjutnya, guru memberi penjelasan dan penguatan tentang maksud Gambar
1.1 seorang anak laki-laki sedang memakai kaus kakinya sendiri dengan
memulainya dari sebelah kanan. Gambar\
k) anak laki-laki sedang berjalan kaki sendiri berangkat ke sekolah. Gambar 1.3
salah satu peserta didik perempuan sedang tampil berbicara di depan kelas, di
sampingnya bapak guru, teman-teman lain duduk memperhatikan. Gambar
1.4. suasana peserta didik sedang mengerjakan soal ulangan secara individu,
sementara ibu gurunya mengawasi.

E. Contoh Alat Evaluasi


Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang
telah berjalan agar dapat membuat penilaian (judgement) dan perbaikan yang
dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya.
Definisi di atas didasari oleh pendapat Mahrens & Lehmann (1978 dalam
Purwnto, 2013, hlm. 3) yang menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Istilah evaluasi pembelajaran sering disamaartikan dengan ujian. Meskipun
sangat berkaitan, akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna evaluasi
pembelajaran yang sebenarnya. Ujian atau tes hanyalah salah satu jalan yang dapat
ditempuh untuk menjalankan proses evaluasi.

Contoh evalusi pembelajaran


1. Penilaian sikap
Guru perlu melakukan penilaian terhadap peserta didik untuk memastikan
apakah perilakunya sudah mengamalkan sikap percaya diri. Penilaian yang
tepat adalah menggunakan pengamatan.
Contoh penilaian sikap:
Nama peserta didik :..................
Kelas :..................
Tanggal pengamatan :..................
Sikap sosial yang diamati: Percaya diri

No skor
Aspek Pengamatan
1 M melakukan tugas tugas disekolah
2 Ti tidak terpengaruh oleh ucapan dan perbuatan orang lain
yang kuraang baik
3 Be berani melakuakan hal-hal yang baik
4 Ti tidak putus asa melakukan pekerjaan
5 Ti tidak menyontek saat ulangan
6 M mengahargai pendapat orang lain
7 M memperbaiki diri apabila melakukan kesalahan

Jumlah skor

Keterangan:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan.
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan.
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
Penilaian semacam ini dikategorikan ke dalam penilaian proses,
untuk mengukur tingkat kompetensi sikap peserta didik. Tidak
dimaksudkan untuk membuat perbandingan antarindividu. Hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk mendiagnosis kesulitan belajar, serta motivasi belajar.
Penilaian atas sikap percaya diri peserta didik, memerlukan pengamatan
yang teliti, jika perlu klarifikasi didapat dari penilaian diri siswa yang ada di
buku siswa sehingga diketahui tingkat keakuratan dan keajegannya.

2. Pengayaan
Banyak contoh tentang perilaku yang membutuhkan mental percaya
diri. Misalnya, tampil di panggung untuk menyampaikan suatu topik
pembicaraan, menjadi petugas upacara bendera, menjadi ketua
kelas, menyanyi di depan orang banyak, menghadapi ujian kelulusan,
mengendarai sepeda, dan lain-lain. Apabila peserta didik diminta
melakukan sesuatu, ia akan selalu dihadapkan pada dua pilihan jawaban:
mau melakukannya atau tidak melakukannya.
Guru perlu membangun kepribadian dan sikap percaya diri setiap
peserta didik. Apabila peserta didik menjawab mampu, kemampuan itu
harus dibuktikan sampai dengan tingkat kepercayaan diri yang baik.
Apabila peserta didik menolak mengerjakan atau ragu-ragu atau tidak
menjawab, siapa pun (termasuk peserta didik lain) tidak boleh mengejek
dan mengolok- oloknya. Sebaliknya, guru harus menelusuri penyebab
mengapa ia menolak mengerjakan,
Misalnya, Jika seseorang tidak mau menjadi petugas upacara karena
memang suaranya tidak cocok ia tidak boleh dipaksa melakukannya. Jika
seseorang tidak mau naik sepeda, kemungkinan ia memang belum pernah
berlatih sebelumnya.
Akan tetapi, dalam hal pekerjaan yang semua orang bisa
melakukannya, misalnya mengikuti ujian akhir untuk kelulusan, tampil di
depan umum untuk mengutarakan suatu pokok pikiran, guru wajib memberi
pendampingan dan terus membangun kemampuan peserta didik itu
sehingga ia dapat mengerjakan pekerjaan. Melalui kegiatan pendampingan
itu, diharapkan peserta didik terbiasa mengerjakan segala sesuatu yang
menjadi tugasnya dengan baik, tepat, serta percaya diri. Di luar praktik
kegiatan tersebut, guru dapat menyajikan gambar berikut.
Untuk bisa sukses mengikuti acara lomba ajang bakat semacam ini,
setiap peserta didik perlu tampil percaya diri sehingga mampu membuat
pemirsa mengakui keunggulannya. Bisakah peserta didik menyebutkan
syarat apa yang diperlukan untuk bisa memiliki keunggulan semacam itu?
Apakah ia harus melakukannya dengan percaya diri?

3. Remedial
Bagi peserta didik yang belum menguasai materi (tidak mencapai
KKM), guru menjelaskan kembali materi sikap percaya diri Nabi
Muhammad saw. (lihat di rubrik pengembangan materi).
Selanjutnya, melakukan penilaian kembali (lihat poin 6).
Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang
disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.

4. Interaksi Guru dan Orang Tua


Pada rubrik“Belajar di Rumah”, peserta didik melaksanakan
kegiatan mencari informasi tentang manfaat sikap percaya diri, dengan cara
membaca buku, bertanya kepada orang tua, orang di sekitar atau informasi
lain. Hasil pekerjaan itu disetujui orang tua dengan bukti tanda tangan orang
tua. Kemudian, hasil pekerjaannya diserahkan kepada guru di sekolah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan :


1. Menurut Undang – undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
Menyebut guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah.
2. Penyebutan nama pendidik di beberapa tempat memiliki sebutan berbeda- beda
seperti ayah-ibu, ustadz, kyai, romo kyai, tutor, fasilitator, atau instruktur, dan
guru .
3. Persyaratan pendidik yang berlaku khusus di sekolah adalah mengisyaratkan
pentingnya sebuah kompetensi sebagai kualifikasi persyaratan profesionalisme
guru.
4. Pendidik menentukan dalam perancangan dan penyiapan proses pendidikan dan
pembelajaran di kelas, pengaturan kelas, pengendalian siswa, penilaian hasil
pendidikan, dan pembelajaran yang dicapai siswa.
5. Guru memiliki tanggung jawab tidak hanya menyampaikan ide-ide, akan tetapi
menjadi suatu wakil dari cara hidup yang kreatif dan penjaga peradaban dan
pelindung kemajuan.
6. Kode etik guru profesioanal dikembangkan untuk membina kemampuan dan
kepribadian para guru sehingga memilki citra diri positif di mata masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

 Dwi Siswoyo,dkk. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press


Yogyakarta

 Redaksi, 2008. “Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem


Pendidikan Nasional & Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang
Guru Dan Dosen ”. Jakarta : Visimedia.

 http://fatamorghana.wordpress.com/2009/04/15/pendidik-dan-peserta-
didik/

Anda mungkin juga menyukai